//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: MMD (Meditasi Mengenal Diri)  (Read 570220 times)

0 Members and 4 Guests are viewing this topic.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #690 on: 03 September 2008, 06:30:25 PM »
Quote
orang-orang yang licik

menurut hukum tidak kekal..... apakah orang licik hanya sementara aja
atau bisa bertahan lama?

Apakah org licik benar2 licik atau pura2 licik?
Bagaimana mengetahui perbedaannya?

thanks!
IMO.. licik atau tidaknya seseorang, kita juga tidak bisa berbuat apa2..
Fokus pada diri sendiri saja seh bagusnya


Tapi kalau liciknya hanya sementara ya..... berikan deh...............(sabar dikit)....

mengalah utk menang! Apakah ada obat utk orang licik? thanks!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #691 on: 03 September 2008, 06:34:47 PM »
Quote
orang-orang yang licik

menurut hukum tidak kekal..... apakah orang licik hanya sementara aja
atau bisa bertahan lama?

Apakah org licik benar2 licik atau pura2 licik?
Bagaimana mengetahui perbedaannya?

thanks!
IMO.. licik atau tidaknya seseorang, kita juga tidak bisa berbuat apa2..
Fokus pada diri sendiri saja seh bagusnya


Tapi kalau liciknya hanya sementara ya..... berikan deh...............(sabar dikit)....

mengalah utk menang! Apakah ada obat utk orang licik? thanks!
Obatnya hanya 1 : sadar bahwa licik itu tidak baik
Tapi apakah orang itu mau sadar atau tidak.. kan kita juga tidak bisa atur..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #692 on: 03 September 2008, 06:54:45 PM »
Quote
Obatnya hanya 1 : sadar bahwa licik itu tidak baik
Tapi apakah orang itu mau sadar atau tidak.. kan kita juga tidak bisa atur..

Apakah bro mencoba mengingatkannya kembali org tsb?

thanks
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #693 on: 03 September 2008, 06:55:56 PM »
Quote
Obatnya hanya 1 : sadar bahwa licik itu tidak baik
Tapi apakah orang itu mau sadar atau tidak.. kan kita juga tidak bisa atur..

Apakah bro mencoba mengingatkannya kembali org tsb?

thanks
Awal dicoba.. tapi kalau misal belum sadar ya belum saatnya kali dia menyadarinya.
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #694 on: 03 September 2008, 07:22:44 PM »
Quote
orang-orang yang licik

menurut hukum tidak kekal..... apakah orang licik hanya sementara aja
atau bisa bertahan lama?

Apakah org licik benar2 licik atau pura2 licik?
Bagaimana mengetahui perbedaannya?
Apakah org licik udah berlatih MMD? kalau tidak sebaiknya diobatin dulu!

thanks!

selama ada "AKU", seseorang akan berusaha utk kepentingannya.
menjadi "tidak licik" juga adalah standar yg ditetapkan pikiran orang tsb agar ia dapat diterima oleh lingkungannya.
ia tidak hidup bebas "apa adanya". hidup dibawah standar yg diciptakan pikirannya. terbelenggu!
hanya ketika "AKU" runtuh, tidak ada lagi "AKU", "KAMU", "KAMI", dst...
disana tidak ada lagi licik ataupun tidak licik.
« Last Edit: 03 September 2008, 07:41:34 PM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #695 on: 03 September 2008, 07:25:12 PM »


Obatnya hanya 1 : sadar bahwa licik itu tidak baik
Tapi apakah orang itu mau sadar atau tidak.. kan kita juga tidak bisa atur..


mungkin sekedar sadar bahwa licik tidak baik...  belum tentu bisa membuat orang itu menjadi tidak licik...

saya cuma membandingkan dengan kasus lain...

mayoritas  perokok sadar... merokok itu tidak baik, merusak kesehatan... tapi dia tidak bisa menghentikan merokok...

mayoritas pemakai narkoba juga sadar.... narkoba itu tidak baik... tapi mereka tidak bisa menghentikan kecanduan mereka...

...

 _/\_
« Last Edit: 03 September 2008, 07:32:37 PM by andrew »

Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #696 on: 03 September 2008, 07:27:15 PM »
Quote
orang-orang yang licik

menurut hukum tidak kekal..... apakah orang licik hanya sementara aja
atau bisa bertahan lama?

