//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - K.K.

Pages: 1 ... 7 8 9 10 11 12 13 [14] 15 16 17 18 19 20 21 ... 569
196
Mahayana / Re: Filosofi Middle Way Nagarjuna
« on: 17 January 2014, 12:22:04 PM »
di-bagian mana di milinda panha yang menyatakan ada realitas sejati ?
Bagian kesempurnaan Buddha, mengenai 28 manfaat pengasingan diri, salah satunya: "sankharanam sabhavam dassayati", memahami realitas sejati bentukan.

197
Theravada / Re: "Infallibility" dari Sangha Theravada
« on: 17 January 2014, 10:25:04 AM »
seingat ku ada sutta yang mengatakan coba lihat devadata lewat di iringi pengikut nya, yang ariya sari putra lewat di iringi pengikut nya, yang ariya mogalana lewat di iringi pengikutnya dsb.
Maksudnya Cankamana sutta di SN 14.15?

Quote
jadi dalam Buddhisme awal meski belum pecah menjadi secterian memang sudah ada golongan masing masing yang sesuai charcteristik nya.
Iya, betul. Bukan hanya dalam Buddhisme, tapi memang semua makhluk dengan karakteristik yang sama dikatakan cenderung untuk berkumpul. Dan memang demikian juga halnya dengan pemahaman doktrin, memang walaupun belum ada perpecahan sektarian, telah ada kumpulan2 orang dengan karakteristik pikirannya masing-masing, dan walaupun tetap menghargai semua siswa, mereka punya teladan khusus masing-masing, misalnya Mahasangika lebih condong memuja Mahakassapa, Sthavira lebih mengutamakan tokoh Upali, dll. Yah tapi ini tidak cocok dibahas di board khusus Theravada. Kalo mau, bro kulla bisa buat topik baru di Buddhisme Awal, jadi lebih sesuai bahas aneka aliran pra-sektarian.



Quote
pertanyaan setelah mendengar ulang kotbah abhidhama kepada siapa Yang Ariya Sariputra membabarkan ulang? menurut pendapat wa tentunya yang cukup mampu menerima sesuai charcteristikNya yaitu yang mengikuti Yang Ariya Sariputra, bagaimana kelompok Mogalana yang berbeda charesteristiknya?
Ini juga yang menarik. Mengapakah Abhidhamma pada jaman dahulu, jaman para ariya masih sangat umum jumlahnya, hanya diajarkan ke Tavatimsa dan beredar di kalangan Sariputta dan kelompoknya (secara eksklusif?) sampai tidak sempat terulang pada konsili I & II, namun sekarang di jaman Ariya adalah makhluk langka, menjadi pelajaran umum untuk semua orang?

Terlalu banyak pertanyaan mengapa begini, mengapa begitu. Tapi balik lagi kalau sudah masalah kepercayaan yah terserah masing-masing.

198
Mahayana / Re: Filosofi Middle Way Nagarjuna
« on: 17 January 2014, 09:35:36 AM »
emang-nya "Theravada" pada saat itu sudah tidak berdasarkan pada anattalakkhana sutta ?
Ga ada hubungan dengan Anattalakkhanasutta kali...


199
Theravada / Re: "Infallibility" dari Sangha Theravada
« on: 17 January 2014, 09:32:56 AM »
jawabannya sudah disampaikan berkali2 tapi masih tetap "tak terlihat".

jadi inget pelem the sixth sense:
Cole Sear: I see dead people.
Malcolm Crowe: In your dreams?
[Cole shakes his head no]
Malcolm Crowe: While you're awake?
[Cole nods]
Malcolm Crowe: Dead people like, in graves? In coffins?
Cole Sear: Walking around like regular people. They don't see each other. They only see what they want to see. They don't know they're dead.
Malcolm Crowe: How often do you see them?
Cole Sear: All the time. They're everywhere.

;D
Malcolm Crowe: OK deh mata gue emang burem, tapi maksud loe seorang Cole Sear matanya lebih hebat dari Hawkeye, beserta Avengers, X-men, dan Justice League yang ga pernah singgung hantu?

Cole Sear: err..... mmm.... ???


