//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: buktikan karma masa lalu ?  (Read 49539 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #45 on: 19 September 2012, 03:35:25 AM »
untuk referensi, ada perkataan buddha :
Sehubungan dengan itu, ada penderitaan yang ditimbulkan oleh empedu, oleh lendir, dari udara, oleh kecelakaan, oleh keadaan yang tak dapat diketahui sebelumnya, dan juga oleh hasil perbuatan lampau seperti diketahui dari pengalamanmu sendiri. Dan kenyataan bahwa penderitaan timbul dari berbagai penyebab telah diketahui dunia sebagai suatu kebenaran. Oleh karenanya pertapa dan kaum Brahmin yang berkata: "Apapun kesenangan atau penderitaan atau keadaan batin yang dialami seseorang, kesemuanya disebabkan karena masa lampau," maka pernyataan mereka bertentangan dengan pengalaman setiap orang yang telah diakui kebenarannya oleh dunia. Oleh karenanya, Saya katakan, bahwa mereka itu salah.

Sekedar bertanya

Jika dilihat "Apapun kesenangan atau penderitaan atau keadaan batin yang dialami seseorang, kesemuanya disebabkan karena masa lampau," bagaimana jika pertapa dan brahma tidak menggunakan "kesemuanya" tapi menggunakan "ada yang" ?

Lalu jika pengalaman setiap orang yg diakui dunia dan dianggap sebagai suatu kebenaran ternyata lebih banyakan mengatakan "karena kuasa Gusti T" maka mana yg benar ? :D
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #46 on: 19 September 2012, 08:34:15 AM »
[at] Adi & Hema
persamaannya karma dan nasib sama2 berpandangan 'ada sebab-akibat' bukan sebuah kebetulan
di awal saya katakan mirip bukan berarti sama, karena memang ada perbedaan2

tergantung masing2 individu apakah ingin menekankan kepada perbedaan2nya atau persamaan2nya
kalau tendensius pada perbedaan2, yang kecil pun bisa jadi masalah besar
kalau tendensius pada persamaan2, setidaknya dapat menghindari konflik/konfrontasi

bukankah sulit untuk dapat mengamalkan Dhamma di daerah konflik
terlebih lagi kalau konflik tersebut sengaja dibuat2/dicari2
bukankah Buddhisme mengusung keharmonisan
iya om, saya sangat mengerti.
tapi apakah itu benar2 persamaan atau hanya asal disama2kan saja??
menurut kbbi:
Quote
na.sib
[n] sesuatu yg sudah ditentukan oleh Tuhan atas diri seseorang; takdir: -- membawanya tehempas di Jakarta
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #47 on: 19 September 2012, 09:08:33 AM »
Perbuatan tertanam??? Cuci piring di dalam tanah maksudnya??  ;D
Mungkin yang anda maksud adalah potensi/benih-benih buah kamma yang tertanam.  Ini sudah wilayah kerja kamma-vipaka. Jadi jawaban akhirnya: acinteyya.
Jadi kamma (perbuatan) & kammavipaka (hasil perbuatan), keduanya acinteyya toh. Saya pikir kammavipaka saja yang acinteyya dari pernyataan sebelumnya:

Perlu diperjelas bahwa yang acinteyya adalah kamma-vipaka (hasil/buah perbuatan) bukan kamma (perbuatan).

Kammavipāko bhikkhave acinteyyo na cintetabbo, yaṃ cintento ummādassa vighātassa bhāgī assa. (Acinteyya Sutta - Anguttara Nikaya 4.77)

Menurut hasil terjemahan Bhikkhu Thanissaro

"The [precise working out of the] results of kamma is an unconjecturable that is not to be conjectured about, that would bring madness & vexation to anyone who conjectured about it."

Cara bekerja Hasil Kamma secara tepatnya, inilah yang acinteyya.


