//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kontraversi pandangan tentang sutta  (Read 8398 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Andi Sangkala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 102
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • Eling eling mangka eling rumingkang di bumi alam
Kontraversi pandangan tentang sutta
« on: 30 August 2008, 11:03:59 AM »
Namaste  _/\_


Informasi tentang Dhamma bagi kita sekarang jauh lebih mudah diperoleh ketimbang dengan pendahulu kita. Sekarang kita tinggal tanya saja pada Mr. Google maka dengan cepat beliau melayani keinginan kita, tapi bagi pendahulu kita serpihan Dhamma sekecil apapun menjadi pusaka yang luar biasa bagaikan seorang arkeolog yang menemukan serpihan tulang Dino atau benda purbakala lainnya.
Serpihan tadi menjadi daya tarik untuk penyelidikan lebih lanjut, hal ini membuat mereka lebih arif.  ^:)^

Namun yang kita temukan sekarang adalah Gunung Dhamma sehingga serpihan kecil Dhamma seringkali terlupakan, padahal kita hanya memandang gunung (baca Dhamma) yang menjulang tinggi dari kejauhan tanpa melihat krikil kecil yang menghalangi jalan kita.  8)

Kita terpukau dengan keindahan gunung (versi kita) sehingga kita banyak cerita tentang gunung padahal kita belum pernah mendaki gunung, bahkan kita tidak punya pengetahuan tentang gunung yang baik namun kita sering kali terjebak pada debat kusir soal gunung.  :o

Pengalaman orang mendaki gunung berbeda satu sama lain, karena waktu yang berbeda, musim yang berbeda, sisi pendakian yang berbeda, kondisi pribadi (kesehatan dsb)  yang berbeda dan lain sebagainya. Seorang pendaki gunung yang baik selalu berbicara sesuai pengalamannya sehingga dia juga mampu membimbing orang lain untuk mendaki gunung tersebut dengan aman, bukan malah terjebak pada perdebatan yang berkepanjangan. :x

Kitab suci Tipitaka tidak ditulis, dicetak atau diterbitkan oleh Buddha, Tipitaka adalah hasil kompilasi para Bhikkhu setelah Buddha parinibbāna, Tipitaka dikumpulkan dan kemudian disusun setelah terlebih dahulu dicocokkan melalui pengulangan secara lisan oleh para bhikkhu berdasarkan daya ingat mereka (tradisi pengulangan sabda Buddha masih kuat dilaksanakan oleh para Bhikkhu secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya).  _/\_

Anehnya ketika orang membaca sutta maka dengan cepat dia menyatakan bahwa sutta ini sahih sedangkan yang lainnya tidak sahih, mungkin lebih arif apabila seseorang menyatakan sutta ini lebih cocok baginya ketimbang yang lain, dengan demikian nuansa kosombongan tidak akan muncul dalam batin orang tersebut.  :P

Seringkali kita lupa bahwasanya Buddha membabarkan Dhamma dengan pelbagai cara yang arif (upāyakosalla) pada orang yang berbeda tingkat batinnya.
Pada orang bijak Buddha menerangkan Dhamma secara singkat, pada yang lainnya mungkin panjang lebar, sedangkan pada yang lainnya mungkin disertai contoh atau perumpamaan dsb. ^:)^

Semoga hal ini menjadi bahan renungan bagi kita semua  :)


Sukhi hotu  _/\_

Andi




Karena Tidak Sayang Maka Tidak Kenal

Andi

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Kontraversi pandangan tentang sutta
« Reply #1 on: 30 August 2008, 11:14:31 AM »
anda mungkin benar, tapi orthodoxy gak bisa diutik2...
bagi theravadin orthodox, kebenaran itu udah jadi kristal sejak konsili ketiga dan saat buddhaghosa menerbitkan visuddhimagga...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Kontraversi pandangan tentang sutta
« Reply #2 on: 30 August 2008, 11:28:26 AM »
Quote
Anehnya ketika orang membaca sutta maka dengan cepat dia menyatakan bahwa sutta ini sahih sedangkan yang lainnya tidak sahih, mungkin lebih arif apabila seseorang menyatakan sutta ini lebih cocok baginya ketimbang yang lain, dengan demikian nuansa kosombongan tidak akan muncul dalam batin orang tersebut.

Lebih aneh lagi kalo ada yang meragukan satu sutta, lalu langsung "ditendang".



Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Kontraversi pandangan tentang sutta
« Reply #3 on: 30 August 2008, 11:44:10 AM »
sudah2x, jangan saling menyindir :)
There is no place like 127.0.0.1

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kontraversi pandangan tentang sutta
« Reply #4 on: 30 August 2008, 11:45:53 AM »
Hmm, maen sindir2an yah disini kakakak :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Andi Sangkala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 102
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • Eling eling mangka eling rumingkang di bumi alam
Re: Kontraversi pandangan tentang sutta
« Reply #5 on: 31 August 2008, 06:25:38 PM »
Hmm, maen sindir2an yah disini kakakak :))

Namaste  _/\_

Bukan sindir2an  :) cuma saling mengingatkan bahwa:
Seseorang yang rajin belajar Dhamma sering berpendapat keliru bahwa dia sudah dekat dengan Dhamma, padahal dia cuma sibuk belajar.

Begitu juga seorang yang rajin mengajar Dhamma sering berpendapat berpendapat bahwa dia sudah dekat dengan Dhamma, padahal dia cuma sibuk mengajar.
 
Begitu juga seorang yang rajin bermeditasi juga bisa berpikir keliru bahwa dia sudah dekat dengan Dhamma, tapi sesungguhnya dia cuma sibuk bermeditasi, dst  ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^


Semoga kita menjadi cerah dan tercerahkan :x

Sukhi hotu  _/\_


Andi
Karena Tidak Sayang Maka Tidak Kenal

Andi

Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: Kontraversi pandangan tentang sutta
« Reply #6 on: 01 September 2008, 08:38:04 AM »
Hmm, maen sindir2an yah disini kakakak :))

Namaste  _/\_

Bukan sindir2an  :) cuma saling mengingatkan bahwa:
Seseorang yang rajin belajar Dhamma sering berpendapat keliru bahwa dia sudah dekat dengan Dhamma, padahal dia cuma sibuk belajar.

Begitu juga seorang yang rajin mengajar Dhamma sering berpendapat berpendapat bahwa dia sudah dekat dengan Dhamma, padahal dia cuma sibuk mengajar.
 
Begitu juga seorang yang rajin bermeditasi juga bisa berpikir keliru bahwa dia sudah dekat dengan Dhamma, tapi sesungguhnya dia cuma sibuk bermeditasi, dst  ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^


Semoga kita menjadi cerah dan tercerahkan :x

Sukhi hotu  _/\_


Andi


lalu, gimana caranya dekat dengan Dhamma ?

 _/\_

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Kontraversi pandangan tentang sutta
« Reply #7 on: 01 September 2008, 08:41:30 AM »
Namaste  _/\_


Informasi tentang Dhamma bagi kita sekarang jauh lebih mudah diperoleh ketimbang dengan pendahulu kita. Sekarang kita tinggal tanya saja pada Mr. Google maka dengan cepat beliau melayani keinginan kita, tapi bagi pendahulu kita serpihan Dhamma sekecil apapun menjadi pusaka yang luar biasa bagaikan seorang arkeolog yang menemukan serpihan tulang Dino atau benda purbakala lainnya.
Serpihan tadi menjadi daya tarik untuk penyelidikan lebih lanjut, hal ini membuat mereka lebih arif.  ^:)^

Namun yang kita temukan sekarang adalah Gunung Dhamma sehingga serpihan kecil Dhamma seringkali terlupakan, padahal kita hanya memandang gunung (baca Dhamma) yang menjulang tinggi dari kejauhan tanpa melihat krikil kecil yang menghalangi jalan kita.  8)

Kita terpukau dengan keindahan gunung (versi kita) sehingga kita banyak cerita tentang gunung padahal kita belum pernah mendaki gunung, bahkan kita tidak punya pengetahuan tentang gunung yang baik namun kita sering kali terjebak pada debat kusir soal gunung.  :o

Pengalaman orang mendaki gunung berbeda satu sama lain, karena waktu yang berbeda, musim yang berbeda, sisi pendakian yang berbeda, kondisi pribadi (kesehatan dsb)  yang berbeda dan lain sebagainya. Seorang pendaki gunung yang baik selalu berbicara sesuai pengalamannya sehingga dia juga mampu membimbing orang lain untuk mendaki gunung tersebut dengan aman, bukan malah terjebak pada perdebatan yang berkepanjangan. :x

Kitab suci Tipitaka tidak ditulis, dicetak atau diterbitkan oleh Buddha, Tipitaka adalah hasil kompilasi para Bhikkhu setelah Buddha parinibbāna, Tipitaka dikumpulkan dan kemudian disusun setelah terlebih dahulu dicocokkan melalui pengulangan secara lisan oleh para bhikkhu berdasarkan daya ingat mereka (tradisi pengulangan sabda Buddha masih kuat dilaksanakan oleh para Bhikkhu secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya).  _/\_

Anehnya ketika orang membaca sutta maka dengan cepat dia menyatakan bahwa sutta ini sahih sedangkan yang lainnya tidak sahih, mungkin lebih arif apabila seseorang menyatakan sutta ini lebih cocok baginya ketimbang yang lain, dengan demikian nuansa kosombongan tidak akan muncul dalam batin orang tersebut.  :P

