Pak Hudoyo, sangat sayang sekali, anda sampai ditegur mengenai 'Promosi Website milik bapak' di website orang lain tanpa persetujuan pemilik website, itu sama dengan mencari popularitas diatas penderitaan orang lain.
Kalau bapak memang punya potensi yang BAIK & BENAR untuk menjalankan Buddha Dhamma, mengapa harus ada kejadian seperti ini, berarti bapak sendiri ragu-ragu menjalankan Buddha Dhamma, sehingga terjadi kejadian seperti ini, bisa dikategori 'Mencuri'.
Salam Metta
Tergantung mental adminnya. Kalau orang melihat situs-situs buddhis sebagai saingan, bisa dipahami sikap admin dc ini. Kalau orang melihat situs-situs buddhis sebagai saling membantu, maka terbuka seluas-luasnya kesempatan untuk saling mempromosikan situs yang satu di dalam situs yang lain. Setiap situs Buddhis mempunyai warna dan kekhususan masing-masing, sehingga tidak perlu merasa saling bersaingan. Silakan anda mempromosikan seluas-luasnya situs dc di website mmd.
hudoyo
Kalau website yang bapak miliki, kemudian bersedia di berikan tempat untuk promosi website orang lain, itu hak bapak.
Tapi ini website milik orang lain, jadi Pak Hudoyo bagaimanapun harus permisi dulu, kalau disetujui baru lakukan, kalau tidak disetujui jangan lakukan, kalau melakukan berarti melanggar sila ke 2 (Adinadana).
Alasan Pak Hudoyo
'tergantung mental admin, masalah ada saingan atau tidak' itu berarti pak Hudoyo, berbuat kesalahan kemudian menghalalkan segala cara dengan segala jawaban yang tetap tidak bisa diterima yaitu
mencuriMisalnya seorang pencuri lagi beraksi tapi ketahuan, Kemudian ketika di tanya 'mengapa mencuri', jawaban pencuri, saya pikir barang ini gratis (walaupun tidak ada tulisan kata 'Gratis' di barang itu), walaupun jawaban pencuri seribu alasan, tetap harus dihukum oleh pihak yang berwenang.
Ya begitulah pak Hudoyo, sebenarnya bukan mau cari kesalahan bapak, tapi harusnya pak Hudoyo, seorang pakar, ilmuwan, tidak ada salahnya meminta maaf pada admin website ini, ketika ditegur.
Dan pada prinsipnya
"para admin di website ini', jika bapak ada minta maaf atau tidak minta maaf, mereka sudah maafkan bapak, karena Buddha Dhamma, harus memberi kasih sayang kepada semua makhluk hidup baik yang terlihat maupun tidak terlihat.
Salam Metta