Apakah org licik benar2 licik atau pura2 licik?
Bagaimana mengetahui perbedaannya?
Apakah org licik udah berlatih MMD? kalau tidak sebaiknya diobatin dulu!

thanks!

selama ada "AKU", seseorang akan berusaha utk kepentingannya.
menjadi "tidak licik" juga adalah standar yg ditetapkan pikiran shg seseorang menjadi tidak bebas.
hanya ketika "AKU" runtuh, tidak ada lagi "AKU", "KAMU", "KAMI", dst...
disana tidak ada lagi licik ataupun tidak licik.

 

terima kasih

 _/\_

Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #697 on: 03 September 2008, 07:31:23 PM »


mengalah utk menang! Apakah ada obat utk orang licik? thanks!


menumbuhkan rasa peduli ke sesama
menumbuhkan rasa kasih ke sesama
menumbuhkan rasa iba melihat kesusahan/ penderitaan orang lain...


 _/\_


Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #698 on: 03 September 2008, 07:34:19 PM »


Obatnya hanya 1 : sadar bahwa licik itu tidak baik
Tapi apakah orang itu mau sadar atau tidak.. kan kita juga tidak bisa atur..


mungkin sekedar sadar bahwa licik tidak baik...  belum tentu bisa membuat orang itu menjadi tidak licik...

saya cuma membandingkan dengan kasus lain...

mayoritas  perokok sadar... merokok itu tidak baik, merusak kesehatan... tapi dia tidak bisa menghentikan merokok...

mayoritas pemakai narkoba juga sadar.... narkoba itu tidak baik... tapi mereka tidak bisa menghentikan kecanduan mereka...

...

 _/\_
ada beberapa komponen se..
niat, proses, hasil dari proses

- niat untuk sadar tidak licik
- proses untuk sadar tidak licik
- hasil jika sudah sadar tidak licik.. tapi masih dianggap licik oleh orang2 (ini yang agak berat)

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #699 on: 03 September 2008, 07:43:21 PM »


Obatnya hanya 1 : sadar bahwa licik itu tidak baik
Tapi apakah orang itu mau sadar atau tidak.. kan kita juga tidak bisa atur..


mungkin sekedar sadar bahwa licik tidak baik...  belum tentu bisa membuat orang itu menjadi tidak licik...

saya cuma membandingkan dengan kasus lain...

mayoritas  perokok sadar... merokok itu tidak baik, merusak kesehatan... tapi dia tidak bisa menghentikan merokok...

mayoritas pemakai narkoba juga sadar.... narkoba itu tidak baik... tapi mereka tidak bisa menghentikan kecanduan mereka...

...

 _/\_
ada beberapa komponen se..
niat, proses, hasil dari proses

- niat untuk sadar tidak licik
- proses untuk sadar tidak licik
- hasil jika sudah sadar tidak licik.. tapi masih dianggap licik oleh orang2 (ini yang agak berat)




ya...

yang utama niat dalam diri untuk berubah...

tapi sepertinya jika sudah ada niat...
lebih mudah berubah dari licik menjadi tidak licik...

dari pada berubah dari kecanduan rokok/narkoba menjadi tidak kecanduan...
mungkin didalam kecanduan narkoba ada unsur kenikmatan...

setelah ada niat...biasanya orang tersebut mencari cara untuk keluar dari sana...

 _/\_

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #700 on: 03 September 2008, 08:29:42 PM »
Tidak akan di lock ... Jika ada junkers atau di luar topic post tersebut akan di delete ...

:backtotopic:
Saudara Felix,tolong diatur dulu,apakah ada yang sudah keluar topik?
_/\_

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #701 on: 03 September 2008, 08:31:09 PM »
Quote
Riky,

Bagus sekali tulisanmu di "Melihat dunia & kehidupan". Ayah bangga sekali padamu.
Tolong tulisan itu dicopy-paste ke thread MMD. Cium dari ayah.

Salam,
ayah
PM dari ayah saya dan saya akan mencopy paste semuanya ke dalam MMD..
Semoga lah berguna...
_/\_
Salam,
Riky

Quote
Setelah kurang lebih hampir 2bln mengikuti forum DC dan meditasi arahan pak hudoyo maka saya mendapatkan "sesuatu" yang lain didalam memandang suatu hal...

