kisah nyata,beberapa hari yang lalu ada yang kemasukan....

[Janindra d' Sihamuni]

Macem2 dewanya, tergantung pasien mau panggil dewa apa. Dewa datuk pun ada

kalo uda masuk nanti om saya bisa nulis mandarin padahal dia gak bisa b.mandarin
trus kalo masuk datuk bisa baca quran padahal quran juga dirumah gak ada

dewanya suka emosian, apalagi waktu itu sering ada ibu2 yg nanyak gak henti2 ampe si dewa gak bisa ngomong lalu dimarah tu ibu2 sama dewanya

emang gitu dewa.....masih terikat nafsu duniawi,masih kayak manusia,cuma devata hidupnya mewahh terus sampe saat kematiannya hingga kadang deva yang belum ngerti Dhamma masih sombong,dengki,dll.......

[UnReG]

kalo dewa masih marah , itu sih asura, bukan dewa, bisa jadi mungkin peta

[UnReG]

emang gitu dewa.....masih terikat nafsu duniawi,masih kayak manusia,cuma devata hidupnya mewahh terus sampe saat kematiannya hingga kadang deva yang belum ngerti Dhamma masih sombong,dengki,dll.......

kok bisa tau lu dewa masih punya marah, sombong n dengki, ada di tulis di sutta? bisa kasih tau gak suttanya

[Sunyata]

kalo dewa masih marah , itu sih asura, bukan dewa, bisa jadi mungkin peta

asal ngomong

[UnReG]

ada nama dewanya gak, apalagi datuk, datuk kan buat manusia, bukan dewa jadi datuk tu jenis apaan , tolong deh jelasin kalo ada yang tau

[Janindra d' Sihamuni]

kalo dewa masih marah , itu sih asura, bukan dewa, bisa jadi mungkin peta

devata masih bisa marah,bro kira devata itu arahat??udah gak marah??hehehe...sori agk kasar bro  
devata itu masih bisa marah.Deva pun masih bisa bersifat seperti manusia,hanya alamnya aja beda...kiikikikikik
ingat waktu Deva Sakka marah pada Saccaka dan mengancam untuk membelah kepalanya saat Saccaka hendak menentang Buddha...

[Janindra d' Sihamuni]

kok bisa tau lu dewa masih punya marah, sombong n dengki, ada di tulis di sutta? bisa kasih tau gak suttanya

Dewa Sakka: pernah dipergoki oleh Moggalana sedang bersenang2 dan berpesta pora
Raja naga Nandopananda:dipergoki Sang Buddha sedang menikmati minuman dan pesta hingga mabuk
Deva Sakka pernah berperang ama Deva shiva...kalo gak salah hanya karena perebutan isteri...
nih,bukti kalo deva masih punya nafsu duniawi kayak manusia

[UnReG]

lah terus yang dewa sombong n dengki  itu mana? coba dong bagi suttanya , perasaan di cerita saccaka gak di tulis deh kalau dewa saka marah

nah terus yang ente ceritain soal raja naga itu masuk dewa apa asura?

[Sunyata]

kalo dewa masih marah , itu sih asura, bukan dewa, bisa jadi mungkin peta

jadi anda ingin bilang kalo asura dan peta suka menolong dan menyembuhkan orang? Gratis lagi? Aneh...

[Janindra d' Sihamuni]

lah terus yang dewa sombong n dengki  itu mana? coba dong bagi suttanya , perasaan di cerita saccaka gak di tulis deh kalau dewa saka marah

dewa sombong n dengki :Raja naga Nandopananda yang berusaha menandingi kesaktian Y.A moggalana
Brahma Baka sangat sombong sehingga mengatakan dia adalah pencipta alam (jaya manggala gatha)
nih,kutipan cerita Saccaka
"saat Saccaka menentang Sang Buddha,Singgasana deva Sakka terasa panas,sehingga dengan pengetahuan batinnya,ia mengetahui Saccaka yang menolak pertanyaan Sang Buddha,Saat Sang Buddha bertanya untuk kedua kalinya,Saccaka tetap diam.Kemudian Deva Sakka melayang di atas kepala Saccaka dengan memegang Kapak dengan marah berkata.Wahai Saccaka,jika pada ketiga kalinya  kau tidak menjawab pertanyaan Buddha,aku akan membelah kepalamu tepat 7 bagian kecil,akhirnya Dengan takut Saccaka menyerah dan mengakui kebijaksanaan Sang BUddha"

[UnReG]

dewa sombong n dengki :Raja naga Nandopananda yang berusaha menandingi kesaktian Y.A moggalana
Brahma Baka sangat sombong sehingga mengatakan dia adalah pencipta alam (jaya manggala gatha)
nih,kutipan cerita Saccaka
"saat Saccaka menentang Sang Buddha,Singgasana deva Sakka terasa panas,sehingga dengan pengetahuan batinnya,ia mengetahui Saccaka yang menolak pertanyaan Sang Buddha,Saat Sang Buddha bertanya untuk kedua kalinya,Saccaka tetap diam.Kemudian Deva Sakka melayang di atas kepala Saccaka dengan memegang Kapak dengan marah berkata.Wahai Saccaka,jika pada ketiga kalinya  kau tidak menjawab pertanyaan Buddha,aku akan membelah kepalamu tepat 7 bagian kecil,akhirnya Dengan takut Saccaka menyerah dan mengakui kebijaksanaan Sang BUddha"

itu yang panas singgasananya,kok gak di tulis dewa sakka yang panas ato dewa saka marah dll, terus yang soal sombong dan dengki suttanya mana, gw pengin baca biar tau

[Janindra d' Sihamuni]

itu yang panas singgasananya,kok gak di tulis dewa sakka yang panas ato dewa saka marah dll, terus yang soal sombong dan dengki suttanya mana, gw pengin baca biar tau

ketiga tiganya ada di Syair Jaya Manggala gatha,kalo cerita detailnya,cari di pembahasan 8 syair Jaya Manggala Gatha.....masa kamu gak liat,ada tulisan.Dewa Sakka melayang di atas kepala Saccaka dan dengan memegang kapak.Dan dengan marah berkata.....

