//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sotapanna  (Read 74846 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Sotapanna
« Reply #120 on: 09 December 2008, 10:14:35 AM »
Quote
A Sotapatti never violates the moral law. He is incapable of destroying life
ternyata dia memanggil exterminator / pembasmi hama.

katanya, biar dia terima semua karmanya, yg penting latihan dan praktek muridnya tidak boleh terganggu...

 :-? :-? :-?

w gak terima, kenapa harus dibunuh? Rayap-rayapnya kan gak salah. Kenapa dibunuh? bukannya mereka hanya melindungi diri mereka, seharusnya murid-murid Ajahn Chah harus senang, mereka jadi bisa lebih melatih Upekkha mereka. Bukankah ini kesempatan mereka melatih diri?

dear devi,

murid2 ada disana adalah vipaka,
demikian juga rayap ada disana, itu adalah vipaka mereka

kesesuaian masing2 vipaka membuat mereka bisa bertemu disana.

rayap2 mati itu juga adalah vipaka krn mereka mendapat kondisi yg tidak sesuai
namun murid2 sudah membuat action/kamma baru.... yg notabene adalah akusala kamma dan tentunya nantinya akan membuahkan akusala vipaka

anda melihat cerita inipun, itu adalah vipaka.... yg jika menurut anda tidak menyenangkan, maka itu menjadi akusala vipaka

memang rumit cara kerja kamma berbuah (vipaka), serta kesesuaian berbagai niyama yg ada di alam ini.....

namun jika kita mulai menyadarinya maka kita akan semakin bisa menjaga batin kita sendiri agar tetap dalam kondisi kusala

semoga bisa bermanfaat

Offline Dhamma Sukkha

  • Sebelumnya: Citta Devi
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.607
  • Reputasi: 115
  • kilesaa... .... T__T""" :) _/\_
Re: Sotapanna
« Reply #121 on: 11 December 2008, 12:15:35 PM »
Quote
A Sotapatti never violates the moral law. He is incapable of destroying life
menurut penuturan salah seorang muridnya, ajahn chah, seorang guru meditasi yg dianggap sudah mencapai pencerahan oleh banyak orang, suatu ketika menerima kabar dan melihat bahwa monasterynya banyak termite (rayap?).

apa yg dilakukan ajahn chah?

ternyata dia memanggil exterminator / pembasmi hama.

katanya, biar dia terima semua karmanya, yg penting latihan dan praktek muridnya tidak boleh terganggu...

 :-? :-? :-?


Tiga belenggu dipatahkan oleh yg memiliki Pandangan Benar, yakni:
 1. Sakkaya-ditthi
 2. Vicikkiccha
 3.Silabbataparamasa
Ia telah bebas dari 4 alam yg menyedihkan serta tak dapat melakukan enam kejahatan berat. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.

Perbuatan salah apa pun juga yg dilakukan dgn tubuh, ucapan, dan pikiran, tak dpt disembunyikannya.
Karena telah dikatakan bahwa perbuatan demikian tak mungkin dilakukan oleh org yg tlh melihat Nibbana...

Hal ini berarti Ajahn Chah blum Sottapana, krn perbuatan apa pun juga tak dpt disembunyikan oleh mereka yg tlah melihat Nibbana, klo Ajahn Chah sudah Sottapana, ia tdk mungkin berpikiran spt itu...




May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sotapanna
« Reply #122 on: 11 December 2008, 07:00:44 PM »
Quote from: Citta Devi
Perbuatan salah apa pun juga yg dilakukan dgn tubuh, ucapan, dan pikiran, tak dpt disembunyikannya.
Karena telah dikatakan bahwa perbuatan demikian tak mungkin dilakukan oleh org yg tlh melihat Nibbana...

Potongan ini diambil dari Sn 2.1 Ratana Sutta

Quote
11. "Any evil action he may still do by deed, word or thought, he is incapable of concealing it; since it has been proclaimed that such concealing is impossible for one who has seen the Path (of Nibbana). This precious jewel is the Sangha. By this (asseveration of the) truth may there be happiness.

