tanya;apakah pada saat mendekati ajal kondisi batin sedang panik(cth;mati akibat terpanggang bara api di rumah yg kebakaran) apakah dgn kondisi batin panik, setelah meninggal akan terlahir di alam rendah? thank
Dalam pandangan Buddhisme, gejolak emosi negatif (seperti marah, benci, panik, takut, dsb.) yang muncul dalam pikiran seseorang sesaat sebelum dia meninggal dunia; sangat riskan membuatnya untuk terlahir kembali di alam-alam menderita.
Hukum kamma adalah hukum yang sangat berkontribusi dalam siklus kelahiran kembali. Jika seseorang pernah menimbun
garuka kamma, maka setelah kematiannya ia akan terlahir kembali di alam berikutnya karena dorongan kamma ini. Namun jika dia tidak menimbun
garuka kamma, maka pikiran (gejolak batin) sesaat sebelum meninggal ini yang akan lebih dominan mempengaruhi kelahiran kembali orang tersebut. Gerakan pikiran dan gejolak batin serta perbuatan-perbuatan terakhir di masa hidupnya ini disebut dengan
asanna kamma. Jika tidak ada
asanna kamma, maka yang lebih dominan adalah
acinna kamma, yaitu perbuatan-perbuatan dan kebiasaan yang pernah dilakukan orang tersebut semasa hidupnya. Dan bila
acinna kamma tidak dominan, maka yang akan bersifat lebih dominan adalah
kattata kamma, yaitu perbuatan-perbuatan dan kebiasaan yang pernah dilakukan orang tersebut di kehidupan-kehidupan sebelumnya.
Kondisi batin yang panik menjelang kematian adalah termasuk dalam
asanna kamma. Dan seseorang yang meninggal dunia dalam kondisi seperti itu sangat riskan untuk terlahir ke alam menderita. Dalam bahasa sehari-hari, orang-orang menyebut kematian seperti itu dengan istilah "mati penasaran". Kita tidak bisa memastikan bahwa semua orang yang mati dalam keadaan panik pasti akan terlahir di alam menderita. Sebab semuanya juga bergantung pada kamma yang pernah dilakukan.