Seringkali kita lupa bahwasanya Buddha membabarkan Dhamma dengan pelbagai cara yang arif (upāyakosalla) pada orang yang berbeda tingkat batinnya.
Pada orang bijak Buddha menerangkan Dhamma secara singkat, pada yang lainnya mungkin panjang lebar, sedangkan pada yang lainnya mungkin disertai contoh atau perumpamaan dsb. ^:)^

Semoga hal ini menjadi bahan renungan bagi kita semua  :)


Sukhi hotu  _/\_

Andi






Koq mirip ama ceramahnya Romo Cunda di dharmasukha hari sabtu kemaren sih...

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Kontraversi pandangan tentang sutta
« Reply #8 on: 01 September 2008, 09:07:36 AM »
Namaste  _/\_


Informasi tentang Dhamma bagi kita sekarang jauh lebih mudah diperoleh ketimbang dengan pendahulu kita. Sekarang kita tinggal tanya saja pada Mr. Google maka dengan cepat beliau melayani keinginan kita, tapi bagi pendahulu kita serpihan Dhamma sekecil apapun menjadi pusaka yang luar biasa bagaikan seorang arkeolog yang menemukan serpihan tulang Dino atau benda purbakala lainnya.
Serpihan tadi menjadi daya tarik untuk penyelidikan lebih lanjut, hal ini membuat mereka lebih arif.  ^:)^

Namun yang kita temukan sekarang adalah Gunung Dhamma sehingga serpihan kecil Dhamma seringkali terlupakan, padahal kita hanya memandang gunung (baca Dhamma) yang menjulang tinggi dari kejauhan tanpa melihat krikil kecil yang menghalangi jalan kita.  8)

Kita terpukau dengan keindahan gunung (versi kita) sehingga kita banyak cerita tentang gunung padahal kita belum pernah mendaki gunung, bahkan kita tidak punya pengetahuan tentang gunung yang baik namun kita sering kali terjebak pada debat kusir soal gunung.  :o

Pengalaman orang mendaki gunung berbeda satu sama lain, karena waktu yang berbeda, musim yang berbeda, sisi pendakian yang berbeda, kondisi pribadi (kesehatan dsb)  yang berbeda dan lain sebagainya. Seorang pendaki gunung yang baik selalu berbicara sesuai pengalamannya sehingga dia juga mampu membimbing orang lain untuk mendaki gunung tersebut dengan aman, bukan malah terjebak pada perdebatan yang berkepanjangan. :x

Kitab suci Tipitaka tidak ditulis, dicetak atau diterbitkan oleh Buddha, Tipitaka adalah hasil kompilasi para Bhikkhu setelah Buddha parinibbāna, Tipitaka dikumpulkan dan kemudian disusun setelah terlebih dahulu dicocokkan melalui pengulangan secara lisan oleh para bhikkhu berdasarkan daya ingat mereka (tradisi pengulangan sabda Buddha masih kuat dilaksanakan oleh para Bhikkhu secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya).  _/\_

Anehnya ketika orang membaca sutta maka dengan cepat dia menyatakan bahwa sutta ini sahih sedangkan yang lainnya tidak sahih, mungkin lebih arif apabila seseorang menyatakan sutta ini lebih cocok baginya ketimbang yang lain, dengan demikian nuansa kosombongan tidak akan muncul dalam batin orang tersebut.  :P

Seringkali kita lupa bahwasanya Buddha membabarkan Dhamma dengan pelbagai cara yang arif (upāyakosalla) pada orang yang berbeda tingkat batinnya.
Pada orang bijak Buddha menerangkan Dhamma secara singkat, pada yang lainnya mungkin panjang lebar, sedangkan pada yang lainnya mungkin disertai contoh atau perumpamaan dsb. ^:)^

Semoga hal ini menjadi bahan renungan bagi kita semua  :)


Sukhi hotu  _/\_

Andi






Koq mirip ama ceramahnya Romo Cunda di dharmasukha hari sabtu kemaren sih...

Ini yang dharmasukha depok???  :-?

jangan2 dua2nya orang depok yah???  ^-^

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Kontraversi pandangan tentang sutta
« Reply #9 on: 01 September 2008, 09:11:05 AM »
Kalo Mr. Wei biasa mangkal di dhammasukkha pluit (VPDS)....  ;D

Romo Cunda memang sering ceramah di VPDS... :)

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Kontraversi pandangan tentang sutta
« Reply #10 on: 01 September 2008, 09:11:34 AM »
Hmm, maen sindir2an yah disini kakakak :))

Namaste  _/\_

Bukan sindir2an  :) cuma saling mengingatkan bahwa:
Seseorang yang rajin belajar Dhamma sering berpendapat keliru bahwa dia sudah dekat dengan Dhamma, padahal dia cuma sibuk belajar.

