//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: MMD (Meditasi Mengenal Diri)  (Read 570335 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #270 on: 20 May 2008, 03:42:31 PM »
[...]Saya cuma mau bilang, ternyata "mati itu nikmat".. ;D
Bukan "mati" sebagai tutup usia, tetapi "mati" sebagai berhenti..
Tidak ada lagi yang perlu dikejar, mati ya mati saja.. :)

Semakin dekat waktunya, semakin merindukannya.. ^-^

Tampaknya Anda sudah menyelami makna sabda Sang Buddha kepada Angulimala: "Saya sudah lama berhenti, Angulimala. Kamulah yang masih berlari terus. Berhentilah."

Salam,
hudoyo

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #271 on: 20 May 2008, 06:34:42 PM »

Tentang pertanyaan Anda, coba perhatikan bagian yang saya beri bold. ... ELING sama sekali lain dengan "membiarkan pikiran berkelana". ... Coba renungkan, kalau Anda BENAR-BENAR 'eling' terhadap suatu peristiwa batin--misalnya, munculnya ingatan atau emosi--kalau Anda benar-benar eling, apa yang terjadi dengan ingatan itu? ... Coba renungkan dulu ... Kalau Anda benar-benar 'eling' ... ingatan atau emosi itu LANGSUNG LENYAP dengan sendirinya, tanpa sengaja dilenyapkan, atau dicatat supaya lenyap. ... (Memang sebentar lagi bisa muncul ingatan atau emosi yang sama, tapi bila itu pun dielingi lagi, ya lenyap lagi dengan sendirinya.) ...

Contoh nyata yang kita semua pernah alami: bila saya sedang melamunkan hal-hal yang enak-enak ... lalu tiba-tiba saya eling bahwa saya sedang melamun ... ke mana lamunan saya? ... Langsung lenyap dengan sendirinya, bukan? ... tapi bukan dengan sengaja dicatat "melamun". ... Jadi dalam contoh ini, ELING itu bukan hasil dari LATIHAN, atau KONSENTRASI, atau PENCATATAN ... dia datang begitu saja. ... "Tugas" kita dalam retret MMD hanyalah menyiapkan suasana yang kondusif bagi munculnya eling itu, tanpa berupaya agar eling itu muncul. ...

Ic..ic.., tapi Pak Hud apakah mungkin eling itu datang begitu saja..tiba-tiba "ting"? apakah ini bisa disebut kesadaran bodhi?

Quote
Singkatnya: eling itu bukan "membiarkan pikiran berkelana" ... justru sebaliknya, dengan eling, setiap pikiran, emosi, keinginan dsb akan lenyap dengan sendirinya, tidak peduli betapa pun liarnya pikiran itu ... Kalau pikiran sedang liar, sedetik lagi muncul pikiran baru ... lalu eling ... sehingga lenyap kembali ... demikian seterusnya ... cuma di sini frekuensinya lebih cepat, oleh karena itu kita namakan "pikiran liar" ... tapi, dalam keadaan itu, dalam MMD tidak ada keinginan untuk membuat pikiran itu diam ... biarkan saja ... eling ... mikir ... eling ... mikir ... eling ... mikir dengan cepat, liar ... lama-kelamaan batin akan masuk dalam keheningan juga, tanpa USAHA (VIRIYA) apa pun.

Nah, ... kalau tidak percaya ... buktikan sendiri, ehipassiko. ... :)

Salam,
Hudoyo


Jadi Pak Hud, apakah ini berarti dalam MMD ini kita membiarkan pikiran kita kemana saja, memikirkan apa saja, toh nantinya eling tersebut muncul tiba-tiba?
Apakah saat MMD dan pikiran kita tiba-tiba ingat ada hutang, apakah kita cukup eling "oh saya lagi berpikir ttg hutang nih" kemudian muncul pikiran lagi yang lain dan kita cukup'oh saya lagi berpikirittg ini" dst, apakah seperti ini?

