//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.  (Read 1821223 times)

0 Members and 22 Guests are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1500 on: 03 August 2010, 03:39:32 PM »
[at] indra,
menurut anda apabila ada umat Buddha yang tinggal di rusia dimana negerinya sangat dingin,  apabila dia meminum arak untuk menghangatkan tubuh apakah termasuk melanggar sila?
menurut anda apakah memasak air (membunuh jutaan bakteri ) termasuk melanggar sila?

lalu apa batasan melanggar sila ?


meminum arak menurut vsila/vinaya adalah melanggar sila, dan unfortunately, sila/vinaya tidak memberikan alasan pembenaran termasuk karena tinggal di rusia. di India pada masa Sang Buddha juga ada musim sangat dingin, dalam sutta disebutkan "musim beku" tapi tetap tidak ada toleransi dalam vinaya untuk hal ini.

memasak air hingga membunuh mikroorganisme tidak melanggar sila/vinaya, kalau ada kecoa hidup di dalam air itu baru melanggar sila, batasan yg ditetapkan oleh Sang Buddha adalah sebatas masih terlihat dengan mata telanjang. jangan tanya saya kenapa begitu? bukan saya yg membuat peraturan
kalau demikian halnya ,  buku vinaya ada tertulis bhiksu kencing harus jongkok, berarti harus dituruti juga ya?
apa makna dari sila/vinaya tersebut?


loh saya sudah biasa melihat para bhikkhu yg kencing jongkok, menurut komentar itu adalah untuk alasan kesehatan (CMIIW)
penjelasannya menarik sekali, tolong dijelaskan lebih lanjut manfaat kencing jongkok buat kesehatan itu apa?  lalu tolong dijelaskan pula manfaat bhiksu gak memakai kolor buat kesehatan itu apa?

mungkin Bro harus bertanya kepada ahli kesehatan, saya bahkan tidak peduli dengan kesehatan saya sendiri.
Dengan kata lain anda mengikuti vinaya dan sila secara membuta tanpa mengetahui tujuan dan manfaatnya. minum arak dapat bermanfaat buat kesehatan, khususnya bila ada umat Buddhist yang tinggal di daerah yang dingin. beberapa ramuan tradisional china pun dicampur dengan arak.
Jadi apabila ada umat Buddhist yang lagi sakit dan membutuhkan ramuan yang menggunakan arak, juga gak boleh minum ya?
itu adalah dengan kata lain versi anda, bukan kata2 saya
saya tidak mendalami vinaya, karena bagi saya cukup pancasila. dan menurut pengalaman saya, ketika saya berada di tempat dingin, saya merasa cukup dengan mnum minuman panas, itu sudah cukup untuk menyamankan tubuh saya.
Orang sakit yg membutuhkan arak untuk kesembuhan, itu namanya minum obat, obat yg terbuat dari arak, Pancasila tidak melarang orang minum obat.
koq saya gak melihat anda menjelaskan manfaat kencing jongkok buat kesehatan sehubungan dengan vinaya?
anda sendiri mungkin tidak pernah tinggal di daerah yang sangat dingin, tentu tidak memahami apa manfaat minum arak , untuk mencari kehangatan dari seteguk minuman panas tentu memerlukan bahan bakar yang mungkin susah didapatkan. mengenai ramuan, anda sama sekali tidak konsisten dengan jawaban anda. mengapa kalau ramuan mengandung arak diperbolehkan? kenapa anda tidak menjawab ada juga obat alternatif tanpa arak?
pancasila versi anda mengharamkan minum arak, tapi kenapa obat mengandung arak diperbolehkan?

maaf mengecewakan anda, sebelumnya saya sudah menjelaskan bahwa saya bukan ahli vinaya. saya hanya mampu menjelaskan sebatas apa yg saya tau, jika jawaban saya tidak puas dan anda membutuhkan lebih banyak lagi, silahkan anda bertanya kepada orang lain atau membaca Vinaya Pitaka.

minum arak memang melanggar vinaya, tapi obat adalah satu dari kebutuhan bhikkhu, jadi bagaimana mungkin Sang Buddha melarang bhikkhu menggunakan barang kebutuhannya? tapi kalau saya meminum obat yg mana dalam obat itu terkandung alkohol, itu sebutannya tetap minum obat bukan minum arak. kalau tidak percaya coba tanyakan sama anak atau keponakan anda yg masih TK

Quote
Quote
Quote
Quote
saya tidak tahu soal bhikshu, tetapi kalau bagi bhikkhu, vinaya punya aturan seorang bhikkhu hanya memakai 3 potong jubah, jubah bawah, atas, dan luar, kolor termasuk jubah bagian mana ya?
dalam vinaya bukannya ditulis kalo bhikkhu itu gak pake kolor, tapi pake sesuatu mirip kolor jaman baheula?

bisa tolong kutipkan Vinaya yg anda maksudkan Bro?
cari sendiri lah, tentang kaupina. gue tanya bhikku itu pake kolor atau kaupina?  kalau kaupina manfaatnya apa?


terima kasih atas informasinya Bro, mungkin tahun depan saya akan membaca tentang Kaupina ini.

