//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: MMD (Meditasi Mengenal Diri)  (Read 570180 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1230 on: 14 January 2009, 03:44:17 PM »
Saya rasa sih ga pernah dibilang kalau kita tidak perlu menjaga sila dan sebagainya, yang dikatakan adalah bahwa sila tidaklah relevan dalam meditasi.


MMD adalah meditasi vipassana, yg bertujuan mengikis kekotoranbatin/melihat apa adanya/pencerahan, berbeda dengan meditasi Samatha yg bertujuan meningkatkan konsentrasi.

Karena bertujuan mengikis kekotoran batin, maka meditasi vipassana tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Meditasi vipassana tidak hanya ketika duduk bersila, namun berlanjut ketika sesi duduk selesai, yakni menjaga sila, tetap waspada, dll.

Nah, jika MMD adalah vipassana, maka pernyataan2 pak hud bahwa sila tidak relevan dengan meditasi adalah kontradiktif. Justru, bagi praktisi vipassana sila samdhi dan panna saling berkaitan erat dan tidak terpisahkan.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1231 on: 14 January 2009, 03:45:39 PM »
Rekan Hok Ben,

Itu diajarkan dalam teknik vipassana versi Mahasi Sayadaw.

Menurut hemat saya, itu "dua kali kerja": pertama, mengamati ... kedua, mencatat. ... Selama itu dilakukan, pikiran tidak mungkin berhenti ...

Dalam MMD, cukup disadari saja: keinginan, gerak, ... dsb, tanpa dicatat.

Rekan Hok Ben, mungkin bagi Anda ini masih belum jelas; karena Anda cuma mencoba memahaminya dengan pikiran ... Anda tidak bisa membayangkan bagaimana "menyadari tanpa pikiran" ... Nah, kalau mau tahu dengan jelas, tidak ada jalan lain daripada mempraktikkannya. ...

Cobalah ... dan Anda akan tahu berdasarkan pengalaman sendiri, bukan dari pikiran ... Dan pengalaman itu sangat mencerahkan ... Hidup Anda akan berubah total ... Dan Anda akan mengerti mengapa Sang Buddha bilang: "Nibanna adalah kebahagiaan tertinggi." ...

Salam,
hudoyo

disini diterangkan kalau mmd untuk mengerti nibbana dengan mempraktekinnya
maksudnya untuk tahu perasaan final mmd adalah untuk nibbana

Quote
Di sini yang ada hanyalah 'apa adanya' ... tidak ada konsep 'penderitaan' ... tidak ada konsep 'sebab penderitaan' ... tidak ada konsep 'lenyapnya penderitaan' ... apalagi konsep 'jalan menuju lenyapnya penderitaan' ... Singkatnya: pikiran/si aku berhenti. ... Itulah yang di tempat lain saya sebut: MENGALAMI/MENEMBUS Empat Kebenaran Mulia secara langsung, serempak, sebagai satu kesatuan integral ... melampaui konsep-konsep pikiran analitis. ... Di situ tidak ada apa-apa ... hanya keheningan total. ... Sang Buddha bilang: "... Kalau kamu bisa berada dalam keadaan itu ... kamu tidak ada ... itulah, hanya itulah, akhir derita."

tambah maksudnya kan sudah jelas arti nibbana versi mmd
« Last Edit: 14 January 2009, 03:47:51 PM by N1AR »

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1232 on: 14 January 2009, 03:53:46 PM »
Saya rasa sih ga pernah dibilang kalau kita tidak perlu menjaga sila dan sebagainya, yang dikatakan adalah bahwa sila tidaklah relevan dalam meditasi.


MMD adalah meditasi vipassana, yg bertujuan mengikis kekotoranbatin/melihat apa adanya/pencerahan, berbeda dengan meditasi Samatha yg bertujuan meningkatkan konsentrasi.

Karena bertujuan mengikis kekotoran batin, maka meditasi vipassana tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Meditasi vipassana tidak hanya ketika duduk bersila, namun berlanjut ketika sesi duduk selesai, yakni menjaga sila, tetap waspada, dll.

