//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Creationist Vs Evolusionist  (Read 63552 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Creationist Vs Evolusionist
« Reply #225 on: 08 October 2012, 09:01:56 PM »
Karena adanya desakan untuk 'bergerak' atas keberatan-keberatan tentang 'Tuhan Pencipta ala Abraham', maka saya akan coba menjawab keberatan tersebut satu per satu mulai dari post awal.


Ini sudah dijawab di tread "Pertanyaan Tentang Kelahiran Kembali".

Adalah wajar bila kita bertanya, "jika Allah itu pengasih, mengapa Ia membiarkan penderitaan?"

Sebelum menjawab hal ini, saya ingin memberi gambaran:

Misal ada seorang Guru yang bijak mengajar di sebuah kelas. Sewaktu menerangkan suatu rumus di papan tulis, tiba-tiba seorang murid -- katakanlah si Jono -- menyela dan dengan sombong mengatakan cara Guru itu salah. Apa yang akan Guru itu lakukan? Si murid langsung di usir? Ini hanya akan menimbulkan keraguan dalam hati murid-murid lain. Mereka bisa berpikir, "Jangan-jangan si Jono benar!". Apa yang akan Guru itu lakukan? Cara terbaik menyelesaikan 'sengketa' ini adalah dengan memberi waktu kepada si Jono membuktikan di papan tulis benar-tidaknya tuduhan itu.

Jika kita memeriksa kembali apa yang terjadi di Taman Eden, juga ada suatu 'sengketa'. Setan mengatakan kepada Hawa bahwa apabila ia memakan buah itu, ia akan menjadi "seperti Allah, tahu yang baik dan yang jahat". Dengan kata lain, Setan mengatakan bahwa manusia bisa menetukan mana yang benar dan yang salah, tanpa perlu bergantung kepada Allah. Apa yang akan Allah lakukan? Langsung melenyapkan mereka? Ingat peristiwa itu tidak hanya melibatkan mereka saja, melainkan juga disaksikan oleh malaikat-malaikat. Maka untuk membuktikan benar-tidaknya tuduhan Setan itu, Allah memberi waktu kepada Setan dan manusia yang menolak jalanNya.

Kita lihat di dunia ini, banyak orang -- sekalipun mengaku percaya kepada Allah -- namun tidak hidup dengan standar Allah tentang yang benar dan yang salah. Apa hasilnya? Kita melihat memang dunia ini menjadi semakin buruk. Ketika Adam dan Hawa memakan buah itu, maka mulailah terjadi penyimpangan. Dan seraya manusia bertambah, maka bertambah juga penyimpangan, yang melahirkan penderitaan. Karena Allah memberi waktu kepada Setan dan manusia yang menolak jalanNya (membiarkan mereka ada), maka Allah -- tentu saja dengan berat hati -- juga terpaksa membiarkan adanya pederitaan.

Tetapi sebagaimana Guru tadi tidak membiarkan selamanya si murid memberi pembuktian (karena memang dia-lah yang salah), maka Allah juga tidak akan selamanya membiarkan Setan dan manusia yang menolak jalanNya. Suatu saat Ia akan menghentikan mereka, yang berarti suatu saat Ia juga akan mengakhiri penderitaan.

Itulah kira-kira jawaban singkat yang bisa saya berikan.


Kitab suci K mengatakan bahwa Allah menciptakan segala sesuatunya baik. Namun perusakan-perusakan yang dilakukan manusia atas alam menyebabkan keseimbangan alam terganggu. Juga perlu diingat, dalam keyakinan K, Setan juga sanggup bendatangkan bencana, misal ketika ia mendatangkan badai besar dan membunuh anak-anak Ayub.

Allah menciptakan manusia pertama sempurna. Namun ketika manusia pertama (Adam dan Hawa) berdosa, mereka kehilangan kesempurnaan. Dosa pun muncul. Semakin bertambahnya manusia, dosa juga semakin bertambah, yang menyebabkan kelemahan-kelemahan fisik manusia juga bertambah, yang berakibat adanya cacat lahir, penyakit, dsb.


Manusia "diciptakan menurut gambar Allah", yang berarti manusia memiliki kecerdasan, dan juga memiliki kehendak bebas, sebagaimana Allah juga memiliki kecerdasan dan kehendak bebas. Manusia bukan robot yang setiap tindakannya sudah diprogram. Dengan kehendak bebas, Adam dan Hawa bisa memutuskan taat atau tidak. Dan sayangnya, mereka memilih tidak taat.


