//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - sl99

Pages: 1 ... 5 6 7 8 9 10 11 [12] 13 14 15 16 17 18 19 ... 27
166
Keluarga & Teman / Re: Pacar Beda Agama
« on: 25 March 2013, 02:32:12 PM »
Yes, he's nice, but I'd rather date an asshole, try to change him, fail, get heart broken and preach "All guys are the same"

 :| :| :|

Makanya, jgn date yg asshole lah, cari yang kayak aku, co alim, baik-baik, tidak suka neko-neko, setia sama satu wanita

 :whistle:

167
Keluarga & Teman / Re: Pacar Beda Agama
« on: 25 March 2013, 02:26:39 PM »
[at] kokuzo thanks kk sudah mengingatkan sm mntn ku kl sy hrs melepaskan dy dgn kesadaran penuh wkwk
krg lbh cerita saya n mntn wktu itu sama dgn km.. cma sy pts krn mslh lain  :(

kl menurutku sbenernya untuk menyadari indahnya dhamma cma ada 2 masalah waktu,
1. berbuah (kapan dia sadar akan dhamma trgntung masaknya buah karma baik si dia)
2. menanam (ini yg bisa dilakukan oleh kita untuk membantu dia mengenal dhamma n tergantung sm kemauan dia jg)

momen yg plg tepat mengenalkan dhamma biasanya jika si dia sedang tertimpa masalah.. krn namanya juga masalah (salah) jd hrs dibenerin sama dhamma (kebenaran)
kl saya ada masalah yg meredam emosi ini dhamma>> 3 corak kehidupan (anicca-dukkha-anatta) biasanya itu cocok untuk perenungan pemula..
krn kita dilahirkan, menjelma, tercipta dan TIDAK mutlak (berkondisi), maka dr itu kita msh mengalami penderitaan/anicca>> kl msh mengalami anicca dan tidak menyadarinya maka kita akan mengalami penderitaan/dukkha>> dukkha terjadi krn semua duniawi ini tanpa aku (anatta)

semoga berhasil dan langgeng.. saddhu.. _/\_

Pusing bacanya, ini bukan sms, jadi jangan gak perlu irit-irit ya...

Biasakan menulis dengan lengkap!

168
Keluarga & Teman / Re: Pacar Beda Agama
« on: 25 March 2013, 02:25:07 PM »
Pernikahan itu menyatukan perbedaan

Prndapat berbeda, kepribadian berbeda
Hingga menjadi cocok dan ada na toleransi , pengertian dan kebersamaan
Bukan na  mencari dan mempermaslahkan perbedaan

So, klo ingin nikah tp masi cenderung mempermaslahkan perbedaan, mending jgn nikah dulu, itu tanda belom siap

Pernikahan itu bukan menyatukan perbedaan, tapi memaklumi, toleransi, memahami perbedaan.

169
DhammaCitta Press / Re: Majjhima Nikaya (Diskusi)
« on: 24 March 2013, 09:03:03 AM »
Keroyokan pakai google doc?

Kendalanya jika yg edit tidak punya koneksi internet.

170
Diskusi Umum / Re: Pengakuan dosa.....
« on: 21 March 2013, 08:43:21 PM »
Melihat hanya melihat,
mendengar hanya mendengar

 :whistle: :whistle:

171
Menurut saya waktu adalah masa yang telah berlalu, masa yang sedang berlangsung, masa yang akan datang.
Konsep karma berlaku sejalan dengan waktu.
Karma tidak mungkin terjadi dimasa lalu, ada batas antara past, present, future.
Jika tidak ada masa yang akan datang, karma tidak akan berpengaruh.
Tumimbal lahir tidak terjadi dimasa yang sudah lewat.
Waktu(past, present, future) ada karena ada kondisi.

172
berarti anda termasuk vegetarian tidak murni

Bisa juga karnivora tidak murni

173

Jujur saja, semua disini makan daging karena suka, bukan karena ajaran. :)

Salam jujur dari hati.  _/\_

Jujur saja, saya sangat suka makan daging. Apalagi babi, slurp...
Jujur saja, saya juga sangat suka makan buah.
Jujur saja, saya juga sangat suka makan sayur2an tertentu.

