//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pengalaman Pertama kali merayakan Hari Suci Waisak di Srilanka  (Read 34532 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
sebab2 tidaknya ballikkkkkkk

salah satu sebab juga karna FB (faceBook)...banyak yg lebih suka aktif di FB sendiri gitu...

sebab lain udah register gak balik lagi yakni kena BAN... :'( :'(

sebab yg lain lagi... wuuehhh internetan bayar lhoo... kecuali dpt yg gratis n cepat!

sebab lain lagi........... janjinya mau buatin cerita story telling...eh nyatanya batal, janji meleset...

bro Saceng yang baik,
saya ingat pernah memposting akan menampilkan cerita pengalaman pribadi pengalaman Waisak pertama kali di Srilanka, tapi sayang file nya tidak ketemu.

saya pernah menulis ini th.2008 ketika saya pulang ke tanah air dan diminta utk menulis kisah pengalaman pribadi pertama kali masuk Srilanka, jadi saya menulis kisah ttg Waisak karena kebetulan bertepatan Waisak waktu itu. katanya akan dimuat dimajalah Buddhist, tapi ternyata tidak pernah dimuat, mungkin tata bahasa saya kurang bagus atau cerita ini kurang mengena. jadi hal ini pula yg membuat saya ragu utk menampilkan kisah ini. namun karena anda masih berminat sekali dg masih mengingatkan saya lagi, ok deh sy posting. untuk memenuhi janji. lunas ya.....

mettacittena,

Dear All,
saya sebenarnya malu menampilkan kisah saya karena saya kurang menguasai cara membuat cerita jadi menarik, jadi maafkan bila ada kata2 yang kurang pas. cerita pengalaman pribadi ini saya alami sewaktu pertama kali menginjakkan kaki di Srilanka pas bertepatan dengan Waisak.

janji saya ada di link ini : http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=16440.msg264468#msg264468

cerita pengalaman pribadi :
Quote


MEMPERINGATI WAISAK DI SRILANKA

Namo tassa bhagavato arahato sammasambuddhassa.

Pengalaman pertama dalam hidup saya merayakan Hari Raya Waisak di Srilanka pada tahun 2006. Saya berangkat ke negara tersebut dalam rangka memperdalam studi di bidang agama Buddha, selama ini negara Sri Lanka terkenal sebagai “The best place for Buddhism” (tempat belajar agama Buddha yang terbaik), dalam tradisi Theravada.  Ada pendapat lain yang menyatakan Thailand juga sebagai tempat belajar yang terbaik buat Buddhism, tetapi negara Sri Lanka memiliki alasan yang sangat kuat dengan mengangkat diri sebagai “The best place for Buddhism” karena beberapa hal sebagai berikut :

