//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: MMD (Meditasi Mengenal Diri)  (Read 570187 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1125 on: 14 January 2009, 09:25:11 AM »
Seseorang yang tidak melekat pada label tapi ingin punya label =)) =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1126 on: 14 January 2009, 09:39:26 AM »
<< Ada penggiringan atau tidak, kurang bermanfaat utk diduga2. >>

Ini bukan dugaan, melainkan fakta dari setiap kelompok di mana saja di mana ada otoritas; sekalipun cuma dalam bentuk moderator yang berhak menentukan mana yang Buddhis dan mana yang non-Buddhis.

Kalo itu terjadi di tiap otoritas, berarti demikian juga di MMD?

ada penggiringan dari otoritas MMD? bhw MMD itu buddhis?

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1127 on: 14 January 2009, 09:41:46 AM »
 [at] kawan2 sedhamma, hati2 terjebak
Samma Vayama

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1128 on: 14 January 2009, 10:10:32 AM »
[at] marcedes
IMO, itu kan kalau hanya dalam bentuk sati murni. Kalau diaplikasiin ke dlm tindakan jg bisa dong, yaitu mengerti jg ttg tindakan yg dilakukan, jadinya sati-sampajanna. Dan tindakan yg akan diambil direfleksikan melalui pemikiran bijaksana alias yoniso manasikara. So ngga harus sati murni aja. yg penting dlm tindakannya ada unsur 'sati'-nya.

Dlm Hatthipada desana, Sang Buddha menyatakan, "seperti jejak kaki hewan2 yang dapat termuat dalam jejak kaki seekor gajah, demikian pula kewaspadaan (appamada) dhamma yang terkandung dalam sila, samadhi, panna."

Semoga sedikit membantu.
Mohon koreksi jika ada yg salah. cmiiw :)

mettacittena
_/\_
appamadena sampadetha

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1129 on: 14 January 2009, 10:18:17 AM »
<< Ada penggiringan atau tidak, kurang bermanfaat utk diduga2. >>

Ini bukan dugaan, melainkan fakta dari setiap kelompok di mana saja di mana ada otoritas; sekalipun cuma dalam bentuk moderator yang berhak menentukan mana yang Buddhis dan mana yang non-Buddhis.

Memang betul pihak yang "berkuasa" cenderung lebih "diikuti". Tetapi setiap orang tetap bisa menentukan sikapnya sendiri kok. Seperti saya sekarang bilang terang-terangan kalau MMD tidak bertentangan dengan Buddhisme.


Seseorang yang tidak melekat pada label tapi ingin punya label =)) =))
Andaikan saya baca Tipitaka, mendapatkan suatu ajaran dan meneruskannya pada orang lain. Lalu saya mengatakan itu BUKAN ajaran Buddha, tetapi saya buat sendiri, maka saya adalah orang yang tidak tahu malu.


[at] kawan2 sedhamma, hati2 terjebak
Betul, harus hati2.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1130 on: 14 January 2009, 10:27:30 AM »

Seseorang yang tidak melekat pada label tapi ingin punya label =)) =))
Andaikan saya baca Tipitaka, mendapatkan suatu ajaran dan meneruskannya pada orang lain. Lalu saya mengatakan itu BUKAN ajaran Buddha, tetapi saya buat sendiri, maka saya adalah orang yang tidak tahu malu.

Berarti maitreya adalah aliran buddha gitu maksudnya?
Lu sheng yen mengaku Buddha hidup berarti yang tidak mengakui harus malu?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1131 on: 14 January 2009, 10:36:29 AM »
Apa tidak bisa diibaratkan perumpamaan orang buta dan gajah?
Bagi MMD satu orang buta sudah cukup untuk menggambarkan gajah (ajaran Buddha), Bagi Buddhist Tripitaka saya rasa paling lengkap untuk menggambarkan gajah (ajaran Buddha)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1132 on: 14 January 2009, 10:38:42 AM »
Berarti maitreya adalah aliran buddha gitu maksudnya?
Lu sheng yen mengaku Buddha hidup berarti yang tidak mengakui harus malu?

