//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - hana

Pages: [1]
1
Keluarga & Teman / Hub beda agama dan ditentang
« on: 16 October 2016, 01:31:22 PM »
Namo Buddhaya...  _/\_

Salam kenal, saya baru bergabung disini setelah tidak sengaja menemukan forum ini yang juga pernah membahas hubungan beda agama.
Posisi saya sekarang hampir buntu dengan persoalan ini.
Saya akan bercerita ;

Saya memiliki pacar yang beda agama. Hubungan kami belum termasuk lama, tapi kami telah berbagi banyak hal.
Sejak awal, saya sudah dikenalkan pada keluarganya dan tidak ada masalah dengan mereka karena pacar saya sudah dianggap dewasa dan bisa mengambil keputusan sendiri. Pacar saya bisa dikatakan sudah berumur dan matang akan pemikirannya.

Namun lain hal saat saya mengenalkan kepada keluarga saya. Awalnya saya ada bercerita dahulu kepada ibu saya bahkan masa  lalunya saya ceritakan, tanpa ada yang kututupi. Ibu saya hanya menyayangkan tapi yang penting adalah keseriusan dari pihak cowok. Tapi beda dengan ayah saya yang keras menentang karena beda agama. Setelah itu ibu saya jadi ikut menentang.

Semua hal dijadikan alasan untuk tidak dapat menerimanya. Dari alasan saya kenal dia darimana, alasan saya yang lebih sering  pergi (tidak dijemput), alasan kenapa harus pergi melulu sedangkan dirumah kan bisa ketemu ngobrol. Semua saya dan pacar saya ikutin, dari dia menjemput saya dan singgah kerumah dahulu. Tapi pada akhirnya tetap saya disidang keluarga. Saya dimasuki dengan ketakutan saya akan ditipu, dimainkan, dimanfaatkan.

Setelah saya menggunakan pihak ketiga untuk berbicara dengan orang tua saya, karena saya dibuat bingung akan pertentangan ini. Yang awalnya bilang berteman saja, sekarang bahkan berteman saja ditentang.
Pihak ketiga adalah adik saya, setelah berbicara, ternyata hal utama saya ditentang adalah perbedaan agama. Saya buddhis, dia k*****n. Dan alasan lain-lain hanyalah untuk menekan saya agar memutuskan hubungan.

Bagi ayah saya, dalam 1 keluarga memiliki agama yang berbeda adalah hal yang mustahil, karena pada akhirnya akan terjadi keributan. Mungkin salah satu berpindah agama atau tetap terpentok dengan hal itu.

Saya disini ingin meminta saran dan pendapat sodara-sodara disini.

Saya dan pacar saya tidak mempermasalahkan perbedaan kami, karena itu adalah hak masing-masing. Dia tidak memaksa untuk berpindah agama, demikian saya juga.
Malah setelah mengenal dia saya diberi arahan jadi lebih positif untuk pergi ibadah (biasanya hanya sebatas sembahyang)
Hubungan kami baik-baik saja, tidak pernah bertengkar, walau sifat dia keras dan saya kebalikannya, tapi dia tetap sabar terhadap saya. Saya juga dididik lebih bisa dewasa. Fyi, jarak usia kami adalah 9 tahun.
Pemikiran kami sama akan soal masa depan tidak ada yang tahu, jadi kami berusaha untuk berpikir positif dalam menjalaninya.

Saya tau orang tua saya berpikir yang terbaik untuk saya.
Saya tau orang tua saya takut digunjingkan orang lain mengenai saya yang mempunyai pasangan beda agama dan hasilnya pasti akan buruk.
Tapi, pemikiran saya terbuka untuk hal ini. Saya tidak ingin berpikir negatif akan ketakutan hal yang akan datang.

Saya diceramah berulang kali dan selalu diminta untuk berpikir baik-baik, karena itu pilihan saya dan bakal menjadi tanggung jawab saya karena umur saya sudah dikatakan dewasa (diatas 25+).
Tapi saya mendapati bahwa saya sebenarnya tidak diberi pilihan.
Saya dikekang, dipaksa mengakhiri, bahkan terakhir kali ini diminta untuk putus kontek, juga saya selalu diawasi kegiatan saya..

Disini saya bimbang apa yang harus saya lakukan.
Saya hanyalah manusia biasa yang memiliki rasa ego. Saya ingin berakhir happy ending walaupun saya tau hal tersebut sulit,

Bagaimanakah saya meyakinkan orang tua saya?
Saya berusaha tidak membangkang tapi tetap ego ini memberontak, karena saya merasa hal yang selama ini saya cari direbut begitu saya.


Maaf bila cerita saya terlalu panjang.

Terima kasih
 _/\_

Pages: [1]