Wih bro mercedes...... anda minta "Visuddhimagganya" Mahayana?
Gilaa.... emang bisa gw kutipin semuanya di forum ini? Lagipula saya punya bukunya dan saya mesti tulis semuanya? Harap anda pikir lagi....
Atau anda yang nulisnya kurang jelas? Ingat anda nulis minta Visuddhimagga ala Mahayana. Visuddhimagga bukan tulisan sepenggal2 tapi tulisan beratus2 halaman.
Postingan ada makin lama makin provokatif nih.... warning buat anda... silahkan bertanya dengan tulus kalau mau belajar Dharma.... tidak usah "mengancam2" [ingat dalam tanda petik lo!!] 'eh mahayana mestinya masuk ke thread kepercayaan lain'.... haha.... ini malah menunjukkan niat anda yang sebenarnya!!
Semakin anda berusaha mempertanyakan, semakin kelihatan motivasi anda karena pilihan kata2 yang anda tuliskan sama sekali tidak mengandung suatu motivasi yang tulus, demikian menurut pandangan saya sebagai moderator yang selalu berusaha untuk netral. Padahal saya sudah sempat menganggap sikap anda sudah menjadi lebih baik, eh ternyata sama saja.....
Apalagi anda selalu tidak sabar menerima jawaban tentang tahapan pencerahan dari Mahayana. Padahal sudah dibilang orang belum punya cukup waktu. Tapi dari postingan2 anda menunjukkan anda terus ngotot minta "secepat2nya". Nah ini apa bukan......?? Saya yah lama2 males ngasih jawaban ke anda kalau terus begini.
Kalau anda mengatakan jawaban bro chingik kacau balau, justru menurut saya postingan anda yang kacau balau dan menutupinya dengan kutipan2 Sutta Theravada yang menurut saya juga anda kutip dengan niat yang...... Ingat dulu postingan kutipan sutta anda yang pernah saya respon? Dan juga oleh kegetolan anda dalam menganut pandangan sekte anda [ini wajar, tapi kalau tidak mampu menghormati pandangan aliran lain, maka ya tentu sangat aneh]
Bila anda berdiskusi dengan cara demikian lagi, postingan anda pasti akan saya hapus/karantina. Saya akan mulai tegas karena bahkan Glo Mod sendiri saya rasa kurang tegas dalam menghadapi thread Mahayana ini, entah apapun alasannya yang saya tidak mampu mengerti. Namun inipun juga kekeliruan saya karena selama ini saya belum bisa bersikap cukup tegas.
Ok. saya akan terbuka saja. Menurut saya dari kalangan Theravadin seperti bro Indra dan upasaka dapat berdiskusi dengan kritis namun cukup baik di therad Mahayana ini dan saya sangat mengapresiasinya.
Back to question.....
Bagaimanapun juga anda dijelaskan tetap tidak mau mengerti. Bila seorang Buddha "menjelma" menjadi manusia biasa maka tentu ya wajar kalau melakukan seks. Namanya aja manusia biasa. Kalau nggak lagi berhubungan atau memiliki nafsu seks ya namanya bukan manusia biasa tapi manusia Suci. Lak ngono.
Nah kalau Buddha bemanifestasi menjadi Pangeran Siddharta yang masih merupakan umat awam, ya wajar kalau mengadakan hubungan karena beliau adalah umat awam, bukan sebagai bhiksu, bukan sebagai Buddha.
Bila anda bertanya tentang master Lu... itu lain soal karena kisah beliau tidak disebutkan di sutra2 sehingga kalau di mengklaim dia melakukan upaya kausalya ya pada akhirnya tetap tidak ditemukan dasarnya di sutra2. Emang ada Master Lu di kitab Tripitaka? kan ya g ono....
Nah kalau upaya kausalya Buddha Sakyamuni? Ada seabrek di Tripitaka.
Maka dari itu perbandingan anda sudah timpang.
The Siddha Wanderer
saudara Gandalf,
saya tidak meminta isi semua nya, universal saja lah...
misalkan mengambil objek ini, kemudian dsb-nya..
terus dalam vipassana memunculkan nana-nana apa saja....dan bagaimana mengetahui secara pasti...
di permintaan saya simple kok...
hanya minta 9 jenjang kemuliaan alam saja dan 16 metode....terus pembahasan sutra dikatakan Devadatta hanya akan menjadi paccekabuddha, tapi di sutra bilang Sammsambuddha.
ditambah dimana Devadatta mengajari Gotama(raja) "sutra" tapi dirinya sendiri bisa berbuat jahat sampai masuk neraka avici...
lagian permohonan visudhimagga saja bukan hanya tertuju pada anda seorang......bahkan semua mahayanis disini. siapapun yang pandai dalam hal ini, saya mohon masukan se-jelas-jelas nya...
loh? yang melabeli saya "provokatif" siapa? bahkan mengatakan saya menghina dan tidak menghargai ajaran lain...
wah-wah, sekali lagi anda mau saya disuruh sumpah disini juga boleh
, saya tidak pernah
berniat untuk menghina disini,
yang saya TANYAKAN disni adalah
"ALASAN" sikap seorang TERCERAHKAN, bermain DRAMA SINETRON...
