//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah ada aturan Bhante Theravada boleh main gitar/musik?  (Read 611200 times)

0 Members and 9 Guests are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #645 on: 08 October 2010, 09:00:21 AM »
Buddhist Feminist Leadership Training


Bodhisatwa terkasih
Selamat pagi

Salah seorang sahabat dharma saya memberitahukan link ini ke saya. Setelah saya buka, lihat, dan baca sekilas (tidak mungkin saya baca semua hingga 44 halaman), saya jadi tertarik untuk ikut memberikan pendapat

Seperti yang terjadi di forum diskusi yang lain ketika para anggota membahas tentang aturan para biksu/biksuni (ingat, rohaniawan Buddhis bukan hanya biksu, tapi juga biksuni), perbedaan pendapat yang mengarah ke perseteruan pribadi tidak terhindarkan. Hal ini disebabkan karena kekayaan agama Buddha yang penuh dengan perbedaan
Jika kita ingat kembali, di Mahaparinibbana Sutta Biksu Ananda alpa bertanya kepada Buddha aturan-aturan kecil mana yang boleh dihapus. Hal tersebut juga memicu perdebatan di Sidang Sanggha pertama. Hal ini berlanjut hingga hari ini.
Kutipan winaya yang diambil teman-teman, persis sama sesuai dengan konteks agama Buddha di jaman Buddha. Kehidupan di jaman Buddha dan di jaman sekarang tentu saja sudah jauh berbeda, sehingga kita harus bisa melihat konteks winaya dalam jaman ini. Saya sependapat bahwa musik bisa membuat orang terlena, terhanyut perasaan dan itu bisa membuat latihan spiritual seseorang menjadi terganggu. Tetapi dalam konteks penyebaran dan pengembangan Buddha dharma, musik bisa menjadi semua metoda yang baik. Berkaca kepada para sahabat di agama Kxxxxx yang bisa menggunakan musik dan lagu serta seni sebagai media untuk menyampaikan firman-firman Tuhan, agama Buddha seharusnya bisa belajar banyak dari mereka.
Ketika seorang bikus/biksuni menggunakan alat musik, saya mengajak teman-teman untuk melihat konteksnya. Apakah yang ia sedang lakukan, apakah untuk mencari popularitas, PDKT dengan mahasiswi muda, atau sekedar sebagai sebuah upayakausalya untuk membantu orang untuk lebih mengenal dharma.
Jika teman-teman masih ingat lagu Buddhis anak-anak yang dulu pernah hits, kita pasti tidak akan pernah melupakan jasa Biksu Saddhanyano sebagai pencipta lagunya. Apakah teman-teman juga menganggap karya biksu Saddhayano sebagai sebuah pelanggaran.
Biksu Pannavaro juga pernah membuat sendra tari Alm. Biksu Girirakhito juga menulis lagu..
Coba kita lihat segala sesuatu secara kontekstual dengan melihat keadaan jaman sekarang.
Sebagai tambahan, sekilas saya baca tentang biksu merokok. Saya pernah melihatnya, tetapi tidak terkejut karena saya mengerti itulah yang terjadi ketika Winaya dilihat secara tekstual, tidak kontekstual.

Alasan yang menarik.
Bro limhendra, saya punya satu pertanyaan sederhana saja.
Seandainya ada seseorang yang belum beragama namun menjalankan hidup spiritual; Ia tidak terlena dalam kenikmatan duniawi, meninggalkan nafsu indriah, dan mengembangkan meditasi sampai jhana. Ia hidup sederhana, waspada dan bijaksana. Satu kali ia mendengar tentang adanya Ajaran Buddha dan ingin mengunjungi komunitas Buddhis.

Menurut anda pribadi, apakah orang itu akan tertarik dengan ajaran dari orang yang hidup sederhana, meninggalkan nafsu indriah, ataukah lebih tertarik dengan yang anda sebut sebagai Upaya Kausalya tersebut?


Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #646 on: 08 October 2010, 09:01:05 AM »
Buddhist Feminist Leadership Training


Bodhisatwa terkasih
Selamat pagi

Salah seorang sahabat dharma saya memberitahukan link ini ke saya. Setelah saya buka, lihat, dan baca sekilas (tidak mungkin saya baca semua hingga 44 halaman), saya jadi tertarik untuk ikut memberikan pendapat

Seperti yang terjadi di forum diskusi yang lain ketika para anggota membahas tentang aturan para biksu/biksuni (ingat, rohaniawan Buddhis bukan hanya biksu, tapi juga biksuni), perbedaan pendapat yang mengarah ke perseteruan pribadi tidak terhindarkan. Hal ini disebabkan karena kekayaan agama Buddha yang penuh dengan perbedaan
Jika kita ingat kembali, di Mahaparinibbana Sutta Biksu Ananda alpa bertanya kepada Buddha aturan-aturan kecil mana yang boleh dihapus. Hal tersebut juga memicu perdebatan di Sidang Sanggha pertama. Hal ini berlanjut hingga hari ini.
Kutipan winaya yang diambil teman-teman, persis sama sesuai dengan konteks agama Buddha di jaman Buddha. Kehidupan di jaman Buddha dan di jaman sekarang tentu saja sudah jauh berbeda, sehingga kita harus bisa melihat konteks winaya dalam jaman ini. Saya sependapat bahwa musik bisa membuat orang terlena, terhanyut perasaan dan itu bisa membuat latihan spiritual seseorang menjadi terganggu. Tetapi dalam konteks penyebaran dan pengembangan Buddha dharma, musik bisa menjadi semua metoda yang baik. Berkaca kepada para sahabat di agama Kxxxxx yang bisa menggunakan musik dan lagu serta seni sebagai media untuk menyampaikan firman-firman Tuhan, agama Buddha seharusnya bisa belajar banyak dari mereka.
Ketika seorang bikus/biksuni menggunakan alat musik, saya mengajak teman-teman untuk melihat konteksnya. Apakah yang ia sedang lakukan, apakah untuk mencari popularitas, PDKT dengan mahasiswi muda, atau sekedar sebagai sebuah upayakausalya untuk membantu orang untuk lebih mengenal dharma.
Jika teman-teman masih ingat lagu Buddhis anak-anak yang dulu pernah hits, kita pasti tidak akan pernah melupakan jasa Biksu Saddhanyano sebagai pencipta lagunya. Apakah teman-teman juga menganggap karya biksu Saddhayano sebagai sebuah pelanggaran.
Biksu Pannavaro juga pernah membuat sendra tari Alm. Biksu Girirakhito juga menulis lagu..
Coba kita lihat segala sesuatu secara kontekstual dengan melihat keadaan jaman sekarang.
Sebagai tambahan, sekilas saya baca tentang biksu merokok. Saya pernah melihatnya, tetapi tidak terkejut karena saya mengerti itulah yang terjadi ketika Winaya dilihat secara tekstual, tidak kontekstual.


hebat ya... vinaya tergantung sikon

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #647 on: 08 October 2010, 09:03:10 AM »
Upaya Kausalya.   Haha....ha.

~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #648 on: 08 October 2010, 09:09:29 AM »
hebat ya... vinaya tergantung sikon
Bro Hendra pasti pernah dengar tentang "Children of God". Mereka merekrut wanita untuk melacurkan diri ke pria demi menarik mereka ke sektenya. Demi menyelamatkan orang lain, maka mereka melakukan "upaya kausalya" tersebut. Mereka disebut "prostitute for J3sus". Mungkin lambat laun, perkembangan Buddhisme nanti bisa ke arah sana. Kita lihat saja.

Offline henrychan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 111
  • Reputasi: 3
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #649 on: 08 October 2010, 09:10:01 AM »
Maaf saya 2 hari ini ke luar kota. Jadi baru bisa bergabung lagi, dan saya coba dengan posting terbaru saja.
Kalau yang ke depan2 belum sempat terbalas, mohon dimaklumi, karena tidak bisa konsentrasi penuh membalas posting2 teman2 yang masuk.

apakah biku boleh menggunakan sarana2 untuk membabarkan dharma?
seperti bolehkah mengarang buku? membuat portal? mengakses internet? dll.
Jawaban semuanya akan sama.  Tergantung tujuan si biku itu bukan?
Lagu - yang isinya dharma Buddha adalah sarana untuk menbabarkan dharma. (setidaknya itu yang saya yakini), jadi kenapa tidak boleh? Jadi balik lagi, ke motivasi masing2 biku yang melakukan.

jika semua kembali ke motivasi masing2 Bhikkhu, apalah lagi gunanya Vinaya...
Toh, semua Bhikkhu bebas melakukan apa saja, yg penting 'motivasi'nya..
---
Winaya memang awalnya memang tidak ada kan?
Karena awalnya dengan 'kesadaran/sati' yang baik tidak ada pelanggaran2.