1.   Negara Sri Lanka merupakan negara yang melakukan penulisan pertama kalinya kitab suci Tripitaka di Alu Vihara Matale pada abad 1M.  Sedangkan negara India yang merupakan  tanah kelahiran Guru Agung kita Sang Buddha, justru baru pada abad ke 12M melakukan penulisan pertama kalinya kitab suci Tripitaka.  Sehingga mereka memiliki alasan yang kuat bahwa negara mereka merupakan negara yang sungguh-sungguh mempertahankan agama Buddha sesuai dengan ajaran yang murni, dimana penulisan ini telah dilakukan oleh para arahat yang benar-benar mempertahankan ajaran Sang Buddha secara murni, sehingga mereka menjaga dengan sungguh-sungguh agar tidak dipalsukan atau dibelokkan ke ajaran yang sesat.
2.   Negara Sri Lanka merupakan satu-satunya negara yang dikunjungi langsung oleh Guru Agung kita Sang Buddha sampai tiga kali, yaitu delapan bulan setelah pencapaian penerangan sempurna Sang Buddha berkunjung ke Mahiyangana, kemudian lima tahun  setelah pencapaian ke-Buddhaan nya beliau berkunjung ke Nagadipa dan delapan tahun setelah pencapaian ke-Buddhaan nya beliau berkunjung ke Kelaniya.
3.   Negara Sri Lanka mendapat kehormatan langsung dari Raja Asoka yang mengirimkan putra kandungnya yaitu YM.Mahinda Thera arahat untuk menyebarkan agama Buddha ke Srilanka pada abad 3SM (3 abad setelah Mahaparinibbana Sang Buddha), diwaktu Raja Asoka mengirimkan sembilan missionari ke seluruh dunia untuk menyebarkan agama Buddha beliau mengutus putera kandungnya sendiri untuk melakukan penyebaran agama Buddha di Sri Lanka karena diantara kedua negara ini telah terjalin hubungan persahabatan yang sangat erat. Bahkan Bhikkhuni Sasana yang terbentuk disana juga dilakukan oleh puteri kandung Raja Asoka sendiri yaitu YM.Sanghamita Theri arahat. Dimana dari Bhikkhuni sasana Sri Lanka ini yang kemudian pada abad 2M Fa Shien membawa dua orang Bhikkhuni dari Sri Lanka untuk menyebarkan agama Buddha di Cina dan membentuk Bhikkhuni Sasana disana, sehingga sebenarnya garis ke-bhikkhunian tidak putus jika ditinjau dari riwayat sejarah YM.Bhikkhuni Devasara yang dibawa oleh Fa Shien ke Cina
4.   Negara Sri Lanka adalah satu-satunya negara yang memiliki relik tubuh Sang Buddha secara utuh, yaitu pada saat kekuasaan Raja Devanampiyatissa yang membangun Maha Stupa dan mengajukan permohonan kepada Raja Asoka agar dapat memiliki relik Sang Buddha, oleh Raja Asoka relik Sang Buddha dikirim secara utuh semuanya karena Sang Buddha sendiri telah memprediksikan sebelum Mahaparinibbana beliau pada saat detik-detik terakhir, bahwa relik beliau akan terbagi sama porsi sebanyak 8 porsi dan akan dikumpulkan  kembali oleh Raja Ajattasatu dan selanjutnya oleh cucunya akan dikirim ke Srilanka agar selamat dari penyerangan agama lain.
5.   Negara Sri Lanka adalah negara yang sampai sekarang masih memegang teguh tradisi kuno yang dipercayai oleh mereka telah merupakan tradisi sejak jaman Sang Buddha.
6.   Negara Sri Lanka masih diakui oleh dunia international sebagai pusat agama Buddha tradisi Theravada

Dengan pertimbangan hal-hal tersebut diatas maka masih kuat alasan mereka mengangkat diri sebagai Negara “The best place for Buddhism”

Saya memperingati  hari Raya Waisak tahun 2006 di Sri Lanka untuk pertama kalinya, dan ini merupakan pengalaman pertama dalam hidup saya.  Pemandangan dimana-mana terlihat pemandangan  Torana yang indah (semacam panggung baliho yang penuh hiasan), sangat indah sekali, disemua tempat setiap daerah seperti saling berlomba menghias Torana seindah mungkin dan sebesar mungkin, ada yang berisi cerita Sang Buddha, ada yang lukisan utuh tubuh Sang Buddha lengkap dengan lampu warna-warni yang sangat indah, apabila dilihat malam hari maka akan indah sekali.  Hari Raya Waisak seperti suasana lebaran di negara kita, karena dimana-mana semua rumah open house, mereka menyediakan makanan dan minuman gratis, semua orang yang lewat depan rumah mereka, kenal atau tidak kenal dipersilahkan untuk menikmati hidangan mereka, hal ini sangat dinikmati oleh beberapa teman sekelas saya yang berasal dari negara Cina, mereka belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.  Bagi mereka ini adalah pengalaman yang menyenangkan.

Dalam tradisi Sri Lanka perayaan Hari Raya Waisak adalah dua hari sama seperti negara kita merayakan Hari Raya Idul Fitri, yang menyelenggarakan secara resmi dua hari, demikian pula dengan Sri Lanka yang merayakan Hari Raya Waisak secara resmi dua hari pula.

