//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: buktikan karma masa lalu ?  (Read 49619 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #30 on: 18 September 2012, 08:47:49 AM »
Dari beberapa kisah dalam menceritakan kamma seseorang, Buddha meceritakan juga kehidupan lampau

Sehingga jika dilihat dari beberapa kisah sepertinya alasan hanya samma sambuddha yang mampu melihat kamma seseorang seperti lebih dikarenakan Buddha memiliki kemampuan melihat masa lampau yang tak terbatas, berbeda dengan beberapa muridnya yg hanya mampu melihat masa lampau yg terbatas
Bukan masalah kemampuan melihat masa lampau. Ini kesalahan yang sering terjadi bahwa "melihat masa lampau = bisa membuktikan kamma." Nyatanya tidak begitu.

Saya kasih contoh sederhana tidak usah bawa-bawa kehidupan lampau, tapi di kehidupan sekarang saja. Anggaplah kita tahu mukul orang = akibatnya dipukul orang juga (biar gampang). Katakanlah setiap hari kita mukul si A dan si B, selama kurang lebih setahun. Kemudian suatu hari kita dipukul orang. Apakah kita bisa buktikan bahwa itu adalah buah kamma dari mukul si A atau si B? Lalu akibat dari mukul yang mana, hari apa? Kenapa tiap hari kita tampar mereka, tapi buah kammanya dipentung pake kayu? Apakah itu salah satu kamma berbuah, ataukah 2 kamma yang berbuah karena saling mendukung, ataukah 3, 4, dst? Bagaimana proses kamma sehingga tamparnya sejak tahun lalu, tapi berbuahnya sekarang?

Karena kita tidak mampu melihat jalannya kamma, maka kita tidak akan mampu melihatnya. Sama saja walaupun kita tahu 100.000 kehidupan lampau, tetap kita tidak tahu kamma mana membuahkan hasil mana, bagaimana caranya, kapan, didukung kamma yang mana, dihalangi kamma yang mana. Sejauh-jauhnya yang bisa kita lihat adalah secara umum jika kita banyak berbuat baik, maka banyak mendapatkan kebahagiaan, jika berbuat buruk, banyaak mendapatkan malapetaka. Namun itu bukanlah pembuktian kamma.

Pembuktian kamma itu adalah ranah seorang Buddha. Dalam AN IV.77, Acinteyyasutta, dikatakan 4 hal yang tidak untuk dispekulasikan: Kemampuan seorang Buddha, jangkauan jhana, jalannya kamma, dan asal mula dunia. Berusaha menspekulasikannya akan menyebabkan kegilaan dan gangguan. Oleh sebab itu sebelumnya saya katakan hanya 2 orang yang bisa membuktikan kamma: Seorang Samma Sambuddha, dan seorang gila yang (berpikir) bisa melihat jalannya kamma.


Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #31 on: 18 September 2012, 09:03:14 AM »
Seekor anjing turun dari mobil mercides,makan di atas piring emas,mati pun ada kuburan yang bagus.Seorang anak manusia mengorek tempat sampah mencari secuil nasi busuk untuk mengisi perut. Itu gambaran manusia katanya sesuai gambaran tuhan,lalu kenapa makan di tempat sampah?

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #32 on: 18 September 2012, 09:59:25 AM »
Perlu diperjelas bahwa yang acinteyya adalah kamma-vipaka (hasil/buah perbuatan) bukan kamma (perbuatan).

Kammavipāko bhikkhave acinteyyo na cintetabbo, yaṃ cintento ummādassa vighātassa bhāgī assa. (Acinteyya Sutta - Anguttara Nikaya 4.77)

Menurut hasil terjemahan Bhikkhu Thanissaro

"The [precise working out of the] results of kamma is an unconjecturable that is not to be conjectured about, that would bring madness & vexation to anyone who conjectured about it."

Cara bekerja Hasil Kamma secara tepatnya, inilah yang acinteyya.

Kembali kepertanyaan awal:

Quote
apakah bisa kita membuktikan bahwa kondisi awal kita ketika lahir, contoh :
lahir ganteng jelek cacat normal di keluarga kaya keluarga miskin dll ini semua adalah buah karma masa lalu ?
bgm cara membuktikannya ?

