//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - liuyiusin

Pages: [1] 2 3 4
1
Engaged Buddhism / Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« on: 05 December 2012, 02:33:53 PM »
Bener. Ragukan semuanya. Ragukan saya bukan relawan Tzuchi. Sama halnya saya juga ragukan kalian ini orang beragama buddha dan bermoral. Memang demikianlah.

2
Engaged Buddhism / Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« on: 05 December 2012, 07:56:08 AM »
Sekedar saran, usahakanlah tidak membuat agama menjadi dogmatik belaka. Ragukan semua yang anda dengar (termasuk semua yang ada di forum ini). Temukan sendiri kebenaran ajaranNya. Jangan jiplak.

Ingat ini : Our constant thoughts become our reality. Suatu pikiran sama terus menerus akan membuatnya seperti nyata bagi ybs.



3
Engaged Buddhism / Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« on: 03 December 2012, 07:54:02 AM »
“Dengan melindungi diri sendiri, seseorang melindungi orang lain” (Attanam rakkhanto param rakkhati.)

“Dengan melindungi orang lain, seseorang melindungi diri sendiri” (Param rakkhanto attanam rakkhati.)

Thanks. 

4
Engaged Buddhism / Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« on: 03 December 2012, 07:51:37 AM »
sudah pernah, dan ternyata biasa2 aja
tidak sedramatis yang anda promosi

perbuatan baik menurut urutan adalah
1. latihan konsentrasi pikiran (bhavana).
2. latihan sila.
3. berdana.

Saya agak heran kok ada yang bisa kepikiran kalo mengajak orang agar terpanggil membantu sesama bisa dianggap promosi ? Edan juga. Kepikir juga enggak toh. Semuakan terserah masing-masing aja. Tiap individu memiliki karakter masing-masing. Ada yang bebal, keras hati, kurang sosial, iri atau tidak berhati nurani. Ada yang melankolis, lebih sensitif dsb. Kalo mau dan sanggup, bagus sekali. Kalo gak sanggup atau gak terpanggil, juga ok.

Kenyataan duniawi memang banyak sekali kasus yang sangat dramatis dan memilukan. Mau keperihan mereka karena takdir karma mereka atau bukan, itu urusan mereka dengan "Tuhan". Urusan saya sih, kalo sanggup membantu. Jika tidak bisa tuntas, paling tidak bisa meringankanlah.

Mengenai perbuatan baik menurut aturan, saya angkat topi anda bisa hapal. Tapi masak sih semua harus berurutan menurut "buku" 1,2,3 ? Kayak robot gitu. Untuk apa otak dan hati nurani-nya ? Apa gak ada sensor motion untuk nilai apa yang diajarkan udah pasti bener ? Apa gak kepikir apa masih sesuai zaman atau kondisi ? Tapi sekali lagi terserah setiap orang kalo anggap semua yang ditulis/diajarkan pasti bener dan gak boleh direvisi. Tiap orang berbeda.

Bagi yang selalu hapal tanpa bertanya, ini ada kutipan. Google aja jika mau cari tahu siapa yang mengatakannya :

“Ragukan semuanya. Temukan Cahaya anda sendiri. Jalan bukanlah dilangit bukan pula ditempat lainnya. Jalan adalah di hati. Rahasia spiritual sebenarnya adalah untuk menghapus semua ide, semua konsep, agar Kebenaran memiliki kesempatan untuk menembus, untuk mengungkapkan Dirinya sendiri”





5
Engaged Buddhism / Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« on: 02 December 2012, 11:58:43 AM »
Cobalah perhatikan dan baca lebih teliti sebelum terburu2 ingin komen.

"Please stop JUST meditating for your own self. It is time to wake up and be compassion by helping others."

Saya menggunakan kata JUST, yang secara literary memiliki arti "jangan hanya", bukan "tidak boleh". Jadi, secara lengkap kalimat di atas memiliki pemahaman : alangkah bagusnya, jika bisa, lakukan meditasi tapi SEKALIGUS juga tergerak untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Tidak ada larangan tidak boleh meditasi.