Hari pertama hari Raya Waisak saya puja bakti di Mahavihara Kelaniya, dalam benak saya akan ada puja bakti yang dipimpin anggota sangha, ternyata hal tersebut tidak saya temui tidak seperti bayangan saya, semua warga Buddhis datang dan pergi melakukan puja bakti secara perorangan tidak ada yang memimpin puja bakti.  Mahavihara Kelaniya merupakan vihara terbesar di Sri Lanka, seluas 10.000M2 (menurut informasi seluas 10 hektar, tapi saya belum menyaksikan luas yang sesungguhnya). Berdasarkan catatan sejarah  dalam buku Mahavamsa diceritakan dengan sangat jelas bahwa Sang Buddha setelah 8 tahun pencapaian ke-Buddha-an nya beliau mengunjungi Sri Lanka untuk ketiga kalinya, yaitu Mahavihara Kelaniya ini.  Sampai sekarang masih ada telapak kaki sang Buddha yang dipelihara dengan baik hingga saat ini, semua orang yang berdoa disana selalu melakukan namaskara ke kaki Sang Buddha tersebut. Saya pun bernamaskara di kaki Sang Buddha ini. Bahkan selama saya tinggal di Sri Lanka dua tahun, beberapa kali saya mengunjungi vihara Kelaniya untuk puja bakti dan namaskara di kaki Sang Buddha saya melihat banyak sekali bayi-bayi yang diletakkan di atas tapak kaki beliau untuk memohon perlindungan agar anaknya selalu dilindungi oleh Sang Buddha, menjadi anak yang baik, mempunyai kecerdasan dan kehebatan seperti Sang Buddha.

Setelah dari Mahavihara Kelaniya ini saya melakukan puja bakti di Vihara Belanwilla, disana ada Buddha rupam dari Indonesia yang merupakan persembahan YM.Bhante Sri Pannavaro Mahathera dari Mendut tepat dibawah pohon Bodhi.  Semua orang melakukan puja bakti disana dan bernamaskara di bawah Buddha rupam tersebut, ada semacam keharuan tersirat dalam hati sekaligus kebanggaan bahwa ada karya putera Indonesia yang dihormati oleh seluruh rakyat Sri Lanka yaitu Buddha rupam ini yang telah dibawa oleh YM.Sri Pannavaro Mahathera dari Indonesia ke Sri Lanka.

Tradisi peringatan Hari Raya Waisak yang dipusatkan dalam satu tempat seperti di Indonesia yaitu candi Borobudur tidak ada disana, hanya dilakukan sendiri-sendiri oleh masing-masing vihara. Semua warga Buddhis memperingati hari Raya Waisak di Vihara tempat dimana mereka menjadi umat. Tradisi di Sri Lanka setiap Uposatha warga Buddhis akan puja bakti dan mendengarkan dhamma desana di Vihara satu hari penuh sejak subuh sampai sore hari, pada saat hari Waisak yang sudah tentu merupakan hari uposatha umat melakukan puja bakti dan mendengarkan dhamma desana di Vihara sehari penuh.  Kehidupan yang agamis bernuansa Buddhis amat sangat terasa karena jarak satu Vihara dengan Vihara yang lain sangat dekat, seperti layaknya masjid., dengan dimana-mana terdengar lantunan paritta dan gatha yang sangat menyentuh hati membuat saya sulit melupakan Sri Lanka karena salah satunya hal ini, dimanapun kita berada selalu terdengar lantunan paritta atau gatha dari speaker yang dipasang setiap Vihara. Setiap pagi hari (subuh) dan sore hari (magrib) Vihara saya juga memasang paritta dan gatha, yang pada saat pertama kali saya mendengar saya terkejut oleh suara adzan dari vihara saya, ternyata setelah saya perhatikan lebih seksama adalah lantunan vandana yang dilantunkan dengan nada mirip adzan. Sungguh menyejukkan hati bagi yang mendengarkan berkumandangnya paritta dan gatha disetiap vihara seluruh Sri Lanka.  Hal yang tidak mungkin terjadi di Indonesia memasang paritta dan gatha pada subuh hari dan magrib dengan menggunakan speaker.

