//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: KARANGAN ATAU BUKAN???  (Read 86217 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
KARANGAN ATAU BUKAN???
« on: 03 July 2011, 02:49:21 AM »
Saya sampai sekarang masih bingung tentang padmasambava yang dikatakan penjelmaan manifestasi dari buddha sakyamuni bahkan ada yang mengatakan manifestasi semua buddha apakah mungkin seorang buddha yang sudah parinibanna terlahir kembali bukankah sang buddha mengatakan ini kelahiran KU yang terakhir kalau seperti itu bukankah sang buddha menyangkal ucapannya sendiri!!! apakah ini bisa saja karangan para pengikut guru padmasambava yang ingin mengagungkan beliau seperti kasus lu sheng yen yang dimana mengaku sebagai titisan padmakumara lalu para siswanya memberi julukan buddha hidup bahkan diberi gelar fa wang atau raja dharma setau saya julukan raja dharma hanya untuk seorang buddha pangeran dharma untuk manjusri bodhisatva senopati dharma gelar untuk sariputra mohon pemberitaunya!!! _/\_

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #1 on: 03 July 2011, 04:06:42 AM »
Saya sampai sekarang masih bingung tentang padmasambava yang dikatakan penjelmaan manifestasi dari buddha sakyamuni bahkan ada yang mengatakan manifestasi semua buddha apakah mungkin seorang buddha yang sudah parinibanna terlahir kembali bukankah sang buddha mengatakan ini kelahiran KU yang terakhir kalau seperti itu bukankah sang buddha menyangkal ucapannya sendiri lalu kalau kita membaca sejarah hidupnya mirip dongeng seperti cerita sun go kong yang lahir dari sebuah batu kalau guru padma dari sekutum bunga teratai apa iya seperti itu atau seperti adam dan hawa yang dibuat dari tanah dan tulang!!! apakah ini bisa saja karangan para pengikut guru padmasambava yang ingin mengagungkan beliau seperti kasus lu sheng yen yang dimana mengaku sebagai titisan padmakumara lalu para siswanya memberi julukan buddha hidup bahkan diberi gelar fa wang atau raja dharma setau saya julukan raja dharma hanya untuk seorang buddha pangeran dharma untuk manjusri bodhisatva senopati dharma gelar untuk sariputra mohon pemberitaunya!!! _/\_

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #2 on: 03 July 2011, 09:41:57 PM »
mungkin personifikasi dr buddha yg udah gak ada, tp keBUDDHAAN itu yg ada n di sebut padmasambhava agar lbih mudah di pahami...

sama seperti Tuhan itu gak ada, yg ada KEtuhanan.
untuk memudahkan mengingat/mendeskripsikan ttg nilai2 luhur seorang buddha,
di bikin lah oleh tkg lukis padmasambava, sbg esensi dr semua buddha.

Celaka nya, makin sini, makin kacau, esensi yg asli nya malah kabur....
Samma Vayama

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #3 on: 05 July 2011, 11:49:01 AM »
Buddha Sakyamuni memang tidak berreinkarnasi, ttp beliau "meng-emanasi" dirinya menjadi berbagai macam mahluk yg tak terhingga jumlahnya dengan fungsi yg berbeda-beda, mungkin saja termasuk guru2 dharma yg ada di bumi sekarang merupakan emanasi dari Buddha Sakyamuni, termasuk Guru Padmasambawa, ttp apakah anda bisa membuktikannya? saya tidak tahu  _/\_

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #4 on: 05 July 2011, 02:03:08 PM »
Buddha Sakyamuni memang tidak berreinkarnasi, ttp beliau "meng-emanasi" dirinya menjadi berbagai macam mahluk yg tak terhingga jumlahnya dengan fungsi yg berbeda-beda, mungkin saja termasuk guru2 dharma yg ada di bumi sekarang merupakan emanasi dari Buddha Sakyamuni, termasuk Guru Padmasambawa, ttp apakah anda bisa membuktikannya? saya tidak tahu  _/\_

^^^
model begini yang bikin 'kacau dan rancu'
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #5 on: 05 July 2011, 08:50:43 PM »
^^^
model begini yang bikin 'kacau dan rancu'
maaf, berarti anda belum paham istilah "emanasi" ya?  :))

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #6 on: 05 July 2011, 09:14:43 PM »
Bahasa gaulnya itu "klonengan"

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #7 on: 05 July 2011, 09:51:46 PM »
saya yakin tidak akan kata yg bermakna emanasi dalam Pali Kanon, tapi mungkin Bro Lobsang bisa memberikan referensi kata ini dalam Sanskrit dan rujukan sutranya agar kita bisa mempelajari lebih lanjut tentang "emanasi" ini..

dari Wiki:

"Emanationism is an idea in the cosmology or cosmogony of certain religious or philosophical systems. Emanation, from the Latin emanare meaning "to flow from" or "to pour forth or out of", is the mode by which all things are derived from the First Reality, or Principle. All things are derived from the first reality or perfect God by steps of degradation to lesser degrees of the first reality or God, and at every step the emanating beings are less pure, less perfect, less divine. Emanationism is a transcendent principle from which everything is derived, and is opposed to both Creationism (wherein the universe is created by a sentient God who is separate from creation) and materialism (which posits no underlying subjective and/or ontological nature behind phenomena, being immanent)."

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #8 on: 06 July 2011, 05:47:14 AM »
Bahasa gaulnya itu "klonengan"

mosok Buddha di kloning  ???
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #9 on: 06 July 2011, 05:49:10 AM »
maaf, berarti anda belum paham istilah "emanasi" ya?  :))

yang saya paham estimasi atau emansipasi  :P
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #10 on: 06 July 2011, 06:01:30 AM »
begini logikanya, seseorang yg sudah mencapai Samyak Sambuddha mempunyai kemampuan dan kesaktian yg tidak terbatas. Walaupun beliau tidak berinkarnasi, beliau mampu beremanasi (mengkloningkan diri nya sendiri) hingga jumlah yg tidak terbatas, di alam semesta manapun, dalam wujud apapun, bahkan dengan fungsi dan misi yg berbeda-beda. Itulah salah satu contoh kemampuan bathin seorang Samyak Sambuddha.

Sakyamuni Buddha pernah mengatakan bahwa beliau akan mewujudkan dirinya menjadi guru2 dharma di jaman sekarang. ya dlm bentuk emanasi lah yg beliau maksudkan.

analoginya : seperti matahari yg letaknya di atas sana, ttp cahaya nya sampai ke bumi  ;D

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #11 on: 06 July 2011, 07:14:01 AM »
Lalu terlahir dari sekutum bunga teratai apa iya??? :o sesuatu hal yang tidak masuk akal menurut saya itu hanya ditambah2in saja!!!
menurut bhante dhammika dari ausii sang buddha lahir lalu berjalan 7 langkah yang dimana setiap langkahnya tumbuh bunga teratai itu saja diragukan akan kebenarannya karena bunga teratai hanya tumbuh dikolam bukan diatas tanah menurut bhante dhammika itu hanya sebuah ungkapan keagungan seorang buddha atau sebuah simbolisasi dari sebuah tradisi buddhistme bukan benar2 nyata!!! karena ajaran buddha ajaran yang menggunakan logika berfikir makanya didalam dhammanusati sudah dijelaskan bahwa ajaran sang bhagava adalah ajaran yang benar ajaran yang dapat dibuktikan apabila ada sebuah ajaran yang tidak benar dan tidak dapat dibuktikan sesungguhnya itu bukanlah ajaran sang bhagava!!!

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #12 on: 06 July 2011, 07:23:26 AM »
yang saya paham estimasi atau emansipasi  :P

kalau spesialisasi saya "memanas-manasi"

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #13 on: 06 July 2011, 07:29:15 AM »
begini logikanya, seseorang yg sudah mencapai Samyak Sambuddha mempunyai kemampuan dan kesaktian yg tidak terbatas. Walaupun beliau tidak berinkarnasi, beliau mampu beremanasi (mengkloningkan diri nya sendiri) hingga jumlah yg tidak terbatas, di alam semesta manapun, dalam wujud apapun, bahkan dengan fungsi dan misi yg berbeda-beda. Itulah salah satu contoh kemampuan bathin seorang Samyak Sambuddha.

Sakyamuni Buddha pernah mengatakan bahwa beliau akan mewujudkan dirinya menjadi guru2 dharma di jaman sekarang. ya dlm bentuk emanasi lah yg beliau maksudkan.

analoginya : seperti matahari yg letaknya di atas sana, ttp cahaya nya sampai ke bumi  ;D

referensinya bang, kalo ngarang semua orang juga bisa

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #14 on: 06 July 2011, 09:26:26 AM »
kalau spesialisasi saya "memanas-manasi"

om..om jangan lupa bawa gas sama kompornya.... nanti tidak bisa manas-manasi ... ;D
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #15 on: 06 July 2011, 02:58:23 PM »
referensinya bang, kalo ngarang semua orang juga bisa
sutra Buddhism ada 84.000 jumlah nya, saya rasa anda bisa mencarinya di situ hahahha :)) :)) :))

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #16 on: 06 July 2011, 03:07:21 PM »
Lalu terlahir dari sekutum bunga teratai apa iya??? :o sesuatu hal yang tidak masuk akal menurut saya itu hanya ditambah2in saja!!!
menurut bhante dhammika dari ausii sang buddha lahir lalu berjalan 7 langkah yang dimana setiap langkahnya tumbuh bunga teratai itu saja diragukan akan kebenarannya karena bunga teratai hanya tumbuh dikolam bukan diatas tanah menurut bhante dhammika itu hanya sebuah ungkapan keagungan seorang buddha atau sebuah simbolisasi dari sebuah tradisi buddhistme bukan benar2 nyata!!! karena ajaran buddha ajaran yang menggunakan logika berfikir makanya didalam dhammanusati sudah dijelaskan bahwa ajaran sang bhagava adalah ajaran yang benar ajaran yang dapat dibuktikan apabila ada sebuah ajaran yang tidak benar dan tidak dapat dibuktikan sesungguhnya itu bukanlah ajaran sang bhagava!!!

itu sudah terjadi ratusan tahun yg lalu, bagaimana bisa dibuktikan? memangnya buddhisme seperti science? yg harus bisa dibuktikan ? bilamana hal itu terjadi di jaman sekarang, apakah bathin manusia siap menghadapinya? story dalam buddhism banyak sekali yg diluar logika, apakah semua itu hoax? jika benar, berarti ajaran sang Buddha adalah hoax itukah maksud anda?  :o

hoax atau bukan sebenarnya tidak begitu penting. yg penting bgmn praktek kita sehari-hari apakah sudah sesuai dengan dharma atau belum.  ;D

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #17 on: 06 July 2011, 03:19:09 PM »
sutra Buddhism ada 84.000 jumlah nya, saya rasa anda bisa mencarinya di situ hahahha :)) :)) :))

dan tahukah anda bahwa di salah satu dari 84rb itu, dikatakan bahwa padmasambhava sadalah seorang pembunuh.

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #18 on: 06 July 2011, 07:22:06 PM »
Quote
dan tahukah anda bahwa di salah satu dari 84rb itu, dikatakan bahwa padmasambhava sadalah seorang pembunuh.

dan tahukah anda bahwa di salah satu dari 84rb itu, ada yang bernama Dhammapada, dinasehatkan supaya "bunuh" ayah ibu.

Padmasambhava memang benar" "pembunuh" kok.  ^-^  ^-^

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #19 on: 06 July 2011, 07:30:05 PM »
Quote
Lalu terlahir dari sekutum bunga teratai apa iya??? :o sesuatu hal yang tidak masuk akal menurut saya itu hanya ditambah2in saja!!!
menurut bhante dhammika dari ausii sang buddha lahir lalu berjalan 7 langkah yang dimana setiap langkahnya tumbuh bunga teratai itu saja diragukan akan kebenarannya karena bunga teratai hanya tumbuh dikolam bukan diatas tanah menurut bhante dhammika itu hanya sebuah ungkapan keagungan seorang buddha atau sebuah simbolisasi dari sebuah tradisi buddhistme bukan benar2 nyata!!! karena ajaran buddha ajaran yang menggunakan logika berfikir makanya didalam dhammanusati sudah dijelaskan bahwa ajaran sang bhagava adalah ajaran yang benar ajaran yang dapat dibuktikan apabila ada sebuah ajaran yang tidak benar dan tidak dapat dibuktikan sesungguhnya itu bukanlah ajaran sang bhagava!!!

Aniwei pas belajar Abhidhamma Theravada dari pak pandit... ada tuh jenis kelahiran dari bunga.

Lagian klo Ven. Dhammika bilang gitu, yah gak masalah, toh dalam Mahayana emg bisa aja bunga" teratai tersebut memang simbol dari kemurnian dan kesucian saja, bahkan mempunyai makna-makna kosmologis, jd gak harafiah teratai.  8) 8) 8)

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #20 on: 06 July 2011, 07:31:08 PM »
sutra Buddhism ada 84.000 jumlah nya, saya rasa anda bisa mencarinya di situ hahahha :)) :)) :))

Wow 84.000 , dan apakah anda tahu secara pasti bahwa hal tersebut ada di dalam 84.000 sutra tersebut? Jika ya, dengan belas kasih anda, bisakah anda tunjukkan kepada kami di sutra mana tepatnya?
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #21 on: 06 July 2011, 07:37:07 PM »
Quote
Saya sampai sekarang masih bingung tentang padmasambava yang dikatakan penjelmaan manifestasi dari buddha sakyamuni bahkan ada yang mengatakan manifestasi semua buddha apakah mungkin seorang buddha yang sudah parinibanna terlahir kembali bukankah sang buddha mengatakan ini kelahiran KU yang terakhir kalau seperti itu bukankah sang buddha menyangkal ucapannya sendiri!!! apakah ini bisa saja karangan para pengikut guru padmasambava yang ingin mengagungkan beliau seperti kasus lu sheng yen yang dimana mengaku sebagai titisan padmakumara lalu para siswanya memberi julukan buddha hidup bahkan diberi gelar fa wang atau raja dharma setau saya julukan raja dharma hanya untuk seorang buddha pangeran dharma untuk manjusri bodhisatva senopati dharma gelar untuk sariputra mohon pemberitaunya!!!

Aspek dari Dharmakaya kekal abadi ini dan selalu membimbing para makhluk di ketiga masa dalam berbagai macam wujud ada dalam Saddharmapundarika Sutra.

Dalam Lamrim chenmo dikutip berbagai sutra yang dibabarkan Sang Buddha Sakyamuni sendiri bahwa beliau akan mengemanasikan dirinya dalam wujud guru-guru Dharma.

Parinirvana Samyaksambuddha dalam Mahayana bukanlah abis bis tapi dalam kondisi ada juga tiada, non dualis dan tak terbatas, Apratishtita Nirvana, yang memungkinkannya untuk beremanasi di dunia Saha ini.

Tidak hanya Padmasambhava, Karmapa, Tsongkhapa, Nichiren juga diberi julukan Buddha Kedua dan merupakan emanasi Buddha Shakyamuni sendiri. Lagian semua guru Dharma sekarang, baik Thera, Maha dan vajra, yang memiliki kualitas-kualitas baik dan berkompeten dalam Dharma, Bodhicitta dan Sila, disebut sebagai emanasi Buddha Shakyamuni, sesuai dengan sutra sabda Sang Bhagava.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #22 on: 06 July 2011, 07:40:57 PM »
dan tahukah anda bahwa di salah satu dari 84rb itu, ada yang bernama Dhammapada, dinasehatkan supaya "bunuh" ayah ibu.
Ya, saya tau itu dan penafsirannya menurut atthakata

Quote
Padmasambhava memang benar" "pembunuh" kok.  ^-^  ^-^

 _/\_
The Siddha Wanderer
jelas padmasambhava adalah pembunuh, saya tdk meraguksn engetahuan anda. Reply saya bukan ditujukan pada anda
_/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #23 on: 06 July 2011, 07:46:42 PM »
Aspek dari Dharmakaya kekal abadi ini dan selalu membimbing para makhluk di ketiga masa dalam berbagai macam wujud ada dalam Saddharmapundarika Sutra.