Saya tidak mengatakan tidak perlu ada winaya.
Seperti definisi KBBI yang menurut saya pas : Tuntunan.
Winaya itu menjadi Tuntunan / rules of game.
Ada Aturan2 yang disepakati bersama dalam komunitas itu.
Ada pelanggaran aturan yang sifatnya berat yang konsekuensinya dikeluarkan dari komunitas, tapi ada yang sifatnya diakui saja kesalahan itu, dan sangha (komunitas) akan memberikan masukan2 demi perbaikan ke depan.
 
Quote
Apakah dalam bayangan anda, menikmati lagu selalu diasosiasikan dengan bergoyang2?
Dan apa definisi bergoyang? mengangguk2kan kepala apakah termasuk bergoyang?
mengedipkan mata itu bergoyang gak? tersenyum apakah termasuk bergoyang?

itu hanya penjelasan sy untuk menggambarkan "jika saja Siddharta menikmati alunan musik tsb"...
Tidak perlu kita persoalkan goyang, kedipan mata atau bagaimananya...
---
Justru anda yang memulai mengangkat topik ini.
Saya hanya memperdalam saja, karena segala sesuatu itu perlu kita amati secara mendalam.
Tapi oke saja. Lupakan soal itu.

Quote
Justru kalau kita terlalu kaku dengan kata per kata, sementara kita tahu, kata2 itu adalah penafsiran seseorang, yang dari satu bahasa ke bahasa lain bisa berbeda arti, maka disitulah kita terjebak dengan 'sematik' dan tidak lagi 'holistik'

Justru itu, org2 seringkali terjebak dalam pandangan terbalik ini.

~ Pelanggaran vinaya bisa saja terjadi, asal saja motivasi (pemahaman) nya benar
padahal yg benar adalah:
~ Jika saja motivasi benar (yg dilandasi pemahaman benar), justru tidak akan terjadi pelanggaran2
---
Setuju sekali. Itu yang terjadi di jaman2 awal komunitas Buddha dan sahabat2nya.
Tapi soal Holistik dan semantik, saya rasa justru manusia sering terjjebak dengan yang sifatnya semantik, dan tidak menangkap makna di balik kata-kata atau kalimat yang ada


Vinaya adalah 'peraturan'. Suatu peraturan haruslah ditaati secara disiplin.
Tambahan lagi -ini yg terpenting- si praktisi harus menyadari dan mengerti mengapa peraturan tsb dibuat.
Jika ia memahami mengapa suatu peraturan dibuat, tentu tidak akan terjadi keteledoran yg disengaja itu.
---
Justru kalau dia bisa memahami kenapa winaya itu dibuat, maka dia bisa menangkap 'pesan' yang dimaksud dari aturan / tuntunan itu.  Sehingga dia tidak terjebak secara kaku pada kata per kata dari winaya itu.

Quote
Bahasa itu ekspresi bukan? pembabaran dharma itu ekspresi keindahan dharma bukan?

Maaf, sejauh yg saya tau, Bahasa bukanlah ekspresi.
Bahasa adalah sarana / bentuk komunikasi untuk menyampaikan gagasan / konsep.
Sedangkan Ekspresi, berhubungan dengan emosi.
---
Berdasarkan KBBI
eks.pre.si
[n] (1) pengungkapan atau proses menyatakan (yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan, dsb): sajak itu merupakan -- dr perasaan hatinya; (2) pandangan air muka yg memperlihatkan perasaan seseorang: -- rasa tidak puas tergambar di wajahnya


Apa perlu pembabaran Dhamma disertai emosi (kegirangan, misalnya?).
Kalau untuk agama lain, tidak heran, mereka berteriak2 plus nyanyian2 membahana dlm 'mengekspresikan' cinta mrk kpd Tuhan/Roh Kudus, bahkan sampai pingsan segala...

