[at] Forte
Waduh, sori nih telat menanggapi. Walaupun soal makanan ini bukan bidang saya, pertanyaannya jadi memicu sedikit pencarian ke internet dan jadinya malah bagus buat menambah pegetahuan soal fiber ini. Tadinya, tiap baca fiber/serat, pikiran hanya mengasosiasikan fiber ke membantu pencernaan. Tidak kepikiran sama sekali kalau serat larut air (soluble fiber) punya fungsi yg agak berbeda dengan serat tidak larut air (insoluble fiber).
Selain itu, saya juga perlu menambahkan bahwa pembicaraan kita tentang biomucil hanyalah pemikiran/analisis kita sendiri sebab kita tidak tahu dari jenis apa serat larut air yg dipakai (tidak tertulis di sachetnya), dan kita juga tidak tahu apakah perusahaannya menggunakan proses mikroenkapsulasi untuk memprosesnya. Untuk jaga-jaga saja, biar tidak menjadi kasus Omni versi 2
. Bila perusahaannya (Konimex) ada membaca ini dan berkenan menjelaskannya, itu jauh lebih baik, biar kita para konsumen dan calon konsumen menjadi lebih knowledgable sehingga lebih yakin dalam memutuskan produk apa yg mau kita konsumsi untuk menunjang kesehatan.
Kembali ke soal serat, penjelasan anda soal serat sedikit agak berbeda dengan yg dari wikipedia (
http://en.wikipedia.org/wiki/Dietary_fiber ). Belum tentu wikipedia sudah pasti betul referensinya sebab itu ensiklopedi buatan kolektif banyak orang, tapi coba saya kutip sedikit bagian yg berkaitan dengan serat larut dan tak larut air ini:
Dietary fiber can be soluble (able to dissolve in water) or insoluble (not able to dissolve in water). Soluble fiber, like all fiber, cannot be digested. But it does change as it passes through the digestive tract, being transformed (fermented) by bacteria there. Soluble fiber also absorbs water to become a gelatinous substance that passes through the body [1]. Insoluble fiber, however, passes through the body largely unchanged [2].Oleh wiki malah dikatakan semua fiber baik soluble ataupun insoluble tak dapat dicerna. Jadi bingung juga. Padahal kalau dipikir-pikir, penjelasan anda logis juga, bahwa bila suatu serat larut air, maka (ada kemungkinan besar) bisa dicerna dan diserap keluar usus masuk ke aliran darah.
Kemudian menurut wikipedia yg sama juga, psyllium husk yg dipakai oleh Vegeta ternyata dianggap sebagai soluble fiber (wikipedia:
Soluble fiber is found in varying quantities in all plant foods, including: ..., oats (gandum), potatoes (kentang), psyllium seed husk). Pengalaman saya minum Vegeta adalah fesesnya jadi lebih banyak (dari biasa) dan mudah keluar (asal dibarengi minum yg lebih banyak dari biasa, kalo kurang minum, bisa gawat
). Cuman berhubung saya tidak mau minum minuman yg ada zat pewarnanya, makanya saya gak begitu suka menggunakan Vegeta untuk membantu pembuangan. Sayang sejauh ini saya belum tahu apakah ada produk di pasar kita yg berisi psyllium husknya saja tanpa tambahan perisa ataupun pemanis seperti aspartam dll. Seandainya Vegeta mau memperluas pasarnya, coba dia keluarkan produk Vegeta plain
untuk menggarap segmen pasar yg peduli aspek kesehatan dan tidak mau minum perisa dan pemanis.