Ular hanyalah 'boneka' yang dipakai Setan. Kitab Wahyu menyebut Setan sebagai "Ular yang semula", yang mengacu kepada peristiwa Eden.

Allah adalah kasih. Karena kasih ia juga ingin berbagi kehidupan dengan yang lain (malaikat dan manusia), itulah sebabnya Ia menciptakan mereka. Namun sewaktu Allah memberi kecerdasan dan kehendak bebas, Ia tahu bahwa ada potensi hal itu disalahgunakan. Sekalipun begitu, tujuan itu diberikan bukan untuk disalahgunakan, melainkan untuk kebaikan, agar malaikat dan manusia bisa menikmati kehidupan.



tolong dicantumkan sumber rujukan anda Bro KC, karena maaf kami kurang percaya pada kecerdasan anda. tampilkan di kitab mana tulisan anda ini berasal

Offline hoaxslayer

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 152
  • Reputasi: 4
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Creationist Vs Evolusionist
« Reply #226 on: 08 October 2012, 09:03:54 PM »
Alkitab tidak mungkin menulis detail semua peristiwa. Tetapi itu adalah kesimpulan yang masuk akal dan cukup berdasar. Allah pernah memberi makan secara mujizat kepada orang Israel, maka bisa saja Ia juga melakukan hal yang sama.

Namun kisah air bah sebenarnya tidak perlu diragukan lagi. Bro orang Chinese? Apakah bro pernah dengar bahwa aksara Cina untuk kata "kapal", berasal dari gagasan "delapan orang dalam kotak"?

menarik kesimpulan seenaknya dengan suatu pembenaran "kesimpulan yang masuk akal", meskipun secara tekstual tidak ada.

 :o wow!



Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Creationist Vs Evolusionist
« Reply #227 on: 08 October 2012, 09:04:42 PM »
Alkitab tidak mungkin menulis detail semua peristiwa. Tetapi itu adalah kesimpulan yang masuk akal dan cukup berdasar. Allah pernah memberi makan secara mujizat kepada orang Israel, maka bisa saja Ia juga melakukan hal yang sama.


itu namanya spekulasi, karena bisa saja ada kemungkinan setanlah yg memberi makan karena faktanya setan lebih sakti daripada tuhan.

Quote
Namun kisah air bah sebenarnya tidak perlu diragukan lagi. Bro orang Chinese? Apakah bro pernah dengar bahwa aksara Cina untuk kata "kapal", berasal dari gagasan "delapan orang dalam kotak"?

tampilkan saja buktinya, tidak perlu beralih ke etimologi bahasa.

Offline bangun _pw

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: 49
  • Gender: Male
  • ehm..
Re: Creationist Vs Evolusionist
« Reply #228 on: 08 October 2012, 09:08:54 PM »
 :| :| pokonya semua kalo sudah kehendaknya maka terjadilah...titik..harus percaya....semua bisa aja terjadi..karena itu adalah mujizat..titik.
dah gak bisa di counter deh..
 :-? :-? satu hal yang membuat saya bertanya2...yaitu tentang "kloning" dan "bayi tabung"...
"semoga semua makhluk hidup berbahagia"

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Creationist Vs Evolusionist
« Reply #229 on: 08 October 2012, 09:09:29 PM »
Hehehe.

Tentu rayap naik ke bahtera. Tetapi Allah bisa membuatnya tidak memakan kayu bahtera, melainkan makanan lain yang dipersiapkan Nuh. Sedangkan menutup mulut singa saja -- dalam peristiwa Daniel -- Allah sanggup bro.

O, rayap ikut diajak naik bahtera juga ya...  ::)

Berarti yang nggak diajak cuman dinosaurus, makanya pada punah semua. :hammer:
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Creationist Vs Evolusionist
« Reply #230 on: 08 October 2012, 09:13:37 PM »
yang nyiptain manusia bukannya flying sphagetti monster ya? :))
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Creationist Vs Evolusionist
« Reply #231 on: 08 October 2012, 09:17:38 PM »
Sudah dijelaskan bahwa peluang terbentuknya molekul protein sederhana 'by chance' adalah mustahil.

