Login with username, password and session length
0 Members and 1 Guest are viewing this topic.
^Meditasi sampai capai Jhana ke 4/5 gitu lho...
Quote from: bond on 20 October 2009, 09:59:42 AMDalam hal 5 rintangan batin /panca nivarana pada jhana 1 sudah tidak mengganggu lagi atau tertekan sehingga tidak ada kemampuan untuk muncul.Apa yg dimaksud dengan saat dalam tiap jhana ketika menghadapi permasalahan(sebagai pengganti kata 'rintangan' dalam jhana agar lebih jelas) dalam jhana untuk jhana berikutnya dialihkan kevipasana ?Saya memberi contoh ketika kita berada pada jhana 1. Ada 5 faktor jhana. Tetapi ketika meditator akan masuk jhana 2 , maka faktor vitaka dan vicara harus ditanggalkan tetapi karena batin tidak mengetahui atau ia melekat pada faktor itu maka ia harus mengalihkan konsentrasi yg sangat kuat ini ke sati yg kuat atau vipasanna dengan mengamati permasalahan tadi dengan pasif jika memang masalah itu tidak dapat diatasi. Dan kemudian dia kembali lagi masuk ke jhana 1 sampai akhirnya memasuki jhana 2 dst.Ada kasus dimana piti sangat luar biasa tidak bisa dikendalikan maka jika hal itu berlarut-larut maka ia harus keluar segera menyadari/sebagaimana vipasana. Pada moment peralihan fungsi maka ia perlahan akan keluar dari jhana, sampai panna berkembang sehingga ia bisa mengatasi masalah dan memahami masalah pada jhana dan ia kembali lagi memulai masuk jhana dan kemudian masuk ke jhana berikutnya.Jadi mungkin yg dimaksud rintangan pada jhana adalah bukan rintangan batin tetapi kemelekatan pada faktor2 jhana atau ketidak tahuan cara memasuki dari satu jhana ke jhana berikutnya. Smoga tidak rancu arti dari rintangan yg dimaksud.Dan dalam hal mencapai sotapanna tidak mungkin dicapai saat berada dalam jhana. Yg mungkin adalah saat dia keluar dari jhana dan melakukan vipasana dan dalam waktu singkat mencapai sotapanna. Ini diakibatkan selain kekuatan konsentrasi yg dihasilkan jhana tentu juga kekuatan parami. Sehingga terlihat seakan-akan saat dalam jhana tidak lama kemudian ia mencapai sotapana.Perlu diperhatikan pula untuk masuk dari satu jhana ke jhana berikutnya faktor2 itu harus seimbang apabila dilekati secara tidak seimbang maka sulit untuk memasuki jhana atau memasuki jhana berikutnya. Dalam kasus memasuki jhana berikutnya ada faktor yg harus ditanggalkan tetapi tidak juga melekati faktor yg masih ada pada jhana berikutnya.Smoga bermanfaat FYI...Smoga tidak rancu juga dengan PITI (kegiuran).... antara PITI di Jhananga (5 faktor Jhana) & di Bojjhanga (the 7 factors of enlightenment).
Dalam hal 5 rintangan batin /panca nivarana pada jhana 1 sudah tidak mengganggu lagi atau tertekan sehingga tidak ada kemampuan untuk muncul.Apa yg dimaksud dengan saat dalam tiap jhana ketika menghadapi permasalahan(sebagai pengganti kata 'rintangan' dalam jhana agar lebih jelas) dalam jhana untuk jhana berikutnya dialihkan kevipasana ?Saya memberi contoh ketika kita berada pada jhana 1. Ada 5 faktor jhana. Tetapi ketika meditator akan masuk jhana 2 , maka faktor vitaka dan vicara harus ditanggalkan tetapi karena batin tidak mengetahui atau ia melekat pada faktor itu maka ia harus mengalihkan konsentrasi yg sangat kuat ini ke sati yg kuat atau vipasanna dengan mengamati permasalahan tadi dengan pasif jika memang masalah itu tidak dapat diatasi. Dan kemudian dia kembali lagi masuk ke jhana 1 sampai akhirnya memasuki jhana 2 dst.Ada kasus dimana piti sangat luar biasa tidak bisa dikendalikan maka jika hal itu berlarut-larut maka ia harus keluar segera menyadari/sebagaimana vipasana. Pada moment peralihan fungsi maka ia perlahan akan keluar dari jhana, sampai panna berkembang sehingga ia bisa mengatasi masalah dan memahami masalah pada jhana dan ia kembali lagi memulai masuk jhana dan kemudian masuk ke jhana berikutnya.Jadi mungkin yg dimaksud rintangan pada jhana adalah bukan rintangan batin tetapi kemelekatan pada faktor2 jhana atau ketidak tahuan cara memasuki dari satu jhana ke jhana berikutnya. Smoga tidak rancu arti dari rintangan yg dimaksud.Dan dalam hal mencapai sotapanna tidak mungkin dicapai saat berada dalam jhana. Yg mungkin adalah saat dia keluar dari jhana dan melakukan vipasana dan dalam waktu singkat mencapai sotapanna. Ini diakibatkan selain kekuatan konsentrasi yg dihasilkan jhana tentu juga kekuatan parami. Sehingga terlihat seakan-akan saat dalam jhana tidak lama kemudian ia mencapai sotapana.Perlu diperhatikan pula untuk masuk dari satu jhana ke jhana berikutnya faktor2 itu harus seimbang apabila dilekati secara tidak seimbang maka sulit untuk memasuki jhana atau memasuki jhana berikutnya. Dalam kasus memasuki jhana berikutnya ada faktor yg harus ditanggalkan tetapi tidak juga melekati faktor yg masih ada pada jhana berikutnya.Smoga bermanfaat
Quote from: Lily W on 20 October 2009, 02:31:15 PM^Meditasi sampai capai Jhana ke 4/5 gitu lho... Dan bagaimana anda tahu kalau saya belum ehipassiko?
