Pa Hud,
Benar, saya menggunakan kata 'sadar' dalam konteks 'aware'. Tapi saya pikir juga tidak sama dengan yang digunakan dalam kalimat: "Saya sadar bahwa saya sedang sedih" karena ini sepertinya berarti si saya tau bahwa saya sedang sedih. Sedangkan untuk tau berarti ada pikiran yang bergerak dan itu berarti sedang tidak 'sadar'? (??)
Kita ulangi lagi ya ... ada
emosi sedih (disebabkan karena sesuatu hal) ... saya tidak
'aware' akan emosi sedih itu, saya dikuasai oleh sedih itu ... orang-orang berusaha menghibur saya, tapi saya tetap sedih, karena
pikiran saya dipenuhi oleh penyebab kesedihan itu ... lama-kelamaan saya mulai
sadar (aware) akan keadaan diri saya yang sedang sedih ... dan kesedihan itu pun
mulai berkurang ... semakin sadar saya akan keadaan diri saya, semakin berkurang kesedihan itu ...
Tentang
"tahu" (recognition) bahwa saya sedih, memang itu adalah
pikiran juga ... di sini, pikiran itu adalah bagian dari
proses reflektif (memikir tentang diri) yang sering (tapi tidak selalu) muncul selama kita bangun ... Tapi
"tahu" itu tidak meredakan kesedihan itu, selama pikiran saya dipenuhi penyebab kesedihan itu ... yang
meredakan kesedihan itu adalah
sadar, karena dengan munculnya sadar, maka
pikiran yang terobsesi dengan obyek kesedihan
berkurang, dan dengan demikian
emosi yang menyertai
pikiran itu pun berkurang.
Masih agak bingung . Saya tadinya berpikir, ketika saya tau bahwa saya sedang mengalami suatu 'emosi' (sedih, stress, dll), saya sudah tidak 'sadar' lagi. Karena kemudian saya jadi berpikir2, kenapa begitu ya, apa yang harus saya lakukan supaya tidak stress, dan seterusnya. [...]
Di atas sudah saya katakan,
'tahu' (recognize) dan
'sadar' (aware) itu tidak sama. ... Anda bisa
'tahu' sedang sedih, tapi kesedihan itu tidak hilang atau berkurang ... sebabnya ialah karena
'sadar'-nya kurang, jadi
pikiran masih dipenuhi obyek penyebab kesedihan ...
Jadi, supaya tidak sedih, ya
biasakan 'sadar' dalam keadaan apa pun juga ... sehingga nanti kalau terjadi sesuatu yang membuat Anda sedih, 'sadar' Anda sudah cukup kuat ... Jadi,
jangan menunggu sampai datang musibah, lalu bersusah payah berusaha untuk 'sadar' ... sekalipun Anda tahu teorinya, tapi kalau datang krisis, biasanya susah diterapkan, kalau tidak terbiasa ...
Itulah pentingnya meditasi kesadaran ketika kita tidak punya masalah. ...
Tetapi sebelum sadar bahwa emosi itu ada, saya tidak benar-benar merasakan emosi tersebut (misalnya sedih). Rasanya baik-baik saja. Setelah tiba-tiba saya *sadar* (sepertinya sadar ini dalam konteks yang berbeda) bahwa barusan saya sedih, barulah tau bahwa saya sedang merasa sedih. Dan 'tidak tahu sedang sedih (atau emosi lainnya)' ini bisa berlangsung selama jangka waktu yang agak panjang atau juga pendek, tidak tentu. Bagaimana ya, bingung juga menjelaskannya. Kebanyakan bingungnya
Selama jangka waktu panjang atau pendek Anda "tidak tahu sedang sedih", padahal Anda sedang sedih? ... Misalnya, orang tua Anda meninggal dunia, dan Anda sedih, Anda "tidak tahu sedang sedih"? ... Mungkin maksud Anda, Anda tidak
aware, tidak
sadar bahwa Anda sedang sedih ... itu bisa terjadi, kalau kesedihan itu sangat kuat ... kalau pikiran Anda dipenuhi oleh ingatan tentang orang tua Anda yang baru meninggal dunia ... Anda merasa ditinggalkan dan sendirian ... Anda sangat sedih ... bahkan dalam kesadaran Anda, Anda ADALAH sedih itu sendiri, Anda tidak terpisah dari sedih itu ... Pada waktu itu memang Anda tidak aware sedang sedih ... Itukah yang Anda maksud?
Salam,
hudoyo