Inilah salah satu alasan mengapa di forum ini banyak sekali debat tidak perlu karena hampir semua membaca sepenggal-penggal, hanya membaca apa yang tersurat dan bukan yang tersirat. Ada kesan dari saya bahwa nafsu dari member sini sangat kuat ingin mengajari, ingin mengoreksi, ingin buru-buru pendapatnya didengar atau dihargai.

Bahkan ada yang seperti sudah kerasukan "agama", terlalu serius dan melupakan sense of humor. Di topik lain, saya pernah menulis seandainya Sidharta meditasi di ruangan tertutup (ber-AC) ......, kemudian saya disindir/ dicerca tidak bermutu dsb. karena zaman lalu mana ada AC dst....

Juga di topik ini, saat saya tulis seandainya "lumba-lumba harus meditasi dulu...", saya kemudian diajari bahwa hewan hanya bisa melaksanakan dana dan tidak mampu melakukan 3 latihan yang di lakukan seorang manusia dst...

Saya sarankan saja nama forum ini diubah jadi FORUM DEBAT, bukan FORUM DISKUSI.  ^:)^

Menolong sesama boleh dilakukan siapa saja, baik yang beragama maupun tidak. Apa perlu ditendang oleh bhante/biksu atau ditulis dalam tipitaka baru tergerak ? Itulah mengapa saya mengambil contoh lumba-lumba (artinya yang tidak beragama). Jangan karena tidak pernah ditulis, disuruh atau diminta maka merasa tidak perlu menolong. Tapi semuanya kembali ke diri masing-masing. Jika sanggup dan mau, terbaik. Jika merasa tidak sanggup atau tidak perlu, juga tidak apa-apa. Semuanya kembali ke masing-masing.

Kalo boleh saran, bagi yang belum pernah, cobalah sesekali ke tempat mereka yang miskin/ korban bencana. Lihatlah dan rasakan penderitaan mereka. Masih bisakah HANYA duduk bermeditasi dan hati tidak tergerak untuk membantu ?


6
Engaged Buddhism / Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« on: 29 November 2012, 02:53:30 PM »
hewan hanya bisa melaksanakan dana dan tidak mampu melakukan 3 latihan yang di lakukan seorang manusia (sila, samadhi & panya)
ref: http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/sang-buddha-gajah-dan-monyet/

jadi pernyataan & pertanyaan lumba2 disuruh meditasi dulu sebelum melakukan kebajikan, sesuatu yang membingungkan & menyesatkan !!!

Duhhh, siapa yang tidak tahu hewan tidak mampu melakukan 3 latihan seorang manusia, ha ? Cape dehhh... ^:)^

Inti dari semua kalimat itu adalah berbuat kebaikan kepada sesama tidak butuh harus didorong agama. Orang yang tidak beragama juga banyak yang berbuat baik. Jadi, please jangan terjemahkan semua huruf demi huruf literary. Sebaliknya, kutip pesan apa yang hendak disampaikan dari kalimat itu.

 [at]  Rico, responnya bentar lagi ya. Ada dikit urusan kerja....

7
Engaged Buddhism / Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« on: 29 November 2012, 02:12:12 PM »
Bluppy, sahabat baik  ;)

Meditasi tentu saja baik, terutama bermanfaat buat ketenangan batin dan awareness. Yang disarankan adalah selain meditasi, alangkah baiknya juga berbuat baik (nyata) dengan menolong sesama. Berbuat baik tidak perlu diatur oleh agama. Siapa saja, bahkan oleh atheis juga dapat berbuat baik. Tidak butuh harus disarankan, didorong oleh agama, baru tergerak untuk berbuat baik.

Berbuat kebaikan melekat pada dasar hakiki kehidupan ini. Jangan harus mencapai "penerangan" dahulu baru bergerak berbuat baik menolong sesama. Lumba-lumba tidak beragama, namun akan tergerak menolong manusia yang tenggelam. Apa jadinya jika lumba-lumba harus dulu bermeditasi ?