Quote
Jika anda meminta kasus yang sama yang mendetail seperti pertanyaan awal TS, saya pun tidak ingat apakah ada kasus seperti itu. Tapi jika kasus seseorang yang bisa melihat rangkaian sebab akibat perbuatan sehingga memberi kita peluang melihat rangkaian seperti yang ditanyakan TS  maka saya sudah menyampaikannya kepada anda, Maha Kammavibhanga Sutta- Majjhima Nikaya 136.

Mungkin saja anda benar mengenai Tevijja Arahant, tapi sayangnya penjelasan saya sama seperti sebelumnya, dan sekekeh (orang Sunda bilang) apa yang anda sampaikan tidaklah bisa menepis bahwa ada orang-orang di luar sammasambuddha yang bisa melihat rangkaian sebab-akibat perbuatan dan pendapat mereka dari penglihatannya tersebut ada yang disetujui oleh Sang Buddha, seperti dalam Maha Kammavibhanga Sutta. Jadi itu saja yang bisa saya sampaikan mengenai hal ini.
Sayangnya di sini saya tidak dalam kapasitas mengajak orang untuk memahami kamma secara keseluruhan, mendetail atau berusaha membuktikan kamma di sini, tetapi menunjukkan adanya peluang seseorang untuk mampu melihat rangkaian sebab-akibat dari kelahiran sebelumnya. Apakah rangkaian itu 10 kappa atau 1000 kappa, itu juga di luar apa yang ingin saya sampaikan.

Hanya itu saja yang bisa saya sampaikan Sdr. Kainyn.

Thanks
Jadi anda setuju kamma & kammavipaka adalah acinteyya, tapi bisa dipahami (oleh bukan Samma Sambuddha). Saya sebetulnya jadi tidak mengerti, tapi tidak masalah, kita akhiri saja.

Tenang saja, tujuan saya panjang lebar memang bukan untuk mengubah anda kok. :)

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #48 on: 19 September 2012, 09:11:39 AM »
wah ini salah satu thread favorit saya  :))

tapi kesannya semakin berusaha membuktian karma dan akibatnya, semakin masuk ke ranah spekulasi.

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #49 on: 19 September 2012, 10:06:41 AM »
wah ini salah satu thread favorit saya  :))

tapi kesannya semakin berusaha membuktian karma dan akibatnya, semakin masuk ke ranah spekulasi.


karena kita yang berdiskusi disini belum memiliki "kemampuan" hanya berpatokan pada sutta dan logika :)

karena mungkin saja bagi yang bener-benar memiliki "kemampuan" mampu sedikit banyak "melihat" dimana seperti tiba2 menonton film dan mengetahui mengapa begini dan mengapa begitu.
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #50 on: 19 September 2012, 10:57:55 AM »
wah ini salah satu thread favorit saya  :))

tapi kesannya semakin berusaha membuktian karma dan akibatnya, semakin masuk ke ranah spekulasi.

Iya, betul. Kalau mau membuktikan hukum kamma, saya pikir adalah usaha yang sangat sia-sia. Namun kalau mau mencoba lihat secara general (yang non-definitif), tinggal dicoba berbuat baik banyak-banyak. Dari pengalaman orang-orang yang cerita, tanpa bisa mereka jelaskan, tanpa bisa dipahami, entah bagaimana, mereka merasakan perubahan hidup ke arah yang lebih baik.


Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #51 on: 19 September 2012, 11:04:33 AM »
Iya, betul. Kalau mau membuktikan hukum kamma, saya pikir adalah usaha yang sangat sia-sia. Namun kalau mau mencoba lihat secara general (yang non-definitif), tinggal dicoba berbuat baik banyak-banyak. Dari pengalaman orang-orang yang cerita, tanpa bisa mereka jelaskan, tanpa bisa dipahami, entah bagaimana, mereka merasakan perubahan hidup ke arah yang lebih baik.

nah muncul pertanyaan menarik..

tidak bisa membuktikan kamma, namun mempercayainya. bisa disebut percaya buta?
*dengan asumsi hanya percaya kata2 seorang samana bernama Gotama, karena samana ini berkata seperti itu.

