//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: dasar perempuan binal ? (17+)  (Read 128493 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: dasar perempuan binal ? (17+)
« Reply #105 on: 21 May 2011, 08:54:43 PM »
Seharusnya bila anda sudah ada belajar di berbagai forum agama anda dapat mengetahui bila nada membanggakan diri terlalu berlebihan pada titik tertentu akan menjadi seperti suatu kurva dan berbalik turun kembali ke titik nol.

'Seorang yang genius, bukan lah seorang genius bila tidak dapat menyampaikan maksud(isi) dengan jelas dan dapat dimengerti yang lain" 



kalau ada yg bisa menjawab semua pertanyaan gw dgn benar.. dgn jelas baru gw anggap genius...  :P :P :P
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: dasar perempuan binal ? (17+)
« Reply #106 on: 21 May 2011, 08:54:51 PM »
apa-apa yang telah hendak saya sampaikan kemudian, merupakan persoalan-persoalan yang lebih pelik, yang membutuhkan tenaga extra untuk memikirkannya. Jika saya tidak membuat marah sebagian penghuni forum ini, maka hampir sulit menemukan satu orang pun yang memiliki cukup tenaga berpikir untuk menyimak dan memikirkan apa-apa yang hendak saya sampaikan.

sudah menjadi tabiat orang, lebih senang mengerumuni "orang menyebalkan" dari pada mengerumuni orang suci. karna orang yang menyebalkan bisa mereka gunakan untuk menumpahkan hasrat mereka untuk menghina dan mencaci maki. di dalam hal-hal seperti itu ada kelezatan yang luar biasa. sbenarnya orang yang gemar menghina atau mencaci maki itu sangat terpikat oleh "lezatnya" menghina dan mencaci maki. dasarnya adalah keserakahan. oleh karena itu, dimana ada orang yang dianggapnya menyebalkan mereka jadi bergairah untuk "menyerang".

lalu orang-orang mulai mengikuti orang-orang yang dianggapnya suci, yang padahal bukan orang suci. sedangkan orang suci sebenarnya diasingkan dan ditinggalkan.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: dasar perempuan binal ? (17+)
« Reply #107 on: 21 May 2011, 09:07:05 PM »
apa-apa yang telah hendak saya sampaikan kemudian, merupakan persoalan-persoalan yang lebih pelik, yang membutuhkan tenaga extra untuk memikirkannya. Jika saya tidak membuat marah sebagian penghuni forum ini, maka hampir sulit menemukan satu orang pun yang memiliki cukup tenaga berpikir untuk menyimak dan memikirkan apa-apa yang hendak saya sampaikan.

sudah menjadi tabiat orang, lebih senang mengerumuni "orang menyebalkan" dari pada mengerumuni orang suci. karna orang yang menyebalkan bisa mereka gunakan untuk menumpahkan hasrat mereka untuk menghina dan mencaci maki. di dalam hal-hal seperti itu ada kelezatan yang luar biasa. sbenarnya orang yang gemar menghina atau mencaci maki itu sangat terpikat oleh "lezatnya" menghina dan mencaci maki. dasarnya adalah keserakahan. oleh karena itu, dimana ada orang yang dianggapnya menyebalkan mereka jadi bergairah untuk "menyerang".

lalu orang-orang mulai mengikuti orang-orang yang dianggapnya suci, yang padahal bukan orang suci. sedangkan orang suci sebenarnya diasingkan dan ditinggalkan.
bagaimana kalau dgn segala kehebatan logika dan daya pikir bro...
memberikan sandang dan pangan yg lebih baik dan terjangkau utk masyarakat luas ?
dapatkah bro lakukan hal tsb ? kalau tidak, logikanya kenapa ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: dasar perempuan binal ? (17+)
« Reply #108 on: 21 May 2011, 09:10:53 PM »
Seharusnya bila anda sudah ada belajar di berbagai forum agama anda dapat mengetahui bila nada membanggakan diri terlalu berlebihan pada titik tertentu akan menjadi seperti suatu kurva dan berbalik turun kembali ke titik nol.

'Seorang yang genius, bukan lah seorang genius bila tidak dapat menyampaikan maksud(isi) dengan jelas dan dapat dimengerti yang lain" 



terima kasih atas masukannya.

tapi bro Daimond tidak perlu khawatir.

