//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Hadisantoso

Pages: 1 ... 13 14 15 16 17 18 19 [20] 21
286
Diskusi Umum / FANATIK
« on: 26 December 2012, 07:44:16 PM »
fanatik

kata fanatik kalau sesuai kamus>keyakinan/kepercayaan yang teramat kuat terhadap suatu ajaran(kepercayaan atau agama)..terjemahan ini menurut saya masih kurang lengkap,

karena ada hal lain yang bisa di katagorikan fanatik,misalnya fanatik merk handpon,mobil atau dokter dsb,
yang ke 2 pada umumnya yang di katakan orang fanatik adalah keyakinan pada ajaran yang SESAT,extrem,padahal sebetulnya meyakini ajaran yang menurut umum adalah real/resmi pun juga bisa di katakan fanatik(menurut saya).

jadi menurut saya meyakini sesuatu yang belum bisa dibuktikan kebenarannya secara nyata adalah fanatik,contohnya setiap agama mengatakan bahwa ada suatu alam surga(tempat yang sangat baik) sebagai tujuan akhir dari perjalanan hidup manusia,namun dengan catatan manusia tersebut harus lulus ujian,dengan nilai pahala atau kamma baik yang CUKUP, ketentuan atau aturan ini ada di setiap kitab suci,dengan versinya masing2,tapi garis besarnya sama,untuk menunjang agar umat yakin /percaya akan hal tsb,ada tambahan keterangan yang melukiskan apa isi alam surga tsb, .

disinilah letak unsur fanatik berlaku.tidak ada satupun manusia di dunia ini yang bisa membuktikan kebenaran tentang hal tsb,semuanya HANYA tertulis di buku. secara logika bila seorang umat meyakini hal tsb berarti dia sudah bisa dikatakan fanatik,begitu juga masih banyak sekali hal2 yang tertulis di buku agama yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya, jadi dengan meyakini /mempercayai segala sesuatu yang belum bisa dibuktikan kebenarannya ,menurut saya itu sudah fanatik.

namun bila di tanya >kalau begitu umat TIDAK boleh yakin/percaya dengan hal2 yang belum bisa dibuktikan?? TIDAK JUGA. . menurut hemat saya,semua orang di dunia ini harus/pasti ada fanatiknya,hanya bidangnya yang berbeda,karena kemampuan manusia sangatlah terbatas,tidak mungkin manusia ,mampu menguasai SEGALA bidang, terutama masalah teology,tidak mungkin manusia bisa menguasai masalah dalam segala hal(menguasai tentang handpon,mobil,kesehatan,pendidikan,dan masih banyak2 lagi),jadi pasti ada sebagian yang dia pasrahkan kepada yang ahli di bidang tsb,sehingga terjadilah fanatik itu.

apalagi masalah agama/teology,sangat jarang sekali manusia MENDALAMINYA, yang banyak adalah MENGIKUTINYA. .dari sinilah terjadi fanatik agama, bila seseorang berani mengaku sebagai umat Buddha maka konsekuensinya dia HARUS fanatik terhadap apa yang ada di kitab suci Buddha,walaupun ada sebagian besar dia tidak/belum mengerti atau belum/tidak bisa membuktikan sendiri apakah BENAR isi buku tsb, jadi umat agama sebenarnya dituntut wajib/harus fanatik terhadap agamanya,bila dia masih ragu/bimbang dengan isi kitab suci jangan menepukdada bahwa dia adalah umat Budha tulen,walaupun sebetulnya untuk menyebut diri sebagai umat Budha tulen selain meyakini masih ada syarat yang lebih penting/berat yaitu menjalankan ajarannya.

jadi pesan dari tulisan diatas adalah>
1, arti kata fanatik bisa lebih luas dari yang ada di kamus.
2, jangan dulu memvonis orang lain fanatik,nilai dulu diri sendiri mungkin ada bidang tertentu yang mana kamu sendiri fanatik.(fanatik dengan budaya/tradisi etnis,agama,kepercayaan).

sekian ,semoga bermanfaat.

salam Hadi.