Mari kita lihat kutipan sutta berikut.

"….Here, Ananda, in consequence of ardor, endeavor, devotion, diligence, and right attention, some monk or brahman attains such concentration of mind that, when his mind is concentrated, he sees with the heavenly eyesight, which is purified and surpasses the human, that some person kills living beings here, takes what is not given, misconducts himself in sexual desires, speaks falsehood, speaks maliciously, speaks harshly, gossips, is covetous, is ill-willed, has wrong view. He sees that on the dissolution of the body, after death, he has reappeared in the states of deprivation, in an unhappy destination, in perdition, in hell….. (Maha Kammavibhanga Sutta - Majjhima NIkaya 136)

Dengan demikian, ADA orang-orang yang dapat melihat rangkaian sebab akibat dari perbuatan manusia. TAPI kemampuan mereka terbatas, hanya sepotong-sepotong, tidak menyeluruh, tidak seperti seorang Sammasambuddha. Hal ini terlihat pada kelanjutan Maha Kammavibhanga Sutta yang menyatakan sikap setuju atau tidak setuju dari Sang Buddha terhadap sebagian penglihatan dari para brahmana atau bhikkku yang memiliki penglihatan “dewa” tersebut.

Jadi, kita bisa membuktikannya dengan melihat rangkaian meskipun hanya untuk diri kita dan bersifat tidak menyeluruh, hanya Sammasambuddha yang bisa melihat secara menyeluruh.
Caranya: seperti dalam kutipan sutta yang tulisannya ditebalkan.

Demikian cmiiw
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #33 on: 18 September 2012, 11:07:35 AM »
berarti dari right atention bisa menjadi wrong view ya.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #34 on: 18 September 2012, 12:11:32 PM »
Perlu diperjelas bahwa yang acinteyya adalah kamma-vipaka (hasil/buah perbuatan) bukan kamma (perbuatan).

Kammavipāko bhikkhave acinteyyo na cintetabbo, yaṃ cintento ummādassa vighātassa bhāgī assa. (Acinteyya Sutta - Anguttara Nikaya 4.77)

Menurut hasil terjemahan Bhikkhu Thanissaro

"The [precise working out of the] results of kamma is an unconjecturable that is not to be conjectured about, that would bring madness & vexation to anyone who conjectured about it."

Cara bekerja Hasil Kamma secara tepatnya, inilah yang acinteyya.
Lalu 'kamma' (bukan vipaka) yang "cinteyya" yang mana?


Quote
Kembali kepertanyaan awal:
Quote
apakah bisa kita membuktikan bahwa kondisi awal kita ketika lahir, contoh :
lahir ganteng jelek cacat normal di keluarga kaya keluarga miskin dll ini semua adalah buah karma masa lalu ?
bgm cara membuktikannya ?

Mari kita lihat kutipan sutta berikut.

"….Here, Ananda, in consequence of ardor, endeavor, devotion, diligence, and right attention, some monk or brahman attains such concentration of mind that, when his mind is concentrated, he sees with the heavenly eyesight, which is purified and surpasses the human, that some person kills living beings here, takes what is not given, misconducts himself in sexual desires, speaks falsehood, speaks maliciously, speaks harshly, gossips, is covetous, is ill-willed, has wrong view. He sees that on the dissolution of the body, after death, he has reappeared in the states of deprivation, in an unhappy destination, in perdition, in hell….. (Maha Kammavibhanga Sutta - Majjhima NIkaya 136)

Dengan demikian, ADA orang-orang yang dapat melihat rangkaian sebab akibat dari perbuatan manusia. TAPI kemampuan mereka terbatas, hanya sepotong-sepotong, tidak menyeluruh, tidak seperti seorang Sammasambuddha. Hal ini terlihat pada kelanjutan Maha Kammavibhanga Sutta yang menyatakan sikap setuju atau tidak setuju dari Sang Buddha terhadap sebagian penglihatan dari para brahmana atau bhikkku yang memiliki penglihatan “dewa” tersebut.