Seberapa besarkah peluang terbentuknya satu molekul protein dari asam-asam amino yang tepat? Ini bisa diibaratkan kita memiliki setumpuk kacang merah yang bercampur dengan kacang putih dalam jumlah yang sama. Selain itu, ada lebih dari 100 jenis kacang dalam tumpukan itu. Nah, jika Anda menyendok tumpukan ini, apa yang akan Anda dapatkan? Agar sejajar dengan komponen-komponen dasar suatu protein, Anda harus menyendok hanya kacang yang berwarna merah—sama sekali tidak boleh ada yang berwarna putih! Selain itu, dalam sendok Anda hanya boleh ada 20 jenis kacang merah, dan setiap kacang harus ada di tempat tertentu yang telah ditetapkan dalam sendok itu. Dalam hal protein, jika satu saja di antara syarat-syarat itu tidak terpenuhi, protein yang dihasilkan tidak akan berfungsi dengan baik. Tidak soal berapa kali kita mengaduk dan menyendok tumpukan kacang itu, apakah kita akan memperoleh kombinasi yang tepat? Tidak. Maka, bagaimana mungkin itu terjadi dalam sup organik?

Ops, sayang sekali saya bukan Evolutionism. Saya hanya bersorak dari luar ring. wkwkwk ;D

Perkara tersebut saya jawab dengan sederhana saja, yah. ;D
Jawab: Jangan lakukan secara instan. Lakukanlah secara bertahap. 4billion years saya rasa sudah cukup buat 20 jenis kacang merah untuk menjadi bubur ataupun sup. ;D

Maaf jika tidak memuaskan karena saya bukan evolutionism. ;D

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: Creationist Vs Evolusionist
« Reply #232 on: 08 October 2012, 09:18:37 PM »
Sepuluh tulah yang menimpa Mesir sebenarnya ditujukan untuk sepuluh allah-allah bangsa Mesir.



Kenapa sepuluh tulah kepada firaun ini tidak ada di kutipan sejarah egyp dari dynasty ke dynasy.. Apa ini cuma mitos dari versi injil
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Creationist Vs Evolusionist
« Reply #233 on: 08 October 2012, 09:21:24 PM »
aye juga punya bible sendiri lohh

Quote
          There was Eru, the One, who in Arda is called Ilúvatar; and he made first the Ainur, the Holy Ones, that were the offspring of his thought, and they were with him before aught else was made. And he spoke to them, propounding to them themes of music; and they sang before him, and he was glad. But for a long while they sang only each alone, or but few together, while the rest hearkened; for each comprehended only that part of me mind of Ilúvatar from which he came, and in the understanding of their brethren they grew but slowly. Yet ever as they listened they came to deeper understanding, and increased in unison and harmony.
          And it came to pass that Ilúvatar called together all the Ainur and declared to them a mighty theme, unfolding to them things greater and more wonderful than he had yet revealed; and the glory of its beginning and the splendour of its end amazed the Ainur, so that they bowed before Ilúvatar and were silent.
          Then Ilúvatar said to them: 'Of the theme that I have declared to you, I will now that ye make in harmony together a Great Music. And since I have kindled you with the Flame Imperishable, ye shall show forth your powers in adorning this theme, each with his own thoughts and devices, if he will. But I will sit and hearken, and be glad that through you great beauty has been wakened into song.'
          Then the voices of the Ainur, like unto harps and lutes, and pipes and trumpets, and viols and organs, and like unto countless choirs singing with words, began to fashion the theme of Ilúvatar to a great music; and a sound arose of endless interchanging melodies woven in harmony that passed beyond hearing into the depths and into the heights, and the places of the dwelling of Ilúvatar were filled to overflowing, and the music and the echo of the music went out into the Void, and it was not void. Never since have the Ainur made any music like to this music, though it has been said that a greater still shall be made before Ilúvatar by the choirs of the Ainur and the Children of Ilúvatar after the end of days. Then the themes of Ilúvatar shall be played aright, and take Being in the moment of their utterance, for all shall then understand fully his intent in their part, and each shall know the comprehension of each, and Ilúvatar shall give to their thoughts the secret fire, being well pleased.
          But now Ilúvatar sat and hearkened, and for a great while it seemed good to him, for in the music there were no flaws. But as the theme progressed, it came into the heart of Melkor to interweave matters of his own imagining that were not in accord with the theme of Ilúvatar, for he sought therein to increase the power and glory of the part assigned to himself. To Melkor among the Ainur had been given the greatest gifts of power and knowledge, and he had a share in all the gifts of his brethren. He had gone often alone into the void places seeking the Imperishable Flame; for desire grew hot within him to bring into Being things of his own, and it seemed to him that Ilúvatar took no thought for the Void, and he was impatient of its emptiness. Yet he found not the Fire, for it is with Ilúvatar. But being alone he had begun to conceive thoughts of his own unlike those of his brethren.
          Some of these thoughts he now wove into his music, and straightway discord arose about him, and many that
sang nigh him grew despondent, and their thought was disturbed and their music faltered; but some began to attune their music to his rather than to the thought which they had at first. Then the discord of Melkor spread ever wider, and the melodies which had been heard before foundered in a sea of turbulent sound. But Ilúvatar sat and hearkened until it seemed that about his throne there was a raging storm, as of dark waters that made war one upon another in an endless wrath that would not be assuaged.