Nah, jika MMD adalah vipassana, maka pernyataan2 pak hud bahwa sila tidak relevan dengan meditasi adalah kontradiktif. Justru, bagi praktisi vipassana sila samdhi dan panna saling berkaitan erat dan tidak terpisahkan.

::

Tidak kontradiktif. Idealnya adalah setiap orang menyadari segala gerak pikirannya. Dengan begitu, konsepsi pikiran tidak timbul. Jika konsepsi pikiran tidak timbul, tentu saja tidak ada penilaian "ini moral, ini immoral". Yang ada hanya pikiran "amoral". Ketika keadaan demikian direalisasi, maka ada pembebasan di sana.
Saya beri contoh lagi, dalam konsep kita bisa menganalisa "pembunuhan boleh/tidak boleh", tapi dalam meditasi, yang ditangkap oleh kesadaran hanyalah konsepsi pikiran kebencian. Jika kebencian seseorang sudah tidak ada, apakah ia bisa berpikiran untuk membunuh? Kalau sudah tidak ada pikiran membunuh, apakah moralitas/sila mengenai boleh/tidaknya membunuh itu relevan?

TETAPI, tentu saja seorang puthujjana masih "bolong-bolong" prakteknya, dan Pak Hud juga mengakuinya bahwa dirinya juga bisa kelepasan (=masih puthujjana).


Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1233 on: 14 January 2009, 03:56:32 PM »
3 fase ini sudah dijalani Sang Buddha. Maka darinya, faults yang terjadi pada tubuh Buddhisme selama pergolakan 2,5 millenium ini tidak terlalu mempengaruhi sendi-sendinya itu sendiri. Buddhisme masih sanggup berdiri kokoh. Bisa Anda bayangkan apabila seorang guru mengajarkan sesuatu metode / paham, namun guru itu tidak menjalani 3 fase ini?

yaph betul. namun kita baru bertemu dia di internet,semua tulisan disini bisa diterjemahkan secara bebas oleh pikiran pribadi masing2 lho. kalo saya menulis dengan tulisan PERGI dan pergi,bisa diterjemahkan ke banyak arti tergantung kedewasaan masing2 orang. saya tidak memegang prinsip spekulatif untuk sesaat dan bukan juga membenarkan MMD, namun saya katakan,praktek meditasi saya menemukan kesamaan dengan pengalaman praktisi MMD dan juga tulisan Ajahn Chah, saya masih akan terus berpraktek untuk mengetahui lebih lanjut paham2 yang belum saya mengerti. _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1234 on: 14 January 2009, 03:59:21 PM »
Nah, jika MMD adalah vipassana, maka pernyataan2 pak hud bahwa sila tidak relevan dengan meditasi adalah kontradiktif. Justru, bagi praktisi vipassana sila samdhi dan panna saling berkaitan erat dan tidak terpisahkan.

Sila,Samadhi dan Panna bukan Sila,Meditasi dan Panna.

pertama anda harus mengerti jelas apa itu Samadhi...kondisi Samadhi(Dhyana) itu jauh di atas meditasi...bisa dikatakan meditasi hanyalah pembuka jalur Samadhi.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1235 on: 14 January 2009, 04:00:23 PM »
Saya rasa sih ga pernah dibilang kalau kita tidak perlu menjaga sila dan sebagainya, yang dikatakan adalah bahwa sila tidaklah relevan dalam meditasi.


MMD adalah meditasi vipassana, yg bertujuan mengikis kekotoranbatin/melihat apa adanya/pencerahan, berbeda dengan meditasi Samatha yg bertujuan meningkatkan konsentrasi.

Karena bertujuan mengikis kekotoran batin, maka meditasi vipassana tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Meditasi vipassana tidak hanya ketika duduk bersila, namun berlanjut ketika sesi duduk selesai, yakni menjaga sila, tetap waspada, dll.