Jadi, kita bisa membuktikannya dengan melihat rangkaian meskipun hanya untuk diri kita dan bersifat tidak menyeluruh, hanya Sammasambuddha yang bisa melihat secara menyeluruh.
Caranya: seperti dalam kutipan sutta yang tulisannya ditebalkan.

Demikian cmiiw
Itu sih bukan membuktikan, tapi menyama-nyamakan apa kata sutta.

Untuk bisa disebut membuktikan kamma, berarti pertama-tama harus dibuktikan dulu betul atau tidak apa kata sutta. Betul atau tidak 'ganteng atau jelek adalah hasil dari perbuatan tertentu'. Setelah bisa dipastikan kebenarannya, baru kita uji dari berbagai kehidupan, betulkah begitu, atau ternyata keliru, atau bahkan ternyata kamma itu tidak ada. Namun ini semua tidak akan bisa dilakukan karena bagaimana jalannya kamma saja kita tidak tahu.

Kita sederhanakan secara matematis, kamma = x (perbuatan), dan dengan fungsi tertentu, menghasilkan vipaka (y). [f(x) = y]

Ketika kita menanam kamma (x1), kita tidak tahu kapan vipaka (y1) muncul, tidak pula tahu yang mana. (Kita berdana ke bhikkhu, tapi tidak tahu berbuah kapan dalam bentuk apa.)
Ketika kita merasakan satu vipaka (y2), kita tidak tahu yang mana kammanya (x2). (Kita terlahir miskin, walaupun kita bisa melihat 100.000 kehidupan lampau, kita tidak tahu perbuatan apa dan kehidupan mana yang menyebabkannya.)

Kita hanya bisa melihat kumpulan x dan y, namun tidak tahu korelasinya, sehingga fungsi tidak bisa dicari. Sebaliknya dari fungsi, juga disebut acinteyya, jadi korelasi x dan y, tidak mungkin dicari. Maka apakah sebagian atau keseluruhan, kamma itu tidak bisa dibuktikan.



Belum lagi yang disinggung ryu ini:

berarti dari right atention bisa menjadi wrong view ya.
Orang-orang melihat masa lalu, mencoba menyimpulkan sendiri dari apa yang dilihat, namun malah
terjerumus pada pandangan salah seperti berpikir dunia kekal, sebagian dunia kekal, atau bahkan semua ini adalah kebetulan. (Brahmajalasutta di spekulasi masa lampau.)


Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #35 on: 18 September 2012, 03:02:08 PM »
berarti dari right atention bisa menjadi wrong view ya.

Pertama. Sebagai catatan saja, dalam teks Palinya, right attention dalam Maha Kammavibhanga Sutta- Majjhima Nikaya 136 tersebut adalah: sammā manasikāra bukan sammā sati yang sering diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia sebagai Perhatian Benar.

Kedua. sammā manasikāra (right attention) berpotensi menjadi pandangan keliru. Berpotensi bukan berarti pasti menjadi pandangan keliru. Maha Kammavibhanga Sutta jelas menyatakan bahwa ada pandangan yang disetujui oleh Sang Buddha yang juga dari hasil sammā manasikāra (right attention).
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #36 on: 18 September 2012, 03:04:51 PM »
yang mana om?
g ketemu.. ::)

sorry ya sis, memang belum

terdapat realitas sosial yang terjadi di dunia yaitu kaya-miskin, pandai-bodoh, terkenal-tidak terkenal, berkuasa-tidak berkuasa, dsb
ada dua pandangan berkenaan dengan perbedaan ini, yaitu semua hanya kebetulan 'tidak ada sebab-akibat', dan yang lainnya berpandangan 'ada sebab-akibat'
nah, menurut saya persamaannya adalah sama2 berpandangan 'ada sebab-akibat' terhadap realitas tsb di atas walaupun berbeda konsep

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #37 on: 18 September 2012, 03:07:22 PM »
Lalu 'kamma' (bukan vipaka) yang "cinteyya" yang mana?

Saya terjemahkan pertanyaannya sebagai berikut: Perbuatan yang dapat dipikirkan yang mana? Jadi jawaban saya : menyapu, makan, membantu ortu, berdana, dsb. Ini semua adalah perbuatan yang dapat dipikirkan.

