//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: MMD (Meditasi Mengenal Diri)  (Read 570319 times)

0 Members and 4 Guests are viewing this topic.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1470 on: 19 January 2009, 10:36:40 AM »

Quote
tampaknya salah sambung terus berlanjut, entah mengapa. mungkin mabuk dalam kenikmatan menggebuki tokoh yg dianggap antagonis.
apa terlihat begitu ya? thread ini khan isinya tentang MMD, otomatis akan ada yang pro dan kontra, sy rasa wajar apabila ada orang yang memandang MMD inilah itulah dan mempertanyakan kualitas MMD, bahkan saya lihat om nyana yang dulu agak menentangpun sekarang tidak khan? ;D
segala sesuatu berproses khan ;D

Saya baru ngeh kalau sebagian anggota forum ada yg berpikiran bahwa disini ada tokoh antagonis yg digebuk2i.
Kalau boleh berterus terang, tentu tokoh yg dimaksud adalah Pak Hud dan penggebuk-nya adalah para kritikus (termasuk sy  :) )...

Selama ini -ini sy pribadi- berpendapat ada sesuatu yg salah dgn metoda MMD (meditasi duduk+konsepnya; karena -untuk vipassana yg bertujuan mengikis kekotoran batin- meditasi duduk dan konsep sehari-hari adalah satu kesatuan).

Selama ini saya tidak setuju bahwa MMD (beserta konsep2nya) adalah meditasi 'pengikisan kekotoran batin', bahwa MMD (yg hanya duduk sadari saja, tanpa perlu menjaga moralitas) akan bisa meningkatkan kualitas batin praktisi-nya secara permanen.

Jadi, karena MMD telah membuka thread diskusi, wajar saja saya (dan rekan2 lain) ikut melakukan diskusi, tanya jawab, kritik, dll disini.... lantas apakah pihak MMD merasa 'diserang'? Merasa 'digebuk'? Kalo gak mau 'merasa diserang/ digebuk' ya, jangan buka thread di milis2/forum2.... atau jangan ladeni para 'kritikus' ini.... pilihan merasa 'digebuk/diserang' ada ditangan anda...

BTW,
ngomong2 soal digebuk.... siapa  menggebuk siapa yah? MMD menggebuk dogma2 Buddhism? atau para Buddhist menggebuk MMD? Imo, tergantung pola pikir masing2 kali yah....  ;D

::



Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1471 on: 19 January 2009, 10:54:06 AM »
iya makanya sebaiknya kita bisa melihat "APA ADANYA" bukan menafsirkan :)

Jangan berkata, "Sebaiknya begini, sebaiknya begitu," karena di situ Anda tidak melihat apa adanya batin Anda, melainkan hanya didorong oleh norma, cita-cita; Anda tidak melihat bahwa Anda sedang menafsirkan kata-kata orang tercerahkan, menjadikannya aturan, norma. Yang penting, sadari saja setiap saat Anda tengah berpikir menafsirkan; dan itu sering kali terjadi dalam satu hari ... kalau pikiran-pikiran ini disadari, ada kemungkinan akan diam dengan sendirinya.

Yang dibold biru di atas saya setuju.


Yg di BOLD biru diatas, yakni:
kalau pikiran-pikiran ini disadari, ada kemungkinan akan diam dengan sendirinya.

Disini Pak Hud menulis "ADA KEMUNGKINAN", jadi kalo pikiran2 ini disadari, 'ada kemungkinan' akan diam dengan sendirinya.

Saya setuju dengan Pak Hud.

'Ada kemungkinan' artinya: bisa YA, bisa TIDAK.

Pikiran2 yg manakah yg BISA diam jika disadari saja dan pikiran2 yg macam manakah yg TIDAK BISA diam hanya dengan disadari saja? Pikiran2 (kecenderungan2 batin) yg telah laten, yg telah mengakar kuat  akan sulit sekali bisa diam hanya ketika disadari saja. Butuh lebih dari sekedar 'sadari saja' untuk pikiran2 laten macam begini. Ambil contoh 'pikiran untuk merokok' bagi perokok. Apakah seorang perokok berat bisa berhenti merokok hanya dengan 'sadari saja'? Ia butuh tekad yg teguh, semangat yg kuat dan disiplin yg keras untuk bisa berhenti merokok. "Sadari saja" tidak akan berfungsi apa2 disini.

