//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Keuntungan Dari Pengembangan Konsentrasi  (Read 7388 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Keuntungan Dari Pengembangan Konsentrasi
« on: 09 September 2011, 01:49:53 AM »
[Keuntungan Dari Pengembangan Konsentrasi]

120. Akan tetapi, pertanyaan (viii) APA SAJA KEUNTUNGAN DARI PENGEMBANGAN KONSENTRASI? juga ditanyakan (Bab III, butir 1). Dalam hal ini, keuntungan - keuntungan dari pengembangan konsentrasi, ada lima, yaitu seperti kediam yang bahagia disini dan sekarang, dan sebagainya. Karena pengembangan dari konsentrasi penyerapan memberikan keuntungan berupa kediaman yang bahagia disini dan sekarang bagi para Arahat yang telah menghancurkan kekotoran batinnya, yang mengembangkan konsentrasi, erpikir: 'Kami akan mencapai dan berdiam dalam penyatuan pikiran sepanjang hari'. Karena itu, Sang Buddha berkata, "Tetapi, Cunda, bukan ini yang disebut sebagai penghapusan dalam diri para siswa Sang Buddha; ini disebut kediaman yang bahagia didalam diri para siswa Sang Buddha (M.i,40).

121. Ketika orang biasa dan para siswa suci mengembangkannya, mereka berpikir: ' Sesudah keluar dari sini, kami akan berlatih pandangan-terang dengan kesadaran yang terkonsentrasi', pengembangan dari konsentrasi penyerapan memberikan mereka keuntungan dari pandangan terang, dan begitu pula konsentrasi akses sebagai suatu metode untuk tiba pada kondisi kondisi yang terbuka lebar didalam [keadan-keadaan] yang ramai45. Karena itu Sang Buddha berkata: 'Para bhikkhu, kembangkanlan konsentrasi; seorang bhikkhu yan terkonsentrasi akan mengerti dengan benar' (S.iii, 13).

122. Tetapi ketika mereka telah menghasilkan delapan pencapaian, dan selanjutnya bercita-cita pada jenis -jenis keukuatan batin (Abhinna) yang telah diuraikan dalam cara yang dimulai dengan 'Setelah menjadi satu, ia menjadi banyak' (Bab XII, butir 2), mereka menghasilkannya dengan masuk pada jhana sebagai dasar dari abhinna dan keluar darinya, selanjutnya pengembangan dari konsentrasi-penyerapan memberikan mereka keuntungan dari bermacam-macam abhinna, kapan saja disana ada kesempatan. Karena itu Sang Buddha berkata: 'Ia mencapai kemampuan untuk menjadi seorang saksi, dnegan penembusan melalui abhinna, dari setiap keadaan yang direalisasi dengan abhinna bilamana pikirannya cenderung, kapanapun ada kesempatan' (M.iii, 96; A.i,245)[322]

123. Ketika orang biasa tidak kehilangan jhana mereka, dan mereka menginginkan terlahir kembali dialam brahma, sbb: 'Biarlah kami terlahir kembali dialam brahma', atau meskipun mereka tidak membuat aspirasi, selanjutnya pengembangan konsentrasi - penyerapan memberikan mereka keuntungan dengan peningkatan dari keberadaan yang sekarang, karena hal itu, Sang Buddha berkata: 'Dimanakah mereka muncul kembali sesudah pengambangan jhana pertama yan terbatas? Mereka Muncul kembali di dalam kolompok 'Rombongan Dewa Brahma (Vbh.424), dan sebagainya. Dan bahkan pengembangan dari konsentrasi akses menjamin peningkatan ke kelahiran di alam-alam kebahagiaan pada alam kenafsuan (kama-loka).

124. Tetapi ketika Sang Buddha  / Para Suci yang sudah menghasilkan delapan pencapaian dengan mengembangkan konsentrasi itu berpikir: 'Kami akan memasuki pencapaian dari penghentian, dan dengan tanpa kesadaran selam tujuh hari kami akan tinggal didalam kebahagiaan disini dan sekarang dengan mencapai penghentian yang adalah nibbana', selanjutnya pengembangan dari konsentrasi penyerapan memberikan sebagai penguasaan, berkenaan dengan... enambelas macam perilaku dari pengetahuan, dan sembilan macam perilaku pada konsentrasi, adalah pengetahan tentang pencapaian dan penghentian' (Ps.i,97; lihat Bab XXIII, butir 18 dst).