Quote
Quote
Quote
quote]
vinaya juga melarang membunuh, menurut Bro, apa gunanya tidak membunuh, kalau kita punya mantera membunuh, dan bisa lolos dari polisi?
iya benar, but apakah ada yang paham apa tujuan dan makna yang terkandung dalam pancasila buddhist?


sila tidak membunuh, adalah sesuai dengan semangat Buddhist yaitu ajaran cinta kasih kepada semua makhluk. tidak ada alasan yg membenarkan pembunuhan, apalagi yg KATANYA membunuh untuk menolong. menolong kok membunuh...
nocomment deh
[/quote]

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1501 on: 03 August 2010, 03:54:37 PM »
Quote
sila tidak membunuh, adalah sesuai dengan semangat Buddhist yaitu ajaran cinta kasih kepada semua makhluk.

cmiiw
sila 1 adalah

AKU BERTEKAD MENGHINDARI PEMBUNUHAN DEMI TERCAPAINYA SAMADHI

sila cmiiw adalah demi diri sendiri.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1502 on: 03 August 2010, 04:02:38 PM »
TAMBAHAN:

barusan dapat bacaan mengenai cara mengatasi dingin:

Untuk mengatasi dingin bukan dengan minuman beralkohol tetapi dengan pakaian dan selimut tebal, inilah yang dilakukan masyarakat di daerah dingin.
Kalau tidak salah di Eskimo tidak ada alkohol, mereka bertahan dari cuaca dingin dengan berbagai cara tanpa meminum minuman keras, di tibet banyak orang-orang mengatasi hawa dingin dengan minum minuman teh campur ghee... (sejenis mentega susu).

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1503 on: 03 August 2010, 04:04:31 PM »
Quote
sila tidak membunuh, adalah sesuai dengan semangat Buddhist yaitu ajaran cinta kasih kepada semua makhluk.

cmiiw
sila 1 adalah

AKU BERTEKAD MENGHINDARI PEMBUNUHAN DEMI TERCAPAINYA SAMADHI

sila cmiiw adalah demi diri sendiri.
"There is the case where a disciple of the noble ones, abandoning the taking of life, abstains from taking life. In doing so, he gives freedom from danger, freedom from animosity, freedom from oppression to limitless numbers of beings. In giving freedom from danger, freedom from animosity, freedom from oppression to limitless numbers of beings, he gains a share in limitless freedom from danger, freedom from animosity, and freedom from oppression. This is the first gift, the first great gift — original, long-standing, traditional, ancient, unadulterated, unadulterated from the beginning — that is not open to suspicion, will never be open to suspicion, and is unfaulted by knowledgeable contemplatives & priests...
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1504 on: 03 August 2010, 04:24:06 PM »
maaf mengecewakan anda, sebelumnya saya sudah menjelaskan bahwa saya bukan ahli vinaya. saya hanya mampu menjelaskan sebatas apa yg saya tau, jika jawaban saya tidak puas dan anda membutuhkan lebih banyak lagi, silahkan anda bertanya kepada orang lain atau membaca Vinaya Pitaka.

minum arak memang melanggar vinaya, tapi obat adalah satu dari kebutuhan bhikkhu, jadi bagaimana mungkin Sang Buddha melarang bhikkhu menggunakan barang kebutuhannya? tapi kalau saya meminum obat yg mana dalam obat itu terkandung alkohol, itu sebutannya tetap minum obat bukan minum arak. kalau tidak percaya coba tanyakan sama anak atau keponakan anda yg masih TK
tidak memahami vinaya tapi berani menyalahkan jawaban mahaguru Lu Sheng Yen.  pandangan Mahaguru Lu Sheng Yen tentang arak jauh lebih masuk akal daripada pandangan anda :, (btw anda tau manfaat minum kopi? lagi-lagi beliau ngobrol dengan Buddha Shakyamuni dan mendapatkan banyak wejangan)

[spoiler]

Penjelajahan Spiritual di "Negeri Terbalik"
Selama hidup, saya belum pernah bertemu "makhluk" demikian, dibilang manusia, tapi tidak mirip manusia, ada kepala dan badan, namun tidak ada tangan dan kaki, yang lebih anehnya, kepala di bawah, badan di atas, ujung kepala datar untuk menopang badannya.

Sewaktu berjalan, tubuhnya bergetar, berjalan maju dengan mengandalkan getaran, sangat sulit dan menyusahkan.

Sewaktu tidur, ia berbaring ibarat seekor ulat, juga berjalan maju dengan mengandalkan gulingan, namun, sekujur tubuhnya gampang lecet dan berdarah.

