//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - K.K.

Pages: 1 ... 4 5 6 7 8 9 10 [11] 12 13 14 15 16 17 18 ... 569
151
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 04 March 2014, 10:35:18 AM »
kayaknya memang udah jadi dogma dalam agama Buddha sih Om :P
Tidak masalah. Memang ideologi dan prinsip itu cocok-cocokan saja kok. :)

Quote
wah pertanyaan no 1 saya rasa sangat dilematis bagi umat Buddhis ^-^
Ya, terutama jika si pasien (diduga) adalah orang suci, salah tindakan bisa Avici akibatnya.

152
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 04 March 2014, 10:32:40 AM »
1. tidak
2. pasrah aja om
OK. Thanks. :)

153
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 04 March 2014, 10:32:25 AM »
Tahu bahwa makhluk tersebut akan mati bukan berarti mengharapkan makhluk tersbut mati. Dan mnurut saya pmbunuhan trjadi dgn niat utk mngharapkan matinya makhluk trsebut. Shingga utk kasus baik kasus pastur dan euthanasia mnurut saya bukanlah pmbunuhan. Jika berbicara dri sudut pndang abhidhamma, dkatakan bhwa dalam sbuah rangkaian aktivitas, telah muncul berbagai macam citta dan cetasika yg mewarnainya. Selanjutnya jutaan citta itu kita pandang sbgai suatu kesatuan dan kita katakan adalah baik atau tdk baik, pdhal sesungguhnya tdklah dmikian, di dlam rangkaian trsebut ada yg baik dan tidak baik.

Dmikian jika d hubkan dgn kasus pmbunuhan d atas, pd kondisi citta mana yg di maksudkan ? Apakah pd saat mnunjuk ? Atau pd saat mngetahui atau hal mana yg ingin d tnyakan sbgai tindakan yg mau d kategorikan pmbunuhan? Sy yakin jika mmg tdk sedang mngharapkan makhluk lain mati, maka pembunuhan tdk akan pernah terlaksanakan/terjadi.
Bukankah kalau menurut Abhidhamma ketidak-mampuan melihat objek secara netral dan menolaknya sudah termasuk dosamulacitta? Bukankah terhadap kenyataan "semuanya akan dibunuh" terjadi penolakan dan akhirnya memilih "sebagian dibunuh"?

Tapi saya lebih tertarik pada kalimat ini: "Tahu bahwa makhluk tersebut akan mati bukan berarti mengharapkan makhluk tersbut mati."

Secara normal tentu kita harapkan makhluk itu tidak mati atau sembuh. Tapi bagaimana kalau kita tahu bahwa makhluk itu tidak mungkin terus hidup dan pulih kembali, pilihannya adalah langsung mati atau sangat menderita dulu beberapa lama sebelum mati, bagaimana?

Atau dengan cara bagaimanakah 5 syarat membunuh itu seharusnya dipahami?

154
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 04 March 2014, 10:25:52 AM »
nah.. apapun koment yg disini..kemungkinan besar tidak mewakili sotapanna secara utuh..  (krn kurasa blm ada yg sotapanna)..jd ada yg benar, ada yg gak..tp mengujinya itu sulit...

tp dari komentar... bbrp kasus kelihatan sotapanna tidak akan melakukan pembunuhan walau tercancam ..bahkan dirinya... tp dia masih akan membiarkan org lain membunuh krn itu urusan org tsb .. seperti kasus seorg sotapanna yg menikah dgn pemburu..dan dia menyiapkan busur, panah, dll..untuk suaminya berburu

Ya, sekaligus mengulang disclaimer, menyangkut sotapanna (ke atas), kita murni hanya spekulasi saja.

Pada kasus Kukkutamitta si pemburu, istrinya tidak diberikan pilihan oleh suaminya juga. Tapi kalau di kasus si pastor di film, dia diberikan pilihan menunjuk sebagian atau semuanya mati. Kira-kira pasif aja dan membiarkan semuanya dibunuh?

Lalu bagaimana kalau kasus mercy killing? Kira-kira sama juga memilih pasif?