Quote from: Satria
Dan di sini, saya tidak mencari orang yang memuji ataupun menyanjung, tidak pula mencari murid ataupun pengikut. saya sudah punya 3000 orang murid yang kebanyakan mereka suka memuji dan menyanjung. semua itu sungguh membosankan. saya mencari yang mencela dan mencemoohkan. itu baru rasanya mengasyikan.

tentang bagaimana cara saya berkomunikasi, bro dapat mempertimbangkan hal-hal berikut :

Pertama, sudah 12 tahun saya berprofesi sebagai guru. saya pernah mengajar mulai dari tingkat taman kanak-kanan, SD, SMP, SMK, hingga diperguruan tinggi. selama itu, saya telah belajar banyak teknik, bagaimana seharusnya mengajar. dan prestasi saya sebagai guru di sekolah cukup baik. Dan ketika saya memutuskan untuk berhenti menjadi guru, teman-teman dan murid menangis karena tidak ingin kehilangan saya. dengan begitu, artinya saya dicintai oleh kawan-kawan dan para murid.

Kedua, sudah tiga tahun lamanya saya memiliki profesi lain selain guru, yaitu sebagai wartawan. tidak begitu saja saya menjadi wartawan, melainkan melaui pross pendidikan jurnalistik. saya bekerja di sebuah perusahan pers yang hampir gulung tikar. lalu saya masuk dan mengadakan reformasi. kini perusahaan pers ini telah maju berkembang kembali. tulisan-tulisan saya di media cetak disukai oleh para pembaca. semakin hari pelanggan koran kami semakin banyak.

ketiga, belum lama ini saya juga dipercaya untuk menjadi manajer sebuah perusahaan dagang. di situ, saya menempati posisi keuangan. tapi saya juga menangani bidang promosi. dan ternyata berhasil.


keempat, sanggar meditasi saya tidak pernah kosong dari orang yang berlatih. sebagiannya ada yang sudah saya latih teknik meditasi selama 5 tahun lamanya, dan sampai saat ini masih bertahan.

keempat hal tersebut adalah pengakuan saya sendiri, yang anda belum tentu mengakui kebenarannya. tapi bila ada yang percaya dengan kejujuran saya, maka seharusnya dia berpikir bahwa jika cara komunikasi saya begitu buruk, bagaimana bisa saya melakukan semua itu?

bila anda menyimak dengan baik, maka hal-hal seperti ketenaran, pengakuan, penerimaan, pujian, sanjungan dan hal-hal seperti itu bukanlah hal yang saya inginkan dari aksi yang saya lakukan di forum online.

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: dasar perempuan binal ? (17+)
« Reply #109 on: 21 May 2011, 09:14:57 PM »
dengan kerendahan hati, aa meminta maaf pada mas bro satria, setelah membaca uraian panjang mengenai ajaran/sabda buddha, tafsir oleh umat buddhist dan alur berpikir secara logika versi mas bro... aa jd 1/2 sadar dan tercerahkan kedalam kegelapan, terbesit didalam logika aa yg dangkal, ini aa yg dodol ato logika mas bro kelewatan tinggi ya ?

maaf, seribu maaf, aa melihat tulisan tersebut hanya seperti "bagaimana berbahasa indonesia yg baik n benar" bukan "bagaimana logika yg benar..." jg terlihat, permainan kata2 yg hebat... tp maaf, seribu maaf, itu cm pendapat pribadi aa terhadap tulisan yg ditulis dengan logika tingkat tinggi oleh mas bro.

tp biarlah, aa saja yg tidak sanggup mencerna logika tersebut, karena kebodohan aa... aa kurang tau, apakah mas bro saceng bs mencerna 100% logika dr mas bro satria... ;D

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: dasar perempuan binal ? (17+)
« Reply #110 on: 21 May 2011, 09:16:36 PM »
Seperti perdebatan yang terjadi dulu, saya hanya bertanya , "Apakah sang Buddha bersabda : setiap pembunuhan adalah perbuatan tercela?"

pertanyaan sederhana ini, kemudian menjadi perdebatan yang panas. karena orang-orang bersikukuh bahwa sang Buddha menyakan setiap pembunuhan itu tercela, tanpa pernah bisa menunjukan di sutta mana sang Buddha menyatakan demikian. itu disebut berbicara tanpa dasar.

tapi tidaklah salah orang yang berkata bahwa dirinya telah menafsirkan bahwa menurut ajaran sang Buddha, semua pembunuhan itu tercela. misalnya yang berkata ini adalah bikkhu A. maka umat akan tahu bahwa asal muasal keyakinan "semua pembunuhan adalah tercela" itu berasal dari bikkhu A, atas dasar tafsirannya sendiri terhadap sabda sang Buddha, dan bukan dari sabda sang Buddha itu sendiri.

persoalan-persoalan seperti ini, mungkin akan "mumet" di dalam pikirannya umat awam. oleh karena itu, saya mencoba menjelaskan logika secara bertahap, mulai dari hal yang paling mudah.