Sewaktu makan, karena kepala di bawah, makanan balik arah, mengalir keluar lagi lewat mulut, makan sepuluh bagian, mengalir keluar lima bagian, kondisinya seperti muntah.

Karena tidak ada tangan dan kaki, tubuh telanjang, jelek sekali, cuaca panas atau dingin tetap telanjang, tidak ada baju yang bisa menutupi, penampilannya tidak terhormat lagi, ketika bicara, tidak jelas, tidak terperinci, bicara sembarangan.

Makhluk di negeri ini, usianya tidak panjang, selalu ensefalemia, mati karena pendarahan otak, setelah mati, bereinkarnasi lagi di negeri ini, setelah mati bereinkarnasi lagi, datang dan pergi berulang kali, entah berapa kali bertumimbal lahir, kasihan sekali, makhluk ini bagaikan parasit.

Saya tiba di tempat Buddha dan bertanya pada Buddha:

"Negeri apa ini?"

Buddha menjawab, "Negeri Terbalik, termasuk neraka tanah."

Saya berkata, "Apa sebabnya terlahir di negeri ini?"

"Pencipta meninum keras dan peminum minuman keras terlahir di sana."

Saya kaget sekali.

Saya berpikir sejenak, ciri-ciri orang mabuk itu teransang, nekat, emosional, membuta, kehilangan akal sehat, bicara sembarangan, lumpuh, muntah, dan semua perbuatannya terbalik.

Sang Buddha berkata, "Saat Saya masih di dunia, ada seorang Arahat yang bernama Svagata, daya kesaktiannya dapat menundukkan naga berbisa. Kemudian, pada suatu ketika, ia salah minum segelas minuman keras berkadar tinggi yang warnanya seperti air, tak disangka mabuk sampai pingsan, lantas tidur di tengah mata air di pinggir jalan, ada beberapa ekor kodok berlompatan di badannya."

Sang Buddha bersabda:

Demikianlah orang mabuk.

Orang yang dapat menaklukkan naga berbisa, malah tidak dapat menaklukkan seekor kodok.

Sang Buddha bersabda, orang mabuk itu tidak merasa malu menanggalkan pakaian; orang mabuk itu tidak sadar memaki orang dengan kata-kata kasar; orang mabuk itu kalau mabuknya sedang kambuh, ia bahkan berani membunuh orang dan membakarnya; orang mabuk itu juga melakukan kekerasan, minuman keras dapat mengacaukan kesadaran, sehingga mereka mudah sekali melakukan pembunuhan, perzinahan, pencurian, penipuan, dan rintangan-rintangan karma lainnya.

Sang Buddha bersabda, minuman keras dapat menyebabkan 10 kesalahan dan 36 kekeliruan. Pencipta minuman keras, peminum minuman keras, dan orang mabuk, saat menjelang wafat akan jatuh ke "Negeri Terbalik".

Saya terkejut sekali begitu mendengarnya.

Saya bertanya, "Bagaimana supaya kita dapat minum arak namun tidak mabuk?"

Sang Buddha menjawab, "Arak yang mempunyai kadar alkohol, namun arak tersebut tidak dapat memabukkan orang, orang yang meminumnya tidak melanggar sila!"

Sang Buddha melanjutkan, "Menjadikan arak sebagai obat dan menggunakan alkohol untuk menyembuhkan luka, tidak melanggar sila!"

Sang Buddha melanjutkan, "Jika orang minum minuman keras dan menjadi mabuk karenanya, maka ia akan terpuruk."

Saya merasa apa yang disabdakan oleh Sang Buddha sangat benar, jika orang minum minuman keras dan mabuk karenanya, maka ia akan terpuruk. Tidak banyak orang yang dapat mengendalikan diri, biasanya orang mabuk pun berkata, "Saya tidak mabuk, saya tidak mabuk, saya ..... tidak .... mabuk!"

Yang benar itu ratusan sikap jelek muncul semua.

Sebagai sadhaka, kita juga jangan sekali-kali minum arak obat sesukanya, sebab arak obat juga bisa memabukkan orang, sama-sama terpuruk. Arak obat harus diminum sesuai petunjuk dokter, harus ada batasannya, barulah tidak melanggar sila.

Saya pernah ke suatu alam surga, para dewa di alam surga tersebut minum mata air yang mengalir di sungai kayangan, ada kadar arak, wangi arak, rasa arak, itulah arak dewa; satu-satunya yang luar biasa adalah arak ini tidak memabukkan para dewa.

Dengan meminumnya, semangat jadi penuh, bisa membuat kenyang, juga bahagia, tidak sampai mengacaukan kesadaran, para dewa justru hidup dari mata air ini.

Boleh dibilang negeri arak, namun tidak ada dewa yang mabuk. Saya berasumsi bahwa semua sila, mengutamakan "hati", asalkan bisa mandiri, berarti tidak melanggar sila; bila tidak bisa mandiri, berarti melanggar sila, semua Dharma diciptakan oleh "hati".

