Sdr Morpheus yg baik...
Sorry jika ilustrasi jual HP kurang berkenan. Sy bukan cerita jual HPnya sih. Cuma pas ada kondisi relevansinya, jadi saya sampaikan...
OK... Di dlm Abhidhamma, 4 pokok bahasannya adalah: citta, cetasika, rupa, & Nibbana... Sehubungan dgn cetasika, kami dijelaskan ttg 52 varian/faktornya, karakteristiknya, cara-kerjanya, serta kemunculannya dalam keseharian... Pengertian/pengetahuan ini menjadi sañña (persepsi) baru, hal ini menimbulkan sutamayapañña (kebijaksanaan dr hasil baca/diskusi/dengar). Ketika direnungkan/kontemplasi hal² tsb lbh mendalam, maka akan timbul persepsi yg lebih kukuh... Tak kala ada kejadian di dlm keseharian yg muncul, pas/cocok dgn pemahaman sutamayapañña, maka respon/reaksi bathin akan obyek bathin tsb akan memiliki derajat kualitas yg berbeda...
Jika pengalaman itu kemudian dikaikan dgn sutamayapañña tsb, maka saat itu pula bathin ada pd cintamayapañña (kebijaksanaan kontemplatif dgn mengaitkan sutamayapañña langsung dgn aktivitas harian)...
Ultimatenya adalah bhavanamayapañña, kebijaksanaan yg diperoleh dari pengembangan kualitas bathin dgn merealisasi sma fenomena sebagaimana & apa adanya...
Contoh faktual:
Ketika Sdr Morpheus mengetik: "secara detail" dgn huruf di-bold, dan "daripada menceritakan ttg dagang hp"... Di sana sebenarnya ada dosa-mula-citta, menurut pelajaran Abhidhamma yg saya pernah peroleh lho... Halusss memang...
Saya juga sering muncul, wajar... Tapi derajatnya sudah berbeda dgn ketika saya belum belajar Abhidhamma... Setidaknya, mengetik masih lebih gampang kontrol diri daripada diskusi oral yah...
Jika dalam praktik keseharian, sdh mulai mampu, meski dikit², melihat muncul-proses-padamnya: lobha, dosa, & moha. Dalam hiruk-pikuk bisa melihat fenomena itu, walopun sering kalanya, kelepasan...
Membaca tulisan di forum yg kurang nyaman, terus muncul gejolak (blong dikit), tapi disadari/terwasi walo agak telat... Makin lama khan, makin terampil... Melihat faktor bathin apa saja yg muncul... Kira² lebih mahir gak dlm mengatasi kelangsungan reaksi bathin? Atau makin bolot/telmi...
Jika dalam keseharian: cukup bisa lah, apabila, ikut retreat Vipassana. Lebih terampil atau lebih payah...
Abhidhamma jelas gak saranin kita utk jadi penganalisa ketika Vipassana Bhavana, justru dgn pemahaman yg essensil, memberikan persepsi (sañña) yg kuat utk sati-nya berkembang. Krn di dlm keseharian justru sering terlatih...
Tidak belajar teori Abhidhamma pun, peserta Vipassana sering terperangkap utk menganalisa atau terperangkap ke Samatha...
Apakah dgn belajar Abhidhamma akan menjadi lebih parah dr yg tidak belajar Abhidhamma? Dr posting Sdr Morpheus sebelumnya, jawabannya iya, benar?
Kalo dari pengalaman pribadi saya, demikian juga dgn banyak teman... Justru terbalik... Penjelasan saya ada di atas...
Semoga bisa menjadi materi perenungan yg bermanfaat..
bang gunasaro, saya memang tidak pernah mempelajarinya secara detail dan mendalam, tapi tentu saja saya tau dasar2nya...
daripada menceritakan ttg dagang hp, gimana kalo anda kasih pencerahan dengan kata2 anda sendiri, bagaimana menggunakan abhidhamma dalam kehidupan sehari2 dan manfaatnya terhadap meditasi. apalagi kalo anda ada pengalaman sendiri, tentunya lebih bagus lagi.
mohon petunjuk anda yg berharga...