Quote
No. 18.
MATAKABHATTA-JÄ€TAKA.

"If folk but knew."--This story was told by the Master while at Jetavana about Feasts for the Dead. For at this time the folk were putting to death goats, sheep, and other animals, and offering them up as what is called a Feast for the Dead, for the sake of their departed kinsmen. Finding them thus engaged, the Brethren asked the Master, saying, "Just now, sir, the folk are taking the lives of many living creatures and offering them up as what is called a Feast for the Dead. Can it be, sir, that there is any good in this?"

"No, Brethren" replied the Master; "not even when life is taken with the object of providing a Feast for the Dead, does any good arise therefrom. In bygone days the wise, preaching the Truth from mid-air, and shewing the evil consequences of the practice, made the whole continent renounce it. But now, when their previous existences have become confused in their minds, the practice has sprung up afresh." And, so saying, he told this story of the past.

_____________________________

Once on a time when Brahmadatta was reigning in Benares, a brahmin, Who was versed in the Three Vedas and world-famed as a teacher, being minded to offer a Feast for the Dead, had a goat fetched and said to his

p. 52

pupils, "My sons, take this goat down to the river and bathe it; then hang a garland round its neck, give it a pottle of grain to eat, groom it a bit, and bring it back."

"Very good," said they, and down to the river they took the goat, where they bathed and groomed the creature and set it on the bank, The goat, becoming conscious of the deeds of its past lives, was overjoyed at the thought that on this very day it would be freed from all its misery, and laughed aloud like the smashing of a pot. Then at the thought that the brahmin by slaying it would bear the misery which it had borne, the goat felt a great compassion for the brahmin, and wept with a loud voice. "Friend goat," said the young brahmins [167], "your voice has been loud both in laughter and in weeping; what made you laugh and what made you weep?"

"Ask me your question before your master."

So with the goat they came to their master and told him of the matter. After hearing their story, the master asked the goat why it laughed and why it wept. Hereupon the animal, recalling its past deeds by its power of remembering its former existences, spoke thus to the brahmin:--"In times past, brahmin, I, like you, was a brahmin versed in the mystic texts of the Vedas, and I, to offer a Feast for the Dead, killed a goat for my offering. All through killing that single goat, I have had my head cut off five hundred times all but one. This is my five hundredth and last birth; and I laughed aloud when I thought that this very day I should be freed from my misery. On the other hand, I wept when I thought how, whilst I, who for killing a goat had been doomed to lose my head five hundred times, was to-day being freed from my misery, you, as a penalty for killing me, would be doomed to lose your head, like me, five hundred times. Thus it was out of compassion for you that I wept." "Fear not, goat," said the brahmin; "I will not kill you." "What is this you say, brahmin?" said the goat. "Whether you kill me or not, I cannot escape death to-day." "Fear not, goat; I will go about with you to guard you." "Weak is your protection, brahmin, and strong is the force of my evil-doing."

Setting the goat at liberty, the brahmin said to his disciples, "Let us not allow anyone to kill this goat;" and, accompanied by the young men, he followed the animal closely about. The moment the goat was set free, it reached out its neck to browse on the leaves of a bush growing near the top of a rock. And that very instant a thunderbolt struck the rock, rending off a mass which hit the goat on the outstretched neck and tore off its head. And people came crowding round.

[168] In those days the Bodhisatta had been born a Tree-Fairy in that selfsame spot. By his supernatural powers he now seated himself cross-legged in mid-air while all the crowd looked on. Thinking to himself. 'If

p. 53

these creatures only knew the fruit of evil-doing, perhaps they would desist from killing,' in his sweet voice he taught them the Truth in this stanza:--

If folk but knew the penalty would be
Birth unto sorrow, living things would cease
From taking life. Stern is the slayer's doom.

Thus did the Great Being preach the Truth, scaring his hearers with the fear of hell; and the people, hearing him, were so terrified at the fear of hell that they left off taking life. And the Bodhisatta after establishing the multitude in the Commandments by preaching the Truth to them, passed away to fare according to his deserts. The people, too, remained steadfast in the teaching of the Bodhisatta and spent their lives in charity and other good works, so that in the end they thronged the City of the Devas.