Semua saluran TV dan Radio menayangkan Dhamma desana dalam rangka peringatan hari Raya Waisak serta penayangan tentang tempat-tempat suci agama Buddha yaitu: empat tempat seperti yang tercantum dalam mahaparinibbana sutta (D.16): Taman Lumbini, Buddhagaya, Taman Rusa Isipatana dan Kushinara.

Demikian sedikit cerita tentang pengalaman saya memperingati hari Raya Waisak di Sri Lanka pada tahun 2006.

Sabbe satta bhavantu sukhitatta.

Dhamma metta cittena,
Samaneri Pannadevi.
Semarang, May 2008.


mettacittena,

« Last Edit: 08 October 2010, 12:58:34 PM by pannadevi »

Offline ian chen

  • Teman
  • **
  • Posts: 92
  • Reputasi: 15
  • Gender: Male
Re: Pengalaman Pertama kali merayakan Hari Suci Waisak di Srilanka
« Reply #1 on: 08 October 2010, 01:05:23 PM »
Huehhh jadi pengen ke sana
Kapan ya.......
Nabung dulu kayanya.

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Pengalaman Pertama kali merayakan Hari Suci Waisak di Srilanka
« Reply #2 on: 08 October 2010, 03:00:03 PM »
Huehhh jadi pengen ke sana
Kapan ya.......
Nabung dulu kayanya.

thanks ya klo cerita saya membuat Ian jadi tertarik dg Srilanka. kalo ga salah Ian abis Ultah deh....saya pernah baca nama Ian ada muncul di DC becoming birthday....bener ga? (***jangan kuatir ga saya tagih kue tart kok***).... ;D ;D

klo mo ke Srilanka murah, saya pernah dpt info dari Adithana (silahkan hub aja lewat FB) bhw ada harga promo PP $98 sedangkan harga paling murah normal PP $860, ini sungguh harga yg fantastis klo bisa dpt $98. Ntar sy ajak lihat pohon Bodhi asli sejak jaman Sang Buddha, hingga kini masih hidup dan dirawat di Srilanka, ga sangka ya ribuan tahun mampu bertahan hidup. ada di kota Anuradhapura. masalah nginap kalo di Vihara gratis (kesempatan bisa berdana ke Vihara drpd buat bayar hotel).

mettacittena,

Offline Sunce™

  • Sebelumnya: Nanda
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.350
  • Reputasi: 66
  • Gender: Male
  • Nibbana adalah yang Tertinggi
Re: Pengalaman Pertama kali merayakan Hari Suci Waisak di Srilanka
« Reply #3 on: 08 October 2010, 03:45:23 PM »
wah, jadi ingin melihat langsung tapak kaki buddha ...

Offline gunadharo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 180
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
Re: Pengalaman Pertama kali merayakan Hari Suci Waisak di Srilanka
« Reply #4 on: 08 October 2010, 03:53:06 PM »
Huehhh jadi pengen ke sana
Kapan ya.......
Nabung dulu kayanya.

thanks ya klo cerita saya membuat Ian jadi tertarik dg Srilanka. kalo ga salah Ian abis Ultah deh....saya pernah baca nama Ian ada muncul di DC becoming birthday....bener ga? (***jangan kuatir ga saya tagih kue tart kok***).... ;D ;D

klo mo ke Srilanka murah, saya pernah dpt info dari Adithana (silahkan hub aja lewat FB) bhw ada harga promo PP $98 sedangkan harga paling murah normal PP $860, ini sungguh harga yg fantastis klo bisa dpt $98. Ntar sy ajak lihat pohon Bodhi asli sejak jaman Sang Buddha, hingga kini masih hidup dan dirawat di Srilanka, ga sangka ya ribuan tahun mampu bertahan hidup. ada di kota Anuradhapura. masalah nginap kalo di Vihara gratis (kesempatan bisa berdana ke Vihara drpd buat bayar hotel).