Quote
Itu sih bukan membuktikan, tapi menyama-nyamakan apa kata sutta.

Untuk bisa disebut membuktikan kamma, berarti pertama-tama harus dibuktikan dulu betul atau tidak apa kata sutta. Betul atau tidak 'ganteng atau jelek adalah hasil dari perbuatan tertentu'. Setelah bisa dipastikan kebenarannya, baru kita uji dari berbagai kehidupan, betulkah begitu, atau ternyata keliru, atau bahkan ternyata kamma itu tidak ada. Namun ini semua tidak akan bisa dilakukan karena bagaimana jalannya kamma saja kita tidak tahu.

Kita sederhanakan secara matematis, kamma = x (perbuatan), dan dengan fungsi tertentu, menghasilkan vipaka (y). [f(x) = y]

Ketika kita menanam kamma (x1), kita tidak tahu kapan vipaka (y1) muncul, tidak pula tahu yang mana. (Kita berdana ke bhikkhu, tapi tidak tahu berbuah kapan dalam bentuk apa.)
Ketika kita merasakan satu vipaka (y2), kita tidak tahu yang mana kammanya (x2). (Kita terlahir miskin, walaupun kita bisa melihat 100.000 kehidupan lampau, kita tidak tahu perbuatan apa dan kehidupan mana yang menyebabkannya.)

Kita hanya bisa melihat kumpulan x dan y, namun tidak tahu korelasinya, sehingga fungsi tidak bisa dicari. Sebaliknya dari fungsi, juga disebut acinteyya, jadi korelasi x dan y, tidak mungkin dicari. Maka apakah sebagian atau keseluruhan, kamma itu tidak bisa dibuktikan.

Bisa saja kita mengatakan ini adalah menyama-nyamakan apa kata sutta dan bukan membuktikan kamma. Betul! Karena saya tidak sedang membuktikan kamma masa lalu di sini. Saya hanya menjawab pertanyaan awal seperti yang saya “quote” saat saya menjawab pertanyaan: “apakah bisa kita membuktikan bahwa kondisi awal kita ketika lahir, contoh : lahir ganteng jelek cacat normal di keluarga kaya keluarga miskin dll ini semua adalah buah karma masa lalu ? bgm cara membuktikannya ?” Jadi saya tidak dalam konteks menjawab tantangan dalam judul thread ini “Buktikan karma masa lalu…..!

Dalam sutta jelas mengatakan ada orang-orang yang bisa melihat rangkaian sebab akibat perbuatan selain Sammasabuddha meskipun terbatas kemampuan melihatnya dan Sang Buddha menyetujui beberapa hasil dari penglihatan mereka.

Ini berarti memberikan kesempatan atau membuka peluang untuk melakukan tindakan pembuktian sendiri dengan melihat rangkaian sebab akibat tersebut.  TAPI seperti yang saya sampaikan kita bisa membuktikannya dengan melihat rangkaian sebab akibat meskipun hanya untuk diri kita.

Analogi matematika yang anda berikan, yang saya pahami adalah dalam konteks kamma vipaka masa depan, saya saat ini mungkin sepakat karena jelas kamma vipaka masa depan belum bisa dipikirkan karena belum terjadi. Berbeda jika dalam konteks masa lalu (bukankah pertanyaannya berkaitan dengan masa lalu?)

Dalam konteks masa lalu, analogi anda tidak berlaku bagi mereka yang memiliki kemampuan melihat rangkaian sebab-akibat. Dan sekali lagi sutta mengatakan ada orang-orang yang mampu melihat rangkaian tersebut dan Sang Buddha menyetujui beberapa pendapat dari apa yang mereka lihat.

Quote
Orang-orang melihat masa lalu, mencoba menyimpulkan sendiri dari apa yang dilihat, namun malah
terjerumus pada pandangan salah seperti berpikir dunia kekal, sebagian dunia kekal, atau bahkan semua ini adalah kebetulan. (Brahmajalasutta di spekulasi masa lampau.)

Jika kita melihat Maha Kammavibhanga Sutta - Majjhima Nikaya 136, jelas bahwa tidak semua pandangan-pandangan dari orang yang melihat masa lalu itu salah semua.

