Login with username, password and session length
0 Members and 1 Guest are viewing this topic.
Kepuasan batiniah apa ?Apakah anda penganut pandangan atta ?
iya kami pemuja gadis bernama Tata
Kita jangan munafik lah, berarti Anda masih malu malu mengakui bahwa cara cara keras , sindiran, ejekan, dan kata kata kasar adalah cara yang efektif membabarkan Dhamma. Padahal hati kecil sudah membuktikan kedahsyatannya dalam menyebarkan Dhamma.
* nambahin rame, meriah dan spektakuler *Sebaiknya memang kita Buddhis-paksa-kan semua orang. Kita mulai culik2 umat lain, lalu siksa dan paksa visudhi jadi Buddhis. Setelah banyak pengikut, kita bisa infiltrasi ke komunitas yang berkuasa, nanti lambat laun mengubah pola pendidikan dan menyertakan indoktrinasi, seperti pelajaran sejarah jaman orba gitu yang bagus2in satu pihak dan jelek2in pihak lain tertentu. Kalau ada aliran sesat Buddhis, kita gerakan massa dan mereka akan bernasib seperti Ahmadiyah tempo hari. Lalu minta diterapkan hukum2 yang memudahkan Buddhis dan menyusahkan non-Buddhis. Nanti lama-lama negara ini akan mayoritas Buddhis. Dengan itu, tegaklah dhamma.
Apakah perlu dibentuk FPB
Bicara mengenai FPB, sesungguhnya, ini fenomena gunung esbanyak Buddhis yang sebenarnya ingin wadah semacam FPB, dimana kita bisa bebas berekspresi menentang pandangan sesat.
FPB = Forum Penggemar Bakso ?FPB = Forum Penggemar Bola ?
Apakah ada hasil dr 'sensus' resmi yg pernah diadakan?
Memang kadang saya merasa bangga punya laskar laskar Dhamma, masuk forum ini mengingatkan saya bahwa saya tidak berjuang sendirian. Disini banyak saudara saudara saya yang rela mati (keras) dalam memperjuangkan Dhamma, jaman sekarang bukan waktunya lembek. Semua agama dan sekte pakai sindiran , ejekan, bahasa kasar dll, buktinya mereka bisa dapat banyak pengikut. Sudah saatnya kita terapkan cara seperti teman teman laskar di forum ini. Supaya tegaknya Dhamma ini akan menghasilkan kedamaian di batin kita, damai menghasilkan samadhi, dan samadhi menghasilkan panna (bukan menghasilkan surga yang dibilang kamu). Libas ajaran ajaran konyol , sesungguhnya yang bisa menafsirkan Dhamma itu hanya diri kita sendiri ! (emang siape lagi) Maju terus sobat sobatku laskra Dhammacitta !
PANDANGAN BENAR