//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Mari berbagi info Kesehatan Umum  (Read 6627 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline DeNova

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.067
  • Reputasi: 106
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Mari berbagi info Kesehatan Umum
« on: 13 December 2015, 07:22:54 PM »
Alasan kenapa Coke Tidak Dianjurkan untuk Konsumsi manusia...????

10 Industrial Uses For Coke Which Prove It’s Not Fit For Human Consumption

Coca-Cola is recognized across the globe as the most valuable brand in history, as well as the second most recognized phrase in the world after “hello.” In many place across the globe purchasing a Coke is ironically easier and less expensive than accessing clean water.

Although Coke attempts to portray itself as a socially and environmentally conscious company, the reality is that it’s deeply connected to pollution and water shortages.

Additionally, the acidity of Coke has led many to question the toxicity of the product, relating to long-term human health, as its pH rating is only one point higher than that of battery acid.
In a study sponsored by the National Heart, Lung and Blood Institute, researchers found that individuals who consumed at least one soda a day had a 44% higher risk of developing metabolic syndrome during the four-year study.
The team studied more than 2,400 middle-aged white residents of Framingham, Mass., specifically focusing on the more than 1,600 people who showed no signs of metabolic syndrome at the beginning of the study. These individuals were then tracked by the researchers for at least four years.
Those who drank at least one soda per day also had:
1.     a 31% greater risk of becoming obese;
2.     a 30% higher risk of having a larger waistline;
3.     a 25% higher risk of developing high blood triglycerides or high blood sugar;
4.     a 32% greater risk of having low levels of good cholesterol;
5.     a trend toward an increased risk of high blood pressure.
In a separate study, it was revealed that people face a 48% increased risk of heart attack or stroke when consuming one or more sodas per day, as compared to those that don’t drink it every day or at all.
Soft drink consumption has also been linked to respiratory disorders such as COPD and asthma.

10 Household Uses for Coke
Although seemingly not good for the human body, the extreme acidity of Coke makes it work as an excellent cleaning agent.
To give you a better understanding, a pH of 0 to almost 7 is in the scale is acidic, while from 7 to 14 is alkaline on the scale. To put things into perspective, the pH level of battery acid is a 1, with pure water having a pH of 7.
In tests done on the acidity levels of Coke, it was found to have pH levels as low as 2.5.
Consequently, it can clean surfaces as well as (and often better than) many toxic household cleaners.
Here are 10 uses of Coke as a domestic cleaner , which show it isn’t fit for human consumption.
1. Remove rust: methods include using fabric, a sponge, or even aluminum foil dipped in Coke.

2. Remove blood stains from clothing and fabric.

3. Clean oil stains from a garage floor: let the stain soak, hose off.

4. Clean burnt pans: let the pan soak in the Coke, then rinse.

5. Clean your engine; Coke distributors have been using this technique for decades.

6. Make pennies shine: soaking old pennies in Coke will remove the tarnish.

7. Remove stains from vitreous china.

8. Clean your toilet: pour around bowl, leave for a while, flush clean.

9. Coke and aluminum foil will bring Chrome to a high shine.

10. Strip paint off metal furniture. Soak a towel in Coke and lay it on the paint surface.
Coca-Cola is obviously a product that has many wonderful uses. Although the record indicates that the best uses of this product are not associated with consuming it!
Plz CMIIW... _/\_

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Mari berbagi info Kesehatan Umum
« Reply #1 on: 15 December 2015, 09:58:20 AM »
ini yang cukup menarik.. coba kita lihat dari sisi lain ya.
Apakah ini hanya produk Coca Cola secara khusus, atau bisa dikatakan semua produk yang bersoda katakanlah akan memiliki efek yang sama ?