_____________________________

His lesson ended, the Master shewed the connexion, and identified the Birth by saying, "In those days I was the Tree-fairy."

http://www.sacred-texts.com/bud/j1/j1021.htm

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: dasar perempuan binal ? (17+)
« Reply #111 on: 21 May 2011, 09:17:54 PM »
terima kasih atas masukannya.

tapi bro Daimond tidak perlu khawatir.

tentang bagaimana cara saya berkomunikasi, bro dapat mempertimbangkan hal-hal berikut :

Pertama, sudah 12 tahun saya berprofesi sebagai guru. saya pernah mengajar mulai dari tingkat taman kanak-kanan, SD, SMP, SMK, hingga diperguruan tinggi. selama itu, saya telah belajar banyak teknik, bagaimana seharusnya mengajar. dan prestasi saya sebagai guru di sekolah cukup baik. Dan ketika saya memutuskan untuk berhenti menjadi guru, teman-teman dan murid menangis karena tidak ingin kehilangan saya. dengan begitu, artinya saya dicintai oleh kawan-kawan dan para murid.

Kedua, sudah tiga tahun lamanya saya memiliki profesi lain selain guru, yaitu sebagai wartawan. tidak begitu saja saya menjadi wartawan, melainkan melaui pross pendidikan jurnalistik. saya bekerja di sebuah perusahan pers yang hampir gulung tikar. lalu saya masuk dan mengadakan reformasi. kini perusahaan pers ini telah maju berkembang kembali. tulisan-tulisan saya di media cetak disukai oleh para pembaca. semakin hari pelanggan koran kami semakin banyak.

ketiga, belum lama ini saya juga dipercaya untuk menjadi manajer sebuah perusahaan dagang. di situ, saya menempati posisi keuangan. tapi saya juga menangani bidang promosi. dan ternyata berhasil.


keempat, sanggar meditasi saya tidak pernah kosong dari orang yang berlatih. sebagiannya ada yang sudah saya latih teknik meditasi selama 5 tahun lamanya, dan sampai saat ini masih bertahan.

keempat hal tersebut adalah pengakuan saya sendiri, yang anda belum tentu mengakui kebenarannya. tapi bila ada yang percaya dengan kejujuran saya, maka seharusnya dia berpikir bahwa jika cara komunikasi saya begitu buruk, bagaimana bisa saya melakukan semua itu?

bila anda menyimak dengan baik, maka hal-hal seperti ketenaran, pengakuan, penerimaan, pujian, sanjungan dan hal-hal seperti itu bukanlah hal yang saya inginkan dari aksi yang saya lakukan di forum online.

mas bro... mas bro... aa percaya ma pengakuan mas bro... jgn berkecil hati, di lanjutken saja... iya mas bro ternyata orang hebat ya... tp syang mas bro kemarin sempat dikerja-i wanita binal... ;D

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: dasar perempuan binal ? (17+)
« Reply #112 on: 21 May 2011, 09:21:39 PM »
dengan kerendahan hati, aa meminta maaf pada mas bro satria, setelah membaca uraian panjang mengenai ajaran/sabda buddha, tafsir oleh umat buddhist dan alur berpikir secara logika versi mas bro... aa jd 1/2 sadar dan tercerahkan kedalam kegelapan, terbesit didalam logika aa yg dangkal, ini aa yg dodol ato logika mas bro kelewatan tinggi ya ?

maaf, seribu maaf, aa melihat tulisan tersebut hanya seperti "bagaimana berbahasa indonesia yg baik n benar" bukan "bagaimana logika yg benar..." jg terlihat, permainan kata2 yg hebat... tp maaf, seribu maaf, itu cm pendapat pribadi aa terhadap tulisan yg ditulis dengan logika tingkat tinggi oleh mas bro.

tp biarlah, aa saja yg tidak sanggup mencerna logika tersebut, karena kebodohan aa... aa kurang tau, apakah mas bro saceng bs mencerna 100% logika dr mas bro satria... ;D

logic pun bukan sesuatu yg luar biasa....
sehingga dikembangkan fuzzy logic...

penjelasan bro satria dpt dimengerti dgn baik... cuma lain kali cukup max 3 baris aja... jangan panjang2.. bila bro diamond belum mengerti, itulah tugas seorang guru spt bro satria dgn sabar menjelasinnya kembali... karna guru sejati,... dpt mengajar adalah suatu kebahagiaan...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: dasar perempuan binal ? (17+)
« Reply #113 on: 21 May 2011, 09:23:52 PM »
atas dasar itulah kemudian saya membedakan antara ajaran Sang Buddha dengan Budhisme. karena ajaran sang Buddha ada di dalam batin suci para arahata, dan sebagiannya tertulis di dalam sutta. sedangkan Budhisme banyak dipengaruhi oleh tafsiran-tafsiran cendikiawan budhisme itu sendiri. maka dengan logika, kita bisa memahami "mana ajaran sang Buddha yang asli?"
Logika anda hanya untuk pengaturan tata bahasa. Wajar kalau anda tidak nyambung dengan setiap yang ditanyakan orang.