Thanks
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #272 on: 21 May 2008, 06:20:40 AM »
Ic..ic.., tapi Pak Hud apakah mungkin eling itu datang begitu saja..tiba-tiba "ting"? [...]

Kalau Anda tengah melamun, lalu tiba-tiba eling bahwa Anda tengah melamun, sehingga lamunan itu lenyap dengan seketika, dari mana datangnya eling itu? Apakah dilatih lebih dulu?

Jawaban terhadap pertanyaan Anda itu justru ada pada paragraf saya yang Anda tanggapi. ... :) Ini saya tampilkan lagi:

Quote from: hudoyo
Jadi dalam contoh ini, ELING itu bukan hasil dari LATIHAN, atau KONSENTRASI, atau PENCATATAN ... dia datang begitu saja. ... "Tugas" kita dalam retret MMD hanyalah menyiapkan suasana yang kondusif bagi munculnya eling itu, tanpa berupaya agar eling itu muncul. ...

Quote from: Kelana
[...] apakah ini bisa disebut kesadaran bodhi?

Tentang apakah itu bisa disebut "kesadaran bodhi" atau tidak, itu kan cuma TEORI, tidak relevan dengan pengalaman ELING itu sendiri. ... Silakan Anda analisis sendiri.


Quote
Quote from: hudoyo
Singkatnya: eling itu bukan "membiarkan pikiran berkelana" ... justru sebaliknya, dengan eling, setiap pikiran, emosi, keinginan dsb akan lenyap dengan sendirinya, tidak peduli betapa pun liarnya pikiran itu ... Kalau pikiran sedang liar, sedetik lagi muncul pikiran baru ... lalu eling ... sehingga lenyap kembali ... demikian seterusnya ... cuma di sini frekuensinya lebih cepat, oleh karena itu kita namakan "pikiran liar" ... tapi, dalam keadaan itu, dalam MMD tidak ada keinginan untuk membuat pikiran itu diam ... biarkan saja ... eling ... mikir ... eling ... mikir ... eling ... mikir dengan cepat, liar ... lama-kelamaan batin akan masuk dalam keheningan juga, tanpa USAHA (VIRIYA) apa pun.

Nah, ... kalau tidak percaya ... buktikan sendiri, ehipassiko. ... :)

Salam,
Hudoyo

Jadi Pak Hud, apakah ini berarti dalam MMD ini kita membiarkan pikiran kita kemana saja, memikirkan apa saja, toh nantinya eling tersebut muncul tiba-tiba?

"membiarkan pikiran kita kemana saja, memikirkan apa saja" - Setiap kali pikiran, perasaan, emosi dll fenomena batin muncul, bila orang eling, akan langsung lenyap kembali. ... Jadi di sini kita tidak "membiarkan pikiran kita ke mana saja"; kita tidak "membiarkan", tidak pula "melawan, menekan, mengendalikan"; dalam MMD orang tidak berbuat apa-apa atau bersikap apa-apa, termasuk tidak "membiarkan", tidak pula "mengendalikan".

"toh nantinya eling tersebut muncul tiba-tiba" - Kalau orang sudah terbiasa, lebih banyak sadar/eling daripada tidak sadar/tidak eling, maka begitu suatu fenomena batin (pikiran, emosi, keinginan dsb) muncul, langsung diikuti oleh sadar/eling, sehingga lenyap kembali dengan segera, tidak usah menunggu sampai "nanti". Kata "nantinya" itu menyesatkan.


Quote
Apakah saat MMD dan pikiran kita tiba-tiba ingat ada hutang, apakah kita cukup eling "oh saya lagi berpikir ttg hutang nih" kemudian muncul pikiran lagi yang lain dan kita cukup'oh saya lagi berpikirittg ini" dst, apakah seperti ini?

