//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Prilaku Buddha yang menyimpang?????  (Read 50680 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Xan To

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 481
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #120 on: 07 June 2009, 10:59:18 PM »
justru yang lebih parah adalah legenda itu dijadikan pegangan, tidak beda jauh dengan manusia purba yang menganggap Matahari adalah Dewa ;D

Matahari dianggap dewa karena dewa memancarkan cahaya, ketika orang purba bertemu dewa dan dewa itu pergi dikiranya matahai adalah dewa itu.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #121 on: 07 June 2009, 11:17:28 PM »
[at] marcedes
Quote
saudara chingik, saya mempelajari sutta berdasarkan juga dari pratek..
karena selama saya pratek meditasi, belum pernah apa yang saya temukan itu meleset dari sutta.
wajar saja saya mempertanyakan...
ibarat saya memakan garam saya merasa asin, kemudian sutta menyatakan sama yakni asin...tiba-tiba datang SUTRA bilang manis dan kemudian manis dan asin katanya sama....lucu kan?
jadi apa yangs saya temukan yah,jelas saya pertanyakan...karena jikalau lanjut terus...
siapa tahu saya salah?......
kalau anda memang bisa menjelaskan sesuai dengan "akal sehat" yah tentu saja saya bisa terima..
Ok, anda bilang hasil meditasi anda tidak meleset dari Sutta, bisa ceritakan sampai mana anda telah membuktikan nya? bisa dishare dulu? sampai pada bagian mana anda telah mencapainya?
setengah, seperempat, seperdelapan? mohon dijelaskan dengan rinci dulu, siapa tau saya dapat belajar dari anda. Saya juga open minded , sy sudah bilang tidak mau terkungkung pd mana yg benar dan salah, makanya kedua aliran sy hormati dan terus belajar . karena acuan saya adalah Kalama Sutta juga. Jadi mohon dishare dulu. ya , hehe
saya tidak tahu per berapa..dan sampai per berapa...mungkin juga sulit saya ungkapkan disini....karena entah harus menulis apa mewakili apa yang saya rasakan.

tetapi yang jelas, dimana ketika seseorang mempratekkan meditasi dengan benar "Sati" dalam dirinya meningkat...
kemudian, ada beberapa kasus dimana ketika kita ingin berbuat,seperti pikiran kita langsung ada disitu.
kadang dalam meditasi, ketika sebuah perasaan bahagia timbul dan disana ada kesadaran....
perasaan itu berhenti....demikian kesedihan...
ketika itu diimplementasikan dalam hidup, memang demikian hanya ada senang dan sedih..selalu silih berganti....

hal ini pun sama seperti pada rujukan sutta, manusia tidaklah lebih dari pikiran,perasaan,dll..
lalu apakah manusia itu?
hanya unsur-unsur.......
hanya kadang ketika pikiran loss, ( tidak lagi sadar ) maka semua itu buyar, yg ada setelah terjadi baru, eh....
yang jadi masalah adalah bagi saya,bagaimana mempertahankan Sati itu..
yah,kadang loss,kadang mindfullnes. namanya juga training wajar miss-miss.
seperti diskusi sy dengan bhante Maha.

nah,sekarang saya balik bertanya pada anda....
anda membela mahayana dan memberi argumen sebegitu hebat-nya
sejauh mana anda latihan dan sesuai sutra mahayana bisa babarkan disini?^^
kan tidak adil kalau hanya saya comment.

salam metta.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #122 on: 07 June 2009, 11:56:49 PM »
Wih bro mercedes...... anda minta "Visuddhimagganya" Mahayana?

Gilaa.... emang bisa gw kutipin semuanya di forum ini? Lagipula saya punya bukunya dan saya mesti tulis semuanya? Harap anda pikir lagi....  ;D  ;D  ;D

Atau anda yang nulisnya kurang jelas? Ingat anda nulis minta Visuddhimagga ala Mahayana. Visuddhimagga bukan tulisan sepenggal2 tapi tulisan beratus2 halaman.

Postingan ada makin lama makin provokatif nih.... warning buat anda... silahkan bertanya dengan tulus kalau mau belajar Dharma.... tidak usah "mengancam2" [ingat dalam tanda petik lo!!] 'eh mahayana mestinya masuk ke thread kepercayaan lain'.... haha.... ini malah menunjukkan niat anda yang sebenarnya!!