155
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 04 March 2014, 10:08:45 AM »
oh ya sudah, kalo begitu, kasus orang pintar itu tetap membunuh.
OK. Ini pertanyaan opini saja:
1. Kalau sis hema di posisi 'orang pintar', akankah menyapu daun kelornya?
2. Jika sis hema di posisi pasien, apakah yang diharapkan dari 'orang pintar' tersebut?


Quote
itumah tetap punya pikiran membunuh om, walaupun tidak dengan tangan sendiri.
Ya, jika dia sengaja tembak dan karenanya rusanya kemudian mati, maka memang masuk dalam kriteria membunuh. Sebab ketika dia sadar dan mengetahui bahwa tembakannya akan membunuh, spekulasi geledek atau rusa terbang dalam pikirannya tidak menganulir niat membunuhnya.


156
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 04 March 2014, 09:57:17 AM »
Kasus ayahku selama 3 hari koma itu bertahan hidup karena peralatan medis. Seandainya waktu itu peralatan medis dicabut dengan persetujuan keluarga (kenyataannya kami tidak tega melakukannya), maka ini disebut euthanasia (mercy killing). Apakah di sini pihak keluarga dianggap melakukan pembunuhan menurut Buddhis?
Nah, Euthanasia dan kasus "daun kelor" itu sebetulnya memang mirip dan itu yang mau saya tanyakan. Sejujurnya saya buka thread ini karena kasus ikan, "yin-yang fish". Dalam kasus-kasus seperti ini kalau saya tanyakan ke Buddhis, tidak ada yang setuju dengan mercy killing karena panduannya 5 syarat membunuh itu. Bahkan saya tekankan pertanyaan, "jadi kalau ada ikannya itu setengah mati, hanya dibacakan karaniya metta sutta saja?" dan jawabannya "iya".

Karena itu saya hendak tanyakan, apa benar sih 5 syarat itu selalu begitu dan apakah tepat jika diterapkan pada semua situasi dan kondisi? Jikapun memang jawabannya bahwa 5 syarat itu mutlak, yah memang tidak mengapa juga. Namanya juga cocok-cocokan.


157
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 04 March 2014, 09:46:27 AM »
Mengorbankan hidup diri sendiri untuk makhluk lain apakah juga masuk dalam kategori "Membunuh" diri sendiri ?
Sebetulnya pertanyaan yang bagus, tapi 'bunuh diri' ini kategorinya agak berbeda dan menyimpang dari topik ini. Kalau mau bahas, boleh bikin thread baru.

158
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 04 March 2014, 09:37:30 AM »
ya seperti kata om kainyn.

kita tidak mengetahui masa depan, bisa saja karna susuk gak keluar, gak mati, dan kondisi bisa membaik jadi sehat. ;D
Yang saya katakan sebelumnya tentang tidak mengetahui masa depan adalah spekulasi pribadi tidak membenarkan satu niat. Jika seseorang mengetahui dan menyadari perbuatannya akan menyebabkan orang mati, maka itulah disebut niat membunuh.

Mau dikoreksi jawabannya? Ataukah 'saya punya pikiran untuk menembak rusa itu, tapi karena bisa saja rusa itu kesamber geledek sebentar lagi, maka saya tidak berpikiran membunuh'?


159
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 04 March 2014, 09:27:34 AM »
Data anda kurang lengkap bro KK...
Pasien telah 3 minggu tanpa denyut jantung dan otak telah dinyatakan mati tapi suhu tetap 37 C dan tensi tetap 180/100 padahal dokter sudah menyatakan secara medis pasien meninggal.
??

Saya beri contoh fiktif, memangnya ada kejadian serupa? Jika ada, saya tidak bermaksud menyinggungnya sama sekali. Tidak perlu pakai bold dan font 12 demikian.

Tambahan info: kasus dari saya selain fiktif, tidak ada hubungannya dengan komunitas buddhis juga. Ini sudah cerita biasa yang saya dengar sejak kecil.


160
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 04 March 2014, 09:10:33 AM »
termasuk membunuh om.
IMO, kuncinya ada di poin no.3.
OK, jadi kalau sadar dan mengetahui 'jika saya melakukan hal ini, maka makhluk ini akan mati' disebut pembunuhan.