8
Engaged Buddhism / Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« on: 29 November 2012, 01:18:07 PM »
Jika Pangeran Siddhatta tidak bermeditasi maka hari ini ga bakalan ada Tzu Chi

Hmm Belum tentu deh, intinya bukan saja bermeditasi tapi yang penting setelah bermeditasi mencapai penerangan sempurna keinginan tekadnya untuk membabarkan ajaran kebenaran bagi umat manusia. Tapi apakah jaman sekarang ini hanya bermeditasi untuk diri sendiri itu cukup ? Sedangkan bumi ini, dunia ini sangat perlu uluran tangan kita semua. Setahu saya, meditasi itu tidak harus duduk diam, tapi meditasi atau CHAN DING itu harus ada 24 jam di setiap ucapan, dan tindakan kita. Ketika anda terjun dalam kegiatan membantu sesama dan masih bisa menjaga ketenangan batin dan AWARE dgn tindakan dan pikiran, saya rasa itu juga sedang bermeditasi.

9
Engaged Buddhism / Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« on: 28 November 2012, 01:16:46 PM »
Dear rekan semuanya,

Gan-En. Saya ingin berbagi sedikit cerita dan pengalaman adik saya yang menjalani latihan pelatikan komite selama 5 hari tanggal 21-25 Nopember baru lalu di Taiwan.
 
Sebanyak hampir 2.000 relawan Tzuchi dari 27 negara hadir dalam acara ini. Para relawan Tzuchi yang hadir tersebut diberi kesempatan utk mengutarakan perasaan/kesedihan hati mereka, sharing di depan Master Ceng Yen pendiri Tzuchi. Padahal jika dipikir2, Master begitu sibuk, apa punya waktu dan tenaga untuk mempedulikan hal kecil seperti ini ? Tapi tidak, Master ternyata peduli dengan apa yg disampaikan dan terjadi dengan relawannya. Dari hal hal kecil seperti anak sakit, kejadian di keluarga mereka dsb. Bagi Master, para relawan adalah anak2nya. Relawan tzuchi adalah satu keluarga besar- keluarga Boddhisatva dunia yg sama pentingnya sama berharganya di hati dia. Its amazing.
 
Begitu banyak manusia yang merasa dirinya tidak berguna, menderita namun ketika hanya mendengarkan 1 kalimat atau 1 wejangan Master Ceng Yen dapat merubah watak yg jelek, merubah pikiran mereka menjadi percaya diri bahkan bertekad menjadi Boddhisatva Dunia yang bermafaat bagi orang lain dan mendapatkan wadah/ tempat utk menjalankan tekad tsb, dan didukung oleh semua relawan lainnya.
 
Beberapa sharing yang disampaikan relawan, yang tidak bisa saya lupakan selama acara 5 hari tersebut antara lain :

1.      Seorang relawan muda Malaysia terlahir dengan cacat mata. Karena keadaan ekonomi yg sulit , maka pengobatan matanya tertunda sampai mereka bertemu dengan insan tzuchi yg memberikan bantuan pengobatan. Dia mulai mengenal dunia tzuchi, hanya dari 1 kalimat yg pernah master katakan – “ Melihat Dunia dengan mata hati “ dia merubah cara pikirnya, memanfaatkan hidupnya krn dgn mulutnya dia masih bisa membabarkan kebenaran, membabarkan cinta kasih, menggalang dana dan membantu orang lain. Dia telah merubah karmanya menjadi sebab kebahagiaan di masa depan.

2.      Ci Hui Se Siong adalah relawan tzuchi, murid Master yg sgt bisa diandalkan , sekarang adalah penanggung jawab kantor Tzuchi di Jordania. Dia adalah seorang bodyguard Raja Jordania. Pada suatu kesempatan dia pernah diajak mengikuti sebuah pelatihan relawan di Tzuchi- taiwan. Saat itu Master berceramah dan menyinggung masalah “ MENGHARGAI NYAWA MAKHLUK LAIN “.