Sebenarnya tidak dapat disembunyikan berbeda dengan dilakukan loh.
There is no place like 127.0.0.1

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Sotapanna
« Reply #123 on: 11 December 2008, 09:04:45 PM »
Hal ini berarti Ajahn Chah blum Sottapana, krn perbuatan apa pun juga tak dpt disembunyikan oleh mereka yg tlah melihat Nibbana, klo Ajahn Chah sudah Sottapana, ia tdk mungkin berpikiran spt itu...
betul, itu kemungkinan pertama. apakah ada kemungkinan kedua?
:)
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline waliagung

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 417
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • SEMOGA SEMUA MAHLUK HIDUP BERBAHAGIA
Re: Sotapanna
« Reply #124 on: 14 December 2008, 06:00:35 PM »
tolong pake bahasa indonesia dong....
sy kurang paham kalau pake bahasa asing

gimana kalau kita pake bahasa kasih.....oke....

mohon untuk di repesi kalimat asingnya ke indonesia.................

Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: Sotapanna
« Reply #125 on: 16 January 2009, 04:29:41 PM »
Dikisahkan Sang Buddha memenuhi janjiNya kepada Raja Bimbisara untuk mengunjungi Rajagaha. Pada saat itu Raja Bimbisara disebutkan telah mencapai Sotapanna setelah mendengarkan Dhamma dari Sang Buddha.

Namun kemudian juga dikisahkan Raja Bimbisara bertemu dengan wanita penghibur Ambapali dan melakukan affair hingga lahir seorang bayi yang bernama Vimala Kondanna. Ambapali dan Vimala Kondanna kemudian meninggalkan kehidupan perumah tangga dan akhirnya mencapai Arahat.

Mohon pencerahan dari rekan-rekan mengenai kisah Raja Bimbisara ini. Apakah seorang Sotapanna masih bisa melakukan pelanggaran sila atau memang berhubungan dengan wanita penghibur itu bukan pelanggaran sila?

 _/\_

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Sotapanna
« Reply #126 on: 16 January 2009, 04:47:54 PM »
Dikisahkan Sang Buddha memenuhi janjiNya kepada Raja Bimbisara untuk mengunjungi Rajagaha. Pada saat itu Raja Bimbisara disebutkan telah mencapai Sotapanna setelah mendengarkan Dhamma dari Sang Buddha.

Namun kemudian juga dikisahkan Raja Bimbisara bertemu dengan wanita penghibur Ambapali dan melakukan affair hingga lahir seorang bayi yang bernama Vimala Kondanna. Ambapali dan Vimala Kondanna kemudian meninggalkan kehidupan perumah tangga dan akhirnya mencapai Arahat.

Mohon pencerahan dari rekan-rekan mengenai kisah Raja Bimbisara ini. Apakah seorang Sotapanna masih bisa melakukan pelanggaran sila atau memang berhubungan dengan wanita penghibur itu bukan pelanggaran sila?

 _/\_

Sotapanna telah memusnahkan 5 dari 10 AKUSALA KAMMAPATTHA (10 SALURAN TUK BERBUAT TAK BERMANFAAT)
1. Panatipata (Membunuh)
2. Adinnadana (Mencuri)
3. Kamesumicchacara (Berbuat Asusila)
4. Musavada (Berdusta)
5. Micchaditthi (Pandangan Salah)

Jadi Sotapanna tidak bisa melakukan pelanggaran Sila ke 3 lagi karena itu telah dimusnahkan secara total.

Sori.....Sy ga tahu kisah Raja Bimbisara. jadi yg itu sy no comment.

_/\_ :lotus:

~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: Sotapanna
« Reply #127 on: 16 January 2009, 04:52:00 PM »
Thanks sis Lily. Saya juga masih bingung soal ini. Kalau dilihat dari kisahnya harusnya kejadiannya secara kronologis adalah Raja Bimbisara mencapai Sotapanna dulu baru punya affair dengan Ambapali.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Sotapanna
« Reply #128 on: 16 January 2009, 04:55:52 PM »
Hal ini berarti Ajahn Chah blum Sottapana, krn perbuatan apa pun juga tak dpt disembunyikan oleh mereka yg tlah melihat Nibbana, klo Ajahn Chah sudah Sottapana, ia tdk mungkin berpikiran spt itu...
betul, itu kemungkinan pertama. apakah ada kemungkinan kedua?
:)


kemungkinan kedua, rule bahwa sottapana tidak akan membunuh absurb
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline candle

  • Teman
  • **
  • Posts: 60
  • Reputasi: 6
Re: Sotapanna
« Reply #129 on: 16 January 2009, 05:00:15 PM »
Dalam suatu tatanan masyarakat monarch, seorang Raja adalah penguasa mutlak, seluruh rakyatnya adalah milik Raja, ini melegalkan perbuatan raja dalam hal affair yang disebutkan di atas. Dan sebagai seorang raja, adalah lumrah memiliki banyak selir. Jadi dalam Budaya setempat affair itu bukanlah suatu pelanggaran. ini adalah tinjauan dari aspek sosial.