Tanggapan atas pertanyaan Sdr. Ryu. Bisa dilihat di atas
« Last Edit: 18 September 2012, 03:09:37 PM by Kelana »
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #38 on: 18 September 2012, 04:48:39 PM »
Saya terjemahkan pertanyaannya sebagai berikut: Perbuatan yang dapat dipikirkan yang mana? Jadi jawaban saya : menyapu, makan, membantu ortu, berdana, dsb. Ini semua adalah perbuatan yang dapat dipikirkan.
Dalam konteks 'perbuatan', tentu bisa dipikirkan. Namun jika kita membahas dalam konteks hukum kamma, dengan mengabaikan vipakanya, bisakah kita membahas kammanya? Jadi OK-lah kita tidak tahu hasilnya apa, tapi bisakah kita ketahui bahwa di situ ada kamma (perbuatan) tertanam? (Misalnya kita tanam biji mangga, walaupun pohonnya belum terjadi, tapi kita ketahui di situ ada biji ditanam. Apakah dalam kamma juga bisa dibahas demikian?)


Quote
Bisa saja kita mengatakan ini adalah menyama-nyamakan apa kata sutta dan bukan membuktikan kamma. Betul! Karena saya tidak sedang membuktikan kamma masa lalu di sini. Saya hanya menjawab pertanyaan awal seperti yang saya “quote” saat saya menjawab pertanyaan: “apakah bisa kita membuktikan bahwa kondisi awal kita ketika lahir, contoh : lahir ganteng jelek cacat normal di keluarga kaya keluarga miskin dll ini semua adalah buah karma masa lalu ? bgm cara membuktikannya ?” Jadi saya tidak dalam konteks menjawab tantangan dalam judul thread ini “Buktikan karma masa lalu…..!

Dalam sutta jelas mengatakan ada orang-orang yang bisa melihat rangkaian sebab akibat perbuatan selain Sammasabuddha meskipun terbatas kemampuan melihatnya dan Sang Buddha menyetujui beberapa hasil dari penglihatan mereka.
Saya agak lupa tentang kasus begitu, mungkin bisa berikan contohnya?


Quote
Ini berarti memberikan kesempatan atau membuka peluang untuk melakukan tindakan pembuktian sendiri dengan melihat rangkaian sebab akibat tersebut.  TAPI seperti yang saya sampaikan kita bisa membuktikannya dengan melihat rangkaian sebab akibat meskipun hanya untuk diri kita.

Analogi matematika yang anda berikan, yang saya pahami adalah dalam konteks kamma vipaka masa depan, saya saat ini mungkin sepakat karena jelas kamma vipaka masa depan belum bisa dipikirkan karena belum terjadi. Berbeda jika dalam konteks masa lalu (bukankah pertanyaannya berkaitan dengan masa lalu?)

Dalam konteks masa lalu, analogi anda tidak berlaku bagi mereka yang memiliki kemampuan melihat rangkaian sebab-akibat. Dan sekali lagi sutta mengatakan ada orang-orang yang mampu melihat rangkaian tersebut dan Sang Buddha menyetujui beberapa pendapat dari apa yang mereka lihat.
Jika kita berorientasi pada kamma (x), maka konteksnya adalah masa depan. Kita lakukan x, lalu mencari y, yang entah kapan dan bagaimana berbuahnya.

Jika kita berorientasi pada vipaka (y), maka konteksnya adalah masa lalu. Kita sekarang mengalami satu buah kamma, lalu kita mencari sebabnya. Nah, walaupun kita bisa melihat entah berapa banyak kehidupan lampau, tetap kita tidak tahu kamma apa, di kehidupan mana, yang menyebabkan vipaka kita sekarang. Bahkan tidak usah jauh2, ada kamma yang berbuah dalam kehidupan sekarang (ditthadhamma vedaniya kamma), namun ketika berbuahpun kita tidak tahu perbuatan mana dalam kehidupan ini yang menyebabkan buah demikian.

Jadi jika merunut ke depan, x diketahui namun y tidak diketahui.
Jika merunut ke belakang, y diketahui namun x tidak diketahui.
Kemudian fungsinya sendiri tidak diketahui dan selalu berubah (karena dukungan atau hambatan kamma lain yang berintegrasi).
Dari sini, saya menyimpulkan bahwa ke depan ataupun ke belakang, tetap tidak akan diketahui.

