Pak Hudoyo yang baik,
Saya sangat bergembira akan kewelas asihan Anda dengan kesabaran yang luar biasa bersedia melayani dan membimbing rekan rekan kami yang saya yakin sesungguhnya punya niat yang baik, mencoba keras untuk membela bendera Buddhisnya, sebagaimana yang terjadi dengan para pembela mati2an bendera2 agama lainnya, sehingga mereka menjadi lupa bahwa Buddha bukanlah milik siapa-siapa, Buddha diterjemahkan kedalam bahasa mandarin adalah Fo yang bermakna Sadar/ Bangun (mandarinnya Khai Wu), seumpamanya orang yang bangun dari tidur dan mengenai MMD sesuai pemahaman saya sebagai seorang Budhis sungguh tidaklah berbeda dengan ajaran Sang Buddha tentang Sila, Samadhi dan Panna (Jalan Mulia Berunsur Delapan), apa yang diajarkan di MMD sungguh tidaklah berbeda dengan apa yang diajarkan didalam Sutra Suranggama (mandarinnya : Len yan cing), Sutra Altar (Patriat Keenam Guru Huineng/ mandarin : Liu Cu Than Cing) dan Sutra Virmalakirti (mandarin :
Wei Mo Cie Cing), memang seperti demikianlah yang pernah saya baca, saya pelajari dan saya pahami didalam Sutra-Sutra tersebut, kecuali orang-orang yang ceroboh dan takabur tentu akan selalu mengartikan secara kaku, dogmatis, hanya bisa mendengar buta alias membeo persis mesin robot berpikir seperti komputer sesuai softwarenya, Sila Samadhi Panna adalah Tiga... dan Jalan Mulia Berunsur Delapan adalah Delapan..., selalu berpikir seperti demikian, selalu mencoba menggenggam erat-erat, melekat mati2an, sungguh dapat dimahklumi karena pikirannya tidak pernah bisa diam, seandainya mereka pernah sekali saja mengalami apa yang disebut sebagai pikiran diam/ berhentinya berpikir tentu mereka dapat menyaksikan sendiri Sila Samadhi Panna ternyata 3 in 1 bukanlah satu bukanlah pula tiga dan Jalan Mulia Berunsur Delapan bukanlah satu bukanlah pula delapan, melainkan all in one (Sesuatu yang tidak mungkin dapat didaya upayakan, justru berhentinya daya upaya maka memungkinkan adanya keadaan yang disebut dengan Sila Samadhi Panna (terbebas dari belenggu keinginan tentu semua penyimpangan dengan sendirinya akan menjadi benar, itulah Jalan Mulia Berunsur Delapan didalam mandarin dikenal dengan ketika pa sie = delapan kesesatan berhenti dengan sendirinya timbullah pa ceng = delapan yang benar), tidak memerlukan nama, tidak pula memerlukan label, itulah MMD yang kami pahami dan itulah vipasana yang kami pelajari selama ini, sungguh memang tidaklah berbeda, tentu MMD yang saya maksudkan adalah Meditasi Mengenal Diri, diri memahami dirinya sendiri, itulah keindahannya meditasi sebagaimana juga yang diajarkan oleh yang saya muliakan J.Krishnamurti, mengenal kepalsuan sebagai kepalsuan, memahami kebenaran didalam kepalsuan, itulah kebenaran satu-satunya yang diajarkan Hyang Buddha (mandarinnya : Pu Er Fa Men / tiada duanya kebenaran, Wu Men Kuan/ Gerbang Tanpa Gerbang) dan semua yang sudah tercerahkan sepenuhnya, demikianlah adanya memang sungguh tidaklah berbeda.
Sangat Beruntunglah mereka yang sudah pernah mengalami vipasana dengan memahami arus kekotoran batinnya sendiri yang seluas dan sederas arus samudra alam semesta.Bagi teman2 yang ingin membaca buku2 sutra altar, sutra virmalakirti dan Sutra Suranggama berbahasa Indonesia silahkan mengemail saya alamat lengkap berikut nomor teteponnya ke :
aspac.tpj [at] dnet.net.id apabila saya masih mempunyai stok foto copynya akan saya berikan dan kirimkan secara cuma-cuma.
Demikianlah yang dapat saya pahami, semoga ada mamfaatnya dan semua mahkluk dapat tercerahkan, Amitabha...
Salam,
Tan Michael Lim