Quote from: Lily W on 20 October 2009, 06:47:06 AMQuote from: Indra on 20 October 2009, 02:02:30 AMQuote from: wangsapala on 19 October 2009, 11:49:06 PM ya bro Indra. didalam jhana ke 5 rintangan batin sudah dapat ditekan...kok ada jhana ke 5?Om Kumis.... dalam sutta hanya sampai jhana ke 4 tetapi di dalam Abhidhamma itu sampai jhana ke 5. berarti anda membenarkan bahwa rintangan batin dilenyapkan pada jhana 4/5?
Quote from: Indra on 20 October 2009, 02:02:30 AMQuote from: wangsapala on 19 October 2009, 11:49:06 PM ya bro Indra. didalam jhana ke 5 rintangan batin sudah dapat ditekan...kok ada jhana ke 5?Om Kumis.... dalam sutta hanya sampai jhana ke 4 tetapi di dalam Abhidhamma itu sampai jhana ke 5.
Quote from: wangsapala on 19 October 2009, 11:49:06 PM ya bro Indra. didalam jhana ke 5 rintangan batin sudah dapat ditekan...kok ada jhana ke 5?
ya bro Indra. didalam jhana ke 5 rintangan batin sudah dapat ditekan...
Quote from: Indra on 20 October 2009, 02:41:04 PMQuote from: Lily W on 20 October 2009, 02:31:15 PM^Meditasi sampai capai Jhana ke 4/5 gitu lho... Dan bagaimana anda tahu kalau saya belum ehipassiko?karena pertanyaan yg ini... sbb:Quote from: Indra on 20 October 2009, 06:53:42 AMQuote from: Lily W on 20 October 2009, 06:47:06 AMQuote from: Indra on 20 October 2009, 02:02:30 AMQuote from: wangsapala on 19 October 2009, 11:49:06 PM ya bro Indra. didalam jhana ke 5 rintangan batin sudah dapat ditekan...kok ada jhana ke 5?Om Kumis.... dalam sutta hanya sampai jhana ke 4 tetapi di dalam Abhidhamma itu sampai jhana ke 5. berarti anda membenarkan bahwa rintangan batin dilenyapkan pada jhana 4/5?Kalo udah ehipassiko..kenapa hrs tanya begitu? mau nge test?
objek eksternal yg dimaksud apa yah bro Kai?
"The thought occurs to him, 'What if, with the fading of rapture, I... were to enter & remain in the third jhana...' Without jumping at the third jhana, with the fading of rapture, he remains equanimous, mindful, & alert, and senses pleasure with the body. He enters & remains in the third jhana, of which the Noble Ones declare, 'Equanimous & mindful, he has a pleasant abiding.' He sticks with that theme, develops it, pursues it, & establishes himself firmly in it.
AFAIK, Jhana 1-4 itu masih berhubungan dengan tubuh/rupa. Arupa Jhana baru tidak ada objek2x indra lagi karena sudah melampaui persepsi dari rupa/tubuh.contohnya pda Jhana ke 3Quote from: AN 9.35 - Gavi Sutta: The Cow"The thought occurs to him, 'What if, with the fading of rapture, I... were to enter & remain in the third jhana...' Without jumping at the third jhana, with the fading of rapture, he remains equanimous, mindful, & alert, and senses pleasure with the body. He enters & remains in the third jhana, of which the Noble Ones declare, 'Equanimous & mindful, he has a pleasant abiding.' He sticks with that theme, develops it, pursues it, & establishes himself firmly in it.