Apakah perasaan lobha yang amat kuat itu saya sadari saja?
kalau mengutip kata Ajahn Chah dalam bukunya "Tidak ada Ajahn Chah"
Meditasi ibarat menanam pohon buah, yang anda perhatikan bukanlah apakah pohon ini akan berbuah sangat banyak, apakah buahnya manis, apakah ia akan terus berbuah, apakah pohonnya akan awet dan tumbuh terus? Bukan itu. namun yang anda perhatikan adalah tindakan anda memelihara pohon tersebut. dari memupuk, memberi air, memperhatikan, menyadari adanya penyakit pada pohon tersebut, menghilangkan penyakit. karena pada saat sekarang anda merawat pohon sampai dia berbuah, inilah tugas anda.
Tugas pohon itu adalah berbuah dan tugas anda adalah merawat pohon tersebut. sama halnya dengan pikiran, tugas anda menjaga kesadaran anda sedangkan tugas pikiran yang tersadar adalah berbuah pada nantinya.
Manusia suka lupa dengan mengejar hasil masa depan tanpa melihat masa sekarang. Anda punya banyak pemikiran sebelum memulai meditasi, semakin banyak pemikiran tidak akan mendudukkan anda pada posisi meditasi dan samadhi, namun ketika pemikiran itu muncul, sadari, rasakan bagaimana gejolak batin, kemudian redamkan dengan bijaksana.
ingat bagaimana 4 Kebenaran Mulia diajarkan, dari muncul sampai hilang, begitulah proses yang kita lakukan dalam meditasi, pikiran muncul, sadari, tanyakan, akhiri. Pak Hud, mohon koreksinya yaph,