Lantas, batin/pikiran macam manakah yg BISA berhenti ketika di'sadari saja'? Pikiran/batin yg telah tipis kilesa-nya, pikiran/batin yg belum mengakar kuat, pikiran/batin yg telah terlatih menuju kesempurnaan, akan 'ampuh' dibelokkan ketika 'disadari saja'. Untuk menuju ke kualitas batin macam begini, butuh latihan keras, butuh tekad yg kuat, butuh disiplin dan semangat yg dicicil sedikit demi sedikit. Tidak ada yg instan untuk menuju kesempurnaan. Butuh usaha yg terpadu.

Ketika si perokok berat, dgn usaha nya yg keras ditunjang oleh semangat dan disiplin, telah BERHASIL membuatnya membuatnya berhenti merokok, maka akan mudah bagi dia untuk selanjutnya. Ketika suatu waktu, berkumpul dgn teman2nya yg perokok, timbul pikirannya untuk merokok, maka ia sadari pikiran itu, maka ia tidak akan melanjutkan tangannya untuk mengambil rokok temannya. Ketika kualitasnya sudah mapan begini, maka 'sadari saja' sudah cukup baginya untuk menghentikan pikirannya.

Ajahn Chah pernah bilang: "Masih dibutuhkan cambuk untuk menjinakkan sapi yg liar"

anjali,
willi

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1472 on: 19 January 2009, 10:55:59 AM »
Saya baru ngeh kalau sebagian anggota forum ada yg berpikiran bahwa disini ada tokoh antagonis yg digebuk2i.
Kalau boleh berterus terang, tentu tokoh yg dimaksud adalah Pak Hud dan penggebuk-nya adalah para kritikus (termasuk sy  :) )...
bang willi, kok anda merasa yah? hehehehe...
maaf nih. kalo memang anda tidak merasa tenggelam dalam kesenangan asal gebuk dan tidak merasa males menyelidiki yg dimaksudkan peserta diskusi lain, kenapa anda susah payah menjelaskan? kalo memang anda tidak begitu, berarti komentar itu bukan buat anda...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1473 on: 19 January 2009, 11:44:06 AM »
Saya baru ngeh kalau sebagian anggota forum ada yg berpikiran bahwa disini ada tokoh antagonis yg digebuk2i.
Kalau boleh berterus terang, tentu tokoh yg dimaksud adalah Pak Hud dan penggebuk-nya adalah para kritikus (termasuk sy  :) )...
bang willi, kok anda merasa yah? hehehehe...
maaf nih. kalo memang anda tidak merasa tenggelam dalam kesenangan asal gebuk dan tidak merasa males menyelidiki yg dimaksudkan peserta diskusi lain, kenapa anda susah payah menjelaskan? kalo memang anda tidak begitu, berarti komentar itu bukan buat anda...


ya atau tidak... gpp...
diskusi lanjutttt.... :)

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1474 on: 19 January 2009, 12:09:27 PM »
Quote
Selama ini saya tidak setuju bahwa MMD (beserta konsep2nya) adalah meditasi 'pengikisan kekotoran batin', bahwa MMD (yg hanya duduk sadari saja, tanpa perlu menjaga moralitas) akan bisa meningkatkan kualitas batin praktisi-nya secara permanen.

tanpa perlu menjaga moralitas, bukan berarti menjadi amoral

dalam Dhammapada Buddha mengatakan:

kebencian hanya akan berakhir dg tidak-membenci (#1).

kenapa sang Buddha ga bilang kebencian hanya akan berakhir dg mencintai (#2)?

temukan perbedaannya, kalimat ke#2 mungkin sering ditemukan & seharusnya lebih umum,
lantas kenapa sang Buddha malah berkata dg kalimat #1...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1475 on: 19 January 2009, 12:27:33 PM »
bahwa MMD (yg hanya duduk sadari saja, tanpa perlu menjaga moralitas)
persepsi saya berbeda di sini...

setahu saya, pak hudoyo bukan bermaksud untuk mempersilakan anda semua melanggar sila dalam kehidupan sehari2...

yg dimaksud adalah dalam vipassana atau saat anda sadar, (konsep) sila tidak relevan...
dalam vipassana, tugas anda hanyalah sadar, sadar dan sadar.
segala ide dan konsep hanya akan membebani praktek vipassana anda, termasuk teori2 buddhis lainnya.
saya yakin anda pernah bereksperimen sendiri dalam meditasi anda. yg mana yg lebih berhasil?
kalo belum, silakan coba.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1476 on: 19 January 2009, 12:30:19 PM »
tanya pak hudoyo
apa benar pak hudoyo tidak berpegang pada tripitaka?