Kalau saya pribadi, lebih melihat pada ini sebagai bahaya soda :)
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Mari berbagi info Kesehatan Umum
« Reply #2 on: 16 December 2015, 10:49:36 AM »
beberapa bulan yg lalu ada mobil cepat panas...
setelah radiator di kuras, diberi SODA DRINK...dibiarkan semalam...
dikuras, diisi air bersih lagi.....ehhh ternyata masalah panas HILANG....


sering didemokan SODA DRINK dpt membersihkan Toilet....
tapi perut kita kan bukan Toilet.....mungkin lambung juga bisa melapisin diri
terhindar dari kikisan soda tsb....

ternyada soda dring (berwarna merah) udah tahan dari 100thn....
jarang sih perusahaan dpt bertahan begitu lama....


stuju dgn bro Forte...
yg bahaya sih Gas n Gula nya yg banyak....
lainnya sih terserah lidah andalah..
dan sebenarnya rasanya kagak terlalu enak...tapi banyak yg suka...
(ehhh termasuk sacheng yg suka itu namanya.....kura-kura-kule....)
 _/\_
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline DeNova

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.067
  • Reputasi: 106
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Mari berbagi info Kesehatan Umum
« Reply #3 on: 30 January 2016, 09:50:48 PM »

Bahaya MADU untuk BAYI...

Memang madu itu bagus buat kesehatan tetapi bukan untuk anak kecil/bayi.
Mereka belum kuat daya tahan tubuhnya. 
Madu terbentuk dari liur2 lebah yg disamping ada zat yg baik utk kesehatan juga ada zat yg berupa 'detox' (saya lupa nama medisnya)  & bisa meracuni syaraf motorik anak2.
Di Amrik skrng sudah ada 40 anak kena racun spt ini...
Mengapa madu tidak boleh diberikan pada bayi? 
Inilah alasannya ... >>>

●Efek Buruk Madu pada Bayi ...
Madu menyimpan banyak khasiat bagi kesehatan.
Namun secara medis, madu tidak dianjurkan diberikan pada bayi berusia kurang dari satu tahun.
Mengapa?
Madu berpotensi mengandung spora bakteria yaitu Clostridium botulinum. 
Kuman atau bakteri ini akan memproduksi toksin (zat beracun) yang bisa menyebabkan penyakit infant botulism (penyakit botulisme pada bayi).
Penyakit ini sangat serius, meski kejadiannya jarang.
Penyakit jenis keracunan makanan ini akan mempengaruhi sistem persyarafan bayi dan bisa menyebabkan kematian.
Pada bayi, pola kuman baik di saluran cerna belum selengkap orang dewasa.
Padahal, bakteria baik ini bisa mengatasi spora botulisme dan mencegahnya berkembang biak. Sehingga, secara otomatis tidak akan terjadi pembentukan toksin yang berbahaya.
Apa saja gejala botulisme?
Toksin ini menyebabkan kelumpuhan otot.
Juga, bayi tidak bisa pup (atau justru diare, mual, muntah); lengan, kaki dan lehernya lunglai; menangis lemah (akibat kelemahan otot); tidak kuat menyusu; serta lesu.
Catatan:
Toksin bisa menyebabkan kematian dalam waktu 24 jam.
Selain itu, spora botulisme bisa ditemukan di "makanan yang kurang matang". Jadi, jangan berikan makanan tersebut pada bayi.
COPY PASTE DARI REKAN DOKTER MUDAH2AN BISA BERMANFAAT.????
CMIIW

Offline DeNova

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.067
  • Reputasi: 106
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Mari berbagi info Kesehatan Umum
« Reply #4 on: 11 February 2016, 01:32:14 PM »
Minuman Manis Bisa Menyebabkan Serangan Jantung, Stroke dan Diabetes

Minuman ringan dan minuman manis lainnya benar-benar bisa merusak kesehatan jantung. “Gula yang ditambahkan kedalam soda, minuman buah, the manis dan minuman energi lainnya memengaruhi tubuh dengan cara yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung, penyakit jantung dan stroke,” kata penulis studi, Vasanti Malik, seperti dilansir laman Health, Senin (5/10).
Mengonsumsi satu atau dua porsi sehari minuman manis telah dikaitkan dengan risiko 35 persen lebih besar dari serangan jantung atau penyakit jantung fatal, 16 persen peningkatan risiko stroke dan sebanyak 26 persen peningkatan risiko mengembangkan tipe 2.

“Mengurangi konsumsi minuman ini bisa merupakan salah satu langkah yang bisa memiliki dampak positif,” kata Malik.
“Laporan, yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology, merupakan bagian dari penelitian terbaru pada kelebihan gula sebagai risiko penyakit jantung," kata seorang ahli diet klinis, Marina Chaparro.

Satu kaleng soda biasa mengandung sekitar 35 gram gula yang sama dengan hampir sembilan sendok teh.
Produsen minuman manis paling sering menggunakan baik gula meja atau sirup jagung fruktosa untuk mempermanis minuman.