Dalam Lamrim chenmo dikutip berbagai sutra yang dibabarkan Sang Buddha Sakyamuni sendiri bahwa beliau akan mengemanasikan dirinya dalam wujud guru-guru Dharma.

Parinirvana Samyaksambuddha dalam Mahayana bukanlah abis bis tapi dalam kondisi ada juga tiada, non dualis dan tak terbatas, Apratishtita Nirvana, yang memungkinkannya untuk beremanasi di dunia Saha ini.

Tidak hanya Padmasambhava, Karmapa, Tsongkhapa, Nichiren juga diberi julukan Buddha Kedua dan merupakan emanasi Buddha Shakyamuni sendiri. Lagian semua guru Dharma sekarang, baik Thera, Maha dan vajra, yang memiliki kualitas-kualitas baik dan berkompeten dalam Dharma, Bodhicitta dan Sila, disebut sebagai emanasi Buddha Shakyamuni, sesuai dengan sutra sabda Sang Bhagava.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Dan pada abad sekarang ini buddha beremanasi menjadi seorang badut bernama LSY.

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #24 on: 06 July 2011, 07:47:23 PM »
 [at] Indra
tidak apa-apa... saya hanya bantu menjawab saja  ;D Monggo....

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #25 on: 06 July 2011, 07:49:37 PM »
Quote
Dan pada abad sekarang ini buddha beremanasi menjadi seorang badut bernama LSY.

Masalah titisan dan pencapaian seorang Buddha, tentu berdasarkan murid-murid utama Sang Guru Dharma, bukan klaim Sang Guru Dharma sendiri toh ky kasusnya LSY... ini sdh membedakan  :)

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #26 on: 06 July 2011, 07:55:31 PM »
Masalah titisan dan pencapaian seorang Buddha, tentu berdasarkan murid-murid utama Sang Guru Dharma, bukan klaim Sang Guru Dharma sendiri toh ky kasusnya LSY... ini sdh membedakan  :)

 _/\_
The Siddha Wanderer

maksud anda? seorang buddha masih memerlukan sertifikasi dari murid utamanya, begitukah?

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #27 on: 06 July 2011, 07:55:58 PM »
dan tahukah anda bahwa di salah satu dari 84rb itu, ada yang bernama Dhammapada, dinasehatkan supaya "bunuh" ayah ibu.

Padmasambhava memang benar" "pembunuh" kok.  ^-^  ^-^

 _/\_
The Siddha Wanderer

Kalau saya mah, tidak tahu ada yang bernama Dhammapada, dinasehatkan supaya "bunuh" ayah ibu, dalam Dharmapada. Yang saya tahu hal itu ada dalam Dhammapada , sedangkan di Dharmapada saya tidak tahu karena belum baca Dharmapada
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #28 on: 06 July 2011, 08:09:25 PM »
 [at] Indra
Maksudnya pencapaian murid Sang Guru Dharma sangat luar biasa karena mendapat transmisi penuh dari Sang Guru dan muridnya itu dapat mengetahui pencapaian sang Guru. Sedangkan Sang Guru selalu rendah hati tidka pernah menyombongkan kualitasnya, atau titisan ini itu dan tidak pernah menyombongkan kesaktiannya. Itu sedikit dr syarat seorang guru Vajrayana, tapi sangat vital.

 [at] Kelana
Aaahh... baca sendiri deh Dha(m)mapada.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #29 on: 06 July 2011, 08:27:57 PM »

 [at] Kelana
Aaahh... baca sendiri deh Dha(m)mapada.

Lah kok saya disuruh baca sendiri, kan saya sudah sampaikan bahwa yang saya tahu mengenai hal itu adalah dari Dhammapada bukan dari Dharmapada. Apakah Sdr. Gandalf sudah pernah membaca Dharmapada atau yang anda baca adalah Dhammapada? Kita sedang bicara mengenai Sutra loh bukan Sutta.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #30 on: 06 July 2011, 08:33:27 PM »
itu sudah terjadi ratusan tahun yg lalu, bagaimana bisa dibuktikan? memangnya buddhisme seperti science? yg harus bisa dibuktikan ? bilamana hal itu terjadi di jaman sekarang, apakah bathin manusia siap menghadapinya? story dalam buddhism banyak sekali yg diluar logika, apakah semua itu hoax? jika benar, berarti ajaran sang Buddha adalah hoax itukah maksud anda?  :o

hoax atau bukan sebenarnya tidak begitu penting. yg penting bgmn praktek kita sehari-hari apakah sudah sesuai dengan dharma atau belum.  ;D
Memang buddhistme adalah bagian dari science dan science pun adalah bagian dari buddhistme seperti apa yang dikatakan oleh dr albert enstein

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #31 on: 06 July 2011, 08:45:35 PM »
DHAMMAPADA XXI, 5-6

Suatu ketika beberapa bhikkhu datang berkunjung dan memberi hormat kepada Sang Buddha di Vihara Jetavana. Ketika mereka bersama Sang Buddha, Lakundaka Bhaddiya kebetulan lewat tidak jauh dari mereka.

Sang Buddha meminta mereka untuk memperhatikan Thera yang pendek itu dan berkata kepada mereka, “Para bhikkhu, lihatlah kepada Thera itu. Ia telah membunuh kedua ayah dan ibunya, dan setelah membunuh orang tuanya ia pergi tanpa penderitaan lagi”.
Para bhikkhu tidak dapat mengerti pernyataan yang telah diucapkan oleh Sang Buddha. Karena itu mereka memohon kepada Sang Buddha untuk menjelaskannya dan Beliau berkenan menjelaskan artinya.

Pernyataan di atas dibuat oleh Sang Buddha berkaitan dengan kehidupan arahat, yang telah melenyapkan nafsu keinginan, kesombongan, pandangan salah, dan kemelekatan pada indria dan objek indria. Sang Buddha telah membuat pernyataan metaforis. Istilah “ibu” dan “ayah” digunakan untuk menunjukkan nafsu keinginan dan kesombongan. Kepercayaan/pandangan tentang keabadian (sassataditthi) dan kepercayaan/pandangan tentang pemusnahan (ucchedaditthi) seperti halnya dua raja, kemelekatan seperti para menterinya, dan indria serta objek indria seperti halnya sebuah kerajaan.

Setelah menjelaskan arti pernyataan itu kepada mereka, Sang Buddha membabarkan syair 294 dan 295 berikut ini:

Setelah membantai ibu (nafsu keinginan) dan ayah (kesombongan), serta dua orang ksatria (dua pandangan ekstrim berkenaan dengan kekekalan dan kemusnahan); dan setelah menghancurkan negara (pintu-pintu indria) bersama dengan para menterinya (kemelekatan), maka seorang brahmana akan berjalan pergi tanpa kesedihan.

Setelah membantai ibu (nafsu keinginan) dan ayah (kesombongan), serta dua raja yang arif (dua pandangan ekstrim berkenaan dengan kekekalan dan kemusnahan); dan setelah menghancurkan lima jalan yang penuh bahaya (lima rintangan batin), maka seorang brahmana akan berjalan pergi tanpa kesedihan.


Para bhikkhu yang datang berkunjung mencapai tingkat kesucian arahat, setelah khotbah Dhamma itu berakhir.***

——————————————————————————–
Sumber: Dhammapada Atthakatha —Kisah-kisah Dhammapada, Bhikkhu Jotidhammo (editor), Vidyasena Vihara Vidyaloka, Yogyakarta, 1997.
Sumber web : http://buddhist.dipankarajayaputra.com/kisah-bhaddiya-thera-si-orang-pendek.html
yaa... gitu deh

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #32 on: 06 July 2011, 08:49:51 PM »
kalau memang guru padma terlahir dari sekutum bunga teratai karena beliau seorang emanasi dari sang buddha kenapa dalai lama tidak lahir dari sekuntum bunga teratai atau sekuntum mawar merah tetap saja beliau lahir dari rahim seorang ibu bukankah dalai lama diyakini sebagai emanasi bodhisatva avalokitesvara atau yang mereka sebut sebagai cherenzig dan sang buddha pun lahir dari rahim seorang ibu bukan melalui yang lain menurut pendapat saya itu semua hanya karangan saja sebagai bentuk penghormatan kepada orang2 yang disakralkan oleh umatnya
contohnya agama tetangga yang mengatakan lahir tanpa benih seorang ayah lahir dari seorang perawan suci dan masih banyak lagi cerita2 seperti ini biar terlihat dan terdengar keren di mata dan ditelinga para pendengarnya!!! :-?
dan apakah anda yakin kalau saya lahir tanpa ayah dan ibu muncul dimalam jumat kliwon yang sekarang sedang menunggu anda semua untuk kembali ke alam neraka!!! hi...hi...hi.... ^-^

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #33 on: 06 July 2011, 10:10:09 PM »
dan tahukah anda bahwa di salah satu dari 84rb itu, dikatakan bahwa padmasambhava sadalah seorang pembunuh.
biografi guru padmasambawa ada kok di gramed, terbitan karaniya silahkan beli dan baca dulu bro :)

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #34 on: 06 July 2011, 10:12:43 PM »
Memang buddhistme adalah bagian dari science dan science pun adalah bagian dari buddhistme seperti apa yang dikatakan oleh dr albert enstein
sebenarnya buddhism bukan science, hanya saja einstein melihatnya dari sudut science :)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #35 on: 06 July 2011, 10:13:11 PM »
biografi guru padmasambawa ada kok di gramed, terbitan karaniya silahkan beli dan baca dulu bro :)

apakah biografi pembunuh juga termasuk dalam 84rb itu?

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #36 on: 06 July 2011, 10:17:28 PM »
apakah biografi pembunuh juga termasuk dalam 84rb itu?
di dalam sutra saya rasa tidak ada ttg padmasambwa, krn sutra lebih dulu hadir :)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #37 on: 06 July 2011, 10:21:37 PM »
di dalam sutra saya rasa tidak ada ttg padmasambwa, krn sutra lebih dulu hadir :)

oh tidak ada ya? anda yakin? bukankah ada sutra yg meramalkan kedatangan padmasambhava? mungkin anda tahu tapi lupa, coba ingat2 dulu

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #38 on: 06 July 2011, 10:30:20 PM »
oh tidak ada ya? anda yakin? bukankah ada sutra yg meramalkan kedatangan padmasambhava? mungkin anda tahu tapi lupa, coba ingat2 dulu
kalaupun ada itu hanya meramalkan kedatangan beliau saja, bukan biografi nya, dan saya tidak tahu sutra mana, soalnya banyak sih 84rb  :)) :)) :))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #39 on: 06 July 2011, 10:32:16 PM »
kalaupun ada itu hanya meramalkan kedatangan beliau saja, bukan biografi nya, dan saya tidak tahu sutra mana, soalnya banyak sih 84rb  :)) :)) :))

jadi ketika anda menyuruh saya mencari di antara 84rb itu sebenarnya anda sendiri tidak tahu apa isi 84rb itu, begitukah?

tahukah anda arti kata "biografi", bro? anda tidak tahu sutranya tapi anda tahu bahwa ramalan itu bukan biografi.

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #40 on: 06 July 2011, 10:37:28 PM »
jadi ketika anda menyuruh saya mencari di antara 84rb itu sebenarnya anda sendiri tidak tahu apa isi 84rb itu, begitukah?

tahukah anda arti kata "biografi", bro? anda tidak tahu sutranya tapi anda tahu bahwa ramalan itu bukan biografi.
saya manusia biasa, mana hafal 84rb sutra? kalau biografi nya kan saya sudah katakan, ada bukunya di gramed, terbitan karaniya, beli baca dulu :)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #41 on: 06 July 2011, 10:38:50 PM »
saya manusia biasa, mana hafal 84rb sutra? kalau biografi nya kan saya sudah katakan, ada bukunya di gramed, terbitan karaniya, beli baca dulu :)

oh saya yg salah, saya pikir anda bukan manusia biasa, saya pikir anda manusia semacam djoe begitu ;D

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #42 on: 06 July 2011, 10:43:01 PM »
oh saya yg salah, saya pikir anda bukan manusia biasa, saya pikir anda manusia semacam djoe begitu ;D
menghina nih??? gpp, saya pernah terlahir sbg djoe kok  di kehidupan lampau, seperti anda juga :)) :)) :))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #43 on: 06 July 2011, 10:49:21 PM »
menghina nih??? gpp, saya pernah terlahir sbg djoe kok  di kehidupan lampau, seperti anda juga :)) :)) :))

o pantes... sbg informasi, saya tidak pernah menjadi djoe

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #44 on: 06 July 2011, 10:53:44 PM »
o pantes... sbg informasi, saya tidak pernah menjadi djoe
lebih baik jadi djoe tp tidak pernah menghina siapapun, drpd jadi manusia yg kerjanya suka menghina  ;D

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #45 on: 06 July 2011, 10:55:17 PM »
lebih baik jadi djoe tp tidak pernah menghina siapapun, drpd jadi manusia yg kerjanya suka menghina  ;D

lebih baik menghina yg patut dihina daripada jadi djoe.

sebagai informasi, menjadi djoe bukan berarti tidak pernah menghina, malah sebaliknya menjadi djoe adalah menjadi tukang hina

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #46 on: 06 July 2011, 10:56:38 PM »
lebih baik jadi djoe tp tidak pernah menghina siapapun, drpd jadi manusia yg kerjanya suka menghina  ;D
kalo mau diskusi dharma dengan baik, tdk perlu menghina org secara personal apalagi dengan sebutan manusia djoe.
belajarlah sopan santun sedikit  ;D

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #47 on: 06 July 2011, 10:59:49 PM »
kalo mau diskusi dharma dengan baik, tdk perlu menghina org secara personal apalagi dengan sebutan manusia djoe.
belajarlah sopan santun sedikit  ;D

saya tidak mengerti maksud anda, dimanakah letak penghinaannya sebutan "manusia djoe"? apakah anda menganggap djoe sehina itu?

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #48 on: 06 July 2011, 11:00:20 PM »
lebih baik menghina yg patut dihina daripada jadi djoe.

sebagai informasi, menjadi djoe bukan berarti tidak pernah menghina, malah sebaliknya menjadi djoe adalah menjadi tukang hina
   :o seorang praktisi dharma kok suka menghina? wah wah wah salut deh  :)) :)) :))

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #49 on: 06 July 2011, 11:05:07 PM »
oh saya yg salah, saya pikir anda bukan manusia biasa, saya pikir anda manusia semacam djoe begitu ;D
coba renungkan dulu posting anda di atas ini sebelum tidur. anda akan tau apakah itu menghina atau tidak  :))

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #50 on: 06 July 2011, 11:15:28 PM »
OHHHH MY LORD....... [-X

 :backtotopic:

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #51 on: 06 July 2011, 11:16:06 PM »
coba renungkan dulu posting anda di atas ini sebelum tidur. anda akan tau apakah itu menghina atau tidak  :))

tidak ... apakah ini harus direnungkan sebelum tidur? karena saya berencana tidak tidur malam ini.

mengatakan anda sebagai djoe sama sekali bukan hinaan, kecuali anda memang punya anggapan negatif terhadap djoe.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #52 on: 07 July 2011, 01:17:48 AM »
thread gini lagi, sebenarnya kadang sy mau berdiskusi...tapi akhir cerita sudah ketahuan.

jika saya bertanya "mengapa buddha bersandiwara?"
jawabanya "upayakausalya"

jika saya bertanya "skenario padmasabhava sedikit salah, kalau memang emansipasi buddha sakyamuni, buat aja keajaiban kembar, semua aliran pasti takluk menjadi satu"
jawabannya "upayakausalya"

dan seterusnya...

coba saja baca artikel di majalah harmoni, disana biksu ternama di mahayana buat penjelasan ngakak.

salah satunya begini,,,,,,


1.mengapa sangBuddha berjalan 7 langkah setelah lahir?
jawaban biksu ini..
sangBuddha  berjalan 7 langkah di karenakan lebih bermanfaat dari pada 6 langkah maupun 8 langkah, karena 7 langkah itu paling bermanfaat maka beliau berjalan 7 langkah saja...