Tidak persis seperti itu; kalimat-kalimat seperti "oh saya lagi berpikir ttg hutang nih" dan "oh saya lagi berpikir ttg ini" adalah PIKIRAN lagi sebagai REAKSI terhadap PIKIRAN sebelumnya; jadi itu pun harus dielingi sebagai PIKIRAN, yang pasti akan lenyap kalau orang eling.

Hati-hati ... kata-kata Anda, "apakah kita CUKUP eling ..." menyiratkan adanya ALTERNATIF. Di sini tidak ada alternatif apa-apa, bukan "cukup eling"; yang ada hanya dua kemungkinan: 'eling' atau 'tidak eling'. Eling itu tidak perlu dan tidak bisa ditambahi apa-apa lagi ...

Dalam praktek MMD yang terjadi adalah, ketika muncul PIKIRAN akan hutang > sadar/eling > PIKIRAN akan hutang itu lenyap ... ketika muncul PIKIRAN yang menyenangkan > sadar/eling > PIKIRAN yang menyenangkan itu lenyap ... begitu seterusnya ... tanpa si pemeditasi campur tangan, tanpa pemeditasi BERLATIH, BERUPAYA, MEMPERTAHANKAN sadar atau eling itu.

Ini perbedaan MENDASAR antara MMD dan teknik-teknik vipassana lain. Dalam MMD tidak ada KONSENTRASI, tidak ada USAHA, tidak ada VIRIYA, tidak ada LATIHAN. Retret MMD bukan untuk BERLATIH MMD, melainkan menyediakan kesempatan & suasana yang kondusif untuk sadar/eling tanpa tujuan/cita-cita apa pun.

Ini sukar dipahami oleh para pemeditasi MMD sendiri pada saat-saat awal ia masuk ke dalam retret MMD. Pada umumnya orang tidak bisa mengerti seperti apa itu meditasi tanpa tujuan & tanpa usaha, tanpa konsentrasi. Apalagi kalau yang bersangkutan pernah mengikuti retret vipassana versi lain, pasti bingung ketika pertama kali ikut retret MMD. Tetapi kalau ia bisa diam mengamati gerak pikirannya sendiri, pada umumnya ia bisa memahami kiat MMD, ia tahu seperti apa itu meditasi tanpa tujuan & tanpa usaha, tanpa konsentrasi. Pada saat itu ia mengerti apa artinya "bebas dari beban meditasi", dan ia tidak akan mundur kembali kepada meditasinya yang lama yang adalah konsentrasi.

Tetapi kalau ia tidak dapat memahami kiat MMD, maka ia akan bingung sampai retret selesai, dan kemungkinan besar ia akan meninggalkan MMD. Itulah sebabnya saya katakan, meditasi itu cocok-cocokan; belum tentu MMD cocok untuk semua orang; begitu pula teknik-teknik vipassana yang lain, tidak ada satu teknik vipassana yang cocok untuk SEMUA orang.

Salam,
hudoyo


« Last Edit: 21 May 2008, 03:33:18 PM by hudoyo »

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #273 on: 22 May 2008, 08:18:58 AM »
mo mohom bimbingan akan padam nya rasa...
aku hidup...tapi lagi-lagi muncul...rasa mati...
mati:tidak ada rasa.....tidak ada keinginan
bahkan keinginan heningpun tak ada
yang ada rasa....ngak ada apa-apa...
aku susah mo menjelaskannya........
yang aku sadar dan aku bisa amatin adalah....
aku 'mati'....tapi aku hidup...
seperti pikiran berhenti...rasa hilang....begitu mo...

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #274 on: 22 May 2008, 08:55:37 AM »
Evo, kesadaran yang Anda alami berada di atas pikiran, ketika pikiran tidak berfungsi lagi,
Oleh karena itu, Anda tidak bisa menjelaskannya dengan kata-kata;

Selain itu, kesadaran itu sangat berbeda dengan kesadaran sehari-hari, di mana si aku berada di pusat dan menentukan,
Oleh karena itu, ada rasa lain, rasa baru, yang tidak bisa dijelaskan;

Namun, di situ masih ada sisa ingatan, sisa si aku,
Sehingga kesadaran itu masih bisa dibedakan dengan kesadaran sebelumnya,
Oleh karena itu, Anda bisa menulis seperti itu.