287
Pengalaman Pribadi / Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« on: 26 December 2012, 05:40:52 PM »
fanatik adalah tidak memiliki kemampuan berpikir kritis dan mempercayain sesuatu berlebihan spt agama, merek barang, barang, guru, makan, dst dst...

(gak usah panjang2 toh bro Hadi)

hahahaha tulisan itu aslinya untuk dibaca keponakan saya,usia dibawah 20 lah. jadi harus detail.
maaf membuat energy anda terbuang banyak,gara2 baca tulisan saya.

288
Pengalaman Pribadi / Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« on: 26 December 2012, 05:35:54 PM »
soal teori/konsep fanatik yang saya tulis,saya tidak belajar dari Sunya.ada guru yang lain.
mungkin dia bisa belajar dari saya kalau dia ingin tahu tentang fanatik.
soal kenapa dan kapan dia menuduh,akan dia selesaikan sendiri.


289
Pengalaman Pribadi / Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« on: 26 December 2012, 05:16:43 PM »
berarti anda mengatakan master sunya itu fanatik dan
bahkan master sunya menuduh orang lain fanatik.

ya guru saya juga fanatik,kalau dia tidak fanatik----begitu diberitahu orang lain atau mendengar konsep orang lain ,dia akan langsung merubah keyakinannya ikut dengan orang itu.
hehe dia ulet.
setiap orang harus ulet ----tidak gampang goyah,tapi tidak gampang bukan berarti final.
fanatik bukan sesuatu yang haram tapi manusiawi sekali,jangan alergy dengan kata fanatik,tapi kendalikan fanatik.

290
Pengalaman Pribadi / Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« on: 26 December 2012, 05:07:21 PM »
bagus, bagus, bagus....

tidak heran kalau gurunya master belut, maka muridnya tulisannya jadi begitu panjang....

bro Hadi udah banyak baca buku spt yg disarankan sama master belut ? nahhh :P :P

nasehat untuk banyak baca buku dari pak guru memang ada,tapi sudah saya coba gagal terus.
baca Tipitaka baru 2 lembar sudah pusing,mungkin karena faktor usia dan dasar pendidikan formal yang minim(smp3),saya lebih suka baca2 di forum,gak pakai kata pengantar,hehehehe dasar

291
Pengalaman Pribadi / Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« on: 26 December 2012, 04:57:35 PM »
kelihatannya saling menuduh fanatik...

siapa yg fanatik ?
apa tanda2 fanatik ?
bagaimana menemukan fanatik ?

menurut cumi, bro Hadi adalah murid yg bandel.... karna master sunya menganjurkan harus banyak baca buku... sedangkan bro Hadi tidak !


kelihatannya saja,padahal tidak ada yang menuduh.anda tanya tentang fanatik,sudah saya post diatas,tapi sekali lagi saya tidak menuduh siapapun fanatik,karena sejatinya yang berdiskusi semuanya fanatik.termasuk saya.
tapi dengan teori KIIK saya belajar jadi tidak fanatik,dengan dasar----- yang saya yakini itu bisa jadi adalah kosong.

292
Pengalaman Pribadi / Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« on: 26 December 2012, 04:51:24 PM »
ini tulisan saya tahun lalu.silahkan di simak,

fanatik
kata fanatik kalau sesuai kamus>keyakinan/kepercayaan yang teramat kuat terhadap suatu ajaran(kepercayaan atau agama)..terjemahan ini menurut saya masih kurang lengkap,karena ada hal lain yang bisa di katagorikan fanatik,misalnya fanatik merk handpon,mobil atau dokter dsb, yang ke 2 pada umumnya yang di katakan orang fanatik adalah keyakinan pada ajaran yang SESAT,extrem,padahal sebetulnya meyakini ajaran yang menurut umum adalah real/resmi pun juga bisa di katakan fanatik(menurut saya).