125. Demikianlah bagaimana keuntungan dari pengembangan konsentrasi adalah rangkap lima sebagai kediaman yang bahagia disni dan sekarang, dan sebagainya.

Jadi orang bijaksana janganlah gagal dalam ketekuanan
Pada pencarian konsentrasi;
Yang membersihkan pengorot dari noda-noda46
Dan membawa pahala dari perhitungan masa lalu.

126. Dan pada titik ini di dalam Jalan Kesucian, yang diajarkan di bawah judul sila, samdhi, panna, dalam kalimat 'Bila seseorangyang bijaksana, kokoh dalam sila...', maka samadhi telah selngkapnya dijelaskan.
Bab kesebelas menyimpulkan 'Pemaparan
tentang Konsentrasi' dalam Jalan kesucian, yang
disusun dengan tujuan untuk menggembirakan orang
orang yang baik



Foot Note:
45: Ini adalah sebuah kiasan pada M.i,170, dan sebagainya; 'Proses dari suatu kehidupan/keberadaan didalam lingkaran kelahiran-kembali, yang mana adalah tempat yang sangat mengekang, yang dipenuhi kekotoran kekotoran nfasu-keinginan, dan sebagainya' (Pm.371).
46: 'Sudana -- membersihkan': tidak ada dalam kamus P.T.S. Lihat judul pada Penjelasan Majjhima Nikaya. Bacaan lainnya disin adalah sodhana.


ref: Visuddhi Magga, jilid 5, hal: 122-124, terbitan: Mutiara Dhamma, Denpasar - Bali
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Keuntungan Dari Pengembangan Konsentrasi
« Reply #1 on: 09 September 2011, 01:51:29 AM »
BAB XII
Pemaparan Tentang Pengetahuan Istimewa
Kekuatan - Kekuatan Supranatural
(Iddhividha - niddesa)


[Lanjutan tentang Manfaat dari Konsentrasi]

1. [373] Pada bab terdahulu, telah disinggung mengenai macam-macam pengetahuan istimewa (abhiñña) yang tergolong duniawi, bahwasannya pengembangan konsentrasi ini 'memberikan ... manfaat berupa berbagai macam pengetahuan istimewa' (Bab XI, butir 122). Sekarang, untuk menyempurnakan berbagai macam pengetahuan istimewa tersebut, tugas ini haruslah  dilaksanakan oleh seorang pemeditasi yang telah mencapai jhana keempat dalam kasina tanah dan seterusnya. Dan dalam melakukan hal ini, pengembangan konsentrasi ini tidak hanya akan memberikan manfaat dalam cara ini, tetapi juga akan menjadikan ia lebih tangguh (Thira); dan ketika ia telah mempunyai konsentrasi yang demikian berkembang sehingga memberikan manfaat serta menjadi lebih tangguh, ia selanjutnya akan lebih mudah menyempurnakan pengembangan kebijaksanaan (Pañña). Jadi, sementara ini ikta akan membahas penjelasan dari macam macam pengetahuan isitmewa (abhiñña) itu.



[Lima macam Pengetahuan Isitimewa (abhiñña)]