Ketika saya menyepi dan bertapa di "Danau Daun", saya teringat persoalan arak dan mabuk, arak dan amerta, sehingga merenung secara terperinci.

Biasanya, orang minum arak itu ada hubungannya dengan kesenangan, makanya ada istilah "meneguk arak untuk kesenangan", dari dulu para raja dan bangsawan, di tengah perjamuan, tanpa arak tidak ada kesenangan, arak juga memiliki fungsi merangsang, juga ada fungsi menyenangkan, arak dan wanita ada hubungannya lagi, makanya ada pepatah "minuman keras dan wanita cantik", minum arak sambil menikmati lagu dan tarian dari wanita cantik, yakni fungsi dari minum arak untuk mendatangkan kesenangan bagi orang pada umumnya.

Ada satu jenis orang lagi, karena ada kesedihan dan kerisauan, makanya ada istilah "menyiram kesedihan dengan arak", ada pepatah lagi: "Menebas air dengan pedang, air semakin mengalir; menyiram kesedihan dengan arak, kesedihan semakin mendalam", arak pun dijadikan obat bius. Lantas, apa bedanya ini dengan narkoba, ujung-ujungnya minuman keras bagaikan narkoba, sampai akhirnya "keracunan alkohol", karena minum minuman keras, lantas menyebabkan keracunan alkohol, sungguh tidak ada untungnya sama sekali.

Mengkonsumsi narkoba akan kecanduan, minum arak juga akan kecanduan, merokok pun akan kecanduan, bahkan minum kopi pun akan kecanduan, yang sudah kecanduan, tidak mudah berpantang lagi, terus terang, kalau sudah kecanduan, manusia tidak akan mandiri lagi, bagaimana kita menjadi seorang sadhaka bila tidak dapat mandiri?

Ada yang berdalih bahwa dalam Tantrayana diperkenankan minum arak, sebab arak disebut amerta, sesungguhnya, arak itu sendiri "netral", tidak baik maupun jahat, tergantung bagaimana Anda menggunakannya. Anda tidak dapat mandiri, maka itulah "racun"; Anda dapat mandiri, maka itulah "amerta", arak adalah obat untuk kesehatan, saya pribadi tidak menentang pendapat ini, bila dibatasi penggunaannya, itulah amerta, Anda kalah oleh minuman keras, minuman keras akan berubah menjdi racun yang mencelakakan Anda.

Di tempat yang dingin dan membeku, biasanya orang "minum arak untuk menghangatkan", ini masih boleh ditoleransi, "minum arak untuk mengusir dingin" juga masih boleh ditoleransi, namun, minumlah arak sesuai kemampuan, jangan dijadikan dalih.

Minum sampai mabuk-mabukan, gila-gilaan, bahkan dipapah orang, ini berarti arak sudah mengacaukan kesadaran, semua perbuatannya terbalik, orang demikian, sebaiknya jangan menyentuh arak, setetes pun jangan, sebab Anda akan terpuruk.

sumber: 175_Travelling Monk
indonesia.tbsn.org


Offline padmakumara

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.317
  • Reputasi: 0
  • Gender: Female
  • mara devaputra
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1505 on: 03 August 2010, 04:24:39 PM »
sumber : .net

uda pernah liat nlm kalian semua???

    Selasa, 15 September 2009
Sebuah patung Dewi Kwan-im di luar Kota Kao Hsiung, Taiwan, tiba-tiba ditemukan sesuatu yang mirip dengan bekas air mata di bawah mata kanannya, dan lebih anehnya lagi, bekas air matanya itu tidak bisa hilang oleh guyuran air hujan meski telah turun hujan berkali-kali.

Menurut laporan berita Dongshen, Taiwan Januari lalu, di bawah mata kanan patung Dewi Kwan-im tersebut terdapat segaris warna merah tua yang mirip dengan bekas air mata, dilihat dari kejauhan persis seperti Dewi Kwan-im sedang meneteskan air mata. Kepala pusat pengelola perencanaan kawasan Nanxing yakni Huang Zhong Jian mengatakan, bahwa saat itu ditemukan fenomena aneh di atas wajah Dewi Kwan-im, dan seketika itu semua orang merasa tidak tenang perasaannya.

Dan selama lebih sebulan, meskipun sudah berkali-kali turun hujan lebat, namun bekas air mata di wajah Dewi Kwan-im itu sama sekali belum lenyap, bahkan warnanya juga sedikit pun tidak pudar. Pengelola di tempat tersebut benar-benar tidak habis mengerti, sebenarnya apa sebabnya hingga bisa terjadi fenomena aneh yang demikian, dan oleh karena itulah, ia tidak berani secara gegabah menghapusnya. (.net)*

http://.net/images/stories/kehidupan/patung-kwan-im.jpg
"Godaan sex merupakan bahaya terbesar dan merupakan penyebab banyak bencana.
Banyak hati yang hancur karena nafsu birahi."