Coba berikan metode MMD yang tidak sesuai dengan Dhamma.
Kalau untuk contoh Maitreya, saya kasih satu: 1. Upacara bisa menyelamatkan/mengubah kamma. Itu tidak ada dalam Dhamma.

Bukan masalah apa yang diakui oleh Lu Sheng Yen, tetapi apakah yang diajarkan oleh Lu Sheng Yen?
Kalau dia mengajar Buddhisme lalu dia katakan bahwa itu adalah "Lu-Shen-Yen-isme" maka dia tidak tahu malu.
Jika dia mengajar "Lu-Sheng-Yen-isme" tapi bilangnya Buddhisme, maka seperti aliran Maitreya.

Kalau dia mengaku Buddha, itu sih silahkan saja. Semua orang juga boleh mengaku Buddha, Sotapanna, dll. ;D


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1133 on: 14 January 2009, 10:39:31 AM »
Apa tidak bisa diibaratkan perumpamaan orang buta dan gajah?
Bagi MMD satu orang buta sudah cukup untuk menggambarkan gajah (ajaran Buddha), Bagi Buddhist Tripitaka saya rasa paling lengkap untuk menggambarkan gajah (ajaran Buddha)

Ini saya setuju. MMD BUKANLAH KESELURUHAN ajaran Buddha. Sama juga Tipitaka dan metode lain, BUKANLAH KESELURUHAN ajaran Buddha.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1134 on: 14 January 2009, 10:46:09 AM »
Berarti maitreya adalah aliran buddha gitu maksudnya?
Lu sheng yen mengaku Buddha hidup berarti yang tidak mengakui harus malu?

Coba berikan metode MMD yang tidak sesuai dengan Dhamma.
Kalau untuk contoh Maitreya, saya kasih satu: 1. Upacara bisa menyelamatkan/mengubah kamma. Itu tidak ada dalam Dhamma.

Bukan masalah apa yang diakui oleh Lu Sheng Yen, tetapi apakah yang diajarkan oleh Lu Sheng Yen?
Kalau dia mengajar Buddhisme lalu dia katakan bahwa itu adalah "Lu-Shen-Yen-isme" maka dia tidak tahu malu.
Jika dia mengajar "Lu-Sheng-Yen-isme" tapi bilangnya Buddhisme, maka seperti aliran Maitreya.

Kalau dia mengaku Buddha, itu sih silahkan saja. Semua orang juga boleh mengaku Buddha, Sotapanna, dll. ;D


MMD tidak sesuai atau sesuai bukanlah suatu hal yang penting bagi saya, tapi sepertinya yang empunya yang punya kepentingan tersendiri ingin diakui dalam ajaran sang Buddha dimana itu bertolak belakang dengan tujuannya :)
Ajaran dhamma sang Buddha itu untuk semua orang, MMD kenapa harus ada keinginan diakui Buddhis? Apa Krisnamurti dia ngotot ingin diakui ajarannya sama dengan Buddha?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1135 on: 14 January 2009, 10:52:46 AM »
Mahapadesa atau 4 Great Reverences yang dinyatakan dalam Maha Parinibbana Sutta, atau sama dgn AN 4.180 <cmiiw>

Spoiler: ShowHide
EMPAT MACAM KEWIBAWAAN

Pada suatu hari Sang Bhagava menasehati para
bhikkhu : "Para bhikkhu, sekarang kami akan
menjelaskan tentang empat macam kewibawaan
(mahapadesa), dengarkan dan perhatikan dengan
seksama." "Baiklah, bhante," jawab para bhikkhu.

Seorang bhikkhu mungkin berkata : "Di depan dan
dari mulut Sang Bhagava sendiri saya mendengar dan
menerima pernyataan : "Ini dhamma, ini vinaya, ini
ajaran Guru."