( sy tidak mengutip secara sempurna, tetapi kurang lebih maksud nya seperti ini )
kalau di perhatikan baik baik,,,apa ini disebut jawaban ? manfaat nya apa?
kalau tidak percaya baca saja sendiri....
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #53 on: 07 July 2011, 07:07:52 AM »
DHAMMAPADA XXI, 5-6

Suatu ketika beberapa bhikkhu datang berkunjung dan memberi hormat kepada Sang Buddha di Vihara Jetavana. Ketika mereka bersama Sang Buddha, Lakundaka Bhaddiya kebetulan lewat tidak jauh dari mereka.........

Ini jelas dari Dhammapada  bukan dari Dharmapada :whistle:

GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #54 on: 07 July 2011, 07:42:22 AM »
dan tahukah anda bahwa di salah satu dari 84rb itu, ada yang bernama Dhammapada, dinasehatkan supaya "bunuh" ayah ibu.

Padmasambhava memang benar" "pembunuh" kok.  ^-^  ^-^

 _/\_
The Siddha Wanderer
interupsi, emang di 84rb itu ada seseorang yang bernama dhammapada yang dinasehatkan supaya "bunuh" ayah ibu?

=))
=))
=))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #55 on: 07 July 2011, 08:46:03 AM »
Sebenarnya emang beda ya dhammapada sama dharmapada bedanya dimana saya baru tau kalau berbeda??? mohon dijelaskan!!! ^:)^

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #56 on: 07 July 2011, 09:58:23 AM »
Sebenarnya emang beda ya dhammapada sama dharmapada bedanya dimana saya baru tau kalau berbeda??? mohon dijelaskan!!! ^:)^

tulisan m dan r  :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #57 on: 07 July 2011, 10:06:11 AM »
interupsi, emang di 84rb itu ada seseorang yang bernama dhammapada yang dinasehatkan supaya "bunuh" ayah ibu?

=))
=))
=))

sebenarnya ada kata bunuh ibu dan ayah tapi bukan ibu benaran tapi ibu disini arti nafsu dan ayah arti serakah
kemudian ada 'oknum' yang sok tahu karena hanya mendengar jadikan perbuatan benar-benar bunuh ibu dan ayah/orang tua.

bisa dilihat sumber http://buddhist.dipankarajayaputra.com/kisah-bhaddiya-thera-si-orang-pendek.html

Dan dalam perjalanan waktu ada aliran tertentu mengadopsi dan menyetujui pembunuhan pula dengan alasan pamungkas yaitu UPAYA KAUSALYA  :))
 
« Last Edit: 07 July 2011, 10:08:57 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #58 on: 07 July 2011, 10:11:09 AM »
Ini jelas dari Dhammapada  bukan dari Dharmapada :whistle:



mungkin Dharmapada karangan sendiri utk Upaya kausalya  ^-^
« Last Edit: 07 July 2011, 10:12:47 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #59 on: 07 July 2011, 12:32:59 PM »
sutra Buddhism ada 84.000 jumlah nya, saya rasa anda bisa mencarinya di situ hahahha :)) :)) :))

pernah menghitung sutra buddhis ada 84.000 ? atau adakah referensi yang mengatakan bahwa sutra itu ada 84.000 jumlahnya ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #60 on: 07 July 2011, 12:44:57 PM »
Sebenarnya emang beda ya dhammapada sama dharmapada bedanya dimana saya baru tau kalau berbeda??? mohon dijelaskan!!! ^:)^

Dari bahasanya tentu beda. Dhammapada menggunaan Pali sedang Dharmapada menggunakan Sanskerta. Mayoritas literatur Mahayana yang ada pada masa sekarang ada dalam bahasa China ataupun Tibet dan mayoritas bersumber dari teks-teks Sanskerta yang sekarang sebagian besar sudah musnah sejak Universitas Nalanda dihancurkan oleh penjajah Muslim.

Tapi apakah keseluruhan isi dan maknanya yang tekandung dalam Dhammapada dan Dharmapada adalah sama atau berbeda? Seseorang perlu melihat dan membandingkan kedua literatur tersebut terlebih dulu sebelum menilai bahwa keduanya berbeda atau sama. Alangkah lucunya jika ada seorang menggunakan literatur non-Mahayana dan mengklaim bahwa isinya sama dengan literatur Mahayana padahal ia sendiri belum membaca literatur Mahayana yang ia maksud.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #61 on: 07 July 2011, 02:30:44 PM »
Dari bahasanya tentu beda. Dhammapada menggunaan Pali sedang Dharmapada menggunakan Sanskerta. Mayoritas literatur Mahayana yang ada pada masa sekarang ada dalam bahasa China ataupun Tibet dan mayoritas bersumber dari teks-teks Sanskerta yang sekarang sebagian besar sudah musnah sejak Universitas Nalanda dihancurkan oleh penjajah Muslim.

Tapi apakah keseluruhan isi dan maknanya yang tekandung dalam Dhammapada dan Dharmapada adalah sama atau berbeda? Seseorang perlu melihat dan membandingkan kedua literatur tersebut terlebih dulu sebelum menilai bahwa keduanya berbeda atau sama. Alangkah lucunya jika ada seorang menggunakan literatur non-Mahayana dan mengklaim bahwa isinya sama dengan literatur Mahayana padahal ia sendiri belum membaca literatur Mahayana yang ia maksud.

bold, 
banyak terjadi, di topik ini aja udah terbukti.  ^-^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #62 on: 07 July 2011, 04:13:13 PM »
 [at] Kelana and all
Ngapain toh heboh? hahahaha...  :)) :)) :)) maksud saya di Dham(m)apada ada kata" "bunuh" itu...dan sudah pada ngerti toh kalau artinya cuman simbolis saja!! hahahhahaa

Lagian ketika Padmasambhava dikatakan bunuh pria satu kampung itu aja ada upadesha-nya (atthakata kalau istilah Pali) yang menjelaskan bahwa membunuh tersebut hanya simbolis saja kok dan ini ada dalam biografi Padmasambhava yg sudah diterjemahkan di Indo.....  :)) :)) :)).... jd g bener" membunuh.

Lagian kagak ada lah Dharmapada Mahayana....  :)) :)).. yg ada tu Dharmapada Mahisasaka dan Sarvastivada dan keduanya dipakai Mahayana.....  8) 8) 8)

Quote
interupsi, emang di 84rb itu ada seseorang yang bernama dhammapada yang dinasehatkan supaya "bunuh" ayah ibu?

Emg gua ngomong "seseorang"? wkwkwkwk...  ^-^ ^-^ ^-^ kan 84.000 pintu dan pintunya punya nama  ^-^ ^-^

Quote
thread gini lagi, sebenarnya kadang sy mau berdiskusi...tapi akhir cerita sudah ketahuan.

jika saya bertanya "mengapa buddha bersandiwara?"
jawabanya "upayakausalya"

Hahahhaha... kalau gak mengerti arti upaya kausalya ya selalu dianggap = sandiwara  ^-^ ^-^ ^-^

Sudah berkali" sy jelaskan tidak ada unsur sandiwara di sana...eh g percaya y udah... udah ta kasi referensi dari komentar guru" agung.... boleh kan atthakata  ^-^... dalam ngertiin Dhammapada di atas juga butuh atthakatha kan untuk mengerti makna sejatinya?  ^-^ ^-^

Quote
coba saja baca artikel di majalah harmoni, disana biksu ternama di mahayana buat penjelasan ngakak.

Oohhh... saya juga agak nggak sreg sama bhiksu itu...

 _/\_
The Siddha Wanderer
« Last Edit: 07 July 2011, 04:17:12 PM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #63 on: 07 July 2011, 04:21:57 PM »
Anyway, by the way, busway...

Konon Katanya ada kisah tentang seseorang (manusia) lahir dari bunga teratai di Pali Kanon. di kitab mana ya ? mohon sharing-nya...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #64 on: 07 July 2011, 04:43:33 PM »
Anyway, by the way, busway...

Konon Katanya ada kisah tentang seseorang (manusia) lahir dari bunga teratai di Pali Kanon. di kitab mana ya ? mohon sharing-nya...

Namanya Ratu Padumavati yang dikandung didalam lotus.... kalo sutta perlu cari kayaknya...
dan Ratu Veluvati yang lewat lubang bambu....
« Last Edit: 07 July 2011, 04:45:05 PM by william_phang »

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #65 on: 07 July 2011, 04:50:33 PM »
Namanya Ratu Padumavati yang dikandung didalam lotus.... kalo sutta perlu cari kayaknya...
dan Ratu Veluvati yang lewat lubang bambu....

saya minta bantuan om google... kata padumavati / padumavatti itu tidak ada referensi-nya, demikian juga Veluvati / veluvatti juga tidak ada...

ada yang bisa bantu ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #66 on: 07 July 2011, 04:53:10 PM »
Buddha said, in the world of man and the world of Gods (devas), there are these four kinds of rebirths that could take place:

a. Born from moisture – born from flowers and tree trunk[
b. Spontaneous rebirth
c. egg born and
d. born from womb.

In this compilation, I will present you only the “moisture born” and illustrate to you with one of the many stories from Jataka.

Asanka Jataka - a girl was born from lotus flower;

Padumavati – the story of Uppalavanna Theri, the chief female disciple of Lord Buddha who in one of her past birth was born from lotus flower and was named – Padumavati;

Ambapali Theri – the Bhikkhuni who was born from a Mango tree trunk and in her younger days became a courtesan and later became a Bhikkhuni and attained an arahatship.

Cincamanavika – the lass who was born from a Tamarind tree. She was a priestess from a heretic gang who tried to accuse Buddha with her false pregnancy and she was swallowed by earth as she left the Jetavana monastery.

I have collected these female personalities who were at one time or another had crossed the path with Lord Buddha in his past births. Ummadanti for example had met Bodhisatta when our Bodhisatta was a King who got attracted to Ummadanti in Ummadanti Jataka. She in her final existence, she was born as Uppalavanna Theri and became Buddha’s chief female disciple.

There are certainly people who would be curious to know why I compiled this. It is simply to show that there are strange things that we with our shallow knowledge not adequate to know the true story of strange human beings with strange personality when it crosses your life.

Asanka Jātaka
(No. 380)

A girl born from lotus flower.

Once the Bodhisatta was an ascetic in the Himālaya. At that time a being of great merit left Tāvatimsa and was born as a girl in the midst of a lotus in a pool near the Bodhisatta's hermitage. The Bodhisatta, noticing some peculiarity in the growth of the lotus, swam to it and recovered the girl, whom he brought up as his daughter, giving her the name of āsankā.

The king was asked to tell the hermit her name

Sakka, coming to visit him, saw the girl, and, inquiring what he could do for her comfort, he provided her with a crystal palace and divine food and raiment. She spent her time waiting on the Bodhisatta. The King of Benares, having heard of her great beauty, came to the forest with a large following and asked for her hand. The Bodhisatta agreed, on condition that the king would tell him her name.

It took three years to guess her name, Right

The king spent a whole year trying to guess it and, having failed, was returning home in despair, when the girl, looking out of her window, told him of the creeper āsāvatī, for whose fruits gods wait for one thousand years. She thus encouraged him to try again. Another year passed and she again raised hopes in the disappointed king by relating to him the story of a crane whose hopes Sakka had fulfilled. At the end of the third year the king, disgusted by his failure, started to go home, but again the girl engaged him in conversation, and in the course of their talk the girl's name was mentioned. When the king was told that the word had occurred in his talk, he returned to the Bodhisatta and told it to him. The Bodhisatta then gave āsankā in marriage to the king (J.iii.248-54).

Abhidhamma stated that there were cases like people born from Lotus flowers and some from tree trunk. It would be impossible to believe on thing like this in light of the modern physical science; but spiritual science is some thing to wonder:

Buddha in his discourse to Gods at Tavatimsa heaven, “The Abhidhamma,” stated that there are many different kinds of rebirths in the human world: some are born from lotus flower or tree trunk (Born or arisen from moisture); some are Born spontaneous rebirth; Born or arisen from moisture; Born of Egg; and some Born from a womb. Asanka Jataka illustrates a Girl born from Lotus flower.

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #67 on: 07 July 2011, 04:53:41 PM »
saya minta bantuan om google... kata padumavati / padumavatti itu tidak ada referensi-nya, demikian juga Veluvati / veluvatti juga tidak ada...

ada yang bisa bantu ?

ada itu saya copas dari website

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #68 on: 07 July 2011, 04:58:21 PM »
[at] Kelana and all
Ngapain toh heboh? hahahaha...  :)) :)) :)) maksud saya di Dham(m)apada ada kata" "bunuh" itu...dan sudah pada ngerti toh kalau artinya cuman simbolis saja!! hahahhahaa

Lagian ketika Padmasambhava dikatakan bunuh pria satu kampung itu aja ada upadesha-nya (atthakata kalau istilah Pali) yang menjelaskan bahwa membunuh tersebut hanya simbolis saja kok dan ini ada dalam biografi Padmasambhava yg sudah diterjemahkan di Indo.....  :)) :)) :)).... jd g bener" membunuh.

Lagian kagak ada lah Dharmapada Mahayana....  :)) :)).. yg ada tu Dharmapada Mahisasaka dan Sarvastivada dan keduanya dipakai Mahayana.....  8) 8) 8)

Emg gua ngomong "seseorang"? wkwkwkwk...  ^-^ ^-^ ^-^ kan 84.000 pintu dan pintunya punya nama  ^-^ ^-^

Hahahhaha... kalau gak mengerti arti upaya kausalya ya selalu dianggap = sandiwara  ^-^ ^-^ ^-^

Sudah berkali" sy jelaskan tidak ada unsur sandiwara di sana...eh g percaya y udah... udah ta kasi referensi dari komentar guru" agung.... boleh kan atthakata  ^-^... dalam ngertiin Dhammapada di atas juga butuh atthakatha kan untuk mengerti makna sejatinya?  ^-^ ^-^

Oohhh... saya juga agak nggak sreg sama bhiksu itu...

 _/\_
The Siddha Wanderer

bagaimana dgn kasus pembunuhan istri mentri yg mengakibatkan padmasambhava dihukum buang? ini juga bukan benar2 bunuh?

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #69 on: 07 July 2011, 05:17:56 PM »

Ambapali Theri – the Bhikkhuni who was born from a Mango tree trunk and in her younger days became a courtesan and later became a Bhikkhuni and attained an arahatship.


Khusus untuk Ambapali, apakah ada referensi yang lebih meyakinkan / lebih defacto menyatakan Ambapali terlahirkan dari pohon mangga.. karena beberapa referensi ada yang menyatakan bahwa Ambapali "diketemukan" dibawah pohon mangga (bukan terlahirkan dari pohon mangga).
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #70 on: 07 July 2011, 06:28:52 PM »
Quote
bagaimana dgn kasus pembunuhan istri mentri yg mengakibatkan padmasambhava dihukum buang? ini juga bukan benar2 bunuh?

Begini deh. Semoga jadi akhir diskusi dan g usah diungkit" lg. Saya tidak akan berbicara upaya kausalya, tetapi bahas bahasa sandhyabhyasa, "twilight language" yang dijumpai di naslah-naskah Tantra (apalagi sebenarnya biografi Padmasambhava yang ditulis Yeshe Tsogyal ini adalah "biografi rahasia", maka tentu banyak sandhyabhyasa)

Pembunuhan anak menteri yang tertusuk khatvanga itu menurut John Powers, janganlah dimengerti sebagai "pembunuhan" tetapi sebagai "pembebasan". Lah kok bisa "pembebasan"? Sekarang yang menusuk kepala anak menteri adalah khatvanga.

Khatvanga adalah tongkat Tantris bercabang tiga yang menyimbolkan kemusnahan tiga racun (lobha, dvesa, moha) dan juga munculnya Dharmakaya, Sambhogakaya dan Nirmanakaya. Tiga cabang juga berarti esensi, sifat dan welas asih. Dengan kata lain khatvanga adalah simbol pembebasan dari tiga racun dan pembunuhan tiga racun.