Contoh:
dalam perkataan "Jasmani dan batin bukan diri" sebenarnya terdapat dua pernyataan.

Pertama : Jasmani adalah bukan diri.
Kedua : Batin adalah bukan diri.

Aturan pertama di dalam Logika, untuk bisa memahami segala sesuatu itu adalah melalui pengertian dari  masing-masing term.

di dalam kalimat yang pertama itu terdapat dua term, yaitu "Jasmani" dan "diri"

untuk menguji kebenaran kalimat pertama itu, penyelidikan yang pertama-tama harus dilakukan adalah menanyakan "apa itu jasmani" dan "apa itu diri", kecuali bila kita sudah memahami betul, apa itu jasmani dan apa itu diri, maka tidak perlu lagi mempertanyakannya.

Beginilah seharusnya kita berpikir "sang Buddha telah menyatakan bahwa Jasmani bukanlah diri, tetapi apakah sang Buddha telah mendefinisikan apa itu diri?"

setelah pengertian dari kedua terma tersebut , barulah kemudian kepada penyelidikan argumentasi.

Inilah pola berpikir logika.
Saya sudah meminta anda untuk mencari kebenaran perkataan Sang Buddha menurut logika anda. Tapi jawaban anda tidak ada yang bisa diambil manfaat-nya alias tidak berguna.

Sama seperti seseorang meminta nasi, anda berikan air. Seseorang meminta piring, anda kasih batu. Mungkin anda hebat dalam tata bahasa tapi sayang-nya keahlian anda tidak bisa menolong anda untuk anda memahami orang lain.

PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: dasar perempuan binal ? (17+)
« Reply #114 on: 21 May 2011, 09:30:27 PM »
bagaimana kalau dgn segala kehebatan logika dan daya pikir bro...
memberikan sandang dan pangan yg lebih baik dan terjangkau utk masyarakat luas ?
dapatkah bro lakukan hal tsb ? kalau tidak, logikanya kenapa ?

ya itu seperti seorang ustadz, tetangga saya yang sangat anti meditasi dan membenci sanggar meditasi saya, di mana saya mengajarkan kepada murid-murid tentang bagaimana cara membuka indra keenam. pada saat berhimpun di dalam mesjid, ustadz ini berteriak lantang, "yang namanya indra keenam itu bohong. manusia itu hanya memiliki 5 indra, dan tidak ada indra keenam. jika kita punya tetangga yang mengaku  punya indra keenam, maka saya tantang dia untuk bisa mengeringkan banjir lapindo skarang juga. bila tidak bisa, itu berarti terbukti bahwa yang namanya indra keenam itu tidak ada."

saya segera mengangkat tangan meminta izin berbicara, "Tetangga anda yang mengaku memiliki indra keenam adalah saya. tapi saya tidak bisa mengeringkan lumpur lapindo dengan indra keenam saya. karena memang fungsinya bukan untuk itu.

sebenarnya bukan hanya saya yang punya indra keenam, tapi semua orang. kita hanya perlu diberitahu, yang mana itu yang dimaksud dengan indra keenam. kita tau bahwa indra itu ada lima juga karena diajari oleh guru kita sewaktu di sekolah dulu, atau mebaca sendiri di dalam buku biologi. seandainya tidak ada yang mengajari, belum tentulah sampai saat ini kita tau bahwa indra itu ada lima, kendatipun sesungguhnya kelima indra itu ada bersama kita kemanapun kita pergi. saya pun servei kepada anak-anak kelas 5 SD dengan bertanya, nak ada berapa indra manusia itu? dan jawaban mereka beragam, ada yang mengakan 2,3, 5, 7. bahkan yang menjawab 5 itu cuma satu dua orang siswa saja. itu mungkin karena guru biologinya kurang mengajar dengan baik tentang panca indra itu. Bahkan ketika seorang  anak kelas 2 SD saya tanya tentang jumlah indra, ia menjawab bahwa indra itu ada 3, karena katanya selain indra ada juga dono dan kasino. itu namanya kesalah fahaman.

demikian pula halnya dengan indra keenam. seandainya seumur hidup tidak pernah ada yang memperkenalkan kepada anda tentang indra keenam, mungkin anda tidak akan pernah tau yang mana indra keenam itu. kalau mau, saya akan ajarkan kepada anda, agar anda tau mana yang namanya indra keenam itu. "

ustadz itu kemudian marah, "Tidak perlu anda mengajari saya. saya seorang ustadz bertitel Master Agama, masa diajari sama anda yang tidak tamat kuliah? Status anda hanya tamanan SMU. istri saya dosen, anak saya sarjana semua, kitab-kitab lengkap di rumah, tak perlu lagi saya belajar pada anda. anda lah yang harus camkan kata-kata saya, bahwa yang namanya indra keenam itu bulsit, bohong, cuma kepercayaannya kaum primitif."