Bayangkan jika dalam kebaktian kita menggunakan organ, drumset, gitar listrik dan nyanyian2 pujian yg 'mengekspresikan' betapa indah dan berharganya Dhamma dari Sang Buddha... disertai tepukan2. ekspresi... ekspresi... ekspresi... tunjukkan syukur dan cintamu.... pujilah Sang Buddha.. Dhamma bagaikan permata sempurna....Beberapa umat mungkin akan keluar air mata saking berterima kasihnya kpd Sang Buddha, beberapa bahkan bisa sampai pingsan.

Apakah Bro Henrychan setuju cara pembabaran Dhamma tsb?
Jika tidak, apa sebabnya?
Motivasinya sudah benar loh...
---
Sekali lagi nyanyian ataupun puisi bahkan tarian, tidak menjadi sesuatu yang tabu.
Tetapi tentu nyanyian, puisi dan tarian yang diciptakan dengan 'sati' menghasilkan karya yang indah, dan tidak akan terjadi seperti yang 'secara ekstrim' anda paparkan.
Marilah kita belajar untuk tidak menjadi 'ekstrim' karena itu penghalang menuju 'pencerahan'
::
maaf saya membalas tanpa menghapus pesan sebelumnya.
Masih sering salah, jadi saya langsung balas saja di bawahnya.
Mudah2an tidak merepotkan pada saat membaca.

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #650 on: 08 October 2010, 09:11:10 AM »
Buddhist Feminist Leadership Training


Bodhisatwa terkasih
Selamat pagi

Salah seorang sahabat dharma saya memberitahukan link ini ke saya. Setelah saya buka, lihat, dan baca sekilas (tidak mungkin saya baca semua hingga 44 halaman), saya jadi tertarik untuk ikut memberikan pendapat

Seperti yang terjadi di forum diskusi yang lain ketika para anggota membahas tentang aturan para biksu/biksuni (ingat, rohaniawan Buddhis bukan hanya biksu, tapi juga biksuni), perbedaan pendapat yang mengarah ke perseteruan pribadi tidak terhindarkan. Hal ini disebabkan karena kekayaan agama Buddha yang penuh dengan perbedaan
Jika kita ingat kembali, di Mahaparinibbana Sutta Biksu Ananda alpa bertanya kepada Buddha aturan-aturan kecil mana yang boleh dihapus. Hal tersebut juga memicu perdebatan di Sidang Sanggha pertama. Hal ini berlanjut hingga hari ini.
Kutipan winaya yang diambil teman-teman, persis sama sesuai dengan konteks agama Buddha di jaman Buddha. Kehidupan di jaman Buddha dan di jaman sekarang tentu saja sudah jauh berbeda, sehingga kita harus bisa melihat konteks winaya dalam jaman ini.

menurut anda apakah vinaya yang berkaitan dengan tari2, musik2, dan lain2 boleh dihapus?
jika iya, maka Buddha sasana akan cepet lenyap oleh orang sperti anda


Saya sependapat bahwa musik bisa membuat orang terlena, terhanyut perasaan dan itu bisa membuat latihan spiritual seseorang menjadi terganggu. Tetapi dalam konteks penyebaran dan pengembangan Buddha dharma, musik bisa menjadi semua metoda yang baik. Berkaca kepada para sahabat di agama Kxxxxx yang bisa menggunakan musik dan lagu serta seni sebagai media untuk menyampaikan firman-firman Tuhan, agama Buddha seharusnya bisa belajar banyak dari mereka.

anda mau menyamakan kr****n dengan Buddhism?
kita tdk seharusnya menarik orang untuk masuk ke buddhism krn menggunakan musik, lagu, dan sebagainya..yang dibutuhkan adalah pemahaman ttg Dhamma..apakah isi dhamma yang diiringi oleh musik akan membawa pengertian kepada org lain? saya rasa mereka tidak akan mendengarkan isinya, tetapi lebih cenderung mendengarkan musiknya...dan itu merupakan suatu fakta..


Ketika seorang bikus/biksuni menggunakan alat musik, saya mengajak teman-teman untuk melihat konteksnya. Apakah yang ia sedang lakukan, apakah untuk mencari popularitas, PDKT dengan mahasiswi muda, atau sekedar sebagai sebuah upayakausalya untuk membantu orang untuk lebih mengenal dharma.

lagi2 upayakausalya..