Semakin anda berusaha mempertanyakan, semakin kelihatan motivasi anda karena pilihan kata2 yang anda tuliskan sama sekali tidak mengandung suatu motivasi yang tulus, demikian menurut pandangan saya sebagai moderator yang selalu berusaha untuk netral. Padahal saya sudah sempat menganggap sikap anda sudah menjadi lebih baik, eh ternyata sama saja.....

Apalagi anda selalu tidak sabar menerima jawaban tentang tahapan pencerahan dari Mahayana. Padahal sudah dibilang orang belum punya cukup waktu. Tapi dari postingan2 anda menunjukkan anda terus ngotot minta "secepat2nya". Nah ini apa bukan......?? Saya yah lama2 males ngasih jawaban ke anda kalau terus begini.

Kalau anda mengatakan jawaban bro chingik kacau balau, justru menurut saya postingan anda yang kacau balau dan menutupinya dengan kutipan2 Sutta Theravada yang menurut saya juga anda kutip dengan niat yang...... Ingat dulu postingan kutipan sutta anda yang pernah saya respon? Dan juga oleh kegetolan anda dalam menganut pandangan sekte anda [ini wajar, tapi kalau tidak mampu menghormati pandangan aliran lain, maka ya tentu sangat aneh]

Bila anda berdiskusi dengan cara demikian lagi, postingan anda pasti akan saya hapus/karantina. Saya akan mulai tegas karena bahkan Glo Mod sendiri saya rasa kurang tegas dalam menghadapi thread Mahayana ini, entah apapun alasannya yang saya tidak mampu mengerti. Namun inipun juga kekeliruan saya karena selama ini saya belum bisa bersikap cukup tegas.

Ok. saya akan terbuka saja. Menurut saya dari kalangan Theravadin seperti bro Indra dan upasaka dapat berdiskusi dengan kritis namun cukup baik di therad Mahayana ini dan saya sangat mengapresiasinya.

Back to question.....

Bagaimanapun juga anda dijelaskan tetap tidak mau mengerti. Bila seorang Buddha "menjelma" menjadi manusia biasa maka tentu ya wajar kalau melakukan seks. Namanya aja manusia biasa. Kalau nggak lagi berhubungan atau memiliki nafsu seks ya namanya bukan manusia biasa tapi manusia Suci. Lak ngono.

Nah kalau Buddha bemanifestasi menjadi Pangeran Siddharta yang masih merupakan umat awam, ya wajar kalau mengadakan hubungan karena beliau adalah umat awam, bukan sebagai bhiksu, bukan sebagai Buddha.

Bila anda bertanya tentang master Lu... itu lain soal karena kisah beliau tidak disebutkan di sutra2 sehingga kalau di mengklaim dia melakukan upaya kausalya ya pada akhirnya tetap tidak ditemukan dasarnya di sutra2. Emang ada Master Lu di kitab Tripitaka? kan ya g ono....

Nah kalau upaya kausalya Buddha Sakyamuni? Ada seabrek di Tripitaka.

Maka dari itu perbandingan anda sudah timpang.

 _/\_
The Siddha Wanderer
saudara Gandalf,
saya tidak meminta isi semua nya, universal saja lah...
misalkan mengambil objek ini, kemudian dsb-nya..
terus dalam vipassana memunculkan nana-nana apa saja....dan bagaimana mengetahui secara pasti...

di permintaan saya simple kok...
hanya minta 9 jenjang kemuliaan alam saja dan 16 metode....terus pembahasan sutra dikatakan Devadatta hanya akan menjadi paccekabuddha, tapi di sutra bilang Sammsambuddha.
ditambah dimana Devadatta mengajari Gotama(raja) "sutra" tapi dirinya sendiri bisa berbuat jahat sampai masuk neraka avici...