---
segala sesuatu itu tidaklah abadi (anicca) termasuk juga tipitaka, mengenai Abidhamma memang sangat aneh latar belakang nya karena kotbah ini pertama kali di babarkan untuk mahluk alam surga yang bisa tahan selama 3 hari berturut untuk bisa mendengar dan memahami kotbah sang Buddha di alam sana.

Menurut wa pribadi wa lebih cendrung ke sutta pitaka yang di ulang Ariya Ananda yang memang diulang oleh Sang Buddha Gautama kepada Ananda (Yang Ariya) ketika Ananda bahkan belum mencapai tingkat kesucian pertama, di banding Abhidama yang di ulang dan pendengarnya bahkan telah mencapai tingkat Arahat (Yang Ariya Sariputra) baru kemudian di babarkan lagi kepada anggota sangha lain nya.
Justru kalau di Tavatimsa pembabarannya itu hanya berkisar 1 menitan saja, jadi penasaran juga khotbah singkat seperti apa yang disampaikan.

Lalu untuk penyampaian khotbah untuk yang sudah ariya sih sebetulnya wajar juga, karena walau secara batin sudah sempurna, secara hal-hal duniawi perilakunya belum tentu sempurna.

Tapi dalam studi Buddhisme Awal, bukan hal demikian juga yang jadi tolok ukur, namun berdasarkan studi ilmiah seperti catatan sejarah dan perbandingan dengan literatur kontemporer, jadi bukan berdasar bias "gue percayanya begini".


200
Theravada / Re: "Infallibility" dari Sangha Theravada
« on: 16 January 2014, 03:45:30 PM »
Hehe maaf yah, saya sudah bilang tidak layani lagi. Apalagi sudah main backing "tokoh + 2500 Arahant", sudah saatnya saya mundur. Saya tidak melayani debat kanak-kanak begitu.

Hadiah terakhir: baca soal "False Authority" dan "Argumentum ad populum" dalam logic. Semoga anda paham kenapa saya tidak ladeni orang seperti anda dalam debat.

201
Mahayana / Re: Filosofi Middle Way Nagarjuna
« on: 16 January 2014, 03:29:47 PM »
Middle Way dari way-way (jalan-jalan) yang mana ?
Middle way dari way-way nge-trend saat itu yang membahas tentang eksistensi sejati (bhava). Golongan Abhidharmik (termasuk Theravada) membahas adanya realitas sejati yang tidak tergantung pada kesepakatan konvensional, merujuk pada svabhava (atau sabhava dalam Pali, yang tidak muncul dalam nikaya awal, namun muncul belakangan dalam Milindapanha dan Nettipakarana, dan Visuddhimagga).

Nagarjuna mengatakan karena semua fenomena muncul bergantungan, tidak ada satu sifat sejati dari unsur karena bergantung pada lainnya untuk timbul, maka no bhava, no abhava, no svabhava, no parabhava, semuanya adalah sunya, muncul bergantungan, dan lenyap pula ketika kondisinya lenyap. 


202
Theravada / Re: "Infallibility" dari Sangha Theravada
« on: 16 January 2014, 02:46:00 PM »
ini mau adu argumentasi tentang pengetahuan buddhisme antara kainyn_kutho dengan Tipitakhara (+Mingun Sayadaw) ?
Saya sih tidak, entah apa maksud bro dilbert bawa2 nama orang yang tidak ada di sini untuk mendukung argumen.

Quote
Pertanyaan : apakah Kainyn_Kutho sudah menghafal semua buku/kitab Berbahasa Pali ?
Tidak relevan dengan yang dibahas. Saya bahas sejarah, bukan adu-adu banyak hafalan.

Quote
Kalau membandingkan dengan kitab aliran Buddhisme yang lain ? apakah ada kitab yang lebih tua daripada "sebagian" kitab yang ada di kompilasi kitab Theravada ?
Hehehe ke mana aja selama ini?


Kitab buddhisme awal itu apa ? yang mana ?
Terakhir kali: bacalah definisi Buddhisme Awal. Kalau sudah tahu, tidak akan menanyakan pertanyaan seperti di atas, sebab Buddhisme Awal BUKAN hal agama/sekte. Pakai akal sehat dan kepala dingin.




