//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: MMD (Meditasi Mengenal Diri)  (Read 570904 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Untuk Riky: Theragatha 257 - PARAPARIYA
« Reply #405 on: 08 June 2008, 08:44:27 AM »
Dari: "Kidung Para Sesepuh" (Theragatha, 257)

PARAPARIYA

[Parapariya Thera adalah seorang arahat yang bermeditasi sendirian di hutan. Ketika menjelang ajalnya, beliau merenungkan Buddha-sasana yang sudah rusak dan para Bhikkhu yang hanya mengejar kepuasan nafsunya sendiri.]

Inilah gagasan-gagasan yang muncul
dalam batin seorang Thera,
sambil duduk di bawah naungan bunga-bunga indah
di Hutan Raya (Mahavana) pohon Sala,
sendirian dan tak peduli:

"Betapa perilaku para Bhikkhu berubah
sejak ketika Sang Penakluk Dunia,
Manusia Sempurna masih hidup di dunia!

"Jubah pelindung dari angin dingin,
untuk menutup apa yang perlu ditutup,
cukup, tidak lebih mereka cari,
dengan puas menikmati apa yang diperoleh.

"Makanan yang lezat atau tidak,
banyak atau sedikit, mereka makan
untuk pertahankan hidup,
bebas dari dorongan kerakusan.

"Kebutuhan manusia sebagai makhluk hidup,
dan obat-obatan sebagai alat untuk hidup;
mereka tak menggebu-gebu mempedulikannya
seperti peduli bagaimana memusnahkan racun pikiran.

"Di hutan lebat di bawah naungan pepohonan,
di gua-gua, di pangkuan batu padas,
belajar melepas dan melatih [batin]--
begitulah mereka hidup, membuatnya menjadi pencarian seketika.

"Jiwa yang merendah, rendah hati, dan hidup sederhana,
lembut hati, dengan batin lentur dan sesuai,
tindak-tanduk yang sopan, tanpa bicara kasar,
mengharapkan kebaikan [orang lain dan diri sendiri].

"Menyenangkan dan indah dalam hidup mereka--
tindakan, kesukaan, daya upaya mereka--
seperti aliran minyak yang halus.

"Bagi mereka semua kotoran batin telah mati,
tegak di dalam jhana, tegak selamanya;
Kini semua Thera itu telah tiada.
sedikit yang seperti mereka kini ada.

*****

"Karena kurangnya lingkungan yang baik dan pencerahan,
Peraturan (Vinaya) Sang Penakluk, penuh dengan
apa yang terbaik dalam rencana dan cara,
runtuh dan melapuk.

"Keadaannya buruk dan zaman ini rusak,
Di mana bahkan mereka yang telah mulai
hidup melepaskan diri, dan kepada hal-hal yang lebih tinggi
yang masih belum [tercapai]--bahkan mereka

"Dari tumbuh cepatnya semua yang merusak,
berpengaruh buruk terhadap banyak orang.
Kurasa mereka mempermainkan [hati nurani] orang-orang bodoh
seperti setan-setan mempermainkan orang gila.

"Terlanda kerusakan, orang-orang ini--
mengejar ke sana ke mari apa yang rusak,
seperti orang yang berteriak memamerkan
apa yang diperolehnya--

"Mereka bertengkar di antara sesamanya, meninggalkan
Dharma yang penuh berkah, dan mengejar kesalahan,
mengira: Nah! Ini lebih baik, ini yang terbaik.

"Mereka yang telah berpaling dari kekayaan dan istri
dan anak-anak, dan meninggalkan rumah,
untuk dana yang sedikit saja, mau melakukan
hal-hal yang tak patut bagi mereka.

"Mereka makan sampai kenyang benar,
lalu berbaring terlentang,
dan ketika jaga, bercakap-cakap
tentang hal-hal yang dikecam oleh Sang Guru.

