//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - kamala

Pages: 1 2 3 4 5 [6] 7 8 9 10 11 12 13 ... 40
76
Theravada / Re: Persembahan jubah Kathina (Sayadaw U Silananda)
« on: 30 October 2012, 01:46:51 PM »
berarti pindacara=pindapatta kan

terus foto2 yg anda post itu lokasinya jauh dari vihara domisili Bhante tsb
soalnya kan di Vinaya ada ketentuan seoarang Bhikkhu boleh terima pindapatta dari umat bila telah memenuhi jarak tertentu dari vihara (kalau ngak salah)

pindapatta tidak sama dengan pindacara
mengenai hal ini pernah saya tanyakan ke seorang bhante tapi tidak saya tanya sampai mendetail.
pindapata is food.
pindacara is 'going for alms'.

lokasi bhante pindacara tidak jauh kok, sekitar 30 menit bhante-nya uda balik ke vihara ini berarti bhante-nya ga jalan jauh2 buat pindacara

77
Theravada / Re: Persembahan jubah Kathina (Sayadaw U Silananda)
« on: 30 October 2012, 01:11:07 PM »
maaf, pindacara apa ya?
(istilah ini teramat baru di telinga saya)
pindacara artinya pergi untuk menerima dana makanan

78
Theravada / Re: Persembahan jubah Kathina (Sayadaw U Silananda)
« on: 30 October 2012, 12:42:37 PM »
Mantap bro sis, hal beginian yang perlu kita expose biar khalayak melihat bagaimana penerapan vinaya yang benar dan masih ada bhikkhu yang menjalankan vinaya secara khaffah :hammer: (halah, bahasa apa itu?) :))

Boleh tahu siapa bhikkhunya dan adakah fotonya (terutama yg pas lagi pindapatta) ?

Bhante Pannananda

sekarang bertempat tinggal di :
YAYASAN VIPASSANA INDONESIA
BUDDHIST MEDITATION CENTRE
JL:ASIA RAYA (ASIA MEGA MAS) BLOK P NO :16 (12A,12B,15,16)
MEDAN (20216) SUMUT- INDONESIA.

JADWAL HARIAN :
06:00 - pindapatta.
11:00 - dana makan siang.
19:30 - meditasi.

VIPASSANA RETREAT :
17 AGT 2012 - 26 SEP 2012.
22 DES 2012 - 31 DES 2012.

Foto2 :
Spoiler: ShowHide



79
Theravada / Re: Persembahan jubah Kathina (Sayadaw U Silananda)
« on: 30 October 2012, 11:56:29 AM »
Dipraktekkan koq bro.  Biasanya setahun minimal sekali, pas mau Waisak.  :whistle: ^-^
ga kok
di Medan ada bhikkhu yang setiap pagi pindacara kok
walau hujan juga lanjut pindacara-nya

80
Sutta Vinaya / Re: Catatan Konsili I menurut Vinaya Pitaka PTS
« on: 26 October 2012, 09:07:10 PM »
Kemudian para bhikkhu yang adalah para sesepuh berkata kepada Yang Mulia Ānanda sebagai berikut: “Ini, Yang Mulia Ānanda, adalah pelanggaran perbuatan-salah bagimu, karena engkau tidak menanyakan kepada Sang Bhagavā, dengan mengatakan: ‘Tetapi, manakah, Yang Mulia, peraturan-peraturan latihan yang kecil dan minor itu?’ Akuilah pelanggaran perbuatan-salah itu.”

“Saya, Yang Mulia, karena kurangnya perhatian, tidak menanyakan kepada Sang Bhagavā, dengan mengatakan: ‘Tetapi, manakah, Yang Mulia, peraturan-peraturan latihan yang kecil dan minor itu?’ Saya tidak melihat hal ini sebagai pelanggaran perbuatan-salah,  namun demi kesetiaan pada Yang Mulia saya mengakuinya sebagai pelanggaran perbuatan-salah.”

“Ini juga adalah pelanggaran perbuatan-salah bagimu, Yang Mulia Ānanda, karena engkau menjahit jubah musim hujan Sang Bhagavā setelah menginjaknya. Akuilah pelanggaran perbuatan-salah itu.”

“Tetapi saya, Yang Mulia, bukan karena tidak hormat, telah menjahit jubah musim hujan Sang Bhagavā setelah menginjaknya. Saya tidak melihat … tetapi demi kesetiaan pada Yang Mulia saya mengakuinya sebagai pelanggaran perbuatan-salah.”

“Ini juga adalah pelanggaran perbuatan-salah bagimu, Yang Mulia Ānanda, karena engkau membiarkan para perempuan memberi penghormatan pertama kali kepada jenazah Sang Bhagavā; karena mereka menangis, jenazah Sang Bhagavā dinodai oleh air mata. Akuilah pelanggaran perbuatan-salah itu.”