Kalimat ini sangat menyentuh Ci hui, ketika pulang dia terbangun pada jam 2 pagi dan menangis dengan tersedu2, karena dia adalah seorang Bodyguard yang mempunyai senjata dan jika ada yg dicurigai dpt mencelakakan sang raja maka tidak segan2 dia harus menggunakan senjatanya. Raja dan Ci Hui pernah melihat kecelakaan pesawat yg jatuh di depan mata mereka dan hanya kaget lalu ketawa lagi. Bagi dia mungkin nyawa orang lain adalah lelucon. Menghargai nyawa makhluk lain tentu harus bervegetarian.

Hanya dalam waktu 1 minggu itu Cihui menemukan kembali jati dirinya, bertobat. Ketika dia pulang ke Jordania, setiap jam 4 pagi dia bangun utk mengikuti kebaktian dan bervegetarian. Istrinya bingung karena dia adalah lelaki yg suka minum, makan enak. Skrg dia berubah 360 derajat. Dan di jordania tidak ada makanan vegetarian. Utk memegang janji tekadnya Cihui juga pernah hanya makan nasi putih dan kacang. Sang istri merasa sgt sedih tapi tergerak juga dengan tekad suami. Bahkan raja Jordania dan istri bervegetarian selama 2 hari dlm seminggu . Dan Raja Jordania sgt membantu misi kemanusiaan tzuchi utk menolong para pengungsi dari Syria.

3.      Sejak Oktober lalu, Bagian Timur USA dilanda bencana Sandy Hurricane , area bencana sgt besar, sekitar 3x lipat Taiwan. Insan tzuchi turun ke lapangan memberi bantuan dgn Cash card USD 600 , selimut, dan makanan kering lainnya. Hari itu pembagian dimulai jam 8.30 pagi, karena takut tidak mendapat bagian , ada yg sudah ngantri jam 1 pagi di udara dingin -1 derajat sampai 8 pagi. Bayangkan hanya utk mendapatkan bantuan itu mereka harus kedinginan. Begitu pentingnya bantuan tsb bagi mereka utk membangun kembali keluarga mereka. They said Thank you GOD for sending you guys to help me. Insan tzuchi menjawab “ GOD doesnt send us “ We come because of our compassion and hearfelt for all of you” Karena mendapat bantuan mereka berjanji ketika mereka telah berhasil maka mereka akan membantu orang lain, THIS IS CIRCLE of KINDNESS, dari 1 orang akan menjalar ke banyak orang.

4.      Africa, sebuah kota di Sotolia or something... tdk mempunyai sekolah , Tzuchi membangun sekolah utk menampung 1000 anak, anak2 di malaysia, taiwan menyumbangkan pensil, buku sekalian mengajarkan mereka bersyukur karena ada begitu byk anak yg menderita di luar sana. Di negara Afrika tidak pernah mendengarkan ajaran dharma Buddha namun ucapan terima kasih mereka adalah Amitofo, Amitofo... semua menyerukan Amitofo !!

5.      Filipina , Afrika Selatan, Haiti yang pernah mendapat bantuan dari tzuchi dan akhirnya turut serta menjadi relawan Tzuchi, dibina dalam pelatihan , mengikuti sila dan menjadi bodhisatva dunia yg bisa membantu orang lain dan akhirnya mencapai pembebasan dari karma mereka sendiri

Itulah dunia tzuchi. Ribuan cerita setiap hari yg merubah manusia , menolong yg menderita. Master Ceng Yen mengatakan vihara terbesar adalah dalam hati manusia, bukan fisik gedung yg bisa diukur. Insan Tzuchi harus turun dalam masyarakat, melihat penderitaan, mengerti akan penderitaan , menemukan jalan memutuskan penderitaan dan akhirnya penderitaan pun berakhir ( the 4 noble truth ).
 
Selain menolong orang lain, dalam prosesnya Insan tzuchi harus menaati sila , menjaga image dirinya sendiri, merubah watak dan perilaku jeleknya, mensucikan hatinya sendiri maka dinamakan Boddhisatva Dunia.
 
