//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: MMD (Meditasi Mengenal Diri)  (Read 570259 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
RE: Siapakah 'Mara'?
« Reply #585 on: 05 July 2008, 09:36:33 PM »
[Riky menulis kepada saya dari tempat retretnya:]

From: Riky Dave <rikydave [at] hotmail.com>
 
Saya juga agak bingung dengan konteks "MARA" ada yang menyebutnya "makhluk" rendah, tapi sebenarnya MARA menurut saya pribadi juga adalah "aku" yang menciptakan sebuah "ilusi"
Benarkah begitu pak?

 Anak,
Riky
------------------------------
HUDOYO:

Riky,
Betul, ‘Mara’ adalah nafsu-nafsu yang ada dalam batin kita sendiri. Ingatkah kamu dongengnya, ‘Mara’ ini mempunyai tiga anak perempuan yang cantik, bernama:  Tanha (kehausan), Raga (nafsu birahi), dan Arati (kebosanan).

Dalam kitab-kitab Pali yang paling tua, ‘Mara’ diidentikkan dengan kelima khandha, berarti seluruh kehidupan (eksistensi) ini (samsara), sebagai lawan dari ‘nibbana’.

Dalam kitab-kitab yang lebih muda, ‘Mara’ sering diidentikkan dengan: (1) kilesa; (2) maccu (kematian); (3) khandha; (4) abhisankhara; (5) devaputta (anak dewa).

Di situs Access to Insight, ada sebuah artikel menarik ditulis oleh Ananda Guruge, “The Buddha's Encounters with Mara the Tempter”, yang menelusuri perkembangan pemahaman tentang ‘Mara’ dari zaman ke zaman di kalangan umat Buddha.

Saya, sih, gak mau pusing. Menurut kitab-kitab Pali yang paling tua, ‘Mara’ adalah kelima khandha ini, berarti seluruh kehidupan (eksistensi) ini, 'samsara' (lawan dari 'nibbana'). Itulah yang membujuk, menggoda Pangeran Siddhartha sebelum menjadi Buddha.

Dongeng-dongeng tentang ‘Mara’ berkembang belakangan sebagai sarana pembelajaran bagi umat Buddha yang tidak bermeditasi sehingga sukar diajak menyelami batin sendiri.

Ayah,
Hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Komunikasi dari Riky kemarin (Sabtu) ...
« Reply #586 on: 06 July 2008, 12:45:12 PM »
RIKY:

Pak,seperti yang saya telah sms masih ada yang lainnya...
Saya tulis disini aja ya pak,soalnya sekalian mau baca BR (Bernadette Roberts)...
Selain yang tadi saya tuliskan di sms ada beberapa perubahan dalam diri saya
yakni:
1.Emosi saya menjadi sangat berkurang drastis,saya menjadi bukan orang yang suka marah2 karena biasanya kalau dirumah saya bisa marah2...Tapi yang menarik disini adalah "marah" itu bukan "dikendalikan" menjadi "tidak marah" tapi ada "sesuatu" yang menyadari marah itu sehingga menjadi tidak jadi marah..Gimana ya bilangnya?Pokoknya ketika saya ingin marah,atau karena sesuatu yang membuat saya marah,tiba2 saya menjadi "sadar" akan "marah" dan kembali bertanya "kenapa saya harus marah?" dan seketika juga "marah" itu lenyap dan tidak terucap melalui mulut....
2.Nafsu makan saya juga menurun dratis...Saya jadi tidak tau kapan harus makan...Karena ketika "ingin" makan,disadari tiba2 menjadi "tidak ingin"..Tapi ketika saya makan ,saya jadi makan secukupnya saja,tidak berlebih jadinya(Jika ambilnya terlalu lebih jadi tidak bisa makan habis,maksudnya terlalu lebih biasanya itu adalah standart saya makan tapi berangsur berkurang.NB:Makan saya cukup banyak lo pak),habis sudah makan nasi saya jadi tidak ingin makan cemilan atau sebagainya lagi.Yang menjadi masalah bagaimana saya bisa tau harus makan atau tidak?Bagaimana saya bisa tau makan itu karena "aku" atau memang kebutuhan?Karena "inginnya" lenyap dan muncul begitu saja dan begitu cepat...
Pak minta tipsnya ya cara mengatasi hal tersebut?
Tapi walaupun begitu tidak ada pengaruh sama sekali terhadap tubuh saya,tubuh saya oke2 saja....Malah tambah ringan,menyenangkan dan segar...
Tapi saya cuma takut ada apa2  kalau nafsu makan saya tiba2 drop.hal tersebut juga sama pada saat saya tidur,pokoknya tidurnya jadi pas2 aja...Tidak bisa lebih,kalau lebih pasti jadi bangun ,kalau dipaksaan buat tidur malah hanya golek2 di tempat tidur dan tidak bisa tidur...