2. Untuk menunjukan manfaat dari pengembangan konsentrasi kepada orang - orang yang konsentrasinya telah mencapai jhana keempat, dan untuk mengajari-nya makin maju dalam Dhamma yang makin luhur (panitadhamma), lima macam pengetahuan istimewa duniawi telah dipaparkan oleh Sang Buddha. Mereka adalah :
(1). Jenis jenis Kekuatan Supranatural, dipaparkan dalam cara yang dimulai dengan 'Ketika batinya yang terkonsentrasi telah sedemikian murni (parisuddha), cemerlang (pariyodata), tak bernoda (anangana), bebas dari kotoran batin (vigatu-pakkilesa), dan telah menjadi lebut/lentur (mudu), mudah dikerjakan (kammaniya), mantap (thita) dan mencapai ketenangan yang dalam (anenja)1, ia mengarahkan, mencenderungkan batinnya kepada jenis jenis kekuatan supranatural. Ia menggunakan berbagai jenis kekuatan supranatural. Ia menggunakan berbagai jenis kekuatan supranatural. Setelah itu menjadi satu, ia menjadi banyak...' (D.i,77);
(2). Pengetahuan tentang Unsur Telinga Dewa,
(3). Pengetahuan tentang Penembusan Batin
(4). Pengetahuan tentang Ingatan akan Kelahiran Lampau,
(5). Pengetahuan tentang Kematian dan Kelahiran kembali Mahluk Hidup.


Visuddhi Magga, jilid 6, hal: 1-2, terbitan: Mutiara Dhamma, Denpasar - Bali
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Keuntungan Dari Pengembangan Konsentrasi
« Reply #2 on: 09 September 2011, 01:53:02 AM »
[(1) Jenis Jenis Kekuatan Supranatural]

Jika seorang pemeiditasi ingin memulai memperlihatkan salin-wujud (Vikubbana) dengan menggunakan kekuatan supranatural, yang dipaparkan sebagai 'Setelah menjadi satu, ia menjadi banyak', dan seterusnya, ia haruslah mencapai kedelapan pencapaian di dalam setiap dari kedelapan kasina yang diakhiri dengan kasina putih. Ia juga harus telah menyempurnakan pengendalian batinnya dalam empat belas ara berikut [374]:
(i) dalam urutan kasina kasina,
(ii) dalam urutan kebalikan dari kasina kasina,
(iii) dalam urutan kasina dan kebalikannya,
(iv) dalam urutan jhana jhana,
(v) dalam urutan kebalikan dari jhana jhana,
(vi) dalam urutan jhana jhana dan kebalikannya,
(vii) jhana jhana yang melompat,
(viii) kasina kasina yang melompat,
(ix) jhana jhana dan kasina kasina yang melompat,
(x) peralihan dari faktor faktor,
(xi) peralihan dari objek,
(xii peralihan dari faktor faktor dan objek,
(xiii) penentuan atas faktor faktor,
(xiv) penentuan atas objek.


3. Lalu, apakah yang dimaksud dengan 'dalam ururan kasina kasina' disini? ...apakah yang dimaksud dengan 'penentuan atas objek?'
(i) disini seorang bhikkhu menjapai jhana dalam kasina tanah, setelah itu dalam kasina air dan seterusnya maju melalui kedelapan kasina, melakukannya sampai seratus kali, bahkan seribu kali, didalam setiap kasina. Ini disebut dengan urutan kasina kasina
(ii) Mencapainya dengan cara serupa dalam urutan kebalikannya, yang dimulai dari kasina putih, ini disebut dalam urutan kebalikan dari kasina kasina
(iii) Mencapainya berulang ulang dalam urutan maju dan mundur, dari kasina tanah hingga kasina putih dan dari kasina putih kembali lagi ke kasina tanah, ini disebut dalam urutan kasina kasina dan kebalikannya

4. (iv) Mencapainya berulang ulang dari jhana pertama hingga ke landasan bukan pencerapan bukan pula tanpa pencerapan, ini disebut dalam urutan dari jhana jhana
(v) Mencapainya berulang ulang dari landasan yang terdiri atas bukan pencerapan bukan pula tanpa pencerapan, kembali lagi jhana pertama, ini disebut dalam urutan kebalikan dari jhana jhana
(vi) Mencapainya dalam uruan maju dan mundur dari jhana pertama hingga ke landasan yang terdiri atas bukan pencerapan bukan pula tanpa pencerapan, kembali ke jhana pertama, ini disebut dalam urutan jhana jhana dan kebalikannya