Kalau yang saya ingat, para Tevijja Arahant dikatakan bisa melihat bagaimana makhluk berlanjut sesuai kammanya, yang saya pahami sebagai penglihatan bagaimana makhluk2 yang belum memutuskan lingkaran kelahiran (masih menanam kamma), masih terus berlanjut. Mereka bukan mengetahui kamma apa berakibat apa, sebab mereka tidak mampu menelusuri kehidupan lampau orang lain.


Quote
Jika kita melihat Maha Kammavibhanga Sutta - Majjhima Nikaya 136, jelas bahwa tidak semua pandangan-pandangan dari orang yang melihat masa lalu itu salah semua.

Tanggapan atas pertanyaan Sdr. Ryu. Bisa dilihat di atas
Ya, saya bukan bermaksud mengatakan bahwa penilaian itu pasti salah, namun saya mau mengatakan bahwa walaupun orang mampu melihat masa lampau demikian jauh, namun tetap saja tidak dapat memahami kamma. Bahkan karena spekulasi tertentu, justru malah terperosok pada pandangan salah. Namun konsentrasi dan penglihatan masa lampau itu sendiri jelas bukan hal tercela sama sekali.

(Dalam sehari-hari kadang kita bertemu dengan orang yang melakukan kebaikan, namun nasibnya buruk, juga sebaliknya. Demikian pula dengan kehidupan lampau, ada yang berbuat baik namun terlahir di alam buruk. Melihat hal ini, beberapa petapa/brahmana berspekulasi bahwa tidak ada akibat dari perbuatan baik/buruk [akiriya], ada juga beranggapan karena memang sudah nasib [paham determinisme], namun Buddha memberikan penjelasan bahwa jika orang baik terlahir di alam buruk, ini karena sebelumnya, apakah di kehidupan ini ataupun sebelum-sebelumnya, telah melakukan kejahatan, dan kamma buruknya kebetulan berbuah.)

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #39 on: 18 September 2012, 05:25:16 PM »
rumusan di dalam 'ilmu pasti' datang dari suatu pembuktian, namun demikian jangan pikir 100% akurat
bahwasannya para ilmuwan pun sepakat ada toleransi (lebih-kurang atau batas kekeliruan) dari suatu rumusan
contoh: jangan harap dapat luas lingkaran yang akurat, karena konstanta phi=22/7 ngak akan habis dibagi
semakin tinggi teknologi yang dikembangkan maka ambang toleransinya semakin kecil, namun tetap tidak bisa 100% akurat

dalam ranah sosial pun spt 'hukum' juga membutuhkan pembuktian, dan sepertinya lebih rumit
seorang terdakwa harus dibuktikan bersalah/tidak bersalah dengan menyajikan data2: bukti, saksi, keterangan ahli, dsb
ketika palu hakim terketuk apakah semuanya telah terbukti 100% tanpa ada kemungkinan keliru
kenyataannya bisa melakukan persidangan ulang dengan menyajikan data2 terbaru

begitu pula dalam hal spiritual, kalau nirvana saja bisa dibuktikan (hanya untuk dirinya sendiri) kenapa karma tidak
bukankah mencapai nibbana berarti meniadakan karma, apakah mungkin meniadakannya tanpa pernah membuktikan keberadaannya
tentunya kemampuan ini datangnya dari pengamalan Dhamma

kalau ada istilah 'tidak dapat dipikirkan' mungkin maksudnya tidak bisa pakai logika semata,
atau menghindari pemikiran liar (tidak ada batasan) yang menjauhkan dari tujuan

[at] TS
saya tambahkan satu, karma bisa dibuktikan dengan syarat harus jadi seorang Samma Sambuddha
begitulah yang bisa saya sampaikan berdasarkan dari literatur Buddhisme (seingat saya)
tolong jangan minta saya untuk membuktikan kebenarannya, karena saya masih dalam tahap pemahaman dan pengamalan
dan pada akhirnya semua orang harus membuktikannya sendiri, sekalipun seorang Buddha tidak dapat membuktikannya untuk anda
yang bisa dilakukanNya cuma membantu, namun bantuanNya sungguh luar biasa (seorang guru yang tiada tandingannya)