Tipitaka, aliran-aliran adalah bentukan konsep yang disarikan...kata berpegang sendiri berarti menunjukkan dualitas pikiran yang tidak bisa keluar dari kurungan konsep.
Memang kalo saya mengatakan ini pasti akan timbul kontroversi tapi lihatlah lebih dalam lagi ke dalam batin bahwa semua konsep yang disarikan itu bukan untuk dipegang erat2 tapi diselidiki lewat batin,sama seperti orang belajar Fisika,konsep diperlukan di awal namun pada pelaksanaan konsep hanya 10% digunakan. Pak Hudoyo memegang 2 Sutta sebagai 'panduan' bukan sebagai padanan kata2.

tapi kalau dalam fisika hukumnya kan sudah jelas. tinggal formulanya saja yg dicari
kalau sesuatu yg tidak di ajarkan SB apa bisa dibilang ajaran SB.
kalau seorang guru mengajarkan pancasila masa yg diambil cuma perumpamaan sila 1. berarti bukan pancasila sila 1, tapi perumpamaan sila 1

sepertinya yang saya tangkap dari melepas/ kekosongan dalam buddhist adalah
berusaha / berkeras dalam menyingkirkannya, mengenalinya, berlatih untuk melepas
bukan mengalami apa itu kekosongan yg tanpa usaha apa2
karena cuma untuk sesaat untuk apa? nanti juga gak kosong lagi :))
jadi saya pro pak hudoyo ha......

ha.. bener gitu bos

N1AR...seberapa besar pemahaman benar anda mengenai Buddhism...di satu pihak anda bisa mencap Hudoyo salah persepsi soal Buddhisme,jika anda berani menyatakan beliau salah,berarti anda adalah benar. recheck kembali ke kondisi batin anda sebelum menyampaikan sesuatu,apakah benar pemahaman anda...dan saya ga bilang hudoyo akan benar,masing2 perlu mengecek kondisi batin anda,atau anda selama ini hanya ikut2an berdebat tanpa mengerti jalur ceritanya.awasi batin. _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1477 on: 19 January 2009, 12:31:33 PM »
Quote
Selama ini saya tidak setuju bahwa MMD (beserta konsep2nya) adalah meditasi 'pengikisan kekotoran batin', bahwa MMD (yg hanya duduk sadari saja, tanpa perlu menjaga moralitas) akan bisa meningkatkan kualitas batin praktisi-nya secara permanen.

tanpa perlu menjaga moralitas, bukan berarti menjadi amoral

dalam Dhammapada Buddha mengatakan:

kebencian hanya akan berakhir dg tidak-membenci (#1).

kenapa sang Buddha ga bilang kebencian hanya akan berakhir dg mencintai (#2)?

temukan perbedaannya, kalimat ke#2 mungkin sering ditemukan & seharusnya lebih umum,
lantas kenapa sang Buddha malah berkata dg kalimat #1...

Kisah Kalayakkhini

Ada seorang laki-laki perumah tangga mempunyai istri yang mandul. Karena merasa mandul dan takut diceraikan oleh suaminya, ia menganjurkan suaminya untuk menikah lagi dengan wanita lain yang dipilih olehnya sendiri. Suaminya menyetujui dan tak berapa lama kemudian isteri muda itu mengandung.

Ketika isteri mandul itu mengetahui bahwa madunya hamil, ia menjadi tidak senang. Dikirimkannya makanan yang telah diberi racun, sehingga isteri muda itu keguguran. Demikian pula pada kehamilan yang kedua. Pada kehamilannya yang ketiga, isteri muda itu tidak memberi tahu kepada isteri tua. Karena kondisi phisiknya kehamilan itu diketahui juga oleh isteri tua. Berbagai cara dicoba oleh isteri tua itu agar kandungan madunya itu gugur lagi, yang akhirnya menyebabkan isteri muda itu meninggal pada saat persalinan. Sebelum meninggal, wanita malang itu dengan hati yang dipenuhi kebencian bersumpah untuk membalas dendam kepada isteri tua.

Maka permusuhan itu pun dimulai.

Pada kelahiran berikutnya, isteri tua dan isteri muda tersebut terlahir sebagai seekor ayam betina dan seekor kucing. Kemudian terlahir kembali sebagai seekor macan tutul dan seekor rusa betina, dan akhirnya terlahir sebagai seorang wanita perumah tangga di kota Savatthi dan peri yang bernama Kali.

Suatu ketika sang peri (Kalayakkhini) terlihat sedang mengejar-ngejar wanita tersebut dengan bayinya. Ketika wanita itu mendengar bahwa Sang Buddha sedang membabarkan Dhamma di Vihara Jetavana, ia berlari ke sana dan meletakkan bayinya di kaki Sang Buddha sambil memohon perlindungan.

