//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: MMD (Meditasi Mengenal Diri)  (Read 570253 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #990 on: 29 September 2008, 07:47:57 AM »
Yang sy tau juga begitu,
Sang Buddha tidak pernah mengajarkan kita untuk menghentikan pikiran.
Buddha mengajarkan kita supaya bisa mengendalikan pikiran kita.

Baca Mulapariyaya-sutta. Di situ jelas-jelas Sang Buddha mengajarkan, "Hendaknya para Sekha (sotapanna sampai anagami) tidak melakukan konseptualisasi, tidak berpikir."

Dan di situ, Sang Buddha juga menegaskan, "Seorang arahat/buddha tidak melakukan konseptualisai, tidak berpikir."
« Last Edit: 29 September 2008, 07:52:23 AM by hudoyo »

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #991 on: 29 September 2008, 08:06:22 AM »
Hmm, berarti Buddha tidak pernah berpikir yah? Sudah menghentikan pikiran, tidak punya konseptualitas?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #992 on: 29 September 2008, 08:13:16 AM »
Pernyataan Pak Hud diatas, yakni:
karena BERPIKIR selalu menciptakan AKU dan diikuti LDM
Menurut saya adalah suatu pernyataan pribadi.

Bukan pernyataan pribadi, melainkan tercantum dalam Mulapariyaya-sutta. ... Ketika batin menerima rangsangan (persepsi) melalui salah satu dari keenam pintu indra ... batin bereaksi dengan konseptualisasi (berpikir), lalu muncul atta/diri/aku, lalu diri itu berhadapan dengan obyek yang dicerap, lalu diri itu membentuk relasi dengan obyek itu (melekat, menolak dsb), lalu muncullah perasaan senang, tidak senang dsb. Itu semua tercantum dengan jelas dalam Mulapariyaya-sutta.

Quote
Berpikir adalah salah satu pintu indera, seperti juga pintu indera lainnya, misalnya: melihat, merasa, dll
Ketika pikiran muncul selanjutnya akan diikuti oleh niat / keinginan, pada saat inilah LDM / aLaDaM akan muncul.

SALAH! ... Berpikir (ma~n~nati, konseptualisasi) bukan salah satu dari keenam pintu indra. ... Pintu indra keenam adalah 'mano' (batin itu sendiri) ... melalui itu muncul rangsangan (stimuli) dalam bentuk ingatan (memori) ...

Bila muncul sebuah rangsangan (persepsi, sa~njanati) dalam bentuk ingatan melalui pintu indra batin, maka batin bereaksi dengan membentuk konsep (conceptualization), antara lain dengan memberi nama (label) ... proses inilah yang disebut 'berpikir' (ma~n~nati).

Quote
~ Keinginan yg dilandasi oleh LDM dalam Buddhisme disebut kamma buruk (EGO/AKU)
~ Keinginan yg dilandasi oleh aLaDaM disebut kamma baik.
Jadi, kesimpulan yg menyatakan bahwa semua pikiran akan menciptakan AKU (EGO) bukanlah Ajaran yg benar. Pernyataan begini akan membingungkan.

Bagi mereka yang memahami saya, sama sekali tidak membingungkan. ...
Berbeda dengan anggapan (definisi) Anda, aku/diri itu bukan buruk bukan baik.

Loba, dosa, moha berasal dari aku/diri. ... Metta, karuna, mudita, upekkha, juga berasal dari aku/diri. Oleh karena itu keempat brahmavihara ini hanya bisa membawa si aku/diri ke alam Brahma, SAMA SEKALI TIDAK MEMBEBASKAN (menghasilkan nibbana).

Quote
Logika sederhananya:
~ Kita setiap saat tidak pernah berhenti berpikir, bahkan dalam waktu tidur. Jika semua pikiran kita adalah AKU (LDM), berarti setiap saat kita memproduksi kamma buruk tanpa pernah menanam kamma baik sedikitpun. AKhirnya semua akan terlahir di alam menderita dalam beberapa putaran kehidupan saja, tidak akan ada makhluk yg bisa terlahir di alam yg lebih baik (karena setiap detiknya selalu memproduksi LDM).
Kesimpulan demikian tidak benar.


Definisi 'pikiran' yang Anda gunakan di sini tidak sama dengan definisi 'pikiran' yang saya gunakan dalam diskusi ini. Definisi 'aku/diri' yang Anda gunakan di sini tidak sama dengan definisi 'aku/diri' yang saya gunakan. Alam pikiran Anda tidak nyambung dengan alam pikiran saya.