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #40 on: 18 September 2012, 07:08:36 PM »
Dalam konteks 'perbuatan', tentu bisa dipikirkan. Namun jika kita membahas dalam konteks hukum kamma, dengan mengabaikan vipakanya, bisakah kita membahas kammanya? Jadi OK-lah kita tidak tahu hasilnya apa, tapi bisakah kita ketahui bahwa di situ ada kamma (perbuatan) tertanam? (Misalnya kita tanam biji mangga, walaupun pohonnya belum terjadi, tapi kita ketahui di situ ada biji ditanam. Apakah dalam kamma juga bisa dibahas demikian?)

Perbuatan tertanam??? Cuci piring di dalam tanah maksudnya??  ;D
Mungkin yang anda maksud adalah potensi/benih-benih buah kamma yang tertanam.  Ini sudah wilayah kerja kamma-vipaka. Jadi jawaban akhirnya: acinteyya.
Quote
Saya agak lupa tentang kasus begitu, mungkin bisa berikan contohnya?

Jika anda meminta kasus yang sama yang mendetail seperti pertanyaan awal TS, saya pun tidak ingat apakah ada kasus seperti itu. Tapi jika kasus seseorang yang bisa melihat rangkaian sebab akibat perbuatan sehingga memberi kita peluang melihat rangkaian seperti yang ditanyakan TS  maka saya sudah menyampaikannya kepada anda, Maha Kammavibhanga Sutta- Majjhima Nikaya 136.

Quote
Jika kita berorientasi pada kamma (x), maka konteksnya adalah masa depan. Kita lakukan x, lalu mencari y, yang entah kapan dan bagaimana berbuahnya.

Jika kita berorientasi pada vipaka (y), maka konteksnya adalah masa lalu. Kita sekarang mengalami satu buah kamma, lalu kita mencari sebabnya. Nah, walaupun kita bisa melihat entah berapa banyak kehidupan lampau, tetap kita tidak tahu kamma apa, di kehidupan mana, yang menyebabkan vipaka kita sekarang. Bahkan tidak usah jauh2, ada kamma yang berbuah dalam kehidupan sekarang (ditthadhamma vedaniya kamma), namun ketika berbuahpun kita tidak tahu perbuatan mana dalam kehidupan ini yang menyebabkan buah demikian.

Jadi jika merunut ke depan, x diketahui namun y tidak diketahui.
Jika merunut ke belakang, y diketahui namun x tidak diketahui.
Kemudian fungsinya sendiri tidak diketahui dan selalu berubah (karena dukungan atau hambatan kamma lain yang berintegrasi).
Dari sini, saya menyimpulkan bahwa ke depan ataupun ke belakang, tetap tidak akan diketahui.

Kalau yang saya ingat, para Tevijja Arahant dikatakan bisa melihat bagaimana makhluk berlanjut sesuai kammanya, yang saya pahami sebagai penglihatan bagaimana makhluk2 yang belum memutuskan lingkaran kelahiran (masih menanam kamma), masih terus berlanjut. Mereka bukan mengetahui kamma apa berakibat apa, sebab mereka tidak mampu menelusuri kehidupan lampau orang lain.

Mungkin saja anda benar mengenai Tevijja Arahant, tapi sayangnya penjelasan saya sama seperti sebelumnya, dan sekekeh (orang Sunda bilang) apa yang anda sampaikan tidaklah bisa menepis bahwa ada orang-orang di luar sammasambuddha yang bisa melihat rangkaian sebab-akibat perbuatan dan pendapat mereka dari penglihatannya tersebut ada yang disetujui oleh Sang Buddha, seperti dalam Maha Kammavibhanga Sutta. Jadi itu saja yang bisa saya sampaikan mengenai hal ini.
Quote
Ya, saya bukan bermaksud mengatakan bahwa penilaian itu pasti salah, namun saya mau mengatakan bahwa walaupun orang mampu melihat masa lampau demikian jauh, namun tetap saja tidak dapat memahami kamma. Bahkan karena spekulasi tertentu, justru malah terperosok pada pandangan salah. Namun konsentrasi dan penglihatan masa lampau itu sendiri jelas bukan hal tercela sama sekali.