Begitu juga seorang yang rajin mengajar Dhamma sering berpendapat berpendapat bahwa dia sudah dekat dengan Dhamma, padahal dia cuma sibuk mengajar.
 
Begitu juga seorang yang rajin bermeditasi juga bisa berpikir keliru bahwa dia sudah dekat dengan Dhamma, tapi sesungguhnya dia cuma sibuk bermeditasi, dst  ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^


Semoga kita menjadi cerah dan tercerahkan :x

Sukhi hotu  _/\_


Andi


lalu, gimana caranya dekat dengan Dhamma ?

 _/\_

Yg ditulis Andi Sangkala maksudnya adalah ketiga hal itu harus disikapi secara bijaksana dan seimbang, jangan sampai salah satu point itu kebablasan. Masih banyak point2 yg lainnya silakan digali lebih mendalam dan direnungkan. Dhamma itu ada saat ini juga tergantung apakah kita bisa melihatnya, kalo masih banyak debu/ilusi tidak mungkin kelihatan ._/\_
« Last Edit: 01 September 2008, 09:15:14 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Kontraversi pandangan tentang sutta
« Reply #11 on: 01 September 2008, 09:15:58 AM »
lalu, gimana caranya dekat dengan Dhamma ?

 _/\_

dear Andrew,

jika saya boleh menjawab.......

tujuan utama Buddhism adalah mengikis Lobha, Dosa dan Moha untuk merealisasi Anatta sehingga pada akhirnya akan dapat mencapai Nibbana

Jadi bagaimana caranya org menjadi dekat Dhamma??? tentunya dengan melaksanakan Dhamma tersebut karena sebagaiman diketahui, ada istilah "Tidak Kenal maka Tidak Sayang"

Bro Andi diatas sudah menyebutkan dengan jelas bahwa
"Seseorang yang rajin belajar Dhamma sering berpendapat keliru bahwa dia sudah dekat dengan Dhamma, padahal dia cuma sibuk belajar, dst"

Disini jelas bahwa dia melekat pada Dhamma itu sendiri alias Lobha dimana ini tentunya tidak selaras dengan Dhamma itu sendiri.

Bro Willibordus pernah menyebutkan, bahwa dalam tahapan merealisasi Anatta, EGO sedikit demi sedikit mulai terkikis dimana efeknya adalah kita akan semakin toleran dan orang di sekitar kita semakin nyaman berada di sekitar kita

semoga ukuran-ukuran ini bisa memperjelas mengenai kedekatan dengan Dhamma yah.......

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Kontraversi pandangan tentang sutta
« Reply #12 on: 01 September 2008, 09:17:02 AM »
Kalo Mr. Wei biasa mangkal di dhammasukkha pluit (VPDS)....  ;D

Romo Cunda memang sering ceramah di VPDS... :)

_/\_ :lotus:


oooo  :-[............. berarti dua2nya dateng ke pluit yah???  ;D

Offline Andi Sangkala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 102
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • Eling eling mangka eling rumingkang di bumi alam
Re: Kontraversi pandangan tentang sutta
« Reply #13 on: 12 September 2008, 12:35:14 PM »


Koq mirip ama ceramahnya Romo Cunda di dharmasukha hari sabtu kemaren sih...

namaste  _/\_

heheheheh asik kalo sama seh ^:)^

namanya juga merelay hehehehe  ;)

sukhi hotu _/\_

Andi
Karena Tidak Sayang Maka Tidak Kenal

Andi

Offline Delusion

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 118
  • Reputasi: 15
  • Gender: Female
Re: Kontraversi pandangan tentang sutta
« Reply #14 on: 12 September 2008, 12:55:42 PM »
Hmm, maen sindir2an yah disini kakakak :))

Namaste  _/\_

Bukan sindir2an  :) cuma saling mengingatkan bahwa:
Seseorang yang rajin belajar Dhamma sering berpendapat keliru bahwa dia sudah dekat dengan Dhamma, padahal dia cuma sibuk belajar.

Begitu juga seorang yang rajin mengajar Dhamma sering berpendapat berpendapat bahwa dia sudah dekat dengan Dhamma, padahal dia cuma sibuk mengajar.
 
Begitu juga seorang yang rajin bermeditasi juga bisa berpikir keliru bahwa dia sudah dekat dengan Dhamma, tapi sesungguhnya dia cuma sibuk bermeditasi, dst  ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^


Semoga kita menjadi cerah dan tercerahkan :x

Sukhi hotu  _/\_


Andi

Saya suka quote ini, ini membawakan saya pemahaman baru.

_/\_
:)

 

anything