Quote
Pikiran dapat memproduksi hal-hal yg baik, juga hal-hal yg tidak baik. Ajaran Buddha mengajarkan kita untuk dapat mengendalikan pikiran kit;, mengurangi pikiran2 tidak baik dan mengembangkan pikiran2 yg bermanfaat, caranya adalah: sila, meditasi dan panna

Betul, pikiran bisa menghasilkan ucapan & perbuatan yang kita sebut "baik" atau yang kita sebut "buruk". Tapi dua-duanya TIDAK PERNAH MEMBEBASKAN  Tidak ada orang yang bebas karena melakukan kusala-kamma.

Orang hanya akan bebas, kalau pikiran/si aku yang memproduksi "kebaikan" (apalagi "keburukan") sudah berhenti. Jadi, pembebasan berarti mengatasi keburukan dan kebaikan.

Itulah yang diajarkan Sang Buddha. Baca Mulapariyaya-sutta.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #993 on: 29 September 2008, 08:56:23 AM »
menurut AN II 6, 36 *dikutip dari buku Nibbana sebagai pengalaman hidup*

dikatakan bahwa "Seorang Arahant memiliki pengendalian penuh akan pikirannya" (Cetovasippatta)

Di sini dipakai 'ceto' (citta). ... Citta bukan 'pikiran' (thought), melainkan 'kesadaran' (consciousness).
Setahu saya cetopariyaya itu membaca pikiran bukan membaca kesadaran pak :)
There is no place like 127.0.0.1

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #994 on: 29 September 2008, 09:07:48 AM »
Setahu saya cetopariyaya itu membaca pikiran bukan membaca kesadaran pak :)

Membaca seluruh isi batin, bukan cuma pikiran.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #995 on: 29 September 2008, 10:51:02 AM »
(i) muncul rangsangan melalui salah satu dari keenam indra (sa~njanati = mempersepsikan, perceiving)--ini masih belum pikiran;[/color]
(ii) muncul reaksi oleh pikiran: berpikir, mengkonseptualisasikan (conceiving, ma~n~nati);
(iii) muncul konsep atta/aku yang masih menyatu dengan obyek (ma~n~nati);
(iv) konsep atta memisahkan diri dari obyek, muncul dualitas subyek-obyek (ma~n~nati);
(v) konsep atta membentuk hubungan dengan obyek (ma~n~nati);
(vi) atta bersenang hati dengan obyek (abhinandati).


apakah pikiran seorang arahat sampai pada proses i atau ii ?? karena atta baru muncul di proses iii...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #996 on: 29 September 2008, 10:57:24 AM »
(i) muncul rangsangan melalui salah satu dari keenam indra (sa~njanati = mempersepsikan, perceiving)--ini masih belum pikiran;[/color]
(ii) muncul reaksi oleh pikiran: berpikir, mengkonseptualisasikan (conceiving, ma~n~nati);
(iii) muncul konsep atta/aku yang masih menyatu dengan obyek (ma~n~nati);
(iv) konsep atta memisahkan diri dari obyek, muncul dualitas subyek-obyek (ma~n~nati);
(v) konsep atta membentuk hubungan dengan obyek (ma~n~nati);
(vi) atta bersenang hati dengan obyek (abhinandati).

apakah pikiran seorang arahat sampai pada proses i atau ii ?? karena atta baru muncul di proses iii...

Di dalam Mupariyaya-sutta jelas dinyatakan oleh Sang Buddha bahwa seorang Sekha (sotapanna s.d. anagami) harus berlatih agar proses batinnya hanya berhenti pada #1 (sa~njanati, persepsi murni), dan tidak melanjut ke #2 (ma~n~nati, konseptualisasi) dst ... apalagi sampai ke #6 (perasaan senang, tidak senang sdb -- abhinandati).

Lalu Sang Buddha juga jelas menyatakan bahwa dalam batin arahat/buddha hanya ada persepsi murni (#1) saja ... tidak ada lagi #2 s.d. #6 ... Berarti arahat/buddha tidak berpikir seperti kita berpikir, tidak muncul diri/aku/atta, tidak ada rasa senang, bahagia, tidak senang dsb ... Singkatnya: tidak ada reaksi apa pun lagi di dalam batin terhadap rangsangan yang masuk dari luar (#1).

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #997 on: 29 September 2008, 11:37:07 AM »
Mulapariyaya-suttanya aja uda beda versi nih  ^-^
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #998 on: 29 September 2008, 12:03:19 PM »
Quote

Lalu, apa yang terjadi dalam batin seorang arahat/buddha saya tidak tahu. ... Yang saya tahu, Mulapariyaya-sutta dengan tegas menyatakan seorang arahat/buddha tidak 'berpikir' (tidak mengkonseptualisasi, tidak menganalisis dsb) sebagaimana kita kenal.