Logika Aneh :

- Meng-anulir Abhidhamma berdasarkan hanya tidak ada kisah abhidhamma di 4 nikaya awal (ataupun kitab lainnya)... tetapi mengakui 4 nikaya awal sebagai yang "dapat dipertangungjawabkan" sebagai sabda buddha. Tetapi validitas 4 nikaya itu juga berasal dari Konsili ke-4 (yang sudah men-sah-kan abhidhamma sejak konsili ke-3)....

Jika tidak mengakui abhidhamma sebagai produk konsili ke-4, maka seharus-nya 4 nikaya itu juga jangan di-akui....

Kalau sudah begitu, yah konsisten.

-------------------------

Atau ada sumber lain (yang disebut buddhisme awal) ?
Saya mengatakan Abhidhamma bukan sabda Buddha hanya karena tidak ada di 4 nikaya dan 4 Nikaya adalah literatur awal berdasarkan info dari konsili 4? ;D wah...

Tampaknya bro dilbert sudah bermimpi terlalu jauh. Saya pamit yah.

203
Theravada / Re: "Infallibility" dari Sangha Theravada
« on: 16 January 2014, 10:25:19 AM »

Lanjutkan.... Sudah hebat itu sindirannya.
Sindiran yang mana? "Bersifat memecah-belah bagaikan duri pada pohon banyan"? Itu bukan sindiran, itu kutipan dari Dipavamsa. Saya hanya mengingatkan saja bro dilbert sebagai Theravadin sebaiknya mengikuti literatur Theravada.


Quote
Note : Seberapa banyak Al-Quran dan Alkitab dibandingkan dengan Tipitaka ?
Jadi maksudnya orang yang bisa menghafal paling banyak adalah yang agamanya paling benar? ;D

Pasti Thera Ekudana itu beragama sesat donk yah...


Quote
Bill Gothard hafal Alkitab dan berpengetahuan luas, maka Yesus pasti adalah Mesias penebus dosa --> penarikan kesimpulan yang salah...
Ya, tentu saja salah. Saya berikan perbandingan yah.

*"Yesus adalah mesias" adalah kesepakatan bersama satu kelompok, yaitu umat Kr1sten.
*"Abhidhamma adalah sabda langsung Buddha" adalah kesepakatan bersama satu kelompok, yaitu umat Theravada.
+Bill Gothard hafal Alkitab dan berpengetahuan luas, termasuk umat Kr1sten.
+Mingun Sayadaw hafal Tipitaka dan berpengetahuan luas, termasuk umat Theravada.

Jika karena "Mingun Sayadaw hafal Tipitaka dan berpengetahuan luas berarti membenarkan Abhidhamma adalah sabda langsung Buddha", maka hal sama bisa diterapkan yaitu "Bill Gothard hafal Alkitab dan berpengetahuan luas berarti membenarkan Yesus adalah mesias".

Tampaknya bro dilbert bisa mengambil kesimpulan secara benar untuk doktrin dan umat lain, jadi tinggal coba diterapkan logika yang sama untuk doktrin dan diri sendiri.


Quote
Kainyn_kutho : pengetahuan dilbert kok minim ? (asumsi-nya pengetahuan kainyn_kutho melebihi dilbert, dan memang kayak-nya iya)... tapi coba kita bandingkan dgn yang berikut ini....

Dilbert : Coba bandingkan pengetahuan Kainyn_Kutho dengan Tipitakadhara (+ Mingun Sayadaw) ?

Kainyn_Kutho : Jelas Tipitakadhara donk. Karena mereka hafal tipitaka dan berpengetahuan luas, maka agama/sekte yang mereka anut adalah sudah pasti benar tak terbantahkan.

Kalau itu, baru jelas sindiran. 

Kita bicara tentang Buddhisme Awal, seharusnya kalau mau membandingkan, carilah orang yang memang membahas Buddhisme Awal, bukan main comot tokoh terkenal lalu menempatkan seolah-olah ahli Theravada pasti tahu Buddhisme Awal, sementara pada faktanya, pengajar Abhidhamma saja masih ada yang tidak tahu Hadayavatthu tidak ada di Abhidhamma-pitaka (no offense). Karena logikanya tidak nyambung, maka saya beri sindiran di atas.

