situs baru-baru ini di-hack orang, karena permusuhan pribadi. Akibatnya semua thread di sana rusak/terhapus. Adminnya me-lock semua thread, dan menyarankan peminatnya membuat thread baru.
Maka saya membuat thread "MMD (Meditasi Mengenal Diri)-2" dan "J. Krishnamurti-2". Beruntung saya dibantu oleh beberapa teman berhasil menemukan kembali arsip Kaskus di cache Google. Tapi ya, sekarang saya harus memindahkan posting-posting dari thread lama yang terhapus ke thread baru. Hanya posting-posting yang bermanfaat saja yang saya pindahkan. Posting-posting yang berisi pertengkaran dan posting-posting yang cuma basa-basi saya tinggalkan. Misalnya, dari 26 pages thread MMD lama, baru berhasil saya pindahkan 6 pages, yang menjadi padat sampai 2 pages, karena banyak posting saya buang.
Ini saya lakukan sejak tadi pagi. Sementara itu, muncul teman lama yang langsung menyambut reinkarnasi dari thread MMD ini. Nickname-nya Riang Mentari. Teman ini termasuk salah seorang pembaca thread MMD di Kaskus, yang tidak tahu meditasi sebelumnya, dan sekarang berhasil mengembangkan kesadaran yang tajam. Saya tidak tahu apa agamanya, menilik dari tulisannya sepertinya bukan Buddhis. Nah, sekarang diskusi dengan Mas Riang Mentari sejak tadi pagi ini saya sajikan dalam thread ini; semoga bermanfaat bagi teman-teman pemeditasi Buddhis.
Teman-teman yang berminat membaca diskusi-diskusi lain di thread MMD (Meditasi Mengenal Diri)-2 itu--terutama dengan Madman, seorang anak muda berusia 26 tahun, yang sekarang telah berhasil mengembangkan kesadaran vipassana luar biasa--silakan berkunjung ke Kaskus:
http:// > cari Forum: Supranatural > cari Subforum: Spiritual > klik thread MMD (Meditasi Mengenal Diri)-2.
Di situ ada juga thread "J. Krishnamurti-2" dalam Subforum yang sama. Selamat membaca.
NB: Semoga pengalaman pahit Kaskus ini menjadi pelajaran bagi Admin DC ini, agar bersedia payung sebelum hujan, bagaimana caranya mengamankan DC dari para hacker muda dari Binus atau Gunadharma
... (maaf kepada para alumni kedua lembaga itu, just joking) ... yang ingin mencoba kelihayannya iseng-iseng membongkar situs orang.
O ya, di Kaskus saya memakai nickname Semar.
Salam,
Hudoyo
====================================
RIANG MENTARI:
akhirnya datang lagi...
-----------------------------------------------------------------
wah syukurlah thread ini dibuka lagi sama eyang semar... saya butuh banyak pencerahan nih eyang...
tp bingung mulainya dari mana
mmmm.....
saya rasakan kesadaran saya berkurang sekali. karena saya rasakan batin saya gelisah, dan monkey mind ini muncul kembali walau tidak se intens dulu sebelum ber mmd.
saya tidak tahu sebabnya, tapi mungkin diantara dua hal ini:
1. kemarin sempat ke jawa tengah dan di jakarta selama hampir 2 minggu dan aktivitas disana yang dari pagi hari sampai dini hari membuat saya tidak sempat ber mmd.
2. menghadiri seminar ttg motivasi yg didalamnya ada visualisasi ttg masa depan.
faktor pertama mungkin berpengaruh besar, tp faktor kedua mungkin jg mempengaruhi. karena fokus dari mmd adalah bagaimana hidup di masa sekarang, sementara seminar yg saya hadiri menggunakan metode visualisasi untuk membayangkan goal di masa depan untuk memacu semangat dan produktivitas.
atau.... pertentangan ini hanya ada dalam pikiran saya saja ?
lalu bagaimana menyadarinya ?
mohon pencerahan eyang semar...
==================================
SEMAR:
Salam jumpa kembali sejak kaskus diobok-obok, Mas Riang Mentari.
Memang betul, dua faktor itu yang menyebabkan goncangan & stres dalam batin Anda.
Anda yang terbiasa tinggal di daerah (pedalaman), lalu tiba-tiba mendadak ke Jakarta, tentu "kaget". Untuk mengatasi ini tidak ada jalan lain daripada aklimatisasi (membiasakan diri kembali) pelan-pelan, kalau Anda akan menetap di sini.
Soal seminar motivasi, apakah itu kewajiban dari kantor? ... Kalau kewajiban kantor, ya diikuti saja, tapi jangan dimasukkan dalam hati. ... Soalnya seminar motivasi dan MMD jelas akan tabrakan. ... Anda harus memilih salah satu dan meninggalkan yang lain.