Kehidupan bagi saya:
Lahir,setelah lahir maka kita beranjak menjadi anak2,sekolah(didalam sekolah ada suka maupun duka) setelah melewati masa melelahkan yang dipenuhi ketegangan didalam sekolah lantas kita dewasa(Kuliah) setelah kuliah datanglah hal yang harus dipikir2kan yakni "cita2" "keinginan" "tujuan" dll...Setelah dewasa muncullah belenggu yang sebenarnya yakni "pekerjaan","karir" dan "cinta"...Lantas setelah bekerja dan kuliah kita menikah(Disini muncullah belenggu yang benar2 membelenggu lagi)...Setelah menikah dan menjadi seorang ayah dalam sebuah keluarga kecil,kita harus menfokuskan seluruh hidup kita untuk kesejahteraan anak dan istri kita...Mengkhawatirkan perkembangan anak,mencari nafkah yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan yang semakin besar,dll...(Belenggu terus bermunculan dan semakin banyak..)
Setelah kita mencapai tahap usia tua...Kita mulai menyadari akan kekosongan hidup ini dari lahir hingga tua....Setelah tua mungkin kita tidak produktif lagi dan menjadi beban bagi anak2 kita...
Kita lama kelamaan menjadi tambah pikun disertai berbagai penyakit orang tua...Kemudian kita wafat....
Didalam kejadian yang saya sebutkan,"hidup seperti ini adalah hidup yang sia2"..."Hidup penuh dengan Dukkha"....Mungkin beribu2 kebajikkan telah anda perbuat,mungkin anda terlahir di alam deva,bahkan alam brahma sekalipun...Tapi yang pasti 1kehidupan manusia telah anda lewatkan dengan sia2 ,anda tetap berada didalam samsara dan tidak dapat merealisasikan Nibbana...Kesempatan ini telah anda acuhkan,telah anda buang,telah anda lewatkan...Mungkin ada kesempatan ke 2 tetapi itu pada masa depan dan masa depan hanyalah berisi "khayalan" "harapan" "cita2" "keinginan" dan yang paling mutlak adalah ketidakpastian....
"Kita selalu mencari sebuah kepastian didalam ketidakpastian hidup ini..."
"Kita selalu ingin mengisi sesuatu sebagai pegangan hidup kita akan sebuah kepastian.....
Maka segalanya hanyalah sia2...."

Dunia bagi saya:
Dunia bagi saya hanyalah kekosongan...Semua harusnya mengalir secara alamiah...Semuanya sudah ada hukum2 yang mengaturnya.......
"Persahabatan" "cinta" "Kasih Sayang" "kecewa" entah itu "baik" atau "buruk" itu hanyalah konsep dari  pikiran kita...Semuanya itu tidak nyata...Tapi kita selalu senang hidup didalam dunia maya ini...
Kita menganggap hal yang tidak nyata sebagai hal yang benar2 nyata dan perlu digengam erat2 karena akan membawa kita pada sebuah Kebahagian bahkan tidak hanya segelintir orang yang berpikir akan membawa kita pada Kebahagian yang Kekal...
Semuanya itu tak lebih hanya khayalan manusia akan "ketakutkan" "kelemahan" "ketidakberdayaan" manusia itu sendiri....
Dunia ini benar2 kosong dan tanpa ada sesuatu yang perlu digengam


Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #702 on: 03 September 2008, 08:32:36 PM »
Saya dulu mempertanyakan kenapa SB mengajarkan tentang Nibbana/padamnya aku??
Didalam pikiran saya selalu mempertanyakan,"Apa enaknya tidak terlahir kembali?"
Dunia telah menyediakan segala hal "kenikmatan" "kesenangan" "kegembiraan" "nafsu" "cinta" "sex" "gelora" "gairah" "kesedihan" "kekecewaan" "persahabatan" "teman sejati" "pasangan hidup" "uang" semuanya telah tersedia didalam dunia ini...Entah itu "baik" atau "buruk" semuanya telah ada dan tersedia...
Hanya dibutuhkan sebuah "kemampuan" yakni "uang"..."Uang" yang akan membuat semuanya "bekerja"...Kemudian ada alam dewa yang hidup berjuta2 tahun...
Kenapa harus memilih Nibbana?Kenapa harus merealisasikan Nibbana?Bukankah didunia ini sudah "komplit?"Ada "suka" maupun "duka"...Ada "benci" maupun "cinta"...Kenapa harus ada Nibbana Yang Hilang?Yang tidak terlahirkan lagi?
Bukankah dunia ini sudah cukup?Bukankah hidup dialam surga yang penuh kenikmatan sudah cukup?
Kenapa?Kenapa?dan Kenapa?
Itu yang dulu menjadi pikiran pertama saat saya mempelajari Buddhisme.Saya merasa "aneh" akan hal tsb..Kenapa kita tidak menjadi "dewa" saja dan bersenang2?
Kenapa harus tidak terlahir lagi?Bukankah terlahir itu menyenangkan?Bisa bertemu orang yang kita "cintai" maupun "benci"?Bisa mendapatkan segala pengalaman hidup?
Sekarang saya rasa,saya sudah mendapatkan semua jawaban dr pertanyaan saya yang dahulu..Semua yang saya tanyakan hanyalah khayalan dr "aku" saya...Semua yang saya "tanyakan" itu Tidak Nyata ,Tidak Kekal...
Masa depan itu tidak nyata,yang saya dapatkan didalam "masa lalu" itu hanyalah mimpi tidak ada "kaitannya" dengan sekarang.Sekarang adalah sekarang...Sekarang bukan dulu juga bukan pada saat yang akan datang...
Hidup didalam samsara membawa kebahagian dan penderitaan...Tapi kebahagian atau penderitaan itu sama saja...Tidak nyata karena berasal dari "aku"...
"Aku" yang menciptakan segalanya...Baik itu "benar" atau "salah","derita" atau "bahagia"...
Lantas kenapa saya harus mempertahankan "aku" yang masih bisa menciptakan "penderitaan" dan "kebahagian" bagi saya?Lantas kenapa saya harus mempertahankan "aku" yang menguasai "tubuh" ini?
Ketika "aku" saya padam maka disana yang tersisa hanya "sesuatu yg lain" yang saya sebut sebagai Kebahagian Tertinggi/Yang Mutlak karena tidak ada lagi kontradiksi antara "baik" dan "buruk" yang diciptakan oleh "aku" karena "aku" sudah padam...Yang tersisa hanya yang benar2 ada...Hanya yang benar2 terlihat sebagaimana adanya...Tanpa sebuah "label" yang menghakimi sesuatu itu "baik" atau "buruk" ,membuat kita "bahagia" atau "menderita" karena semua sudah sama...Kosong yang disebut Kebahagiaan Mutlak yang Tak Tergoyahkan lagi...Tidak ada lagi "penderitaan" dan "kebahagian" disana.....

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #703 on: 03 September 2008, 08:32:55 PM »
Meditasi bagi saya :
Banyak orang yang bermeditasi.....Tetapi hanya "sedikit" orang yang tau cara bermeditasi...
Bagaimana hal ini bisa terjadi?Bukankah didunia ini banyak guru meditasi yang berkualitas?
Bukankah teori meditasi bisa didapatkan dimanapun dan kapanpun?Bukankah meditasi bisa dipraktekkan dirumah sekalipun?
Kenapa masih banyak orang yang masih tidak tau cara bermeditasi?
Mereka yang bermeditasi bukan tidak tau cara bermeditasi...
Mereka tau dan sangat tau...
Hanya mereka selalu mencari "sebuah kepastian didalam ketidakpastian hidup ini."...
Misalkan ada sebuah "tangga" dan sebuah pohon "mangga",kita sudah diberikan "tangga" untuk memetik "mangga" tersebut...Tapi apa yang dilakukan oleh kita terhadap "tangga" itu?
Kita terus bertanya,"Kenapa harus tangga itu?" "Bagaimana tangga itu bisa membantu saya?" "Bagaimana cara kerja tangga itu?" "Buat apa tangga itu?" "Bagaimana cara menaikki tangga itu?" "Apakah tangga itu aman?" "Apakah tangga itu pasti bisa membawa saya untuk memetik "mangga" tsb?" dstnya......Lantas kapan kita mulai menaikki tangganya?Apakah tangganya "dipeloti" terus dan  "dispekulasi" terus kita bisa "mencapai" dan "memetik" buah mangga itu?
Tentu tidak bukan?Itulah yang banyak dilakukan oleh orang....Mempelototi tangganya,berspekulasi tentang tangganya,mencari tau tentang asal muasal tangganya,mempertanyakan tangganya...Lantas kapan naiknya?Dia tidak akan pernah menaikkinya,jika dia menaikinya pada saat2 "tertentu" dia akan "mempertanyakannya" lagi....Ketika sudah dinaikki bahkan sudah setengah jalan dia akan mulai mempertanyakan tangga itu lagi..."Kapan sampainya?" "Dimana buah mangganya?" "Apakah jalan yang saya lalui sudah benar?" "Benar atau tidak ya?" "Apakah saya sudah salah jalan?" "Bagaimana sekarang ini?" "Apakah saya mesti kembali?" "Apa yang harus saya lakukan?" Dstnya......
Bagi saya itu bukanlah meditasi....
Meditasi seharusnya tidak banyak "muluk2nya"....Jika ada "tangga" langsung "naikki",ketika buahnya belum ketemu teruslah naikki "tangga" tersebut....Pada suatu saat(ini tidak perlu diharapkan,dipikirkan,diinginkan,dikehendakikan,dll) dia akan sampai juga....
"Jika anda masih mencari2 sebuah kepastian didalam ketidakpastian hidup ini,percayalah sampai kapanpun anda akan terus menerus menemani Samsara ini..."
"Segala sesuatu itu tidak pasti"