jadi menurut saya meyakini sesuatu yang belum bisa dibuktikan kebenarannya secara nyata adalah fanatik,contohnya setiap agama mengatakan bahwa ada suatu alam surga(tempat yang sangat baik) sebagai tujuan akhir dari perjalanan hidup manusia,namun dengan catatan manusia tersebut harus lulus ujian,dengan nilai pahala atau kamma baik yang CUKUP, ketentuan atau aturan ini ada di setiap kitab suci,dengan versinya masing2,tapi garis besarnya sama,untuk menunjang agar umat yakin /percaya akan hal tsb,ada tambahan keterangan yang melukiskan apa isi alam surga tsb, . disinilah letak unsur fanatik berlaku.tidak ada satupun manusia di dunia ini yang bisa membuktikan kebenaran tentang hal tsb,semuanya HANYA tertulis di buku. secara logika bila seorang umat meyakini hal tsb berarti dia sudah bisa dikatakan fanatik,begitu juga masih banyak sekali hal2 yang tertulis di buku agama yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya, jadi dengan meyakini /mempercayai segala sesuatu yang belum bisa dibuktikan kebenarannya ,menurut saya itu sudah fanatik.

namun bila di tanya >kalau begitu umat TIDAK boleh yakin/percaya dengan hal2 yang belum bisa dibuktikan?? TIDAK JUGA. . menurut hemat saya,semua orang di dunia ini harus/pasti ada fanatiknya,hanya bidangnya yang berbeda,karena kemampuan manusia sangatlah terbatas,tidak mungkin manusia ,mampu menguasai SEGALA bidang, terutama masalah teology,tidak mungkin manusia bisa menguasai masalah dalam segala hal(menguasai tentang handpon,mobil,kesehatan,pendidikan,dan masih banyak2 lagi),jadi pasti ada sebagian yang dia pasrahkan kepada yang ahli di bidang tsb,sehingga terjadilah fanatik itu.

apalagi masalah agama/teology,sangat jarang sekali manusia MENDALAMINYA, yang banyak adalah MENGIKUTINYA. .dari sinilah terjadi fanatik agama, bila seseorang berani mengaku sebagai umat Budha maka konsekuensinya dia HARUS fanatik terhadap apa yang ada di kitab suci Budha,walaupun ada sebagian besar dia tidak/belum mengerti atau belum/tidak bisa membuktikan sendiri apakah BENAR isi buku tsb, jadi umat agama sebenarnya dituntut wajib/harus fanatik terhadap agamanya,bila dia masih ragu/bimbang dengan isi kitab suci jangan menepukdada bahwa dia adalah umat Budha tulen,walaupun sebetulnya untuk menyebut diri sebagai umat Budha tulen selain meyakini masih ada syarat yang lebih penting/berat yaitu menjalankan ajarannya.

jadi pesan dari tulisan diatas adalah>
1, arti kata fanatik bisa lebih luas dari yang ada di kamus.
2, jangan dulu memvonis orang lain fanatik,nilai dulu diri sendiri mungkin ada bidang tertentu yang mana kamu sendiri fanatik.(fanatik dengan budaya/tradisi etnis,agama,kepercayaan).


293
Pengalaman Pribadi / Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« on: 26 December 2012, 12:50:21 PM »
saling memuji niye !!!!  ^-^

sudah tradisi bro.apa boleh buat.
semoga tidak dianggap virus,

294
Pengalaman Pribadi / Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« on: 26 December 2012, 12:43:51 PM »
Om ini merendah. :) Saya yang banyak belajar dari rekan Hadisantoso.  _/\_

bukan merendah tapi memang masih rendah.

295
Pengalaman Pribadi / Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« on: 26 December 2012, 12:42:13 PM »
bro Cumi polos---mereka pengetahuannya banyak itu dibandingkan dgn siapa ? apakah bhiku, bante di Indonesia gak ada yg berpengetahuan spt mereka ? karna semua itu kan biasanya ada tolak ukur...

dibandingkan dengan orang lain yang pernah saya hadapiatau komunikasi langsung.
memang ini bisa dikatakan bahwa saya kurang wawasan,------yang demikian aja sudah dianggap berpengetahuan banyak. ---kurang pergaulan.---mungkin iya,tapi setidaknya saya jujur.