Saran saya: tetaplah berada di situ,
amati saja pikiran yang masih bergerak, pikiran yang bertanya-tanya.


Lama-kelamaan Anda akan menjadi terbiasa dengan keadaan yang baru itu,
Dan pikiran pun akan reda, keheranan akan reda, pertanyaan akan reda,
Batin pun menjadi biasa-biasa lagi, tapi bukan biasa seperti dulu,
Biasa dengan keadaan yang baru.

Salam,
hudoyo




Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #275 on: 22 May 2008, 09:56:20 AM »
mo mohom bimbingan akan padam nya rasa...
aku hidup...tapi lagi-lagi muncul...rasa mati...
mati:tidak ada rasa.....tidak ada keinginan
bahkan keinginan heningpun tak ada
yang ada rasa....ngak ada apa-apa...
aku susah mo menjelaskannya........
yang aku sadar dan aku bisa amatin adalah....
aku 'mati'....tapi aku hidup...
seperti pikiran berhenti...rasa hilang....begitu mo...

si bos kembali nongol... pdhal uda memohon kemaren ternyata gak mempan... si bleh uda jinak, disini si bleh terus2an memohon cuma si bos gak bereaksi... tp sudah merupakan karakternya si bleh dia akan terus utk memohon... bos tolong kembalikan nyonya ku  :'( :'(

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #276 on: 23 May 2008, 01:11:15 AM »
Saya mau tanya donk...
Kebetulan saya lagi mencoba permainan kematian ini...
Awal2 saya menetapkan tanggal kematian, kira2 2 bulan dr sekarang, lebih tepatnya pas tanggal ulang tahun, dalam hati pikir, biar kalo mati beneran bisa keren kayak Sidharta, lahir dan mati pas tanggal yang sama.. 8)
Terus saya dengan sengaja menghantui si pikiran ini, "eh, 2 bulan lagi mati lho!"
Awal2 sih ada rasa deg2an gtu, kayak sedang menanti kejutan, terus mulai berpikir, wah, kalo mati, udh kaga isa begini, kaga isa begitu lagi...Trus kalo mati jadi apa yah? Jadi setan gentayangan?Jadi dewa?Ato jadi manusia lg? Ato jgn2 jadi binatang piaraan lg??

Selain itu juga jadi mikirin tentang proyek yang sedang saya jalani, yang baru slesai bulan agustus, wah kaga isa lihat hasil kerja keras deh, udsah keburu mati sih... Pikiran terus berpikir akan dampak2 kalo mati 2 bulan lg...Termasuk berpikir tentang keluarga, gimana yag kalo saya tinggal? Terus temen saya klo saya mati pada dateng ga yah?Yah kaga isa lulus kuliah dulu deh...Duh, blom kawin lgi! :-[

Setelah beberapa saat membayangkan kalo mati 2 bulan lagi, saya justru jadi penasaran seperti mengharapkan mau mati.Mengharapkan kematian ternyata cukup menghabiskan energi, jadi saya jadi cuek dengan kematian itu...Yah masih 2 bulan lagi ini...Toh kalo mati, ya sudahlha, mati aja...Toh ntar juga masih bisa reinkarnasi...Kalo reinkarnasi jadi apa jg terserah lha, jalanin aja..Toh keadaan yang sekarang juga kaga bahagia banget, sedih juga kaga...