Anakmu,
Riky

HUDOYO:

Quote
1.Emosi saya menjadi sangat berkurang drastis,saya menjadi bukan orang yang suka marah2 karena biasanya kalau dirumah saya bisa marah2...
Riky,
Kamu sudah mengalami sendiri bagaimana sadar itu bisa “menjaga” batin kita. Dengan sadar tidak perlu repot-repot lagi belajar Sila, karena sadar adalah Sila tertinggi. Setiap keserakahan, kebencian, cemburu, iri, marah dsb langsung lenyap begitu disadari.
 
Quote
2.Nafsu makan saya juga menurun dratis...Saya jadi tidak tau kapan harus makan...Karena ketika "ingin" makan,disadari tiba2 menjadi "tidak ingin"..
Nggak usah kuatir, tubuh itu mempunyai kearifannya sendiri. Salah satu kearifan adalah rasa lapar. Rasa lapar sedikit tidak apa-apa; banyak orang mengira tidak boleh lapar, karena nanti bisa sakit, lalu mereka makan sebanyak-banyaknya. Lalu menderita kegemukan (overweight). Kalau waktu makan kamu tidak lapar, ya makan sedikit saja, tidak perlu harus “seperti biasanya” (makan banyak).

Quote
Pak minta tipsnya ya cara mengatasi hal tersebut?
Tapi walaupun begitu tidak ada pengaruh sama sekali terhadap tubuh saya,tubuh saya oke2 saja....Malah tambah ringan,menyenangkan dan segar...
Ya, tambah ringan, menyenangkan dan segar itu akibat badan dan batin yang tidak dibebani oleh berbagai pikiran, keinginan dan “keharusan” yang tidak semestinya.

Quote
Tapi saya cuma takut ada apa2  kalau nafsu makan saya tiba2 drop.hal tersebut juga sama pada saat saya tidur,pokoknya tidurnya jadi pas2 aja...Tidak bisa lebih,kalau lebih pasti jadi bangun ,kalau dipaksaan buat tidur malah hanya golek2 di tempat tidur dan tidak bisa tidur...
Sekali lagi, tidak usah kuatir. Dengarkanlah isyarat dari tubuhmu: kalau lapar. makan; kalau tidak lapar tidak perlu makan banyak. Kalau mengantuk, tidur; kalau tidak mengantuk, jangan memaksa tidur, alih-alih, bermeditasilah (sadarlah).

Ayah
« Last Edit: 06 July 2008, 02:05:41 PM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Komunikasi terbaru dari Riky: tentang marah ...
« Reply #587 on: 06 July 2008, 01:20:44 PM »
[Dalam keadaan "mengundurkan diri untuk sementara" dari forum DC, Riky tetap berkomunikasi dengan saya, menceritakan pengalaman meditasinya. Berikut ini komunikasi terbaru dengan dia siang ini. ...

Memang luar biasa sekali perkembangan batin anak ini. Bayangkan LIMA MINGGU yang lalu, seorang anak, 17 tahun, yang sangat cerdas, tapi egonya sangat kuat, tangannya selalu gatal untuk menulis menanggapi apa pun yang ada di DC, sering kali terlibat debat kusir di DC, sehingga sering mendapat reputasi minus di DC ... mulai berkomunikasi dengan saya tentang meditasi, padahal sebelumnya ia tidak pernah bermeditasi sama sekali ... lalu saya angkat sebagai anak ... sehingga ia mempunyai motivasi kuat untuk mengembangkan vipassana/MMD mengikuti bapaknya ... sekarang ia memutuskan sendiri untuk "mengundurkan diri untuk sementara dari DC" ... sementara tetap berkomunikasi dengan saya ... email terbarunya menunjukkan bagaimana dalam vipassana/MMD ia memahami 'marah' dalam dirinya dan bagaimana "seharusnya" menyikapi marah itu. ... Kecerdasannya yang sangat tajam sangat membantunya memahami dan menerapkan apa yang dipahaminya dalam vipassana/MMD. ... Dalam yoga ini disebut 'jnana-yoga'./hudoyo]

RIKY:

Sekarang saya tau marah menjadi tidak marah(dengan aku) atau marah menjadi tidak marah(tanpa aku)...