5. (vii) Ia melompati urutan jhana tanpa melompati kasina dalam cara sebagai berikut: setelah terlebih dahulu mencapai jhana pertama dalam kasina tanah, ia mencapai jhana ketiga dalam kasina yang sama, dan selanjutnya setelah melepas kasina (Bab X, butir 6), ia mencapai landasan yang terdiri atas ruang tanpa batas, setelah itu mencapai landasan yang terdiri atas kekosongan, ini disebut jhana jhana yang melompat. Dan yang berlandaskan pada kasina air dan seterusnya, haruslah ditafsirkan serupa.
(viii) Ketika ia melompati urutan kasina tanpa melompati jhana dalam cara sebagai berikut: setelah mencapai jhana dalam kasina tanah, ia kembali mencapai jhana yang sama dalam kasina api, kemudian dalam kasina biru, dan kemudian dalam kasina merah, ini disebut kasina kasina yang melompat.
(ix) ketika ia melompati jhana jhana maupun kasina kasina dalam cara sebagai berikut: setelah menjcapai jhana pertama dalam kasina tanah, ia kemudian mencapai jhana ketiga dalam kasina api , kemudian ia mencapai landasan yang terdiri atas ruang tanpa batas setelah melepas kasina biru, kemudian mencapai landasan yang terdiri atas kekosongan setelah melepas kasina merah, ini disebut jhana jhana dan kasiana kasina melompat

6. (x) Mencapai jhana pertama dalam kasina tanah [375] dan kemudian mencapai jhana jhana yang lain dalam kasina yang sama, ini disebut peralihan dari faktor faktor.
(xi) Mencapai jhana pertama dalam kasina tanah dan kemudian jhana yang sama dalam kasina air..., dalam kasina putih, ini disebut peralihan dari objek
(xii) Peralihan dari objek dan faktor faktor bersama sama terjadi dalam cara sebagai berikut: ia mencapai jhana pertama dalam kasina tanah, jhana kedua dalam kasin aair, jhana ketiga dalam kasina api, jahan keempat dalam kasina udara, mencapai landasan yang terdiri atas ruang tanpa batas dengan melepas kasina biru, mencpai landasan yang terdiri atas kesadaran tanpa batas dari kasina kuning, mencapai landasan yang terdiri atas kekeosongan dri kasina merah, mencapai landasan yang terdiri atas bukan pencerapan bukan pula tanpa pencerapan dari kasina putih, ini disebut peralihan dari faktor faktor dan objek.

7. (xiii) Penentuan atas faktor faktor jahan nya saja dengan menentukan jhana pertama sebagai lima faktor, jhana kedua sebagai tiga faktor, jhana ketiga sebagai dua faktor dan demikian pula dengan jhana keempat, landasan yang teridri atas raung tanpa batas... dan landasan yang terdiri atas bukan pencerapan bukan pula tanpa pencerapan, ini disebut penentuan atas faktor faktor
(xiv) Demikian pula, penentuan atas objeknya saja sebagai 'Ini kasina tanah', 'Ini kasina air'... 'Ini kasina putih', disebut penetuan atas objek.
Sebagain orang juga akan melaksanakan 'penentuan atas faktor faktor dan objek'; tetapi karena tidak diberikan didalam kitab ulasan (atthakatha) tentunya hal itu tidak diutamakan dalam pengembangan.

8. Adalah tidak mungkin bagi seorang pemeditasi untuk mulai melakukan salin wujud dengan kekuatan supranatural kecuali sebelumnya ia telah menyempurnakan pengembagan batinnya dengan mengendalikan batinnya dalam keempat belas cara tersebut diatas.
Sekarang, samadhi awal/samadhi persiapan (parikama) dalam kasina adalah sulit bagi seorang pemula, dan hanya satu dalam seratus atau seribu yang dapat melakukannya.
Memunculkan tanda (nimitta) adalah sulit bagi yang telah melakukan samadhi awal dan hanya dalam seratus atau seribu yang dapat melakukannya.
Untuk mengembangkan tanda (nimitta) ketika itu telah muncul dan untuk mencapai penyerapan (appana), adalah sulit dan hanya satu dalam seratus atau seribu yang dapat melakukannya.
Untuk menjinakkan batin (cittaparidamana) dalam empat belas cara setelah mencapai pencerapan, adalah  sulit dan hanya satu dalam seratus atau seribu yang dapat melakukannya.
Salin wujud  dengan kekuatan supranatural setelah melatih sang batin dalam empat belas cara, adalah sulit dan hanya satu dalam seratus atau seribu yang dapat melakukannya.
Cerapan cepat (khippanisanti) setlah mencapai salin wujud adalah sulit dan hanya satu dalam seratu atau seribu yang dapat melakukannya