Seminar motivasi itu kan akal-akalan dunia bisnis, yang melihat manusia sebagai sekrup di dalam mesin besarnya. Akhir-akhir ini banyak seminar motivasi diadakan oleh perusahaan-perusahaan; manusia-manusia pelaku bisnis ini mau direkayasa secara psikologis. Tujuannya adalah produktivitas yang maksimal, tidak peduli bagaimana dampaknya pada kesejahteraan mental pegawainya. Pada hakikatnya seminar motivasi itu sama dengan memberi olahragawan obat perangsang amfetamin untuk memicu prestasi, tanpa peduli bagaimana dampaknya dalam jangka panjang. ... Lama-lama masyarakat modern ini menjadi seperti novel "1984"-nya George Orwell.
Sekarang saya tanya, apakah mereka yang menerapkan ajaran-ajaran motivasi dari seminar itu dan yang tidak menerapkannya akan bisa diukur secara obyektif kinerja (performance)-nya? Kalau tidak bisa diukur secara obyektif, ya cuek saja. ... Yakinlah bahwa orang batinnya tenang, ia bekerja pada kondisi yang optimal (bukan maksimal). ... Atasan Anda tidak akan tahu.
Bagaimana, Mas?
Salam,
semar
====================================
RIANG MENTARI:
hmm.... optimal bukan maksimal....
sebenarnya saya apply secara pribadi seminar tersebut eyang, karena saya ingin menambah wawasan. dan di seminar itu selain ttg kesuksesan finansial juga membahas aspek2 lain dalam kehidupan seperti kesehatan, keluarga, personal development/spiritual, karir/bisnis. ada beberapa hal yang mungkin sejalan, yaitu pengertian ttg memberikan yang terbaik untuk saat ini, dan kebahagiaan bukan sebagai goal, tp sebagai state of mind yg bisa diakses kapan saja.
dan ada bbrpa pandangan yg mungkin "tdk sejalan" dengan menggambarkan bahwa tujuan bisa dicapai dengan alasan. mengapa kita tidak pernah mencapai tujuan kita, karena kita tidak pernah punya alasan yang cukup kuat sehingga jika halangan datang kita tidak terus mencoba dengan mengubah strategi yang lain.
pikiran saya sebelum menghadiri seminar ini adalah karena saya sering bermalas-malasan, dan cenderung "tersesat" karena tidak bisa menentukan prioritas dalam hidup. muncul sifat2 iri dengki dengan keberhasilan orang lain, trauma2 masa lalu dlsb.
di mmd, saya banyak mendapat manfaat dengan "memandang langsung". di seminar yang kemarin, saya jg mendapat banyak manfaat dengan mulai memperhatikan aspek2 kehidupan yang selama ini saya lupakan. dan membuat skala prioritas.
jadi apa yang salah ? saya tidak tahu... saya hanya merasa ada yg "kurang lengkap" walaupun saya rasa mmd lebih powerful (dengan cara yg saya juga belum 100% mengerti), tapi apa yang saya dapat di seminar kemarin jg memberi banyak manfaat dalam hal teknis berhubungan dengan orang, dll...
tp mmg saya rasa lebih powerful mmd sih, wah jadi bingung sendiri
====================================
SEMAR:
Ya, memang, Anda betul. ... Seminar motivasi itu memang banyak bermanfaat bagi sementara orang yang mempunyai konflik-konflik dan kebiasaan-kebiasaan yang negatif dalam kehidupannya sampai sekarang. ... Mungkin dengan MMD, segi-segi negatif tersebut tidak terlihat, oleh karena sudah terlalu "biasa" bagi yang bersangkutan.
Namun, kata-kata kunci dalam seminar motivasi itu, seperti 'kesuksesan', 'tujuan', 'kebahagiaan' dsb cukup menggiurkan, sehingga mudah sekali menggantikan keadaan-keadaan negatif dari batin yang ada sebelumnya. Di sini pun korporasi bisa menarik keuntungan kalau pegawainya bisa mengatasi sifat-sifat yang menghambat kinerjanya.
Tapi, setelah itu, lalu apa? ... Ini akan menjadi belenggu baru, perangkap baru, yang tetap memenjara kita dalam sebuah kurungan emas. ...
Anda akan bisa terhindar dari ini, jika Anda terus-menerus bertanya kepada diri sendiri, "Lalu apa?" ...
Pertanyaan yang lebih tepat adalah, "Kapan berhentinya?" ...
Jadi, seminar motivasi memang bermanfaat untuk hidup di dunia, di masyarakat ramai, bila orang masih menyadari banyak kekurangan dalam dirinya. Itu perlu ... Tapi setelah itu ...?