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1506 on: 03 August 2010, 04:40:00 PM »

kalau demikian halnya ,  buku vinaya ada tertulis bhiksu kencing harus jongkok, berarti harus dituruti juga ya?
apa makna dari sila/vinaya tersebut?

[/quote]

loh saya sudah biasa melihat para bhikkhu yg kencing jongkok, menurut komentar itu adalah untuk alasan kesehatan (CMIIW)
[/quote]
penjelasannya menarik sekali, tolong dijelaskan lebih lanjut manfaat kencing jongkok buat kesehatan itu apa?  lalu tolong dijelaskan pula manfaat bhiksu gak memakai kolor buat kesehatan itu apa?
[/quote]

mungkin Bro harus bertanya kepada ahli kesehatan, saya bahkan tidak peduli dengan kesehatan saya sendiri.

saya tidak tahu soal bhikshu, tetapi kalau bagi bhikkhu, vinaya punya aturan seorang bhikkhu hanya memakai 3 potong jubah, jubah bawah, atas, dan luar, kolor termasuk jubah bagian mana ya?

vinaya juga melarang membunuh, menurut Bro, apa gunanya tidak membunuh, kalau kita punya mantera membunuh, dan bisa lolos dari polisi?
[/quote]

Kalau saya pernah bertanya kepada bhikkhu, dan beliau menjawab, vinaya utk bhikkhud agar kencing jongkok bukan berdiri dikeluarkan karena pada suatu ketika ada seorang samanera yang kencing di sebuah tepi jurang, kencing ke jurang maksudnya, tanpa mengetahui ada seorang bhikkhu senior yang sedang bermeditasi, di bawah; sehingga bhikkhu tersebut bermandikan air kencing samanera. Kejadian ini dilaporkan kepada Sang Buddha, dan keluarlah vinaya tersebut.  Harap jangan tanya saya ada di vinaya pitaka yg mana, saya tidak tahu.
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1507 on: 03 August 2010, 04:52:17 PM »
sumber : .net

uda pernah liat nlm kalian semua???

    Selasa, 15 September 2009
Sebuah patung Dewi Kwan-im di luar Kota Kao Hsiung, Taiwan, tiba-tiba ditemukan sesuatu yang mirip dengan bekas air mata di bawah mata kanannya, dan lebih anehnya lagi, bekas air matanya itu tidak bisa hilang oleh guyuran air hujan meski telah turun hujan berkali-kali.

Menurut laporan berita Dongshen, Taiwan Januari lalu, di bawah mata kanan patung Dewi Kwan-im tersebut terdapat segaris warna merah tua yang mirip dengan bekas air mata, dilihat dari kejauhan persis seperti Dewi Kwan-im sedang meneteskan air mata. Kepala pusat pengelola perencanaan kawasan Nanxing yakni Huang Zhong Jian mengatakan, bahwa saat itu ditemukan fenomena aneh di atas wajah Dewi Kwan-im, dan seketika itu semua orang merasa tidak tenang perasaannya.

Dan selama lebih sebulan, meskipun sudah berkali-kali turun hujan lebat, namun bekas air mata di wajah Dewi Kwan-im itu sama sekali belum lenyap, bahkan warnanya juga sedikit pun tidak pudar. Pengelola di tempat tersebut benar-benar tidak habis mengerti, sebenarnya apa sebabnya hingga bisa terjadi fenomena aneh yang demikian, dan oleh karena itulah, ia tidak berani secara gegabah menghapusnya. (.net)*

http://.net/images/stories/kehidupan/patung-kwan-im.jpg
astaga, jaman sekarang masih percaya ginian ckckckckck
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Mr. pao

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 792
  • Reputasi: 29
  • KeperibadianMuYanGakuSuka
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1508 on: 03 August 2010, 05:35:47 PM »
sumber : .net

uda pernah liat nlm kalian semua???

    Selasa, 15 September 2009
Sebuah patung Dewi Kwan-im di luar Kota Kao Hsiung, Taiwan, tiba-tiba ditemukan sesuatu yang mirip dengan bekas air mata di bawah mata kanannya, dan lebih anehnya lagi, bekas air matanya itu tidak bisa hilang oleh guyuran air hujan meski telah turun hujan berkali-kali.

Menurut laporan berita Dongshen, Taiwan Januari lalu, di bawah mata kanan patung Dewi Kwan-im tersebut terdapat segaris warna merah tua yang mirip dengan bekas air mata, dilihat dari kejauhan persis seperti Dewi Kwan-im sedang meneteskan air mata. Kepala pusat pengelola perencanaan kawasan Nanxing yakni Huang Zhong Jian mengatakan, bahwa saat itu ditemukan fenomena aneh di atas wajah Dewi Kwan-im, dan seketika itu semua orang merasa tidak tenang perasaannya.