Visuddhi Magga, jilid 6, hal: 2-5, terbitan: Mutiara Dhamma, Denpasar - Bali

NB: untuk sementara, sekian dulu... disambung kalau ada waktu nulis lagi
« Last Edit: 09 September 2011, 01:55:47 AM by Mas Tidar »
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Keuntungan Dari Pengembangan Konsentrasi
« Reply #3 on: 09 September 2011, 06:34:21 AM »

8. Adalah tidak mungkin bagi seorang pemeditasi untuk mulai melakukan salin wujud dengan kekuatan supranatural kecuali sebelumnya ia telah menyempurnakan pengembagan batinnya dengan mengendalikan batinnya dalam keempat belas cara tersebut diatas.
Sekarang, samadhi awal/samadhi persiapan (parikama) dalam kasina adalah sulit bagi seorang pemula, dan hanya satu dalam seratus atau seribu yang dapat melakukannya.
Memunculkan tanda (nimitta) adalah sulit bagi yang telah melakukan samadhi awal dan hanya dalam seratus atau seribu yang dapat melakukannya.
Untuk mengembangkan tanda (nimitta) ketika itu telah muncul dan untuk mencapai penyerapan (appana), adalah sulit dan hanya satu dalam seratus atau seribu yang dapat melakukannya.
Untuk menjinakkan batin (cittaparidamana) dalam empat belas cara setelah mencapai pencerapan, adalah  sulit dan hanya satu dalam seratus atau seribu yang dapat melakukannya.
Salin wujud  dengan kekuatan supranatural setelah melatih sang batin dalam empat belas cara, adalah sulit dan hanya satu dalam seratus atau seribu yang dapat melakukannya.
Cerapan cepat (khippanisanti) setlah mencapai salin wujud adalah sulit dan hanya satu dalam seratu atau seribu yang dapat melakukannya


ternyata memang berat, pantas untuk iddhividhi pada saat sekarang ini sangat sulit dijumpai, mungkin untuk iddhi yang lain masih bisa sering dijumpai.
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Keuntungan Dari Pengembangan Konsentrasi
« Reply #4 on: 15 September 2011, 12:07:12 AM »
9. Seperti Thera  Rakkhita, yang delapan tahun setelah memasuki Sangha, berada ditengah-tengah tiga puluh ribu bhikkhu yang memiliki kekuatan supranatural yang datang menjenguk Thera Mahā-Rohana-Gutta yang sedang sakit di Therambatthala. [376] Prestasi beliau diungkapkan dalam kasina tanah (Bab IV butir 135). Melihat prestasi beliau, seorang Thera berkata, 'Teman-teman, jika Rakkhita tak ada disana pada waktu itu, kita pasti telah dibuat malu, [bisa jadi yang telah dikatakan adalah] "Mereka tak dapat melindungi Raja Nāga (Kisahnya lihat no. 135 BAB IV)". Jadi kita sendiri seharusnya mengusahakannya [dengan kemampuan kita yang telah disempurnakan], sebagaimana layaknya (para tentara) pergi bertugas dengan senjata yang bersih dari noda'. Ketiga puluh ribu bhikku tersebut mengindahkan nasehat Sang Thera dan mencapai pencerapan cepat.


10. Dan, menolong orang lain setelah memperoleh kecepatan di dalam cerapan adalah sulit dan hanya satu dalam seratus atau seribu yang dapat melakukanya. Seperti sang Thera yang mengatasi hujan bara-api dengan menciptakan tanah di udara, ketika hujan bara-api dibuat oleh Marā pada persembahan Giribhandavahana2.