Maksud anda apa sih? Orang aneh, aya aya wae...

174
Namo Buddhaya,

Saya mengisahkan ini adalah kisah nyata saya pribadi yang sungguh2 terjadi dalam hidup saya, dimana saya akhir2 ini sejak th.2005 hingga akhir des 2012 selalu tidak lepas dari membaca Paritta, bahkan bisa dibilang sangat mendalam sekali. Sejak membuka mata subuh pagi hari dimulai membaca Paritta hingga 1jam kemudian baru melakukan kegiatan harian pagi, nanti siang setelah makan siang begitu juga, bahkan sore hari hingga malam bahkan pernah semalam suntuk hingga subuh non-stop tidak tidur sama sekali, membaca Paritta.

Namun hal ini kemudian terhenti dengan seketika, karena saya didatangi oleh sahabat baik saya yang sedang menjelang ajal dengan mengatakan : "percuma baca Paritta, yang penting perbuatan selama hidup".

Sahabat baik saya ini selalu mendatangi saya, padahal dia sedang koma di RS dan saya menemani dia bersama istrinya, dia sll mendatangi saya untuk menyampaikan pesan (***Mohon jangan menganggap saya KLENIK, ini sama sekali bukan). Pada saat menjelang dia meninggal, dia bilang : "Saya sudah tidak kuat lagi, badan saya sudah tidak mampu", Begitu saya terbangun masih jam 2 malam, lalu Istrinya juga ikut terbangun, karena kami tidur bersebelahan, lalu dia nanya kepada saya, ada apa ?

Saya menceritakan mimpi saya yang seolah2 bukan mimpi karena dia seperti bener2 hadir di kamar kami (padahal kami terpisah, dia dlm ruang isolasi ICU), anehnya seketika perut saya sakit sekali, dan saya langsung ke toilet karena spt tidak dapat di tahan lagi, yang keluar adalah cairan yang berwarna hitam pekat sekali. Saya ceritakan kepada istrinya apa yang terjadi tadi itu, istrinya ga percaya, masih ragu, dan kemudian itu SUNGGUH2 terjadi jam 7 pagi di tubuh pasien tsb, padahal dalam kepercayaan jawa itu adalah tanda2 hampir meninggal. Sehingga Istri mulai agak setengah percaya bahwa suami nya memang akan meninggal tidak dapat melanjutkan hidup lagi. Kami hanya mampu sembahyang dan sembahyang (baca Paritta).

Lagi2 dia mendatangi saya di hari berikutnya dengan mengatakan amat sangat jelas : "percuma baca Paritta, yang penting perbuatan selama hidup". Saya terbangun masih jam 2 malam, seperti biasa istri sll juga ikut bangun, ketika saya ditanya ya saya ceritakan saja apa yang terjadi, seketika dia tertawa terbahak2 karena itu adalah PRINSIP hidup sahabat saya yang selama ini saya TIDAK pernah mendengar dia omong demikian. Setelah beliau meninggal, saya kemudian menjadi tidak membaca Paritta lagi, karena yang penting perbuatan orang tsb selama hidup, hal ini telah dia saksikan sendiri dikala antara hidup dan mati, sehingga beliau melihat dengan JELAS bahwa Paritta tidak akan menolong sama sekali ketika kita terlalu banyak menumpuk akusala, menumpuk kejahatan, menumpuk kamma buruk, maka menjelang meninggal kita udah dapat melihat akan kemanakah kita... ^:)^

Semoga cerita kisah nyata pengalaman pribadi saya ini tidak disalah artikan, ini sungguh2 terjadi dalam hidup saya, yang penting sekarang adalah menumpuk kebajikan sebanyak2nya, karena kejahatan yang telah kita lakukan kemarin2 ini tetap harus kita bayar....hanya dengan menumpuk kebajikan saja dapat mengurangi beratnya kamma buruk yang musti kita bayar...kamma buruk tetap harus kita bayar.... ;D

Yang saya tangkap maksudnya adalah, percuma baca paritta, jika tidak melakukan perbuatan baik.
Dengan ungkapan lain, teori tanpa praktek = nol besar.
Begitu juga sebaliknya, praktek juga baik jika dibarengi dengan teori yang benar.