Selama 42 tahun Buddha membabarkan Dharma, terakhir 7 tahun itu Buddha membabarkan Sutra Lotus ( Miau Fa lien hua cing ) satu2nya jalan menuju kebuddhaan yang paling cepat adalah JALAN BODDHISATVA. Banyak sekali ketika itu para murid Buddha yang mundur karena merasa jalan ini sangatlah susah ditempuh. Sekarang Tzuchi mengikuti ajaran master Ceng Yen berhasil membuktikan ajaran tsb dan telah membuka jalan yg seluas2nya selama 46 tahun sejak berdirinya tzuchi hanya dengan uang 5 sen per hari yg dikumpulkan oleh 30 ibu rumah tangga.
 
Sekarang jalan ini sudah terbuka, kita hanya perlu menjalaninya dengan hati yang bersahaja, tulus. Semua cerita dunia Tzuchi adalah yang berdasarkan cerita nyata, orang yg nyata, pengalaman yg nyata bukan sekedar apa yg pernah dibaca / ditulis dalam kitab suci tapi bisa dibuktikan. Inilah kitab suci Tzuchi yang membuktikan ajaran buddha dalam masa sekarang yg relevan dengan jaman sekarang.

Please stop just meditating for your own self. It is time to wake up and be compassion by helping others.

10
Humor / Re: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)
« on: 23 November 2012, 08:42:46 AM »
Indra Indra,

Argumen yang bener semestinya hanya menyinggung topik yang dibahas, bukanlah ke orang yang menyampaikannya. Anda memulainya dengan mengatakan pseudoscience, mengatakan saya tolol dsb.. Jika kamu anggap saya tolol, no problem. Sama seperti Buddha yang agung, yang tidak berubah keagungannya hanya dihina oleh manusia. Demikian pula kepintaran sejati tidak berubah hanya dengan perkataan orang lain.

Forum ini memang unik. Lihatlah, ada thread baru "Argumen Ego" oleh djoe dan belum apa-apa sudah saling tersinggung. Bener-bener unik, tapi bagus untuk latihan pengendalian diri.

Indra, anda tlh posting sampe puluhan ribu disini. Dengan postingan sebanyak itu, saya percaya pastilah anda menganggap/merasakan forum seperti ini rumah anda. Anda merasa nyaman disini, merasa bebas, merasa anda berhak bersuara apa saja, merasa pengetahuan anda bisa disalurkan, diakui dsb. Di forum ini anda merasa semua ide, unek-unek, jati diri anda tersalurkan. Namun ini hanyalah dunia maya. Dunia maya bukanlah dunia nyata, walau anda boleh berdebat semuanya adalah kosong dsb.

Di dunia nyata, apa kontribusi anda ? Waktu anda banyak habis di forum ini dan dengan sehari yang hanya 24 jam, sulit anda bisa hidup lagi di dunia nyata. Teori anda segudang banyaknya. Namun belum paham apa yang dimaksud kata opini.

Mari saya kutip arti opinion (opini) menurut kamus Encarta :

o·pin·ion [ə pínnyən]
(plural o·pin·ions)
noun
personal view: the view somebody takes about an issue, especially when it is based solely on personal judgment
Microsoft® Encarta® 2009. © 1993-2008 Microsoft Corporation. All rights reserved.

Opini lebih ke hasil pengolahan berbagai informasi yang dikumpulkan dengan pengetahuan diri. Tidak semua orang mampu untuk ini.

Apakah saat anda pertama x mengenal Theravada, anda juga minta bukti ilmiah ke biksu, romo atau bhante mengenai :

1) Bukti tertulis ilmiah Buddha telah mencapai penerangan sempurna
2) Bukti ilimiah manusia ada cakra
3) Bukti ilmiah ada reinkarnasi
dst...

Di thread saya, anda suka sekali sepenggal2 melihat kalimat. Emosi dan ego ingin menang anda sangat besar. Bahkan saat saya katakan pendapat bhante dan Master Cen Yen, anda langsung menyerang dengan menulis "tidak peduli apa kata bhante ini itu atau master ini itu". Ini menunjukkan semangat anda untuk menang perdebatan sangat besar.