Biasanya orang bilang "marah" bisa dikendalikan,saya bilang memang bisa tapi marah itu dikendalikan oleh "aku" ,dipuaskan oleh "aku"... Seperti ketika kita "marah" karena kita disuruh kerja,maka pada saat "marah" itu kita bisa menjadi "tidak marah" dalam konteks,kita berkata,"Ya karena saya adalah pekerja,atau habis ini saya mau refereshing biar tenang,dll">>>disini masih ada "aku" yang terpuaskan,rasa marah kita diganti dengan memuaskan "aku" sehingga "aku" tidak marah tapi disini "aku" menjadi penguasa,kita menjadi budak dari "aku" sendiri!!!"Aku" yang mengatur kita!!!!!

"Tanpa aku" yakni pada saat kita "marah" karena disuruh "kerja",kita hanya "sadari" marah itu dan "marah" itu berangsur2 hilang,tanpa permainan dari "pikiran/aku" itu sendiri!!!Tanpa ada "embel2" apapun tentang "masa lalu" atau "masa depan" cuma ada "SAAT INI",biasanya kita marah kan kita lihat balik ke masa lalu,kayak kita dimarahin guru kita lihat ke masa lalu "kenapa kita dimarahin dll,sehingga kita jadi tidak marah terhadap guru itu"(Menurut saya pribadi ini "pemuasaan aku","aku" ingin "dipuaskan" dengan mencari "sesuatu" yang dianggapnya "pantas dan tidak merugikan dia")..Kalau dari masa depan biasanya ketika kita dimarahin guru,kita pasti "kesal/marah",ketika itu "aku" mencari pemuasaan lewat masa depan seperti habis dimarahin pergi main internet,nonton tv,hang out dsbnya...(Menurut saya pribadi ini juga cuma "pemuasaan aku","aku" ingin "dipuaskan" dengan mencari "sesuatu" yang dianggapnya "pantas dan tidak merugikan  dia")
 
Anakmu,
Riky

HUDOYO:

Bagus sekali, Riky ... kamu sudah mengalami sendiri perbedaan antara 'vipassana murni', yang tanpa-aku, tanpa-usaha, dengan kesadaran agama sehari-hari, di mana si aku selalu mengendalikan, menekan "yang buruk" dan memupuk "yang baik", yang dalam Jalan Mulia Berfaktor Delapan disebut 'samma-vayama' ("daya upaya benar").

Teruskan meditasimu, anakku. ... Tidak ada lagi keinginan untuk menulis-nulis lagi di DC, menanggapi macam-macam obrolan di sana, bukan?

Ayah

RIKY:

Iya pak,rasanya kalau saya baca ya baca saja,tidak ada "keinginan" menanggapi hal tsb dan yang lebih aneh saya jadi "malas" bacanya paling saya cuma menengok ke MMD saja. :)

Oh iya pak,bapak tidak aneh dengan tulisan saya??:)
Saya langsung ketik melalui pengalaman pribadi saya,jadi agak belepotan kan?:)
Habisnya susah mau tulis apa,susah mau "dikeluarkan" hal yang lewat pengalaman batin pribadi......

Anakmu,
Riky

HUDOYO:

Saya membaca tulisanmu dengan hati, bukan dengan pikiran, jadi sama sekali tidak aneh. ... Tulislah apa adanya, tidak perlu memperhatikan tatabahasa segala ... ayah pasti mengerti.
 
Ayah

RIKY:

Iya,pak jika lewat "pikiran" pasti kebingungan lihatnya...
Ya da pak,saya mau "menjauhkan" diri lagi.....
Karena bapak sudah menjawab semua pertanyaan saya dan tidak ada "beban" lagi,jadi saya bisa tenang lagi....Jadi saya bisa meneruskan meditasi saya...Makasih ya pak atas jawaban2nya...
Nanti jika ada hal yang menganggu saya lagi,baru saya datang dan menanyakannya sama bapak......
 
Anakmu,
Riky

HUDOYO:

OK, Riky, teruskan meditasimu ...
Cium dari ayah.
 