lagian permohonan visudhimagga saja bukan hanya tertuju pada anda seorang......bahkan semua mahayanis disini. siapapun yang pandai dalam hal ini, saya mohon masukan se-jelas-jelas nya...
loh? yang melabeli saya "provokatif" siapa? bahkan mengatakan saya menghina dan tidak menghargai ajaran lain... :o

wah-wah, sekali lagi anda mau saya disuruh sumpah disini juga boleh ;), saya tidak pernah berniat untuk menghina disini,
yang saya TANYAKAN disni adalah "ALASAN" sikap seorang TERCERAHKAN, bermain DRAMA SINETRON...
saya diskusi di forum ini adalah bisa se-bebas-bebas nya berpandangan...
karena jika kita berhadapan dengan seorang mahayana secara REAL. mana enak ngomong seperti ini...bisa-bisa dapat bogem mentah..
makanya bertanyanya di FORUM...
kalau memang jawabannya "UK" ( upaya kausalya )

maka saya tanya balik pada anda " bagaimana apabila seorang guru, ambilah contoh bodhidharma melakukan kehidupan "duniawi" dan berkata ini adalah "U.K" apakah anda masih memiliki sadha pada guru ini?

well, agama tetangga saja bisa ngomong "God-nya di luar logika dan akal sehat"
apakah anda malu kalau beralasan sama?

sekali lagi, andai anda bisa memberi saya jawaban yang memang bisa "masuk akal", sama seperti dulu ketika saya masih ber-agama lain. hingga beralih keyakinan....dikarenakan diberi jawaban luar biasa sampai saya merasa open mind untuk buddhism.
nah sekarang why not?  i searching the truth....and try learn it..if false i refuse, if true i accept and follow.
now i have a lot of question about this....
saya membuka diri kok, tetapi tentu tidak menerima begitu saja........tentu saya tanya alasan ini dan itu...

kalau memang disebut ga bisa bertanya masalah terlalu "ke arah extrim" ngomong saja terus terang...bicara terbuka kan baik ;D
dengan berkata "masalah seperti itu tidak bisa dibahas disini" maka selesai...saya tutup juga pertanyaan saya.
tetapi apa yang terjadi disini?

ini persis terjadi ketika saya aktif berdebat di forum religi...
disitu jelas dikatakan Nabi agama ini adalah bebas dari nafsu indriawi, teladan bagi semua manusia...
tetapi prilaku nya luar biasa, melayani semua istri dalam 1 malam.....malahan mengutuk binatang anjing sebagai pengusir malaikat..
jelas saja mana mungkin saya bisa menerima konsep " kalau nabi ini adalah teladan bagi semua manusia"

sama seperti sekarang, dikatakan pencapaian buddha adalah bebas dari LDM, sekarang yang di pertanyakan adalah prilaku nya se-waktu hidup yang tercatat dalam sutra...
apakah bisa saya menerima konsep kalau pencapaian Sammsambuddha yg katanya bebas dari LDM,malah kembali lahir sebagai bayi, kemudian bermain Drama Sinetron?
saya juga tidak mau beragama buddha kalau seperti ini...makanya saya minta ALASAN...
tetapi..disisi satu semua disni berusaha memberi jawaban dan berusaha untuk tidak menjawab "UK"
malahan, jawaban di berikan justru kedengaran rancu...mengenai jotipala

kutipan RAPB
Catatan: dari Kutipan Buddhavaÿsa di atas, sepertinya Ghatikara pembuat tembikar, membawa temannya sang pemuda Jotipàla, menghadap Buddha Kassapa dengan tanpa kesulitan. Pada kenyataannya, ia tidak melakukan itu dengan mudah. Ia harus terus-menerus membujuknya, sampai akhirnya menggunakan kekerasan menyeretnya sepanjang jalan dengan menjambak rambutnya. Ini disebutkan dalam Ghatikàra Sutta, Raja Vaga dari Majjima Pannàsa. Kisah lengkap Ghatikàra dan Jotipàla dapat dibaca dalam Sutta tersebut.
(alasan saya menguti RAPB,karena pernah seorang Mahayanis disini, mengatakan apa yang ditulis RAPB mahayana mengakui itu sebagai bagian dari kitab sucinya )

apa seorang TERCERAHKAN butuh di perlakukan seperti itu hingga harus bertemu Buddha?

sekali lagi yg saya minta A L A S A N...bukan mau menghina..........kalau anda anggap penghinaan sekarang bilang SAJA...
kalau anda mengatakan YA... selesai saya harap mod menutup thread ini....dan saya juga tdk bakalan lagi bertanya tentang mahayana.
tetapi hanya dengan anda....

