//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: buktikan karma masa lalu ?  (Read 49621 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #75 on: 20 September 2012, 08:54:30 PM »
saya pikir seharusnya term yg digunakan adalah pandangan agama tsb bukan dari kamus bahasa yg bersifat umum

Bahasa Indonesia adalah bahasa pengantar dalam berkomunikasi yg digunakan dalam forum ini. jika memang terminologi yg didefinisikan KBBI ternyata tidak sama dengan pandangan agama tsb, silakan anda menjelaskan bagaimana pandangan agama tsb. karena dalam berbahasa indonesia, pertama2 kami akan merujuk pada KBBI sebagai rujukan sah.

Quote
buat saya yg bertentangan kalau: 'ada sebab-akibat' vs 'tidak ada sebab-akibat'
dan pastinya saya tidak akan mengatakan keduanya mirip
Baiklah, mungkin akan lebih memudahkan jika menggunakan contoh kasus. bagaimana anda menjelaskan kenapa seorang anak bisa terlahir cacat, menurut doktrin nasib.

Quote
untuk kesekian kalinya saya harus menjawab sama2 berpandangan 'ada sebab-akibat'
apakah menurut anda doktrin nasib berpandangan 'tidak ada sebab-akibat'?

silakan anda menjawab pertanyaan saya di atas.
« Last Edit: 20 September 2012, 08:57:10 PM by Indra »

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #76 on: 20 September 2012, 11:41:35 PM »
Bahasa Indonesia adalah bahasa pengantar dalam berkomunikasi yg digunakan dalam forum ini. jika memang terminologi yg didefinisikan KBBI ternyata tidak sama dengan pandangan agama tsb, silakan anda menjelaskan bagaimana pandangan agama tsb. karena dalam berbahasa indonesia, pertama2 kami akan merujuk pada KBBI sebagai rujukan sah.
spt yg telah saya kemukakan sebelumnya, nasib dapat dirubah (tapi tolong jgn minta refrensi, makan waktu)

Baiklah, mungkin akan lebih memudahkan jika menggunakan contoh kasus. bagaimana anda menjelaskan kenapa seorang anak bisa terlahir cacat, menurut doktrin nasib.
saya rasa pendukung nasib akan menjawab Tuhan menguji ketabahan orang ybs, dan sebagai cerminan bagi mereka yg tidak cacat untuk juga mempunyai spirit yg serupa
mungkin juga akan ditambahkan walaupun demikian Tuhan juga memberikan kelebihan2 bagi orang ybs, dimana di dunia ini orang yg tidak memiliki kelebihan dan kekurangan

yg percaya akan meng'amin'inya, yg tidak percaya mungkin akan menyangkal atau menghormati orang yg mempercayainya
mungkin saya ada di kelompok terakhir menghormati orang dan kepercayaannya
« Last Edit: 20 September 2012, 11:43:57 PM by siswahardy »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #77 on: 21 September 2012, 12:00:15 AM »
spt yg telah saya kemukakan sebelumnya, nasib dapat dirubah (tapi tolong jgn minta refrensi, makan waktu)


Jika nasib dapat dirubah, maka itu memang sudah ditentukan oleh sosok maha kuasa itu, dan yg berubah itu bukanlah nasib yg sesungguhnya, karena nasib yg sesungguhnya adalah setelah perubahan itu.

saya tidak terburu2, silakan gunakan waktu anda, berapa lama pun anda butuhkan.
Quote
saya rasa pendukung nasib akan menjawab Tuhan menguji ketabahan orang ybs, dan sebagai cerminan bagi mereka yg tidak cacat untuk juga mempunyai spirit yg serupa

mungkin juga akan ditambahkan walaupun demikian Tuhan juga memberikan kelebihan2 bagi orang ybs, dimana di dunia ini orang yg tidak memiliki kelebihan dan kekurangan

loh, jadi di mana aplikasi  hukum "sebab-akibat" yg anda miripkan itu?