mettacittena,

ikuttttt!!! hehehe

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Pengalaman Pertama kali merayakan Hari Suci Waisak di Srilanka
« Reply #5 on: 08 October 2010, 04:01:24 PM »
Huehhh jadi pengen ke sana
Kapan ya.......
Nabung dulu kayanya.

thanks ya klo cerita saya membuat Ian jadi tertarik dg Srilanka. kalo ga salah Ian abis Ultah deh....saya pernah baca nama Ian ada muncul di DC becoming birthday....bener ga? (***jangan kuatir ga saya tagih kue tart kok***).... ;D ;D

klo mo ke Srilanka murah, saya pernah dpt info dari Adithana (silahkan hub aja lewat FB) bhw ada harga promo PP $98 sedangkan harga paling murah normal PP $860, ini sungguh harga yg fantastis klo bisa dpt $98. Ntar sy ajak lihat pohon Bodhi asli sejak jaman Sang Buddha, hingga kini masih hidup dan dirawat di Srilanka, ga sangka ya ribuan tahun mampu bertahan hidup. ada di kota Anuradhapura. masalah nginap kalo di Vihara gratis (kesempatan bisa berdana ke Vihara drpd buat bayar hotel).

mettacittena,

ikuttttt!!! hehehe

(***hehehe.....lirik Tuhan***) ....Gimana Tuhan ? DC mo buat Dharmayatra? udah ada 2 calon peminat....ntar klo mo terusan ke India, dharmayatra ke tempat2 suci, bisa murah, ini mah harga resmi ticket bukan promo, Srilanka - India (PP) $180 turun di Chennai (dekat Bodhigaya, pohon Bodhi tempat sang Buddha mencapai penerangan sempurna).

mettacittena,

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Pengalaman Pertama kali merayakan Hari Suci Waisak di Srilanka
« Reply #6 on: 08 October 2010, 04:18:54 PM »
jd Sang Buddha itu pernah ke Srlanka mendirikan vihara disana ya ? Jejak kaki sang Buddha kok masih bisa ada ?

Trus vihara yang didirikan oleh Ven. Mahinda namanya apa ?

Bole nih, ayo para member DC bikin tur ke India...
« Last Edit: 08 October 2010, 04:22:04 PM by rooney »

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Pengalaman Pertama kali merayakan Hari Suci Waisak di Srilanka
« Reply #7 on: 08 October 2010, 05:00:55 PM »
jd Sang Buddha itu pernah ke Srlanka mendirikan vihara disana ya ? Jejak kaki sang Buddha kok masih bisa ada ?

Trus vihara yang didirikan oleh Ven. Mahinda namanya apa ?

Bole nih, ayo para member DC bikin tur ke India...

bro Rooney yang baik,
sang Buddha sewaktu berkunjung ke Srilanka (terbang menggunakan abhinna beliau) memberikan 7 helai rambutnya yang kemudian dibangun stupa namanya Mahiyangana, jadinya Vihara ini seumur dg lebih dari 2.500 thn, tapi saya tidak melihat sebuah kekunoan disana, karena bangunan tsb sudah dipugar menjadi bangunan baru.

Ven.Mahinda Sangharakkhita bukan mendirikan Vihara tsb, tetapi meneruskan dari gurunya, karena Vihara inipun juga sudah ada sejak kunjungan sang Buddha. namanya Maha Vihara Kelaniya, nah Vihara ini dapat dirasakan kekunoan nya karena bangunan nya bener2 masih berbentuk asli kuno dan megah sekali, termasuk pohon Bodhi nya juga udah tua sekali, yang pernah berkunjung kesini tentu batara Indra dan Tuhan (sewaktu mengurus copyright terjemahan SN), dan saya mengantar Bp.Hutomo-BEC, Sby. ada Telapak kaki sang Buddha yang tertutup terlindung, bagi pengunjung yang tidak tahu maka tidak tahu tempat apa itu. tapi bila dilihat tempat ini selalu dipadati pengunjung maka bisa bertanya, tempat apa ini, pasti nanti akan dijelaskan oleh pengunjung yg ada disana. (tidak ada papan petunjuk sama sekali soalnya).