“Tetapi saya, Yang Mulia, dengan berpikir: ‘Jangan biarkan mereka (datang) pada waktu yang tidak tepat,’  telah membiarkan jenazah Sang Bhagavā pertama kali dihormati oleh semua perempuan. Saya tidak melihat hal ini sebagai pelanggaran perbuatan-salah … namun demi kesetiaan …”

“Ini juga adalah pelanggaran perbuatan-salah bagimu, Yang Mulia Ānanda, karena engkau  (walaupun) isyarat jelas telah diberikan, sebuah tanda yang gamblang telah diberikan, namun engkau tidak memohon pada Sang Bhagavā, dengan mengatakan: ‘Sudilah Yang Mulia tinggal hingga umur kehidupan (maksimum),  sudilah Sang Pengembara Sempurna menetap hingga usia kehidupan (maksimum) demi kesejahteraan banyak makhluk, demi kebahagiaan banyak makhluk, demi belas kasihan pada dunia, demi kebaikan, kesejahteraan, kebahagiaan para deva dan manusia.’ Akuilah pelanggaran perbuatan-salah itu.”

“Tetapi Yang Mulia, karena pikiran saya dikuasai  oleh Māra, maka saya tidak memohon pada Sang Bhagavā dengan mengatakan: ‘Sudilah Yang Mulia tinggal … kebahagiaan para deva dan manusia.’ Saya tidak melihat … demi kesetiaan …”

“Ini juga adalah pelanggaran perbuatan-salah bagimu, Yang Mulia Ānanda, karena engkau mengusahakan pelepasan keduniawian para perempuan dalam dhamma dan disiplin yang dinyatakan oleh Sang Penemu-kebenaran.  Akuilah pelanggaran perbuatan-salah itu.”

“Tetapi saya, Yang Mulia, mengusahakan pelepasan keduniawian para perempuan dalam dhamma dan disiplin yang dinyatakan oleh Sang Penemu-kebenaran, dengan berpikir: ‘Gotamid, Pajāpati yang Agung ini,  adalah bibi Sang Bhagavā, ibu pengasuh, perawat, pemberi susu, karena ketika ibu Sang Bhagavā meninggal dunia ia menyusui Beliau.’ Saya tidak melihat hal ini sebagai pelanggaran perbuatan-salah, namun demi kesetiaan pada Yang Mulia saya mengakuinya sebagai pelanggaran perbuatan-salah.” ||10||


Mengapa YA Ananda dipersalahkan atas kasus kasus di atas ?

81
Tolong ! / Re: Apakah saya seorang FANATIK ?
« on: 20 October 2012, 02:40:32 PM »
fanatik saya pikir lebih cocok diartikan sebagai percaya dan yakin yang membabi buta
karena dia melihat/membaca sesuatu yang diyakininya benar lalu diluar yang dipercayainya adalah salah
tidak ada tenggang rasa pada dirinya,
nantinya bila apa yang diyakininya terbukti salah pun ia akan tetap yakin

82
Pengalaman Pribadi / Re: [share - help] Buddhist (KTP) >>> Buddhist
« on: 20 October 2012, 11:29:53 AM »
cuma mau nambahkan dikit biar yg baca ga salah paham...

Selain 5 macam perbuatan di atas masih banyak perbuatan buruk lain yang juga bisa mengantarkan orang terlahir di alam neraka.  Bahkan cuma bohongi suami 'sedikit' aja kayak kisah Ratu Mallika sudah bisa membuat dia terlahir di neraka meskipun sebentar.

dari yang pernah saya dengar hal itu disebabkan karena ratu malika memiliki rasa penyesalan yang sangat dalam yang tidak bisa dia lepaskan
intinya dirinya sendiri tidak mampu memaafkan diri sendiri sehingga rasa bersalah dan penyesalan ini yang muncul di detik terakhir hidupnya.

83
Diskusi Umum / Re: "Tiada Inti Diri" Menurut Bung Oeda
« on: 20 October 2012, 10:02:43 AM »
Forum ini tidak memiliki syarat minimal IQ, dan setiap orang, betapapun bodohnya, berkesempatan yang sama untuk belajar. Hanya ketika dia terbukti tidak ingin belajar, hanya mengacau, barulah ditindak.
ok
tapi sebagai TS dari threat ini, saya ingin agar hal hal yang OOT di atas dapat dipindahkan ke threat baru
thanks

84
Pengalaman Pribadi / Re: [share - help] Buddhist (KTP) >>> Buddhist
« on: 20 October 2012, 08:36:44 AM »
;D.bagaimana dengan pelaku bom bunuh diri..?kan pikiranannya naik surga. ;D

inikan pandangan salah, menurutku pelakunya bakalan langsung menuju neraka deh

85
Pengalaman Pribadi / Re: [share - help] Buddhist (KTP) >>> Buddhist
« on: 20 October 2012, 08:35:46 AM »
Perbuatan buruk yang telah dilakukan itu kan uda lewat, disesali seperti apapun juga ga bakalan berubah, diusahain aja dikedepannya tidak dilakukan lagi sebisa mungkin.