Quote
yg percaya akan meng'amin'inya, yg tidak percaya mungkin akan menyangkal atau menghormati orang yg mempercayainya
mungkin saya ada di kelompok terakhir menghormati orang dan kepercayaannya

saya tidak tertarik untuk membahas sikap anda juga saya tidak berkeberatan dengan penghormatan anda itu. tapi itu tidak menuntaskan diskusi ini.

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #78 on: 21 September 2012, 12:04:53 AM »
[at] Adi

terus terang saya tidak pernah mendalami achinteya dan 4 hal berkenaannya
terlebih lagi saya belum pernah menemukan literatur yg secara spesifik membahas hal ini

nah bagaimana kalau anda bahas ini:
(5) ''With the divine eye (dibba-cakkhu = yatha-kammupaga-ñana or cutupapata-ñana), the pure one, he sees beings vanishing and reappearing, low and noble ones, beautiful and ugly ones, sees how beings are reappearing according to their deeds (s. karma): 'These beings, indeed, followed evil ways in bodily actions, words and thoughts, insulted the noble ones, held evil views, and according to their evil views they acted. At the dissolution of their body, after death, they have appeared in lower worlds, in painful states of existence, in the world of suffering, in hell. Those other beings, however, are endowed with good action .... have appeared in happy state of existence, in a heavenly world.

-----------------

yang di-bold bukankah menegaskan kalau dengan kemampuan ini seseorang dapat melihat kelahiran para makhluk sesuai dengan karmanya?
saya pikir ini juga ada sangkut pautnya dengan achinteya, dan tidak OOT

tapi tolong bahasnya nanti ya, sekarang saya lagi terlibat diskusi aktif dgn bung Indra

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #79 on: 21 September 2012, 06:02:22 AM »
[at] Adi

terus terang saya tidak pernah mendalami achinteya dan 4 hal berkenaannya
terlebih lagi saya belum pernah menemukan literatur yg secara spesifik membahas hal ini

tidak pernah mendalami, tapi kenapa anda meragukan arti acinteya
dan bahkan mewakili kalangan buddhis ?

sekarang kembali lagi pertanyaan awal dari non Hema, jawaban persamaan nasib dari tuhan dan hukum kamma ?  ??? setelah diskusi dengan bung Indra saya belum mendapatkan jawaban
malah masih bingung dengan kata yang memutar2 yg tidak langsung menjawab dan sangat membosankan.
« Last Edit: 21 September 2012, 06:09:02 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #80 on: 21 September 2012, 06:17:16 AM »
yg percaya akan meng'amin'inya, yg tidak percaya mungkin akan menyangkal atau menghormati orang yg mempercayainya
mungkin saya ada di kelompok terakhir menghormati orang dan kepercayaannya

ini pernyataan utk memutar2 jawaban yg belum terjawab.

warga DC disini juga banyak yang begitu kok ! tidak menarik.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #81 on: 21 September 2012, 08:57:28 AM »
apakah mungkin acinteyya ini refer kepada umat biasa???
soalnya salah satu yang acinteyya adalah Jhana..
Jhana di sini maksudnya bukan spekulasi keadaan jhana, tapi seberapa jauh jangkauan kemampuannya. Walaupun ariya dan memiliki enam kekuatan bathin, ia hanya tahu jangkauan sebatas yang ia capai sendiri. Jadi misalnya Anuruddha yang terunggul dalam mata deva, mengetahui jangkauannya sendiri yang mencapai 1000 galaksi, tapi itu bukan jangkauan maksimal mata dewa. Para Pacceka Buddha bisa menjangkau entah berapa, apalagi seorang Samma Sambuddha. Seberapa jauh jangkauan yang bisa dicapai dari kekuatan jhana inilah yang tidak untuk dipikirkan atau ditebak-tebak.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #82 on: 21 September 2012, 09:39:38 AM »
Quote
(5) ''With the divine eye (dibba-cakkhu = yatha-kammupaga-ñana or cutupapata-ñana), the pure one, he sees beings vanishing and reappearing, low and noble ones, beautiful and ugly ones, sees how beings are reappearing according to their deeds (s. karma): 'These beings, indeed, followed evil ways in bodily actions, words and thoughts, insulted the noble ones, held evil views, and according to their evil views they acted. At the dissolution of their body, after death, they have appeared in lower worlds, in painful states of existence, in the world of suffering, in hell. Those other beings, however, are endowed with good action .... have appeared in happy state of existence, in a heavenly world.