Jika dari aspek Sila, syarat terjadi pelanggaran Sila ke-3 adalah: melakukan hubungan seksual dengan wanita yang masih dalam perlindungan wali, istri orang lain, selir raja, bhikkhuni. dan Ambapali tidak termasuk dalam kelompok2 tsb.

_/\_
« Last Edit: 16 January 2009, 05:05:35 PM by candle »

Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: Sotapanna
« Reply #130 on: 16 January 2009, 05:05:38 PM »
Hmm, sis candle, apakah sila memandang kasta? Apakah anda yakin hanya itu syarat terjadinya pelanggaran sila ke-3? Tapi thanks anyway.  _/\_

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Sotapanna
« Reply #131 on: 16 January 2009, 05:08:10 PM »
Jika dari aspek Sila, syarat terjadi pelanggaran Sila ke-3 adalah: melakukan hubungan seksual dengan wanita yang masih dalam perlindungan wali, istri orang lain, selir raja, bhikkhuni. dan Ambapali tidak termasuk dalam kelompok2 tsb.

melakukan hub, dg bukan pasangan "sah" nya, bukankah termasuk asusila?
walau dilakukan dg orang yg "free" seperti wanita penghibur...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline candle

  • Teman
  • **
  • Posts: 60
  • Reputasi: 6
Re: Sotapanna
« Reply #132 on: 16 January 2009, 05:09:07 PM »
hmm... memang ada syarat2 lain, tapi yang saya sebutkan itu adalah bagian yang sesuai dengan episode tersebut.

Offline candle

  • Teman
  • **
  • Posts: 60
  • Reputasi: 6
Re: Sotapanna
« Reply #133 on: 16 January 2009, 05:10:45 PM »
Jika dari aspek Sila, syarat terjadi pelanggaran Sila ke-3 adalah: melakukan hubungan seksual dengan wanita yang masih dalam perlindungan wali, istri orang lain, selir raja, bhikkhuni. dan Ambapali tidak termasuk dalam kelompok2 tsb.

melakukan hub, dg bukan pasangan "sah" nya, bukankah termasuk asusila?
walau dilakukan dg orang yg "free" seperti wanita penghibur...

Benar Bro Tesla,
tapi ingat bahwa dalam budaya pada waktu dan tempat itu, seorang raja melakukan hubungan sex dengan siapapun adalah sah.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Sotapanna
« Reply #134 on: 16 January 2009, 05:19:01 PM »
Disesuaikan dengan budaya, waktu dan jaman.........

memang penjelasannya adalah :
-   Yang dilarang karena adat istiadat adalah wanita yang masih dalam satu garis keturunan yang dekat

-   Yang dilarang karena peraturan agama adalah wanita yang menjalankan kehidupan suci (brahmacari). Dalam tradisi Theravada wanita disebut di atas adalah Upasika Atthasila, Samaneri dan Bhikkhuni (Ingat ini hanya berdasar theravada saja loh, belum melihat peraturan dari agama lain)

-   Yang dilarang karena hokum Negara/kerajaan adalah wanita yang menjadi selir raja.

Namun jika kita kembalikan pada syarat secara umumnya yaitu : Wanita yang dilarang menurut adat istiadat, peraturan agama, atau hukum Negara/kerajaan

apakah pelacur itu diperkenankan menurut adat saat ini?

apakah pelacur itu diperkenankan menurut peraturan agama saat ini?

apakah pelacur itu diperkenankan menurut hukum negara saat ini?

mari kita renungkan bersama agar tidak menjadi pelegalisasian bhw krn tidak diatur oleh Buddha, lalu kita bisa mencari celah2 dari sila itu sendiri......

semoga bs bermanfaat

metta  _/\_