Eru itu Tuhan sy, Melkor adalah Setan Penggodanya...
« Last Edit: 08 October 2012, 09:26:56 PM by will_i_am »
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Creationist Vs Evolusionist
« Reply #234 on: 08 October 2012, 09:27:10 PM »
Gunanya untuk menunjukkan kerendahan hati, bahwa ada yang lebih berkuasa dari kita.
Apakah "menunjukkan (?)kerendahan hati(?) bahwa ada yang lebih berkuasa dari kita" menunjukkan kerendahan hati? apa gunanya? pamer? apakah bermanfaat? hmmm... ???

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Creationist Vs Evolusionist
« Reply #235 on: 08 October 2012, 09:29:22 PM »
Apakah "menunjukkan (?)kerendahan hati(?) bahwa ada yang lebih berkuasa dari kita" menunjukkan kerendahan hati? apa gunanya? pamer? apakah bermanfaat? hmmm... ???

maksudnya "dengan rendah hati gue bilang bahwa gue lebih sakti dari loe ..."

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Creationist Vs Evolusionist
« Reply #236 on: 08 October 2012, 09:37:47 PM »
maksudnya "dengan rendah hati gue bilang bahwa gue lebih sakti dari loe ..."
tapi tetap saja terdengar sombong, om.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Creationist Vs Evolusionist
« Reply #237 on: 08 October 2012, 09:44:49 PM »
tapi tetap saja terdengar sombong, om.

maksudnya rendah hati ini adalah harus hidup dengan rasa takut akan murka allah yang bisa setiap saat menimpa mu bila dia tidak senang hati dengan perbuatan dan tingkah lakumu.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Creationist Vs Evolusionist
« Reply #238 on: 08 October 2012, 09:52:05 PM »
tapi tetap saja terdengar sombong, om.

makanya itulah lucunya si superman satu ini

Offline Xan To

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 481
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
Re: Creationist Vs Evolusionist
« Reply #239 on: 08 October 2012, 09:56:00 PM »
Thanks bro.

Perlu diingat kembali bahwa Buddha pernah berkomentar tentang Pencipta, dan dia tidak pasti apakah Pencipta itu ada atau tidak. Kecuali Buddha tidak pernah berkomentar, mungkin bro masih bisa membela diri. Tetapi nyatanya dia pernah, dan dia tidak pasti. Bukankah ini menunjukkan bahwa pengetahuan/pencerahan Budhha masih terbatas?

Dan satu lagi, Buddha mengatakan bahwa "jika pencipta itu ada, ia pasti pencipta yang jahat". Jika bro resapi kalimat ini (atau kalimat yang maknanya persis seperti ini), maka -- di dalam ketidaktahuannya -- ada kecendrungan bahwa Buddha percaya adanya Pencipta, namun ia menyayangkan bahwa pencipta ini ternyata jahat.

Kecuali jika Buddha berkata "jika pencipta ada, mengapa ada kejahatan?", mungkin dari kalimat ini -- di dalam ketidaktahuannya -- ada kecendrungan bahwa Buddha menolak adanya pencipta.

Ketika Sang Buddha berkata demikian bukannya Sang Buddha tidak tahu, tapi untuk menghindari pertentangan, makanya Sang Buddha menggunakan bahasa yang halus, dijaman Sang Buddha kepercayaan terhadap Pencipta itu sudah ada, murid sang Buddha saja, sampe dibenci sama orang tuanya karena menjadi murid Sang Buddha, daripada menyembah kepada Maha Brahma ("Pencipta"). Dijaman apapun ketika seseorang secara tegas menolak suatu pandangan tentang Pencipta, maka yang terjadi adalah orang itu dikucilkan, betapa pun salahnya pandangan tersebut. Sang Buddha punya misi, membuat keributan hanya akan menggagalkan misi mulianya yang telah Beliau mulai 4 Asankya Kalpa yang lalu.....

 

anything