"Semua seni dan ketrampilan mereka hargai tinggi
dan lakukan--begitulah tugas Bhikkhu pada pikiran mereka
sementara mengabaikan penaklukan batin.

"Dan tanah liat, dan minyak dan bedak mandi,
air dan makanan dan penginapan mereka berikan
kepada umat awam dengan harapan dana lebih besar lagi.

"Yah, tusuk gigi juga, dan buah apel,
mahkota bunga untuk dikunyah, dan gulai yang enak,
mangga, jeruk, kelapa dan kenari.

"Menyediakan obat-obatan, mereka bertindak bagaikan dokter,
dalam bisnis mereka tak ubahnya seperti umat awam,
seperti pelacur mereka memamerkan pakaiannya,
dan bercanda dengan penguasa seperti orang bangsawan.

"Mereka pezina, penipu dan pembohong,
tanpa hati nurani, penuh tipu daya,
mereka bebas berkecimpung dalam hal-hal duniawi.

"Melakukan cara-cara yang cocok untuk penipuan,
mencari penghidupan dengan ketrampilan yang licik,
mereka menimbun kekayaan berlimpah.

"Untuk melakukan bisnis, pesamuan itu disebutnya,
Bukan demi kepentingan Dharma yang suci.
Dan ketika mereka berkhotbah kepada umat, keuntunganlah
motifnya, bukan demi kebaikan umat.

"Banyak yang berada di luar Sangha
yang berkelahi dan bertengkar tentang keuntungan Sangha;
mereka jiwa-jiwa yang kurang ajar, tak tahu malu,
yang hidup dari pemberian orang.

"Ada pula yang tak memiliki kesalehan,
sekalipun dengan kepala tercukur, dan mengenakan jubah kuning,
Mengharapkan penghormatan sepanjang waktu,
dan mendambakan perlakuan istimewa, pelayanan dan hadiah.

***

"Begitulah ketika begitu banyak yang runtuh sekarang,
Tidak mudah keadaannya sekarang, seperti dulu,
untuk menyentuh dan mencapai apa yang tak tercapai,
atau berpegang kuat pada apa yang telah tersentuh dan tercapai.

"Seperti orang tanpa kasut berjalan di lahan berduri,
menuntut kewaspadaan pada setiap langkah,
begitu mestinya seorang suci berkeliling di kota.

"Mengenang para suci di masa lampau,
dan mengingat kembali cara hidup mereka,
sekalipun kini masa itu telah lewat,
ia masih mungkin mencapai Kedamaian yang mengatasi keduniaan."

***

Begitulah ujar Bhikkhu yang baik ini di Hutan Sala,
terlatih baik dan terkendali daya-daya batinnya.
Maka Sang Suci mencapai Kepergian yang penuh damai--
Menjadi Saksi yang baginya tak ada kelahiran lagi.
« Last Edit: 08 June 2008, 10:03:00 AM by hudoyo »

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #406 on: 08 June 2008, 10:36:26 AM »

Quote
Kalau memang sudah kuat tekadmu untuk menjadi bhikkhu pemeditasi, saya sarankan jangan menjadi bhikkhu di Indonesia ... jadilah bhikkhu di tempat di mana kamu tidak dikenal orang ... di Thailand misalnya ... Dengan demikian, aku/atta-mu bisa segera padam ...
Pak niat saya memang menjadi BHikkhu di Thailand bukan di Indonesia,Di Indonesia sendiri saya benar2 tdk berminat...Kalau di Indonesia saya bukan Bhikkhu lagi tapi tukang "jual obat"
Dan keinginan terakhir saya adalah menjadi Bhikkhu Thailand yg hidup di hutan bukan divihara pak..Kira2 bisa tidak pak?Saya sudah tau dilema Bhikkhu Indonesia,jd "mungkin" bila saya telah mencapai kearahatan dan "tdk" lupa maka saya akan kembali ke Indonesia untuk membabarkan Dhamma yg sudah tercemar di Indonesia.