Thinley Norbu Rinpoche menjelaskan tentang pembunuhan ini: "Perbuatannya adalah simbolis sekaligus ajaib karena ia membebaskan batin anak menteri."

Tidak mungkin bagi Padmasambhava untuk main bunuh apalagi satu kampung dan main perkosa segala. Ini dijelaskan oleh seorang guru Buddhis agung:

"Berkata bahwa Buddhis Tantrik sebenarnya mendukung incest dan tindakan seksual yang salah adalah sama KONYOLNYA dengan menuduh para Theravadin melakukan pembunuhan ayah ibu dan beberapa kejahatan kejam lainnya."

Jika kita merasa terganggu dan kemudian mencoba untuk menginvestigasi tradisi Tantra dalam wujudnya yang paling murni, tidak gado-gado dan mereka tetap eksis sampai sekarang di ribuan vihara Tibet, di mana idealisme akan pengendalian hawa nafsu dan pelepasan diyakini dengan sepenuh hati, dan baru itulah kita dapat menyadari bahwa bagaimana kacaunya dan betapa tidak berharganya teori-teori zaman sekarang ini, yang berusaha memerosotkan Tantra dalam alam sensual/hawa nafsu."

(Lama Anagarika Govinda)

Tulisan ini ada dalam buku Anagarika Govinda tentang Fondasi Tibetan Buddhism, di mana beliau awalnya mengisahkan bahsa simbol dari Dhammapada, kemudian membandingkannya dengan sandhyabhyasa dari aliran Vajrayana.

"Ini adalah kebetulan yang cukup aneh, jika tidak merupakan suatu perumpamaan yang disadari dari syair Dhammapada, bahwa "penghanmcuran kerajaan termasuk raja dan para masyarakatnya" juga ditujukan pada Padmasambhava... Dalam biografi simbolikalnya, ditulis dalam sandhyabhyasa dikatakan bahwa Padmasmabhava dalam penyamaran deity yang wrathful, menghancurkan raja dan para pengikutnya yang menentang Dharma.... dan mengambils emua wanita mereka dengan tujuan mensucikan mereka... Ini sangat aneh karena tentu hal ini tidak dapat diharafiahkam bahwa Padmasambhava membunuh satu populasi negara dan melanggar semua etika seksualitas. Ini akan menjadi sangat kontradiksi dengan ajaran-ajaran Beliau sendiri, yang mana mengajarkan moral=moral yang tinggi dan etika ketat serta perenungan mendalam berdasarkan pengendalian hawa nafsu yang ketat. Itu adalah Sandhabhyasa... untuk merepresentasikan pengalaman meditasi (seperti ksiah pertemuan Buddha dengan Mara)"

Lama Anagarika Govinda dan Urgyen Rinpoche menjelaskan bahwa tindakan Padamsmabhava itu hanya simbolisasi, perwujudan upaya-prajna, rupa dan shunyata.

Ucapan ini juga didukung oleh Chogyam Trungpa Rinpoche dari aliran Karma Kagyu:
"Definisi sesat adalah sangat halus. Jika anda tidak sejalan dengan realita sejati, engkau membuat dirimu sebagai target, satelit ekstra di mana tidak ada yang memberi kamu makan di sana. Tidak ada bensin untuk dirimu selain daripada sumber dayamu sendiri dan engkau akan terikat dengan kematian karena engkau tidak mampu menregenerasi sumber dayamu lagi. Inilah yang terjadi pada para pandita yang dibunuh Padmasambhava. Tindakan ini tentu sangat tidak welas asih dan brutal, namun dalam kasus ini Padmasambhava merepresentasikan hakekat sejati dari fenomena daripada bertindak sebagai penyihir hitam atau putih."

Penyihir hitam membunuh demi kebencian, penyihir putih membunuh untuk kebaikan. Padmasambhava bukanlah kedua-duanya, kisah beliau ini hanya simbolisasi atau sandhyabhyasa dari hakekat sejati fenomena.

Lebih lanjut Chogyam Trungpa Rinpoche mengtakan:
"Kita tidak dapat diinstruksikan bagaimana melakukan tindakan yang menghancurkan para pandit tersebut. Meskipun ajaran-ajaran Padmasambhava terus diturunkan generasi demi generasi tanpa interupsi dan penyelewengan sehingga sekarang kita dapat mendapatkan ajaran lengkap Padmasambhava, TIDAK ADA SATUPUN AJARAN YANG DIAJARKAN UNTUK MEMBUNUH PARA PENGIKUT ALIRAN SESAT. Tidak ada ajaran seperti itu. Tetapi ajaran tersebut berbicara bagaimana engkau berpraktek.. Engkau melakukannya dan para penyeleweng makna ajaran akan menghancurkan diri mereka sendiri."

Ya jadi kalau ada org misla LSY mengajarkan mantra bunuh orang, pantas diragukan Ke-Buddhaan orang tersebut. Padmasambhava sangat menjaga shila dan itulah yang diteruskan dalam ajaran-ajarannya, terutama dalam ajarannya yang dinamkaan "Ajaran Dakini" Padmasambhava mengajarkan dengan ketat sila tidak membunuh.

Lagipula dikisahkan Padmasambhava berumur sangat panjang... dalam waktu beberapa tahun sejak Parinirvana Buddha Shakyamuni, beliau terlahir dan ditemukan oleh raja Indrabhuti (raja yang sering memohon ajaran Tantra pada Buddha Shakyamuni). Dikisahkan beliau sempat bertemu Raja Asoka dan mengubah sifat kejam beliau yang  suka sekali membunuh.
Dari sini sangat jelas Padmasmabhava sangat sangat menentang pembunuhan, apalagi pembunuh massal. A BIG NO!

Dalam biografi-biografi Tsongkhapa, disebutkan bahwa Padmasambhava dan Atisa adalah kelahiran lampau Tsongkhapa, sang penjunjung Shila dan Vinaya yang tersohor dalam Vajrayana, pemurni ajaran 4 aliran sama seperti Atisa yang memurnikan tindakan salah tentang seks - tanagana yang marak pada saat itu di Tibet. Baik Tsongkhapa dan Atisha taat dalam pengendalian hawa nafsu, indriya, Shila dan Vinaya, begitulah juga  Padmasambhava.

 _/\_
The Siddha Wanderer
« Last Edit: 07 July 2011, 06:51:20 PM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Kipasangin

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 27
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #71 on: 07 July 2011, 06:48:52 PM »
Sdr. Gandalf memang luar biasa.D

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #72 on: 07 July 2011, 06:55:01 PM »
Begini deh. Semoga jadi akhir diskusi dan g usah diungkit" lg. Saya tidak akan berbicara upaya kausalya, tetapi bahas bahasa sandhyabhyasa, "twilight language" yang dijumpai di naslah-naskah Tantra (apalagi sebenarnya biografi Padmasambhava yang ditulis Yeshe Tsogyal ini adalah "biografi rahasia", maka tentu banyak sandhyabhyasa)

Pembunuhan anak menteri yang tertusuk khatvanga itu menurut John Powers, janganlah dimengerti sebagai "pembunuhan" tetapi sebagai "pembebasan". Lah kok bisa "pembebasan"? Sekarang yang menusuk kepala anak menteri adalah khatvanga.

Khatvanga adalah tongkat Tantris bercabang tiga yang menyimbolkan kemusnahan tiga racun (lobha, dvesa, moha) dan juga munculnya Dharmakaya, Sambhogakaya dan Nirmanakaya. Tiga cabang juga berarti esensi, sifat dan welas asih. Dengan kata lain khatvanga adalah simbol pembebasan dari tiga racun dan pembunuhan tiga racun.

Thinley Norbu Rinpoche menjelaskan tentang pembunuhan ini: "Perbuatannya adalah simbolis sekaligus ajaib karena ia membebaskan batin anak menteri."

Tidak mungkin bagi Padmasambhava untuk main bunuh apalagi satu kampung dan main perkosa segala. Ini dijelaskan oleh seorang guru Buddhis agung:

"Berkata bahwa Buddhis Tantrik sebenarnya mendukung incest dan tindakan seksual yang salah adalah sama KONYOLNYA dengan menuduh para Theravadin melakukan pembunuhan ayah ibu dan beberapa kejahatan kejam lainnya."

Jika kita merasa terganggu dan kemudian mencoba untuk menginvestigasi tradisi Tantra dalam wujudnya yang paling murni, tidak gado-gado dan mereka tetap eksis sampai sekarang di ribuan vihara Tibet, di mana idealisme akan pengendalian hawa nafsu dan pelepasan diyakini dengan sepenuh hati, dan baru itulah kita dapat menyadari bahwa bagaimana kacaunya dan betapa tidak berharganya teori-teori zaman sekarang ini, yang berusaha memerosotkan Tantra dalam alam sensual/hawa nafsu."

(Lama Anagarika Govinda)

Tulisan ini ada dalam buku Anagarika Govinda tentang Fondasi Tibetan Buddhism, di mana beliau awalnya mengisahkan bahsa simbol dari Dhammapada, kemudian membandingkannya dengan sandhyabhyasa dari aliran Vajrayana.

"Ini adalah kebetulan yang cukup aneh, jika tidak merupakan suatu perumpamaan yang disadari dari syair Dhammapada, bahwa "penghanmcuran kerajaan termasuk raja dan para masyarakatnya" juga ditujukan pada Padmasambhava... Dalam biografi simbolikalnya, ditulis dalam sandhyabhyasa dikatakan bahwa Padmasmabhava dalam penyamaran deity yang wrathful, menghancurkan raja dan para pengikutnya yang menentang Dharma.... dan mengambils emua wanita mereka dengan tujuan mensucikan mereka... Ini sangat aneh karena tentu hal ini tidak dapat diharafiahkam bahwa Padmasambhava membunuh satu populasi negara dan melanggar semua etika seksualitas. Ini akan menjadi sangat kontradiksi dengan ajaran-ajaran Beliau sendiri, yang mana mengajarkan moral=moral yang tinggi dan etika ketat serta perenungan mendalam berdasarkan pengendalian hawa nafsu yang ketat. Itu adalah Sandhabhyasa... untuk merepresentasikan pengalaman meditasi (seperti ksiah pertemuan Buddha dengan Mara)"

Lama Anagarika Govinda dan Urgyen Rinpoche menjelaskan bahwa tindakan Padamsmabhava itu hanya simbolisasi, perwujudan upaya-prajna, rupa dan shunyata.

Ucapan ini juga didukung oleh Chogyam Trungpa Rinpoche dari aliran Karma Kagyu:
"Definisi sesat adalah sangat halus. Jika anda tidak sejalan dengan realita sejati, engkau membuat dirimu sebagai target, satelit ekstra di mana tidak ada yang memberi kamu makan di sana. Tidak ada bensin untuk dirimu selain daripada sumber dayamu sendiri dan engkau akan terikat dengan kematian karena engkau tidak mampu menregenerasi sumber dayamu lagi. Inilah yang terjadi pada para pandita yang dibunuh Padmasambhava. Tindakan ini tentu sangat tidak welas asih dan brutal, namun dalam kasus ini Padmasambhava merepresentasikan hakekat sejati dari fenomena daripada bertindak sebagai penyihir hitam atau putih."

Penyihir hitam membunuh demi kebencian, penyihir putih membunuh untuk kebaikan. Padmasambhava bukanlah kedua-duanya, kisah beliau ini hanya simbolisasi atau sandhyabhyasa dari hakekat sejati fenomena.

Lebih lanjut Chogyam Trungpa Rinpoche mengtakan:
"Kita tidak dapat diinstruksikan bagaimana melakukan tindakan yang menghancurkan para pandit tersebut. Meskipun ajaran-ajaran Padmasambhava terus diturunkan generasi demi generasi tanpa interupsi dan penyelewengan sehingga sekarang kita dapat mendapatkan ajaran lengkap Padmasambhava, TIDAK ADA SATUPUN AJARAN YANG DIAJARKAN UNTUK MEMBUNUH PARA PENGIKUT ALIRAN SESAT. Tidak ada ajaran seperti itu. Tetapi ajaran tersebut berbicara bagaimana engkau berpraktek.. Engkau melakukannya dan para penyeleweng makna ajaran akan menghancurkan diri mereka sendiri."

Ya jadi kalau ada org misla LSY mengajarkan mantra bunuh orang, pantas diragukan Ke-Buddhaan orang tersebut. Padmasambhava sangat menjaga shila dan itulah yang diteruskan dalam ajaran-ajarannya, terutama dalam ajarannya yang dinamkaan "Ajaran Dakini" Padmasambhava mengajarkan dengan ketat sila tidak membunuh.

Lagipula dikisahkan Padmasambhava berumur sangat panjang... dalam waktu beberapa tahun sejak Parinirvana Buddha Shakyamuni, beliau terlahir dan ditemukan oleh raja Indrabhuti (raja yang sering memohon ajaran Tantra pada Buddha Shakyamuni). Dikisahkan beliau sempat bertemu Raja Asoka dan mengubah sifat kejam beliau yang  suka sekali membunuh.
Dari sini sangat jelas Padmasmabhava sangat sangat menentang pembunuhan, apalagi pembunuh massal. A BIG NO!

Dalam biografi-biografi Tsongkhapa, disebutkan bahwa Padmasambhava dan Atisa adalah kelahiran lampau Tsongkhapa, sang penjunjung Shila dan Vinaya yang tersohor dalam Vajrayana, pemurni ajaran 4 aliran sama seperti Atisa yang memurnikan tindakan salah tentang seks - tanagana yang marak pada saat itu di Tibet. Baik Tsongkhapa dan Atisha taat dalam pengendalian hawa nafsu, indriya, Shila dan Vinaya, begitulah juga  Padmasambhava.

 _/\_
The Siddha Wanderer

kedengarannya spt pembelaan yg sangat lemah, semua pembunuh bisa memberikan argumentasi ini. lagipula ini hanyalah pembelaan dari seorang penggemar, yg tidak didukung oleh fakta, dari mana si John itu mengetahui informasi ini? apakah dia diberitahu langsung oleh si padma?

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #73 on: 07 July 2011, 07:03:40 PM »
Quote
kedengarannya spt pembelaan yg sangat lemah, semua pembunuh bisa memberikan argumentasi ini. lagipula ini hanyalah pembelaan dari seorang penggemar, yg tidak didukung oleh fakta, dari mana si John itu mengetahui informasi ini? apakah dia diberitahu langsung oleh si padma?

Kalau begitu sama konyolnya dengan sang penulis Dhammapada Atthakatha. Emg penulis Atthakatha diberitahu Sang Buddha Shakyamuni? Kan mereka ya denger denger (evam maya suttam) aja toh!!! Tampaknya penulis Dhammpada Atthakatha adalah penggemar Buddha Shakyamuni sehingga dia nulis komentar kaya gt ketika membaca syair Dhammapada, tanpa didukung fakta. Apakah begitu????^-^ ^-^ ^-^ Memangnya nggak bisa si penulis Atthakata buat-buat cerita baru supaya menghilangkan kontradiksi?

Ada-ada aja.... :P :P :P

Lemah atau kuat itu kan persepsi anda. Bagi saya penjelasan tentang kisah Padmasambhava dan Dhammpada sama-sama kuatnya, sama-sama cenglinya. Kalau bagi anda lemah ya sembarang anda. No problemo.

Note: John taunya y dr komentar dan klarifikasi para guru" Buddhis berkompeten seperti Lama Anagarika Govinda, Chogyam Trungpa, Urgyen Rinpoche, Thinley Norbu Rinpoche. Mau dari mana lagi?

 _/\_
The Siddha Wanderer
« Last Edit: 07 July 2011, 07:15:58 PM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #74 on: 07 July 2011, 07:32:52 PM »
Kalau begitu sama konyolnya dengan sang penulis Dhammapada Atthakatha. Emg penulis Atthakatha diberitahu Sang Buddha Shakyamuni? Kan mereka ya denger denger (evam maya suttam) aja toh!!! Tampaknya penulis Dhammpada Atthakatha adalah penggemar Buddha Shakyamuni sehingga dia nulis komentar kaya gt ketika membaca syair Dhammapada, tanpa didukung fakta. Apakah begitu????^-^ ^-^ ^-^ Memangnya nggak bisa si penulis Atthakata buat-buat cerita baru supaya menghilangkan kontradiksi?