[UnReG]

ketiga tiganya ada di Syair Jaya Manggala gatha,kalo cerita detailnya,cari di pembahasan 8 syair Jaya Manggala Gatha.....masa kamu gak liat,ada tulisan.Dewa Sakka melayang di atas kepala Saccaka dan dengan memegang kapak.Dan dengan marah berkata.....

kan gw minta sutta nya, udah itu kalau dewa yang pernah di berikan pengetahuan abhidamma olehsang buddha itu masih punya marah gak?

terus sutta yang menulis dewa itu punya rasa sombong dan dengkinya mana, kok gak di kasih?

1.20. Kemudian Sang Bhagavā berkata kepada Ambaṭṭha: ‘Ambaṭṭha, aku mempunyai satu pertanyaan mendasar untukmu, yang tidak akan suka engkau jawab. Jika engkau tidak menjawab, atau menghindari pertanyaan, jika engkau berdiam diri atau pergi, maka kepalamu akan pecah menjadi tujuh keping. Bagaimana menurutmu, Ambaṭṭha? Pernahkah engkau mendengar dari para Brahmana tua dan terhormat, guru dari para guru, dari mana asalnya suku Kaṇhāyanā, atau siapakah leluhurnya?’ atas pertanyaan ini, Ambaṭṭha berdiam diri. Sang Bhagavā bertanya untuk ke dua kalinya. [95] Ambaṭṭha masih berdiam diri. Dan Sang Bhagavā berkata: ‘Jawab pertanyaan-Ku sekarang, Ambaṭṭha, ini bukan waktunya untuk berdiam diri. Siapa pun, Ambaṭṭha, yang tidak menjawab pertanyaan mendasar yang diajukan oleh Sang Tathāgata untuk ke tiga kalinya, maka kepalanya akan pecah menjadi tujuh keping.’[10]

1.21. Dan pada saat itu, yakkha Vajirapāni,[11] memegang pentungan besi besar, menyala dan berkilauan, melayang di angkasa tepat di atas Ambaṭṭha, berpikir: ‘Jika pemuda Ambaṭṭha ini tidak menjawab pertanyaan wajar yang diajukan oleh Yang Terberkahi untuk ke tiga kalinya, aku akan memecahkan kepalanya menjadi tujuh keping!’ Sang Tathāgata melihat Vajirapāni, demikian pula Ambaṭṭha. Dan melihat pemandangan itu, Ambaṭṭha ketakutan dan kehilangan akal, bulu badannya berdiri, dan ia mencari perlindungan, tempat bernaung, dan keselamatan dari Sang Bhagavā. Merangkak mendekati Sang Bhagavā, ia berkata: ‘Apakah yang Yang Mulia Gotama tanyakan? Sudilah Yang Mulia Gotama mengulangi pertanyaannya!’ ‘Bagaimana menurutmu, Ambaṭṭha? Pernahkah engkau mendengar tentang siapakah leluhur dari suku Kaṇhayana?’ ‘Ya, aku pernah mendengarnya, seperti yang Yang Mulia Gotama katakan, itulah asal mula suku Kaṇhāyanā, ia adalah leluhur kami.’

coba deh lu baca lagi DN 3: Ambaṭṭha Sutta - Tentang Ambattha 

[The Ronald]

ada nama dewanya gak, apalagi datuk, datuk kan buat manusia, bukan dewa jadi datuk tu jenis apaan , tolong deh jelasin kalo ada yang tau

Brahmajāla Sutta

2.10. ‘Dan apakah cara ke tiga? Ada, para bhikkhu, para dewa tertentu yang disebut Rusak dalam Pikiran.[44] Mereka menghabiskan waktu memerhatikan yang lainnya dengan iri hati. Karena pikiran mereka yang rusak, mereka menjadi lelah dalam jasmani dan pikiran. Dan mereka jatuh dari tempat itu.’

http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_1:_Brahmajala_Sutta



satu sutta cukup??

[Indra]

Brahmajāla Sutta

2.10. ‘Dan apakah cara ke tiga? Ada, para bhikkhu, para dewa tertentu yang disebut Rusak dalam Pikiran.[44] Mereka menghabiskan waktu memerhatikan yang lainnya dengan iri hati. Karena pikiran mereka yang rusak, mereka menjadi lelah dalam jasmani dan pikiran. Dan mereka jatuh dari tempat itu.’

http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_1:_Brahmajala_Sutta



satu sutta cukup??

tambahan lagi,
ada banyak sutta dalam Samyuta Nikaya yg menceritakan keganasan dewa, contohnya bisa dibaca di sini http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20240.msg344712#msg344712