Quote
(1) Orang hanya bisa menjadi bhikkhu paling muda usia 20 tahun ... Jadi masih cukup lama bagimu untuk merenungkan keinginanmu itu ...
Akan saya renungkan lagi pak..Yang menjadi masalah bukan jadi BHikkhu atau tidak tapi ortu.Saya takut ma ortu saya...Saya sudah sering bilang ke ortu saya,saya bahkan menjadi Bhikkhu.bahkan sebelum masuk dalam forum Dhammacitta ini.Cuma ortu tanggapinnya kayak becanda dan cuma bilang,"Uda mau gila dia"..Gimana ya pak?


Quote
(2) Seseorang muda usia yang ingin menjadi bhikkhu harus mendapat izin tertulis dari orang tua. ...
Ini yg paling sya takutkan surat izin tertls dr ortu

Quote
Ini yang sulit ... Apakah kira-kira orang tuamu akan mengizinkan kamu menjadi bhikkhu? ... (Kamu anak bungsu? Kamu punya berapa cici dan koko?) ...
1cici dan 1 koko dan saya anak terakhir..Kalau diizinkan mungkin ya mungkin tidak...Tapi kayak benar2 berat pak...Saya takut ini menjadi beban moral saya sendiri,menjd semacam penyesalan.Kalau uda gini masih bisa mencapai kearahatan jika batin tetap melekat?


Quote
Nah, Riky, kalau memang sudah bulat tekadmu untuk pada suatu saat kelak menjadi bhikkhu, mulailah dari sekarang perlahan-lahan menunjukkan tekadmu itu kepada papa, mama, cici & kokomu. ... Misalnya, tunjukkan minatmu bermeditasi ... kalau sedang bermeditasi di kamar, bukalah sedikit pintunya, supaya mama dan anggota keluarga yang lain bisa mengintip ... Lalu sekali-sekali pancinglah mereka dengan menanyakan bagaimana pendapat mereka kalau ada anak yang berniat menjadi bhikkhu ... dll, dll ... tentu kamu tidak kekurangan akal untuk melakukan hal itu.
cici,koko,dan mama saya sudah tau pak bahwa saya berlatih meditasi.Mereka tidak menolak maupun menerima..Sikap mereka "netral" tidak menangapi apa yang saya lakukan juga "tidak" menganggu apa yg saya lakukan.Bahkan koko saya sengaja tidur dikamar mama saya biar saya bisa meditasi lebih tenang tanpa gangguan dia..

Quote
Kemudian, karena umurmu masih 17 tahun ... masih lama sebelum kamu bisa menjadi bhikkhu ... maka saya sarankan ikuti dulu pabbajja samanera ... mulai dulu yang dua minggu ... lalu yang tiga bulan ... Itu akan memberi pengalaman bagimu tentang suasana kehidupan di dalam sangha. ...
Pak pabbahha samanera itu apa?Terus mesti dapat izin dr ortu ya?Kalau izin gw takut sulit lo pak..

Quote
Riky, kamu masih punya waktu 3-4 tahun sebelum kamu bisa menjadi bhikkhu penuh ... Sementara itu, saya sarankan ikuti pabbajja samanera di Vihara Mendut, yang diadakan pada bulan Juli setiap tahun (untuk tahun ini tgl 6 - 21 Juli, tapi pendaftarannya sudah ditutup sebulan sebelumnya) ... Mungkin tahun depan kamu bisa ikut ... Untuk itu juga perlu diperoleh izin dari orang tua ... jadi mulai sekarang kamu harus merengek-rengek kepada orang tuamu ... Kalau memang berniat, kamu bisa hubungi Mas Waluyo, dayaka Bhante Pannyavaro di <sadarsetiapsaat [at] yahoo.com> atau HP 0812 294 3113.
Ini yang sulit pak...Dapat izin ke luar kota...Sedangkan didalam kota saja dibatasi keluarnya...Sebenarnya ada alasan kuat dr ortu yg membuat saya tidak bisa melawan...Yakni dulu saya pernah kecelakan dan hampir tewas seketika disana....(Tapi saya wkt kecelakan tidak merasa bakal mati lo...^^ cuma semua org pikir saya uda mati)Jadi tiap saya mau keluar,selalu dikekang dengan kejadian yang sudah 5thn terjadi itu....Itu yang paling berat pak...