Ada-ada aja.... :P :P :P

Lemah atau kuat itu kan persepsi anda. Bagi saya penjelasan tentang kisah Padmasambhava dan Dhammpada sama-sama kuatnya, sama-sama cenglinya. Kalau bagi anda lemah ya sembarang anda. No problemo.

Note: John taunya y dr komentar dan klarifikasi para guru" Buddhis berkompeten seperti Lama Anagarika Govinda, Chogyam Trungpa, Urgyen Rinpoche, Thinley Norbu Rinpoche. Mau dari mana lagi?

 _/\_
The Siddha Wanderer

beberapa perangkum atthakatha berasal dari para bhikkhu yg sejaman dengan Sang Buddha.

akan lebih meyakinkan jika anda mengatakan bahwa si john itu mendengar dari Sang Buddha langsung melalui salah satu emanasinya. ;D

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #75 on: 07 July 2011, 07:42:53 PM »
Quote
beberapa perangkum atthakatha berasal dari para bhikkhu yg sejaman dengan Sang Buddha.

Ada bukti NYATA atau referensinya atau FAKTA-nya? hahahahaha.... atau cuma crita bikinan doang pada zaman sesudah masehi?  ^-^ ^-^ ^-^ Yg namanya Atthakatha ya pasti SM atau AD (sesudah masehi). Bahkan komentar Dhammapada tergolong telat, muncul setelah Jataka Atthakatha (sekitar abad ke-5 M). Lagian Buddhaghosa lahir zaman apa? 1000 tahun sesudah Parinirvana tuh.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #76 on: 07 July 2011, 07:46:45 PM »
Ada bukti NYATA atau referensinya atau FAKTA-nya? hahahahaha.... atau cuma crita bikinan doang pada zaman sesudah masehi?  ^-^ ^-^ ^-^ Yg namanya Atthakatha ya pasti SM atau AD (sesudah masehi). Bahkan komentar Dhammapada tergolong telat, muncul setelah Jataka Atthakatha (sekitar abad ke-5 M). Lagian Buddhaghosa lahir zaman apa? 1000 tahun sesudah Parinirvana tuh.

 _/\_
The Siddha Wanderer

mengenai bukti saya memang tdiak punya, sama seperti anda tidak mungkin membuktikan bahwa padmasambhava benar2 ada. atthakatha memang ditulis SM, tapi itu bukan berarti kisah itu dikarang SM juga. tapi sekalipun tidak punya bukti, untuk saat ini saya memilih untuk menerima hasil konsili Buddhis, sampai saya bisa membuktikan sebaliknya

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #77 on: 07 July 2011, 07:50:42 PM »
Quote
mengenai bukti saya memang tdiak punya, sama seperti anda tidak mungkin membuktikan bahwa padmasambhava benar2 ada. atthakatha memang ditulis SM, tapi itu bukan berarti kisah itu dikarang SM juga. tapi sekalipun tidak punya bukti, untuk saat ini saya memilih untuk menerima hasil konsili Buddhis, sampai saya bisa membuktikan sebaliknya

Ya sudah.  ^-^ Beres toh

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #78 on: 07 July 2011, 07:57:25 PM »
Ya sudah.  ^-^ Beres toh

 _/\_
The Siddha Wanderer

jadi penjelasan atas pembunuhan oleh padmasambhava cuma sampai di situ? hanya dengan pembelaan seorang penggemar? boleh tau kenapa raja menjatuhkan hukuman buang kepada padmasambhava? bukankah kasus itu dianggap bukan pembunuhan?

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #79 on: 07 July 2011, 08:08:55 PM »
Quote
jadi penjelasan atas pembunuhan oleh padmasambhava cuma sampai di situ? hanya dengan pembelaan seorang penggemar? boleh tau kenapa raja menjatuhkan hukuman buang kepada padmasambhava? bukankah kasus itu dianggap bukan pembunuhan?
Tidak masalah. Hukuman buangpun karena para mentri menganut Adharma, jdnya ya kalau ada anak menteri yang tersadarkan mereka mana suka...hahahaha...

Pembelaan SEORANG penggemar? Maksudnya si John? Kenapa yg diributin si John mulu?

Oooooiiiii masih ada Thinley Norbu Rinpoche, Tulku Urgyen Rinpocge, Chogyam Trungpa dll yang memberikan penjelasan dan mereka bukan "penggemar". Si John iu cuma tambahan saja.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #80 on: 07 July 2011, 08:15:32 PM »
Tidak masalah. Hukuman buangpun karena para mentri menganut Adharma, jdnya ya kalau ada anak menteri yang tersadarkan mereka mana suka...hahahaha...


nah ini baru penjelasan logis.

Quote
Pembelaan SEORANG penggemar? Maksudnya si John? Kenapa yg diributin si John mulu?

Oooooiiiii masih ada Thinley Norbu Rinpoche, Tulku Urgyen Rinpocge, Chogyam Trungpa dll yang memberikan penjelasan dan mereka bukan "penggemar". Si John iu cuma tambahan saja.

 _/\_
The Siddha Wanderer
saya hanya merujuk pada

Quote

Pembunuhan anak menteri yang tertusuk khatvanga itu menurut John Powers, janganlah dimengerti sebagai "pembunuhan" tetapi sebagai "pembebasan". Lah kok bisa "pembebasan"? Sekarang yang menusuk kepala anak menteri adalah khatvanga.

hanya si john yg memberikan pembelaan langsung.

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #81 on: 07 July 2011, 08:17:44 PM »
Hahhahaha... ya sudah menurut saya justru yang jelas malah para Rinpoche yang memberikan komentar itu. Kalau anda merasa kurang, itu urusan anda.

Sy akhiri diskusi ttg Padmasambhava, kalau mau back to topic.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #82 on: 07 July 2011, 08:23:47 PM »
Hahhahaha... ya sudah menurut saya justru yang jelas malah para Rinpoche yang memberikan komentar itu. Kalau anda merasa kurang, itu urusan anda.

Sy akhiri diskusi ttg Padmasambhava, kalau mau back to topic.

 _/\_
The Siddha Wanderer
loh bukankah padmasambhava juga bagian dari topic? saya memang merasa kurang, itulah gunanya forum ini, untuk memuaskan keingintahuan, tapi jika anda menganggap itu urusan saya, ya itu urusan anda juga.

_/\_
« Last Edit: 07 July 2011, 08:25:40 PM by Indra »

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #83 on: 07 July 2011, 08:27:27 PM »
Quote
loh bukankah padmasambhava juga bagian dari topic? saya memang merasa kurang, itulah gunanya forum ini, untuk memuaskan keingintahuan, tapi jika anda menganggap itu urusan saya, ya itu urusan anda juga.

Topik yg dimulai SUGITHEN adalah terlahir Padmasambhava - manifestasi dan anda yang mulai menggeser topik menjadi Padmasambhava - membunuh ketika membalas postingan lobsangchandra.

Quote
itulah gunanya forum ini, untuk memuaskan keingintahuan, tapi jika anda menganggap itu urusan saya, ya itu urusan anda juga.

Maaf saya tidak bisa memuaskan keingintahuan model anda. Saya akhiri diskusi.

 _/\_
The Siddha Wanderer
« Last Edit: 07 July 2011, 08:30:19 PM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #84 on: 07 July 2011, 08:29:21 PM »
Topik yg dimulai SUGITHEN adalah terlahir Padmasambhava - manifestasi dan anda yang mulai menggeser topik menjadi Padmasambhava - membunuh ketika membalas postingan lobsangchandra.

 _/\_
The Siddha Wanderer

perhatikan kalimat " apakah ini bisa saja karangan para pengikut guru padmasambava yang ingin mengagungkan beliau" pada post pertama. saya membahas soal padmasambhava berkaitan dengan dugaan "karangan" yg menjadi topik thread ini

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #85 on: 07 July 2011, 08:33:37 PM »
Itu kan awalnya..  ::) ::) ::) Hbs 84.000 pintu Dharma kan anda yang nyambung"in sama membunuh. Udah ah. Terserah anda.

Saya yakin bro. lobsangchandra juga bukan org yang ngarang", makanya saya thank you ke dia.  :)

 :backtotopic:

 _/\_
The Siddha Wanderer
« Last Edit: 07 July 2011, 08:39:05 PM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #86 on: 07 July 2011, 08:38:13 PM »
Itu kan awalnya..  ::) ::) ::) Hbs 84.000 pintu Dharma kan anda yang nyambung"in sama membunuh. Udah ah. Terserah anda.

Saya yakin bro. lobsangchandra juga bukan org yang ngarang", makanya saya thank you ke dia.  :)

 _/\_
The Siddha Wanderer

ya setelah 84rb itu, saya mengalihkan kembali ke topik dengan menghubungkannya dengan padmasambhava yg sekali lagi adalah bagian dari topik thread ini.

terlepas siapa yg mengarang, salahkah saya jika meminta penjelasan?

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #87 on: 07 July 2011, 08:42:42 PM »
Quote
terlepas siapa yg mengarang, salahkah saya jika meminta penjelasan?

Tidak juga. Sy rasa sudah cukup menjelaskan. Dan saya rasa sudah OOT. Maka saya akhiri. Penjelasan lbh lanjut hanya makin menuju ke OOT.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #88 on: 07 July 2011, 08:44:29 PM »
Tidak juga. Sy rasa sudah cukup menjelaskan. Dan saya rasa sudah OOT. Maka saya akhiri. Penjelasan lbh lanjut hanya makin menuju ke OOT.

 _/\_
The Siddha Wanderer


apakah karena padmasambhava maka anda mengatakan OOT? padahal ini justru sangat relevan menurut topik, apakah kisah padmasambhava ini adalah karangan dari para pemujanya?

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #89 on: 07 July 2011, 08:51:08 PM »
Quote
apakah kisah padmasambhava ini adalah karangan dari para pemujanya?

Bukankah anda tahu saya dan anda sama" tak bisa membuktikannya karangan atau bukan? Lantas untuk apa dibahas? Kalau mau bahas buat aja:

1. Apakah Samyutta Nikaya ini karangan murid" Buddha aja apa bukan ya?
2. Apakah Atthakatha A B C itu karangan benernya apa bukan ya?

Dan kita semua tidak bisa membuktikan. Lantas apa yang didiskusikan? Hipotesa?

Bahkan berdasar temuan sejarah, naskah Pali tertua malah kalah sama temuan naskah" Sarvastivada dan Saddharmapundarika Sutra yang lebih tua lagi.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #90 on: 07 July 2011, 08:52:39 PM »
[at] Kelana and all
Ngapain toh heboh? hahahaha...  :)) :)) :)) maksud saya di Dham(m)apada ada kata" "bunuh" itu...dan sudah pada ngerti toh kalau artinya cuman simbolis saja!! hahahhahaa

Lagian ketika Padmasambhava dikatakan bunuh pria satu kampung itu aja ada upadesha-nya (atthakata kalau istilah Pali) yang menjelaskan bahwa membunuh tersebut hanya simbolis saja kok dan ini ada dalam biografi Padmasambhava yg sudah diterjemahkan di Indo.....  :)) :)) :)).... jd g bener" membunuh.

Lagian kagak ada lah Dharmapada Mahayana....  :)) :)).. yg ada tu Dharmapada Mahisasaka dan Sarvastivada dan keduanya dipakai Mahayana.....  8) 8) 8)


Heboh?? Bukankah ini adalah persepsi anda sendiri, Sdr Gandalf?
Di sini saya tidak mempermasalahkan “bunuh ibu” atau “bunuh ayah” karena saya tahu persis itu bukanlah arti sesungguhnya, bahkan literatur Mahayana (Sutra) sekalipun mengatakan itu bukan sesungguhnya. Tapi saya mempermasalahkan sumber yang anda gunakan yang mungkin harus anda akui bukan dari Dharmapada tapi dari Dhammapada.
 
Kedua, saya tidak pernah mengatakan Dharmapada Mahayana, mungkin kehebohan pikiran anda sendiri yang mempersepsikannya demikian. Saya jelas menyampaikan bahwa mayoritas literatur Mahayana yang ada sekarang bersumber dari teks-teks bahasa Sanskerta.

Inilah mungkin bermula dari kehebohan anda menanggapi dalam masalah pembunuhan yang dilakukan Padmasambhava yang anda coba mengimbanginya dengan literatur yang tidak semestinya.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #91 on: 07 July 2011, 08:54:07 PM »
Bukankah anda tahu saya dan anda sama" tak bisa membuktikannya karangan atau bukan? Lantas untuk apa dibahas? Kalau mau bahas buat aja:

1. Apakah Samyutta Nikaya ini karangan murid" Buddha aja apa bukan ya?
2. Apakah Atthakatha A B C itu karangan benernya apa bukan ya?

Dan kita semua tidak bisa membuktikan. Lantas apa yang didiskusikan? Hipotesa?

Bahkan berdasar temuan sejarah, naskah Pali tertua malah kalah sama temuan naskah" Sarvastivada dan Saddharmapundarika Sutra yang lebih tua lagi.

 _/\_
The Siddha Wanderer

dari diskusi kita akan bisa menganalisa, memeriksa, dan akhirnya menyimpulkan.

jika anda ingin membahas apakah Nikaya adalah karangan murid2 Sang Buddha, silakan buka thread baru, saya pasti akan turut berpartisipasi

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #92 on: 07 July 2011, 08:55:22 PM »
Quote
Heboh?? Bukankah ini adalah persepsi anda sendiri, Sdr Gandalf?
Di sini saya tidak mempermasalahkan “bunuh ibu” atau “bunuh ayah” karena saya tahu persis itu bukanlah arti sesungguhnya, bahkan literatur Mahayana (Sutra) sekalipun mengatakan itu bukan sesungguhnya. Tapi saya mempermasalahkan sumber yang anda gunakan yang mungkin harus anda akui bukan dari Dharmapada tapi dari Dhammapada.
 
Kedua, saya tidak pernah mengatakan Dharmapada Mahayana, mungkin kehebohan pikiran anda sendiri yang mempersepsikannya demikian. Saya jelas menyampaikan bahwa mayoritas literatur Mahayana yang ada sekarang bersumber dari teks-teks bahasa Sanskerta.

Inilah mungkin bermula dari kehebohan anda menanggapi dalam masalah pembunuhan yang dilakukan Padmasambhava yang anda coba mengimbanginya dengan literatur yang tidak semestinya.

Hahahaha... ya sudah terserah anda. Silahkan baca postingan anda sendiri.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #93 on: 07 July 2011, 08:55:54 PM »
bold, 
banyak terjadi, di topik ini aja udah terbukti.  ^-^

Benar Sdr. Adi. Oleh karena itu saya mengajak agar kita semua mengetahui benar apa yang ingin kita sampaikan terutama mengenai teks-teks.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #94 on: 07 July 2011, 08:57:52 PM »
Hahahaha... ya sudah terserah anda. Silahkan baca postingan anda sendiri.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Silahkan juga baca postingan awal anda yang mengutip Dhammapada bukan Dharmapada
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #95 on: 07 July 2011, 08:59:22 PM »
Quote
dari diskusi kita akan bisa menganalisa, memeriksa, dan akhirnya menyimpulkan.

jika anda ingin membahas apakah Nikaya adalah karangan murid2 Sang Buddha, silakan buka thread baru, saya pasti akan turut berpartisipasi

Hahah ya sudah bahas aja karangan atau bukan dilihat dari sisi Padmasambhava sebagai emanasi, bukan kaitannya dengan perumpamaan bunuh membunuh. Yang didiskusikan adalah apakah itu "emanasi"?

