bagaimana kalau dgn segala kehebatan logika dan daya pikir bro...
memberikan sandang dan pangan yg lebih baik dan terjangkau utk masyarakat luas ?
dapatkah bro lakukan hal tsb ? kalau tidak, logikanya kenapa ?
ya itu seperti seorang ustadz, tetangga saya yang sangat anti meditasi dan membenci sanggar meditasi saya, di mana saya mengajarkan kepada murid-murid tentang bagaimana cara membuka indra keenam. pada saat berhimpun di dalam mesjid, ustadz ini berteriak lantang, "yang namanya indra keenam itu bohong. manusia itu hanya memiliki 5 indra, dan tidak ada indra keenam. jika kita punya tetangga yang mengaku punya indra keenam, maka saya tantang dia untuk bisa mengeringkan banjir lapindo skarang juga. bila tidak bisa, itu berarti terbukti bahwa yang namanya indra keenam itu tidak ada."
saya segera mengangkat tangan meminta izin berbicara, "Tetangga anda yang mengaku memiliki indra keenam adalah saya. tapi saya tidak bisa mengeringkan lumpur lapindo dengan indra keenam saya. karena memang fungsinya bukan untuk itu.
sebenarnya bukan hanya saya yang punya indra keenam, tapi semua orang. kita hanya perlu diberitahu, yang mana itu yang dimaksud dengan indra keenam. kita tau bahwa indra itu ada lima juga karena diajari oleh guru kita sewaktu di sekolah dulu, atau mebaca sendiri di dalam buku biologi. seandainya tidak ada yang mengajari, belum tentulah sampai saat ini kita tau bahwa indra itu ada lima, kendatipun sesungguhnya kelima indra itu ada bersama kita kemanapun kita pergi. saya pun servei kepada anak-anak kelas 5 SD dengan bertanya, nak ada berapa indra manusia itu? dan jawaban mereka beragam, ada yang mengakan 2,3, 5, 7. bahkan yang menjawab 5 itu cuma satu dua orang siswa saja. itu mungkin karena guru biologinya kurang mengajar dengan baik tentang panca indra itu. Bahkan ketika seorang anak kelas 2 SD saya tanya tentang jumlah indra, ia menjawab bahwa indra itu ada 3, karena katanya selain indra ada juga dono dan kasino. itu namanya kesalah fahaman.
demikian pula halnya dengan indra keenam. seandainya seumur hidup tidak pernah ada yang memperkenalkan kepada anda tentang indra keenam, mungkin anda tidak akan pernah tau yang mana indra keenam itu. kalau mau, saya akan ajarkan kepada anda, agar anda tau mana yang namanya indra keenam itu. "
ustadz itu kemudian marah, "Tidak perlu anda mengajari saya. saya seorang ustadz bertitel Master Agama, masa diajari sama anda yang tidak tamat kuliah? Status anda hanya tamanan SMU. istri saya dosen, anak saya sarjana semua, kitab-kitab lengkap di rumah, tak perlu lagi saya belajar pada anda. anda lah yang harus camkan kata-kata saya, bahwa yang namanya indra keenam itu bulsit, bohong, cuma kepercayaannya kaum primitif."
perhatikan bagaimana marahnya ustadz tersebut, ketika ego nya tersentil oleh saya. dan kisah itu menggambarkan bagaimana saya ditantang untuk membuktikan keahlian saya untuk hal yang diluar bidangnya. bagaimana indra keenam minta dibuktikan dengan cara mengeringkan lumpur lapindo?
bila dapat menangkap makna dibalik kisah itu, maka ketahuhuilah pula bahwa pertanyaan dari sdr. bro Johan untuk memberi sandang dan pangan kepada masyarakt dengan Logika itu adalah hal yang gak nyambung.