Jadi, seminar motivasi, sampai taraf tertentu, melengkapi MMD. ... Lebih dari itu, dia akan bersimpangan jalan dengan MMD.
*****
Mas Riang Mentari, Anda pernah baca buku "The Power of Now", tulisan Eckhart Tolle? ... (Kalau belum, mumpung masih di Jakarta, coba cari di Gramedia, mudah-mudahan belum habis.) ...
Silakan baca ... Anda akan heran melihat persamaan buku itu dengan MMD. ... Malah banyak teman yang langsung menyimpulkan bahwa ajaran di dalam buku itu persis sama dengan MMD.
Tapi, coba Anda baca dengan penuh perhatian sampai selesai ... Anda akan melihat bahwa 90% ajaran buku itu memang persis MMD. ... Tapi, ya sampai di situ saja. ... Yang 10% selebihnya, buku itu tidak bisa menyamai MMD. ... Mengapa? ... Karena dalam buku itu kental sekali ada nuansa iming-iming. ... Itu saja.
Salam,
semar
===================================
RIANG MENTARI:
ya eyang, saya menyebutkan kenapa saya rasa MMD lebih powerful, karena selama ini saya suka buku2 self help. seperti stephen covey, dale carnegie, napoleon hill dan lain-lain. tapi saya belum menemukan metode yang ampuh untuk membuat saya melupakan trauma dari kejadian masa lalu, yang bisa diselesaikan mmd dengan "pengalaman singkat" (hanya sekali dlm mungkin durasinya beberapa menit, yg belum pernah saya alami kembali).
Semar:
Jadi, seminar motivasi memang bermanfaat untuk hidup di dunia, di masyarakat ramai, bila orang masih menyadari banyak kekurangan dalam dirinya. Itu perlu ... Tapi setelah itu ...?
saya merasa banyak kekurangan dalam diri saya, misal sifat2 seperti pesimis, pemalu, "malas keluar dari zona nyaman" dsb. lalu apakah berarti saya harus melewati fase "motivasi/self help" dulu untuk bisa kemudian masuk kedalam fase "spiritual/mmd" ? apakah ini yg membuat pikiran saya bertentangan ?
ataukah saya kurang bisa menangkap penjelasan eyang dari maksud kalimat diatas ?
cita-cita...apakah artinya cita-cita ? karena selama ini saya diajarkan untuk mempunyai cita-cita dan berjuang meraih cita-cita itu...
keseimbangan ? bagaimana caranya menyeimbangkan ? berfokus menuju sebuah tujuan tapi tidak kehilangan wangi bunga dipinggir jalan ?
untuk buku power of now pada awalnya saya suka, tp jalan setengah kok sepertinya mirip2 sama conversation with god dalam hal memberi kepuasan sesaat. bahkan saya rasakan tidak membantu dalam bermeditasi. sehingga tidak saya teruskan membaca ebooknya. yang saya temukan membantu malah kalimat2 krishnamurti. walau tidak selalu mengerti, tapi seperti eyang pernah bilang, kata-katanya seperti cermin yg membuat saya bertanya pada diri saya dan membantu meditasi. seperti akhir2 ini sebelum meditasi saya coba baca2 dulu bbrpa tulisan krishnamurti. bahkan kemarin malam sebelum pulang saya membaca tulisan krishnamurti, dan ditengah2 makan malam di sebuah warung, saya merasa melebur. minum air putih saja rasanya nikmat sekali, silir angin, gitu deh... ga pandai berkata2. jadi saya membaca krishnamurti saja.
terimakasih atas pencerahannya eyang
===================================
SEMAR:
hehe ... Mas Riang Mentari, lucu ya, ... posting-posting Anda jadi tersebar dalam thread ini gara-gara saya sibuk menyisipkan kembali posting-posting dari thread lama yang kena hack. ...
Originally Posted by riang_mentari
ya eyang, saya menyebutkan kenapa saya rasa MMD lebih powerful, karena selama ini saya suka buku2 self help. seperti stephen covey, dale carnegie, napoleon hill dan lain-lain. tapi saya belum menemukan metode yang ampuh untuk membuat saya melupakan trauma dari kejadian masa lalu, yang bisa diselesaikan mmd dengan "pengalaman singkat" (hanya sekali dlm mungkin durasinya beberapa menit, yg belum pernah saya alami kembali).
Ada seorang teman, yang dulu pernah ikut MMD beberapa kali, pernah ikut yang 3 hari, pernah yang 7 hari ... teman itu sama seperti Anda, penggemar berat buku-buku self-help. ... Pada suatu hari dia bilang sama saya, "Pak Hud, ... eh, ... Pak Semar, saya punya belasan buku-buku self-help, semuanya sudah saya masukkan kotak dan saya simpan di gudang." ...