Quote
Kalau yang menjadi masalah adalah tiket pesawat ... jangan kuatir, Riky ... saya akan bantu mencarikan tiket buat kamu ... katakan saja kepada orang tuamu ada seorang Pandita di Jakarta akan menanggung tiketmu Medan - Yogya p.p. ... Saya akan berbahagia sekali bisa berbuat sesuatu demi kebaikan anak saya ...
Soal uang saya bisa menabung pak...Saya rela kok uang saya buat meditasi...Uang saya tidak ada apa2 nya dengan apa yg bakal saya peroleh...^^ masalahnya tetap kembali ke ortu pak...Uang bisa saya tabung,dan cari kok pak..Tenang aja...Maksud saya bilang kerja dulu kan lebih mudah dapat duitnya dan tidak usah minta jajan ma ortu lagi...

_/\_

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #407 on: 08 June 2008, 10:38:59 AM »
Pak sutta yg bapak kasih,semalam sudah saya baca duluan pak(Karena saya lihat di sutta yg terindah bapak ada tulis sutta itu dan saya cari lewat google ^^)..
Sudah saya simpan didalam friendster saya pak..^^
Anakmu tidak akan luput lo pak ^^
Anakmu selalu ingin belajar dari bapaknya...(Sebenarnya saya tadi uda post sekali uda masuk/belum ya?Ya da saya post lagi ini)
_/\_

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Umat Awam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 770
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #408 on: 08 June 2008, 12:02:27 PM »
bro, sy salut wkt km blng mau jd bhikkhu, keinginan itu sama dgn yg pernah muncul dlm diri sy wkt seusia km.. dan setelah merenungkan selama kurang lbh 2 thn, sy melihat, menjadi bihkkhu bukanlah satu2nya jalan utk menyadari ttg Dukkha.. Memang menjadi bhikkhu salah satu jalan yg cukup baik utk lebih mendalami Dhamma.. hanya saja kita juga ga boleh melupakan tanggung jawab terhadap ortu kita sendiri sbg anak.. apalagi jika sampai kita memaksakan kehendak (EGO) ke ortu kita yg menyebabkan ortu kita menjadi sakit hati.. Niat baik belum tentu caranya baik pula..

Seperti yg pak hudoyo jelaskan, km msh punya cukup wkt utk merenungkan kembali keinginan km tsb... Dan sy ga menolak keinginan km tsb, hanya saja kita mesti lbh bijak dlm menentukan keputusan kita dan sikap..

Sebaiknya kamu renungkan selalu ttg keinginan km tsb, dan jika sampai tiba wktnya segalanya telah matang, maka km akan tetap menjadi bhikkhu kok.. :)

Tanam dahulu, lalu panen kemudian..
Tunjukkan kpd ortu km bahwa km bisa memberikan yg terbaik buat mereka dan saudara2 km yg lain. Bukan krn ke egoisan semata utk melepaskan tanggung jawab tanpa memikirkan konsekuensi yg lain trhdp ortu km dan keluarga km.. Tapi sebagai tanda bakti trhdp ortu km dan saudara2 km yg lain hingga mereka merasa cukup dan pantas utk melepas km menjadi seorang Bhikkhu.. :)

Menjadi Bhikkhu bisa melakukan HAL2 BESAR
Utk melakukan HAL2 BESAR tidak harus menjadi Bhikkhu

