//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan  (Read 586543 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #255 on: 21 October 2009, 05:02:27 PM »
#1. Yang memberi makan itu siapa bro ? anda atau emaknya ?
Yang memberi makan adalah saya. Silahkan dijelaskan, nanti saya lanjut.


Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #256 on: 21 October 2009, 10:23:56 PM »
Quote
(1) Saya melihat anak kucing kelaparan dan saya memberi makan daging. Namun ternyata umurnya belum cukup untuk mencerna makanan tersebut dan meninggal.

#1. Anda melihat anak kucing kelaparan (itu vipaka anda ... dari mana? saya tidak menjawab karena saya tidak tahu dan saya pikir kita cukup menganalisa yang ini saja) ... Anda merespon obyek dengan sebuah keinginan untuk memberi makan (cetana anda) ... kucing itu mendapat makanan (itu vipakanya) ... kucing itu dapat makan dan anda pastinya timbul perasaan dalam melihat kejadian itu ... (itu vipaka anda) ... itu saja ...

Kalau ternyata kucing itu meninggal karena belum cukup mendapat makanan, itu vipaka akibat keinginannya (cetananya) memakan makanan yang anda berikan ... Koq makan bisa meninggal yah ? Yah itulah ketidak-tahuan yang menyebabkan sebuah cetana berbuah demikian ... Lalu kamma apa yang membuat kucing itu meninggal ? ia makan makanan karena disertai ketidak-tahuan sebagai pengiringnya ...

Kucing itu sama halnya seperti orang yang terlena akan ketidak-tahuannya dalam menerima berbuahnya kamma baik yang menyebabkan ia jatuh seketika ... Misalnya anak orang kaya yang terkena pergaulan negatif, sehingga ia terperosok masuk penjara saat mempergunakan harta kekayaannya untuk menjalani sebuah bentuk kegiatan terlarang ... Dalam hal ini saya tidak membahas secara detail hal-hal yang membuat ribet dalam pembuktian sebuah proses kamma sederhana ...

Nah untuk kesekian kalinya saya tulis ... Ini cetana yang saya perbuat lewat pikiran dan saya tuliskan pada thread ini ... Anda membaca sebagai obyek dan reaksi apapun yang timbul dalam pikiran anda, itu vipaka anda ... Anda repost, anda membuat cetana baru yang bisa menghasilkan akibat baru, atau anda menghentikannya yang secara otomatis kamma cetana-vipaka anda di thread ini selesai ...

Bagaimana kalau post anda tidak ada komentar balasan lagi dari saya atau yg lainnya ? Itupun vipaka anda sebagai akibat anda dalam bercetana menuliskan sesuatu membuat pihak lain tidak merepost ... itu saja yang saya ketahui ... :)

_/\_

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #257 on: 21 October 2009, 10:26:58 PM »
 _/\_

wew pembahasan Kamma juga dibahas disini rupanya  :))

 _/\_

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #258 on: 21 October 2009, 10:33:22 PM »
 ^ :-$ ... TST ajalah ... ;) ...  :))

 _/\_

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #259 on: 22 October 2009, 09:24:48 AM »
Quote
(1) Saya melihat anak kucing kelaparan dan saya memberi makan daging. Namun ternyata umurnya belum cukup untuk mencerna makanan tersebut dan meninggal.

#1. Anda melihat anak kucing kelaparan (itu vipaka anda ... dari mana? saya tidak menjawab karena saya tidak tahu dan saya pikir kita cukup menganalisa yang ini saja) ... Anda merespon obyek dengan sebuah keinginan untuk memberi makan (cetana anda) ... kucing itu mendapat makanan (itu vipakanya) ... kucing itu dapat makan dan anda pastinya timbul perasaan dalam melihat kejadian itu ... (itu vipaka anda) ... itu saja ...
Di sini kita sepaham. Saya punya niat memberi makan, namun vipakanya kita tidak tahu. Demikian kamma apa yang pernah dilakukan kucing itu kita tidak tahu, namun vipakanya adalah dapat makanan.