perhatikan bagaimana marahnya ustadz tersebut, ketika ego nya tersentil oleh saya. dan kisah itu menggambarkan bagaimana saya ditantang untuk membuktikan keahlian saya untuk hal yang diluar bidangnya. bagaimana indra keenam minta dibuktikan dengan cara mengeringkan lumpur lapindo?

bila dapat menangkap makna dibalik kisah itu, maka ketahuhuilah pula bahwa pertanyaan dari sdr. bro Johan untuk memberi sandang dan pangan kepada masyarakt dengan Logika itu adalah hal yang gak nyambung.

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: dasar perempuan binal ? (17+)
« Reply #115 on: 21 May 2011, 09:39:12 PM »
ya itu seperti seorang ustadz, tetangga saya yang sangat anti meditasi dan membenci sanggar meditasi saya, di mana saya mengajarkan kepada murid-murid tentang bagaimana cara membuka indra keenam. pada saat berhimpun di dalam mesjid, ustadz ini berteriak lantang, "yang namanya indra keenam itu bohong. manusia itu hanya memiliki 5 indra, dan tidak ada indra keenam. jika kita punya tetangga yang mengaku  punya indra keenam, maka saya tantang dia untuk bisa mengeringkan banjir lapindo skarang juga. bila tidak bisa, itu berarti terbukti bahwa yang namanya indra keenam itu tidak ada."

saya segera mengangkat tangan meminta izin berbicara, "Tetangga anda yang mengaku memiliki indra keenam adalah saya. tapi saya tidak bisa mengeringkan lumpur lapindo dengan indra keenam saya. karena memang fungsinya bukan untuk itu.

sebenarnya bukan hanya saya yang punya indra keenam, tapi semua orang. kita hanya perlu diberitahu, yang mana itu yang dimaksud dengan indra keenam. kita tau bahwa indra itu ada lima juga karena diajari oleh guru kita sewaktu di sekolah dulu, atau mebaca sendiri di dalam buku biologi. seandainya tidak ada yang mengajari, belum tentulah sampai saat ini kita tau bahwa indra itu ada lima, kendatipun sesungguhnya kelima indra itu ada bersama kita kemanapun kita pergi. saya pun servei kepada anak-anak kelas 5 SD dengan bertanya, nak ada berapa indra manusia itu? dan jawaban mereka beragam, ada yang mengakan 2,3, 5, 7. bahkan yang menjawab 5 itu cuma satu dua orang siswa saja. itu mungkin karena guru biologinya kurang mengajar dengan baik tentang panca indra itu. Bahkan ketika seorang  anak kelas 2 SD saya tanya tentang jumlah indra, ia menjawab bahwa indra itu ada 3, karena katanya selain indra ada juga dono dan kasino. itu namanya kesalah fahaman.

demikian pula halnya dengan indra keenam. seandainya seumur hidup tidak pernah ada yang memperkenalkan kepada anda tentang indra keenam, mungkin anda tidak akan pernah tau yang mana indra keenam itu. kalau mau, saya akan ajarkan kepada anda, agar anda tau mana yang namanya indra keenam itu. "

ustadz itu kemudian marah, "Tidak perlu anda mengajari saya. saya seorang ustadz bertitel Master Agama, masa diajari sama anda yang tidak tamat kuliah? Status anda hanya tamanan SMU. istri saya dosen, anak saya sarjana semua, kitab-kitab lengkap di rumah, tak perlu lagi saya belajar pada anda. anda lah yang harus camkan kata-kata saya, bahwa yang namanya indra keenam itu bulsit, bohong, cuma kepercayaannya kaum primitif."

perhatikan bagaimana marahnya ustadz tersebut, ketika ego nya tersentil oleh saya. dan kisah itu menggambarkan bagaimana saya ditantang untuk membuktikan keahlian saya untuk hal yang diluar bidangnya. bagaimana indra keenam minta dibuktikan dengan cara mengeringkan lumpur lapindo?

bila dapat menangkap makna dibalik kisah itu, maka ketahuhuilah pula bahwa pertanyaan dari sdr. bro Johan untuk memberi sandang dan pangan kepada masyarakt dengan Logika itu adalah hal yang gak nyambung.

interupsi...

ada pernyataan "tanya tentang jumlah indra" setau aa, cm ada 1 indra, batara dewa indra dinata yg bertugas menterjemahkan buku di alam DC Press... :D

interupsi selesai...