Saya ambil kasus lain, seorang pasien kesakitan pada saat sakaratul maut tapi tidak bisa meninggal karena masih ada susuk dalam dirinya. Kondisi antara hidup dan mati tapi tidak bisa mati. Lalu dibawa ke 'orang pintar'. Orang ini melihat si pasien menderita tidak bisa mati lalu memahami, 'jika saya sapu daun kelor, maka orang ini akan bisa meninggal', lalu ia menyapu daun kelor, dan meninggallah orang itu.

Jadi di sini ada pasien, diketahui keberadaannya, ada niat melakukan tindakan yang menyebabkan si pasien mati, tindakan dilakukan, pasien mati.

Apakah ini pembunuhan?

161
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 03 March 2014, 09:10:16 AM »
Ini mirip beli ikan bakar, tapi ikannya dipilih dari yang masih hidup ya.
Iya, mirip tapi sebetulnya sangat berbeda.

Quote
Kalau kasus pastor, sebetulnya tidak ada niat membunuh, hanya menunjuk sasarannya saja. Tunjuk atau tidak, tetap akan ada yang dibunuh.

Kalau kasus ikan, tujuannya jelas biar ikan mati dan bisa disantap. Imho, yang ini membunuh.
Jadi dibanding kasus ikan, kesamaannya adalah:
1. Sama-sama mengetahui dan sadar bahwa perbuatannya menyebabkan kematian makhluk
2. Perbuatan dilakukan

Perbedaannya adalah dalam kasus ikan, tujuannya adalah ikan mati dan disantap, sedangkan dalam kasus si pastor tujuannya adalah sebagian mati agar sebagian lain hidup. Apakah hal ini yang menyebab satunya disebut pembunuhan dan satunya lagi bukan pembunuhan?

Mengenai "tunjuk atau tidak, tetap akan ada yang dibunuh" ini tidaklah relevan sebab kita tidak mengetahui masa depan. Bisa saja si prajurit Nazinya cuma bercanda, atau 5 detik kemudian kalau si pastor ga milih, langsung sakit jantung dan mati. Ikannya juga mungkin aja waktu mau dibunuh lompat ke selokan dan ngabur, berarti karena dipilih, malah jadi ter-fang-sheng.
Jadi faktor-faktor luar yang mungkin berpengaruh pada hasilnya (yang kemungkinannya adalah tidak terhingga) ini tidak disertakan -kecuali jika memang dibahas dalam kasus tertentu- dan difokuskan pada keadaan batin pelaku dan kondisi pada saat dia memutuskan. 

-------
Menurut saya pastor tersebut terlibat dalam tindakan pembunuhan itu secara terpaksa namun belum tentu akan menimbulkan akibat (kamma vipaka) terhadap dirinya.
Jadi perbuatan (kamma) bisa tidak memiliki akibat (vipaka) kalau terpaksa?

Quote
Yang saya sangsikan adalah poin niat/cetananya sang Pastor.
Bagaimana kita bisa membuktikan bahwa dirinya bercetana saat itu?
Mungkin saja ini bisa menjadi ahosi kamma ataupun ketika berbuah dirinya tidak merasakan penderitaan.

Kira-kira begitu analisa saya.
Ini adalah contoh kasus untuk analisis aplikasi teori dhamma, bukan investigasi tim forensik kamma. Jadi dalam hal ini memang sudah ditetapkan cetananya adalah demikian.

Dan juga sebetulnya ini bukan bahas masalah kamma-vipaka, namun tentang definisi 'membunuh' dalam sila.

-------
kira2 apa yg di lakukan seorg sotapanna..jika di suruh untuk memilih org yg akan di bunuh??
Pertanyaan yang bagus. Memang ini adalah kelanjutannya:
1. Bagaimanakah kalau si pastor diganti jadi bhikkhu/ariya, berkenaan dengan sila, kira-kira perbuatan apa yang akan dilakukannya? (Jawaban berupa spekulasi, tapi berdasarkan teori dhamma.)

2. Jika anda di posisi si pastor dan sekumpulan yang akan dibunuh itu ditambahkan label Arahant, apakah yang akan anda lakukan?

-------
jawaban theravada, sotapanna itu akan diam tidak mau memilih. lebih baik mati
Jadi seorang Sotapanna kira-kira tidak akan mempertimbangkan hasilnya, yang penting sesuai definisi, tidak melakukan sesuatu yang menyebabkan orang/makhluk lain mati. (cmiiw)

Jadi walaupun diancam: "pilih satu atau saya luncurkan rudal nuklir ini", seorang sotapanna akan lebih milih tidak berbuat apapun. Selebihnya adalah "kamma masing-masing deh", begitu bukan?



