Coba lagi ah...
Karena pertanyaan awal saya kelihatannya lebih cocok ke penganut reinkarnasi, maka saya kira member Buddhis bisa mengabaikan pertanyaan itu.
Namun sebenarnya pertanyaan saya -- dalam diskusi yang berlangsung ini -- adalah sederhana saja, yaitu seputar:
1. Seperti apa kelahiran kembali itu. Apa sebenarnya yang 'berpindah' (atau apapun istilahnya dalam konsep Buddhis) dari kehidupan sebelum ke kehidupan sesudah.
Kelahiran kembali itu idenya sama saja seperti 'kehidupan setelah kematian' bagi agama2 lain. Bedanya kalau di Kr1sten, misalnya, hanya menganut sekali saja, tapi kalau di Buddhisme itu berlangsung terus menerus selama orang itu belum mencapai kesucian.
Apa yang berpindah? Ini pertanyaan yang kurang tepat. Seperti ditanyakan, dari susu menjadi keju, apanya yang berpindah?
Jika anda baca jawaban saya sebelumnya, sudah saya katakan bahwa makhluk ini terdiri dari 5 kumpulan: jasmani, kesadaran, persepsi, perasaan, ingatan. Selain jasmani, keempat hal lainnya disebut 'bathin' dan kelima ini senantiasa berproses dan berubah, bukan hanya pada saat kematian. Yang disebut kematian adalah terurainya bathin dan jasmani, dan kesadaran berlanjut mencari jasmani baru sesuai dengan kamma.
2. Bagaimana seseorang dapat mencapai pencerahan.
Seseorang dapat mencapai pencerahan jika dapat mengikis keserakahan, kebencian, dan kebodohan bathin sampai pada akarnya.
Setelah mendapat penjelasan, tentu saja tidak berhenti sampai di situ. Mari kita sama-sama menguji apakah penjelasan itu adalah kebenaran. Sebab suatu penjelasan belum tentu serta-merta adalah kebenaran. Apa faktor pengujinya? Tentu saja standar yang bisa kita akui bersama (objektif).
Untuk menguji secara objektif kebenaran tersebut, maka kembali ke basicnya yaitu dukkha. Bolehlah kita selidiki secara bertahap kebenarannya.