Selama belum mencapai kesucian, berbuat salah itu hal yang lumrah, paling tidak harus mencapai tingkatan pertama baru bisa tidak melanggar pancasila. diusahakan saja sedapat mungkin untuk tidak melakukan perbuatan buruk lagi dikedepannya.

Sekarang bro Sunyata memiliki ottapa = takut akan akibat perbuatan jahat, itu hal yang bagus, ottapa merupakan suatu kualitas diri yang bagus, yang akan melindungi diri kita. Saat akan melakukan perbuatan jahat, ottapa ini akan memundurkan langkah kita, karena takut akan efek buruknya maka tidak jadi dilakukan  ;D



86
Theravada / Re: Dasaraha & Pasak
« on: 19 October 2012, 09:15:42 PM »
 [at]  Ko Indra

intinya dicocokan ajaran itu dengan sutta dan vinaya, kalau begitu daripada repot dicocokan lebih baik langsung baca sutta dan vinaya aja dong ??

87
Theravada / Re: Dasaraha & Pasak
« on: 19 October 2012, 09:00:18 PM »
pasak pasak sudah mulai bermunculan.

pertanyaannya, bagaimana membedakan antara pasak dengan ajaran Sang Buddha ? jika perbedaannya menyolok bisa kita ketahui, tapi jika berbeda sedikit ??
semakin tebal debu di mata maka semakin sulit untuk mengetahui yang mana ajaran Sang Buddha.

88
Tolong ! / Re: Apakah saya seorang FANATIK ?
« on: 19 October 2012, 08:24:25 PM »
menurut sy: tidak..

mungkin malah sebaliknya iya, mereka yang menuding anda fanatik, bisa jadi lebih fanatik..
klo kita sekedar kurang cocok ga nyaman, lantas ga mau ikutan LAGI, ya ga bisa disebut fanatik, toh orang bebas memilih..

imho: klo bener2 fanatik, mungkin malah ga akan baca Sutra2 Mahayana, apalagi sampai ikut kebaktian..
dari apa yang anda sudah lakukan, anda sudah cukup terbuka akan aliran Buddhist, tapi anda setelah mengikutinya kemudian merasa kurang sreg dan ga mau lanjut lagi, itu sepenuhnya adalah hak anda (peduli amat orang mau bilang apa)..

toh seperti yang anda tulis, anda tetap menghormati kebiasaan2/pandangan mereka, hal yang tidak akan dilakukan oleh orang fanatik. :)

Karena sekarang ga mau ikut puja bakti mereka lagi makanya ucapan ini muncul, saya ikut di upacara2 besar saja.


89
Tolong ! / Re: Apakah saya seorang FANATIK ?
« on: 19 October 2012, 08:13:08 PM »
Terima kasih atas opini opini yang telah teman teman berikan  _/\_

Saya sendiri merasa bahwa saya tidak fanatik, selama beberapa tahun ikut puja bakti tersebut terus terang tidak ada manfaat yang saya peroleh kecuali pengetahuan tentang peraturan2 dalam upacara tersebut, yang saya tau tidak dapat membawa saya mencapai pencerahan. Inilah alasan utama saya untuk berhenti mengikuti lagi puja bakti itu.

Semakin saya mempelajari semakin saya menjadi kacau, hingga satu saat saya mengerti bahwa kita tidak bisa menaiki dua perahu disaat bersamaan. Harus dilepas salah satunya, jadi saya memilih yang cocok bagi saya.

Setelah memilih, bukan bearti saya menganggap yang lainnya tidak benar. Terkadang saya terpikir jika saya disebut fanatik maka para anggota Sangha yang memilih diupasampada menurut suatu tradisi baik Theravada, Mahayana ataupun Tantrayana, maka bukankah mereka itu lebih ekstrim lagi fanatiknya ??

Tapi terserah, walaupun disebut fanatik, saya tau apa yang sudah saya perbuat ini sudah benar, hanya saja terkadang kuping ini "gatal" ketika disebut sebagai "Theravada fanatik"


90
Tolong ! / Re: Apakah saya seorang FANATIK ?
« on: 19 October 2012, 09:55:53 AM »
ada yg fanatik sampe tidak tertarik (baca:nafsu) sama daging mentah dengan julukan "wanita" ;D
;D

Pages: 1 2 3 4 5 [6] 7 8 9 10 11 12 13 ... 40
anything