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #704 on: 03 September 2008, 08:33:09 PM »
Masa lalu,Masa Sekarang dan Masa Depan Bagi saya
Sudah banyak sekali orang yang sudah "tau" teori tentang "masa lalu","masa sekarang" dan "masa depan"...
Mungkin hal ini sudah "didengar" sampai sudah "basi",tapi apakah benar ada orang yang benar2 memahami makna dari kata2 tersebut dan mempraktekannya?
Orang bisa berkata,"Masa lalu adalah masa lalu atau masa lalu adalah mimpi"
Orang bisa berkata,"Masa depan adalah hal yang tidak pasti,masa depan adalah harapan,masa depan adalah khayalan"
Orang bisa berkata,"Yang pasti adalah MASA SEKARANG"
Benarkah orang tersebut "mengerti" kata2 diatas?Semua kata2 dia diatas adalah BENAR,tapi berapa banyak orang yang mempraktekkannya?Berapa banyak orang yang benar2 memahaminya?
Sang Buddha sendiri berkata,"Lebih baik memahami 1bait Dhamma asal mempraktekkan dan benar2 memahaminya,daripada mengucap beribu2 kata Dhamma tetapi tidak ada 1pun yang dipahami atau dipraktekkannya."
Masa lalu bagi saya itu bukan hanya 1tahun yang lalu,1bln yang lalu,1minggu yang lalu,1hari yang lalu,10jam yang lalu,1jam yang lalu,bahkan 1menit yang lalu...
Masa lalu bagi saya adalah 1detik yang lalu(jika detik masih dipecah maka dia menjadi 0,000001detik yang lalu dstnya.......)
Jadi setiap hal yang sudah berlalu bahkan 1 detik yang lalu maka dia menjadi "masa lalu" yang sudah mesti "dilepaskan" ,tidak perlu "dipikirkan" ,tidak perlu "digengam" karena hal itu sudah "terjadi" dan menjadi "masa lalu" dan tidak ada orang yang bisa mengubah kejadian yang sudah terjadi di "masa lalu"...Lantas kenapa kita harus "terbuai" didalam "masa lalu" kita lagi?Lantas kenapa kita harus mengengamnya lagi dan menyimpannya hanya sebagai sebuah "beban" bagi kita?Bukankah lebih baik kita "buang/lepaskan?"....
Masa depan bagi saya adalah hanya sebuah "ilusi" tidak berguna,masa depan itu menjadi masa depan ketika kita memikirkan apa yang akan terjadi 1detik kemudian.Lantas apa untungnya kita "memikir2nya?" Bukankah itu hanya menambah sebuah "beban" bagi kita?Kenapa kita tidak "melepaskannya" saja?Biarkah lah dia mengalir seperti air......Biarkanlah dia menjadi proses alami...
Ada sebuah contoh :Ketika pada pagi hari ini,saya bermeditasi didalam kamar,kemudian ibu saya pulang dari pasar...Saya "mendengar" suaranya dan saya tau dengan "pasti" dia akan memanggil saya dan menganggu meditasi saya untuk membukakan pintu bagi dia...Tetapi apakah berguna memikirkan masa depan?Itu lah kesalahan saya,lantas kenapa kalian masih "ingin" mengikuti kesalahan yang telah saya perbuat?Bodoh bukan?Ketika hal itu terjadi,ketika suara ibu saya terdengar dari kejauhan,saya biarkan saja....Biarkan sampai SAAT DIA MEMANGGIL SAYA YANG DISEBUT SAAT INI/MASA SEKARANG...Jangan sebelum dia memanggil kita sudah "memprediksi" dia kan "memanggil" kita karena apa yang kita prediksi itu adalah MASA DEPAN yang tidak berguna apa2 bagi kita dan sudah melawan proses alam...Biarkanlah dia mengalir bagaikan air...Kenapa kita selalu senang "mengganggu" proses alam dan "merusaknya"?Disanalah timbul Hukum Kamma....Hukum sebab akibat karena kita tidak membiarkannya mengalir bagaikan air,karena