Offline kakao

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.197
  • Reputasi: 15
  • Gender: Male
  • life is never sure, but die is certain
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #52 on: 19 September 2012, 02:52:09 PM »
apakah bisa kita membuktikan bahwa kondisi awal kita ketika lahir, contoh :
lahir ganteng jelek cacat normal di keluarga kaya keluarga miskin dll ini semua adalah buah karma masa lalu ?
bgm cara membuktikannya ?
gampang coba aja nyebur kedasar atlantik, sampai dimakan hiu, setelah terlahir  kembali ceritakan pada kami semua ;D ;D ;D :)) :))
mo tau lebih jelas, nonton film andylau running out of karma ;D
karma juga nggak mungkin ketuker, gini deh, menyelusuri kelahiran kembali itu ibarat kita memprediksi udara, udara bisa anda hiruf, tapi bisa nggak dideskripsikan, kalau anda bisa mendepkripsikan udara saja, tapi ia memang ada.
anda sekarang ganteng nggak? kl nggak ya udh selesai =))
"jika kau senang hati pegang jari, jika kau senang hati pegang jari dan masukan kehidungmu !!"
[img]http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif[img]

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #53 on: 19 September 2012, 03:37:16 PM »
gampang coba aja nyebur kedasar atlantik, sampai dimakan hiu, setelah terlahir  kembali ceritakan pada kami semua ;D ;D ;D :)) :))
mo tau lebih jelas, nonton film andylau running out of karma ;D
karma juga nggak mungkin ketuker, gini deh, menyelusuri kelahiran kembali itu ibarat kita memprediksi udara, udara bisa anda hiruf, tapi bisa nggak dideskripsikan, kalau anda bisa mendepkripsikan udara saja, tapi ia memang ada.
anda sekarang ganteng nggak? kl nggak ya udh selesai =))
kalau memang gampang kenapa anda tidak menceritakan pengalaman anda dahulu?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #54 on: 19 September 2012, 03:55:07 PM »
nah muncul pertanyaan menarik..

tidak bisa membuktikan kamma, namun mempercayainya. bisa disebut percaya buta?
*dengan asumsi hanya percaya kata2 seorang samana bernama Gotama, karena samana ini berkata seperti itu.
Nah, ini baru pertanyaan bagus. Saya dulu pernah bahas hal serupa sama ibu hemayanti ;D

Intinya saja, kita punya banyak pertanyaan dalam hidup dan mencari jawaban. Masing-masing ajaran menawarkan konsep, semua tidak bisa dibuktikan, namun kita bisa memilih konsep yang kita anggap cocok berdasarkan pengalaman kita.

Hukum kamma, walaupun hanya konsep yang tidak bisa dibuktikan, memberikan jawaban yang lebih memuaskan dan membentuk pola pikir yang positif. Berhubungan dengan masa lalu konsep kamma menjelaskan semua perbedaan yang kita alami ini, kaya/miskin, cakep/jelek, bahagia/menderita, adalah akibat dari perbuatan kita sendiri di masa lampau. Dengan memegang konsep ini, maka pola pikir kita terarahkan untuk memikul tanggung-jawab atas perbuatan, tidak menyalahkan pihak lain (atau sosok adi-kuasa) tertentu.

Berkenaan dengan masa depan, konsep kamma ini memberikan kita harapan untuk mengubah nasib, tidak putus asa menyerah pada nasib atau menunggu belas kasih pihak lain (atau sosok adi-kuasa) tertentu. Kita jadi semangat berbuat baik dan takut berbuat jahat, karena berprinsip apa yang kita lakukan ke orang lain akan kembali ke diri kita sendiri.