11.Hanya pada para Buddha, para Pacceka Buddha, para Siswa Utama, dsb., yang telah memiliki usaha keras yang amat banyak dimasa lampau, maka salin wujud dengan menggunakan kekuatan supranatural dan kualitas-kualitas istimewa lainnya seperti  Kemampuan Analitis (Patisambhidā) dapat menjadi sukses hanya dengan pencapaian  Kearahatan tanpa bagian yang sangat maju dari pengembangan berbagaai jenis kekuatan supranatural yang baru saja dipaparkan


12. Jadi persis seperti ketika seorang pandai-emas ingin membuat suatu jenis perhiasan, dia melakukannya hanya setelah membuat emas tersebut menjadi lembut dan mudah dikerjakan/diolah dengan cara melumerkannya,  dan sebagainya, dan persis ketika seorang tukang keramik ingin membuat bejana, dia melakukannya setelah membuat tanah liat tersebut teremas dengan baik dan mudah dikerjakn, maka seorang siswa pemula juga harus demikian mempersiapkan macam-macam kekuatan supranatural dengan mengendalikan batinnya dalam empat belas cara ini; dan ia juga harus melakukan hal itu dengan membuat batinnya lembut/lentur dan mudah dikerjakan dengan mencapainya dibawah pengaruh gairah (chanda), kesadaran (Viññana), semangat, dan pelidikan (Vīmamsā)3, dan dengan penguasaan di dalam perenungan/pengarahan-batin (āvajjana), dan seterusnya. Tetapi seseorang yang telah mempunyai kondisi yang dibutuhkan untuk itu karena hasil latihan dalam kehidupan lampaunya, maka ia hanya perlu mempersiapkan diri dengan memperoleh penguasaan di dalam jhāna keempat terhadap kasina-kasina.


13. Sekarang, Sang Buddha memperlihatkan bagaimana  persiapan harus dilakukan dalam kalimat 'Ketika batinnya yang terkonsentrasi talah sedemikian...', dan seterusnya. inilah penjelasannya, yang sesuai dengan Teks (Tipitaka) (lihat butir 2). Dalam hal ini, ia yaitu seorang pemeditasi yang telah mencapai jhāna keempat. Sedemikianlah adalah menunjukan urutan pada mana jhāna keempat timbul; setelah menghasilkan jhāna keempat dalam urutan ini yang dimulai dengan menjcapai jhāna pertama, itulah maksudnya.
Terkonsentrasi: terkonsentrasi dengan memakai jhāna keempat. Batin kesadaran ranah materi halus (rupavacara).


14. Tetapi untuk kata-kata 'murni', dean seterusnya, itu adalah murni melalui keadaan kesadaran yang dimurnikan oleh keseimbangan batin (upekkhā).
[377] Batin cemerlang, tepatnya karena ia telah murni; ia bersinar (pabhassara) (lihat A.i,10), itulah maksudnya.
Batin tak bernoda karena noda-noda yang terdiri atas ketamakan, dsb, telah dihapuskan dengan menyingkirkan kondisi-kondisinya yang terdiri atas kebahagiaan (sukkha), dan sebagainya.
Batin bebas dari kotoran batin (kilesa) tepatnya karena ia tak bernoda; karena oleh nodalah kesadaran dikotori.
Batin telah menjadi lembut/lentur (mudu) karena ia telah dikembangkan dengan baik, ia telah mengatasi penderitaan, itulah maksudnya, karena kesadaran yang telah mengatasi penderitaan itu disebut 'lembut/lentur'.
Batin mudah dikerjakan (kammaniya), tepatnya karena ia telah lentur; telah mampu menerima pengerjaan (kammakkhama), dan cocok untuk dikerjakan (kammayogga), itulah maksudnya.


15. Karena suatu kesadaran yang telah lembut itu mudah dikerjakan, seperti emas yang telah dilebur dengan baik; dan ia menjadi lembut dan mudah dikerjakan karena ia telah dikembangkan dengan baik, sebagaimana dikatakan: 'Para bhikkhu, Saya tidak melihat suatu apapun, yang ketika telah dikembangkan dan dilatih, menjadi begitu lembut dan mudah dikerjakan seperti halnya sang batin' (A.i,9).