Quote
Kalau ternyata kucing itu meninggal karena belum cukup mendapat makanan, itu vipaka akibat keinginannya (cetananya) memakan makanan yang anda berikan ... Koq makan bisa meninggal yah ? Yah itulah ketidak-tahuan yang menyebabkan sebuah cetana berbuah demikian ... Lalu kamma apa yang membuat kucing itu meninggal ? ia makan makanan karena disertai ketidak-tahuan sebagai pengiringnya ...

Kucing itu sama halnya seperti orang yang terlena akan ketidak-tahuannya dalam menerima berbuahnya kamma baik yang menyebabkan ia jatuh seketika ... Misalnya anak orang kaya yang terkena pergaulan negatif, sehingga ia terperosok masuk penjara saat mempergunakan harta kekayaannya untuk menjalani sebuah bentuk kegiatan terlarang ... Dalam hal ini saya tidak membahas secara detail hal-hal yang membuat ribet dalam pembuktian sebuah proses kamma sederhana ...
Namun di sini anda menjelaskan sesuatu yang fatal. Anda bilang kucing meninggal adalah vipaka dari cetana memakan makanan yang saya berikan. Tanpa menguraikan jauh-jauh, demikian pernyataan anda berarti Buddha juga sakit perut luar biasa adalah vipaka dari cetana memakan makanan yang diberikan oleh Cunda, si pandai besi. Itulah perbedaan kita.


Quote
Nah untuk kesekian kalinya saya tulis ... Ini cetana yang saya perbuat lewat pikiran dan saya tuliskan pada thread ini ... Anda membaca sebagai obyek dan reaksi apapun yang timbul dalam pikiran anda, itu vipaka anda ... Anda repost, anda membuat cetana baru yang bisa menghasilkan akibat baru, atau anda menghentikannya yang secara otomatis kamma cetana-vipaka anda di thread ini selesai ...

Bagaimana kalau post anda tidak ada komentar balasan lagi dari saya atau yg lainnya ? Itupun vipaka anda sebagai akibat anda dalam bercetana menuliskan sesuatu membuat pihak lain tidak merepost ... itu saja yang saya ketahui ... :)

_/\_
Akan kita bahas selanjutnya.


(2) Saya pergi untuk mencari alat kebutuhan saya sehari-hari dan mendapatkannya.

Dari kedua hal ini, menurut anda, bagaimanakah kamma dan vipakanya?

#2. cetananya : Anda ingin mecari ... vipakanya : anda mendapatkannya ... Lalu bagaimana kalau tidak mendapatkan ? itu juga vipaka anda karena anda bercetana mencari ... itu saja yang bisa saya tuliskan ...
Kalau anda menanyakan kamma-kamma apa yang menyebabkan anda mendapatkan/tidak mendapatkan, itulah yang saya asumsikan sebagai muter-muter pada thread sebelah ... Semoga memberikan kejelasan (cetana saya) ... Puas atau enggak respon anda itu vipaka saya ... itu aja koq ... gak ribet-ribet ... :)
Jadi anda katakan cetananya mencari, vipaka: tidak mendapatkan, namun bisa juga mendapatkan. Mungkin mau dilanjutkan vipakanya bisa mendapatkan dan tidak mendapatkan; namun bisa juga bukan mendapatkan dan bukan tidak mendapatkan? Dengan begitu anda bisa mewakili mereka dari penganut pandangan berbelit-belit.


Kita membahas satu hukum, yaitu hukum kamma di mana sebuah perbuatan (X) menghasilkan akibat (X').
Sekarang di satu sisi anda bilang:
jika saya bercetana mencari (A), maka vipakanya adalah mendapatkan (A'); namun bisa juga tidak mendapatkan (juga A'). Jadi hukum kamma ini mengatur apa? Jangan-jangan berbuat baik bisa mendapatkan celaka? 