175
Sutta Vinaya / Re: AN 5:161 Pelenyapan Kekesalan
« on: 14 March 2013, 11:19:56 AM »
AN 5:161 Paṭhamaāghātapaṭivinayasuttaṃ (Pelenyapan Kekesalan)

(4) Ia harus mengabaikan orang yang kepadanya ia merasa kesal dan tidak memperhatikannya; dengan cara inilah ia harus melenyapkan kekesalan terhadap orang itu.


Bahasa gaulnya mungkin "emang gua pikirin". atau bahasa jermannya "sebodo teuing"
Kalo bahasa jawanya "just ignore it"
Kalo pribahasanya "Masuk kuping kiri keluar kuping kanan"

 :whistle:

176
ts nya kemana ya? lempar udang, trus kabur sambil makan bakwan dia... hehehe

177
Diskusi Umum / Re: Pernah berpikir utk jadi bhikku?
« on: 12 March 2013, 08:31:47 PM »
Jangan berpikir jauh dulu mao jadi Bhikkhu .....
coba sering2 Meditasi n ikut retreat .....
ntra baru tau, loe senang gak kehidupan jadi Bhikkhu
kalo duduk bersila berjam-jam saja sudah membuat loe bosan, jenuh (kayak gue ;D) gimana mao jadi Bhikkhu?

Yang berniat jadi bhikkhu hutan, sebaiknya coba dulu sering2 hiking, atau sering-sering ronda malem.  ;D
Rasakan dinginnya angin malam, gigitan nyamuk2. (masih nyamuk kota, belum nyamuk hutan yang ganas2)

Nyamannya kamar tidur dimalam hari sangat beda loh sama keadaan dihutan.. hehehehe

Kalau sekedar dipikiran, memang rasanya jadi bhikkhu hutan itu sangat ideal dan nyaman.  :))

178
Mungkin Sdr. indra belum memahami maksud dari 'memilih' yang saya maksud, yakni memilih dengan dasar lobha (hawa nafsu), bukan atas dasar manfaat. Untuk jelasnya, dapat dibaca ulang postingan pertama saya di thread ini:

 _/\_

Om, tolong ajarin dong bagaimana caranya memilih tapi tidak dengan dasar lobha.
Karena sesuai dengan tingkat pemahaman dhamma saya yang masih newbie ini,
kalau seseorang masih memilih, berarti masih lobha..

179
Bacalah sesuatu dengan teliti. Di postingan pertama sudah saya sebutkan:

Jadi yang aya-aya wae siapa? :)

 _/\_

Lobha atau tidak, jika seseorang memilih vegetarian?

Apakah dengan mengkonsumsi daging, seseorang tidak bisa berlatih mengikis sifat lobha?

Kalo sudah tidak lobha, sudah tidak memilih2 makanan lagi, nangkap maksud saya om?

Kenapa bikkhu theravada tidak dilarang makan daging? Untuk berlatih mengikis lobha, anda tahu itu?

Dan.. lobha itu adalah satu hal, mengurangi tingkat penderitaan makhluk lain (berkaitan dengan sifat konsumtif manusia dan peternakan massal
itu adalah hal lain.

Aya aya wae ni orang

180
Anda memilih bukan menggunakan pikiran?

Pikiran yang melekat pada rasa dan kegemaran pada daging, bukan lobha?

 _/\_

Coba kita ganti kata daging dengan sayur-sayuran/vegetarian.

Masih bisa dibilang mengurangi lobha kah?

Aya-aya wae ini orang.. wkwkwk

Pages: 1 ... 5 6 7 8 9 10 11 [12] 13 14 15 16 17 18 19 ... 27
anything