dan lagi, bagian mana saya mengancam?...memang nya kalau anda tidak menujukkan visudhi magga saya bakalan marah atau melakukan sesuatu?
kalau memang dari awal anda memang tidak mau menulis, bilang saja...masih ada mahayanis lain yang mungkin bisa menuliskan untuk saya.
memang nya anda sendiri mahayanis yg memiliki kitab itu?  ;D


Quote
Bagaimanapun juga anda dijelaskan tetap tidak mau mengerti. Bila seorang Buddha "menjelma" menjadi manusia biasa maka tentu ya wajar kalau melakukan seks. Namanya aja manusia biasa. Kalau nggak lagi berhubungan atau memiliki nafsu seks ya namanya bukan manusia biasa tapi manusia Suci. Lak ngono.
oh, jadi kalau buddha memakai kesaktian nya dengan membentuk wujud manusia biasa, beliau bisa menikmati kama-raga..... =))
lalu mengapa anda mengapa mahayanis lain seperti saudara Tan mengatakan UK?


 _/\_
salam metta.
« Last Edit: 08 June 2009, 12:07:08 AM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #123 on: 08 June 2009, 05:13:04 AM »
Quote
Saddharmapundarika Sutra.
Saddharmapundarika Sutra, dimana semuanya bermula.
Konon dimana istilah mahayana dan hinayana bermula   _/\_
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #124 on: 08 June 2009, 08:04:17 AM »
Quote
Maaf, saya lebih mempercayai Yesus daripada legenda Buddha.
:hammer:

gw bales nih :hammer: :hammer: :hammer:

 :hammer: tidak dapat dikalahkan dengan  :hammer:
tapi dengan  :P
[-o< [-o< [-o< [-o< Ibu maafkanlah mereka karena mereka tidak tahu apa yang telah mereka perbuat :P
:hammer:
:P
waaaa.....brati ane kalah dong...... :'(
yaa... gitu deh

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #125 on: 08 June 2009, 09:21:30 AM »
Quote
saudara chingik,
jadi anda membenarkan buddha melakukan HUBUNGAN INTIM demi menyadarkan makhluk lain?
apa buddha begitu tidak menemukan "CARA" lain? bahkan sampai menjilat ludah sendiri melanggar aturan vinaya yang ditetapkannya.

ya,ajak teman anda mungkin bisa menambah wawasan kita disini.

salam metta.
Hus..saya bilang Siddharta belajar secara bertahap, tidak bilang Beliau menyimpang.
Dalam Mahayana, Siddharta tidak melakukan hubungan intim.  
 Nih baca MahaRatnakuta Sutra bag. Upayakausalya varga:
"Mengapa Bodhisatva memiliki seorang istri dan selir-selir? Putra yang berbudi, Bodhisatva tidak melakukannya karena nafsu keinginan. Mengapa? Karena ia seorang manusia yang bebas dari nafsu keinginan. Bila ia tidak tampak memiliki seorang istri dan selir2 pada saat itu, para makhluk hidup mungkin akan berkata, "Bodhisatva bukan seorang lelaki." Bila mereka memiliki perasaan curiga yang demikian, tentu mereka sudah melakukan pelanggaran yang sangat besar. Karena itu, untuk mencegah munculnya kecurigaan mereka, Bodhisatva tampak menikahi seorang wanita dari suku Sakya dan mendapatkan seorang anak bernama Rahula. Bila seseorang mengatakan bahwa Rahula dilahirkan dari hubungan antara ayah dan ibunya, [ia salah], ia tidak seharusnya mempunyai pandangan yg demikian. Kenyataannya adalah segera setelah kehidupannya di surga berakhir, Rahula turun dari surga dan masuk ke dalam rahim ibunya. Ia tidak dilahirkan dari hubungan ayah dan ibunya. Lagi pula, Rahula sebelumnya telah membuat sebuah tekad sumpah untuk menjadi anak dari seorang Bodhisatva yang akan mencapai Kebuddhaan pada waktu kehidupan itu.


"
[at] gandalf, apa benar yang di kutip oleh chingik itu hal yang di imani oleh mahayanis? atau ada versi lain?

Satu2nya aliran yang menyebutkan pangeran Siddharta berhubungan intim hanyalah aliran Mulasarvastivada.

Theravada Mahaviharavasin saja Abstain soal ini.