Jika teman-teman masih ingat lagu Buddhis anak-anak yang dulu pernah hits, kita pasti tidak akan pernah melupakan jasa Biksu Saddhanyano sebagai pencipta lagunya. Apakah teman-teman juga menganggap karya biksu Saddhayano sebagai sebuah pelanggaran.
Biksu Pannavaro juga pernah membuat sendra tari Alm. Biksu Girirakhito juga menulis lagu..
Coba kita lihat segala sesuatu secara kontekstual dengan melihat keadaan jaman sekarang.
Sebagai tambahan, sekilas saya baca tentang biksu merokok. Saya pernah melihatnya, tetapi tidak terkejut karena saya mengerti itulah yang terjadi ketika Winaya dilihat secara tekstual, tidak kontekstual.

saya no comment ttg yang ini
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #651 on: 08 October 2010, 09:13:49 AM »
hebat ya... vinaya tergantung sikon
Bro Hendra pasti pernah dengar tentang "Children of God". Mereka merekrut wanita untuk melacurkan diri ke pria demi menarik mereka ke sektenya. Demi menyelamatkan orang lain, maka mereka melakukan "upaya kausalya" tersebut. Mereka disebut "prostitute for J3sus". Mungkin lambat laun, perkembangan Buddhisme nanti bisa ke arah sana. Kita lihat saja.


apakah perbuatan teroris untuk membom para kafir2 jg termasuk upaya kausalya? kalo termasuk, heabt juga itu upaya kausalya..ini seperti ada anak sekolah yang melanggar aturan sekolah tetapi denagn berdalih upaya kauslaya..ga tau deh jadinya untuk apa aturan sekolah dibuat kalo boleh dilanggar dengan berjuta2 alasan
« Last Edit: 08 October 2010, 09:16:49 AM by No Pain No Gain »
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #652 on: 08 October 2010, 09:17:33 AM »
hebat ya... vinaya tergantung sikon
Bro Hendra pasti pernah dengar tentang "Children of God". Mereka merekrut wanita untuk melacurkan diri ke pria demi menarik mereka ke sektenya. Demi menyelamatkan orang lain, maka mereka melakukan "upaya kausalya" tersebut. Mereka disebut "prostitute for J3sus". Mungkin lambat laun, perkembangan Buddhisme nanti bisa ke arah sana. Kita lihat saja.


apakah perbuatan teroris untuk membom para kafir2 jg termasuk upaya kausalya?
Mungkin dalam perkembangan berikutnya bisa begitu jika kita terus-terusan membenarkan kesalahan di balik alasan "upaya kausalya". Daripada orang masuk Avici, lebih baik diteror sampai jadi Buddhis.

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #653 on: 08 October 2010, 09:19:46 AM »
hebat ya... vinaya tergantung sikon
Bro Hendra pasti pernah dengar tentang "Children of God". Mereka merekrut wanita untuk melacurkan diri ke pria demi menarik mereka ke sektenya. Demi menyelamatkan orang lain, maka mereka melakukan "upaya kausalya" tersebut. Mereka disebut "prostitute for J3sus". Mungkin lambat laun, perkembangan Buddhisme nanti bisa ke arah sana. Kita lihat saja.


apakah perbuatan teroris untuk membom para kafir2 jg termasuk upaya kausalya?
Mungkin dalam perkembangan berikutnya bisa begitu jika kita terus-terusan membenarkan kesalahan di balik alasan "upaya kausalya". Daripada orang masuk Avici, lebih baik diteror sampai jadi Buddhis.