ayoo...bro klo minat silahkan... ;D ;D

mettacittena,
« Last Edit: 08 October 2010, 05:03:12 PM by pannadevi »

Offline Ingyastuti

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 213
  • Reputasi: 6
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pengalaman Pertama kali merayakan Hari Suci Waisak di Srilanka
« Reply #8 on: 08 October 2010, 05:06:32 PM »
jd Sang Buddha itu pernah ke Srlanka mendirikan vihara disana ya ? Jejak kaki sang Buddha kok masih bisa ada ?

Trus vihara yang didirikan oleh Ven. Mahinda namanya apa ?

Bole nih, ayo para member DC bikin tur ke India...

Saya dukung...ayo kita buat tur kr india... ^-^ ^-^ ^-^

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Pengalaman Pertama kali merayakan Hari Suci Waisak di Srilanka
« Reply #9 on: 08 October 2010, 05:10:06 PM »
Yang bangun Mahavihara Kelaniya sapa ?

Itu jejak kaki Sang Buddha memang sengaja diawetkan tepat setelah Sang Buddha lewat situ oleh warga sana ya ?

 Jejak kakinya itu di tanah becek ato gmn ?   _/\_

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Pengalaman Pertama kali merayakan Hari Suci Waisak di Srilanka
« Reply #10 on: 08 October 2010, 09:05:22 PM »
wah, jadi ingin melihat langsung tapak kaki buddha ...

sorry bro Sunce yg baik, baru kebaca, tadi terlewatkan....ok klo minat, silahkan berkunjung ke Srilanka.

mettacittena,

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Pengalaman Pertama kali merayakan Hari Suci Waisak di Srilanka
« Reply #11 on: 08 October 2010, 09:07:15 PM »
jd Sang Buddha itu pernah ke Srlanka mendirikan vihara disana ya ? Jejak kaki sang Buddha kok masih bisa ada ?

Trus vihara yang didirikan oleh Ven. Mahinda namanya apa ?

Bole nih, ayo para member DC bikin tur ke India...

Saya dukung...ayo kita buat tur kr india... ^-^ ^-^ ^-^

thanks sis Ingyastuti yg baik, ayuk mampir ke Srilanka....

mettacittena,

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Pengalaman Pertama kali merayakan Hari Suci Waisak di Srilanka
« Reply #12 on: 08 October 2010, 09:12:42 PM »
Yang bangun Mahavihara Kelaniya sapa ?

Itu jejak kaki Sang Buddha memang sengaja diawetkan tepat setelah Sang Buddha lewat situ oleh warga sana ya ?

 Jejak kakinya itu di tanah becek ato gmn ?   _/\_

bro Rooney yang baik,
ini ada link ttg MahaVihara Kelaniya, sorry tadi saya salah memberi info nama, ternyata nama lengkapnya "Kelaniya Raja Maha Vihara", jadi saya koreksi menjadi nama ini yg benar. kebiasaan selama ini tiap hari hanya sebut sbg Maha Vihara Kelaniya, ternyata namanya yang bener Kelaniya Raja Maha Vihara.

tentang tapak kaki beliau tidak langsung memberi tapak kaki di tanah becek, tapi melalui deva yang bernama "Sumana" kemudian memberitahu bahwa itu adalah tapak kaki sang Buddha (sorry belum quote mahavamsa, abis gini sy quote deh, krn barusan baca langsung posting).


