ya apakah anda sadar atau tepatnya mindful ketika melakukan suatu tindakan,
tujuan yang anda katakan baik, dan menurut universe baik itu pun yang mendefinisikan siapa ? diri sendiri bukan ?
belum tentu si dianya menyetujui bahwa tujuan anda adalah baik, namun ketika anda mulai memaksa ini tujuan baik, padahal dia tidak mau.. di sanalah muncul yang berperan sebenarnya adalah ego anda yaitu keinginan agar diterima bahwa tujuan anda baik..
namun yang terjadi adalah sebaliknya, ybs tidak menerima tujuan anda, anda terus memaksa, ybs terus menolak.. jadilah debat yang tidak berkesudahan.
dan mungkin ada yang bertanya : lalu solusinya gimana ? bagaimana membuat mereka sadar bahwa tujuan kita baik ?
solusinya adalah kita memberi mereka waktu jika mereka belum bisa menerima ya kita juga harus hargai.
seperti contoh : kita tahu bahwa berolahraga itu bagus, namun kita tidak mungkin kan memaksakan bayi umur 3 bulan untuk berlari ? atau tidak mungkin juga kita mengajarkan rumus kalkulus integral kepada anak SD yang baru belajar berhitung.
dan juga perlu disadari adalah yang menyadarkan mereka juga tidak harus kita, bisa saja mereka tidak cocok dengan style anda menerangkan, tidak ada hak anda untuk memaksa mereka menerima metoda anda, bisa saja mereka lebih cocok dengan metoda mengajar si X yang lebih lembut.. yang bukan dengan debat panas..
dan yang paling penting, apa guna suatu kebenaran tanpa ada suatu kedamaian dan ketenangan ? kebanyakan orang merasa dirinya benar.. terus memaksakan kebenaran itu dengan mengorbankan kedamaian dan ketenangan.. buat apa ?