Jadi saya sarankan kembali bro dilbert baca-baca tentang apa itu Buddhisme Awal, bisa menganalisa perbedaan antara Buddhisme Awal yang adalah studi ilmiah berdasarkan jejak sejarah, dengan Theravada yang adalah agama dan kepercayaan. Jika ingin bahas dari sudut sejarah tersebut, saya tunggu di board sebelah. Tapi jika tetap berkutat pada kepercayaan semata, saya terpaksa tidak lagi melayani lebih jauh.

Intinya adalah secara Theravada, memang Theravada pasti benar, sebagaimana secara Kath0lik, perkataan Paus ketika dalam upacara resmi dan memakai simbol kepausan pasti benar. Saya tidak akan mengusik hal tersebut dalam konteks kepercayaan karena adalah hak masing-masing. Hanya saja dalam konteks berbeda, tentu kita harus menyesuaikan.


204
Diskusi Umum / Re: [POLL] Buddhisme & Sains
« on: 16 January 2014, 09:13:28 AM »
permisi suhu-suhu

coba berikan kutipan sutta yang benar-benar gamblang melampaui sains di jaman buddha... bukan cocoklogi apalagi pembeneran seperti propaganda agama tetangga.

contohnya Sang Buddha menjelaskan adanya listrik, intelenjensi buatan, peklasifikasian mahluk hidup (taksonomy), ilmu astrologi modern (gravitasi, cahaya, dll), dan lain-lain...

susah kalau kita menghubungkan agama dengan sains.
IMHO satu mata kuliah sains saja, buku text booknya bisa beratus-ratus halaman...
tidak lah bisa kitab suci yang ribuan tahun lalu bisa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.

lagian yang saya pelajari....Sang Buddha hanya mengajarkan dukkha dan cara melenyapkan Dukkha
itulah intinya menurut saya
saya PERCAYA Sang Buddha tau masa depan dunia (termasuk sainsnya). dan dia sendiri beberapa kali mengeluarkan ramalan-ramalan masa depan contohnya masa depan Dhamma.
tapi Sang Buddha tidak mengajarkan sains, karena toh semakin canggih sains apakah manusia hidupnya lebih bahagia? apakah dukkha semakin lenyap? saya rasa tidak demikian.


tidak perlu "kitab saya pasti benar karena bisa menebak sains masa depan..", seperti pembenaran di Tetangga.
seperti contoh kasus masalah kecepatan cahaya beberapa saat lalu. Einstein mengatakan tidak ada yang bisa melebihi kecepatan cahaya. dengan sigap agama tersebut mengutip-ngutip kitab suci mereka. yang dikutip sungguh out of context, tapi tetap karena mentalnya percaya buta semua mengamini.
dan tiba-tiba ada penelitian CERN yang mengatakan mereka telah menemukan cara melewati kecepatan cahaya. Eh, adalagi kutipannya yang membenarkan penemuan sains mutakhir itu.
lalu keluar lagi berita, kalau ternyata CERN mengklarifikasi bahwa penelitian mereka sebelumnya (melebihi kecepatan cahaya) tidaklah akurat. hahaha.





ini pendapat pribadi seorang pemula
maaf bila ada salah-salah kata

Salam Metta
Allthingmustpass
Poin yang sangat baik, sebetulnya. Tapi sesuai perjanjian di sininya tidak boleh debat, benar-benar bebas berpendapat apapun, tetap saya tampung.

---
Thanks buat yang sudah memberikan pendapat. Masih ditunggu yang lainnya.

205
Diskusi Umum / Re: [POLL] Buddhisme & Sains
« on: 15 January 2014, 01:16:30 PM »
btw tujuan pooling begini buat apa ?
Buat survey pendapat umat Buddha terhadap sains & Buddhisme itu sendiri, rata-rata bagaimana pendapatnya gitu.

206
Diskusi Umum / Re: [POLL] Buddhisme & Sains
« on: 15 January 2014, 11:57:42 AM »
Sip, thanks buat yang udah pilih dan komentar. Masih ditunggu yang lainnya.

Ayo, bebas berpendapat, tidak akan didebat, hanya polling saja. ;D

207
Diskusi Umum / [POLL] Buddhisme & Sains
« on: 15 January 2014, 09:27:34 AM »
Silahkan diisi sekaligus komentar singkat.


NB: Hanya jajak pendapat saja, tidak untuk diskusi/debat. Terima kasih.