Nah, jika MMD adalah vipassana, maka pernyataan2 pak hud bahwa sila tidak relevan dengan meditasi adalah kontradiktif. Justru, bagi praktisi vipassana sila samdhi dan panna saling berkaitan erat dan tidak terpisahkan.

::

Tidak kontradiktif. Idealnya adalah setiap orang menyadari segala gerak pikirannya. Dengan begitu, konsepsi pikiran tidak timbul. Jika konsepsi pikiran tidak timbul, tentu saja tidak ada penilaian "ini moral, ini immoral". Yang ada hanya pikiran "amoral". Ketika keadaan demikian direalisasi, maka ada pembebasan di sana.
Saya beri contoh lagi, dalam konsep kita bisa menganalisa "pembunuhan boleh/tidak boleh", tapi dalam meditasi, yang ditangkap oleh kesadaran hanyalah konsepsi pikiran kebencian. Jika kebencian seseorang sudah tidak ada, apakah ia bisa berpikiran untuk membunuh? Kalau sudah tidak ada pikiran membunuh, apakah moralitas/sila mengenai boleh/tidaknya membunuh itu relevan?

TETAPI, tentu saja seorang puthujjana masih "bolong-bolong" prakteknya, dan Pak Hud juga mengakuinya bahwa dirinya juga bisa kelepasan (=masih puthujjana).



untuk mengetahui hal ini sih gak usah meditasi,

baca buku PPKn atau ke psikiater juga bisa.

dan dari pengakuannya yg bolong2 itu mah sama aja.

semua orang juga begitu.

mengenal diri aja repot.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1236 on: 14 January 2009, 04:05:04 PM »
Quote from: nyanadhana
saya tidak memegang prinsip spekulatif untuk sesaat dan bukan juga membenarkan MMD, namun saya katakan,praktek meditasi saya menemukan kesamaan dengan pengalaman praktisi MMD dan juga tulisan Ajahn Chah, saya masih akan terus berpraktek untuk mengetahui lebih lanjut paham2 yang belum saya mengerti.  _/\_

Semoga Pak Hudoyo semakin berkembang di dalam Buddhisme...  _/\_

Semoga perkembangan meditasi Bro Nyanadhana semakin baik...  _/\_


Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1237 on: 14 January 2009, 04:07:17 PM »
Pak Hudnya aja ga repot,yang repot2in MMD ya pikiran kalian semua hihihihihihi
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1238 on: 14 January 2009, 04:07:36 PM »
Quote from: nyanadhana
saya tidak memegang prinsip spekulatif untuk sesaat dan bukan juga membenarkan MMD, namun saya katakan,praktek meditasi saya menemukan kesamaan dengan pengalaman praktisi MMD dan juga tulisan Ajahn Chah, saya masih akan terus berpraktek untuk mengetahui lebih lanjut paham2 yang belum saya mengerti.  _/\_

Semoga Pak Hudoyo semakin berkembang di dalam Buddhisme...  _/\_

Semoga perkembangan meditasi Bro Nyanadhana semakin baik...  _/\_



Amin Amin...
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1239 on: 14 January 2009, 04:08:29 PM »

untuk mengetahui hal ini sih gak usah meditasi,

baca buku PPKn atau ke psikiater juga bisa.

dan dari pengakuannya yg bolong2 itu mah sama aja.

semua orang juga begitu.

mengenal diri aja repot.

 :)

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1240 on: 14 January 2009, 04:20:42 PM »
Pak Hudnya aja ga repot,yang repot2in MMD ya pikiran kalian semua hihihihihihi

masa sih Pak Hud ga repot, bro?

Quote
Tinggal satu pertanyaan teoretis kepada para moderator DC: "MMD itu meditasi Buddhis atau bukan?"

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=2355.1110

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1241 on: 14 January 2009, 05:24:31 PM »
Lalu apakah ajaran menyadari itu adalah salah? Sekali lagi, ajarannya, bukan orangnya. Seperti saya bilang kita juga menjelaskan hal-hal yang sebetulnya belum kita realisasikan. Lagipula setahu saya, Pak Hud ga pernah ngomong bahwa dirinya adalah sosok ideal untuk ditiru kok.