16. Batin mantap karena ia telah mantap dalam kemurnian ini, dan yang lainnnya.
Batin mencapai ketenangan yang dalam (āneñjappatta), tepatnya karena ia mantap; ia tidak bergerak, tanpa terganggu (nir-iñjana), itulah maksudnya. Atau kemungkinan lain, batin mantap karena mantap dalam penguasaannya sendiri melalui kelembutannya dan kemudahannya untuk dikerjakan, ia mencapai ketenangan yang dalam karena diperkuat oleh keyakinan, dan sebagainya.


17. Karena kesadaran yang diperkuat oleh keyakinan (saddhā) adalah tidak terganggu oleh ketidakyakinan (asaddhiya);
ketika diperkuat oleh semangat (viriya) ia tak terganggu oleh kelesuan (kosajja),
ketika diperkuat oleh kesadaran/perhatian-murni (sati) ia tidak terganggu oleh kelalaian (pamāda);
ketika diperkuat oleh konsentrasi (samādhi) ia tak terganggu olehi agitasi/kegelisahan (uddhacaca),
ketika diperkuat oleh pengerian (paññā) ia tak terganggu oleh ketidaktahuan (avijjā); dan
ketika batin telah cemerlang (obhāsa), ia tak terganggu oleh kegelapan kotoran batin (kilesandhakāra).
Maka ketika batin diperkuat oleh keenam keadaan ini, ia mencapai ketenangan yang dalam (āneñja).


18. Kesadaran yang memiliki delapan faktor dalam cara ini akan mudah diarahkan kepada penembusan terhadap pengetahuan istimewa tentang keadaan-keadaan yang dapat disadari oleh pengetahuan istimewa.




foot note:
2. Giribhandavahanapuja: Pm. (hal.375) mengatakan 'giribhandavahana pūjā nāma Cetiyagirim ādim katvā sakalad pe samudde ca yāva yojanā mahatī dīpapūjā (yaitu sebuah nama untuk persembahan-pulau yang besar, yang dimulai dengan sebuah Cetiyagiri (Mihintale) dan meluas hingga ke seluruh pulau dan hingga satu yojana ke dalam laut)'. disebutkan di dalam kitab ulasan AA. hingga pada A. Ekanipata, i,ii; MA.ii, 398 dan Mahavamsa 34, 81.

3. Ini adalah empat pokok bahasan dari Jalan menuju Kesaktian (lihat butir 50)



bersambung ...
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: Keuntungan Dari Pengembangan Konsentrasi
« Reply #5 on: 17 September 2011, 11:48:15 AM »

 Seperti sang Thera yang mengatasi hujan bara-api dengan menciptakan tanah di udara, ketika hujan bara-api dibuat oleh Marā pada persembahan Giribhandavahana2.


cerita apaan ini ? menodai saja.

Offline YONI

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 108
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Keuntungan Dari Pengembangan Konsentrasi
« Reply #6 on: 19 September 2013, 06:08:25 PM »
halo...tolong lanjutin donk nulisnya....please :)


 _/\_

Offline YONI

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 108
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Keuntungan Dari Pengembangan Konsentrasi
« Reply #7 on: 01 October 2013, 08:41:30 PM »
 ^:)^ :'( _/\_

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Keuntungan Dari Pengembangan Konsentrasi
« Reply #8 on: 03 October 2013, 10:48:45 PM »
lanjutan-nya ada di buku Visudimagga ... _/\_


bagi yang mengatakan ini ada sebuah penoda'an, mudah2an sudah lebih mahir dr isi buku visudimagga, dalam praktik...
cerita apaan ini ? menodai saja.
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline YONI