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #55 on: 19 September 2012, 04:25:55 PM »
Nah, ini baru pertanyaan bagus. Saya dulu pernah bahas hal serupa sama ibu hemayanti ;D

Intinya saja, kita punya banyak pertanyaan dalam hidup dan mencari jawaban. Masing-masing ajaran menawarkan konsep, semua tidak bisa dibuktikan, namun kita bisa memilih konsep yang kita anggap cocok berdasarkan pengalaman kita.

Hukum kamma, walaupun hanya konsep yang tidak bisa dibuktikan, memberikan jawaban yang lebih memuaskan dan membentuk pola pikir yang positif. Berhubungan dengan masa lalu konsep kamma menjelaskan semua perbedaan yang kita alami ini, kaya/miskin, cakep/jelek, bahagia/menderita, adalah akibat dari perbuatan kita sendiri di masa lampau. Dengan memegang konsep ini, maka pola pikir kita terarahkan untuk memikul tanggung-jawab atas perbuatan, tidak menyalahkan pihak lain (atau sosok adi-kuasa) tertentu.

Berkenaan dengan masa depan, konsep kamma ini memberikan kita harapan untuk mengubah nasib, tidak putus asa menyerah pada nasib atau menunggu belas kasih pihak lain (atau sosok adi-kuasa) tertentu. Kita jadi semangat berbuat baik dan takut berbuat jahat, karena berprinsip apa yang kita lakukan ke orang lain akan kembali ke diri kita sendiri.

terima kasih.
saya bisa mengerti, penjelasan ini bisa saya terima.

namun kalau mau di cari celah 'negatif'nya bisa di sandingkan dengan pengertian mencari pilihan yang terbaik diantara beberapa pilihan 'meragukan' (karena tidak ada bukti empiris) yang ada.
diantara pilihan yang ada ini, tidak diketahui mana yang benar. bahkan cukup beralasan bila dikatakan belum tentu diantara pilihan ini ada yang benar secara absolut.
« Last Edit: 19 September 2012, 04:29:03 PM by Rico Tsiau »

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #56 on: 19 September 2012, 06:00:21 PM »
iya om, saya sangat mengerti.
tapi apakah itu benar2 persamaan atau hanya asal disama2kan saja??

kalau menurut perkspektif saya persamaan, entah orang lain

ada satu tambahan lagi nih, sama2 bersifat transenden/achinteya menurut kelompok masing2

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #57 on: 19 September 2012, 06:41:02 PM »
terima kasih.
saya bisa mengerti, penjelasan ini bisa saya terima.

namun kalau mau di cari celah 'negatif'nya bisa di sandingkan dengan pengertian mencari pilihan yang terbaik diantara beberapa pilihan 'meragukan' (karena tidak ada bukti empiris) yang ada.
diantara pilihan yang ada ini, tidak diketahui mana yang benar. bahkan cukup beralasan bila dikatakan belum tentu diantara pilihan ini ada yang benar secara absolut.
Betul. Kalau ada yang sudah dibuktikan, senang atau tidak, kita harus terima konsep tersebut. Jika belum bisa dibuktikan, yah kita cari secara logika yang paling cocok dan paling bermanfaat saja.

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #58 on: 20 September 2012, 06:20:51 AM »
The stereotype text met with in all the 4 Sutta-collections (e.g. D.34; M.4, M.6, M.77; A.III.99; A.V.23; S.15.9 and Pug.271, Pug.239) is as follows:

(1) "Now, O Bhikkhus, the monk enjoys the various magical powers (iddhi-vidha), such as being one he becomes manifold, and having become manifold he again becomes one. He appears and disappears. Without being obstructed he passes through walls and mountains, just as if through the air. In the earth he dives and rises up again, just as if in the water. He walks on water without sinking, just as if on the earth. Cross-legged he floats through the air, just like a winged bird. With his hand he touches the sun and moon, these so mighty ones, so powerful ones. Even up to the Brahma-world he has mastery over his body.