Mahayana memang berpandangan demikian. Kalau soal iman ya sebenarnya semua sutta dan sutra Sang Buddha juga kita imani. Contoh di dalam Sutta disebutkan tentang Nibbana [Nirvana]. Kalau seseorang tidak mengimani Nirvana, lantas untuk apa seseorang berusaha mencapai Nirvana? Toh Nirvana belum pasti ada. Dalam pandangan umum, konyol sekali anda mau mencapai tujuan yang tidak pasti.

Mau ngomong Nirvana itu ada ya orang2 pada gak bisa buktiin juga. Tidak usah sampai Nirvana, enam surga Kamadhatu saja gak bisa buktiin..... gini kok sudah mempertanyakan Sukhavati?

Sama2 bernasib gak bisa buktiin, kok saling mempertanyakan?

Maka dari itu iman bagaimanapun selalu ada dalam semua agama, tak terkecuali agama Buddha.

Dalam memahami sutta pun demikian. Umat Buddha semuanya pada mengimani Sutta sebagai sabda Sang Buddha. Siapa yang tahu kalau itu benar2 sabda asli. Kaga ada yang tahu, semuanya iman. Bahkan Kalama Sutta juga ikut2an diimani sebagai sabda Sang Buddha, padahal suruh buktiin bener2 aja kita tidak bisa.

Maka dari itu tentu kaum Mahayanis yang mengimani sutra tersebut sebagai sabda Sang Buddha dan Sang Buddha tak mungkin berbohong.

_/\_
The Siddha Wanderer

Jangan2 dari mulassarvastivada ini asal mula muncul tantra sex  :)) (baru spekulasi   :P)

Mau buktiin 6 surga kamadhatu bisa dibuktikan, belajar abinna untuk kesana. Termasuk nirvana buka tidak bisa dibuktikan. Permasalahannya apakah kita mau benar2 membuktikan dengan tools2 yg ada. Jangan mau buka baut dengan menggunakan silet.  _/\_
Kalau memang tidak bisa dibuktikan maka semua ajaran Buddha omong kosong tak perlu dibicarakan, bukan begitu?  :) bagi kita yakin karena memang masih ada orang2 yg bisa membuktikan. Lain dengan keyakinan lain yg asal yakin. Sehingga kitapun sebenarnya bisa membuktikan juga hanya mau apa tidak. Selamat direnungkan_/\_

« Last Edit: 08 June 2009, 09:23:13 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline sHadOw

  • Teman
  • **
  • Posts: 54
  • Reputasi: 12
  • Gender: Female
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #126 on: 08 June 2009, 01:40:28 PM »
wajar sajalah kalau pangeran siddharta melakukan hub.seks , dia melakukan hub.seks KETIKA dia masih menjadi PANGERAN , bukan SESUDAH dia menjadi PERTAPA , gitu aja kok repot .
ketika pangeran siddharta lahir , dia telah diramalkan bahwa suatu saat nanti dia akan menjadi raja yang sangat hebat atau menjadi seorang yang mencapai penerangan (lupa tepatnya apa) , berarti ketika itu dia mempunyai 2 pilihan . [sehingga ayahnya yang pada waktu itu ingin dia menjadi seorang raja untuk menggantikan tahtanya , tidak mengizinkan pangeran siddharta keluar agar tidak melihat 4 peristiwa penting (jadi wajar sewaktu dia melihat orang tua , dia tidak tahu karena tidak pernah dan menanyakan hal tsb pada kusirnya) ] .
pangeran siddharta akhirnya pun memilih untuk mencapai penerangan sempurna untuk menyelamatkan makhluk dari kematian , tua dsb . mungkin untuk manusia biasa yang hatinya belum tercerahkan akan memilih menjadi raja yang hebat dan berkuasa .

mengapa sekarang mempermasalahkan pangeran siddharta dulunya berhubungan seks atau tidak ? saya rasa tidak masalah , seperti yang sudah saya katakan tadi , dia melakukan hub.seks ketika dia masih seorang pangeran . jika ternyata dia melakukan hub.seks ketika sudah menjadi pertapa atau sudah mencapai penerangan , baru kita permasalahkan.