Para bhikkhu, kata-kata yang diungkapkan oleh
bhikkhu itu seharusnya tidak diterima dengan pujian
atau pun celaan. Tanpa pujian dan celaan semua kata
dan ungkapan itu haruslah dimengerti dengan baik dan
dibandingkan dengan Sutta dan Vinaya. Bila setelah
dibandingkan, kata-kata dan ungkapan itu tidak sesuai
dengan Sutta dan Vinaya, maka kamu sekalian dapat
menyimpulkan bahwa sesungguhnya itu bukan ucapan Sang
Bhagava dan telah disalahmengerti oleh bhikkhu itu.
Kamu sekalian harus menolak pernyataan itu. Tetapi,
jikalau kata-kata dan ungkapan itu sesuai dengan Sutta
dan Vinaya, maka kamu sekalian dapat menyimpulkan
bahwa sesungguhnya itu ucapan Sang Bhagava dan telah
dimengerti dengan baik oleh bhikkhu itu. Ini harus
diterima sebagai Mahapadesa pertama.

Seorang bhikkhu mungkin berkata : "Di tempat
tertentu ada Sangha dengan para thera dan pemimpinnya.
Di depan Sangha itu saya mendengar dan menerima
pernyataan : "Ini dhamma, ini vinaya, ini ajaran
Guru." Para bhikkhu, kata-kata yang diungkapkan oleh
bhikkhu itu seharusnya tidak diterima dengan pujian
atau pun celaan .... Ini harus diterima sebagi
Mahapadesa kedua.

Seorang bhikkhu mungkin berkata: "Di tempat
tertentu ada banyak bhikkhu thera dalam Sangha yang
telah banyak belajar, berkeyakinan sama dengan para
pendahulu, banyak mengetahui dhamma, vinaya dan
menguasai matika (ikhtisar). Di depan para bhikkhu
thera itu saya mendengar dan menerima pernyataan :
"Ini dhamma, ini vinaya dan ini ajaran Guru." Para
bhikkhu, kata-kata yang diungkapkan oleh bhikkhu itu
seharusnya tidak diterima dengan pujian atau pun
celaan .... Ini harus diterima sebagai Mahapadesa
ketiga.

Seorang bhikkhu mungkin berkata: "Di tempat
tertentu ada seorang bhikkhu yang telah banyak
belajar, berkeyakinan sama dengan para pendahulu,
banyak mengetahui dhamma, vinaya dan menguasai matika
(iktisar). Di depan bhikkhu tersebut saya mendengar
dan menerima pernyataan: "Ini dhamma, ini vinaya dan
ini ajaran Guru."

Para bhikkhu, kata-kata yang diungkapkan oleh
bhikkhu itu seharusnya tidak diterima dengan pujian
maupun celaan. Tanpa pujian dan celaan semua kata dan
ungkapan itu haruslah dimengerti dengan baik dan
dibandingkan dengan Sutta dan Vinaya. Bila setelah
dibandingkan, kata-kata dan ungkapan itu tidak sesuai
dengan Sutta dan Vinaya, maka kamu sekalian dapat
menyimpulkan bahwa sesungguhnya itu bukan ucapan Sang
Bhagava dan telah disalahmengerti oleh bhikkhu itu.
Kamu sekalian harus menolak pernyataan itu. Tetapi,
jikalau kata-kata dan ungkapan itu sesuai dengan Sutta
dan Vinaya, maka kamu sekalian dapat menyimpulkan
bahwa sesungguhnya itu ucapan Sang Bhagava dan telah
dimengerti dengan baik oleh bhikkhu itu. Ini harus
diterima sebagai Mahapadesa keempat."