(2) "With the divine ear (dibba-sota) he hears sounds both heavenly and human, far and near.

(3) "He knows the minds of other beings (parassa ceto-pariya-ñana), of other persons, by penetrating them with his own mind. He knows the greedy mind as greedy and the not-greedy one as not greedy; knows the hating mind as hating and the not-hating one as not hating; knows the deluded mind as deluded and the not-deluded one as not deluded; knows the shrunken mind and the distracted one, the developed mind and the undeveloped one, the surpassable mind and the unsurpassable one, the concentrated mind and the unconcentrated one, the freed mind and the unfreed one.

(4) "He remembers manifold former existences (pubbe-nivasanussati), such as one birth, two, three, four and five births .... hundred thousand births; remembers many formations and dissolutions of worlds: 'There I was, such name I had .... and vanishing from there I entered into existence somewhere else .... and vanishing from there I again reappeared here.' Thus he remembers, always together with the marks and peculiarities, many a former existence .

(5) ''With the divine eye (dibba-cakkhu = yatha-kammupaga-ñana or cutupapata-ñana), the pure one, he sees beings vanishing and reappearing, low and noble ones, beautiful and ugly ones, sees how beings are reappearing according to their deeds (s. karma): 'These beings, indeed, followed evil ways in bodily actions, words and thoughts, insulted the noble ones, held evil views, and according to their evil views they acted. At the dissolution of their body, after death, they have appeared in lower worlds, in painful states of existence, in the world of suffering, in hell. Those other beings, however, are endowed with good action .... have appeared in happy state of existence, in a heavenly world.

(6) "Through the extinction of all cankers (asavakkhaya) even in this very life he enters into the possession of deliverance of mind, deliverance through wisdom, after having himself understood and realized it.''

4-6 appear frequently under the name of the 'threefold (higher) knowledge' (te-vijja). They are, however, not a necessary condition for the attainment of sainthood (arahatta), i.e. of the sixth abhiñña.

Vis.M. XI-XIII gives a detailed explanation of the 5 mundane higher powers, together with the method of attaining them.

In connection with the 4 kinds of progress (s. patipada), abhiñña means the 'comprehension' achieved on attainment of the paths and fruitions.

sumber: http://www.palikanon.com/english/wtb/a/abhinna.htm

-----------------

yang di-bold bukankah menegaskan kalau dengan kemampuan ini seseorang dapat melihat kelahiran para makhluk sesuai dengan karmanya?

seingat saya Anuruddha adalah siswa yang unggul dalam dibba-cakkhu
di Mahaparinibbana Sutta, Beliau mampu mengukur tingkat meditasi yang dimasuki oleh Buddha menjelang mahaparinibbana-Nya
katanya mengukur bathin seorang Buddha termasuk salah satu achinteya, lalu kemampuan Beliau tsb bagaimana?
atau selama ini di kalangan Buddhis telah salah mengartikan/memahami achinteya?
« Last Edit: 20 September 2012, 06:23:44 AM by siswahardy »

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #59 on: 20 September 2012, 12:40:01 PM »
[at] Adi & Hema
persamaannya karma dan nasib sama2 berpandangan 'ada sebab-akibat' bukan sebuah kebetulan
di awal saya katakan mirip bukan berarti sama, karena memang ada perbedaan2

tergantung masing2 individu apakah ingin menekankan kepada perbedaan2nya atau persamaan2nya
kalau tendensius pada perbedaan2, yang kecil pun bisa jadi masalah besar
kalau tendensius pada persamaan2, setidaknya dapat menghindari konflik/konfrontasi

bukankah sulit untuk dapat mengamalkan Dhamma di daerah konflik
terlebih lagi kalau konflik tersebut sengaja dibuat2/dicari2
bukankah Buddhisme mengusung keharmonisan

ditanya persamaan nasib dari tuhan dan hukum kamma !
kok bahas jadi konflik  :o

jadi tambah bingung  ???
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

 

anything