tambahan ah,
mungkin ini adalah sesuatu yg membuktikan pada kita bahwa setiap manusia terdapat bibit Buddha didalamnya,sehingga kita,manusia2 akan berusaha untuk mencapai kebuddhaan karena sekarang kita mungkin berpikir "dulu pangeran siddharta z bisa melepas kehidupan duniawinya dan lalu terakhir2 mencapai penerangan sempurna,pasti kita suatu hari bisa donk"

coba kalau dulu pangeran siddharta lahir,langsung uda jadi pertapa dan sudah mencapai penerangan,dan dengan umur beberapa bulan uda bisa membabarkan buddha-dhamma n blablabla,,manusia sekarang akan berpikir "yeh,kita mana mungkin bisa mencapai penerangan sempurna,dulu pangeran siddharta kan dari lahir uda suci,dan sudah bisa mencapai penerangan,bagaimana mungkin kita manusia dapat mencapai kebuddhaan"

sekian dr bayangan,
maaf kalau ada yang salah,
namanya juga pendapat  :)) :))
May all sentient beings have happiness and its causes..
May all sentient beings be free of suffering and its causes..
May all sentient beings not be separated from sorrowless bliss..
May all sentient beings abide in equanimity, free of bias, attachment and anger..

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #127 on: 08 June 2009, 03:48:34 PM »
wajar sajalah kalau pangeran siddharta melakukan hub.seks , dia melakukan hub.seks KETIKA dia masih menjadi PANGERAN , bukan SESUDAH dia menjadi PERTAPA , gitu aja kok repot .
ketika pangeran siddharta lahir , dia telah diramalkan bahwa suatu saat nanti dia akan menjadi raja yang sangat hebat atau menjadi seorang yang mencapai penerangan (lupa tepatnya apa) , berarti ketika itu dia mempunyai 2 pilihan . [sehingga ayahnya yang pada waktu itu ingin dia menjadi seorang raja untuk menggantikan tahtanya , tidak mengizinkan pangeran siddharta keluar agar tidak melihat 4 peristiwa penting (jadi wajar sewaktu dia melihat orang tua , dia tidak tahu karena tidak pernah dan menanyakan hal tsb pada kusirnya) ] .
pangeran siddharta akhirnya pun memilih untuk mencapai penerangan sempurna untuk menyelamatkan makhluk dari kematian , tua dsb . mungkin untuk manusia biasa yang hatinya belum tercerahkan akan memilih menjadi raja yang hebat dan berkuasa .

mengapa sekarang mempermasalahkan pangeran siddharta dulunya berhubungan seks atau tidak ? saya rasa tidak masalah , seperti yang sudah saya katakan tadi , dia melakukan hub.seks ketika dia masih seorang pangeran . jika ternyata dia melakukan hub.seks ketika sudah menjadi pertapa atau sudah mencapai penerangan , baru kita permasalahkan.


tambahan ah,
mungkin ini adalah sesuatu yg membuktikan pada kita bahwa setiap manusia terdapat bibit Buddha didalamnya,sehingga kita,manusia2 akan berusaha untuk mencapai kebuddhaan karena sekarang kita mungkin berpikir "dulu pangeran siddharta z bisa melepas kehidupan duniawinya dan lalu terakhir2 mencapai penerangan sempurna,pasti kita suatu hari bisa donk"

coba kalau dulu pangeran siddharta lahir,langsung uda jadi pertapa dan sudah mencapai penerangan,dan dengan umur beberapa bulan uda bisa membabarkan buddha-dhamma n blablabla,,manusia sekarang akan berpikir "yeh,kita mana mungkin bisa mencapai penerangan sempurna,dulu pangeran siddharta kan dari lahir uda suci,dan sudah bisa mencapai penerangan,bagaimana mungkin kita manusia dapat mencapai kebuddhaan"

sekian dr bayangan,
maaf kalau ada yang salah,
namanya juga pendapat  :)) :))
justru saya melihat dari sisi baliknya...
"ayo meditasi cuma 1 bulan saja bisa langsung sampai Sammsambuddha"
pasti ngantri dah orang daftar kursus vipassana dan samantha. ^^

sama seperti Agama tetangga "siapa bertobat langsung masuk surga atau siapa di beri Firman langsung nama di hapus dari neraka, disediakan tempat di surga"

semua orang mau cari instant bro. ^^
cara termudah dan hasil maksimal......hahaha

salam metta.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!