Yang saya katakan adalah, kita melihat bermacam-macam akibat adalah integrasi dari kamma lainnya di masa lampau (atau setelah cetana A tersebut) dan hasilnya bervariasi karena yang kita lihat bisa jadi:
(1) A (mencari) -> (kemudian terjadi) A' (akibat mencari) +B' (misal: akibat berdana) + C' (akibat lain), dst. <mendapatkan apa yang dicari>
(2) A (mencari) -> (kemudian terjadi) B' (misal: akibat berdana) + C' (akibat lain), dst. <mendapatkan walaupun dia belum melakukan pencarian>
(3) A (mencari) -> (kemudian terjadi) A' (akibat mencari) + B' (misal: akibat mencuri) + C' (akibat lain), dst. <mencari, namun tidak mendapatkan>

Mempertimbangkan bahwa sesungguhnya saya tidak tahu apakah yang terjadi kemudian itu adalah A' dan apakah vipaka lain yang menyertainya (B', C', dst), saya katakan saya tidak bisa membuktikannya. Di lain pihak anda melihat akibat langsungnya sebagai Vipaka, dan itu anda buktikan sebagai hukum kamma. Di sinilah kita berbeda lagi. 


Kemudian anda menyempitkan dari hasilnya ke pikiran yang menyertai satu perbuatan, yaitu apa pun yang saya rasakan setelah posting, itulah vipakanya. Dengan demikian misalnya seseorang punya dendam membara, tidak bisa makan dan tidur dengan tenang karena begitu murkanya dia pada orang, jika suatu saat ia punya kesempatan membalas, apakah memukul, menyakiti, menganiaya, atau membunuh yang menyebabkannya puas dan bisa makan-tidur dengan tenang, perasaan itulah vipakanya. Singkatnya: cetana membalas dendam kesumat memberikan vipaka pikiran puas. Demikianlah anda katakan cetana yang jahat menghasilkan pikiran menyenangkan. Inilah perbedaan kita lainnya. Demikianlah lagi-lagi kita berbeda, dan itu bukan asumsi.

Oleh karena itu, saya rasa diskusi tidak bisa berjalan lebih jauh dan sekali lagi saya hentikan (karena cetana saya menghentikan diskusi pada posting sebelumnya ternyata vipakanya bukan terhentinya diskusi seperti yang anda jabarkan). Kita tidak mengatakan mana benar dan salah di sini, cukup terima kita berbeda saja, setuju?


Quote
Dear bro Kai ... :)
Kamma yang telah di rumuskan dengan sempurna itulah yang saya asumsikan bagian dari Buddha-Dhamma ...
Lalu dari sini dimana lagi ke tidak-nyambungan saya mengenai tulisan bro Gachapin ?
Kalau Hukum Kamma yang telah dirumuskan dengan sempurna oleh Sang Bhagava itu bukan termasuk Buddha-Dhamma, lalu mengapa ada pembahasan-pembahasan mengenai cara bekerjanya, waktu berbuahnya dsb dalam Buddha-Dhamma ?

Bro g.citra, seperti saya bilang, Aganna sutta juga dirumuskan dengan baik oleh Buddha Gotama, termasuk disinggung kappa pengembangan dan penyusutan. Memang anda bisa buktikan? Atau apa Buddha pernah suruh buktikan?
Yang dimaksud Bro gachapin adalah dhammanussati adalah perenungan sifat Buddha-dhamma, yaitu kenyataan tentang Dukkha. Atau supaya lebih pasti, silahkan tanya sendiri ke Bro gachapin, karena bisa saja saya juga salah mengerti.


Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #260 on: 22 October 2009, 10:10:58 AM »
Quote
(1) A (mencari) -> (kemudian terjadi) A' (akibat mencari) +B' (misal: akibat berdana) + C' (akibat lain), dst. <mendapatkan apa yang dicari>
(2) A (mencari) -> (kemudian terjadi) B' (misal: akibat berdana) + C' (akibat lain), dst. <mendapatkan walaupun dia belum melakukan pencarian>
(3) A (mencari) -> (kemudian terjadi) A' (akibat mencari) + B' (misal: akibat mencuri) + C' (akibat lain), dst. <mencari, namun tidak mendapatkan>

Analisa yang anda tulis diatas membuktikan, saya bahas kamma dari hanya 1 moment tanpa ada disertai tambahan definisi baik buruk, dan anda mengembangkannya jadi panjang x lebar dan mengatakan saya berbelit-belit ... :))

Itu vipaka yang saya dapat dari cetana saya menuliskan hal diatas sebelumnya! Dah simpel bagi saya dan gak berbelit-belit (karena saya gak mau MUTER-MUTER mikirin kamma apa lagi yang saya lakukan sehingga saya bisa mendapat repost dari anda)  ... 8)

Bukti lainnya bahwa anda menambahkan panjang x lebar!
Quote
Dengan demikian misalnya seseorang punya dendam membara, tidak bisa makan dan tidur dengan tenang karena begitu murkanya dia pada orang, jika suatu saat ia punya kesempatan membalas, apakah memukul, menyakiti, menganiaya, atau membunuh yang menyebabkannya puas dan bisa makan-tidur dengan tenang, perasaan itulah vipakanya.

Dendam membara >>> tidak bisa makan dan tidur  >>> 1 moment ini cukup membuktikan hukum kamma ... Diatas nyata anda merangkai kalimatnya jadi banyak moment

Dari diskusi ini sebenarnya apa yang anda cari bro ? Kemenangan berdebat dengan saya ?! :))
Kalau cuma itu, khusus buat anda saya bilang : SAYA KALAH dah ... :))

_/\_
« Last Edit: 22 October 2009, 10:13:07 AM by g.citra »

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #261 on: 22 October 2009, 10:30:22 AM »
Quote
(1) A (mencari) -> (kemudian terjadi) A' (akibat mencari) +B' (misal: akibat berdana) + C' (akibat lain), dst. <mendapatkan apa yang dicari>
(2) A (mencari) -> (kemudian terjadi) B' (misal: akibat berdana) + C' (akibat lain), dst. <mendapatkan walaupun dia belum melakukan pencarian>
(3) A (mencari) -> (kemudian terjadi) A' (akibat mencari) + B' (misal: akibat mencuri) + C' (akibat lain), dst. <mencari, namun tidak mendapatkan>

Analisa yang anda tulis diatas membuktikan, saya bahas kamma dari hanya 1 moment tanpa ada disertai tambahan definisi baik buruk, dan anda mengembangkannya jadi panjang x lebar dan mengatakan saya berbelit-belit ... :))

Itu vipaka yang saya dapat dari cetana saya menuliskan hal diatas sebelumnya! Dah simpel bagi saya dan gak berbelit-belit (karena saya gak mau MUTER-MUTER mikirin kamma apa lagi yang saya lakukan sehingga saya bisa mendapat repost dari anda)  ... 8)

Bukti lainnya bahwa anda menambahkan panjang x lebar!
Quote
Dengan demikian misalnya seseorang punya dendam membara, tidak bisa makan dan tidur dengan tenang karena begitu murkanya dia pada orang, jika suatu saat ia punya kesempatan membalas, apakah memukul, menyakiti, menganiaya, atau membunuh yang menyebabkannya puas dan bisa makan-tidur dengan tenang, perasaan itulah vipakanya.

Dendam membara >>> tidak bisa makan dan tidur  >>> 1 moment ini cukup membuktikan hukum kamma ... Diatas nyata anda merangkai kalimatnya jadi banyak moment

Dari diskusi ini sebenarnya apa yang anda cari bro ? Kemenangan berdebat dengan saya ?! :))
Kalau cuma itu, khusus buat anda saya bilang : SAYA KALAH dah ... :))

_/\_


Mengapa posting anda jadi demikian berantakan? Tidak ingin mengakui kesalahan sendiri? Baiklah, saya yang mengaku salah saja.
Saya minta maaf. Semoga berkenan. :)
 _/\_