162
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 01 March 2014, 09:47:03 AM »
OK, kalo gitu mending kita bahas kasus saja dan bahas sesuai referensi dan analisa masing-masing. Saya ambil contoh satu adegan di film Exorcist: The Beginning.
Spoiler: ShowHide


Trivia: Sekadar info, di sini berkesan Nazi menganut paham atheisme anti tuhan/agama, namun sebetulnya tidak demikian. Adolf Hitler sendiri adalah seorang Kat0lik taat seperti dituliskan dalam autobiografinya, "Mein Kampf", dan juga angkatan bersenjata Nazi, Wehrmacht, menggunakan gesper dengan tulisan "Gott Mit Uns" (Tuhan beserta kita).


Saya rangkum: ada orang mau membunuh sekelompok orang, lalu memberi pilihan kepada si pastor untuk menunjuk beberapa orang, dan akhirnya ia memilih orang tua dan membiarkan anak-anak hidup.

Jadi di sini ada makhluk yaitu sekumpulan orang (basis, 1), si pastor mengetahui keberadaannya (identifikasi, 2), dia sadar bahwa tindakannya menunjuk menyebabkan makhluk yang ditunjuk itu mati, lalu memilih dan memutuskan (proses pikiran & niat, 3), ia menunjuk (perbuatan, 4), yang ditunjuk mati (hasil, 5).

Silahkan.


163
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 28 February 2014, 03:36:22 PM »
kalo nda salah ini penjelasan antara visuddhimagga deh, kalo salah yah dari abhidhammathasangaha.

jika tidak komplit maka dikatakan bukan pembunuhan yg sah "lengkap", karena orang tidak mengetahui konsekwensinya perbuatan itu akan membuat mahluk itu mati maka yah tidak ada niat membunuhkan?
Di sini kasusnya adalah adalah tahu dan sadar sepenuhnya bahwa jika ia melakukan tindakan ini, maka makhluk itu akan mati, dan ia melakukannya. Apakah ini cukup untuk disebut tindakan membunuh atau ada pengecualian?

164
Diskusi Umum / Tentang Membunuh
« on: 28 February 2014, 11:53:31 AM »
Yang umum beredar tentang uraian pembunuhan (panatipata) adalah:
1. Ada makhluk hidup
2. Mengetahui adanya makhluk tersebut
3. Niat untuk membunuh
4. Tindakan membunuh dilakukan
5. Makhluk yang dimaksud mati oleh tindakan pembunuhan itu
NB: Referensinya lupa, kalau ada yang tahu mungkin bisa bantu

Yang ingin saya tanyakan apakah istilah "membunuh" ini mencakup semua tindakan sadar mengetahui konsekwensi 'jika saya lakukan tindakan ini, maka makhluk ini akan mati', ataukah ada pengecualian yang berdasarkan faktor lain?


165
upali jadi upasaka kan masih ngasih dana ke pertapa lain..tp tidak melakukan penghormatan kepada mereka...
klo dilihat ..dia cukup tolerir..tp klo masuk ranah pribadi..dia fanatik (setidaknya itu penilaian umum)
Upali tetap hormat ke para Nigantha selayaknya umat awam ke petapa, tapi memang tidak "berlindung" pada mereka saja. Yang Upali lakukan sangat wajar, tapi karena Nigantha sendiri yang ga bisa terima kehilangan orang tenar yang sikapnya jadi berlebihan.


eh boleh di coba nih... nice idea ;D
:hammer:


IMO,  kurang tepat pakai Ta Pei Co atau Karaniya Metta Sutta,  lebih cocok baca mantra :"Gate, gate , paragate, parasamgate, Bodhi , Svaha".   Saat bakar juga harus disertai siraman wine atau brandy, supaya lebih cepat sampai ke pantai seberang.
Mantranya udah oke, tapi pemakaian wine udah "dipaten" peringatan 'roti & anggur'.

Pages: 1 ... 4 5 6 7 8 9 10 [11] 12 13 14 15 16 17 18 ... 569
anything