(Dalam sehari-hari kadang kita bertemu dengan orang yang melakukan kebaikan, namun nasibnya buruk, juga sebaliknya. Demikian pula dengan kehidupan lampau, ada yang berbuat baik namun terlahir di alam buruk. Melihat hal ini, beberapa petapa/brahmana berspekulasi bahwa tidak ada akibat dari perbuatan baik/buruk [akiriya], ada juga beranggapan karena memang sudah nasib [paham determinisme], namun Buddha memberikan penjelasan bahwa jika orang baik terlahir di alam buruk, ini karena sebelumnya, apakah di kehidupan ini ataupun sebelum-sebelumnya, telah melakukan kejahatan, dan kamma buruknya kebetulan berbuah.)

Sayangnya di sini saya tidak dalam kapasitas mengajak orang untuk memahami kamma secara keseluruhan, mendetail atau berusaha membuktikan kamma di sini, tetapi menunjukkan adanya peluang seseorang untuk mampu melihat rangkaian sebab-akibat dari kelahiran sebelumnya. Apakah rangkaian itu 10 kappa atau 1000 kappa, itu juga di luar apa yang ingin saya sampaikan.

Hanya itu saja yang bisa saya sampaikan Sdr. Kainyn.

Thanks
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #41 on: 18 September 2012, 08:13:30 PM »
sorry ya sis, memang belum

terdapat realitas sosial yang terjadi di dunia yaitu kaya-miskin, pandai-bodoh, terkenal-tidak terkenal, berkuasa-tidak berkuasa, dsb
ada dua pandangan berkenaan dengan perbedaan ini, yaitu semua hanya kebetulan 'tidak ada sebab-akibat', dan yang lainnya berpandangan 'ada sebab-akibat'
nah, menurut saya persamaannya adalah sama2 berpandangan 'ada sebab-akibat' terhadap realitas tsb di atas walaupun berbeda konsep

yang ditanya apa persamaan nasib yang ditentukan tuhan dengan proses kamma ?
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #42 on: 18 September 2012, 09:05:44 PM »
yang ditanya apa persamaan nasib yang ditentukan tuhan dengan proses kamma ?
iya sejujurnya saya juga bingung baca jawabannya.
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #43 on: 18 September 2012, 09:06:41 PM »
untuk referensi, ada perkataan buddha :
Sehubungan dengan itu, ada penderitaan yang ditimbulkan oleh empedu, oleh lendir, dari udara, oleh kecelakaan, oleh keadaan yang tak dapat diketahui sebelumnya, dan juga oleh hasil perbuatan lampau seperti diketahui dari pengalamanmu sendiri. Dan kenyataan bahwa penderitaan timbul dari berbagai penyebab telah diketahui dunia sebagai suatu kebenaran. Oleh karenanya pertapa dan kaum Brahmin yang berkata: "Apapun kesenangan atau penderitaan atau keadaan batin yang dialami seseorang, kesemuanya disebabkan karena masa lampau," maka pernyataan mereka bertentangan dengan pengalaman setiap orang yang telah diakui kebenarannya oleh dunia. Oleh karenanya, Saya katakan, bahwa mereka itu salah.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: buktikan karma masa lalu ?
« Reply #44 on: 18 September 2012, 11:52:44 PM »
[at] Adi & Hema
persamaannya karma dan nasib sama2 berpandangan 'ada sebab-akibat' bukan sebuah kebetulan
di awal saya katakan mirip bukan berarti sama, karena memang ada perbedaan2

tergantung masing2 individu apakah ingin menekankan kepada perbedaan2nya atau persamaan2nya
kalau tendensius pada perbedaan2, yang kecil pun bisa jadi masalah besar
kalau tendensius pada persamaan2, setidaknya dapat menghindari konflik/konfrontasi

bukankah sulit untuk dapat mengamalkan Dhamma di daerah konflik
terlebih lagi kalau konflik tersebut sengaja dibuat2/dicari2
bukankah Buddhisme mengusung keharmonisan