Para peneliti percaya baik fruktosa dan glukosa merusak jantung dan menyebabkan insulin meningkat yang bisa mengarah pada pengembangan diabetes tipe 2. Diabetes merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung.

Fruktosa juga menyebabkan masalah kesehatan jantung tetapi dengan cara yang lebih berbahaya. Fruktosa bisa mendorong jantung untuk melepaskan trigliserida dan kolesterol jahat LDL ke dalam aliran darah.

Fruktosa berlebihan juga bisa menyebabkan terlalu banyak asam urat dalam darah, yang berhubungan dengan risiko yang lebih besar dari gout dan arthritis. Peradangan juga telah dikaitkan dengan penyakit jantung.

semoga bermanfaat _/\_ _/\_ _/\_

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Mari berbagi info Kesehatan Umum
« Reply #5 on: 11 February 2016, 07:20:08 PM »
gmana dgn MADU maupun GULA diabet ?
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline DeNova

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.067
  • Reputasi: 106
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Mari berbagi info Kesehatan Umum
« Reply #6 on: 11 February 2016, 09:57:08 PM »
gmana dgn MADU maupun GULA diabet ?

kalau madunya benar alami IMHO tidak masalah...
Gula diabet biasanya aspartame makanya pemakaian tidak disarankan jangka lama karena efeknya adalah laxative atau pencahar juga tidak disarankan pada penderita fenilketonurea alias ada kadar benda keton yang tinggi dalam urinnya

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Mari berbagi info Kesehatan Umum
« Reply #7 on: 12 February 2016, 08:23:30 AM »
Sekedar melengkapi jawaban Denova ya untuk case madu. Untuk case gula diabet (Aspartam) kurang lebih sama.

Quote
Effects of natural honey consumption in diabetic patients: an 8-week randomized clinical trial.

Abstract
OBJECTIVES:
We investigated the effect of natural honey on body weight and some blood biochemical indices of diabetic subjects.
METHODS:
Forty-eight diabetic type 2 patients were randomly assigned into two groups: the honey group received oral natural honey for 8 weeks, and the control group did not take honey. Before the onset of the study (week 0) and after 8 weeks, weight measurements were taken and fasting blood samples were drawn.
RESULTS:
After adjustment for the baseline values, there were no significant differences in the fasting blood sugars between the two groups. Body weight, total cholesterol, low-density lipoprotein-cholesterol and triglyceride decreased (P = 0.000), and high-density lipoprotein-cholesterol increased significantly (P < 0.01) in honey group. The levels of hemoglobin A(1C) increased significantly in this group (P < 0.01).
CONCLUSION:
The results of this study demonstrate that 8-week consumption of honey can provide beneficial effects on body weight and blood lipids of diabetic patients. However, since an increase in the hemoglobin A(1C) levels was observed, cautious consumption of this food by diabetic patients is recommended.

Source : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19817641

Kesimpulan :
Konsumsi madu bagus karena bisa menurunkan kolesterol, LDL, trigliserida dan BB. Tapi untuk penderita diabetes, ada baiknya juga dibatasi karena tetap menaikkan HbA1c.

HbA1c ini salah satu metoda untuk mengukur gula darah, yang menurut saya lebih akurat dibanding dari gula darah puasa dan gula darah 2 jam setelah makan. Karena jika gula darah puasa dan setelah , kadang pasien sekarang lebih "nakal dan pintar" gak mau makan ah atau makannya dikiiit banget, biar hasil lab nya bagus.

Tapi dengan HbA1c, yang dijadikan tolok ukur berasal dari Hb(hemoglobin), dan bisa digunakan untuk trace riwayat diabetes sampai 3 bulan ke belakang. Jadi kalau pasiennya hanya "nakal" 1 hari, ya tidak terlalu signifikan karena tetap akan ketahuan kalau misalnya ada diabetes / nggak ;D
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline DeNova

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.067
  • Reputasi: 106
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Mari berbagi info Kesehatan Umum
« Reply #8 on: 12 March 2016, 11:22:37 AM »
Sekedar melengkapi jawaban Denova ya untuk case madu. Untuk case gula diabet (Aspartam) kurang lebih sama.