Itu menandakan ada sesuatu yang salah dalam ajarannya ;D

Dulu seorang guru pernah berkata pada saya, "apapun perilaku saya yang baik, teladanilah, tetapi apapun yang buruk, seperti saya adalah perokok, jangan ditiru!". Saya sih tidak melihat ada yang aneh dengan orang menyadari kekurangannya dan mengajarkan kepada muridnya agar tidak meniru kekurangannya.


Kalo gitu ada contohnya lho ;D Kek chandramukti tuh gurunya khan kek gitu kakakakak
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1242 on: 14 January 2009, 05:30:52 PM »
- JMB8 jelas bukan karangan, dan merupakan isi dari khotbah awal Sang Buddha. Malah jika memang benar, JMB8 tercantum dlm khotbah terawal dari Sang Buddha, yaitu dlm Dhammacakkapavattana Sutta.

- Sati (appamada) memang penting, tp perlu diterapin jg dlm pengembangan sila samadhi panna, sperti dikatakan Sang Buddha dlm Hatthipada Desana.

- Mengusung JK? Atau mencoba menjembatani antara Krishnamurti-Buddhism? Hm.. yg ini harus kita tanya lsg ke ybs sendiri tampaknya. :-?

- Tentang terhentinya pikiran, tampaknya dari kubu Abhidhamma jg mengusung konsep ttg Kiriya yg jelas berbeda dgn pikiran seorang puthujjana? Apakah mungkin yg dimaksud dari MMD dan Abhidhamma tampaknya hanya sebuah hal sama yg berbeda persepsi dan definisinya saja? Well i dunno ???

Maaf Om Markos yang baik, mohon penjelasannya ya.. jangan bosan :)
Mau bertanya, ttg Bodhisatta Siddhattha Gotama yg melampaui ke-2 gurunya, setau saya beliau telah merealisasikan pula yg diajarkan ke-2 gurunya. Bukan hanya sebatas pemahaman intelektual, krn sperti td lg, bisa saja beda persepsi dan definisi pdhl barang yg sama. Apakah Om Markos tlh melalui tahapan yg sama? Sehingga Om tau kalo ajaran MMD adlh Nihilisme? :)


[at] Opa saka
Terus terang menurut saya, hal demikian harus dialami baru bisa memberi kita pemahaman dan penilaian sendiri. Bukan hanya dr orang lain. Tapi saya bkn praktisi MMD sayangnya ;D
Iya, tau aja nih.. hahah. Kenapa ol skrg hayo? :D :))

[at] Ci Lily
Sedikit oot, tidak perlu dijawab jg gpp krn emang oot. Gmn pendapat Ci Lily ttg Dalai Lama dan usaha menentang China?
Dan bagaimana dgn sikap toleran, sabar, tenang, baik, sejati dr aliran2 seperti I Kuan Tao, Suma Ching Hai, FLG? :)
Aniwei, thanx buat rujukannya. Make sense. :)

cmiiw

mettacittena
_/\_

JMB8 Bagi MMD bukan berasal dari mulut sang Buddha :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1243 on: 14 January 2009, 09:26:44 PM »
saya mengerti anda katakan......masalah nya ketika mempraktekkan hal ini....seperti nya kebijaksanaan saya malah tertutup dan lebih memilih diam bengong ditempat

misalkan........
sy merasakan gatal......karena sadar maka tidak jadi di garuk.
sy merasakan haus......karena sadar maka tidak jadi minum.
sy merasa badan gerah......karena sadar maka tidak jadi mandi.........

pergi ke vihara pun...bahkan saya tidak ingin namaskara lagi..........karena sadar....tetapi lebih memilih namaskara. akhir nya di lakukan............

bukankah ini namanya sedang salah belajar? mohon bimbingan _/\_

"Tidak jadi menggaruk", "tidak jadi minum", "tidak jadi mandi", "tidak ingin namaskara"--KALAU itu memang benar-benar terjadi pada Anda, dan di sini saya mulai meragukan kejujuran Anda!--itu tidak lebih daripada REAKSI dari si aku lagi. ... Yang tadinya tanpa berpikir panjang dilakukan, sekarang segala sesuatu dinegasikan ... kedua-duanya adalah reaksi si aku terhadap suasana di sekitarnya.