maaf, sekali lg maaf mas bro... yg aa tangkap dr cerita mas bro, bahwa padi semakin berisi semakin menunduk, begitu pula kesombongan yg muncul dr si ustad X, dia membanggakan istri, anak, kitab2, title ustad nya, pengetahuan agama nya ketika anda menjelaskan tentang indra ke-6 tidak bs mengeringkan lapindo...

begitu pula cerita2 yg beredar di DC ini, aa menemukan ada orang yg membanggakan profesi/pekerjaan yg pernah/sedang di emban nya, mungkin sikap yg agak menyombongkan diri tersebut mirip dengan sikap si ustad didalam cerita mas bro satria...

maaf, seribu maaf... itu saja yg aa tangkap dr cerita mas bro... mungkin saran aa, maaf... ini cuma saran dr aa yg bodo ini... mungkin lebih baik kita intropeksi diri n bercermin, apakah kita sudah seperti apa yg kita kataken...

;D

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: dasar perempuan binal ? (17+)
« Reply #116 on: 21 May 2011, 09:45:59 PM »
perhatikan bagaimana marahnya ustadz tersebut, ketika ego nya tersentil oleh saya. dan kisah itu menggambarkan bagaimana saya ditantang untuk membuktikan keahlian saya untuk hal yang diluar bidangnya. bagaimana indra keenam minta dibuktikan dengan cara mengeringkan lumpur lapindo?

Secara logika ini tidak benar. Berarti cerita ini juga tidak benar.Anda sudah memberikan fitnah terhadap ustadz. Seharus-nya anda menafsirkan bahwa ustadz itu marah. Dan juga  seharusnya anda mengatakan,anda menafsirkan karena ego-nya tersentil oleh anda.

Bukankah itu ajaran anda pada postingan anda sebelum-nya?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: dasar perempuan binal ? (17+)
« Reply #117 on: 21 May 2011, 09:47:33 PM »
Logika anda hanya untuk pengaturan tata bahasa. Wajar kalau anda tidak nyambung dengan setiap yang ditanyakan orang.

Contoh:Saya sudah meminta anda untuk mencari kebenaran perkataan Sang Buddha menurut logika anda. Tapi jawaban anda tidak ada yang bisa diambil manfaat-nya alias tidak berguna.

Sama seperti seseorang meminta nasi, anda berikan air. Seseorang meminta piring, anda kasih batu. Mungkin anda hebat dalam tata bahasa tapi sayang-nya keahlian anda tidak bisa menolong anda untuk anda memahami orang lain.



apakah anda merasa tidak difahami oleh saya karena pertanyaan yang anda ajukan terasa belum terjawab?

menurut saya, itu bukan karna saya tidak memahami anda, tapi anda tidak cukup sabar menunggu kesimpulan akhir dari jawaban saya. saya menjelaskan secara bertahap dengan teknik logika.  tapi sebagaimana saya jelaskan bahwa menggunakan logika berarti memerlukan kekuatan mental tertentu, yaitu ketenangan, kejernihan pikiran, kemampuan berkonsentrasi, keterampilan mengingat dan menghubungkan satu argument dengan argument lainnya. tanpa itu, kebenaran logic sulit difahami. jawaban yang pasti akan anda temukan, setelah anda secara bertahap mampu mencapai tahap mental yang memungkinkan melihat fakta logika tersebut secara nyata. jadi, bila anda menunggu jawaban saya, maka saya menunggu kondisi anda untuk mencapai kondisi mental tertentu.

tentang cara memahami orang lain, saya tidak akan membela diri. tapi saya sekedar ingin bercerita, yang nantinya anda boleh percaya atau tidak.

bila mengajar meditasi, saya duduk di depan para murid. bila tingkat konsentrasi saya mencapai tahap ke 3 atau ke 4, maka kemampuan membaca pikiran pun muncul. lalu satu prsatu murid, saya sebut namanya dan saya uraiankan bagaimana keadaan batin dan apa yang ia pikirkan. selain itu, sayapun menguraikan tentang apa yang terjadi padanya di masa lalu pada kehidupan ini.  seringkali saya menyentuh hal-hal yang bersifat rahasia pribadi. mereka seringkali heran, bagaimana saya bisa mengetahui semua itu, padahal mereka tidak pernah menceritakannya pada siapapun. Dan bahkan saya bisa menguraikan secara terperinci keadaan mental mereka.