kita tidak membuatnya berproses dan menyadarinya sebagai fenomena alam...Kita "melawan" dengan "aku" kita sehingga muncul gaya tarik maka muncul gaya menarik bukan?Gaya magnet tarik menarik....Itu sama saja dengan Hukum Kamma yang kita ketahui...Kenapa kita begitu "bodoh" menciptakan sebuah sebab yang akan menimbulkan sebuah hasil bagi kita?Jika anda peduli pada hasil itu "baik" atau "buruk" pada anda...Maka anda belum cukup bijaksana untuk mengetahui tentang Nibbana....
Masa sekarang bagi saya....
Masa sekarang adalah SAAT INI juga ,bukan 1detik yang lalu ,bukan juga 1detik kemudian....Masa sekarang adalah pada saat kita disini dan menyadari seluruh indera kita sebagai mana adanya tanpa sedikitpun "penolakkan" maupun "perlawanan"....
Kita tidak melawan/menolaknya lagi karena "sesuatu yang lain" dalam diri kita sudah "mengetahuinya" bahwa itu hanyalah proses dari alam,bahwa itu adalah fenomena alami,sehingga tidak muncul "penolakkan" lagi karena kita SADAR bahwa itu alami...
Ketika kita "membaca" maka SAAT INI adalah ketika "membaca",ketika kita sudah selesai "membaca" maka "membaca" itu adalah MASA LALU kita yang tidak perlu "digengam" lagi....
Seperti kita "memegang sesuatu" ,anda boleh "memegang" apapun,tapi ketika anda "memegangnya" dan sudah "memegangnya" tepat pada SAAT ITU JUGA/SAAT INI/MASA SEKARANG "lepaskanlah" "selesaikanlah" jangan "mengengamnya" lagi sehingga menjadi sebuah "kemelekatan" didalam diri kita....
Bahkan jika anda BENAR sekalipun ,itu TIDAK PERLU digengam...Jika anda cukup "bodoh" untuk "mengengamnya" maka pandang benar itu akan tertutup menjadi pandang salah....
Lihatlah pengalaman saya dengan saudara Fox...Saya benar2 tau bahwa pernyataan dan kalimat saya "benar" saya berusaha "menjelaskan" "menyadarkan" kepada saudara Fox bahwa dia "salah paham" bahwa seharusnya mesti seperti pandangan saya...Lantas apa yang terjadi berikutnya?Kita menjadi berdebat dan masing2 melekat pada "kebenaran" masing2...Pada saat ini saya sadar bahwa pada kejadian itu saya adalah seorang yang "bodoh" dan "dungu"....
Karena tidak peduli seberapa BENAR pernyataan anda,jika anda cukup bodoh untuk "melekat" kepadanya maka "Kebenaran" yang "dilekati" akan menjadi "pandangan salah"
Sekarang bagi saya,saya tidak peduli akan pernyataan saya "benar" atau "salah"...Bagi saya ketika saya "mengucapkannya" maka dia hanya menjadi "sebuah kata2" setelah itu biarkan karena dia hanya menjadi "masa lalu", yang pasti adalah SADARI SAAT INI...Saya tidak akan melekat kepada "benar" atau "salah",itu tidak ada gunanya...Bagi saya biarkan dia mengalir sebagaimana adanya,karena semuanya hanya proses alam yang sangat alami.Jika saya merasa "benar" saya akan mengatakannya kemudian saya akan "melepas" kebenaran itu....Apakah anda mau bilang pernyataan saya "bodoh" "salah" "setuju" "tidak setuju" itu bukan urusan saya lagi...Karena itu sudah menjadi "masa lalu"...
"Ketika saya sudah "memegang" kebenaran maka pada saat itu juga saya "melepaskannya" karena didunia ini tidak ada yang perlu "digengam",semuanya hanyalah proses alami yang perlu DISADARI PADA SAAT ITU JUGA/MASA SEKARANG."

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

 

anything