Dan selama lebih sebulan, meskipun sudah berkali-kali turun hujan lebat, namun bekas air mata di wajah Dewi Kwan-im itu sama sekali belum lenyap, bahkan warnanya juga sedikit pun tidak pudar. Pengelola di tempat tersebut benar-benar tidak habis mengerti, sebenarnya apa sebabnya hingga bisa terjadi fenomena aneh yang demikian, dan oleh karena itulah, ia tidak berani secara gegabah menghapusnya. (.net)*

http://.net/images/stories/kehidupan/patung-kwan-im.jpg
hal-hal senada sering terjadi pada patung Bunda Maria dan patung Buddha tapi tidak terjadi hal-hal yang dianggap khusus malang bangat.
mungkin ada makhluk yang iseng pada patung tuh.
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1509 on: 03 August 2010, 06:13:13 PM »
maaf mengecewakan anda, sebelumnya saya sudah menjelaskan bahwa saya bukan ahli vinaya. saya hanya mampu menjelaskan sebatas apa yg saya tau, jika jawaban saya tidak puas dan anda membutuhkan lebih banyak lagi, silahkan anda bertanya kepada orang lain atau membaca Vinaya Pitaka.

minum arak memang melanggar vinaya, tapi obat adalah satu dari kebutuhan bhikkhu, jadi bagaimana mungkin Sang Buddha melarang bhikkhu menggunakan barang kebutuhannya? tapi kalau saya meminum obat yg mana dalam obat itu terkandung alkohol, itu sebutannya tetap minum obat bukan minum arak. kalau tidak percaya coba tanyakan sama anak atau keponakan anda yg masih TK
tidak memahami vinaya tapi berani menyalahkan jawaban mahaguru Lu Sheng Yen.  pandangan Mahaguru Lu Sheng Yen tentang arak jauh lebih masuk akal daripada pandangan anda :, (btw anda tau manfaat minum kopi? lagi-lagi beliau ngobrol dengan Buddha Shakyamuni dan mendapatkan banyak wejangan)

saya cukup memahami vinaya walaupun saya tidak berani mengaku sabagai ahli, dan saya cukup paham soal pasal minum arak ini.
Mungkin saja Buddha Sakyamuni minum kopi, karena kopi tidak melanggar Vinaya, yg sulit dipercaya adalah ngopi di kafe. ngarang cerita yg lebih masuk akal gitu loh. saya tidak mengemukakan pandangan, apa yg saya katakan tentang vinaya itu adalah apa yg tertulis dalam Pitaka, dan tidak ada bagian yg saya rekayasa. bukan seperti Tuan LSY yg merekayasa dan memutar balikkan Vinaya untuk membenarkan watak pemabuknya.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1510 on: 03 August 2010, 06:13:56 PM »
sumber : .net

uda pernah liat nlm kalian semua???

    Selasa, 15 September 2009
Sebuah patung Dewi Kwan-im di luar Kota Kao Hsiung, Taiwan, tiba-tiba ditemukan sesuatu yang mirip dengan bekas air mata di bawah mata kanannya, dan lebih anehnya lagi, bekas air matanya itu tidak bisa hilang oleh guyuran air hujan meski telah turun hujan berkali-kali.

Menurut laporan berita Dongshen, Taiwan Januari lalu, di bawah mata kanan patung Dewi Kwan-im tersebut terdapat segaris warna merah tua yang mirip dengan bekas air mata, dilihat dari kejauhan persis seperti Dewi Kwan-im sedang meneteskan air mata. Kepala pusat pengelola perencanaan kawasan Nanxing yakni Huang Zhong Jian mengatakan, bahwa saat itu ditemukan fenomena aneh di atas wajah Dewi Kwan-im, dan seketika itu semua orang merasa tidak tenang perasaannya.

Dan selama lebih sebulan, meskipun sudah berkali-kali turun hujan lebat, namun bekas air mata di wajah Dewi Kwan-im itu sama sekali belum lenyap, bahkan warnanya juga sedikit pun tidak pudar. Pengelola di tempat tersebut benar-benar tidak habis mengerti, sebenarnya apa sebabnya hingga bisa terjadi fenomena aneh yang demikian, dan oleh karena itulah, ia tidak berani secara gegabah menghapusnya. (.net)*

http://.net/images/stories/kehidupan/patung-kwan-im.jpg
hal-hal senada sering terjadi pada patung Bunda Maria dan patung Buddha tapi tidak terjadi hal-hal yang dianggap khusus malang bangat.
mungkin ada makhluk yang iseng pada patung tuh.

Dewi Kwan-Im nya nangis lihat perilaku kita semua di DC, =)

"kita semua" berarti "termasuk saya" atau "terutama saya"?