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 108
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Keuntungan Dari Pengembangan Konsentrasi
« Reply #9 on: 04 October 2013, 07:12:26 PM »
MAS TIDAR, bukun vissudhi magga nya tebal gak sih? saya cari di GRAMEDIA, gak  ada :'( . saya cuman kepengen baca tentang meditasi samatha serta bagaimana cara detail peroleh abhinanya.  :-[ . "praktek meditasi samatha (anapanasati) tanpa buku pegangan" kayak orang berjalan tanpa arah. kalo ada fotokopiannya atau download nya,  saya beli deh ^:)^ _/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Keuntungan Dari Pengembangan Konsentrasi
« Reply #10 on: 04 October 2013, 07:25:36 PM »
MAS TIDAR, bukun vissudhi magga nya tebal gak sih? saya cari di GRAMEDIA, gak  ada :'( . saya cuman kepengen baca tentang meditasi samatha serta bagaimana cara detail peroleh abhinanya.  :-[ . "praktek meditasi samatha (anapanasati) tanpa buku pegangan" kayak orang berjalan tanpa arah. kalo ada fotokopiannya atau download nya,  saya beli deh ^:)^ _/\_

http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/nanamoli/PathofPurification2011.pdf

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Keuntungan Dari Pengembangan Konsentrasi
« Reply #11 on: 04 October 2013, 07:31:08 PM »
MAS TIDAR, bukun vissudhi magga nya tebal gak sih? saya cari di GRAMEDIA, gak  ada :'( . saya cuman kepengen baca tentang meditasi samatha serta bagaimana cara detail peroleh abhinanya.  :-[ . "praktek meditasi samatha (anapanasati) tanpa buku pegangan" kayak orang berjalan tanpa arah. kalo ada fotokopiannya atau download nya,  saya beli deh ^:)^ _/\_

Saya ada terjemahan versi bahasa Indonesia (1 set = 5 buku), bagaimana? mau di fotocopy smw?  :'( :'(
Inipun kamma baik saya yang tidak disangka2 karena sebelum Cik Lena dan Cik Wena berangkat pilgrimige ke India kemarin bln Mei 2013 beliau mendonasikan buku2 dhamma terjemahan beliau kepada saya, termasuk visuddhimagga nya.
I'm an ordinary human only

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Keuntungan Dari Pengembangan Konsentrasi
« Reply #12 on: 04 October 2013, 07:33:42 PM »
http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/nanamoli/PathofPurification2011.pdf
Bro Indra, yang ini masih versi asli (english version)  ;D
Kapan anda akan menerjemahkan ?
Hati2 lho selesai menerjemahkan nanti kayak Bhikkhu Nanamoli  ^:)^ ^:)^
I'm an ordinary human only

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Keuntungan Dari Pengembangan Konsentrasi
« Reply #13 on: 04 October 2013, 09:34:45 PM »
Bro Indra, yang ini masih versi asli (english version)  ;D
Kapan anda akan menerjemahkan ?

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,20981.0.html

Quote
Hati2 lho selesai menerjemahkan nanti kayak Bhikkhu Nanamoli  ^:)^ ^:)^

Bhikkhu Nanamoli kenapa oma?
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Keuntungan Dari Pengembangan Konsentrasi
« Reply #14 on: 05 October 2013, 09:40:59 AM »
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,20981.0.html
Anumodana bro shinichi. Jadi beliau sudah mengerjakan tapi blom dicetak ya. _/\_ ^:)^


Bhikkhu Nanamoli kenapa oma?
Kalo dari yang saya tahu beliau meninggal begitu selesai menerjemahkan VM ini, tapi ini tadi dari mbah wiki bilang beliau meninggal serangan jantung pd saat pilgrimage, jadi mana ya yang benar ?  ;D    http://en.wikipedia.org/wiki/Nanamoli_Bhikkhu

Yang Oma tahu, beliau seorang england yang upasampada di SL lalu menetap di SL hingga akhir hayatnya, sewaktu selesai menerjemahkan VM itu beliau sehari sebelomnya telah berpesan kepada dayaka nya bhw besok tidak perlu diantar "dana" (terbaca dane, "e" disini spt mengeja kelapa), dana adalah dana makanan untuk bhikkhu. dinihari pada saat diantar "gilanpasa" (gilanpasa adl persembahan minum, utk kalangan monastic mrk menggunakan bahasa "halus", spt "dana" utk makan, "gilanpasa" utk minum) beliau telah wafat.

Di versi mbah wiki kok beliau meninggal pada saat pilgrimige ya? lantas cerita ini yang benar yang mana ya?
I'm an ordinary human only

 

anything