Sebagian murid seringkali mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Umumnya pertanyaan saya jawab secara langsung. tapi ada pengetahuan-pengetahuan yang tidak bisa saya uraiakan dengan kata-kata, maka saya mentranfer pengetahuan tersebut secara telepati. saya menyuruh murid tersebut untuk mengheningkan cipta. sementara sayapun mengembangkan daya konsentrasi untuk mengirimkan "file pengetahuan" yang ada di dalam batin saya.

stelah selesai saya kirimkan, saya bertanya, "Bagaimana, apakah kamu telah mendapatkan jawaban dari pertanyaan mu itu?"

murid tersebut mengangguk lalu mencium tangan saya, karena rasa gembira telah menemukan jawaban yang selama ini ia cari.

jika pengakuan saya tersebut benar, dan jika kemampuan saya dalam memahami orang lain sangat buruk, bagimana bisa saya melakukan hal-hal seperti yang saya ceritakan kepada murid-murid saya ketika mereka berlatih meditasi?

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: dasar perempuan binal ? (17+)
« Reply #118 on: 21 May 2011, 09:48:51 PM »
Secara logika ini tidak benar. Berarti cerita ini juga tidak benar.Anda sudah memberikan fitnah terhadap ustadz. Seharus-nya anda menafsirkan bahwa ustadz itu marah. Dan juga  seharusnya anda mengatakan,anda menafsirkan karena ego-nya tersentil oleh anda.

Bukankah itu ajaran anda pada postingan anda sebelum-nya?


mas bro, akhirnya, ada member DC yg mengerti dan mempraktekan ajaran logika anda... wah aa harus banyak belajar lg tentang ajaran logika ini, lg tren ajaran tersebut...

;D

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: dasar perempuan binal ? (17+)
« Reply #119 on: 21 May 2011, 09:50:59 PM »
apakah anda merasa tidak difahami oleh saya karena pertanyaan yang anda ajukan terasa belum terjawab?

menurut saya, itu bukan karna saya tidak memahami anda, tapi anda tidak cukup sabar menunggu kesimpulan akhir dari jawaban saya. saya menjelaskan secara bertahap dengan teknik logika.  tapi sebagaimana saya jelaskan bahwa menggunakan logika berarti memerlukan kekuatan mental tertentu, yaitu ketenangan, kejernihan pikiran, kemampuan berkonsentrasi, keterampilan mengingat dan menghubungkan satu argument dengan argument lainnya. tanpa itu, kebenaran logic sulit difahami. jawaban yang pasti akan anda temukan, setelah anda secara bertahap mampu mencapai tahap mental yang memungkinkan melihat fakta logika tersebut secara nyata. jadi, bila anda menunggu jawaban saya, maka saya menunggu kondisi anda untuk mencapai kondisi mental tertentu.

tentang cara memahami orang lain, saya tidak akan membela diri. tapi saya sekedar ingin bercerita, yang nantinya anda boleh percaya atau tidak.

bila mengajar meditasi, saya duduk di depan para murid. bila tingkat konsentrasi saya mencapai tahap ke 3 atau ke 4, maka kemampuan membaca pikiran pun muncul. lalu satu prsatu murid, saya sebut namanya dan saya uraiankan bagaimana keadaan batin dan apa yang ia pikirkan. selain itu, sayapun menguraikan tentang apa yang terjadi padanya di masa lalu pada kehidupan ini.  seringkali saya menyentuh hal-hal yang bersifat rahasia pribadi. mereka seringkali heran, bagaimana saya bisa mengetahui semua itu, padahal mereka tidak pernah menceritakannya pada siapapun. Dan bahkan saya bisa menguraikan secara terperinci keadaan mental mereka.

Sebagian murid seringkali mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Umumnya pertanyaan saya jawab secara langsung. tapi ada pengetahuan-pengetahuan yang tidak bisa saya uraiakan dengan kata-kata, maka saya mentranfer pengetahuan tersebut secara telepati. saya menyuruh murid tersebut untuk mengheningkan cipta. sementara sayapun mengembangkan daya konsentrasi untuk mengirimkan "file pengetahuan" yang ada di dalam batin saya.

stelah selesai saya kirimkan, saya bertanya, "Bagaimana, apakah kamu telah mendapatkan jawaban dari pertanyaan mu itu?"

murid tersebut mengangguk lalu mencium tangan saya, karena rasa gembira telah menemukan jawaban yang selama ini ia cari.

jika pengakuan saya tersebut benar, dan jika kemampuan saya dalam memahami orang lain sangat buruk, bagimana bisa saya melakukan hal-hal seperti yang saya ceritakan kepada murid-murid saya ketika mereka berlatih meditasi?

gawat... ada tanda2 muncul pakar meditasi HH ke-2 nih... kayaknya bakal seru lg dunia persilatan nih...