Contohnya pak Hudoyo itu.. ;D

Maaf jika kalimat2 yg sy berikan kurang sesuai dan semoga km bisa menangkap apa yg sy maksud..
 _/\_
« Last Edit: 08 June 2008, 12:06:19 PM by Umat Awam »

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #409 on: 08 June 2008, 12:39:31 PM »
Quote
Kalau memang sudah kuat tekadmu untuk menjadi bhikkhu pemeditasi

pak hudoyo, mohon dijelaskan utk topic diatas... maaf oot ;D

keinginan yang terpendam sejak lama...

terima kasih

hendra

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #410 on: 08 June 2008, 12:39:42 PM »
Saya liat tekad dan kemauan Riky dan dukungan Pak Hudoyo terhadap Riky membuat hati saya benar2 terharu lho. :'( :)

Teruskan tekadmu Riky, saya dukung perjuanganmu, rintangan merupakan batu loncatan untuk suatu keberhasilan.Never give up!

Untuk Pak Hudoyo, semoga kebajikan yg telah Bapak tanam selama ini membuahkan hasil akhir pencapaian nibbana  ^:)^

 _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #411 on: 08 June 2008, 01:35:41 PM »
Anumodana, Rekan Bond.  :)

Mari kita berdoa agar Riky tercapai cita-citanya.

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #412 on: 08 June 2008, 01:38:03 PM »
Tanam dahulu, lalu panen kemudian..
Tunjukkan kpd ortu km bahwa km bisa memberikan yg terbaik buat mereka dan saudara2 km yg lain. Bukan krn ke egoisan semata utk melepaskan tanggung jawab tanpa memikirkan konsekuensi yg lain trhdp ortu km dan keluarga km.. Tapi sebagai tanda bakti trhdp ortu km dan saudara2 km yg lain hingga mereka merasa cukup dan pantas utk melepas km menjadi seorang Bhikkhu.. :)

Menjadi Bhikkhu bisa melakukan HAL2 BESAR
Utk melakukan HAL2 BESAR tidak harus menjadi Bhikkhu
 _/\_

Masukan yang bagus untuk Riky.

Salam,
hudoyo

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #413 on: 08 June 2008, 01:38:22 PM »
bro, sy salut wkt km blng mau jd bhikkhu, keinginan itu sama dgn yg pernah muncul dlm diri sy wkt seusia km.. dan setelah merenungkan selama kurang lbh 2 thn, sy melihat, menjadi bihkkhu bukanlah satu2nya jalan utk menyadari ttg Dukkha.. Memang menjadi bhikkhu salah satu jalan yg cukup baik utk lebih mendalami Dhamma.. hanya saja kita juga ga boleh melupakan tanggung jawab terhadap ortu kita sendiri sbg anak.. apalagi jika sampai kita memaksakan kehendak (EGO) ke ortu kita yg menyebabkan ortu kita menjadi sakit hati.. Niat baik belum tentu caranya baik pula..

Seperti yg pak hudoyo jelaskan, km msh punya cukup wkt utk merenungkan kembali keinginan km tsb... Dan sy ga menolak keinginan km tsb, hanya saja kita mesti lbh bijak dlm menentukan keputusan kita dan sikap..

Sebaiknya kamu renungkan selalu ttg keinginan km tsb, dan jika sampai tiba wktnya segalanya telah matang, maka km akan tetap menjadi bhikkhu kok.. :)

Tanam dahulu, lalu panen kemudian..
Tunjukkan kpd ortu km bahwa km bisa memberikan yg terbaik buat mereka dan saudara2 km yg lain. Bukan krn ke egoisan semata utk melepaskan tanggung jawab tanpa memikirkan konsekuensi yg lain trhdp ortu km dan keluarga km.. Tapi sebagai tanda bakti trhdp ortu km dan saudara2 km yg lain hingga mereka merasa cukup dan pantas utk melepas km menjadi seorang Bhikkhu.. :)

Menjadi Bhikkhu bisa melakukan HAL2 BESAR
Utk melakukan HAL2 BESAR tidak harus menjadi Bhikkhu