Sedangkan peri tertahan di depan pintu vihara oleh dewa penjaga vihara. Akhirnya peri diperkenenkan masuk, dan kedua wanita itu diberi nasehat oleh Sang Buddha.

Sang Buddha menceritakan asal mula permusuhan mereka pada kehidupan lampau, yaitu sebagai seorang isteri tua dan isteri muda dari seorang suami, sebagai seekor ayam betina dan seekor kucing, sebagai seekor macan tutul dan seekor rusa betina.

Mereka telah dipertemukan untuk melihat bahwa kebencian hanya dapat menyebabkan kebencian yang makin berlarut-larut, tetapi kebencian akan berakhir melalui persahabatan, kasih sayang, saling pengertian, dan niat baik.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair ke 5 berikut ini:

"Na hi verena verani
sammantidha kudacanam
averena ca sammanti
esa dhammo sanantano."

Kebencian tak akan pernah berakhir apabila dibalas dengan kebencian.
Tetapi, kebencian akan berakhir bila dibalas dengan tidak membenci
Inilah satu hukum abadi.


Kedua wanita itu akhirnya menyadari kesalahan mereka, keduanya berdamai, dan permusuhan panjang itu berakhir.

Sang Buddha kemudian meminta kepada wanita itu untuk menyerahkan anaknya untuk digendong peri. Takut akan keselamatan anaknya, wanita itu ragu-ragu. Tetapi, karena keyakinannya yang kuat terhadap Sang Buddha ia segera menyerahkan anaknya kepada peri.

Peri menerima anak itu dengan hangat. Anak itu dicium dan dibelainya dengan penuh kasih sayang, bagaikan anaknya sendiri. Setelah puas, diangsurkan ke ibunya kembali.

Demikianlah, pada akhirnya mereka berdua hidup rukun dan saling mengasihi.

-----

Dari keseluruhan kisah tersebut mungkin dapat dimengerti kenapa Buddha menggunakan pilihan kata tersebut.
Buddha saat itu lebih menekankan: Kebencian hanya akan mengakibatkan kebencian lagi dstnya... stoplah kebencian, maka masalah akan berakhir... konteksnya begitu.

anjali,
willi

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1478 on: 19 January 2009, 12:33:52 PM »
Selama ini saya tidak setuju bahwa MMD (beserta konsep2nya) adalah meditasi 'pengikisan kekotoran batin', bahwa MMD (yg hanya duduk sadari saja, tanpa perlu menjaga moralitas) akan bisa meningkatkan kualitas batin praktisi-nya secara permanen.

Jadi, karena MMD telah membuka thread diskusi, wajar saja saya (dan rekan2 lain) ikut melakukan diskusi, tanya jawab, kritik, dll disini.... lantas apakah pihak MMD merasa 'diserang'? Merasa 'digebuk'? Kalo gak mau 'merasa diserang/ digebuk' ya, jangan buka thread di milis2/forum2.... atau jangan ladeni para 'kritikus' ini.... pilihan merasa 'digebuk/diserang' ada ditangan anda...

BTW,
ngomong2 soal digebuk.... siapa  menggebuk siapa yah? MMD menggebuk dogma2 Buddhism? atau para Buddhist menggebuk MMD? Imo, tergantung pola pikir masing2 kali yah....  Grin


om willy,dogma dibentuk oleh dualitas pikiran begitu juga terciptanya aliran2 buddhism. MMD kembali lagi hanyalah meditasi mengenal diri ,tidak ada klaim pencerahan,namun kalau kalian ngotot atau salah persepsi dengan Pak Hudoyo,saya sih paling ketawa-ketawa aja karena jujur,ga ada sesuatupun yang kalian petik dari hasil diskusi seperti ini.
Hudoyo = digebuk,saya kira lucu juga...bukankah selama ini anda yang digebuk keyakinannya... :P

anda setuju dengan MMd atau tidak,itu hanya bentuk dualitas pikiran antara iya atau tidak...perkataan ini sama tidak bergunanya untuk pencerahan.ketika anda membuka pikiran, anda akan lebih tahu apa yang dimaksud pencerahan Buddha itu dan semua orang akan punya prosesnya baik itu praktisi MMD atau praktisi meditasi,atau praktisi Sutta.

Kelucuan ditimbulkan oleh pikiran berakhir dengan kekonyolan bila kebijaksanaan tidak muncul2 juga.