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #262 on: 22 October 2009, 11:34:55 AM »
Mengapa posting anda jadi demikian berantakan? itu pendapat anda
Tidak ingin mengakui kesalahan sendiri? Ini relatif, dualisme dan tidak akan punya nilai mutlak

Baiklah, saya yang mengaku salah saja.
Saya minta maaf. Semoga berkenan. :)
 _/\_

Mengapa anda minta maaf bro ? :)
Tolong dipikirkan dahulu motivasinya (tapi jangan ribet-ribet yah bro) ... ;D

_/\_

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #263 on: 22 October 2009, 11:58:40 AM »
:)) dua2nya mengaku salah, jadi siapa yang benar? :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #264 on: 22 October 2009, 12:07:44 PM »
 _/\_

dalam diskusi tdk mencari siapa yg benar siapa yg salah  :)) .. yg dicari adalah penjelasan dan jalan keluar agar bisa saling memahami satu sama lain... semoga kita saling paham memahami  :)) 
treadnya belum habis jg hahahaha

 _/\_

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #265 on: 22 October 2009, 01:51:37 PM »
Mengapa posting anda jadi demikian berantakan? itu pendapat anda
Tidak ingin mengakui kesalahan sendiri? Ini relatif, dualisme dan tidak akan punya nilai mutlak

Baiklah, saya yang mengaku salah saja.
Saya minta maaf. Semoga berkenan. :)
 _/\_

Mengapa anda minta maaf bro ? :)
Tolong dipikirkan dahulu motivasinya (tapi jangan ribet-ribet yah bro) ... ;D

_/\_


Saya minta maaf karena melakukan posting yang tidak berkenan buat anda.
Cukup?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #266 on: 22 October 2009, 01:58:45 PM »
_/\_

dalam diskusi tdk mencari siapa yg benar siapa yg salah  :)) .. yg dicari adalah penjelasan dan jalan keluar agar bisa saling memahami satu sama lain... semoga kita saling paham memahami  :)) 
treadnya belum habis jg hahahaha

 _/\_

Di thread ini adalah tempat saya berdiskusi tertutup, biasanya dengan satu pribadi. Tidak selalu ada kesimpulan dalam akhir diskusi. Misalnya dengan Bro xuvie, walaupun mungkin ada perbedaan pendapat, tapi telah dicapai saling pengertian, alias nyambung. (Diskusinya lewat PM, tidak diposting di forum.) Saya mengerti maksudnya, Bro xuvie juga mengerti maksud saya. Dengan Bro g.citra, saya sudah tahu sebelumnya bahwa persepsi saya dan persepsinya tentang hukum kamma sudah berbeda, sehingga diskusi tidak dapat berlanjut.

Kalau anda mau mulai diskusi dengan saya, silahkan.

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #267 on: 22 October 2009, 02:05:19 PM »
 _/\_

^
^ :))  ntah mao berdiskusi soal apa.. haha nga ada topic. hahaha

 _/\_

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #268 on: 22 October 2009, 02:20:20 PM »
:)

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #269 on: 22 October 2009, 03:08:03 PM »
Quote
Oleh karena itu, saya rasa diskusi tidak bisa berjalan lebih jauh dan sekali lagi saya hentikan (karena cetana saya menghentikan diskusi pada posting sebelumnya ternyata vipakanya bukan terhentinya diskusi seperti yang anda jabarkan).

Itu karena cetana anda disertai pamrih (bayangan/asumsi/dugaan) yang bersifat sepihak bro ...
Cetana A vipaka harus A ... demikian jalan pemikiran anda (ini sifat khas dari si Aku) ... :)

Seperti yang saya tulis di thread sebelah, asumsi saya tentang hukum kamma hanya sebagai hukum sebab (cetana) - akibat (vipaka) ... tanpa definisi lain ...

Quote
Kita tidak mengatakan mana benar dan salah di sini, cukup terima kita berbeda saja, setuju?

Setuju ...

Quote
Saya minta maaf karena melakukan posting yang tidak berkenan buat anda.
Cukup?

Cukup ...

 _/\_

 

anything