Ada orang bilang bahwa ucapan dan tindakan seorang yang telah bebas itu bersifat spontan, tanpa melalui pertimbangan pikiran, seperti short cut dari 'persepsi' (rangsangan) kepada 'tindakan' tanpa melalui pertimbangan 'pikiran' sebagaimana puthujjana ... dan itu tidak pernah salah. ... Tapi sekali lagi, saya tidak tahu.

Kalau Anda belum tau kondisi arahat, berarti selama ini Anda juga berasumsi ttg pikiran arahat dong , dan  selama ini yg Pak Hud ajarkan bukan realita tetapi spekulasi. .^-^

Quote
Di atas sudah saya katakan, ada yang bilang UCAPAN dan TINDAKAN seorang yang bebas (arahat/buddha) itu bersifat SPONTAN, dalam arti proses mulai dari 'persepsi' (rangsangan) sampai kepada 'ucapan/tindakan' memintasi (tidak melalui) pertimbangan 'pikiran', oleh karena itu disebut SPONTAN. ... Proses spontan itu tidak bisa disebut REAKSI, karena yang bereaksi adalah pikiran/si aku, si aku bereaksi dengan berpikir, menimbang-nimbang dsb, baru bertindak. ... Jadi seorang yang bebas tidak lagi bereaksi, alih-alih semua ucapan/tindakannya adalah spontan. ... Tapi sekali lagi, semua itu baru merupakan teori bagi saya pada saat ini, karena saya belum mengalaminya sendiri.
[/b]

Baru tau ada teori spontan melalui perbuatan itu bukan reaksi . ^-^ Bagaimana dengan reaksi baik, tidak baik dan netral (arahat) semuanya reaksi lho .
Jika Sang Buddha setiap pagi bermeditasi dan memantau siapa yg hendak ditolong, melihat yg ditolong seberapa matang batinnya utk tercerahkan, dan bisa mengetahui sebab -akibat yg akan ditolong, itu apakah termasuk analisa atau bukan?  ^-^

Kalau mau gampang yg di mulapariyaya-sutta itu = yatthabhutananadassana

Bagaimana dengan berpikir adalah berpikir, melihat adalah melihat, pikiran adalah pikiran bandingkan dengan

Pikiran adalah respon batin....bla..bla.... mana yg yatthabhutananadassana? :whistle:







« Last Edit: 29 September 2008, 12:23:08 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #999 on: 29 September 2008, 02:06:24 PM »
Setahu saya cetopariyaya itu membaca pikiran bukan membaca kesadaran pak :)

Membaca seluruh isi batin, bukan cuma pikiran.
Ceto itu yg saya tahu merupakan bentuk lain dari Citta yang artinya adalah "hati/heart" dan manifestasinya adalah pikiran.

AFAIK seorang arahant masih mempunyai batin dan pikiran. masih bisa merencanakan dst, itu yang saya simpulkan dari sutta-sutta yang ada. Saya tidak sependapat kalau para arahant itu "tidak berpikiran, thoughtless". Mereka memiliki complete control, cetovippatta bukannya tanpa ceto/citta/hati/pikiran.
There is no place like 127.0.0.1

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1000 on: 29 September 2008, 02:32:35 PM »
Quote
by Hudoyo
Baca Mulapariyaya-sutta. Definisi pikiran dalam sutta itu persis sama dengan definisi pikiran (thought) dalam disiplin psikologi modern. ... 'Pikiran/berpikir' (thought, thinking) dalam Mulapariyaya-sutta disebut (ma~n~nati, conceptualization).

Quote
Mulapariyaya sutta-http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.001.than.html--by Bhikkhu Thanisaro

"He directly knows Unbinding as Unbinding. Directly knowing Unbinding as Unbinding, he does not conceive things about Unbinding, does not conceive things in Unbinding, does not conceive things coming out of Unbinding, does not conceive Unbinding as 'mine,' does not delight in Unbinding. Why is that? Because he has comprehended it, I tell you.

Coba bandingkan yg saya bold, apakah "thinking/thought" = "conceive" apakah artinya sama?, disitu jelas maknanya berbeda jauh, apalagi yg dimaksud dalam mulapariyaya sutta yg sebenarnya(bukan versi palsu)
Bahasa indonesia memang miskin kata2 tapi dengan ada perbandingan bahasa yg ada kita dapat mengetahui maksud dari sebuah sutta seutuhnya.
 _/\_

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1001 on: 29 September 2008, 05:09:37 PM »
Mulapariyaya-suttanya aja uda beda versi nih  ^-^

apa maksudnya?