<note: scara pribadi saya lebih suka mengartikan pujian-celaan dalam menanggapi sebagai penerimaan-penolakan>



Kalau utk posisi free thinker, acuannya adlh Kalama Sutta.
Sedangkan utk pengikut Buddha, dgn inilah kita seharusnya mengacu pd Dhamma(kini Sutta)-Vinaya, utk mengetahui sebuah ajaran/pandangan yg mengaku sbg ajaran Buddha adlh benar atau tidak. :)

Jd tentang MMD, Maitreya, dan TBS, silahkan diacu dgn Mahapadesa ini. :)


[at] Om Ryu
Benerkah praktisi MMD seperti seorang buta menggambarkan gajah? Atau hanya pendapat pribadi yg terjebak dlm dikotomi? Boleh minta contoh konkret? Krn saya memang tdk mengikuti semua bahasan yg pernah ada. :)

Keseluruhan ajaran Buddha ckp simple sbenernya, tp dlm pengaplikasiannya itu yg berbeda cara tergantung tiap2 praktisi sehingga menjadi banyak. Keseluruhan ajaran Buddha ada dikatakan dlm Simsapa Sutta, atau secara lengkapnya yaitu Dhammacakkapavattana Sutta. Yaitu ttg dukkha.

Tambahan:
Kenyataannya MMD memang mengacu pd harmoni jalan tengah antara khotbah Sang Buddha dlm Bahiya Sutta dgn Krishnamurti kan?
Dan apakah hanya yg menghapal keseluruhan isi Tipitaka lah yg bisa mengetahui gambaran seekor gajah? Atau yg menangkap esensi dibalik kitab itu?

no offense means.. cmiiw

mettacittena
_/\_
appamadena sampadetha

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1136 on: 14 January 2009, 10:55:01 AM »
MMD tidak sesuai atau sesuai bukanlah suatu hal yang penting bagi saya, tapi sepertinya yang empunya yang punya kepentingan tersendiri ingin diakui dalam ajaran sang Buddha dimana itu bertolak belakang dengan tujuannya :)
Ajaran dhamma sang Buddha itu untuk semua orang, MMD kenapa harus ada keinginan diakui Buddhis? Apa Krisnamurti dia ngotot ingin diakui ajarannya sama dengan Buddha?

Kalau masalah pribadi yang punya, saya tidak tahu. Saya hanya lihat metode-nya saja.
Para bhikkhu yang mengajarkan meditasi, belum tentu sudah Arahat dan mungkin saja masih melakukan kesalahan2 seperti kita. Tetapi kita tetap menghargai ajarannya. Tidak cocok kalau kita tidak bilang "dia aja belom arahat, mau sok ngajar meditasi" atau "kalau orangnya belum Arahat, meditasinya pasti ngaco".


Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1137 on: 14 January 2009, 11:08:28 AM »
MMD tidak sesuai atau sesuai bukanlah suatu hal yang penting bagi saya, tapi sepertinya yang empunya yang punya kepentingan tersendiri ingin diakui dalam ajaran sang Buddha dimana itu bertolak belakang dengan tujuannya :)
Ajaran dhamma sang Buddha itu untuk semua orang, MMD kenapa harus ada keinginan diakui Buddhis? Apa Krisnamurti dia ngotot ingin diakui ajarannya sama dengan Buddha?

Kalau masalah pribadi yang punya, saya tidak tahu. Saya hanya lihat metode-nya saja.
Para bhikkhu yang mengajarkan meditasi, belum tentu sudah Arahat dan mungkin saja masih melakukan kesalahan2 seperti kita. Tetapi kita tetap menghargai ajarannya. Tidak cocok kalau kita tidak bilang "dia aja belom arahat, mau sok ngajar meditasi" atau "kalau orangnya belum Arahat, meditasinya pasti ngaco".