Selama ini anda sangat nyaman dan merasa memperoleh kehidupan anda di forum ini. Anda tidak siap dan tidak bisa bertemu sesuatu yang mengusik kesenangan, kenyamanan dan harga diri anda.

Opini william_phang (reply #43), meski berbeda dengan opini saya namun dia jelas memiliki opini, dan membahas opini dan tidak ke orang. Seandainya pun anda berpendapat saya yang memulai semua ini dengan segala kesombongan saya dsb, tapi anda gagal berbijak, reaksi anda yang terlalu negatif menunjukkan anda tidak siap, tidak sesuai dengan jumlah postingan anda. Terlebih dengan forum yang mempunyai semboyan memakai kata Buddisme Indonesia Online

Anda telah tenggelam dan hidup di dunia maya. Dengan karakter anda ini, saya duga kuat anda juga tidak bisa akur dengan istri (jika sudah laku), dengan saudara atau anak-anak. Semangat buruk anda yang hanya ingin menang tanpa esensi dan menyimpang merupakan karma perbuatan anda di masa lalu. Dan kita berkesempatan bersua disini, juga karena karma.

Saya bukan seorang Buddhis tulen seperti anda (mungkin). Saya tidak bisa menghafal dan merasa tidak perlu menghafal semua yang ditulis di tipitaka. Namun saya (mencoba) memegang teguh ajaran universal (metta) Buddha, sabar, pengasih, bijak dsb. Yang beginian tidak butuh literatur ilmiah. Itu cukup dan itu yang dibutuhkan oleh saya (atau manusia) setiap hari.

Saya memilih untuk tutup saja thread ini agar anda (atau saya) tidak terluka lebih dalam egonya. Lagian saya juga ada pekerjaan, tidak punya waktu senggang seperti anda. Jika anda sudah bisa hidup dan berkontribusi di alam nyata (bukan di dunia maya), saya akan ladeni anda lagi. 

Gan-En.

11
Humor / Re: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)
« on: 22 November 2012, 04:55:49 PM »
Indra, memang beda ya orang sudah bisa memiliki opini sendiri dengan orang yang otak blank selalu berlindung di rujukan otentik.

Orang tipe seperti anda ini, diberikan rujukan apapun tetap saja akan berkomentar buruk demi tujuan harga diri semata.

Apa gunanya saya berikan lagi bukti otentik untuk orang seperti anda ini ? Semua kalimat gak dibaca lengkap, sepenggal-sepenggal. Selalu akan ada saja celah untuk dikritik. Jika mau berdebat, ayo mari berdebat sehat.

Gunakan opini anda sendiri yang bisa masuk akal mengapa Siddharta mengalami pencerahaan saat meditasi di bawah pohon (tree of knowledge). Jangan cuma bisa jiplak tanpa pake nalar. Sekali lagi, yang masuk nalar, bukan karena kalpa dan sebagainya. Saya ragu anda mampu.

Ada baiknya moderator mem-ban orang seperti anda ini disini. Sikap anda childish. Saya perlihatkan ke partner usaha saya barusan, semuanya tertawa geli. Sikap anda tidak sesuai nama website dhammacitta. Mereka minta saya sudahi saja, gak perlu ladeni orang kayak kamu tipe beginian.

Jika anda ingin menang, ya silakan sajalah. Anda sudah begitu banyak post-nya di forum ini. Mana mungkin anda bisa keliru lagi. Jika ada kata-kata yang kebangetan, saya minta maaf deh.

Thread ini says close saja sampe disini.


12
Humor / Re: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)
« on: 22 November 2012, 01:37:07 PM »
siapa yg bilang bahwa "bahwa kesuksesan Siddharta mencapai penerangan sempurna adalah berkat kalpa milyaran tahun"? tolong sebutkan referensi anda.

Anda bener-bener buta atau apa ya. Baca ini pendapat teman anda : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23428.0/message,423760.html

kemudian, "bahwa menurut versi Theravada dulu bumi hening gelap gulita tidak ada matahari", ini juga ajaran dari mana? ref pls.

