maap nih .. nyelonong ke wejangna utk ricky .... karena aku liat ini seperti inti MMD ....
pikiran melintas ketika meditasi di amatin aja jgn di minati, disenangin or di perhatikan sebagai sesuatu yg menarik ...
nah ... ga tau napa ya .. kalo tula ...
begitu ada pikiran yg melintas pas medit .. otak itu secara otomatis mengolah sendiri, dan yg melintas itu biasa yg menarik utk di pikir (baca otomatis mikir), kalo yg biasa2 aja .. umpama tadi siang meludah ga tepat di wastafel dll ga mungkin melintas (baca kemungkinan kecil), btw menarik dipikir disini ga selalu "enak", kadang jg "ga enak", dan kalo otomatis mikir itu di ikutin trus, akirnya jadi seperti melamun ?
Tolong dibedakan antara 'pikiran', 'berpikir' (thought, thinking) dan 'ingatan' (memories). ...
Yang Anda ceritakan "melintas" itu bukan 'pikiran' melainkan 'ingatan'. ... 'Ingatan' itu ada yang 'enak' dan ada yang 'tidak' enak ... muncul dari 'bawah-sadar'. ...
Kalau 'ingatan' yang muncul itu 'disadari', maka dengan seketika 'ingatan' itu lenyap kembali ...
Kalau tidak disadari, maka batin menanggapi 'ingatan' itu ... maka terjadilah 'berpikir', memikirkan kembali ingatan itu, alias 'melamun' ...
Di sini yang memegang kunci adalah 'sadar/eling' (awareness) ... ada-tidaknya 'sadar' itu menentukan apakah suatu 'ingatan' yang muncul akan lenyap kembali atau akan ditanggapi oleh batin menjadi 'berpikir', 'melamun'. ...
trus paragrap yg ke 2 ...
bagaimana batin anda bereaksi terhadap kerisauan itu .. bukannya risau itu batin ? maksudku risau itu lah reaksi batin
contoh :
anak sma sedang duduk termenung di pinggir kamar (kaya apa aja wakakakakaka), dia duduk disono karena batin nya risau besok mau trima rapor , sebab nya selama ini ulangan dia jelek2, nah risau kan uda berupa reaksi batin ? (bukan pengen main kata2 pak, tp asli agak mumet
'batin' itu bagian diri manusia yang halus (lawannya 'badan'), yang amat luas, berisi: ingatan, pikiran, perasaan, kehendak, harapan, keinginan, emosi (termasuk kerisauan) ... dsb dsb
'Risau' (gelisah) itu muncul menyertai suatu 'ingatan' tertentu yang 'dipikirkan' ("besok mau terima rapor") ... Keadaan ini disebabkan tidak adanya atau lemahnya 'sadar/eling' terhadap gerak-gerik batin itu sendiri ... 'ingatan' yang muncul ditanggapi menjadi 'pikiran', 'lamunan', ... sehingga menyebabkan 'kerisauan'.
Kalau karena lemahnya 'kesadaran' sudah timbul 'kerisauan', maka batin bereaksi lebih jauh terhadap kerisauan itu ... karena 'kerisauan' itu dirasakan sebagai hal yang tidak enak ... batin berusaha melenyapkan kerisauan itu ... itulah reaksi batin terhadap kerisauan.
dalam contoh itu apa kira2 yg dilakukan dalam meditasi anak itu ?
1. dia ingin kembali tenang, maka dia melakukan meditasi (maybe focusing or others lah)
'Ingin melenyapkan risau' itulah reaksi terhadap kerisauan ... Kalau sebab-sebab kerisauan itu tidak disadari (yakni munculnya 'ingatan' yang diikuti 'pikiran' yang memikirkan hari esok), maka reaksi batin berupa upaya untuk bermeditasi itu tidak pernah akan berhasil (kalaupun berhasil hanya selama bermeditasi (samatha) saja; kalau bangun dari meditasi, pasti akan risau lagi). ...
Jadi, yang penting adalah
menyadari sebab-sebab kerisauan itu ... bukan lari ke meditasi samatha ...
2. (barusan berusaha menghayati .. cari2 pikiran risau trus sambil coba2 rasakan ... terasa risau itu kerasa di dada berat nyesek), dia melakukan "MMD" (saya kasi tanda kutip karena lom paham MMD dengan bener), jadi dia seolah2 cuman "melihat" ke dada nya yg nyesek itu tanpa berpikir apa2 (apakah ini yg di katakan MMD ?)
Bukan ...
MMD itu menyadari SELURUH gerak-gerik batin ... bukan cuma melihat risau, apalagi bukan cuma melihat dada (fisik) ... (Dalam posting Anda itu masih terkesan adanya kesalahpahaman seolah-olah MMD itu suatu pemusatan perhatian) ...
Dalam hal risau ini seharusnya bisa disadari:
rasa risau itu sendiri ...
pikiran yang menyertainya ...
ingatan yang mencetuskannya ...
reaksi ingin melenyapkan risau ...
upaya untuk bermeditasi ...
frustrasi kalau risau itu tidak hilang ...
konflik antara FAKTA risau dan HARAPAN akan lenyapnya risau ... dst dst. ... Lihat semuanya ... jangan memfokus pada satu aspek saja ...
Memang tidak mudah kalau orang sedang risau ... Oleh karena itu, sebaiknya MMD dilatih ketika batin relatif tenang ... tidak ada masalah apa-apa ... tidak risau ... Kalau kesadaran sudah terlatih kuat, maka risau di masa depan bisa dihadapi dengan lebih percaya diri ...
Salam,
Hudoyo