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1511 on: 03 August 2010, 06:21:16 PM »
maaf mengecewakan anda, sebelumnya saya sudah menjelaskan bahwa saya bukan ahli vinaya. saya hanya mampu menjelaskan sebatas apa yg saya tau, jika jawaban saya tidak puas dan anda membutuhkan lebih banyak lagi, silahkan anda bertanya kepada orang lain atau membaca Vinaya Pitaka.

minum arak memang melanggar vinaya, tapi obat adalah satu dari kebutuhan bhikkhu, jadi bagaimana mungkin Sang Buddha melarang bhikkhu menggunakan barang kebutuhannya? tapi kalau saya meminum obat yg mana dalam obat itu terkandung alkohol, itu sebutannya tetap minum obat bukan minum arak. kalau tidak percaya coba tanyakan sama anak atau keponakan anda yg masih TK
tidak memahami vinaya tapi berani menyalahkan jawaban mahaguru Lu Sheng Yen.  pandangan Mahaguru Lu Sheng Yen tentang arak jauh lebih masuk akal daripada pandangan anda :, (btw anda tau manfaat minum kopi? lagi-lagi beliau ngobrol dengan Buddha Shakyamuni dan mendapatkan banyak wejangan)

saya cukup memahami vinaya walaupun saya tidak berani mengaku sabagai ahli, dan saya cukup paham soal pasal minum arak ini.
Mungkin saja Buddha Sakyamuni minum kopi, karena kopi tidak melanggar Vinaya, yg sulit dipercaya adalah ngopi di kafe. ngarang cerita yg lebih masuk akal gitu loh. saya tidak mengemukakan pandangan, apa yg saya katakan tentang vinaya itu adalah apa yg tertulis dalam Pitaka, dan tidak ada bagian yg saya rekayasa. bukan seperti Tuan LSY yg merekayasa dan memutar balikkan Vinaya untuk membenarkan watak pemabuknya.


Maksud Bro Indra,  Buddha Hidup ngopi di cafe salah? Harusnya dimana? Buddha Bar?  jangan gitu ah.
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1512 on: 03 August 2010, 06:24:50 PM »
maaf mengecewakan anda, sebelumnya saya sudah menjelaskan bahwa saya bukan ahli vinaya. saya hanya mampu menjelaskan sebatas apa yg saya tau, jika jawaban saya tidak puas dan anda membutuhkan lebih banyak lagi, silahkan anda bertanya kepada orang lain atau membaca Vinaya Pitaka.

minum arak memang melanggar vinaya, tapi obat adalah satu dari kebutuhan bhikkhu, jadi bagaimana mungkin Sang Buddha melarang bhikkhu menggunakan barang kebutuhannya? tapi kalau saya meminum obat yg mana dalam obat itu terkandung alkohol, itu sebutannya tetap minum obat bukan minum arak. kalau tidak percaya coba tanyakan sama anak atau keponakan anda yg masih TK
tidak memahami vinaya tapi berani menyalahkan jawaban mahaguru Lu Sheng Yen.  pandangan Mahaguru Lu Sheng Yen tentang arak jauh lebih masuk akal daripada pandangan anda :, (btw anda tau manfaat minum kopi? lagi-lagi beliau ngobrol dengan Buddha Shakyamuni dan mendapatkan banyak wejangan)

saya cukup memahami vinaya walaupun saya tidak berani mengaku sabagai ahli, dan saya cukup paham soal pasal minum arak ini.
Mungkin saja Buddha Sakyamuni minum kopi, karena kopi tidak melanggar Vinaya, yg sulit dipercaya adalah ngopi di kafe. ngarang cerita yg lebih masuk akal gitu loh. saya tidak mengemukakan pandangan, apa yg saya katakan tentang vinaya itu adalah apa yg tertulis dalam Pitaka, dan tidak ada bagian yg saya rekayasa. bukan seperti Tuan LSY yg merekayasa dan memutar balikkan Vinaya untuk membenarkan watak pemabuknya.


Maksud Bro Indra,  Buddha Hidup ngopi di cafe salah? Harusnya dimana? Buddha Bar?  jangan gitu ah.

Buddha hidup ngopi di kafe saya kira masih wajar, tapi Buddha Sakyamuni ???

konon kan buddha hidup ngopi bareng sama BUDDHA SAKYAMUNI.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1513 on: 03 August 2010, 06:36:03 PM »
Sang Buddha berkata, "Saat Saya masih di dunia, ada seorang Arahat yang bernama Svagata, daya kesaktiannya dapat menundukkan naga berbisa. Kemudian, pada suatu ketika, ia salah minum segelas minuman keras berkadar tinggi yang warnanya seperti air, tak disangka mabuk sampai pingsan, lantas tidur di tengah mata air di pinggir jalan, ada beberapa ekor kodok berlompatan di badannya."