Ini baca. Sudah saya katakan belajar lagi dan main-main di forum lain juga. Jangan jago kandang.
http://www.artikelbuddhis.com/2011/02/asal-usul-bumi-dan-manusia-menurut.html

Btw, ref asal usul bumi ini dari teman saya yang juga Theravada.

Jika anda tidak bisa menerima opini orang lain, otentik atau tidak, jangan beri opini anda ke siapapun juga.

13
Humor / Re: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)
« on: 22 November 2012, 01:21:17 PM »
Sebenarnya saya ingin sudahi, tapi kelihatannya masih ada yang merasa belum puas, belum jelas dan reply....

Jadi Forte, apa yang dimaksud literatur ilmiah itu ? Jika anda bisa tunjukkan bahwa kesuksesan Siddharta mencapai penerangan sempurna adalah berkat kalpa milyaran tahun, bahwa menurut versi Theravada dulu bumi hening gelap gulita tidak ada matahari, maka saya akan tunjukkan juga opini saya yang didukung bukti ilmiah. Apa yang kalian pelajari selama ini hanya berdasarkan kepercayaan semata, gak ilmiah, namun anda menuntut saya memberi opini yang berliteratur ilmiah ??? 

Gunakan pikiran logik anda dulu. Siddahrta itu juga manusia dan sudah ada setelah bumi lama terbentuk. Darimana bisa tahu asal usul manusia dan bumi ? Dari mana bisa tahu kesuksesannya kalpa milayaran tahun lalu ? Apa bisa dibuktikan ? Kalo bisa, ayo buktikan sekarang. Tunjukkanlah.

Udah saya jelaskan di awal, agama jangan main di wilayah sains. Tidak akan menang. Soal reinkarnasi dan terutama soal asal usul bumi/manusia. Jelas akan habis dimakan sains. Untuk itu, lebih baik agama fokus di wilayah psikologis manusia.

Kita sama, saya juga ingin agar bagi member baru tidak menelan bulat-bulat apa yang kalian katakan, bahkan apa yang tipitaka katakan tanpa mengetahui apa esensi, manfaat dan makna dari ajaran itu.

Saya tidak menolak opini, baik dengan maupun tanpa literatur. Semua saya terima, sepanjang masuk akal. Kalo hanya copy-paste kutipan Tipitaka atau ocehan Bhante, itu bukan opini lagi namanya.

Bagi saya, esensi ajaran agama (Buddha) bukan itu. Tapi perbuatan. Saya sedang melatih diri, dan bagus ketemu kalian sebagai sparing partner. Saya bersyukur untuk itu.

Jelas, tidak banyak member di sini yang memiliki pikiran terbuka dan siap diskusi dengan opininya sendiri. Tidak asal comot.

14
Humor / Re: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)
« on: 22 November 2012, 11:43:39 AM »
luar biasa ... sulit dipercaya *terkagum2*

Dengan kecerdasan emosi kamu yg sirik dan mau menang trus, gak heran sih kamu merasa sulit percaya, apalagi "terkagum-kagum". Sudah, saya sibuk. Sampe ketemu di topik berikutnya, jika masih berminat beragumen  :P

15
Humor / Re: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)
« on: 22 November 2012, 11:33:42 AM »
semakin lama anda di sini, semakin menjadi2 alergi saya. mungkin anda benar mengenai gen, tapi gen saya ini kata dokter masih cukup aman selama tidak terpapar oleh faktor pemicu eksternal, yaitu orang2 tolol.

Kalau anda memang sangat ingin tahu, baiklah saya jawab,  saya sedang tidak bekerja saat ini. dan saya juga meragukan bahwa orang dengan tingkatan spt anda bisa bekerja apa pun.

Hi In,

Anda salah lagi. Saya punya bisnis charter pengangkutan dan buah naga. Hari ini buruh ikut demo gak masuk kerja. Latihlah emosi diri.

Pages: [1] 2 3 4
anything