Di dalam sadar yang sebenarnya, tidak ada yang seperti itu, tidak ada pola tertentu yang diikuti: kalau gatal, bisa menggaruk bisa pula tidak; kalau haus, bisa minum bisa pula tidak; kalau badan gerah, bisa mandi bisa pula tidak. ... Jadi sadar itu bukan berarti melahirkan suatu pola tingkah laku yang seragam dan bisa diprediksi lebih dulu, seperti perilaku orang yang selalu terseret oleh pikirannya.

Kalau benar-benar bisa sadar seperti itu, tanpa mencari-cari pola perilaku lagi, maka itu bukan "salah belajar", karena di situ orang melihat mulai runtuh dan berakhirnya peran si aku & pikiran ... sampai akhirnya yang mengambil alih adalah apa yang disebut-sebut oleh Buddha dalam Udana 8.3., "SESUATU yang tak dilahirkan, tak terbentuk, tak tercipta, tak terkondisi", yang BUKAN AKU lagi.

Jadi di sini orang "belajar dengan benar" karena yang menjadi garapan adalah si aku & pikiran ini sampai lenyap, itulah akhir dari dukkha.


Quote
dan keraguan saya menjadi-jadi ketika mengingat fenomena seperti.............
Y.M Sariputta memuji Y.M Mahamoggalana.
Sang buddha sendiri memuji murid nya......seperti Y.M Upali yang terunggul dalam vinaya

Ini sudah saya jawab, tidak perlu diulang-ulang lagi. Jangan mencoba-coba memahami jalan pikiran seorang arahat, sebelum Anda sendiri menjadi arahat.


Quote
dan lebih parah lagi................pada waktu seseorang kenalan bertemu....dia tersenyum.....sy seperti tidak merespon....
dan akhir nya muncul perenungan cepat.....dan sy memilih merespon........

Di sini Anda terseret lagi oleh pikiran dan kehidupan sehari-hari karena rasa malu terhadap orang lain; Anda tidak lagi bervipassana.

Di dalam retret MMD saya tekankan agar setiap peserta menganggap dirinya berada seorang diri di tengah hutan, tanpa memandang mata atau menghiraukan sesama peserta, sekalipun itu saudara atau temannya sendiri.


Quote
dan bahkan tidak mungkinlah TIPITAKA terbentuk........karena ada "ide"/ "aku" yang ingin menuliskan Tipitaka itu ke Daun.

Yang menghafalkan dan menulis Tipitaka itu bukan arahat, bukan orang yang telah bebas. Orang yang telah bebas tidak punya motivasi untuk menulis kitab suci.



Quote
----------------------------------------------------
di satu sisi saya ingin tanyakan.............

anda kata saya menggerakkan tangan saya ke-atas...............yang manakah lebih dulu.
1.keinginan(cettana) untuk menggerakkan tangan
2.kesadaran(kesadaran pada waktu menggerakkan tangan)_/\_

Di sini bukan tempat berteori atau menganalisis mana yang lebih dulu, apa gunanya tahu mana yang lebih dulu? Sama sekali tidak ada gunanya; sekalipun jelas cetana SELALU mendahului tindakan, sedangkan sati adalah kesadaran yang mengamati semuanya, mulai sejak dari cetana, sampai pada terjadinya gerakan atau tidak terjadinya gerakan.

Sadari saja SI AKU di balik setiap cetana. ITu yang penting, karena si AKU itulah yang menyeret Anda di dalam penderitaan.

Salam,
Hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1244 on: 14 January 2009, 09:31:20 PM »
Seseorang yang tidak melekat pada label tapi ingin punya label =)) =))

Wah, udah jadi "Global Moderator" ya?  ckckckck ....

 

anything