Bukankah "member punya hak tidak menjawab". Sy pergunakan hak itu.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #96 on: 07 July 2011, 08:59:48 PM »

apakah karena padmasambhava maka anda mengatakan OOT? padahal ini justru sangat relevan menurut topik, apakah kisah padmasambhava ini adalah karangan dari para pemujanya?

imo : Ya 
maaf ! tapi saya bukan pemujanya  ^-^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #97 on: 07 July 2011, 09:00:25 PM »
Quote
Silahkan juga baca postingan awal anda yang mengutip Dhammapada bukan Dharmapada

Sudah  ;D

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #98 on: 07 July 2011, 09:02:30 PM »
Hahah ya sudah bahas aja karangan atau bukan dilihat dari sisi Padmasambhava sebagai emanasi, bukan kaitannya dengan perumpamaan bunuh membunuh. Yang didiskusikan adalah apakah itu "emanasi"?

Bukankah "member punya hak tidak menjawab". Sy pergunakan hak itu.

 _/\_
The Siddha Wanderer

baik member maupun bukan member keduanya punya hak menjawab dan hak tidak menjawab, bebas memilih   :)
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #99 on: 07 July 2011, 09:02:41 PM »
Sudah  ;D

 _/\_
The Siddha Wanderer
Kalau sudah jika boleh bertanya (dijawab boleh ,tidak juga tidak apa-apa), anda mengutip dari Dharmapada atau dari Dhammapada teks yang anda kutip?
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #100 on: 07 July 2011, 09:03:40 PM »
sebagai tambahan saja... saya sudah membaca biografi guru padmasambawa yg diterbitkan karaniya, memang benar GP membunuh anak menteri tsb dengan menjatuhkan katvanga di atas kepalanya shg anak tersebut meninggal.

ingin tau alasannya? GP mempunyai kekuatan waskita yg membaca karma anak menteri tsb kelak. bahwa dia akan membunuh banyak orang ketika dia besar nanti. Sbg tindakan pencegahan dan pembebasan, GP membunuh anak tsb agar ia terhindar dari karma berat yg akan membuat dia jatuh ke neraka. Tidak ada cara lain selain membunuh anak tsb dari penglihatan waskita seorang boddhisattva agung seperti GP.

tindakan membunuh tsb didasarkan atas welas asih agung, agar anak tsb bisa diselamatkan, sebelum ia besar nanti dan melakukan perbuatan karma yg sangat berat. Dan kemungkinan besar GP mempunyai kekuatan yg bisa membuat anak tersebut terlahir di alam yg lebih baik. semua karma anak tsb telah diketahui secara gamblang oleh GP sehingga beliau berani mengambil tindakan membunuh demi menyelamatkan anak tsb. Akan tetapi krn tidak mengerti, raja dan para menteri menganggap pembunuhan tsb sebagai tindakan kriminal, shg beliau diasingkan.

Di Jatakamala sutra juga ada ttg kehidupan lampau Sakyamuni Buddha pada saat beliau menjadi bodhisattva agung. Beliau dengan berani membunuh seorang penjahat di atas kapal yg akan mencari harta karun. Saat itu dengan kekuatan kewaskitaan, beliau melihat bahwa penjahat tsb berencana akan membunuh dgn meracuni semua penumpang kapal (300 orang) dan mengambil harta karun untuk dirinya sendiri.

sebelum hal itu terjadi, sang bodhisattva telah mengetahui nya, lalu beliau mengambil tindakan pencegahan dan sekaligus menyelamatkan penjahat tsb agar tidak melakukan perbuatan karma berat, walaupun dengan cara membunuhnya. dan terbukti benar bahwa ditemukan sejumlah bubuk racun yg telah dipersiapkan oleh penjahat tsb.

sekali lagi, tindakan membunuh seorang bodhisattva agung hanya didasarkan pada welas asih agung demi menyelamatkan mahluk2 lainnya dari karma berat, dan hal itu sangat sulit untuk dilakukan oleh manusia biasa. Dalam hal ini sang bodhisattva tsb memang telah "qualified" atau memiliki kemampuan kewaskitaan yg luar biasa yg bisa mengetahui segala bentuk karma sebelum hal itu terjadi. Dan sudah pasti beliau melakukan pembunuhan tsb untuk menyelamatkan banyak mahluk lain, dengan motivasi yg bajik, dan didasari atas mahakaruna serta bodhicitta agung.

semoga membantu pengertian anda ...  :)

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #101 on: 07 July 2011, 09:05:06 PM »
Quote
Kalau sudah jika boleh bertanya (dijawab boleh ,tidak juga tidak apa-apa), anda mengutip dari Dharmapada atau dari Dhammapada teks yang anda kutip?

Lantas kenapa kalau saya kutip dari Dhammapada?

Di Dharmapada Udanavarga juga ada kutipan yang mirip sekali bahkan hampir persis. Asalnya sama aja.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #102 on: 07 July 2011, 09:06:28 PM »
Hahah ya sudah bahas aja karangan atau bukan dilihat dari sisi Padmasambhava sebagai emanasi, bukan kaitannya dengan perumpamaan bunuh membunuh. Yang didiskusikan adalah apakah itu "emanasi"?

Bukankah "member punya hak tidak menjawab". Sy pergunakan hak itu.

 _/\_
The Siddha Wanderer

baik "emanasi", tentunya mash relevan kalau kita menganalisa perilaku padmasambhava yg katanya adalah emanasi Buddha. karena saya tidak memiliki kemampuan untuk kembali ke masa lampau, maka saya hanya berusaha memahami melalui pembahasan spt pada thread ini. anda yg buru2 mengalihkan topik agar aib dari idola anda tidak terbongkar, (atau minimal begitulah kesan yg saya tangkap).

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #103 on: 07 July 2011, 09:07:55 PM »
Kalau sudah jika boleh bertanya (dijawab boleh ,tidak juga tidak apa-apa), anda mengutip dari Dharmapada atau dari Dhammapada teks yang anda kutip?

IMO
tadinya memang tidak tahu bahwa benar adalah membunuh orang tua,
sesudah ada kutipan Dhammapada dari sdr Hendrako, barulah ngerti bahwa bunuh ibu dan ayah adalah kiasan bukan bunuh orang tua benaran.
kemudian berkelit lagi, ya boleh2 saja sih, namanya juga UPAYA KAUSALYA  :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #104 on: 07 July 2011, 09:09:31 PM »
ingin tau alasannya? GP mempunyai kekuatan waskita yg membaca karma anak menteri tsb kelak. bahwa dia akan membunuh banyak orang ketika dia besar nanti. Sbg tindakan pencegahan dan pembebasan, GP membunuh anak tsb agar ia terhindar dari karma berat yg akan membuat dia jatuh ke neraka. Tidak ada cara lain selain membunuh anak tsb dari penglihatan waskita seorang boddhisattva agung seperti GP.

tindakan membunuh tsb didasarkan atas welas asih agung, agar anak tsb bisa diselamatkan, sebelum ia besar nanti dan melakukan perbuatan karma yg sangat berat. Dan kemungkinan besar GP mempunyai kekuatan yg bisa membuat anak tersebut terlahir di alam yg lebih baik. semua karma anak tsb telah diketahui secara gamblang oleh GP sehingga beliau berani mengambil tindakan membunuh demi menyelamatkan anak tsb. Akan tetapi krn tidak mengerti, raja dan para menteri menganggap pembunuhan tsb sebagai tindakan kriminal, shg beliau diasingkan.


ini sama persis dengan emanasinya di abad 20 ini yaitu Badut LSY. LSY juga membunuh orang (menurut pengakuannya sendiri dan yg ia ajarkan kepada pengikut2nya) demi welas asihnya, untuk "menyeberangkan" korbannya ke alam surga.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #105 on: 07 July 2011, 09:11:05 PM »
sebagai tambahan saja... saya sudah membaca biografi guru padmasambawa yg diterbitkan karaniya, memang benar GP membunuh anak menteri tsb dengan menjatuhkan katvanga di atas kepalanya shg anak tersebut meninggal.

ingin tau alasannya? GP mempunyai kekuatan waskita yg membaca karma anak menteri tsb kelak. bahwa dia akan membunuh banyak orang ketika dia besar nanti. Sbg tindakan pencegahan dan pembebasan, GP membunuh anak tsb agar ia terhindar dari karma berat yg akan membuat dia jatuh ke neraka. Tidak ada cara lain selain membunuh anak tsb dari penglihatan waskita seorang boddhisattva agung seperti GP.

tindakan membunuh tsb didasarkan atas welas asih agung, agar anak tsb bisa diselamatkan, sebelum ia besar nanti dan melakukan perbuatan karma yg sangat berat. Dan kemungkinan besar GP mempunyai kekuatan yg bisa membuat anak tersebut terlahir di alam yg lebih baik. semua karma anak tsb telah diketahui secara gamblang oleh GP sehingga beliau berani mengambil tindakan membunuh demi menyelamatkan anak tsb. Akan
tetapi krn tidak mengerti, raja dan para menteri menganggap pembunuhan tsb sebagai tindakan kriminal, shg beliau diasingkan.

Di Jatakamala sutra juga ada ttg kehidupan lampau Sakyamuni Buddha pada saat beliau menjadi bodhisattva agung. Beliau dengan berani membunuh seorang penjahat di atas kapal yg akan mencari harta karun. Saat itu dengan kekuatan kewaskitaan, beliau melihat bahwa penjahat tsb berencana akan membunuh dgn meracuni semua penumpang kapal (300 orang) dan mengambil harta karun untuk dirinya sendiri.

sebelum hal itu terjadi, sang bodhisattva telah mengetahui nya, lalu beliau mengambil tindakan pencegahan dan sekaligus menyelamatkan penjahat tsb agar tidak melakukan perbuatan karma berat, walaupun dengan cara membunuhnya. dan terbukti benar bahwa ditemukan sejumlah bubuk racun yg telah dipersiapkan oleh penjahat tsb.

sekali lagi, tindakan membunuh seorang bodhisattva agung hanya didasarkan pada welas asih agung demi menyelamatkan mahluk2 lainnya dari karma berat, dan hal itu sangat sulit untuk dilakukan oleh manusia biasa. Dalam hal ini sang bodhisattva tsb memang telah "qualified" atau memiliki kemampuan kewaskitaan yg luar biasa yg bisa mengetahui segala bentuk karma sebelum hal itu terjadi. Dan sudah pasti beliau melakukan pembunuhan tsb untuk menyelamatkan banyak mahluk lain, dengan motivasi yg bajik, dan didasari atas mahakaruna serta bodhicitta agung.

semoga membantu pengertian anda ...  :)


bold : itu lho UPAYA KAUSALYA
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #106 on: 07 July 2011, 09:11:53 PM »
Quote
baik "emanasi", tentunya mash relevan kalau kita menganalisa perilaku padmasambhava yg katanya adalah emanasi Buddha. karena saya tidak memiliki kemampuan untuk kembali ke masa lampau, maka saya hanya berusaha memahami melalui pembahasan spt pada thread ini. anda yg buru2 mengalihkan topik agar aib dari idola anda tidak terbongkar, (atau minimal begitulah kesan yg saya tangkap).

Siapa peduli kesan anda? Sepanjang saya ikut forum ini dari dulu smpe sekarang sudah banyak sekali pertanyaan mengulang" pdhl sudah dijawab en pas dijawab kadang diem aja g tau setuju pa gak... eh bbrp bulan lagi diulang lagi... buat apa sy njelasin panjang"? Capek. Apalagi sudah OOT karena yg bikin capek selalu produk hasil OOT juga.

Kalau mau main kesan, kesan saya lho ya: anda berusaha mempertahankan topik untuk sekedar mencari kesalahan. Nah kesan saya belum tentu benar kan?  :D  Klo sy ketemu org di luar yang suka nyari kesalahan, ya saya cuekin ajah, emg mau debat?

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #107 on: 07 July 2011, 09:16:46 PM »
Siapa peduli kesan anda? Sepanjang saya ikut forum ini dari dulu smpe sekarang sudah banyak sekali pertanyaan mengulang" pdhl sudah dijawab en pas dijawab kadang diem aja g tau setuju pa gak... eh bbrp bulan lagi diulang lagi... buat apa sy njelasin panjang"? Capek. Apalagi sudah OOT karena yg bikin capek selalu produk hasil OOT juga.

Kalau mau main kesan, kesan saya lho ya: anda berusaha mempertahankan topik untuk sekedar mencari kesalahan. Nah kesan saya belum tentu benar kan?  :D  Klo sy ketemu org di luar yang suka nyari kesalahan, ya saya cuekin ajah, emg mau debat?

 _/\_
The Siddha Wanderer

saya koreksi sedikit, saya memang skeptis perihal padmasambhava ini, dan saya berusaha mencari2 penjelasan yg dapat memberikan minimal sedikit saja keyakinan pada sosok misterius ini. saya tidak menyalahkan anda karena kesan keliru anda.

tapi yg menarik walaupun anda tidak peduli dengan kesan saya, anda tetap tidak membantah yg menyiratkan bahwa kesan saya benar

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #108 on: 07 July 2011, 09:21:16 PM »
Quote
tapi yg menarik walaupun anda tidak peduli dengan kesan saya, anda tetap tidak membantah yg menyiratkan bahwa kesan saya benar

Untuk apa membantah? kalau misalkan memang kesan anda terhadap saya salah trs emg mau diapain?

Gimana" supaya merbaikin kesan saya di anda ya harus ngeladenin anda diskusi topik "bunuh" tsb.... walaupun sy menyangkal tp klo sy g mau ngladenin y anda akan tetap berkata bahwa saya hanya mau mengalihkan topik saja.

Ntar jd debat kusir. Biar pembaca dari berbagai kalangan aliran dan background saja yg menilai....

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #109 on: 07 July 2011, 09:23:04 PM »
Untuk apa membantah? kalau misalkan memang kesan anda terhadap saya salah trs emg mau diapain?

Gimana" supaya merbaikin kesan saya di anda ya harus ngeladenin anda diskusi topik "bunuh" tsb.... walaupun sy menyangkal tp klo sy g mau ngladenin y anda akan tetap berkata bahwa saya hanya mau mengalihkan topik saja.

Ntar jd debat kusir. Biar pembaca dari berbagai kalangan aliran dan background saja yg menilai....

 _/\_
The Siddha Wanderer

_/\_

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #110 on: 07 July 2011, 09:26:25 PM »
 _/\_
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #111 on: 07 July 2011, 09:31:21 PM »
Lantas kenapa kalau saya kutip dari Dhammapada?

Di Dharmapada Udanavarga juga ada kutipan yang mirip sekali bahkan hampir persis. Asalnya sama aja.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Jika sama, mengapa anda tidak menggunakan Udanavarga malah justru Dhammapada yang condong dipakai oleh Theravada? Padahal kita sedang membicarakan 84.000 sutra bukan sutta. Apakah mungkin tujuan awal anda menggunakan Dhammapada karena untuk menyindir Theravadin bahwa dalam literaturnya juga ada “ajakan membunuh”? Sayang sekali jika iya.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #112 on: 07 July 2011, 09:35:59 PM »
IMO
tadinya memang tidak tahu bahwa benar adalah membunuh orang tua,
sesudah ada kutipan Dhammapada dari sdr Hendrako, barulah ngerti bahwa bunuh ibu dan ayah adalah kiasan bukan bunuh orang tua benaran.
kemudian berkelit lagi, ya boleh2 saja sih, namanya juga UPAYA KAUSALYA  :))

Saya rasa tidak, ybs tahu bahwa itu bukan arti sebenarnya karena ia menggunaan tanda kutip pada kata "bunuh".
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #113 on: 07 July 2011, 09:36:41 PM »
Quote
Jika sama, mengapa anda tidak menggunakan Udanavarga malah justru Dhammapada yang condong dipakai oleh Theravada? Padahal kita sedang membicarakan 84.000 sutra bukan sutta. Apakah mungkin tujuan awal anda menggunakan Dhammapada karena untuk menyindir Theravadin bahwa dalam literaturnya juga ada “ajakan membunuh”? Sayang sekali jika iya.

Hahhahaha bukankah sudah sering saya katakan:

Mahayana menerima semua aliran Buddhis Shravakayana tanpa terkecuali, sehingga Dharmapada yang dipakai pun bisa dari Mahisasaka bisa dari Sarvastivada bisa dari Theravada.