Quote
http://en.wikipedia.org/wiki/Kelaniya
Kelaniya
From Wikipedia, the free encyclopedia
Jump to: navigation, search
 

Kelaniya Temple.
Kelaniya is a small town very close to Colombo, Sri Lanka. It is in Gampaha District, close to the road between Colombo and Kandy and Biyagama road. It is sited on the Kelani River, which takes its name from the town. It is known for the Buddhist temple built on the banks of the river. It is a cult-centre for god Vibhishana.
Historical and Cultural Significance
Kelaniya (Kalyani) is mentioned in the Buddhist chronicle, the Mahawamsa which states that the Gautama Buddha (5th century BCE) visited the place, after which the dagoba of the temple was built.[1]
The town is also of historical importance as the capital of a provincial king Kelani Tissa (1st century BCE) whose daughter, Vihara Maha Devi was the mother of king Dutugemunu the great, regarded as the most illustrious of the 186 or so kings of Sri Lanka between the 5th century BCE and 1815.
Sri Lankan Buddhists believe that the Buddha visited Kelaniya in order to quell a quarrel between two Nāga leaders of two warring factions: Chulodara (literally "the small-bellied one") and Mahodara (literally "the big-bellied one"). They were quarrelling over a jewel-encrusted throne. After the Buddha showed them the futility of their quarrel they converted to Buddhism and together offered the throne to the Buddha. It is believed that the Dagoba (pagoda or Buddhist temple) seen today was built with the throne as a relic inside.
 

Sculpture of Kelaniya Temple.
In about the 15th century, Kelaniya was described in the Sandesa Kavyas (missive poems) as a beautiful city. In the sælalihini sandesaya of Totagamuwe Sri Rahula, a Myna is ordered to carry the missive to the god Vibhishana at his temple in Kelaniya. According to the Ravana Katha of Wickramasinghe Adigar, after the defeat of Ravana, Vibhishana transferred the Yaksha capital from Alakamandawa to Kelaniya.[2] Vibhishana continues to be worshipped by a diminishing number of adherents, mainly in the Kelaniya area.[3]
Of late the Kelaniya Raja Maha Vihara has become famous because of the beautiful paintings and sculpture by Solias Mendis depicting various events in the history of Sri Lanka. Thousands of Buddhists come to see the Buddhist pageant of Kelaniya, popularly referred to as Duruthu Maha Perahera of Kelaniya in the month of November/December and January every year.

(****yahh...gambar lagi2 ga muncul, bro langsung klik aja wikipedia ada gambar Viharanya, itu gambar beneran, memang spt itu Viharanya, kayak kerajaan kuno***)


mettacittena,
« Last Edit: 08 October 2010, 09:17:43 PM by pannadevi »

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Pengalaman Pertama kali merayakan Hari Suci Waisak di Srilanka
« Reply #13 on: 09 October 2010, 03:22:50 PM »
Hayu lah... Kalo mau kita rencanain dari jauh2 hari buat ke India, SriLanka, Myanmar, Thailand hehehe...

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Pengalaman Pertama kali merayakan Hari Suci Waisak di Srilanka
« Reply #14 on: 18 October 2010, 10:17:48 PM »
Hayu lah... Kalo mau kita rencanain dari jauh2 hari buat ke India, SriLanka, Myanmar, Thailand hehehe...

sorry bro rooney yg baik,
saya lama sekali ga nengok ke thread ini, klo mo dibuat tour silahkan saja, oya sbg info utk ticket promo yg seharga $98 ke Srilanka itu ticket Srilanka-Kuala Lumpur (PP) dan caranya melakukan booking ticket melalui internet, jika memang sedang harga promo maka segera keluar harga promo, jika harga normal sebaiknya dicancel aja, biasanya harga promo buat pemesanan ticket 6bln kedepan, nah tinggal cari ticket termurah ke Kuala Lumpur, klo yg sy sering dengar Indo-Singapopre (PP) gratis, alias Rp.0,- (***wah sorry saya ntar dibilang melanggar vinaya nih, ngajarin umat cara termurah mengunjungi srilanka ****)

mettacittena,

 

anything