Hudoyo

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #588 on: 06 July 2008, 09:24:36 PM »
Turut berbahagia   atas kemajuan Riky atas bimbingan Pak Hudoyo  :jempol:
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Bisa memilih mau 'sadar' atau 'tidak sadar' ...
« Reply #589 on: 07 July 2008, 06:45:23 PM »
Dari:

Quote from: abdi_karuhun
saya stuju dgn tulisan anda itu.....tp mengapa msh ad sdkit tnya d dlm pkiran saya...

org yg dpt ksdaran hasilnya semakin tidak tahu, semakin tidak ingat apa yang d alami...

org yg gag dpt ksadaran hasilnya melebihi dgn yg pny ksadaran yaitu mlh gag prnh memikirkan itu smua......

seandainya sya blh memilih saya pgn jadi yg tengah2 aj.....flexibel aj shingga bisa mnjadi org yg sadar atopun kmbali mnjadi yg tidak sadar.....

msing2 dua pilihan itu memiliki kekurangan dan klebihan mnurut saya...

maaf msh bljr nulis om semar......

salam,,,,,,

Selamat datang di thread ini, dan salam kenal, Mas Karuhun. :shakehand

Saya bisa memahami sepenuhnya pandangan Anda ini, karena saya lihat Anda menganalisis kata-kata saya dengan menggunakan pikiran/nalar/intelek semata-mata. Tampaknya Anda belum pernah mempunyai pengalaman & pencerahan dalam meditasi, belum pernah mengalami keheningan sempurna, sehingga Anda tidak punya tolok ukur atau pengalaman selain pikiran dualistik yang bisa Anda gunakan untuk membandingkan keadaan 'sadar' dan 'tidak sadar'.

Kata kunci dari taraf pemahaman Anda adalah "pilihan". Menurut pemahaman Anda, orang bisa memilih, mau 'sadar' atau mau 'tidak sadar'. -- Ini sama sekali tidak benar. Kalau mau 'tidak sadar' memang gampang: ikuti saja nafsu serakah, nafsu amarah, dan segala macam nafsu Anda yang lain, dengan segala akibatnya. Itulah kehidupan sebagian besar manusia di muka bumi ini dalam sebagian besar waktunya setiap hari.

Sebaliknya, Anda dan saya tidak bisa memilih untuk 'sadar'. Selama saya MEMILIH untuk sadar, selama saya BERUPAYA untuk sadar, saya tidak akan pernah sadar. Sadar itu akan DATANG DENGAN SENDIRINYA, apabila kita mampu memahami dan menyadari gerak-gerik si aku, pikiran, perasaan, keinginan dsb ini yang membuat orang tidak sadar. (Tapi "menyadari gerak-gerik si aku" ini pun tidak bisa dilakukan dengan sengaja, dilakukan oleh si aku lagi; si aku tidak bisa menyadari aku.)

Nah, apakah Anda sudah bisa sedikit merasakan bahwa 'sadar' dan 'tidak sadar' itu tidak setara, dan bukan pilihan yang bisa dipilih sesuka hati?

Suatu analogi yang sangat tepat adalah menganalogikan 'tidak sadar' dan 'sadar' itu dengan 'bermimpi' dan 'bangun'. Orang yang 'bangun' bisa memilih untuk 'bermimpi', tapi orang yang 'bermimpi' tidak mungkin memilih atau berupaya untuk 'bangun'. 'Bermimpi' dan 'bangun' tidak setara. 'Bangun' itu harus datang dengan sendirinya.

Saya tahu, Anda pasti akan menganalisis kembali "penjelasan" ini dengan pikiran Anda; dan kalau Anda hanya menggunakan pikiran Anda, saya pastikan bahwa hasilnya hanya salah datu dari dua: (1) Anda akan bertambah bingung, atau (2) Anda akan menentang habis-habisan dengan logika Anda.

Pagi-pagi saya katakan, bahwa Anda tidak akan bisa memahami penjelasan ini sepenuhnya sampai Anda mengalami sendiri 'berhentinya pikiran' dalam 'keheningan'. Baru di situ Anda bisa memahami secara aktual bahwa perbedaan antara 'sadar' dan 'tidak sadar' bukanlah seperti perbedaan antara 'kanan' dan 'kiri', bahwa antara 'sadar' dan 'tidak sadar' bukanlah pilihan, bahwa 'sadar' harus datang dengan sendirinya, bukan dipilih, direkayasa, diusahakan. dilatih dsb.