saya diskusi di forum ini adalah bisa se-bebas-bebas nya berpandangan...
karena jika kita berhadapan dengan seorang mahayana secara
REAL. mana enak ngomong seperti ini...bisa-bisa dapat bogem mentah..
makanya bertanyanya di FORUM...
kalau memang jawabannya "UK" ( upaya kausalya )
maka saya tanya balik pada anda " bagaimana apabila seorang guru, ambilah contoh bodhidharma melakukan kehidupan "duniawi" dan berkata ini adalah "U.K" apakah anda masih memiliki sadha pada guru ini?
well, agama tetangga saja bisa ngomong "God-nya di luar logika dan akal sehat"
apakah anda malu kalau beralasan sama?
sekali lagi, andai anda bisa memberi saya jawaban yang memang bisa "masuk akal", sama seperti dulu ketika saya masih ber-agama lain. hingga beralih keyakinan....dikarenakan diberi jawaban luar biasa sampai saya merasa open mind untuk buddhism.
nah sekarang why not? i searching the truth....and try learn it..if false i refuse, if true i accept and follow.
now i have a lot of question about this....
saya membuka diri kok, tetapi tentu tidak menerima begitu saja........tentu saya tanya alasan ini dan itu...
kalau memang disebut ga bisa bertanya masalah terlalu "ke arah extrim"
ngomong saja terus terang...bicara terbuka kan baik
dengan berkata "masalah seperti itu tidak bisa dibahas disini" maka
selesai...saya tutup juga pertanyaan saya.tetapi apa yang terjadi disini?ini persis terjadi ketika saya aktif berdebat di forum religi...
disitu jelas dikatakan Nabi agama ini adalah bebas dari nafsu indriawi, teladan bagi semua manusia...
tetapi prilaku nya luar biasa, melayani semua istri dalam 1 malam.....malahan mengutuk binatang anjing sebagai pengusir malaikat..
jelas saja mana mungkin saya bisa menerima konsep " kalau nabi ini adalah teladan bagi semua manusia"
sama seperti sekarang, dikatakan pencapaian buddha adalah bebas dari LDM, sekarang yang di pertanyakan adalah prilaku nya se-waktu hidup yang tercatat dalam sutra...
apakah bisa saya menerima konsep kalau pencapaian Sammsambuddha yg katanya bebas dari LDM,malah kembali lahir sebagai bayi, kemudian bermain Drama Sinetron?
saya juga tidak mau beragama buddha kalau seperti ini...makanya saya minta ALASAN...
tetapi..disisi satu semua disni berusaha memberi jawaban dan berusaha untuk tidak menjawab "UK"
malahan, jawaban di berikan justru kedengaran rancu...mengenai jotipala
kutipan RAPB
Catatan: dari Kutipan Buddhavaÿsa di atas, sepertinya Ghatikara pembuat tembikar, membawa temannya sang pemuda Jotipàla, menghadap Buddha Kassapa dengan tanpa kesulitan. Pada kenyataannya, ia tidak melakukan itu dengan mudah. Ia harus terus-menerus membujuknya, sampai akhirnya menggunakan kekerasan menyeretnya sepanjang jalan dengan
menjambak rambutnya. Ini disebutkan dalam Ghatikàra Sutta, Raja Vaga dari Majjima Pannàsa. Kisah lengkap Ghatikàra dan Jotipàla dapat dibaca dalam Sutta tersebut.
(alasan saya menguti RAPB,karena pernah seorang Mahayanis disini, mengatakan apa yang ditulis RAPB mahayana mengakui itu sebagai bagian dari kitab sucinya )
apa seorang TERCERAHKAN butuh di perlakukan seperti itu hingga harus bertemu Buddha?
sekali lagi yg saya minta A L A S A N...bukan mau menghina..........kalau anda anggap penghinaan sekarang bilang SAJA...
kalau anda mengatakan YA... selesai saya harap mod menutup thread ini....dan saya juga tdk bakalan lagi bertanya tentang mahayana.
tetapi hanya dengan
anda....dan lagi, bagian mana saya mengancam?...memang nya kalau anda tidak menujukkan visudhi magga saya bakalan marah atau melakukan sesuatu?
kalau memang dari awal anda memang tidak mau menulis, bilang saja...masih ada mahayanis lain yang mungkin bisa menuliskan untuk saya.
memang nya anda sendiri mahayanis yg memiliki kitab itu?
Bagaimanapun juga anda dijelaskan tetap tidak mau mengerti. Bila seorang Buddha "menjelma" menjadi manusia biasa maka tentu ya wajar kalau melakukan seks. Namanya aja manusia biasa. Kalau nggak lagi berhubungan atau memiliki nafsu seks ya namanya bukan manusia biasa tapi manusia Suci. Lak ngono.
oh, jadi kalau buddha memakai kesaktian nya dengan membentuk wujud manusia biasa, beliau bisa menikmati kama-raga.....
lalu mengapa anda mengapa mahayanis lain seperti saudara Tan mengatakan UK?
salam metta.