konon cerita nya di alam entahdimana, ada seekor kucing sedang me-ngeong-ngeong didepan rupang buddha, seorang bhikkhu senior berjenggot panjang datang dan melihat kejadian itu, mengatakan bahwa kucing itu sedang melafalkan nama buddha, namun karena kucing itu terlahir sebagai binatang, maka kucing itu cuma bisa me-ngeong-ngeong...
apa yg dikatakan bhikkhu senior berjenggot panjang itu, diterima/di-amin-kan oleh para murid nya/junior nya... beberapa taon berlalu, si bhikkhu senior berjenggot panjang, parinisurga... ketika ada kucing me-ngeong-ngeong didepan rupang buddha, maka para bhikkhu muda/junior mengatakan bahwa kucing itu sedang melafal nama buddha, ada juga yg mengatakan bahwa kita juga harus melafalkan nama buddha didepan rupang buddha sperti hal nya si kucing, ada juga yg mengatakan bahwa si kucing sedang meminta ampun/tobat agar karma buruk nya sebagai kucing musnah dan terlahir lg jd manusia...
para bhikkhu muda/junior tersebut menyatakan suatu hal yg mereka sendiri tidak ketahui kebenaran dari cerita tersebut, namun menerima begitu saja apa yg dikatakan oleh guru/bhikkhu senior tanpa berani mengkritisi dan mencari tau mengapa kucing itu me-ngeong-ngeong.
apa yg mereka pahami, mereka tulis dalam sebuah kitab "ulasan senior berjenggot panjang" dan diturunkan dari generasi bhikkhu ke generasi bhikkhu selanjutnya sampai saat ini, akhirnya ada umat yg menganut paham kucing me-ngeong-ngeong di depan altar... ketika ada seseorang mengatakan, ah itu tidak sesuai dengan ajaran buddha, maka ia bantah "kamu yg salah, kamu yg tidak mengerti dan paham tentang ajaran para senior, senior, senior dahulu kala"
nah itu lah sepenggal legenda dari alam entahdimana...
so... bagaimana seharusnya kita menyikapi kucing me-ngeong-ngeong di depan rupang buddha ? kembali ke diri sendiri aja deh, klo beruntung dapat kitab "ulasan senior berjenggot panjang" ya silakan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena juga toh dapat meningkatkan konsentrasi n melakukan perbuatan kusala dhamma, monggo... walau entah karma buruk itu ilang ato kaga... tinggal panggil jin aja "jin tolong musnahkan karma buruk dari bhumi ini", jin nya jawab "wani piro..."
NB. jangan di ambil hati (ambil rambut dato' aja klo mau relic gratis) tulisan dato' diatas tidak menyindir sapa2 koq, cm mengulang cerita legenda di alam entahdimana, ya semoga kita bisa mengambil hikmah dari legenda di alam entahdimana tersebut... terimakasih atas perhatiannya...