Buddha bisa banyak pengikut karena beliau mengaplikasikan apa yang diajarkannya dan selaras :)

bhikkhu yang mengajarkan meditasi, belum tentu sudah Arahat dan mungkin saja masih melakukan kesalahan2 seperti kita betul, tapi yang terpenting beliau harus menjalankan vinaya khan?
Contoh seseorang menolak/anti poligami tapi dia sendiri poligami, aneh tidak?
Seseorang mengajarkan melepas konsep, tapi dia sendiri terkurung oleh konsepnya sendiri.

Kalau orang yang masih melakukan hubungan sex saya meragukan orang itu sudah menghilangkan keakuannya :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1138 on: 14 January 2009, 11:12:03 AM »
Mahapadesa atau 4 Great Reverences yang dinyatakan dalam Maha Parinibbana Sutta, atau sama dgn AN 4.180 <cmiiw>

Spoiler: ShowHide
EMPAT MACAM KEWIBAWAAN

Pada suatu hari Sang Bhagava menasehati para
bhikkhu : "Para bhikkhu, sekarang kami akan
menjelaskan tentang empat macam kewibawaan
(mahapadesa), dengarkan dan perhatikan dengan
seksama." "Baiklah, bhante," jawab para bhikkhu.

Seorang bhikkhu mungkin berkata : "Di depan dan
dari mulut Sang Bhagava sendiri saya mendengar dan
menerima pernyataan : "Ini dhamma, ini vinaya, ini
ajaran Guru."

Para bhikkhu, kata-kata yang diungkapkan oleh
bhikkhu itu seharusnya tidak diterima dengan pujian
atau pun celaan. Tanpa pujian dan celaan semua kata
dan ungkapan itu haruslah dimengerti dengan baik dan
dibandingkan dengan Sutta dan Vinaya. Bila setelah
dibandingkan, kata-kata dan ungkapan itu tidak sesuai
dengan Sutta dan Vinaya, maka kamu sekalian dapat
menyimpulkan bahwa sesungguhnya itu bukan ucapan Sang
Bhagava dan telah disalahmengerti oleh bhikkhu itu.
Kamu sekalian harus menolak pernyataan itu. Tetapi,
jikalau kata-kata dan ungkapan itu sesuai dengan Sutta
dan Vinaya, maka kamu sekalian dapat menyimpulkan
bahwa sesungguhnya itu ucapan Sang Bhagava dan telah
dimengerti dengan baik oleh bhikkhu itu. Ini harus
diterima sebagai Mahapadesa pertama.

Seorang bhikkhu mungkin berkata : "Di tempat
tertentu ada Sangha dengan para thera dan pemimpinnya.
Di depan Sangha itu saya mendengar dan menerima
pernyataan : "Ini dhamma, ini vinaya, ini ajaran
Guru." Para bhikkhu, kata-kata yang diungkapkan oleh
bhikkhu itu seharusnya tidak diterima dengan pujian
atau pun celaan .... Ini harus diterima sebagi
Mahapadesa kedua.

Seorang bhikkhu mungkin berkata: "Di tempat
tertentu ada banyak bhikkhu thera dalam Sangha yang
telah banyak belajar, berkeyakinan sama dengan para
pendahulu, banyak mengetahui dhamma, vinaya dan
menguasai matika (ikhtisar). Di depan para bhikkhu
thera itu saya mendengar dan menerima pernyataan :
"Ini dhamma, ini vinaya dan ini ajaran Guru." Para
bhikkhu, kata-kata yang diungkapkan oleh bhikkhu itu
seharusnya tidak diterima dengan pujian atau pun
celaan .... Ini harus diterima sebagai Mahapadesa
ketiga.

Seorang bhikkhu mungkin berkata: "Di tempat
tertentu ada seorang bhikkhu yang telah banyak
belajar, berkeyakinan sama dengan para pendahulu,
banyak mengetahui dhamma, vinaya dan menguasai matika
(iktisar). Di depan bhikkhu tersebut saya mendengar
dan menerima pernyataan: "Ini dhamma, ini vinaya dan
ini ajaran Guru."

