Pernyataan Pak Hud diatas, yakni:
karena BERPIKIR selalu menciptakan AKU dan diikuti LDM
Menurut saya adalah suatu pernyataan pribadi.
Bukan pernyataan pribadi, melainkan tercantum dalam Mulapariyaya-sutta. ... Ketika batin menerima rangsangan (persepsi) melalui salah satu dari keenam pintu indra ... batin bereaksi dengan konseptualisasi (berpikir), lalu muncul atta/diri/aku, lalu diri itu berhadapan dengan obyek yang dicerap, lalu diri itu membentuk relasi dengan obyek itu (melekat, menolak dsb), lalu muncullah perasaan senang, tidak senang dsb. Itu semua tercantum dengan jelas dalam Mulapariyaya-sutta.
Berpikir adalah salah satu pintu indera, seperti juga pintu indera lainnya, misalnya: melihat, merasa, dll
Ketika pikiran muncul selanjutnya akan diikuti oleh niat / keinginan, pada saat inilah LDM / aLaDaM akan muncul.
SALAH! ... Berpikir (ma~n~nati, konseptualisasi) bukan salah satu dari keenam pintu indra. ... Pintu indra keenam adalah 'mano' (batin itu sendiri) ... melalui itu muncul rangsangan (stimuli) dalam bentuk ingatan (memori) ...
Bila muncul sebuah rangsangan (persepsi, sa~njanati) dalam bentuk ingatan melalui pintu indra batin, maka batin bereaksi dengan membentuk konsep (conceptualization), antara lain dengan memberi nama (label) ... proses inilah yang disebut 'berpikir' (ma~n~nati).
~ Keinginan yg dilandasi oleh LDM dalam Buddhisme disebut kamma buruk (EGO/AKU)
~ Keinginan yg dilandasi oleh aLaDaM disebut kamma baik.
Jadi, kesimpulan yg menyatakan bahwa semua pikiran akan menciptakan AKU (EGO) bukanlah Ajaran yg benar. Pernyataan begini akan membingungkan.
Bagi mereka yang memahami saya, sama sekali tidak membingungkan. ...
Berbeda dengan anggapan (definisi) Anda, aku/diri itu bukan buruk bukan baik.
Loba, dosa, moha berasal dari aku/diri. ... Metta, karuna, mudita, upekkha, juga berasal dari aku/diri. Oleh karena itu keempat brahmavihara ini hanya bisa membawa si aku/diri ke alam Brahma, SAMA SEKALI TIDAK MEMBEBASKAN (menghasilkan nibbana).
Logika sederhananya:
~ Kita setiap saat tidak pernah berhenti berpikir, bahkan dalam waktu tidur. Jika semua pikiran kita adalah AKU (LDM), berarti setiap saat kita memproduksi kamma buruk tanpa pernah menanam kamma baik sedikitpun. AKhirnya semua akan terlahir di alam menderita dalam beberapa putaran kehidupan saja, tidak akan ada makhluk yg bisa terlahir di alam yg lebih baik (karena setiap detiknya selalu memproduksi LDM).
Kesimpulan demikian tidak benar.
Definisi 'pikiran' yang Anda gunakan di sini tidak sama dengan definisi 'pikiran' yang saya gunakan dalam diskusi ini. Definisi 'aku/diri' yang Anda gunakan di sini tidak sama dengan definisi 'aku/diri' yang saya gunakan. Alam pikiran Anda tidak nyambung dengan alam pikiran saya.
Pikiran dapat memproduksi hal-hal yg baik, juga hal-hal yg tidak baik. Ajaran Buddha mengajarkan kita untuk dapat mengendalikan pikiran kit;, mengurangi pikiran2 tidak baik dan mengembangkan pikiran2 yg bermanfaat, caranya adalah: sila, meditasi dan panna
Betul, pikiran bisa menghasilkan ucapan & perbuatan yang kita sebut "baik" atau yang kita sebut "buruk". Tapi dua-duanya TIDAK PERNAH MEMBEBASKAN Tidak ada orang yang bebas karena melakukan kusala-kamma.
Orang hanya akan bebas, kalau pikiran/si aku yang memproduksi "kebaikan" (apalagi "keburukan") sudah berhenti. Jadi, pembebasan berarti mengatasi keburukan dan kebaikan.
Itulah yang diajarkan Sang Buddha. Baca Mulapariyaya-sutta.