Seorang yang memiliki yathakammupaga nana mengetahui sebatas kelahiran di berbagai alam, dan perbuatan apa yang menyebabkannya terlahir di alam itu. Ini juga mirip dengan anagatamsa nana, kemampuan yang bisa melihat tujuan lahir seseorang di masa depan berdasarkan perbuatannya sekarang. Ini seperti contoh Sakka dalam Sakkapanhasutta mengetahui ia akan mati dan lahir jadi sakka lagi, lalu setelah itu ia menjadi Uddhamsota-akanitthagami (Anagami yang naik dari alam suddhavassa terendah sampai tertinggi, dan kemudian merealisasi nibbana).

Kemampuan ini bisa melihat buah kamma namun hanya dalam lingkup kelahiran dan kematian di atau dari satu alam ke alam lain. Sifatnya juga secara garis besar, bukan mendetail.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #83 on: 21 September 2012, 01:12:15 PM »
Jhana di sini maksudnya bukan spekulasi keadaan jhana, tapi seberapa jauh jangkauan kemampuannya. Walaupun ariya dan memiliki enam kekuatan bathin, ia hanya tahu jangkauan sebatas yang ia capai sendiri. Jadi misalnya Anuruddha yang terunggul dalam mata deva, mengetahui jangkauannya sendiri yang mencapai 1000 galaksi, tapi itu bukan jangkauan maksimal mata dewa. Para Pacceka Buddha bisa menjangkau entah berapa, apalagi seorang Samma Sambuddha. Seberapa jauh jangkauan yang bisa dicapai dari kekuatan jhana inilah yang tidak untuk dipikirkan atau ditebak-tebak.
ohh...
dimengerti..
thanks om.. :)
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #84 on: 21 September 2012, 04:44:17 PM »
Seorang yang memiliki yathakammupaga nana mengetahui sebatas kelahiran di berbagai alam, dan perbuatan apa yang menyebabkannya terlahir di alam itu. Ini juga mirip dengan anagatamsa nana, kemampuan yang bisa melihat tujuan lahir seseorang di masa depan berdasarkan perbuatannya sekarang. Ini seperti contoh Sakka dalam Sakkapanhasutta mengetahui ia akan mati dan lahir jadi sakka lagi, lalu setelah itu ia menjadi Uddhamsota-akanitthagami (Anagami yang naik dari alam suddhavassa terendah sampai tertinggi, dan kemudian merealisasi nibbana).

Kemampuan ini bisa melihat buah kamma namun hanya dalam lingkup kelahiran dan kematian di atau dari satu alam ke alam lain. Sifatnya juga secara garis besar, bukan mendetail.
bukankah saya dan beberapa orang teman sejak awal berpendapat demikian?
lalu ada sebagian orang berpendapat berbeda (atau bertentangan) dengan alasan kamma-vipaka acinteyya
jadi bagaimana seharusnya kita memahami ini?

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #85 on: 21 September 2012, 05:40:52 PM »
[at] yg berkeberatan karma mirip nasib

saya baru ingat/sadar apa alasan di balik semua keberatan ini, yaitu berpatokan pada Brahmajala Sutta bahwa doktrin nasib termasuk pandangan salah

jadi begini, apa yg saya sampaikan tentang kemiripan berangkat dari perspektif yg berbeda yg tidak berpatokan pada Brahmajala Sutta
mungkin perspektif ini seperti berdiri di tengah2 antara pendukung karma vs pendukung nasib
dgn tanpa berpatokan pada Brahmajala Sutta, bukan berarti bertentangan dengan Brahmajala Sutta kan?