Sang Buddha kalau mau dilihat sampai hari ini adalah "pengkhianat" Veda donk...
« Last Edit: 19 January 2009, 12:37:47 PM by nyanadhana »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1479 on: 19 January 2009, 12:34:54 PM »
bahwa MMD (yg hanya duduk sadari saja, tanpa perlu menjaga moralitas)
persepsi saya berbeda di sini...

setahu saya, pak hudoyo bukan bermaksud untuk mempersilakan anda semua melanggar sila dalam kehidupan sehari2...

yg dimaksud adalah dalam vipassana atau saat anda sadar, (konsep) sila tidak relevan...
dalam vipassana, tugas anda hanyalah sadar, sadar dan sadar.
segala ide dan konsep hanya akan membebani praktek vipassana anda, termasuk teori2 buddhis lainnya.
saya yakin anda pernah bereksperimen sendiri dalam meditasi anda. yg mana yg lebih berhasil?
kalo belum, silakan coba.


anumodana atas penjelasan Bro Morph...
Dalam meditasi duduk, memang segala konsep harus kita lepas.... tapi MMD adalah vipassana, sehingga para praktisi perlu menjaga tingkah laku, perlu usaha, perlu langkah2 keras selepas meditasi duduknya. Dalam vipassana, meditasi duduk dan keseharian tidak dapat dipisahkan.
Seperti contoh merokok yg telah sy jelaskan sebelumnya, kira2 begitu menurut pandangan sy.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1480 on: 19 January 2009, 12:41:03 PM »
om willi,sekedar bertanya,seberapa jauh pemahaman anda soal vipasana ini?apa artinya vipasana?apa yang membedakan dari samatha?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1481 on: 19 January 2009, 12:43:09 PM »

om willy,dogma dibentuk oleh dualitas pikiran begitu juga terciptanya aliran2 buddhism. MMD kembali lagi hanyalah meditasi mengenal diri ,tidak ada klaim pencerahan,namun kalau kalian ngotot atau salah persepsi dengan Pak Hudoyo,saya sih paling ketawa-ketawa aja karena jujur,ga ada sesuatupun yang kalian petik dari hasil diskusi seperti ini.
Hudoyo = digebuk,saya kira lucu juga...bukankah selama ini anda yang digebuk keyakinannya... :P

Bukankah Bro Nyana ikut diskusi juga?  ;)

Mungkin ada yg memetik hasilnya, mungkin juga tidak...
tidak perlu dipusingkan... namanya juga proses....

Jadi, diskusi ini lanjut ajah....
Moga2 aja bisa bermanfaat

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1482 on: 19 January 2009, 12:46:06 PM »
om willi,sekedar bertanya,seberapa jauh pemahaman anda soal vipasana ini?apa artinya vipasana?apa yang membedakan dari samatha?

Saya tidak banyak tau, mungkin bisa langsung saja dijelaskan oleh Bro Nyana....

Bro, anda udah terlibat loh dalam diskusi (yg tidak berguna) ini  ;D

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1483 on: 19 January 2009, 01:17:02 PM »
om willi,sekedar bertanya,seberapa jauh pemahaman anda soal vipasana ini?apa artinya vipasana?apa yang membedakan dari samatha?

Saya tidak banyak tau, mungkin bisa langsung saja dijelaskan oleh Bro Nyana....

Bro, anda udah terlibat loh dalam diskusi (yg tidak berguna) ini  ;D

::

yaah kalo begitu,dari awal diskusinya ngotot karena yang "ga" tahu vs. yang "tahu"...;D
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1484 on: 19 January 2009, 01:22:52 PM »
Mereka telah dipertemukan untuk melihat bahwa kebencian hanya dapat menyebabkan kebencian yang makin berlarut-larut, tetapi kebencian akan berakhir melalui persahabatan, kasih sayang, saling pengertian, dan niat baik.


Kemudian Sang Buddha membabarkan syair ke 5 berikut ini:

"Na hi verena verani
sammantidha kudacanam
averena ca sammanti
esa dhammo sanantano."

Kebencian tak akan pernah berakhir apabila dibalas dengan kebencian.
Tetapi, kebencian akan berakhir bila dibalas dengan tidak membenci
Inilah satu hukum abadi.


...
yg di-bold biru adalah deskripsi dari penulis/penghafal.
dapat dilihat disitu bahwa adalah alami orang akan menggunakan kata 'persahabatan', 'cinta-kasih' dst...
namun buddha tetap menggunakan kata 'tidak-membenci'.

Quote
Dari keseluruhan kisah tersebut mungkin dapat dimengerti kenapa Buddha menggunakan pilihan kata tersebut.
Buddha saat itu lebih menekankan: Kebencian hanya akan mengakibatkan kebencian lagi dstnya... stoplah kebencian, maka masalah akan berakhir... konteksnya begitu.
setuju...
tapi stop membenci, apakah sama dg mengasihi/mencintai/dll...?

_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~