Source : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19817641

Kesimpulan :
Konsumsi madu bagus karena bisa menurunkan kolesterol, LDL, trigliserida dan BB. Tapi untuk penderita diabetes, ada baiknya juga dibatasi karena tetap menaikkan HbA1c.

HbA1c ini salah satu metoda untuk mengukur gula darah, yang menurut saya lebih akurat dibanding dari gula darah puasa dan gula darah 2 jam setelah makan. Karena jika gula darah puasa dan setelah , kadang pasien sekarang lebih "nakal dan pintar" gak mau makan ah atau makannya dikiiit banget, biar hasil lab nya bagus.

Tapi dengan HbA1c, yang dijadikan tolok ukur berasal dari Hb(hemoglobin), dan bisa digunakan untuk trace riwayat diabetes sampai 3 bulan ke belakang. Jadi kalau pasiennya hanya "nakal" 1 hari, ya tidak terlalu signifikan karena tetap akan ketahuan kalau misalnya ada diabetes / nggak ;D


Ini yang lebih baru dari HbA1c om Forte...
Pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis dan pemantauan pengobatan Diabetes mellitus...
adalah kadar glukosa darah, HbA1c (hemoglobin glikat) dan yang terbaru albumin glikat. Untuk pemeriksaan penyaring (screening) terhadap diabetes melitus dapat dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa, 2 jam postprandial (setelahmakan) atau sewaktu, atau kadar HbA1c. Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan yang sama dimana apabila sudah ada gejala dan tanda klinis maka cukup 1x kelainan tetapi apabila tiada tanda klinis maka perlu sediktnya 2 x kelainan. Apabila hasilnya masih meragukan maka dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah 2 jam setelah pembebanan dengan minum larutan 75 gram glukosa. .
HbA1c yang merupakan komponen utama dan terbanyak dari hemoglobin glikat menggambarkan kadar glukosa selama masa 2-3 bulan sebelumnya sesuai masa paruh eritrosit, dianjurkan untuk diperiksa setiap 3 bulan sekali pada diabetes melitus yang stabil. Pemeriksaan HbA1c telah dibakukan (standardisasi) dan diharmonisasi. Oleh karena itu selain untuk memantau pengobatan diabetes melitus, sekarang juga diajukan untuk penyaring dan diagnosis diebetes melitus. Akan tetapi hasil pemeriksaan kadar HbA1c dipengaruhi oleh perubahan eritrosit, dan Hb serta varian Hb sehingga pada keadaan-keadaan dengan kelainan tersebut hasilnya dapat salah. Parameter terbaru adalah albumin glikat (AG) yang menggambarkan kadar glukosa sesuai masa paruh albumin yang jauh lebih pendek daripada eritrosit. Dengan demikian dokter dapat memantau pengobatan dengan lebih cepat..Selain itu parameter AG jugamenunjukkan beberapa kelebihan dibandingkan HbA1c, misalnya lebih tepat mencerminkan kontrol glikemik, juga retinopati pada pasien DM tipe 2, dan perubahan glukosa postprandial serta penyebab semua mortalitas pada pasien hemodialisis..

Daftar pustaka
1.     Canadian Diabetes Association Clinical Practice Guidelines Expert Committee. Definition, Classification and Diagnosis of Diabetes, Prediabetes and Metabolic Syndrome. Can J Diabetes 2013; 37:S8-S11.
2.     American Diabetes Association. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. Diabetes care 2012; 35, Supplement1:S64-S71.1
3.     Consensus Committee. Consensus statement on the worldwide standardization of the hemoglobin A1C measurement: the American Diabetes Association, European Association for the Study of Diabetes, International Federation of Clinical Chemistry and Laboratory Medicine, and the International Diabetes Federation. Diabetes Care 2007; 30: 2399-400.
4.     Saisho Y.Glycated Albumin: A More Sensitive Predictor of Cardiovascular Disease than Glycated Hemoglobin? Int J Diabetol & Vasc Dis Res2013, I (6): 1-3
5.     Morita et al. Glycated Albumin, Rather than Hba1c, Reflects Diabetic Retinopathy in Patients with Type 2 Diabetes Mellitus. J Diabetes Metab 2013,4:6

Offline alankusumashop

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 2
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Mari berbagi info Kesehatan Umum
« Reply #9 on: 24 August 2016, 10:51:56 PM »
artikel yang bagus untuk kita belajar