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1002 on: 29 September 2008, 05:25:33 PM »
maksudnya free interpretation

bolehkah saya bertanya.....apakah MMD memiliki supervisi sebagai contoh Bhante Pannavaro sebagai supervisor/pengamat/pembimbing MMD yang telah berkembang sampai hari ini?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1003 on: 29 September 2008, 05:27:02 PM »
Kalau Anda belum tau kondisi arahat, berarti selama ini Anda juga berasumsi ttg pikiran arahat dong , dan  selama ini yg Pak Hud ajarkan bukan realita tetapi spekulasi. .^-^

Anda berspekulasi, saya berspekulasi. Spekulasi saya berdasarkan Mulapariyaya-sutta. ... Spekulasi Anda berdasarkan abhidhamma? ... Jelas tidak nyambung.

Quote
Baru tau ada teori spontan melalui perbuatan itu bukan reaksi . ^-^ Bagaimana dengan reaksi baik, tidak baik dan netral (arahat) semuanya reaksi lho .

Reaksi adalah karma, orang berpikir, lalu berkehendak adalah berbuat karma ... Seorang arahat tidak berbuat karma, tidak bereaksi.

Quote
Jika Sang Buddha setiap pagi bermeditasi dan memantau siapa yg hendak ditolong, melihat yg ditolong seberapa matang batinnya utk tercerahkan, dan bisa mengetahui sebab -akibat yg akan ditolong, itu apakah termasuk analisa atau bukan?  ^-^

Di dalam Mulapariyaya-sutta, Sang Buddha menyatakan seorang arahat/buddha tidak berpikir (mengkonseptualisasikan). ... Bagaimana proses batin seorang arahat/buddha, itu hanya spekulasi.

Quote
Kalau mau gampang yg di mulapariyaya-sutta itu = yatthabhutananadassana

Di dalam Mulapariyaya-sutta, Sang Buddha menyatakan seorang arahat/buddha tidak berpikir (mengkonseptualisasikan). ... ITULAH yathabhutanyanadassanam = melihat apa adanya ... orang melihat apa adanya bukan dengan berpikir, yang selamanya terkondisi ... orang melihat apa adanya ketika pikiran berhenti (Mulapariyaya-sutta).

Quote
Bagaimana dengan berpikir adalah berpikir, melihat adalah melihat, pikiran adalah pikiran bandingkan dengan
Pikiran adalah respon batin....bla..bla.... mana yg yatthabhutananadassana? :whistle:

Tidak ada ungkapan "berpikir adalah berpikir"!
Yang ada 'vi~n~nate', yang dikenal, yang muncul lewat pintu indra batin. ... Jadi 'yang dikenal' hanya ada 'yang dikenal' (tidak ada respons menjadi berpikir) ... ITULAH yathabhutanyanadassanam = melihat apa adanya ... orang melihat apa adanya bukan dengan berpikir, yang selalu terkondisi.

Tampaknya Anda tidak mau membaca Mulapariyaya-sutta.
Pikiran (konseptualisasi, ma~n~nati) adalah respons terhadap persepsi murni (sa~njanati). Anda mau bilang Sang Buddha blablabla ...?

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1004 on: 29 September 2008, 05:53:42 PM »
maksudnya free interpretation

Khotbah Sang Buddha dalam Mulapariyaya-sutta sudah eksplisit, tidak perlu ditafsir-tafsirkan.

Quote
bolehkah saya bertanya.....apakah MMD memiliki supervisi sebagai contoh Bhante Pannavaro sebagai supervisor/pengamat/pembimbing MMD yang telah berkembang sampai hari ini?

Pengajaran MMD adalah sepenuhnya tanggung jawab saya. ...

Bhante Pannyavaro sebagai kepala vihara Mendut tentu mendapat informasi tentang MMD yang diselenggarakan di viharanya; termasuk informasi dari orang-orang yang menentang MMD, saya tahu. ... Namun beliau tetap mengizinkan MMD dilaksanakan secara teratur di Vihara Mendut ... Malah Bhante Pannyavaro merekomendasikan MMD kepada pengurus Vihara Dhamma Sundara, Solo (di mana beliau juga menjabat sebagai kepala viharanya), yang ingin mengadakan retret MMD pada 21-23 November 2008 nanti. ... Saya mendapat informasi pula bahwa Bhante Pannyavaro pernah membahas MMD dengan Bpk Rahula (putra alm Bhante Girirakkhito Mahathera, ketua Yayasan Girirakkhito Mahathera yang memiliki Brahmavihara-arama, Singaraja) ketika Bhante Pannyavaro berkunjung ke Bali untuk peringatan Waisak kemarin; beliau mengharapkan agar MMD terus dilaksanakan secara teratur di kedua vihara Mendut dan Brahmavihara-arama.

 

anything