Semar:
Jadi, seminar motivasi memang bermanfaat untuk hidup di dunia, di masyarakat ramai, bila orang masih menyadari banyak kekurangan dalam dirinya. Itu perlu ... Tapi setelah itu ...?
saya merasa banyak kekurangan dalam diri saya, misal sifat2 seperti pesimis, pemalu, "malas keluar dari zona nyaman" dsb. lalu apakah berarti saya harus melewati fase "motivasi/self help" dulu untuk bisa kemudian masuk kedalam fase "spiritual/mmd" ? apakah ini yg membuat pikiran saya bertentangan ?
ataukah saya kurang bisa menangkap penjelasan eyang dari maksud kalimat diatas ?
Oh, maaf, ... ya tidak tentu saja, ... kata-kata itu bukan saya maksudkan untuk Anda, melainkan untuk banyak orang yang belum bisa mengembangkan kesadaran dalam MMD dengan baik, karena terlalu dalam atau terbiasa dengan sikap & perilaku yang negatif. ... Buat Anda, sih, kalau Anda sudah mengasah kesadaran Anda dengan MMD begitu tajam ... ya, tetap saja berada dalam kesadaran MMD ... jangan mundur lagi ke motivasi ... ... Malah, seperti saya katakan semula, ... sebetulnya seminar motivasi itu tidak perlu buat Anda. ... Coba, segala sesuatu yang dibicarakan di sana adalah teori ... setelah Anda dengar & mengerti ... kan Anda kembali ke MMD. ...
O ya ... ngomong-ngomong, saya sendiri belum pernah ikut seminar motivasi apa pun, ... saya cuma dengar-dengar dari teman-teman ... Saya mau tanya: dalam seminar itu, di samping ceramah, apa ada "praktek"-nya? ... Selain mungkin diskusi kelompok & flip chart, apakah ada "teknik khusus" yang dilakukan dalam seminar sehingga memberikan "kesadaran instant"? ...
cita-cita...apakah artinya cita-cita ? karena selama ini saya diajarkan untuk mempunyai cita-cita dan berjuang meraih cita-cita itu...
keseimbangan ? bagaimana caranya menyeimbangkan ? berfokus menuju sebuah tujuan tapi tidak kehilangan wangi bunga dipinggir jalan ?
Jangan diseimbangkan ... bagaimana caranya ... tidak bisa ... karena yang satu pikiran dan yang lain berhentinya pikiran, kok. ... ... Jadi, pilih salah satu ... dan saya tahu, mana yang akan Anda pilih. ...
Saya dulu juga suka sekali, kok, dengan kata "cita-cita" ... saya ini dulu pengagum berat Bung Karno ... dan beliau sering bilang: "Gantungkan cita-citamu setinggi bintang di langit!" ... dengan suara yang menggelegar ... Anda pernah mendengar Bung Karno pidato?
untuk buku power of now pada awalnya saya suka, tp jalan setengah kok sepertinya mirip2 sama conversation with god dalam hal memberi kepuasan sesaat. bahkan saya rasakan tidak membantu dalam bermeditasi. sehingga tidak saya teruskan membaca ebooknya. yang saya temukan membantu malah kalimat2 krishnamurti. walau tidak selalu mengerti, tapi seperti eyang pernah bilang, kata-katanya seperti cermin yg membuat saya bertanya pada diri saya dan membantu meditasi. seperti akhir2 ini sebelum meditasi saya coba baca2 dulu bbrpa tulisan krishnamurti. bahkan kemarin malam sebelum pulang saya membaca tulisan krishnamurti, dan ditengah2 makan malam di sebuah warung, saya merasa melebur. minum air putih saja rasanya nikmat sekali, silir angin, gitu deh... ga pandai berkata2. jadi saya membaca krishnamurti saja.
terimakasih atas pencerahannya eyang
Nah, ... Anda lebih radikal dari saya ... Saya masih bermurah hati memberi 90% kesamaan kepada Eckhart Tolle ... Anda malah cuma 50%. ... ... Ya, tapi soalnya, Anda sudah memahami MMD lebih dulu.
Banyak lho teman-teman saya, yang sudah memahami ajaran Krishnamurti, bahkan para senior, tapi toh tidak urung ada yang bilang "ajaran The Power of Now itu persis ajaran K." ... Saya kan bingung ... ... Jadi E. Tolle saya beri 90% lah. ...
Sekarang saya tahu ... rupanya teman-teman itu cuma memahami Krishnamurti secara intelektual belaka, tapi belum pernah merasakan secara aktual bagaimana rasanya hening ... Jadi, begitu ada buku Tolle, langsung dilahap.
Salam,
semar