berkenaan dgn Brahmajala Sutta, bagi saya sikap saya jelas menganut doktrin karma bukan doktrin nasib
untuk penganut doktrin karma, sikap saya pun jelas mendukung mereka tetap menganut doktrin karma dan sedikit pun tidak menganjurkan mereka menganut doktrin nasib

kalau saya katakan manusia mirip keledai dgn beberapan alasan salah satunya sama2 makhluk hidup (secara Buddhisme), jangan2 ada lagi orang2 yg keberatan
saya pikir terserah masing2 individu deh, yg penting buat saya pribadi jelas sejauh mana kebenarannya dan apa konsekwensinya (salah satunya keberatan dari pihak2 lain)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #86 on: 21 September 2012, 06:27:00 PM »
[at] yg berkeberatan karma mirip nasib

saya baru ingat/sadar apa alasan di balik semua keberatan ini, yaitu berpatokan pada Brahmajala Sutta bahwa doktrin nasib termasuk pandangan salah

jadi begini, apa yg saya sampaikan tentang kemiripan berangkat dari perspektif yg berbeda yg tidak berpatokan pada Brahmajala Sutta
mungkin perspektif ini seperti berdiri di tengah2 antara pendukung karma vs pendukung nasib
dgn tanpa berpatokan pada Brahmajala Sutta, bukan berarti bertentangan dengan Brahmajala Sutta kan?

berkenaan dgn Brahmajala Sutta, bagi saya sikap saya jelas menganut doktrin karma bukan doktrin nasib
untuk penganut doktrin karma, sikap saya pun jelas mendukung mereka tetap menganut doktrin karma dan sedikit pun tidak menganjurkan mereka menganut doktrin nasib

kalau saya katakan manusia mirip keledai dgn beberapan alasan salah satunya sama2 makhluk hidup (secara Buddhisme), jangan2 ada lagi orang2 yg keberatan
saya pikir terserah masing2 individu deh, yg penting buat saya pribadi jelas sejauh mana kebenarannya dan apa konsekwensinya (salah satunya keberatan dari pihak2 lain)

one at a time, please.

saya hanya meminta agar anda menjelaskan di mana letak kemiripan kamma vs nasib, dalam contoh kasus bayi lahir cacat. soal manusia mirip keledai mungkin nanti saja jika saya ingin. mengenai alasan, biarlah kami dengan alasan kami, tapi apa pun alasan kami, diskusi ini boleh tetap dilanjutkan, bukan? Dan menurut saya, diskusi akan lebih cepat dituntaskan jika anda menunjukkan saja kemiripan yg anda sebutkan itu.

Offline leecoa

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 4
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #87 on: 21 September 2012, 06:52:12 PM »
ha.. haa.. haa...
sama gilanya

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #88 on: 21 September 2012, 06:52:49 PM »
one at a time, please.

saya hanya meminta agar anda menjelaskan di mana letak kemiripan kamma vs nasib, dalam contoh kasus bayi lahir cacat. soal manusia mirip keledai mungkin nanti saja jika saya ingin. mengenai alasan, biarlah kami dengan alasan kami, tapi apa pun alasan kami, diskusi ini boleh tetap dilanjutkan, bukan? Dan menurut saya, diskusi akan lebih cepat dituntaskan jika anda menunjukkan saja kemiripan yg anda sebutkan itu.

bukankah sedari awal saya katakan ada kemiripan berpandangan 'ada sebab-akibat', dan tentunya dgn konsep yg berbeda
soal kasus bayi cacat, ada kemiripan sama2 mempunyai alasan sebab, soal alasannya berbeda/tidak mirip, kan konsepnya berbeda


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #89 on: 21 September 2012, 07:00:40 PM »
bukankah sedari awal saya katakan ada kemiripan berpandangan 'ada sebab-akibat', dan tentunya dgn konsep yg berbeda
soal kasus bayi cacat, ada kemiripan sama2 mempunyai alasan sebab, soal alasannya berbeda/tidak mirip, kan konsepnya berbeda



ya dan itu yg saya tanyakan, di mana penerapan hukum sebab-akibat pada kasus bayi lahir cacat itu? atau bagaimana menjelaskan kasus itu melalui kemiripan nasib dan hukum sebab-akibat?

apa sebabnya seorang bayi terlahir cacat, menurut doktrin nasib?