Efek mikirin kematian 2  bulan lagi justru memberikan dampak perasaan hampa keinginan pun rasanya sirna, makan pun jadi hanya "seperlunya", hanya kalau lapar doank baru makan.Tapi, di lain pihak saya seperti mempersiapkan "kematian" saya, mulai bilang, ntar kalo gw mati, gw dikremasi aja yah, biar kaga ribet  n lebih murah pula...Trus abunya mo disimpen ato dibuang juga terserah...
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Dampak paham reinkarnasi
« Reply #277 on: 23 May 2008, 06:41:11 AM »
Bagus .. teruskan ... Anda mulai tercerahkan sedikit-sedikit ... :) ... Ada baiknya teman-teman Buddhis yang lain mencoba pula permainan yang dikenalkan oleh Rekan Andi Cahya (Madman) ini. ... Dengan bermain ini sebetulnya Anda telah bermeditasi 'marana-nussati' (perenungan akan kematian) ... suatu meditasi yang amat baik menurut Sang Buddha.

Saya cuma mau mengomentari tentang pemikiran Anda tentang reinkarnasi. ... Paham reinkarnasi itu bisa berdampak positif, bisa pula berdampak negatif. ... Berdampak positif, kalau orang lalu sadar bahwa apa yang diperbuatnya SEKARANG akan berakibat di kemudian hari. ... Apalagi kalau lebih jauh lagi sadar, bahwa perbuatan baik apa pun yang kita lakukan sekarang sama sekali tidak menjamin kebahagiaan abadi dalam kehidupan yang akan datang. ... Lalu mulai sadar bahwa kita sebetulnya berada dalam rumah yang sedang terbakar. ... Tidak ada gunanya berbuat baik atau berbuat buruk. ... Lebih baik berhenti. ...

Tapi paham reinkarnasi bisa juga berdampak negatif, kalau hal itu membuat orang menunda-nunda untuk sadar, karena senang dengan kehidupan sekarang. ... Ah, nanti kan ada reinkarnasi ... begitu katanya. ... Dan itu saya lihat banyak dianut oleh umat Buddha, paham reinkarnasi cuma hiburan yang membuatnya tidak berubah sedikit pun sekarang. ...

Salam,
Hudoyo

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #278 on: 23 May 2008, 07:06:23 AM »
duuuh......... maafkan saya  _/\_ ... sebagai pemula saya makin lama membaca ... makin bingung
ada gejolak dalam hati, apakah mungkin dalam kehidupan saat ini, bisa mencapai tingkat kesucian??
sedangkan kekotoran bathin masih melekat??

 _/\_
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #279 on: 23 May 2008, 07:55:25 AM »
[Lebih dulu, silakan baca posting saya terbaru tentang 'kepercayaan/pegangan hidup' di thread 'J Krishnamurti' ("Buddhisme & kepercayaan lain"). ]

Quote
apakah mungkin dalam kehidupan saat ini, bisa mencapai tingkat kesucian??
sedangkan kekotoran bathin masih melekat??

Apakah "tingkat kesucian" itu? ... Anda tidak tahu, dan saya pun tidak tahu. ... Kita telah dicekoki dengan paham-paham tentang "tingkat kesucian". ... :)

Lalu kita telah dicekoki juga dengan paham bahwa lobha, dosa dan moha itu adalah "kotoran batin" (akusala citta). ... Dan karena itu 'kotoran', jadi harus dilenyapkan. ...

Di lain pihak, kita dicekoki pula bahwa metta, karuna, mudita & upekkha itu adalah 'batin yang baik' (kusala citta).  ... Dan karena itu 'baik', jadi harus dikembangkan. ...

Yang tidak diajarkan kepada kita (setidak-tidaknya tidak secara luas) ialah bahwa lobha, dosa, moha, metta, karuna, mudita & upekkha SEMUA itu tidak lebih dari permainan ego/aku/atta. ... 

Sadarilah semua permainan itu, dan juga dampak masing-masing ... sadarilah apa dampak dari lobha, dosa & moha, ... dan apa dampak dari metta, karuna, mudita & upekkha ... tapi JANGAN MENOLAK LOBHA, DOSA & MOHA, DAN JANGAN MELEKAT PADA METTA, KARUNA, MUDITA & UPEKKHA. ............ SADARI SAJA dampak masing-masing.