208
Mahayana / Re: Tinjauan tentang makan daging dalam Mahayana
« on: 14 January 2014, 10:21:47 AM »
Artikel yang bagus, wajib dibaca oleh vegetarian-extreme sebagai info. 

IMO, sayangnya bahasan masih seputar "menurut sutta/sutra x" dan "menurut sosok x".

Quote
Tradisi Mahayana menjalankan pelatihan Dharma dengan berfondasi pada cita-cita welas asih menyelamatkan semua makhluk hidup. Oleh sebab itu, walaupun makhluk-makhluk lain sudah mati menjadi seonggok daging tak bernyawa, namun praktisi yang menjalankan ikrar Bodhisattva tetap tidak tega menyantapnya. Karena praktisi ini telah berikrar untuk menyelamatkan semua makhluk hidup, maka wajar saja jika dia tidak dapat menyantap daging makhluk yang telah mati. Ini sesuai dengan basis yang telah dipilihnya yakni Jalan Bodhisattva.
Bagian ini juga hanyalah permainan pikiran semata, tidak ada implikasi langsung yang nyata terhadap kebahagiaan/penderitaan makhluk lain. Sama juga kalau anjing saya mati, lalu dikubur di taman, dan dari kuburannya tumbuh caisim dan saya tidak tega petik dan makan caisimnya karena ingat anjing saya, makan/ga makan tidak ada efek apa-apa bagi anjing saya ataupun makhluk lain (kecuali ulat di caisim kalau ada). Hanya di pikiran saja.

Jika pikiran yang menyamakan "pancakkhanda yang masih berproses" dengan "pancakkhanda yang sudah terurai" disebut "bodhicitta", maka menurut saya agak aneh. Dengan "bodhicitta" demikian, berarti kremasi adalah pembakaran hidup-hidup, dan pemakaman adalah penguburan hidup-hidup.

Selain itu, juga tidak ditekankan bahaya yang paling besar dari urusan makan-memakan: keterikatan pada kenikmatan indria lidah. Walaupun makanan vege, kalau makannya penuh nafsu tetap berbahaya. Demikian juga walaupun daging 'murni', mati sendiri, untuk pengobatan, dll., kalau pikirannya penuh kesenangan pada citarasanya, sama juga bahaya.

Tapi overall cukup bagus menjelaskan latar belakang polemik vegetarian Buddhis dengan cukup detail, jadi orang tidak melihat polemik ini hanya secara kulitnya saja.

209
Theravada / Re: "Infallibility" dari Sangha Theravada
« on: 14 January 2014, 09:37:03 AM »
Jadi menang pengetahuan buddhis mana ? Kainyn_kutho atau Tipitakdhara (+ Mingun Sayadaw) ?
Jelas Tipitakadhara donk. Karena mereka hafal tipitaka dan berpengetahuan luas, maka agama/sekte yang mereka anut adalah sudah pasti benar tak terbantahkan.

Sama juga logikanya Zakir Naik juga hafal Al-Qur'an dan berpengetahuan luas, maka bulan pasti pernah terbelah; atau Bill Gothard hafal Alkitab dan berpengetahuan luas, maka Yesus pasti adalah Mesias penebus dosa.

Jadi logika bro dilbert memang sudah di jalan yang benar, cocok di board sini saja. Kalau di board Buddhisme Awal itu memang "bersifat memecah-belah, bagaikan duri pada pohon banyan".

Hehehe
 :D

210
Theravada / Re: "Infallibility" dari Sangha Theravada
« on: 09 January 2014, 11:25:01 PM »
Kalau gw di-salah-in pengetahuan cetek... gw ngaku deh pengetahuan cetek... Tapi kalau Ribuan bhikkhu di Konsili Sangha ke-6, termasuk dengan Tipitakadhara yang di-tanya oleh Mingun Sayadaw... NYERAH deh gua...

MANTAPPP... Lanjutkan...
Makanya, udah dibilang Sangha Theravada ga mungkin salah satu katapun dalam melestarikan Tipitaka sejak jaman Buddha langsung tanpa terputus hingga sekarang.Jadi sudahlah tidak usah dipertanyakan lagi. PASTI benar.

Pages: 1 ... 7 8 9 10 11 12 13 [14] 15 16 17 18 19 20 21 ... 569