Thanks bro.
Perlu diingat kembali bahwa Buddha pernah berkomentar tentang Pencipta, dan dia tidak pasti apakah Pencipta itu ada atau tidak. Kecuali Buddha tidak pernah berkomentar, mungkin bro masih bisa membela diri. Tetapi nyatanya dia pernah, dan dia tidak pasti. Bukankah ini menunjukkan bahwa pengetahuan/pencerahan Budhha masih terbatas?
Dan satu lagi, Buddha mengatakan bahwa "jika pencipta itu ada, ia pasti pencipta yang jahat". Jika bro resapi kalimat ini (atau kalimat yang maknanya persis seperti ini), maka -- di dalam ketidaktahuannya -- ada kecendrungan bahwa Buddha percaya adanya Pencipta, namun ia menyayangkan bahwa pencipta ini ternyata jahat.
Kecuali jika Buddha berkata "jika pencipta ada, mengapa ada kejahatan?", mungkin dari kalimat ini -- di dalam ketidaktahuannya -- ada kecendrungan bahwa Buddha menolak adanya pencipta.
Ketika Sang Buddha berkata demikian bukannya Sang Buddha tidak tahu, tapi untuk menghindari pertentangan, makanya Sang Buddha menggunakan bahasa yang halus, dijaman Sang Buddha kepercayaan terhadap Pencipta itu sudah ada, murid sang Buddha saja, sampe dibenci sama orang tuanya karena menjadi murid Sang Buddha, daripada menyembah kepada Maha Brahma ("Pencipta"). Dijaman apapun ketika seseorang secara tegas menolak suatu pandangan tentang Pencipta, maka yang terjadi adalah orang itu dikucilkan, betapa pun salahnya pandangan tersebut. Sang Buddha punya misi, membuat keributan hanya akan menggagalkan misi mulianya yang telah Beliau mulai 4 Asankya Kalpa yang lalu.....