Buddhisme dan Kehidupan > Kesehatan

[ASK] Tuberculosis

<< < (2/2)

Forte:

--- Quote from: uwi on 17 November 2007, 09:53:12 PM ---saya baru dapat tambahan info bahwa pasien juga mengidap diabetes, apakah ada yang perlu diganti resepnya?

thanks

--- End quote ---
Kalau boleh tau, berapa kadar gula darahnya puasa, dan 2 jam sesudah makan ?

Diabetes biasa diobati dengan menggunakan ADO (Anti Diabetik Oral) khususnya untuk penderita DM tipe II.
Obat yang biasa digunakan adalah Golongan Sulfonilurea, seperti Glibenklamid, Glipizid.

Menurut literatur yang saya baca, ada interaksi yang terjadi bila mengkonsumsi Sulfonilurea dengan Anti TB, di mana efeknya adalah mengurangi efek Sulfonilurea, IMO jadi solusi yang paling aman adalah dengan secara mekanik, di samping mengkonsumsi sulfonilurea dan anti TB, pasien diharapkan juga melakukan aktivitas olah raga yang ringan, seperti jalan pagi/jogging untuk membantu mengurangi hiperglikemia yang dialaminya.

IMO, Selain itu SEBAIKNYA DITAMBAHKAN DALAM RESEP VITAMIN B6 (Piridoxine) untuk kasus diabetes. Vitamin ini berguna untuk mengurangi efek defisiensi yang diakibatkan penggunaan INH (Isoniazid) dan mencegah efek samping pada CNS(Sistem Saraf Pusat) dan PNS(Sistem Saraf Perifer/Otonom). Ada baiknya coba cari dokter yang bisa diajak konsultasi untuk menambahkan obat ini lebih lanjut.


--- Quote from: Piridoxine and Anti TB Oral ---Pyridoxine (B6) is often used in conjunction with certain anti-TB medications to prevent side
effects in the central and peripheral nervous system. B6 is safe and well tolerated in clients with
normal renal function. Pyridoxine should be considered for clients with the following conditions:

HIV infection
Malnourishment or any wasting disease
Diabetes
Cancer
Chronic Renal Disease (adjust dose)
Pregnancy
Chronic Liver Disease
Alcoholism

Pyridoxine is also indicated for children on a meat-and milk-deficient diet, for breast-feeding
infants, and all clients taking cycloserine. The recommended dosages of pyridoxine are 25 mg
for 300 mg of isoniazid or 50 mg twice or thrice weekly, if isoniazid is prescribed intermittently.
--- End quote ---


IMO, lebih baik beli 1 alat ukur darah, dan beberapa lanset + alkohol 70%. Bisa dicek sendiri di rumah berapa kadar darahnya.

Caranya :
-Ambil kapas dan basahi dengan alkohol.
-Ambil lanset steril, tusukan pada ujung jari sehingga berdarah
-Darah tersebut diteteskan pada media penguji
-Cek kadar darahnya.

Idealnya kadar darah berkisar : 76 - 110 mg% (Puasa) dan < 140 mg% (2 jam setelah makan)

Source : http://www.doh.state.fl.us/disease_ctrl/tb/guidelines/TB6incltable4-TreatmentofTBDisease.pdf

Di sana ada daftar obat2 yang memiliki interaksi obat dari segi farmakokinetik, dibaca2 dulu, dan coba tanya apakah pasien ada menggunakan obat2 sesuai dengan di list tersebut, bila ada nanti kita carikan solusinya sama2.

Navigation

[0] Message Index

[*] Previous page

Go to full version