Kalau Anda bisa menyadari itu sedalam-dalamnya ... maka Anda tahu apa artinya BEBAS ... ketika si aku/ego/atta ini RUNTUH ...

Nibbana berarti bebas dari senang dan susah, bebas dari bahagia dan menderita ... Nibbana berarti bebas dari aku/ego/atta.

Salam,
hudoyo



« Last Edit: 23 May 2008, 08:00:33 AM by hudoyo »

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #280 on: 23 May 2008, 01:08:36 PM »
Yup, terima kasih sudah diingatkan mengenai ini...
Memank pemahaman tentang reinkarnasi terkadang memberikan efek positif dan negatif bagi saya...
Terkadang kalau lagi "pasrah" ada kepikiran "ya sudah, semua orang juga pasti mati,masih ada kesempatan di kehidpuan yang akan datang". Tapi pikiran tersebut pun suka saya sanggah sendiri "Mau sampai kapan muter2 di roda kehidupan ini?" Hasil dari sanggahan saya ini terkadang membuat saya rasanya ingin diam dan berhenti dan merasakan nibbana...

Wah lama2 bisa gila rasanya bekutat sama pikiran sendiri...
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #281 on: 23 May 2008, 01:22:05 PM »
Yup, terima kasih sudah diingatkan mengenai ini...
Memank pemahaman tentang reinkarnasi terkadang memberikan efek positif dan negatif bagi saya...
Terkadang kalau lagi "pasrah" ada kepikiran "ya sudah, semua orang juga pasti mati,masih ada kesempatan di kehidpuan yang akan datang". Tapi pikiran tersebut pun suka saya sanggah sendiri "Mau sampai kapan muter2 di roda kehidupan ini?" Hasil dari sanggahan saya ini terkadang membuat saya rasanya ingin diam dan berhenti dan merasakan nibbana...

Wah lama2 bisa gila rasanya bekutat sama pikiran sendiri...

Makanya buruan praktek MMD ^-^ daripada muter2 terus :P
« Last Edit: 23 May 2008, 01:28:40 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #282 on: 23 May 2008, 01:43:32 PM »
[...]Wah lama2 bisa gila rasanya bekutat sama pikiran sendiri...

;D  ;D  ;D

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #283 on: 23 May 2008, 10:40:10 PM »
Dalam praktek MMD yang terjadi adalah, ketika muncul PIKIRAN akan hutang > sadar/eling > PIKIRAN akan hutang itu lenyap ... ketika muncul PIKIRAN yang menyenangkan > sadar/eling > PIKIRAN yang menyenangkan itu lenyap ... begitu seterusnya ... tanpa si pemeditasi campur tangan, tanpa pemeditasi BERLATIH, BERUPAYA, MEMPERTAHANKAN sadar atau eling itu.

Pertanyaannya , Pah Hud, bagaimana kita mengetahui bahwa yang datang itu adalah eling/sadar. Saya mencobanya di rumah tapi hasilnya selalu ada pikiran yang seperti yang saya sampaikan : ”ini saya lagi pikir ini atau itu”, dst. Apakah ini hal yang kurang baik? Mengapa ini terjadi? Apakah ini karena mengejar eling tersebut?

Thanks
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #284 on: 24 May 2008, 03:09:00 AM »
Pertanyaannya , Pah Hud, bagaimana kita mengetahui bahwa yang datang itu adalah eling/sadar. Saya mencobanya di rumah tapi hasilnya selalu ada pikiran yang seperti yang saya sampaikan : ”ini saya lagi pikir ini atau itu”, dst. Apakah ini hal yang kurang baik? Mengapa ini terjadi? Apakah ini karena mengejar eling tersebut?