Contohnya pak Hudoyo itu.. ;D

Maaf jika kalimat2 yg sy berikan kurang sesuai dan semoga km bisa menangkap apa yg sy maksud..
 _/\_


Telah disadari dengan sempurna...
Biarlah waktu yg membuktikannya...
_/\_

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #414 on: 08 June 2008, 01:43:57 PM »
Quote
Kalau memang sudah kuat tekadmu untuk menjadi bhikkhu pemeditasi

pak hudoyo, mohon dijelaskan utk topic diatas... maaf oot ;D

keinginan yang terpendam sejak lama...

terima kasih

hendra

Maksudnya tentang istilah bhikkhu pemeditasi? ...

Pada garis besarnya, kehidupan para bhikkhu itu bisa dibagi menjadi dua macam:

(1) Bhikkhu pariyatti -- bhikkhu yang sebagian besar waktunya digunakan untuk belajar ... mempelajari sutta, abhidhamma, visuddhimagga, kitab-kitab komentar yang lain -- bhikkhu pariyatti biasanya meditasinya relatif sebentar setiap harinya.

(2) Bhikkhu patipatti -- bhikkhu yang sebagian besar waktunya digunakan untuk meditasi - Contoh: Ajahn Chah -- bhikkhu patipatti biasanya tidak begitu mahir mengutip dari sutta-sutta.

Ada pula bhikkhu-bhikkhu yang memadukan pariyatti & patipatti.

Salam,
hudoyo

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #415 on: 08 June 2008, 02:58:02 PM »
Sebenarnya ada jalan keluar bagi mereka yang benar-benar ingin "melepas".
Ijin orang tua diperlukan dalam vinaya, tetapi ada klausul di kitab komentar vinaya bahwa mereka yang benar-benar ingin "melepas", bahkan lebih baik mati daripada tidak "melepas", bisa diberikan dispensasi tanpa ijin orang tua. (Naik ke atas pohon dan sudah mau melompat ke bawah apabila tidak ditahbiskan karena tidak ada ijin orang tua).
Ada yang tidak mengetahui klausul perkecualian ini, tetapi bahkan ada beberapa Bhikkhu tua yang tidak mengetahui pengecualian ini mungkin mau memberikan penahbisan bila melihat tekad yang luar biasa.
Saya harap ini bisa berguna, apabila sudah mentok dan tidak ada jalan lain.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline gendhisjawi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 5
  • Reputasi: 0
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #416 on: 08 June 2008, 04:48:46 PM »
Lama enggak akses forum ini.

Enggak tau kenapa, membaca rangkaian panjang posting Riky, saya menangis bercucuran airmata tak bisa terbendung. Saya ikut berharap Ricky akan mendapati jalan paling lapang untuk mencapai tujuan yang didambakannya. Saya juga berharap Pak Hudoyo senantiasa sehat sehingga bisa mengantar Ricky dan "ricky-ricky lain" memenuhi tekad hidupnya.

Pak Hudoyo, saya jadi ingat kisah salah seorang anak muda "sahabat Pak Hudoyo" yang juga pernah bertekad bulat menjadi bhikku andaikata dia sembuh dari penyakitnya. Saya baca kisah itu dari penuturan Bapak dalam posting-posting lama tentang MMD, entah di milis apa saya lupa.

Salam.  _/\_

Offline Umat Awam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 770
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #417 on: 08 June 2008, 05:28:33 PM »
mengenai ijin orang tua ini menjadi hal yg cukup dilematis bagi saya..
Soale kalo kita mengambil jalan "Paksaan" yaitu tanpa ijin org tua, alias kdng ada anak yg nekad lari dr rumah demi menjadi seorang bhikkhu dan krn hal tsb, si org tua menjadi benci trhdp Ajaran Buddha dan menjadi sakit hati, kecewa trhdp anak tsb, apakah hal tsb ga menjadi kamma buruk si anak? Apakah si anak tetap dianggap benar walaupun melarikan diri dr tanggung jawab sebagai anak trhdp org tua?