Salam,
semar

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #590 on: 07 July 2008, 06:47:18 PM »
Mohon pamit dari forum ini mulai besok sampai hari Minggu depan.
Saya akan berlibur ke Bali, mengantar beberapa sanak keluarga dari Belanda.

Salam,
hudoyo

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #591 on: 07 July 2008, 06:53:37 PM »
Mohon pamit dari forum ini mulai besok sampai hari Minggu depan.
Saya akan berlibur ke Bali, mengantar beberapa sanak keluarga dari Belanda.

Salam,
hudoyo

selamat berlibur pak hudoyo... ;D

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #592 on: 07 July 2008, 07:11:02 PM »
terima kasih, Rekan Hendra.

Offline yanz

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 1
  • Reputasi: 0
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #593 on: 07 July 2008, 08:37:20 PM »
Namo Buddhaya..
Pak Hudoyo, kapan retret untuk daerah Medan ya?
Thanks sebelumnya..

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #594 on: 07 July 2008, 10:46:38 PM »
Rekan Yanz, belum ada yang mengundang saya untuk memberikan retret di Medan.
Yang ada baru Jawa Barat (Cipanas), Jawa Tengah (Mendut) dan Bali (Brahmavihara-arama).
Kadang-kadang di Samarinda.

Salam,
Hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Retret MMD Seminggu di Samarinda, 24 Juli s.d. 1 Agustus 2008
« Reply #595 on: 07 July 2008, 10:55:34 PM »
Retret MMD seminggu penuh bertempat di Vihara Muladharma, Samarinda: mulai Kamis, 24 Juli, pk 19 WITA, selesai Jumat, 1 Agustus, pk 07 WITA.

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, harap hubungi:
(1) Ibu Liliana Tan, 0811 55 18 93, <g_gemini [at] cbn.net.id>
(2) Bpk Alim, 0541 710 6202

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Tergelincir dikit ...
« Reply #596 on: 07 July 2008, 11:19:07 PM »
Quote from: abdi_karuhun
saya gag bngung koq mas......:):)
nah itu dia saya sdg brusaha menuju "brhentinya pikiran".....mgkin lom wktunya ya.....itu klo melihat dari tulisan anda d baris2 trakhir......

yah dinikmati aj dl.......smua akan indah pada wktunya,,,,,,,,,,,,

Bagus, Mas Karuhun ... silakan berjalan terus. :)

Cuma rada tergelincir sedikit ... :)  ... Pesan saya: janganlah BERUSAHA menuju berhentinya pikiran. ... Alih-alih, lihat sebaliknya: sadari saja pikiran yang berseliweran ini. ... Itu cukup ... Cepat atau lambat kan pikiran akan berhenti dengan sendirinya ... tapi tidak dibuat berhenti. ... :)

Salam,
semar

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Bisa memilih mau 'sadar' atau 'tidak sadar' ...
« Reply #597 on: 07 July 2008, 11:50:07 PM »
From: Cahyanta, Hardi (Dr.) <Hardi.Cahyanta [at] conocophillips.com>

Hehehehe kalau seandainya bisa memilih sadar atau tidak sadar, itu seperti tokoh Neo di awal cerita film The Matrix,  Pak Hud.
Di situ diceritakan Neo ditawari 2 macam pil oleh Morpheus: Kalau dia memilih menelan "pil merah" dia akan "sadar" dalam arti keluar dari program virtual the matrix ke alam tubuhnya yang sejati, sedangkan kalau memilih "pil biru" maka dia akan tetap "bermimpi" di dalam dunia virtual The Matrix.
 
Tentu saja dunia "realitas" kita ini tidak sama persis dengan The Matrix, walaupun banyak kemiripannya.
 
salam,
hardi
=======================
HUDOYO: Setuju, Mas Hardi.

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #598 on: 08 July 2008, 12:56:48 AM »
Konon katanya matrix based on buddhism..Dan konon Keanu menjadi Buddhis karena film itu...  ^-^
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #599 on: 08 July 2008, 08:26:34 AM »
Konon katanya matrix based on buddhism..Dan konon Keanu menjadi Buddhis karena film itu...  ^-^

Bukannya waktu film Little Buddha?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))