Para bhikkhu, kata-kata yang diungkapkan oleh
bhikkhu itu seharusnya tidak diterima dengan pujian
maupun celaan. Tanpa pujian dan celaan semua kata dan
ungkapan itu haruslah dimengerti dengan baik dan
dibandingkan dengan Sutta dan Vinaya. Bila setelah
dibandingkan, kata-kata dan ungkapan itu tidak sesuai
dengan Sutta dan Vinaya, maka kamu sekalian dapat
menyimpulkan bahwa sesungguhnya itu bukan ucapan Sang
Bhagava dan telah disalahmengerti oleh bhikkhu itu.
Kamu sekalian harus menolak pernyataan itu. Tetapi,
jikalau kata-kata dan ungkapan itu sesuai dengan Sutta
dan Vinaya, maka kamu sekalian dapat menyimpulkan
bahwa sesungguhnya itu ucapan Sang Bhagava dan telah
dimengerti dengan baik oleh bhikkhu itu. Ini harus
diterima sebagai Mahapadesa keempat."

<note: scara pribadi saya lebih suka mengartikan pujian-celaan dalam menanggapi sebagai penerimaan-penolakan>



Kalau utk posisi free thinker, acuannya adlh Kalama Sutta.
Sedangkan utk pengikut Buddha, dgn inilah kita seharusnya mengacu pd Dhamma(kini Sutta)-Vinaya, utk mengetahui sebuah ajaran/pandangan yg mengaku sbg ajaran Buddha adlh benar atau tidak. :)

Jd tentang MMD, Maitreya, dan TBS, silahkan diacu dgn Mahapadesa ini. :)


[at] Om Ryu
Benerkah praktisi MMD seperti seorang buta menggambarkan gajah? Atau hanya pendapat pribadi yg terjebak dlm dikotomi? Boleh minta contoh konkret? Krn saya memang tdk mengikuti semua bahasan yg pernah ada. :)

Keseluruhan ajaran Buddha ckp simple sbenernya, tp dlm pengaplikasiannya itu yg berbeda cara tergantung tiap2 praktisi sehingga menjadi banyak. Keseluruhan ajaran Buddha ada dikatakan dlm Simsapa Sutta, atau secara lengkapnya yaitu Dhammacakkapavattana Sutta. Yaitu ttg dukkha.

Tambahan:
Kenyataannya MMD memang mengacu pd harmoni jalan tengah antara khotbah Sang Buddha dlm Bahiya Sutta dgn Krishnamurti kan?
Dan apakah hanya yg menghapal keseluruhan isi Tipitaka lah yg bisa mengetahui gambaran seekor gajah? Atau yg menangkap esensi dibalik kitab itu?

no offense means.. cmiiw

mettacittena
_/\_
FYI MMD menolak isi sutta yang lain itu sebagai benar2 ucapan sang Buddha, bahkan JMB8 pun juga. Yang benar2 ajaran Buddha adalah Bahiya dan Malunkya sebagai acuan MMD + ajaran Krisnamurti
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #1139 on: 14 January 2009, 11:13:30 AM »
Buddha bisa banyak pengikut karena beliau mengaplikasikan apa yang diajarkannya dan selaras :)

bhikkhu yang mengajarkan meditasi, belum tentu sudah Arahat dan mungkin saja masih melakukan kesalahan2 seperti kita betul, tapi yang terpenting beliau harus menjalankan vinaya khan?
Contoh seseorang menolak/anti poligami tapi dia sendiri poligami, aneh tidak?
Seseorang mengajarkan melepas konsep, tapi dia sendiri terkurung oleh konsepnya sendiri.

Kalau orang yang masih melakukan hubungan sex saya meragukan orang itu sudah menghilangkan keakuannya :)

Saya tidak masalah jika orang masih merokok mengajarkan pada saya tentang bahayanya merokok, jika memang ajarannya sesuai dengan kenyataan.