Lebih dulu saya bertanya: Berapa lama Anda mencoba itu? ... Kalau cuma 1 - 2 jam, belum cukup ... Pada awalnya, Anda harus mencoba sekurang-kurangnya 24 jam terus-menerus (ikuti retret MMD akhir pekan). ;D

Itu bukan hal yang "kurang baik" - itu sangat wajar, karena begitulah proses pikiran kita berlangsung selama hidup kita sampai kita mencoba melihatnya sekarang. ... Jadi agar proses alamiah pikiran itu mendapat waktu untuk melambat secara alamiah pula--bukan dihentikan secara artifisial dengan konsentrasi--perlu waktu bukan hanya 1 - 2 jam.

Dari laporan Anda, yang belum Anda ceritakan--karena belum Anda lihat--adalah ELING itu sendiri, yang berlangsung sangat cepat ... mungkin hanya sepersepuluh detik. ... Maksud saya begini:

Misalkan Anda tengah MELAMUN ... lalu tiba-tiba Anda ELING ... eling itu cuma berlangsung sepersepuluh detik ... lalu muncul PIKIRAN, "Barusan saya lagi melamun" ... Jadi, 'eling' yang berlangsung sangat cepat itu belum terlihat oleh Anda. ... Anda mengira yang terjadi adalah: dari MELAMUN tiba-tiba muncul PIKIRAN, "Saya lagi melamun".

Nah, jangan putus asa, jangan merasa frustrasi ... teruskan praktik Anda dalam retret MMD akhir pekan, kalau bisa ikut yang seminggu ... ;D ... jangan mengharap-harap eling itu sendiri, karena harapan itu adalah pikiran lagi, bukan eling itu sendiri. ...

Nah, pada satu titik ... secara TIBA-TIBA ... Anda akan melihat ELING itu sendiri ... Anda akan melihat bahwa yang sesungguhnya terjadi adalah: MELAMUN > ELING > PIKIRAN "Barusan saya melamun" ... Ketika itu, ELING itu berlangsung lebih lama sedikit daripada sebelumnya ... mungkin satu atau dua detik ... sebelum diikuti munculnya pikiran berikutnya ...

Peristiwa melihat ELING untuk PERTAMA KALI ... ketika Anda melihat JEDA ANTARA DUA PIKIRAN untuk pertama kali ... yang terjadi secara TIBA-TIBA itu, membawa suatu perasaan GAIRAH yang luar biasa dalam batin Anda ... Anda tahu Anda tengah mengalami suatu tingkat kesadaran yang lain sekali dari kesadaran pikiran sehari-hari, yang di situ Anda tidak ada lagi ... Anda tahu Anda berada dalam keheningan tanpa pikiran, yang di situ Anda tidak ada lagi (pengetahuan itu muncul setelah peristiwa itu berlalu) ... Ada yang sampai bilang, ia sudah mencapai Pembebasan (nibbana), padahal masih belum apa-apa. ... (Teman-teman yang suka mengutak-atik 'jhana', 'upacara samadhi', 'khanika samadhi' dll, silakan menganalisis pengalaman apa itu ... buat saya analisis seperti itu tidak relevan lagi. :) )

Selanjutnya, pada saat-saat yang TIDAK DIHARAPKAN, peristiwa melihat ELING itu terulang kembali ... makin lama makin sering ... makin lama makin panjang durasinya ... sementara GAIRAH yang menyertai pengalaman pertama tadi makin mereda ... dan akhirnya peristiwa itu menjadi "biasa" ... menjadi bagian dari kesadaran Anda sehari-hari. ...

Tapi, sekali lagi, jangan mengharap-harap peristiwa melihat ELING itu akan datang ketika ia masih jarang muncul ... kalau diharap-harap malah lama tidak muncul, karena mengharap itu sendiri adalah pikiran ... Ia muncul ketika orang tidak mengharap lagi. ...

NB: Ajahn Buddhadasa Mahathera dalam buku beliau, "Mindfulness with Breathing" (bukan "Anapanasati - Mindfulness of Breathing"), menyebut keheningan yang saya uraikan itu sebagai 'mencicipi Nibbana'.

Salam,
Hudoyo
« Last Edit: 24 May 2008, 03:30:36 AM by hudoyo »