"Orang Bijaksana tidak akan menceritakan keburukan orang lain sekalipun beliau ditanya, orang bijak akan senantiasa menceritakan kebaikan orang lain walaupun dia tidak ditanya"
bagaimana kalau kesalahan orang2 pada sebuah perusahaan,
bagaimana kalau kebiasaan jelek org2 pd perusahaan....
apakah tinggal diam? bagaimana cara mengutarakannya?
Pertama-tama, kita harus mengenali posisi kita dalam penghidupan ini. Jika kita memang hidup sebagai seorang perumah-tangga, bekerja dalam suatu naungan perusahaan, mengemban hak dan kewajiban dalam pekerjaan; kita tidak perlu terlalu berusaha menyamakan tindak-tanduk kita sesuai dengan posisi Para Bijaksana.
Para Bijaksana jelas tidak akan membuka keburukan orang lain, karena mereka tidak lagi memiliki ikatan untuk mencari kenyamanan hidup duniawi. Namun berbeda dengan para perumah-tangga yang memang menjalani penghidupan duniawi.
Jika kita mengetahui kesalahan ataupun keburukan orang lain (rekan kerja) di tempat kerja, tidak salah bila kita menegur / mengutarakan hal itu. Kita bisa menegur kepada orang yang bersangkutan apabila kondisinya memang sesuai. Kita juga bisa mengutarakan hal itu kepada atasan, jika memang kita tidak berwewenang untuk hal itu. Sebaiknya kita menegur / mengutarakannya dengan sopan dan baik. Namun dalam melakukannya, kita harus berangkat dari pandangan untuk kebaikan bersama. Karena masalah yang dilakukan orang lain di tempat kerja, cenderung akan mengganggu kenyamanan dalam suasana bekerja.
Kita harus menimbang dengan jelas, apakah bila kita menegur / mengutarakan hal itu akan memberi manfaat positif bagi bersama? Jika apa yang kita lakukan dapat membuat hal positif yang baru, maka kita sebaiknya mengambil tindakan itu.