saya masih terpesona dengan postingan di atas. Itu adalah kebohongan yg dilakukan oleh Sang Master Tuan LSY. Sang Buddha Gotama dalam khotbahnya kepada Rahula, dan dalam beberapa sutta lainnya berkata, "seseorang yang mengucapkan kata-kata bohong, maka baginya tidak ada pelanggaran lain yang tidak mungkin dilakukannya." tapi apakah mungkin LSY yg benar di sini dan Buddha Sakyamuni yg berbohong?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1514 on: 03 August 2010, 06:39:58 PM »
Di dalam hati Anda ada lagi sebuah aksara "HUM" biru. Itulah aksara "HUM" biru Anda yang terakhir, melambangkan roh Anda. Umumnya orang menyebutnya "arwah". Agama Buddha mengatakan, orang yang telah meninggal dunia disebut "bardo" atau "antara-bhava", bagi seorang sadhaka, itulah hati Anda, kesadaran Anda. Aksara "HUM" biru ada di ulu hati Anda, saat itu, tariklah napas terakhir--pernapasan botol, kemudian napas ini masuk ke nadi tengah, mendorong aksara "HUM" biru ini, agar roh menyatu dan langsung keluar lewat ubun-ubun kepala. Perhatikan putik di tengah teratai ini, Anda tembak secara membusur, sekali dorong, tembak ke dalam putik teratai laksana anak panah, sehingga Anda pun terlahir di alam suci. Terlahir di mana? Yakni terlahir di alam suci Buddhaloka, karena sekuntum teratai ini adalah titisan teratai Anda.

cara express untuk terlahir di alam suci Buddhaloka (versi LSY)

Quote
SADHANA GRONG 'JUG JUGA HARUS MEMBLOKIR KETUJUH LUBANG DENGAN PERNAPASAN BOTOL

Apa yang dimaksud dengan "Tulku"? Tulku juga menggunakan cara ini, memblokir ketujuh lubang, hanya tinggal lubang ubun-ubun, pernapasan botol yang sehari-harinya telah dilatih dengan baik, memasuki nadi tengah, roh menyatu, mendorongnya ke atas hingga lubang ubun-ubun, saat itu visualisasinya bukan teratai, melainkan visualisasi rahim wanita. Sebab jika bervisualisasi teratai berarti pergi ke alam suci Buddhaloka. Terus terang, saya tidak begitu mengerti rahim wanita, wanita pasti kurang lebih memahami bentuk rahimnya sendiri. Namun, Anda hanya boleh masuk ke rahim yang memancarkan cahaya putih yang sangat terang. Anda harus amati dengan kesadaran dan Pratyaveksa-jhana Anda, amati sebuah rahim putih dan sangat terang di dalamnya, kemudian roh Anda keluar lewat lubang ubun-ubun, terlontar ke dalam rahim, Anda pun terlahir menjadi tulku, dengan demikian, Anda akan tetap menjadi sadhaka dalam kehidupan yang akan datang, itulah Buddha Hidup.

Jika Anda melihat rahim merah, memancarkan cahaya merah yang sangat menyilaukan, ketika Anda melontarkan roh Anda lewat ubun-ubun kepala ke dalamnya, Anda pun lahir di keluarga yang kaya raya, dijamin seumur hidup Anda hidup berkelimpahan, sekaya putra Bill Gates. Jika Anda terlahir di rahim merah yang sangat cemerlang, itu rahim orang kaya, di kehidupan yang akan datang, Anda mungkin akan menjadi presiden. Bila Anda terlahir di rahim putih yang sangat cemerlang, itulah rahim Buddha Hidup. Inilah "Sadhana Grong 'jug". Di dalam ajaran Tantra terdapat "Sadhana Grong 'jug". Bila kita terlahir di putik teratai, berarti kita terlahir di alam suci Buddhaloka, langsung menitis, itulah "Sadhana Grong 'jug".

Saat itulah kemampuan visualisasi dan pengundangan Anda sehari-harinya boleh dikembangkan; pernapasan botol yang Anda latih sehari-harinya, saat ini boleh digunakan; biasanya, pada saat Anda melatih pernapasan botol, Anda sering menuntun prana ke dalam nadi tengah. Begitu Anda menyaksikan hati ini, saat ini akan terpakai. Paling tidak, setelah roh Anda keluar, di dalam wujud roh, Anda masih mengingat yidam Anda, saat itulah yidam Anda keluar, jika Anda dapat mendekati yidam, melebur dengan yidam, itu juga sangat baik, Anda bisa ke alam suci. Jika yidam Anda datang dengan membawa teratai putih, itu lebih baik lagi. Ada beraneka warna teratai, ada teratai emas, ada teratai perak. Jika Dharmapala Anda keluar, Anda boleh melebur ke dalam Dharmapala Anda; bila Mulaguru muncul, Anda boleh melebur dengan Mulaguru Anda, namun semua ini termasuk keberhasilan bardo, tingkatannya lebih rendah.

sumber:http://indonesia.tbsn.org

cara express untuk menyelamatkan diri dari alam sengsara (lagi2 versi LSY)

PERNAFASAN BOTOL ??? =)) =)) maksudnya BOTOL atau TABUNG OKSIGEN?

 

anything