296
Pengalaman Pribadi / Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« on: 26 December 2012, 12:36:17 PM »
---------------

menurut bro hadi, apa manfaat menulis judul KIIK ?

makna dari KIIK adalah-----jangan fanatik.

297
seorang peramal sejati tidak pernah meng-komrsil-kan ramalannya.

peramal yang komersil perlu diwaspai.

298
Apakah Buddhisme perlu percaya dengan ramalan?

semua manusia pasti menggunakan ramalan dalam hidupnya.
termasuk Sang Buddha,-----Sang Buddha banyak meramalkan masa yang akan datang,ini ada dalam kitab,
arti ramalan adlah prediksi,jadi siapa yang tidak pernah memprediksi sesuatu dalam hidupnya?

jadi bukan perlu percaya atau tidak perlu,karena setiap manusia telah akrab dengan ramalan.

kenapa sesuatu hal bisa diramal ?
jawabnya adalah----karena hukum sebab akibat dan hukum alam.
bila seseorang sudah tahu sesuatu sebab,maka dia bisa meramalkan sesuatu akibat.
bila seseorang sudah mempelajari beragam kerjanya hukum alam,maka dia bisa meramalkan apa berikutnya yang akan terjadi.
ini adalah teknik ramalan yang real.

yang perlu di bahas adalah,ramalan yang macam apa yang harus dijauhi oleh umat Buddhist ?

saya tidak tahu kalau dari sisi ajaran,ramalan apa yang harus diwaspadai atau mungkin dijauhi.
(saya tidak pernah baca kitab).

tapi kalau pendapat saya pribadi,yang harus diwaspai adalah semacam ramalan bintang,shio,tanggal lahir,ciamsi,dari bentuk fisik,garis tangan dsb.-----karena persentase ketepatannya tidak besar,dan rawan adanya  trik atau tipuan oleh peramal gadungan.jawaban ramalannya juga hanya berupa KIRA KIRA dan gambaran.

semoga bermanfaat.
kalau salah silahkan dikoreksi.
salam Hadi.

299
Pengalaman Pribadi / Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« on: 25 December 2012, 10:14:56 PM »
hehehe benar2 di korek habis.

baptis? Gai kwang ?----hehehe baca kitabnya aja belum pernah.mana bisa di baptis ?

siapa guru siapa murid? mereka berdua guru saya----pasti,
kalau anda bilang atau merasa saya lebih bisa menjawab,atau jawaban saya lebih dirasa nyambung,itu karena level anda dengan saya sejajar atau kurang lebih lah.----maybe.

apa keistimewaan mereka?----pengetahuannya. mereka berdua banyak tahu yang saya belum tahu.maka saya cari tahu dari mereka berdua,dan saya dapat banyak dari mereka.walaupun yang saya dapat itu hanya bisa saya telan sebagian saja.

saya salut pada Sunya,dia banyak tahu,walau usianya masih layak jadi anak saya.

salam

300
Pengalaman Pribadi / Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« on: 25 December 2012, 09:42:29 PM »
Theravada, Mahayana, Tantra tentu masing2 memiliki kelebihan/kecocokan dehh...
   dan biasanya orang udah tentu lebih mengerti satu diantaranya.....


apakah guru sunyata GUNDUL atau tidak ? (permisi tanya ya...) :)) :))
hehehe anda seorang humoris,menyenangkan .
ke vihara bisa dihitung dengan jari---Theravada 1x,Buddhayana 2x,Maitreya 1x.Mahayana 3x,Tantra 2x-----seumur hidup.
tapi kalau klenteng sering----ngantar istri.

traktir MCD ? gundul ?------belum pernah ketemu muka semua,hanya lewat dunia maya,jadi makan bersama gak pernah, gundul  atau gondrong gak tahu.


hehehe ini jadinya kayak interogasi,tapi gak masalah.
yang tanya mau dan yang jawab bersedia,klop-----tapi jadi OOT ,maaf ya semuanya.

Pages: 1 ... 13 14 15 16 17 18 19 [20] 21