Jd ya Dhammapada termasuk dalam 84.000 Sutra. Lagian yang diketahui umum Dhammapada bukan Dharmapada kan? Y saya ikut yg publik banyak tahu ajah ngapain repot" pake versi Udanavarga, sy juga hafal di luar kepalanya yg Dhammapada bukan Udanavarga.

Pali hanyalah sebuah bahasa yang kemudian dipakai oleh Theravada Mahaviharavasin, sedangkan Mahasanghika, Sarvastivada dsb menggunakan bahasa sendiri" juga ada Praktit, Magadhi, dsb. Mahayana menerima itu semua, makanya ada yg namanya "Theravadin Mahayana" seperti dicatat bhiksu Xuanzang ketika berkungjung ke pusat Theravada di Srilanka sono, salah satu produk "Theravadin Mahayana" itu Vimutti-magga.

 _/\_
The Siddha Wanderer
« Last Edit: 07 July 2011, 09:39:18 PM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #114 on: 08 July 2011, 04:36:32 AM »
sebagai tambahan saja... saya sudah membaca biografi guru padmasambawa yg diterbitkan karaniya, memang benar GP membunuh anak menteri tsb dengan menjatuhkan katvanga di atas kepalanya shg anak tersebut meninggal.

ingin tau alasannya? GP mempunyai kekuatan waskita yg membaca karma anak menteri tsb kelak. bahwa dia akan membunuh banyak orang ketika dia besar nanti. Sbg tindakan pencegahan dan pembebasan, GP membunuh anak tsb agar ia terhindar dari karma berat yg akan membuat dia jatuh ke neraka. Tidak ada cara lain selain membunuh anak tsb dari penglihatan waskita seorang boddhisattva agung seperti GP.

tindakan membunuh tsb didasarkan atas welas asih agung, agar anak tsb bisa diselamatkan, sebelum ia besar nanti dan melakukan perbuatan karma yg sangat berat. Dan kemungkinan besar GP mempunyai kekuatan yg bisa membuat anak tersebut terlahir di alam yg lebih baik. semua karma anak tsb telah diketahui secara gamblang oleh GP sehingga beliau berani mengambil tindakan membunuh demi menyelamatkan anak tsb. Akan tetapi krn tidak mengerti, raja dan para menteri menganggap pembunuhan tsb sebagai tindakan kriminal, shg beliau diasingkan.

Di Jatakamala sutra juga ada ttg kehidupan lampau Sakyamuni Buddha pada saat beliau menjadi bodhisattva agung. Beliau dengan berani membunuh seorang penjahat di atas kapal yg akan mencari harta karun. Saat itu dengan kekuatan kewaskitaan, beliau melihat bahwa penjahat tsb berencana akan membunuh dgn meracuni semua penumpang kapal (300 orang) dan mengambil harta karun untuk dirinya sendiri.

sebelum hal itu terjadi, sang bodhisattva telah mengetahui nya, lalu beliau mengambil tindakan pencegahan dan sekaligus menyelamatkan penjahat tsb agar tidak melakukan perbuatan karma berat, walaupun dengan cara membunuhnya. dan terbukti benar bahwa ditemukan sejumlah bubuk racun yg telah dipersiapkan oleh penjahat tsb.

sekali lagi, tindakan membunuh seorang bodhisattva agung hanya didasarkan pada welas asih agung demi menyelamatkan mahluk2 lainnya dari karma berat, dan hal itu sangat sulit untuk dilakukan oleh manusia biasa. Dalam hal ini sang bodhisattva tsb memang telah "qualified" atau memiliki kemampuan kewaskitaan yg luar biasa yg bisa mengetahui segala bentuk karma sebelum hal itu terjadi. Dan sudah pasti beliau melakukan pembunuhan tsb untuk menyelamatkan banyak mahluk lain, dengan motivasi yg bajik, dan didasari atas mahakaruna serta bodhicitta agung.

semoga membantu pengertian anda ...  :)
Maaf menurut saya agak aneh kalau guru padma harus membunuhnya demi menyelamatkan orang tersebut dari karma buruknya apakah tidak ada cara lain selain membunuh secara fisik cobalah untuk membunuh pikiran buruknya bukan fisiknya dengan membuka kesadaran pikiriannya sehingga dia tau mana perbuatan yang buruk dan perbuatan yang baik seperti sang buddha menyadari anggulimala kenapa sang buddha tidak membunuh anggulimala sedangkan anggulimala seorang pembunuh bahkan ibunya sendiri pun mau dibunuh tetapi sang buddha tidak membunuh fisiknya melainkan membuka kesadaran pikirannya sehingga anggulimala menyatakan bertobat atas perbuatannya itu!!!

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #115 on: 08 July 2011, 05:44:20 AM »
Saya rasa tidak, ybs tahu bahwa itu bukan arti sebenarnya karena ia menggunaan tanda kutip pada kata "bunuh".

menurut saya tanda kutip kata 'bunuh' itu memang utk memperjelas bahwa ada terjadi pembunuhan juga di dhammapada
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #116 on: 08 July 2011, 07:38:11 AM »
sebagai tambahan saja... saya sudah membaca biografi guru padmasambawa yg diterbitkan karaniya, memang benar GP membunuh anak menteri tsb dengan menjatuhkan katvanga di atas kepalanya shg anak tersebut meninggal.

ingin tau alasannya? GP mempunyai kekuatan waskita yg membaca karma anak menteri tsb kelak. bahwa dia akan membunuh banyak orang ketika dia besar nanti. Sbg tindakan pencegahan dan pembebasan, GP membunuh anak tsb agar ia terhindar dari karma berat yg akan membuat dia jatuh ke neraka. Tidak ada cara lain selain membunuh anak tsb dari penglihatan waskita seorang boddhisattva agung seperti GP.

tindakan membunuh tsb didasarkan atas welas asih agung, agar anak tsb bisa diselamatkan, sebelum ia besar nanti dan melakukan perbuatan karma yg sangat berat. Dan kemungkinan besar GP mempunyai kekuatan yg bisa membuat anak tersebut terlahir di alam yg lebih baik. semua karma anak tsb telah diketahui secara gamblang oleh GP sehingga beliau berani mengambil tindakan membunuh demi menyelamatkan anak tsb. Akan tetapi krn tidak mengerti, raja dan para menteri menganggap pembunuhan tsb sebagai tindakan kriminal, shg beliau diasingkan.

Di Jatakamala sutra juga ada ttg kehidupan lampau Sakyamuni Buddha pada saat beliau menjadi bodhisattva agung. Beliau dengan berani membunuh seorang penjahat di atas kapal yg akan mencari harta karun. Saat itu dengan kekuatan kewaskitaan, beliau melihat bahwa penjahat tsb berencana akan membunuh dgn meracuni semua penumpang kapal (300 orang) dan mengambil harta karun untuk dirinya sendiri.

sebelum hal itu terjadi, sang bodhisattva telah mengetahui nya, lalu beliau mengambil tindakan pencegahan dan sekaligus menyelamatkan penjahat tsb agar tidak melakukan perbuatan karma berat, walaupun dengan cara membunuhnya. dan terbukti benar bahwa ditemukan sejumlah bubuk racun yg telah dipersiapkan oleh penjahat tsb.

sekali lagi, tindakan membunuh seorang bodhisattva agung hanya didasarkan pada welas asih agung demi menyelamatkan mahluk2 lainnya dari karma berat, dan hal itu sangat sulit untuk dilakukan oleh manusia biasa. Dalam hal ini sang bodhisattva tsb memang telah "qualified" atau memiliki kemampuan kewaskitaan yg luar biasa yg bisa mengetahui segala bentuk karma sebelum hal itu terjadi. Dan sudah pasti beliau melakukan pembunuhan tsb untuk menyelamatkan banyak mahluk lain, dengan motivasi yg bajik, dan didasari atas mahakaruna serta bodhicitta agung.

semoga membantu pengertian anda ...  :)

haizzz, ternyata ajaran buda sangat hebat =)) ajaran kasih nya sampai segitu nya demi menyelamatkan ratusan main bunuh satu orang =))

kalah sama seseorang yang menyelamatkan jutaan dengan mengorbankan nyawanya, bukan membunuh seperti ajaran buda, sangat memalukan =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #117 on: 08 July 2011, 08:06:33 AM »
Hahhahaha bukankah sudah sering saya katakan:

Mahayana menerima semua aliran Buddhis Shravakayana tanpa terkecuali, sehingga Dharmapada yang dipakai pun bisa dari Mahisasaka bisa dari Sarvastivada bisa dari Theravada.

Saya tahu itu, oleh karena itu saya merasa Mahayana sekarang ini adalah aliran , maaf, “campur aduk”, dan tidak menutup kemungkinan ajaran agama lain juga dimasukkan. Sejak awal saya tidak mempermasalahkan isinya sama atau tidak antara Dharmapada dan Dhammapada, tetapi sumber yang anda gunakan asalnya dari mana, jelas dari literatur Theravada.

Quote
Jd ya Dhammapada termasuk dalam 84.000 Sutra. Lagian yang diketahui umum Dhammapada bukan Dharmapada kan? Y saya ikut yg publik banyak tahu ajah ngapain repot" pake versi Udanavarga, sy juga hafal di luar kepalanya yg Dhammapada bukan Udanavarga.

Pali hanyalah sebuah bahasa yang kemudian dipakai oleh Theravada Mahaviharavasin, sedangkan Mahasanghika, Sarvastivada dsb menggunakan bahasa sendiri" juga ada Praktit, Magadhi, dsb. Mahayana menerima itu semua, makanya ada yg namanya "Theravadin Mahayana" seperti dicatat bhiksu Xuanzang ketika berkungjung ke pusat Theravada di Srilanka sono, salah satu produk "Theravadin Mahayana" itu Vimutti-magga.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Sutta dan sutra jelas dari bahasanya beda, Pali dan Sankerta.  Dan anda katakan sendiri Pali hanyalah sebuah bahasa yang kemudian dipakai oleh Theravada Mahaviharavasin.
Nah, di sini jelas anda mengambil kutipan dari Pali. Gitu aja kok repot untuk mengakui bahwa mengambil sumber dari literatur Theravada yang memang lebih terkenal dari versi yang lain. :))

Itu saja yang ingin saya sampaikan.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #118 on: 08 July 2011, 08:19:54 AM »
Quote
Saya tahu itu, oleh karena itu saya merasa Mahayana sekarang ini adalah aliran , maaf, “campur aduk”, dan tidak menutup kemungkinan ajaran agama lain juga dimasukkan. Sejak awal saya tidak mempermasalahkan isinya sama atau tidak antara Dharmapada dan Dhammapada, tetapi sumber yang anda gunakan asalnya dari mana, jelas dari literatur Theravada.

Sutta dan sutra jelas dari bahasanya beda, Pali dan Sankerta.  Dan anda katakan sendiri Pali hanyalah sebuah bahasa yang kemudian dipakai oleh Theravada Mahaviharavasin.
Nah, di sini jelas anda mengambil kutipan dari Pali. Gitu aja kok repot untuk mengakui bahwa mengambil sumber dari literatur Theravada yang memang lebih terkenal dari versi yang lain. :))

Hahahha.. campur aduk? Kalau anda belum faham kerangka berpikir dan tahapan-tahapan Mahayana ya sepintas terlihat "campur aduk".... hahaha... y udah terserah anda kita g bahas ini skrg... :)) :))

Hahahaha... kenapa Pali dan Sanskerta harus jadi pembeda? ong Mahayana nerima semua aliran koq... hahahahaha... mau Pali mau Magadhi mau Prakrit itu kan bahasa yang berbeda" krn anjuran Buddha adalah ajaran-Nya disampaikan sesuai bahasa masyarakat daerah masing-masing..  ^-^ ^-^

Loh y dari awal saya emg ngakui ngambil dr Dham(m)apada kok..  :)) :)) Dr awal postingan sy g pernah nulis Dha(r)mapada....  :)) :)) Apanya yg repot? hahah

Sekian jg dr saya.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #119 on: 08 July 2011, 08:28:07 AM »
Maaf menurut saya agak aneh kalau guru padma harus membunuhnya demi menyelamatkan orang tersebut dari karma buruknya apakah tidak ada cara lain selain membunuh secara fisik cobalah untuk membunuh pikiran buruknya bukan fisiknya dengan membuka kesadaran pikiriannya sehingga dia tau mana perbuatan yang buruk dan perbuatan yang baik seperti sang buddha menyadari anggulimala kenapa sang buddha tidak membunuh anggulimala sedangkan anggulimala seorang pembunuh bahkan ibunya sendiri pun mau dibunuh tetapi sang buddha tidak membunuh fisiknya melainkan membuka kesadaran pikirannya sehingga anggulimala menyatakan bertobat atas perbuatannya itu!!!


saya pikir itulah bedanya antara Buddha sungguhan dan Buddha karangan

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #120 on: 08 July 2011, 09:29:46 AM »
Aku bertekad melatih diri untuk menghindari pembunuhan (nilai kemanusiaan) guna mencapai samadi. (kecuali tau ada orang di masa depannya bakal jadi pembunuh maka pembunuhan jangan di hindari =)) )

Aku bertekad melatih diri untuk tidak mengambil barang yang tidak diberikan (nilai keadilan)guna mencapai samadi. (kecuali tau barang itu di masa depan akan merugikan ratusan orang maka pencurian jangan di hindari)

Aku bertekad melatih diri untuk tidak melakukan perbuatan asusila (berzinah, menggauli suami/istri orang lain, nilai keluarga)guna mencapai samadi. ( =)) kecuali tau istri orang lain itu pasti berzinah dengan ratusan orang maka perbuatan asusila jangan di hindari )

Aku bertekad untuk melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar /berbohong, berdusta, fitnah, omongkosong (nilai kejujuran)guna mencapai samadi. ( kecuali tau kalau jujur akan merugikan ratusan orang maka perbuatan berbohong jangan di hindari )

Aku bertekad untuk melatih diri menghindari segala minuman dan makanan yang dapat menyebabkan lemahnya kewaspadaan (nilai pembebasan)guna mencapai samadi. ( kecuali tau kalau minum tidak menyebabkan lemahnya kewaspadaan maka minum sedikit jangan di hindari )



*) Tringggg, tercerahkan =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #121 on: 08 July 2011, 10:08:20 AM »

saya pikir itulah bedanya antara Buddha sungguhan dan Buddha karangan

Buddha sungguhan : BUDDHA GOTAMA
Buddha karangan : ?  ??? (tolong disebutkan 1 aja)
kalau LSY itu buda hidup  :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #122 on: 08 July 2011, 10:09:37 AM »
Buddha sungguhan : BUDDHA GOTAMA
Buddha karangan : ?  ??? (tolong disebutkan 1 aja)
kalau LSY itu buda hidup  :))

maaf tidak terprovokasi

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #123 on: 08 July 2011, 10:19:32 AM »
maaf tidak terprovokasi

lho ini kebenaran ! kok takut terprovokasi ?  :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #124 on: 08 July 2011, 10:41:13 AM »
Hahahha.. campur aduk? Kalau anda belum faham kerangka berpikir dan tahapan-tahapan Mahayana ya sepintas terlihat "campur aduk".... hahaha... y udah terserah anda kita g bahas ini skrg... :)) :))

Hahahaha... kenapa Pali dan Sanskerta harus jadi pembeda? ong Mahayana nerima semua aliran koq... hahahahaha... mau Pali mau Magadhi mau Prakrit itu kan bahasa yang berbeda" krn anjuran Buddha adalah ajaran-Nya disampaikan sesuai bahasa masyarakat daerah masing-masing..  ^-^ ^-^

Loh y dari awal saya emg ngakui ngambil dr Dham(m)apada kok..  :)) :)) Dr awal postingan sy g pernah nulis Dha(r)mapada....  :)) :)) Apanya yg repot? hahah

Sekian jg dr saya.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Ketinggalan,
Jika anda menganggap Dharmapada sama dengan Dhammapada secara keseluruhan, dan menggunaan Dhammapada alih-laih literatur lain maka ini menekankan bahwa pertanyaan awal anda : “dan tahukah anda bahwa di salah satu dari 84rb itu, ada yang bernama Dhammapada, dinasehatkan supaya "bunuh" ayah ibu.” adalah hanyalah omong kosong belaka, diakui atau tidak , apa yang anda sampaikan adalah hanya untuk mengimbangi masalah pembunuhan oleh Padmasambhava.  Padahal memungkinkan untuk menanggapinya dengan sanggahan lain yang dapat menyanggah pembunuhan oleh Padmasambhava. Ini hal lain yang perlu anda akui.