Kirim Dharmapala untuk menteror yang kafir ya bro KK?
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline henrychan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 111
  • Reputasi: 3
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #654 on: 08 October 2010, 09:25:32 AM »
[at] henry :
sebenernya hal ini bagi anda PELANGGARAN atau bukan? dan apakah anda mewakili biku ini atau mewakili vihara tempat biku ini yang mengatakan hal2 seperti ini bukan pelanggaran?
karena seperti purnama bilang hinaya vihara biku ini memang seperti itu.
---
untuk mengenal lebih dalam, bukankah Buddha sudah mengajarkan metoda nya, Ehipassiko.
datang, lihat dan buktikan.  Tentu dengan melihat secara mendalam, bukan melihat apa yang enak untuk anda lihat, dan kemudian menilai begitu saja tanpa memahami secara lebih mendalam.
Tapi tentu sebelum itu, anda harus mengosongkan isi cangkir anda.
Karena kalau cangkir anda penuh, apalagi yang bisa anda harapkan?


kalau memang yang begitu diperbolehkan saya jadi tertarik nih ngikut jejak biku itu =))
---
silahkan saja. Itu pilihan hidup anda kan?

kameranya bagus juga nih, tar kalau aye jadi biku itu dikasih properti apa aja nih ;D
Kamera DSLR, Komputer & laptop, Gitar, kendaraan buat hunting cewe (kalau bisa nanti ada acara hunting cewe berbikini ta ajak ah =)) ) TV & home theater, sauna, kolam renang. asik juga nih jadi bhikkhu, gak usah cari duit bisa menikmati keduniawian =))
---
siapa yang kemarin mau bahas soal Lobha, Dosa dan Moha?
Coba dalami cara anda berpikir yang kemudian menjadi kata-kata yang anda tulis.
hehe.

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #655 on: 08 October 2010, 09:25:48 AM »
hebat ya... vinaya tergantung sikon
Bro Hendra pasti pernah dengar tentang "Children of God". Mereka merekrut wanita untuk melacurkan diri ke pria demi menarik mereka ke sektenya. Demi menyelamatkan orang lain, maka mereka melakukan "upaya kausalya" tersebut. Mereka disebut "prostitute for J3sus". Mungkin lambat laun, perkembangan Buddhisme nanti bisa ke arah sana. Kita lihat saja.


apakah perbuatan teroris untuk membom para kafir2 jg termasuk upaya kausalya?
Mungkin dalam perkembangan berikutnya bisa begitu jika kita terus-terusan membenarkan kesalahan di balik alasan "upaya kausalya". Daripada orang masuk Avici, lebih baik diteror sampai jadi Buddhis.

kayak cara mengundang penari erotis di vihara...dengan alasan upaya kausalya..biar banyak org yang datang trus hbs itu mereka bisa mendengarkan dhamma walaupun secuil...

menari erotis jg butuh sati dan konsentrasi loh...

nah dengan  cara begitu, "Buddha Dhamma" versi limhendra akan lestari terus menerus..pengikut jd banyak..pembabaran dhamma bisa digabungkan dengan musik diskotik..

alasannya ya karena musik dugem sekarang lebih tren, bisa menjangkau anak2 muda gaul..uda ga jaman lagi membabarkan dhamma tanpa diringi musik dan tari2an..

yang bener aja dong bro limhendra..
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #656 on: 08 October 2010, 09:25:56 AM »
hebat ya... vinaya tergantung sikon
Bro Hendra pasti pernah dengar tentang "Children of God". Mereka merekrut wanita untuk melacurkan diri ke pria demi menarik mereka ke sektenya. Demi menyelamatkan orang lain, maka mereka melakukan "upaya kausalya" tersebut. Mereka disebut "prostitute for J3sus". Mungkin lambat laun, perkembangan Buddhisme nanti bisa ke arah sana. Kita lihat saja.


apakah perbuatan teroris untuk membom para kafir2 jg termasuk upaya kausalya?
Mungkin dalam perkembangan berikutnya bisa begitu jika kita terus-terusan membenarkan kesalahan di balik alasan "upaya kausalya". Daripada orang masuk Avici, lebih baik diteror sampai jadi Buddhis.

Kirim Dharmapala untuk menteror yang kafir ya bro KK?
Mungkin awalnya begitu, lama-lama diri sendiri jadi 'dharmapala' bawa senjata dan menghabisi yang menentang. Kalau ditanya, "kalian Buddhis kok membunuh?" Tinggal jawab, "Sila juga kudu liat konteks, pak! Ini 'kan demi kebaikan orang lain, jadi namanya 'upaya kausalya' donk!"


Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #657 on: 08 October 2010, 09:27:23 AM »
hebat ya... vinaya tergantung sikon
Bro Hendra pasti pernah dengar tentang "Children of God". Mereka merekrut wanita untuk melacurkan diri ke pria demi menarik mereka ke sektenya. Demi menyelamatkan orang lain, maka mereka melakukan "upaya kausalya" tersebut. Mereka disebut "prostitute for J3sus". Mungkin lambat laun, perkembangan Buddhisme nanti bisa ke arah sana. Kita lihat saja.


apakah perbuatan teroris untuk membom para kafir2 jg termasuk upaya kausalya?
Mungkin dalam perkembangan berikutnya bisa begitu jika kita terus-terusan membenarkan kesalahan di balik alasan "upaya kausalya". Daripada orang masuk Avici, lebih baik diteror sampai jadi Buddhis.

Kirim Dharmapala untuk menteror yang kafir ya bro KK?
Mungkin awalnya begitu, lama-lama diri sendiri jadi 'dharmapala' bawa senjata dan menghabisi yang menentang. Kalau ditanya, "kalian Buddhis kok membunuh?" Tinggal jawab, "Sila juga kudu liat konteks, pak! Ini 'kan demi kebaikan orang lain, jadi namanya 'upaya kausalya' donk!"



apakah ini berarti upaya kausalya rentan dengan pelanggaran/kejahatan?

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #658 on: 08 October 2010, 09:28:37 AM »
hebat ya... vinaya tergantung sikon
Bro Hendra pasti pernah dengar tentang "Children of God". Mereka merekrut wanita untuk melacurkan diri ke pria demi menarik mereka ke sektenya. Demi menyelamatkan orang lain, maka mereka melakukan "upaya kausalya" tersebut. Mereka disebut "prostitute for J3sus". Mungkin lambat laun, perkembangan Buddhisme nanti bisa ke arah sana. Kita lihat saja.


apakah perbuatan teroris untuk membom para kafir2 jg termasuk upaya kausalya?
Mungkin dalam perkembangan berikutnya bisa begitu jika kita terus-terusan membenarkan kesalahan di balik alasan "upaya kausalya". Daripada orang masuk Avici, lebih baik diteror sampai jadi Buddhis.

Kirim Dharmapala untuk menteror yang kafir ya bro KK?
Mungkin awalnya begitu, lama-lama diri sendiri jadi 'dharmapala' bawa senjata dan menghabisi yang menentang. Kalau ditanya, "kalian Buddhis kok membunuh?" Tinggal jawab, "Sila juga kudu liat konteks, pak! Ini 'kan demi kebaikan orang lain, jadi namanya 'upaya kausalya' donk!"



menyeberangkan 'roh' dengan motivasi baik agar mereka tidak tersesat lagi dan ga buat kamma buruk lbh banyak jg merupakan upaya kausalaya loh
« Last Edit: 08 October 2010, 09:31:55 AM by No Pain No Gain »
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #659 on: 08 October 2010, 09:31:01 AM »
hebat ya... vinaya tergantung sikon
Bro Hendra pasti pernah dengar tentang "Children of God". Mereka merekrut wanita untuk melacurkan diri ke pria demi menarik mereka ke sektenya. Demi menyelamatkan orang lain, maka mereka melakukan "upaya kausalya" tersebut. Mereka disebut "prostitute for J3sus". Mungkin lambat laun, perkembangan Buddhisme nanti bisa ke arah sana. Kita lihat saja.


apakah perbuatan teroris untuk membom para kafir2 jg termasuk upaya kausalya?
Mungkin dalam perkembangan berikutnya bisa begitu jika kita terus-terusan membenarkan kesalahan di balik alasan "upaya kausalya". Daripada orang masuk Avici, lebih baik diteror sampai jadi Buddhis.

Kirim Dharmapala untuk menteror yang kafir ya bro KK?
Mungkin awalnya begitu, lama-lama diri sendiri jadi 'dharmapala' bawa senjata dan menghabisi yang menentang. Kalau ditanya, "kalian Buddhis kok membunuh?" Tinggal jawab, "Sila juga kudu liat konteks, pak! Ini 'kan demi kebaikan orang lain, jadi namanya 'upaya kausalya' donk!"



apakah in berarti upaya kausalya rentan dengan pelanggaran/kejahatan?

Sangat rentan diselewengkan kalau keluar dari Jalan Arya Beruas Delapan.
~Life is suffering, why should we make it more?~

 

anything