kita semua member di sini juga sedang latihan... minimal melakukan salah satu faktor dari 7 faktor pencerahan (bojhanga)
Bojhanga :
1. Perhatian / Kewaspadaan :
Kita harus senantiasa waspada terhadap pandangan pandangan menyimpang yang menyebabkan kita mengikuti atau menganut ajaran yang sesat. Menganut ajaran sesat yang tak murni itu adalah akibat dari pandangan sesat, pandangan keliru. Jadi dari tindakan dia "menganut" "meyakini" ajaran tsb kita jelas tahu pasti faktor pencetusnya adalah "pandangan salah" yang diakibatkan oleh "Tidak waspada, tidak perhatian" dalam menafsirkan ajaran.
2. penyelidikan terhadap dhamma/realita/fenomena
Ini dia point selanjutnya yang sangat penting !
Kita harus tahu realitas. Misalnya, kisah bayi berjalan tumbuh teratai, ini tidak masuk logika dan realitas.
Kisah Buddha menunjukkan api dan air dari tubuhnya, ini juga. Kisah Buddha yang digambarkan terlalu lemah lembut dan halus sekali. Kisah Buddha berjumpa dengan dewa dewi. dan lain sebagainya
Ini semua tidak masuk diakal. Tapi kita tentu paham bahwa itu karena Buddhisme berkembang di India pada masa itu jadi harus ada kisah kisah yang bisa dipahami masyarakat seperti kisah kewibawaan yang dilebih lebihkan, kisah kesaktian, kisah dewa dewi (yang sebenarnya makhluk anatah berantah)
3. ketekunan
Saya rasa kita semua sudah tahu maksud dari ketekunan. Dan ketekunan yang terutama adalah bergerak "MOVE" untuk menegakkan Dhamma, bukannya duduk di gua gua menyendiri dsb, diantaranya adalah melibas pandangan salah dengan keras. Kenapa ? Karena tindakan yang didasari oleh pandangan benar akan Dhamma yang asli ini akan menghasilkan pahala dan pahala akan memberikan kedamaian yang menghasilkan samadhi dan panna.
4. kegiuran batin
Siapa yang setelah berhasil dengan keras memukul telak pandangan salah dan setelah itu tidak timbul Pitti ? Sudah pasti dengan memukul keras pandangan salah akan menghasilkan kegiuran batin tersendiri !
5.kondisi rileks/santai/tidak tegang; kondisi batin & jasmani yang rileks
Setelah kita merasakan kemenangan atas orang orang berpandangan dungu, maka kita akan memperoleh kegiuran dan ini menghasilkan rileks bagi kita.
6. konsentrasi
Jelas setelah rileks kita akan mudah memasuki samadhi
7. keseimbangan batin
Dengan demikian kita akan mencapai keseimbangan batin dimana kita tak lagi tergoyahkan untuk menegakkan perjuangan akan Dhamma dan menaklukkan kesesatan. Saat kita berjumpa dengan pandangan pandangan salah, otomatis kesadaran kita akan langsung bereaksi untuk menghantamnya dengan keras, ini merupakan wujud keseimbangan dimana kita mampu terus memunculkan kondisi kebajikan ini.