sya hanya bisa menjawab lewat kutipan ko-an :
Guru Zen Qingxi dari Yunju Shan, Nankang.
Ada seorang penekun Zen masuk vihara, melihat di depan patung Bhiksu Fayan, disembahyangi sepiring buah-buahan.
Penekun Zen bertanya, "Apakah patung Bhiksu Fayan itu asli? Apakah buah-buahan asli?"
Guru Zen Qingxi menjawab, "Semua palsu."
Penekun Zen berkata, "Fayan palsu, buah juga palsu, lantas mengapa mau disembahyangi?"
Guru Zen Qingxi menjawab, "Justru mau Anda mengenali kepalsuan."
"Buat apa mengenali kepalsuan?"
Guru Zen Qingxi menjawab, "Melatih jati diri yang asli."
(Siswa suci, sekarang Anda seharusnya mengerti, apa itu asli, apa itu palsu! Jaga diri! Jaga diri!)
guru saya pernah berguru kepada biksu Zen...lantas tahu cara melatih muridnya belajar pencerahan lewat metode zen...yaitu menggunakan kalimat yang tidak dipahami orang pada umumnya...dapat anda temukan di buku guru saya "helai-helai pencerahan"
bila anda mengerti...berarti anda tercerahkan...
tiada syarat yang menentu...
asalkan pintu hati terbuka...bertekad bertobat...melaksanakan sila...melatih samadhi...
(melaksanakan sila bukan berarti vegetarian...karena vegetarian bukan ajaran buddha)