Jika si anak lepas dr kamma buruk, maka sungguh tragis si org tua yg udh cape2 merawat anaknya dgn segala harapan dan impian trhdp anak tsb, tp tiba2 sirna hanya dlm waktu singkat...

Dan tentunya ada bbrp org tua yg akan menjadi sakit hati, kecewa bahkan "dendam" trhdp Agama Buddha krn telah merampas harapan dan impiannya (yg ditumpu pd anaknya) dan bukan tidak mungkin hal tsb akan di bawa hingga ajalnya menjemput.. syukur2 kalo si org tua tsb msh ada kata maaf trhdp anak tsb kelak ketika anak tsb memohon maaf... gimana kalo ga ada kata maaf, bukankah si anak menjadi sebab (mengkondisikan) munculnya kebencian org tuanya ??

gimana solusi dr rekan2 sekalian trhdp masalah ini?

Saya cuman ga tega bila harus mengecewakan org tua demi menjadi bhikkhu, lari dr tanggung jawab keluarga.. mungkin ada pengecualian bila memiliki saudara lain yg bisa menggantikan posisi kita. gimana kalo anak tunggal ato hanya 2 anak??

Lebih baik saya melatih diri sebagai umat awam sambil melaksanakan kewajiban kita sebagai anak hingga tuntas (org tua wafat) dan melanjutkan cita2 kita bila saat nya tepat.. tentunya tanpa melupakan jasa org tua kita...

Maaf OOT _/\_

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #418 on: 08 June 2008, 05:42:47 PM »
Ya, saya setuju ... janganlah sesuatu yang bertujuan baik dicapai dengan jalan yang "kurang baik" ... :)

Solusinya, menurut hemat saya, adalah kesabaran (patience) dan ketekunan (insistence) ... Sabar dalam arti "tidak memaksa" ... dan tekun dalam arti "tidak berhenti memohon izin dari orang tua" ...

Kalau tiap minggu ... tiap bulan ... kita tekun memohon, saya yakin cepat atau lambat izin pasti akan diberikan ... :) Soalnya, saya sendiri mengalami itu ketika ingin menjadi bhikkhu dulu. ... :)

Konflik biasanya tidak terselesaikan karena kita kurang sabar dan/atau kurang tekun. ... :)

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 08 June 2008, 05:44:27 PM by hudoyo »

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #419 on: 08 June 2008, 06:27:22 PM »
Quote
Kalau memang sudah kuat tekadmu untuk menjadi bhikkhu pemeditasi

pak hudoyo, mohon dijelaskan utk topic diatas... maaf oot ;D

keinginan yang terpendam sejak lama...

terima kasih

hendra

Maksudnya tentang istilah bhikkhu pemeditasi? ...

Pada garis besarnya, kehidupan para bhikkhu itu bisa dibagi menjadi dua macam:

(1) Bhikkhu pariyatti -- bhikkhu yang sebagian besar waktunya digunakan untuk belajar ... mempelajari sutta, abhidhamma, visuddhimagga, kitab-kitab komentar yang lain -- bhikkhu pariyatti biasanya meditasinya relatif sebentar setiap harinya.

(2) Bhikkhu patipatti -- bhikkhu yang sebagian besar waktunya digunakan untuk meditasi - Contoh: Ajahn Chah -- bhikkhu patipatti biasanya tidak begitu mahir mengutip dari sutta-sutta.

Ada pula bhikkhu-bhikkhu yang memadukan pariyatti & patipatti.

Salam,
hudoyo

maksudnya pak, apabila saya ingin menjadi bhikkhu pemeditasi itu apa di indonesia ada? n wadahnya dimana?
soal ijin ortu menurut gw gak sulit yg sulit itu sebenarnya siap mental gak ;D