Catatan: untuk mempelajari teks kepercayaan, juga perlu melihat sosial politik, dsb, tidak cukup dengan melihat kerangka pemikiran dari kepercayaan bersangkutan. Hanya melihat kerangka pemikiran dari kepercayaan bersangkutan sama seperti katak dalam tempurung.

Ok cukup untuk masalah Dhammapada.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #125 on: 08 July 2011, 10:45:54 AM »
Quote
Ketinggalan,
Jika anda menganggap Dharmapada sama dengan Dhammapada secara keseluruhan, dan menggunaan Dhammapada alih-laih literatur lain maka ini menekankan bahwa pertanyaan awal anda : “dan tahukah anda bahwa di salah satu dari 84rb itu, ada yang bernama Dhammapada, dinasehatkan supaya "bunuh" ayah ibu.” adalah hanyalah omong kosong belaka, diakui atau tidak , apa yang anda sampaikan adalah hanya untuk mengimbangi masalah pembunuhan oleh Padmasambhava.  Padahal memungkinkan untuk menanggapinya dengan sanggahan lain yang dapat menyanggah pembunuhan oleh Padmasambhava. Ini hal lain yang perlu anda akui.

Catatan: untuk mempelajari teks kepercayaan, juga perlu melihat sosial politik, dsb, tidak cukup dengan melihat kerangka pemikiran dari kepercayaan bersangkutan. Hanya melihat kerangka pemikiran dari kepercayaan bersangkutan sama seperti katak dalam tempurung.

Ok cukup untuk masalah Dhammapada.


Tentu saja saya juga lihat sosial politiknya kok. Tenang saja  8)

Haha bagi saya, pokoknya saya menekankan pada simbolisme yang ditunjukkan Dhammapada, dan simbolisme itu juga berlaku pada kisah" Tantris, sebagai suatu naskah yang sama-sama Buddhis. terserah anda mau anggap apa.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #126 on: 08 July 2011, 10:52:33 AM »


Tentu saja saya juga lihat sosial politiknya kok. Tenang saja  8)

Haha bagi saya, pokoknya saya menekankan pada simbolisme yang ditunjukkan Dhammapada, dan simbolisme itu juga berlaku pada kisah" Tantris, sebagai suatu naskah yang sama-sama Buddhis. terserah anda mau anggap apa.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Bro Gandalf,

terlepas dari kata apa yg digunakan, apakah "pembunuhan" atau "membebaskan", kenyataannya apakah Padmasambahava ini telah menghilangkan kehidupan manusia lain?

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #127 on: 08 July 2011, 11:02:03 AM »
Quote
terlepas dari kata apa yg digunakan, apakah "pembunuhan" atau "membebaskan", kenyataannya apakah Padmasambahava ini telah menghilangkan kehidupan manusia lain?

Tidak  :) It's sandhyabhyasa.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #128 on: 08 July 2011, 11:04:23 AM »
Tidak  :) It's sandhyabhyasa.

 _/\_
The Siddha Wanderer

sekali lagi saya tidak mempermasalahkan kata yg digunakan, jadi episode anak menteri yg mati karena serangan padmasambhava itu tidak benar terjadi? lucu juga biografinya, apa ya maksud si penulis biografinya?

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #129 on: 08 July 2011, 11:10:18 AM »
Quote
sekali lagi saya tidak mempermasalahkan kata yg digunakan, jadi episode anak menteri yg mati karena serangan padmasambhava itu tidak benar terjadi? lucu juga biografinya, apa ya maksud si penulis biografinya?

Ya tidak benar terjadi. Saya y bingung kenapa Sang Buddha menggunakan kata" bunuh ayah ibu" dalam Dhammapada dan Dharmapada pdhl rawan disalahartikan. Untung ada Atthakatha kan? Mungkin itu gaya bahasan yg umum di India kuno sebagai perumpamaan, apalagi gerakan Tantra. Bahasa perumpamaan itu tidak hanya dipakai di Buddhis juga, Hindu juga. Itu semacam budaya Tantris India.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #130 on: 08 July 2011, 11:13:26 AM »
Ya tidak benar terjadi. Saya y bingung kenapa Sang Buddha menggunakan kata" bunuh ayah ibu" dalam Dhammapada dan Dharmapada pdhl rawan disalahartikan. Untung ada Atthakatha kan? Mungkin itu gaya bahasan yg umum di India kuno sebagai perumpamaan, apalagi gerakan Tantra. Bahasa perumpamaan itu tidak hanya dipakai di Buddhis juga, Hindu juga. Itu semacam budaya Tantris India.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Biografi bukanlah atthakatha, apakah kisah pembunuhan itu memang terdapat dalam sutra dan dijelaskan dalam komentarnya? dan kalau biografi itu tidak menceritakan kisah yg benar, apakah biografi itu bisa dijadikan rujukan?

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #131 on: 08 July 2011, 11:43:04 AM »
Dalam penamaannya adalah "Biografi Rahasia", dimaksudkan rahasia di sini adalah sandhyabhyasa yaitu banyak bahasa yg di twist dan simbolisasi. Komentar tentu ada, tp blm semua available ky Atthakatha Pali. Biografi adalah kisah yang benar, Dhammapada juga. Tapi dalam memahaminya kan tetep butuh komentar apalagi kalau sebuah karya sastra yang simbolik, apapun itu butuh komentar untuk menjelaskan, sama seperti suatu hasil karya seni lukisan.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #132 on: 08 July 2011, 12:34:33 PM »
Itu kan awalnya..  ::) ::) ::) Hbs 84.000 pintu Dharma kan anda yang nyambung"in sama membunuh. Udah ah. Terserah anda.

Saya yakin bro. lobsangchandra juga bukan org yang ngarang", makanya saya thank you ke dia.  :)

 :backtotopic:

 _/\_
The Siddha Wanderer

pertanyaan saya belum dijawab tuh... darimana tahu ada 84.000 sutra buddha ? pernah menghitungnya ? atau ada referensi yang menyatakan sebagai demikian ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #133 on: 08 July 2011, 01:15:18 PM »
oh tidak ada ya? anda yakin? bukankah ada sutra yg meramalkan kedatangan padmasambhava? mungkin anda tahu tapi lupa, coba ingat2 dulu
Untuk info bagi yang belum tahu. Dalam The Lotus-Born , The Life Story of Padmasambhava, by Yeshe Tsogyal, - Shambala Dragon Editions (hal 12-13), mengatakan ramalan kedatangan Padmasambhava ada di Nirvana sutra .Namun sampai sekarang saya belum menemukannya kalimat yang mengatakannya dalam Nirvana sutra. Entah saya yang tidak bisa menemukannya atau entah ada beragam Nirvana sutra.

-----
According to the scripture mentioned above and other texts, including the Tantra of the Perfect Embodiment of the Unexcelled Nature, there are varying statements about exactly when Master Padma would appear. Most Sources seem to agree on twelve years after passing of the Buddha. The Nirvana Sutra says.

Twelve years after I pass into nirvana, A person who is superior to everyone will appear from the anthers of lotus flower in the immaculate Lake Kosha on the noerthwestern border of the country of Uddiyana
(The Lotus-Born , The Life Story of Padmasambhava, by Yeshe Tsogyal, - Shambala Dagon Editions (hal 12-13))
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #134 on: 08 July 2011, 01:25:39 PM »
Untuk info bagi yang belum tahu. Dalam The Lotus-Born , The Life Story of Padmasambhava, by Yeshe Tsogyal, - Shambala Dragon Editions (hal 12-13), mengatakan ramalan kedatangan Padmasambhava ada di Nirvana sutra .Namun sampai sekarang saya belum menemukannya kalimat yang mengatakannya dalam Nirvana sutra. Entah saya yang tidak bisa menemukannya atau entah ada beragam Nirvana sutra.

-----
According to the scripture mentioned above and other texts, including the Tantra of the Perfect Embodiment of the Unexcelled Nature, there are varying statements about exactly when Master Padma would appear. Most Sources seem to agree on twelve years after passing of the Buddha. The Nirvana Sutra says.

Twelve years after I pass into nirvana, A person who is superior to everyone will appear from the anthers of lotus flower in the immaculate Lake Kosha on the noerthwestern border of the country of Uddiyana
(The Lotus-Born , The Life Story of Padmasambhava, by Yeshe Tsogyal, - Shambala Dagon Editions (hal 12-13))


Dari Sutra Dewi Tak Bercela:

    "Kegiatan dari segala pemenang sepuluh mata angin
    Akan berkumpul ke dalam satu bentuk,
    Seorang anak Buddha, yang akan meraih pencapaian yang mengagumkan,
    Seorang guru yang mewakili kegiatan Buddha,
    Akan muncul di bagian barat laut Uddiyana."

Guru Padmasambhava juga diramalkan di dalam Sutra Rahasia Tak Terbayangkan:

    "Sebuah perwujudan para Buddha dari tiga masa,
    Dengan perbuatan mengagumkan pada Zaman Keemasan Dharma,
    Akan muncul sebagai seorang vidyadhara
    Di tengah bungai teratai yang menakjubkan."

Tantra Samudra Kegiatan Garang menyatakan:

    "Seorang pemegang rahasia dari semua Buddha,
    Raja perbuatan murka yang tidak bisa dihancurkan,
    Sebuah bentuk keajaiban tanpa ayah atau ibu,
    Akan muncul sebagai seorang vidyadhara
    Di Danau Kosha Uddiyana."

Sutra Nirvana, Buddha berkata:

    "Dua belas tahun setelah Saya parinirvana,
    Seseorang yang unggul dibanding siapapun
    Akan muncul dari kepala sari sebuah bunga teratai
    Di Danau Kosha tak bercela
    Pada perbatasan barat laut negara Uddiyana."

Sutra Ramalan di Magadha, Buddha juga berkata:

    "Saya meninggal dunia demi membasmi pandangan kekekalan.
    Tetapi dua belas tahun dari sekarang, untuk menghapus pandangan nihilisme,
    Saya akan muncul dari sebuah teratai di Danau Kosha tak bercela
    Sebagai seorang putra untuk membahagiakan raja
    Dan memutar roda Dharma dengan makna esensi tiada bandingan."
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #135 on: 08 July 2011, 02:13:22 PM »

Sutra Nirvana, Buddha berkata:

    "Dua belas tahun setelah Saya parinirvana,
    Seseorang yang unggul dibanding siapapun
    Akan muncul dari kepala sari sebuah bunga teratai
    Di Danau Kosha tak bercela
    Pada perbatasan barat laut negara Uddiyana."


Sdr.Dilbert, pernah di cek atau belum dengan sutranya? Kalau sudah tolong dipost info di bagian mana.

 _/\_
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #136 on: 08 July 2011, 03:08:27 PM »
Sdr.Dilbert, pernah di cek atau belum dengan sutranya? Kalau sudah tolong dipost info di bagian mana.

 _/\_

Katanya Sutra of Final Nirvana... tapi lagi nyari-nyari sutra lengkap-nya belum ketemu... ada yang bisa bantu ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #137 on: 08 July 2011, 03:17:12 PM »
sutra Buddhism ada 84.000 jumlah nya, saya rasa anda bisa mencarinya di situ hahahha :)) :)) :))

referensi tentang angka 84.000 berkaitan dengan jumlah kitab ataupun pokok dhamma ada di

"82,000 Teachings from the Buddha I have received; 2,000 more from his disciples; Now, 84,000 are familiar to me."

Dari semua Dhamma yang Saya hafalkan, 82.000 Dhammakhandha Saya pelajari langsung dari Sang Buddha sendiri; sedangkan 2.000 Dhammakhandha dari para bhikkhu, sehinga seluruhnya berjumlah 84.000 Dhammakhandha.—

the Venerable Ananda, in Thag 17.3 (vv. 1024-29)

---

Dalam Theragatha, Khuddaka Nikâya, Sutta Pitaka terdapatlah pernyataan Y.A Ânanda dalam bentuk syair:

”DVASÎTI BUDDHATO GANHAM DYE SAHASSÂNI BHIKKHUTO
CATURÂSITISAHASSÂNI YE ME DHAMMA PAVATINNO”

”Dari semua Dhamma yang Saya hafalkan, 82.000 Dhammakhandha Saya pelajari langsung dari Sang Buddha sendiri; sedangkan 2.000 Dhammakhandha dari para bhikkhu, sehinga seluruhnya berjumlah 84.000 Dhammakhandha. ”

« Last Edit: 08 July 2011, 03:19:23 PM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #138 on: 14 September 2011, 02:08:47 PM »
Namo Buddhaya,

Walau ada dalam kutipan sutra, tapi harus cek benar isi sutra tersebut, bukankah sudah tidak asing lagi di dunia agama main cocok cocokan aja, bahkan ada yang tak segan memalsukan kutipan !

Mungkin dalam case ini, terlebih dahulu bisa dijawab oleh yang punya iman semacam ini.
Pertanyaan seperti tadi :
Jika Buddha Gotama telah menyatakan ini kelahiran terakhir Beliau, kenapa lagi meramalkan mau menitis menjadi apalah itu ?
Dengan demikian ajaran ajaran dalam sutra jadi tidak konsisten dong. Menjadi rancu, mana ucapan Buddha yang benar dan mana ucapan yang bohongan alias nggak konsisten.

Ayo siapa yang menganut iman semacam itu ? dijawab.
Bukankah selama ini kita umat Buddha sangat bangga bahwa ajarannya sangat logis dan selaras dengan ilmu pengetahuan, penuh kebenaran.

Setahu saya di Mahayana dan Tibetan sendiri sudah tak asing lagi tradisi debat, dimana yang kalah debat di cap ajaran sesat atau pandangan salah, jaman sekarang pun di forum forum banyak sekali perdebatan intern Mahayana., dimana penganut sekte yang kalah debat sekte tempat dia bernaung akan dianggap tidak sempurna.
« Last Edit: 14 September 2011, 02:12:33 PM by lucky »

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #139 on: 14 September 2011, 02:11:20 PM »
Namo Buddhaya,

Walau ada dalam kutipan sutra, tapi harus cek benar isi sutra tersebut, bukankah sudah tidak asing lagi di dunia agama main cocok cocokan aja, bahkan ada yang tak segan memalsukan kutipan !

Mungkin dalam case ini, terlebih dahulu bisa dijawab oleh yang punya iman semacam ini.
Pertanyaan seperti tadi :
Jika Buddha Gotama telah menyatakan ini kelahiran terakhir Beliau, kenapa lagi meramalkan mau menitis menjadi apalah itu ?
Dengan demikian ajaran ajaran dalam sutra jadi tidak konsisten dong. Menjadi rancu, mana ucapan Buddha yang benar dan mana ucapan yang bohongan alias nggak konsisten.

Ayo siapa yang menganut iman semacam itu ? dijawab.
Bukankah selama ini kita umat Buddha sangat bangga bahwa ajarannya sangat logis dan selaras dengan ilmu pengetahuan, penuh kebenaran.

spekulasi saya.... "yang nulis sutra sutra itu, kemungkinan orang / sumber-nya tidak sama... jadi yah seperti itu lo"...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: KARANGAN ATAU BUKAN???
« Reply #140 on: 14 September 2011, 02:14:00 PM »
Umat Buddha sudah tidak asing lagi dengan DEBAT ajaran.

Saya juga yakin yang Tibetan juga sering mendebat ajaran lain. Ayo silahkan dijawab kalau memang ada yang merasa keyakinannya benar.